Anda di halaman 1dari 4

Ketika Bintang Tidak Jatuh dari Langit.

Pria muda itu bernama Bima, saat ini ia sedang berjalan menuju alun-alun. Setibanya di sana,
tanpa disengaja dia bertamu seorang gadis bernama Lisa. Bima terpesona pada pandangan
pertama dengan sosok Lisa.

Bima : hai boleh kenalan nggak?

Lisa : oh silakan (tersenyum)

Bima : kenalin gue Bima, lu? (mengulurkan tangan untuk bersalaman)

Lisa : gue Lisa (membalas salaman Bima)

Bima : lu manis, gue suka

Lisa : maaf gue tidak mudah termakan rayuan

Bima : gue juga nggak suka ngasi makan lu rayuan, suatu saat gue yang bakalan ngasi makan
dan menghidupi lu

Lisa : bisa aja lu ya. (tertawa kecil)

Bima : (tertawa) maaf kalau ini buat lu nggak nyaman.

Lisa : santai aja lagi. Lagian gue suka candaan lu, kok.

Bima : jadi sekarang kita bisa berteman?

Lisa : berteman.

Bima : okey, sebagai teman boleh dong gue save nomor lu?

Lisa : oh boleh, nih. (menyerahkan hp lalu bima langsung menyalin nomor hp lisa)

Suatu malam setelah Bima belajar tiba-tiba mati listrik dan membuat keadaan rumah Bima gelap
gulita. Akhirnya Bima memutuskan untuk nongkrong di depan rumah.

Lisa : dor (mengagetkan Bima dari belakang)

Bima : ngagetin aja lu, Lis.

Lisa : (tertawa) sorry Bim sengaja.

Bima : ada apa kesini?

Lisa : gue bosen di rumah, apalagi sekarang mati listrik. Nggak bisa ngapa-ngapain tau nggak.
Bima : cantik tau nggak

Lisa : siapa? Gue? Emang sih gue cantik

Bima : dih pede boros, siapa yang bilang lu cantik. Maksud gue langitnya. Tuh liat, bintangnya
indah banget.

Lisa : oh bintang ya. Kirain gue.

Bima : coba deh liat bintang itu (menunjuk salah satu bintang)

Lisa : eh tungguin bintang jatuh yuk.

Bima : ngapain?

Lisa : katanya ketika ada bintang jatuh semua permintaan kita bakal dikabulin.

Bima : nah itu udah ada bintang jatuh (menunjuk ke arah bintang jatuh tersebut)

Lisa : berdoa Bim, cepetan. (keduanya menutup mata dan berdoa)

Lisa : doa lu apa?

Bima : minta kamu

Lisa : maksudnya

Bima : iya, gue minta sama Tuhan agar lu cuma untuk gue aja.

Lisa : maksud lu apa Bim?

Bima : Lisa, dari awal kita ketemu sampai detik ini gue udah naruh hati sama kamu. Dan
seiring berjalannya waktu entah kenapa gue merasa makin sayang sama kamu, gue ingin selalu
melindungi kamu dan selalu buat kamu tersenyum.

Lisa : Bim…

Bima : doa lu apa?

Lisa : gue minta kepada Tuhan ketika menyaksikan bintang jatuh aku selalu ditemani kamu.
Aku ingin melihat bintang jatuh dan berdoa bersama kamu.

Bima : (tersenyum manis) lis, gue nggak bisa berkata apa-apa lagi. Gue bahagia, kita
mengaminkan doa yang sama.

Lisa : gue lebih bahagia, Bim. Bisa disayang sama lelaki sepertimu.

Bima : masih teman?


Lisa : lebih dari teman juga boleh deh.

Setiap malam mereka habiskan dengan menatap langit malam yang penuh dengan bintang-
bintang, menunggu sampai ada bintang jatuh dan berdoa bersama.

Bima : doa mu kali ini apa, Lis?

Lisa : lisa berdoa semoga, Lisa bisa liat bintang jatuh bareng Bima lagi.

Bima : pastilah, doamu aneh. Kayak mau kemana aja.

Lisa : aku juga berharap kita bisa bersama lebih lama dari selamanya.

Bima : pasti, Lis. Gue gk kemana-mana, gue bakal di samping lu terus, percaya sama gue.

Lisa : dulu juga mantan aku bilang gitu tapi akhirnya ninggalin gue juga.

Bima : aku beda sama mantan kamu ya.

Lisa : iya kamu memang beda, kamu lelaki paling baik dan setia, Bim. Tapi aku yang bakal
ninggalin kamu.

Bima : maksud kamu apa, Lis. Kamu mau kemana? (menguncang tubuh lisa)

Tiba-tiba Lisa pingsan, setelah di bawa ke rumah sakit ternyata lisa menderita gagal ginjal
stadium akhir. Dia tidak pernah menceritakan hal tersebut ke Bima.

Bima : kenapa sih, Lis kamu nggak cerita tentang penyakit kamu ke aku? (sambil memandang
foto Lisa di rumah Lisa)

Dery : dia nggak mau lu sedih, Bim. Karena dia sayang banget sama kamu.

Bima : bukankah dengan menyembunyikan hal ini justru membuat gue semakin sedih karena
nggak bisa bahagian dia sampai akhir hayatnya.

Dery : gue sebagai kakak lisa aja baru tahu bulan lalu, Bim. Dia anaknya tertutup banget dan
nggak mau berbagi kesedihan ke orang lain.

Bima : gue nggak bisa lupain dia kak. Gue sayang banget sama dia

Dery : kamu kira gue nggak. Jangan terlalu larut dalam kesedihan, di luar sana lu pasti
menemukan yang lebih baik, jangan sedih seperti ini, nanti Lisa sedih.

Setelah kematian Lisa, Bima menghabiskan waktunya dengan berdiam diri dalam kamarnya. Dia
tidak pernah lagi melihat bintang jatuh.
Bima : melihat bintang yang jatuh takkan pernah semenyenangkan dulu. Ketika ada lu, gue
selalu merasa bintang itu jatuh tepat di samping gue, Lis. Lu selalu bersinar dengan senyummu,
juga canda tawamu.(memandang langit2 kamar)

Ibu : Bimaa (teriak sambil membuka pintu kamar bima)

Bima : (melamun tidak menyadari kehadiran ibunya)

Ibu : Bima, ya ampun nih anak ngelamunin apaan.

Bima : eh iya Bu, ada apa?

Ibu : Bima, tumben nggak keluar nyari Bintang jatuh.

Bima : nggak seru semenjak nggak ada Lisa

Ibu : padahal kamu bisa liat Lisa dengan menatap langit, loh.

Bima : bener juga kata ibu. Yaudah bima keluar dulu yaa. Assalamualaikum (berlari menuju
halaman)

Di tempat biasa Bima duduk memandang langit sambil berteriak

Bima : Lisa, lu bisa liat gue dari atas sana kan. Enak banget ya kamu bisa berada bersama
bintang-bintang indah itu tanpa gue. Tapi nggapapa asal lu senang, gue cuma mau bilang kalau
gue rindu banget sama lu.

Anda mungkin juga menyukai