Buku Saku Natal 2021 - Final
Buku Saku Natal 2021 - Final
MENYAPA UMAT
Salam sejahtera bagi oma, opa, tante, om, kakak,
dan adik semua. Bagaimana kabarnya? Tidak terasa
kita sudah memasuki kembali Masa Raya Natal yang
dimulai pada tanggal 28 November 2021. Untuk
menolong kita menghaya Masa Raya Natal tahun
ini, maka Komisi Teologi GPIB Paulus DKI Jakarta
kembali menerbitkan Buku Saku Masa Raya Natal
Tahun 2021. Buku ini memberikan beberapa
informasi dan juga panduan kepada kita untuk
merayakan dan menghaya Masa Raya Natal tahun
ini.
Sebagai pendamping
buku ini, kami menyi-
apkan juga Kalender
Adven Keluarga Tahun
2021. Tema Kalender
Adven tahun ini adalah
“Bermazmur dan Ber-
buat Baik.” Se ap hari,
mulai dari tanggal 28
November sampai de-
ngan 24 Desember
1
2021, kita diajak untuk membaca satu ayat dari kitab
Mazmur dan kita didorong untuk melakukan satu
kebaikan bagi sesama di sekitar kita sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar di kalender. Kalender ini
diinspirasi oleh Tema Natal bersama Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wa-
ligereja Indonesia (KWI) tahun 2021, yakni: “Cinta
Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan.”
Tema ini juga selaras dengan tema tahunan GPIB.
Dua tema ini mengingatkan kita untuk terus mere-
katkan tali persaudaraan di antara kita dengan sesa-
ma yang lain dengan mendasarkannya pada cinta
kasih Allah. Akhir kata, semoga buku saku ini meno-
long kita menghaya Masa Raya Natal tahun ini.
2
MASA RAYA NATAL
Sumber: www.wikihow.com
Dalam perayaan Minggu-minggu Adven, kita diajak
untuk menghaya makna pengharapan (hope), kasih
(love), sukacita (joy), dan damai (peace). Setelah
empat minggu Adven, kita akan merayakan Natal.
Dalam bahasa La n Natalis (Dies Natalis) berar hari
lahir. Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember, yang
dalam masa Imperium Romawi terkait dengan
3
kelahiran dewa Sang Surya, hingga kemudian gereja-
gereja mengambil alih tradisi tersebut dan diisi dengan
makna baru, yaitu Yesus Kristus sebagai Matahari
Kebenaran, Terang dunia yang sebenarnya, Raja Alam
Semesta.
Semoga Masa Raya Natal tahun ini bisa kita rayakan
dengan sukacita meski tantangan hidup dak juga
berkurang; kita rayakan dengan pengharapan bahwa
pandemi COVID-19 akan segera berakhir dan dunia ini
akan kembali pulih; kita rayakan dengan penuh cinta
sebagaimana Allah begitu mencintai dan mengasihi
kita. Kiranya cinta kasih Allah mendorong kita untuk
melakukan kebaikan dengan tulus dan iklas kepada
sesama. Selamat merayakan Masa Raya Natal!
4
MERAYAKAN
MASA RAYA NATAL
BERSAMA KELUARGA
DI RUMAH
Pada tahun 2020, Masa Raya Natal kita rayakan
bersama keluarga di rumah. Pada tahun ini, imbauan
yang sama masih diserukan oleh pemerintah dan PGI.
Imbauan ini dikeluarkan untuk mencegah tejadinya
gelombang ke-3 pandemi COVID-19 di Indonesia. Oleh
karena itu, supaya masa raya ini tetap bisa kita haya
dengan baik, berikut adalah beberapa usulan yang
bisa kita lakukan supaya masa raya ini tetap berkesan
di ha . Ada yang melakukannya seorang diri, tapi ada
juga yang melakukannya bersama keluarga dan sanak
saudara.
Mendekorasi Rumah
Sudah hampir dua tahun, rumah atau kamar kos kita
menjadi tempat kita beribadah. Oleh karenanya, kita
perlu mendekorasinya dengan simbol-simbol dan
ornamen Adven (dan Natal). Simbol dan ornamen ini
bisa kita letakkan di bagian-bagian tertentu dari rumah
kita atau di tempat dimana kita sering beribadah,
sehingga kita bisa melihatnya se ap waktu. Hal
pertama yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan
5
empat lilin Adven dan
satu Lilin Kristus (seper-
pada gambar di sam-
ping). Ukuran lilin bisa
menyesuaikan dengan
meja atau tempat di-
mana kita meletakkan
lilin-lilin tersebut. Un-
tuk empat lilin Adven,
pengaturan warnanya
sebagai berikut: Ming- Sumber: www. oase-in m.blogspot
7
Natal dari beberapa
benda lain, seper
ran ng kering yang
kemudian diberi hia-
san lampu dan bebe-
rapa ornamen pen-
dukung. Ran ng ke-
ring adalah simbol ke-
rapuhan dan kefana-
an hidup. Se ap kali
kita melihat ran ng-
ran ng kering, kita
mengingat bahwa diri Sumber: www.pinterest.com
kita rapuh dan fana
dan membutuhkan kasih Allah.
Ornamen lain yang bisa kita tambahkan di rumah/ka-
mar kos kita adalah Lingkaran Natal (Christmas
Wreath). Bentuknya Sumber: www.pinterest.com
8
Aktivitas Belajar Bersama Selama
Masa Raya Natal
Selain mendekorasi rumah dengan simbol dan orna-
men Adven dan Natal, ada beberapa ak vitas lain, baik
yang bisa kita lakukan seorang diri, maupun bersama-
sama dengan anggota keluarga dan sanak saudara di
rumah maupun via aplikasi Zoom, Google Meet, Grup
WA, dan sebagainya. Ak vitas-ak vitas tersebut,
antara lain:
PERTAMA, Kalender Adven. Tahun ini secara serem-
pak, kepada seluruh warga jemaat GPIB Paulus dibagi-
kan Kalender Adven Keluarga. Tema Kalender Adven
tahun ini adalah “Bermazmur dan Berbuat Baik.” Di
sepanjang em- Sumber: www.pinterest.com
pat minggu Ad-
ven, mulai dari
tanggal 28 No-
vember s.d. 24
Desember 2021,
warga jemaat dia-
jak untuk mem-
baca satu ayat da-
ri kitab Mazmur
dan melakukan
satu kebaikan se-
bagaimana di-
9
tunjukkan oleh gambar dalam kalender. Dengan
mengiku Kalender Adven Keluarga ini kita akan
belajar banyak dari kitab Mazmur dan kita didorong
untuk melakukan kebaikan di sepanjang empat
minggu Adven.
KEDUA, belajar tentang lagu-lagu Adven dan Natal.
Kita semua tentu ta-
hu dan sering menya-
nyikan lagu-lagu Ad-
ven dan Natal, tetapi
apakah kita pernah
bertanya atau men-
cari tahu tentang Sumber: www.pinterest.com
10
KETIGA, belajar tentang simbol dan ornamen Adven
dan Natal.
Ada banyak sekali
simbol (dan orna-
men) Adven dan Na-
tal yang bisa mence-
ritakan berbagai hal
kepada kita, misal-
nya: empat lilin Ad-
ven, lilin Natal, bin-
tang, lonceng, po-
hon Natal, lingkaran
Natal, dan sebagai- Sumber: www.pinterest.com
nya.
KEEMPAT, belajar tentang (dan dari) tokoh-tokoh di
seputar kelahiran Yesus.
Tokoh-tokoh yang di-
maksud dak selalu yang
berperilaku baik, tetapi
juga yang dak baik, se-
hingga darinya kita bisa
belajar sesuatu supaya
Sumber: www.pinterest.com
kita dak melakukannya
dalam kehidupan kita. Tokoh-tokoh di sekitar kelahiran
Yesus, antara lain: Maria, yang darinya kita bisa belajar
tentang kerendahan ha mengiku panggilan Tuhan;
11
Yusuf, yang darinya kita
bisa belajar tentang
ketaatan dan tanggung
jawab; Raja Herodes,
yang darinya kita bisa
belajar bahwa iri ha ,
keserakahan dan ke -
dakpuasan diri bisa
membuat kita melaku-
kan ndakan yang me-
Sumber:www.pinterest.com
rugikan diri sendiri dan
orang lain; para gembala, yang dari mereka kita belajar
tentang kesederhanaan hidup dan cinta kasih yang
tanpa batas; dan para majus, yang dari mereka kita
belajar tentang rasa ingin tahu, keinginan kuat untuk
mencari dan mendapatkan sesuatu, serta kerelaan
untuk memberi yang terbaik.
Sumber:www.pinterest.com
KELIMA, belajar tentang
benda-benda dan tempat-
tempat bersejarah di sepu-
tar kelahiran Yesus.
Di sekitar peris wa kelahi-
ran Yesus ada sejumlah
benda dan tempat-tempat
bersejarah yang bisa dipela-
jari dan dipercakapkan ber-
12
sama dengan keluarga, sanak-saudara dan kerabat.
Benda-benda yang dimaksud, antara lain: kain lampin,
rumah dan palungan, emas, kemenyan dan mur, serta
bintang; sedangkan beberapa tempat bersejarah di
seputar kelahiran Yesus, antara lain: Bethlehem dan
Nazareth.
13
PERAYAAN NATAL
DI BEBERAPA DAERAH
DI INDONESIA
Hari Natal adalah waktu yang dinan -nan kan oleh
banyak orang Kristen di berbagai belahan dunia
termasuk Indonesia. Di hari Natal, banyak orang
pulang ke kampung halamannya untuk merayakan
Natal bersama keluarga, sanak-saudara dan saudara
sekampung. Selain mengiku ibadah di gereja, kita
biasanya juga menyaksikan ada perayaan-perayaan
Natal yang dilakukan di beberapa wilayah tertentu.
Perayaan-perayaan tersebut menjadi ruang melepas
rindu dan berbagi cerita dengan sanak saudara dan
kerabat. Lebih dari itu, perayaan-perayaan ini
mengikat tali persaudaraan dan simbol kerukunan
antarumat beragama.
Jika ditanya satu per satu, kita tentu memiliki
kenangan Natal bersama di kampung halaman. Meski
untuk tahun ini banyak dari antara kita dak bisa
pulang ke kampung halaman, tetapi kenangan tentang
merayakan Natal di kampung halaman pada waktu lalu
bisa kita ceritakan kepada anggota keluarga, sanak-
14
saudara dan kerabat yang merayakan Natal bersama
kita. Untuk menambah wawasan bahkan membang-
kitkan kenangan manis tentang perayaan Natal di
kampung halaman, berikut ini akan dijelaskan
beberapa tradisi perayaan Natal di beberapa daerah
di Indonesia.
Kunci Taong di Manado
Bagi kita yang berasal atau memiliki sanak-saudara
dari Manado tentu mengenal tradisi Kunci Taong.
Kunci Taong merupakan puncak perayaan Natal yang
diadakan pada minggu pertama bulan Januari. Orang-
orang akan mengadakan pawai dengan kostum unik,
misalnya Santa Klaus. Sebelumnya, selama sebulan
sejak tanggal 1 Desember orang-orang mengadakan
ibadah pra-Natal dan ziarah ke kuburan keluar-
ga/sahabat terkasih. Di kota ini kita dak hanya
melihat hiasan Natal di gereja dan rumah-rumah
orang Kristen, tetapi juga hiasan Natal di sepanjang
jalan dan juga di kuburan-kuburan para sanak
keluarga. Kita tentu bisa membayangkan betapa
semaraknya perayaan Natal di kota ini.
Marbinda oleh Suku Batak
Marbinda merupakan is lah umum untuk memotong
hewan ternak seper babi atau sapi secara bersama-
15
sama di dalam
kelompok besar.
Marbinda dapat
dilakukan dalam
banyak momen
tetapi memiliki
makna khusus ke-
ka d i l a ku ka n
Sumber: www. jurnalasia.com
pada hari Natal.
Orang-orang dalam satu kampung atau gereja
menabung bersama untuk membeli sapi atau babi lalu
menyembelih dan membagikannya kepada semua
anggota. Mereka dapat mengolahnya di rumah
masing-masing, lalu berkumpul kembali di halaman
luas untuk makan bersama atau makan di rumah
masing-masing.
Meriam Bambu di Flores
Di wilayah Flores, pada masa raya Natal, warga mem-
buat meriam dari bambu, yang ke ka dibunyikan akan
menghasilkan dentuman keras. Pada waktu lampau
meriam bambu dan dentuman keras yang dihasilkan
biasanya digunakan sebagai penanda bahwa ada
orang yang meninggal. Namun pada masa kini, dalam
tradisi hari raya Natal, dentuman ini dimaknai sebagai
ungkapan kebahagiaan atas kelahiran Yesus Kristus.
Tradisi meriam bambu dilakukan hampir di seluruh
16
Sumber: www.republika.com
Pulau Flores selama masa raya Natal bahkan tahun
baru.
Rabo-Rabo di Jakarta
Tradisi Rabo-rabo merupakan perayaan Natal warga ke-
turunan bangsa Portugis di Kampung Tugu, Jakarta
Sumber:www.kompas.com
17
Utara. Dalam tradisi ini warga pertama-tama mengun-
jungi gereja-gereja terdekat, kemudian mengunjungi
sesama warga dengan iringan musik dan tari-tarian.
Warga yang dikunjungi akan ikut dalam rombongan
sehingga jumlahnya kian terus bertambah. Warga
akan menari-nari dan membunyikan alat-alat musik
sepanjang perjalanan, yang membuat perayaan ini
sangat meriah dan penuh sukacita.
Ngejot dan Penjor di Bali
Ngejot merupakan tradisi memasak dan membagi-
bagikan makanan khas Bali kepada tetangga-tetangga.
Tradisi ini juga dilakukan oleh umat beragama lain saat
hari raya besar agamanya. Tidak heran, tradisi ini dak
hanya mengikat tali persaudaraan tetapi juga menjadi
simbol kerukunan umat beragama. Selain itu, masya-
rakat Bali juga mengenal tradisi Penjor yakni mema-
Sumber:www.na onalgeographic.grid.id
18
sang janur kuning di depan rumah atau gereja sebagai
tanda bahwa mereka merayakan Natal. Sama seper
Ngejot, Penjor juga merupakan tradisi umum umat
beragama lain sebagai tanda bahwa pemilik rumah
sedang bersuka cita merayakan hari besar agamanya.
Bakar Batu di Papua
Bakar Batu merupakan tradisi pengucapan syukur
sebagian masyarakat di wilayah pegunungan tengah
Papua. Masyarakat pertama-tama akan membakar
batu-batu besar dengan kayu lalu meletakkan batu-
batu tersebut secara merata ke dalam sebuah lubang
yang disiapkan. Setelah itu, warga akan meletakkan
daging atau bahan makanan lainnya ke atas batu dan
menutupnya dengan daun pisang atau dedaunan
lainnya. Makanan yang telah matang akan disantap
bersama-sama.
Sumber:www.na onalgeographic.grid.id
19
RENUNGAN
MINGGU ADVEN
20
1 Renungan Minggu Adven Pertama
“Semua Berawal dari Cinta Kasih Allah”
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya se ap orang yang percaya kepada-
Nya dak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal. (Yohanes 3:16)
Segala sesuatu dalam
dunia ini berawal dari
cinta Allah. Mula-mula
cinta yang menggerak-
kan Allah mencipta-
kan, memelihara, dan
menebus dunia. Tidak
heran, Allah melaku-
kan segala sesuatu de-
ngan penuh keha -
ha an dan keseriusan.
Allah begitu terluka
ke ka manusia jatuh Sumber: www.pinterest.com
ke dalam dosa. Allah sempat menyesal, berduka,
tetapi kembali tergerak untuk menyelamatkan dunia.
Alkitab mencatat Allah berkali-kali patah ha melihat
ulah manusia yang jahat. Allah berkali-kali merancang-
kan hukuman tetapi kemudian menyesali dan
21
mengurungkannya. Allah yang sama juga berkali-kali
melakukan pembebasan dan penyelamatan umat-Nya
yang sangat dikasihi. Allah dak pernah benar-benar
melupakan dan membiarkan umat berjalan sendiri
dan tercerai-berai tanpa seorang penuntun. Allah se-
gera hadir atau mengirimkan utusan untuk menyela-
matkan dan memulihkan umat-Nya. Semua itu dilaku-
kan karena Allah begitu mencintai manusia dan selu-
ruh ciptaan-Nya.
Di Minggu Adven Pertama ini, renungkanlah cinta
kasih Allah seper apa yang sudah Anda (dan keluarga)
terima dalam perjalanan kehidupanmu selama ini.
Ucapkanlah syukur kepada Tuhan untuk semua itu.-
Doa Hari Ini:
Ya Allah Sang Sumber Segala Sesuatu, terima kasih atas
cinta-Mu yang begitu besar bagi kami. Engkau
mencipta, memelihara, bahkan memulihkan kami
dengan cinta kasih-Mu yang dak terbatas. Tolonglah
kami untuk mensyukuri dan menjaga nyala api cinta-
Mu dalam laku kami se ap hari. Tolonglah kami juga
untuk meneruskan cinta-Mu kepada sesama kami.
Amin.
22
2 Renungan Minggu Adven Kedua
“Cinta Kasih Merekatkan Persaudaraan”
Dengan bertekun dan dengan seha mereka
berkumpul ap- ap hari dalam Bait Allah. Mereka
memecahkan ro di rumah masing-masing secara
bergilir dan makan bersama-sama
dengan gembira dan dengan tulus ha .
(Kisah Para Rasul 2:46)
Gambaran kehidupan
jemaat mula-mula da-
lam Kisah Para Rasul
sangat harmonis. Tentu
saja hal ini dak mudah.
Berkumpul se ap hari
dengan orang-orang
(asing/kenalan) yang Sumber: www.pinterest.com
23
bersama atau ruang privasi semakin sempit bahkan
dak ada, bagaimana jadinya kita. Kita juga bisa
berselisih paham atau berdebat dengan anggota
komunitas tetapi harus bertemu se ap hari untuk
melakukan ritual bersama. Menyiksa bukan?
Hidup bersama dak
selalu menyenangkan
dan selalu ada tan-
tangannya. Bukan ha-
nya ego, prinsip, atau
standar hidup yang
kerap bergesekan, te-
tapi juga hal-hal seder-
Sumber: www.success.com hana seper menu
makan, tata ruang, atau suasana rumah sangat
menentukan keberlangsungan hidup bersama. Kisah
Para Rasul mencatat bahwa jemaat mula-mula dengan
segala pergumulannya bertahan hidup bersama dan
semakin hari semakin bertambah banyak. Di tengah
segala kemungkinan bentrok dan selisih paham,
jemaat mula-mula sedapat-dapatnya saling menye-
suaikan diri. Mereka bukan lagi orang asing satu
terhadap yang lain, melainkan saudara. Cinta kasih
Yesus yang menembus segala batas meruntuhkan
tembok-tembok pemisah, tembok-tembok pemen-
ngan diri, tembok-tembok kecurigaan, yang ada di
24
antara mereka. Kita perlu ingat, kehidupan bersama
jemaat mula-mula bukan tanpa persoalan. Di antara
mereka terdapat juga orang-orang yang dak satu ide
atau satu tujuan dengan mereka, seper Ananias dan
Safira, tetapi cinta kasih menolong mereka melihat
orang lain sebagai saudara. Cinta kasih pada gilirannya
memberi ruang untuk mengerjakan serta memperju-
angkan hak dan kewajiban satu sama lain.
Di Minggu Adven Kedua ini, kita diajak untuk melihat
kembali relasi kita dengan sesama. Masih adakah
tembok pemisah di antara kita? Jika masih ada,
upayakanlah dengan segera hal-hal posi f yang bisa
meruntuhkan tembok-tembok pemisah tersebut. Kita
bisa memulainya, dak perlu menunggu orang lain
melakukannya. Jangan menahan kebaikan yang bisa
kita lakukan dengan segera.
Doa Hari Ini:
Ya Allah Sang Sumber Cinta, tolonglah kami untuk
melihat siapa saja sebagai saudara kami sehingga kami
mampu memperlakukan mereka dengan pantas dan
terhormat. Amin.
25
3 Renungan Minggu Adven Ketiga
“Cinta Kasih Memulihkan Persaudaraan”
Tetapi sekarang, janganlah bersusah ha dan
janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku
ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah
menyuruh aku mendahului kamu.
(Kejadian 45:5)
Pengalaman
dijual oleh sau-
dara sendiri
tentu menyisa-
kan luka menda-
lam bagi Yusuf.
Siapa yang dak
Sumber: www.pinterest.com
merasa tertolak
atau terbuang ke ka diserahkan begitu saja kepada
orang lain. Saudara-saudara Yusuf dak menjual Yusuf
demi uang. Mereka melakukan hal itu hanya untuk
menyingkirkan Yusuf dari hadapan mereka. Mereka
terlalu iri dan benci karena Yusuf sangat disayangi oleh
ayah mereka lebih dari mereka. Padahal, Yusuf dak
melakukan hal-hal menyebalkan atau yang menyaki
saudara-saudaranya. Yusuf hanya menerima kasih
sayang yang berlimpah dari ayahnya, tetapi ternyata
26
hal itu sangat melukai saudara-saudaranya. Yusuf
seolah-olah bersalah karena dicintai dan karena itu, ia
h a r u s d i h u k u m d e n ga n c a ra d i s i n g k i r ka n .
28
4 Renungan Minggu Adven Keempat
“Cinta Kasih Tidak Menyaki ”
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang
nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
(1 Korintus 12:22)
30
sadar dak dapat saling menyaki karena pada
hakikatnya kita satu tubuh, diikat erat oleh cinta kasih
Kristus. Di Minggu Adven Keempat ini kita diingatkan,
jika kita pernah menyaki sesama, bersegeralah
meminta maaf kepada mereka. Jangan menunggu,
supaya relasi kita semakin baik.
Doa Hari Ini:
Ya Allah Sang Pengasih, tolonglah kami untuk
memperlakukan orang lain dalam gereja sebagai
anggota tubuh yang harus dihorma dan diperha -
kan walau terlihat sepele dan lemah. Amin.-
31
RANGKAIAN ACARA MASA RAYA NATAL GPIB Paulus - Tahun 2021
TANGGAL ACARA TEMPAT & WAKTU
Malam Doa Jelang Adven I Live melalui YouTube
Jumat, (Tema: “Semua Bermula dan GPIB Paulus
26 November 2021 dari Cinta Kasih”) (terbatas)
PF: Pdt. Ari Siagian Pukul: 19.30 WIB
32
dan GMIT “Sesawi” Tutnoin,Klasis Amarasi Barat)
33
Pdt. Helen Aramada Setyoputri, S.Si., M.A. Zoom Mee ng (link menyusul)
Sabtu, (Pendeta GKI Peterongan, Semarang)
4 Desember 2021
Ibadah Pengenangan Zoom dan
“Yang Berduka, Live melalui YouTube
Yang Dihiburkan” Pukul: 17.00 WIB
34
M.Sc., Psi. (Psikolog) Zoom Mee ng (link menyusul)
35
Selasa, Live dari Gedung Gereja
21 Desember 2021 GPIB Paulus
Ibadah Adven Pelkat PKLU (Pukul: 10.00 WIB)
36
29 Desember 2021 Ibadah dan Perayaan Natal Jemaat GPIB Paulus
Pukul 18.00 WIB
SUMBER BACAAN
Buku:
Ismail, Andar. Selamat Natal: 33 Renungan tentang
Natal. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Majelis Sinode GPIB. Tata Ibadah, Musik Gereja, dan
Pakaian Liturgis – Buku II. Jakarta: Penerbitan
GPIB, 2015.
Yahya, Ayub. Penggenapan Pengharapan: Koleksi
Refleksi Seputar Tokoh Natal. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2007.
_______________. Menyambut Kristus. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2007.
37
Website:
“7 Tradisi Natal Unik di Indonesia.”
h ps://tuhanyesus.org/tradisi-natal-unik-di-
indonesia (diakses 15 November 2021).
Adinanya, Gregorius Bhisma. “Indonesia dan
Berbagai Perayaan Natal Unik, Ngejot Hingga
Kunci Taon.”
h ps://na onalgeographic.grid.id/read/13126
3053/indonesia-dan-berbagai-perayaan-natal-
unik-ngejot-hingga-kunci-taon (diakses 19
November 2021).
Larasa , Dewi. “Rabo-rabo Tradisi Natal Unik Warga
Tugu Jakarta.”
h ps://www.tribunnews.com/tribunners/2016
/01/03/rabo-rabo-tradisi-natal-unik-warga-
tugu-jakarta (diakses 15 November 2021)
“Marbinda, Tradisi Suku Batak Berbagi Jelang Natal
dan Tahun Baru.”
h ps://www.jurnalasia.com/medan/marbinda-
tradisi-suku-batak-berbagi-jelang-natal-dan-
tahun-baru/(diakses 19 November 2021).
38
“Meriam Bambu, Tradisi Flores Sambut Natal.”
h ps://na onalgeographic.grid.id/read/13295
890/meriam-bambu-tradisi-natal-warga-flores
(diakses 19 November 2021)
Mimin, Imanuel H. “Bakar Batu dan Ninlai-nilainya
dalam Kehidupan Masyarakat Papua.”
h ps://www.kompasiana.com/manumimin/5d
f21d18d541df03d53b67a2/makalah-tradisi-
bakar-batu-nilai-nilainya-dalam-kehidupan-
masyarakat-adat-di-wilayah-pegunungan-
tengah-papua (diakses 15 November 2021).
Pa ymahu, Andrew. “Kunci Taong, Tradisi dan
Budaya yang Tak Di nggalkan Masyarakat
Borgo.”
h ps://manado.tribunnews.com/2019/02/02/
kunci-taong-tradisi-dan-budaya-yang-tak-
di nggalkan-masyarakat-borgo-manado
(diakses pada tanggal 18 November 2021).
39
40