Anda di halaman 1dari 5

Roda kehidupan

Narator : Dinda

Akbar : Adji

Desi : Esti

Dewi : angel

Rosi : Gita

Rina : Tika

Bibin : Rivaldo

Adi : Agung

Bu Ami : Nadia

“Suasana pagi yang indah, burung berkicau seolah-olah turut riang dengan riuhnya acara
perpisahan murid-murid SMA tunas bangsa.

Ya, tepat pada hari itu SMA tunas bangsa mengadakan pelepasan siswa-siswi kelas 12
angkatan tahun 2010 dengan acara yang tegolong cukup mewah.

Para siswa-siswi kelas 12 nampak senang dan menikmati perjamuan pada acara tersebut,
namun hal itu tak berlaku pada seorang siswa, Akbar namanya.”

“Akbar dengan sepatu lusuhnya nampak berjalan mengendap-endap menuju aula tempat
perpisahan akan dilaksanakan, tak hanya sepatunya yang lusuh, bajunya pun nampak compang-
camping dan tak layak lagi dipakai. Bagaimana tidak, Akbar hanyalah anak dari seorang
pemulung.”

“Akbar tampak menghindari berpas-pasan dengan siswa-siswi yang lain, nampaknya ia sedikit
malu dengan pakaiannya di acara yang super mewah itu. Namun, sialnya Akbar malah bertemu
dengan geng yang beranggotakan 5 orang yang hampir setiap hari membully nya tanpa jeda.”
Adi : Wah-wah lihat siapa yang baru datang.

Bibin : Ya ampun, di acara perpisahan seperti ini saja penampilannya masih terlihat seperti
gembel.

Rosi : Namanya juga anak pemulung, mana bisa bergaya.

Dewi : Seharusnya kamu tidak usah datang kesini, daripada malu-maluin diri sendiri.

Rina : Dia kan suka sama kamu Dewi, masa tega sih berbicara seperti itu ke dia (Ucap rina
sembari menahan tawa.)

Dewi : Jangankan membalas perasaannya, berteman dengan dia saja rasanya seperti mimpi
buruk.

“Desi yang kebetulan melihat hal tersebut langsung datang menghampiri mereka.”

Desi : Kalian ini apa-apaan sih, hari ini acara pelepasan. Bukannya berlaku yang baik malah
sebaliknya. (Ucap Desi membela.)

Adi : Wah, pahlawan kesiangan datang nih.

“Mereka tertawa bersama-sama. Akbar yang mendengar itu semua hanya menunduk,
rasanya ia ingin membalas perkataan mereka namun apalah daya, ia cukup sadar bahwa ia
tak memiliki kemampuan berkelahi. Akbar sudah cukup sering dibuat babak belur oleh geng
tersebut”.

Bu Ami : Apa yang kalian lakukan disini anak-anak ? Acara sudah mau dimulai. ayo cepat menuju
aula. (Ucap bu Esti seraya berjalan cepat sambil membawa berkas ke aula.)

“Akbar dan Desi serentak berjalan menuju aula, tak lagi menghiraukan geng pembullu
tersebut. namun geng tersebut menerobos mendahului Akbar dan Desi, sehingga membuat
Akbar terjatuh karena tersenggol cukup kencang.”

Desi : Akbar, kamu gapapa ? (sambil membantu Akbar berdiri)

Akbar : Aku baik-baik aja Desi, bajuku kotor. Aku mau ke toilet dulu untuk membersihkannya,
kamu duluan aja ke aulanya. (Ucap Akbar bergegas pergi)
“Desi yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk dan langsung menuju aula karena
acaranya akan segera diadakan.

Realitanya, Akbar tak pergi ke toilet dan malah pulang kerumahnya menahan amarah dan
rasa sedih yang ada pada dirinya.”

“Acara pelepasan berlangsung mulus.”

“8 Tahun kemudian, SMA Tunas Bangsa mengadakan reuni yang mengundang alumni
angkatan tahun 2010. Alunan lagu kenangan memeriahkan suasana reuni tersebut. Satu-
persatu partisipan mulai hadir dan memenuhi bangku aula.”

Bibin : Adi, Rosi,Rina, Dewi. Apa kabar ?

Kalian sudah lama datang ?

(Ucap bibin yang langsung menghampiri sahabatnya yang tengah berbincang.)

Adi : Baru saja datang, dan kami berempat langsung bisa berkumpul

Dewi : Ya, padahal sebelumnya kita tidak berjanji untuk berkumpul di titik ini

Rosi : Sepertinya ikatan batin kita masih sangat kuat

Rina : Betul, padahal sudah 8 tahun kita tidak bertemu. Jangankan bertemu, saling memberi
kabar saja tidak. Jadi bekerja sebagai apa kalian saat ini?

Bibin : Kalau aku hanya meneruskan perusahaan ayahku yang hampir bangkrut

Adi : Aku sebenarnya belum memiliki pekerjaan tetap hingga saat ini

Rosi : Aku juga sekarang masih menganggur

Rina : Kalau aku sekarang buka usaha kecil-kecilan didepan rumah, bagaimana denganmu dew ?

Dewi : Aku hanya menjadi ibu rumah tangga saja, urusan bekerja aku mengandalkan suamiku

“Belum lama obrolan mereka, nampak seorang laki-laki dan perempuan berjalan bersamaan
menuju ke arah mereka.”

Adi : Siapa tuh, wajah keduanya sangat tidak asing.

Bibin : Siapapun dia yang jelas bukan orang sembarangan

Rosi : Aku sepertinya tadi berpaspasan dengan mereka di parkiran. tau tidak, mereka naik mobil
mewah series terbaru
Rina : Itu bukannya Akbar dan Desi ?

Dewi : Tidak mungkin lah, mereka berdua sama-sama miskin dulu.

“Laki-laki dan perempuan tersebut nampak menghampiri mereka”.

Akbar : Adi,Bibin,Rosi, Rina dan … (Menyebutkan nama seraya berjabat tangan)

Desi : Dewi (Ucap desi mengingatkan)

Akbar : Oh benar, Dewi (menjabat tangan Dewi) apa kabar kalian semua ?

Desi : Kalian sepertinya lupa dengan kami, kalau begitu perkenalkan kembali. Saya Desi dan ini
Akbar.

Akbar : Senang bertemu dengan kalian

“Mereka terdiam mematung, seolah tak percaya dengan pemandangan yang mereka lihat.”

Adi : Ka…Kabar kami baik. Bagaimana denganmu ?

Akbar : Aku dan Desi juga baik.

Bibin : Apa kesibukanmu sekarang Bar ?

Akbar : Aku dan Desi saat ini merupakan partner kerja. Kebetulan kami sedang menekuni bisnis di
bidang properti, kuliner dan usaha tambang.

Desi : Bagaimana dengan kalian ?

“Mereka semua hanya diam dan sesekali bertatap-tatapan, tak ada yang berani menjawab
pertanyaan dari Desi. Tak lama seorang wanita datang.”

Bu Ami : Wah coba lihat tamu kehormatan kita, Akbar dan Desi. Ibu sudah mendengar tentang
kabar kalian loh

Desi : Malam bu, suatu kehormatan bisa bertemu dengan Ibu.

Akbar : Selamat malam bu.

Bu Ami : Selamat malam kembali, Murid-murid ku . Ibu sangat bangga mendengar tentang
kesuksesan kalian. Ibu berencana menjalin kesepakatan kerja dengan kalian, kebetulan suami ibu
juga pebisnis di bidang properti.

Akbar : Dengan senang hati bu, ini kartu nama perusahaan saya (Seraya mengeluarkan kartu
nama dari dalam kantong jas nya.)
Bu Ami : Terimakasih ya, ayo semuanya kita ke aula utama untuk menikmati perjamuan.

“Belum sempat Akbar menjawab ajakan Bu Ami, telfon Akbar berbunyi.”

Akbar : Yes sir, i will arrive in 10 minutes again (lalu mematikan telepon.)

Akbar : Desi, klien kita yang dari jerman sudah tiba di bandara. Ayo kita ke kantor untuk
mempersiapkan ulang rapat.

Desi : Baik Akbar, Bu mohon maaf kami tidak bisa berpartisipasi sampai selesai.

Akbar : Kami akan menggantinya lain kali Bu, Kami pamit duluan teman-teman.

“Akbar dan Desi nampak bergegas meninggalkan rombongan. Namun, satu suara
memanggil”.

Adi : Akbar..

Akbar yang mendengar langsung berbalik posisi menghadap sumber suara tersebut

Adi : Kami minta maaf, dulu telah sering melakukan perilaku yang kurang baik kepadamu

Dewi : Aku juga menyesal (ucap dewi menimpali)

“Akbar dan Desi yang mendengar pernyataan itu hanya tersenyum lalu kembali
meninggalkan mereka yang malah terdiam mematung.

Beberapa minggu setelah acara reuni tersebut, satu-persatu dari mereka mendapat
panggilan kerja di Perusahan kepunyaan Akbar dan Desi, mereka nampaknya tak menyia-
nyiakan kesempatan itu. Akbar dan Desi memang memiliki hati yang lapang dan tulus. Pada
akhirnya Adi,Bibin,Dewi,Rina,Rosi,Akbar dan Desi menjadi sahabat karib sekaligus rekan
kerja yang baikz”

“Hidup bagaikan roda yang terus berputar, tak ada manusia yang selalu berada dibawah dan
begitupun sebaliknya. Selalu berlaku baik kepada setiap insan yang kamu jumpai, agar saat
rodamu tengah berada dibawah, banyak insan yang mau membantumu agar kembali pulih
ke atas.”

Anda mungkin juga menyukai