Anda di halaman 1dari 6

MANUAL PLASENTA

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD Puskesmas Dadan Kusnanto, SKM


Karangnunggal NIP. 197001181998031007
Pengertian:
Suatu tindakan intervensi kepada ibu bersalin segera setelah 30 menit bayi baru lahir namun
tidak disertai lahirnya placenta dengan cara melepaskan placenta dari tempat implantasinya
dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual.
Tujuan:
Sebagai acuan dalam penanganan retensio placenta.

Kebijakan:
Panduan Mutu UPTD PKM Karangnunggal.

Referensi:
1. Direktorat kesga.dirjen kesmas,kemenkes RI,2018 modul pelatian bagi
pelatih(TOT)penanganana kegawatdaruratan maternal dan neonatal bagi dokter
umum ,bidan dan perawat,kemenkes RI jakarta
2. Kementrian kesehatan RI WHO(2013)buku saku pelayanan kesehatan ibu di
fasilitasi kesehatan dasar dan rujukan untuk tenaga kesehatan,kementrian
kesehatan RI.jakarta.
3. Saifudin abdul bari ,dkk (2010)buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal yayasan bina pustaka sarwono prawiroharajo,jakarta

Prosedur / Langkah-langkah :
A. Penerimaan pasien dan persetujuan tindakan medis
1. Menyapa pasien, keluarga serta memperkenalkan diri setiap pertama kali
berinteraksi dengan pasien dan keluarga
2. Memberikan inform consent pada ibu dan keluarga
3. Mencuci tangan dengan alkoholrub sebelum menyentuh pasien tindakan ini harus
dilakukan oleh petugas yang kompeten yang bekerja dalam tim tindakan manual
plasenta dapat dilakukan oleh orang pertama atau orang kedua
B. Persiapan klien
1. Cairan dan selang infus sudah terpasang perut bawah dan paha sudah di
bersihkan
2. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan
3. Menyiapkan kain alas bokong dan penutup perut bawah
4. Medikamentosa
a. Analgetik (petidin 1-2 mg/kg BB/ketamine HCL 0,5 mg/kg BB/tramadol 1-
2 mg/kg BB(harus dilakukan oleh petugas kesehatan yang kompeten di
fasilitas dengan supervisi dari dokter.
b. Sedativa(diazepam 10 mg)
c. Uterotonika(oksitosin,ergometrin,prostaglandin)
d. Bethadin
e. Oksigen dan regulator

C. Persiapan penolong
1. Celemek,masker,kacamata pelindung.sepatu bot
2. Sarung tangan panjang DTT/seteril
3. Instrumen ;
a. Klem : 2 buah
b. Spuit 5cc dsn jarum no 23;4 buah
c. Wadah plasenta ;1 buah
d. Kateter dan penampung air kemih :1 buah
e. Hecting set : 1 set
f. Larutan klorin 0,5%
D. Tindakan pertolongan perdarahan pasca salin karena retensio plasenta
1. Melakukan cuci tangan 7 langkah
2. Memakai APD
3. Mencuci tangan hingga siku dengan air dan sabun kemudian keringkan
4. Ibu dalam posisi litotomi pada tempat tidur ginekologi
5. Memberikan sedative dan analgetik melalui karet infus (dilakukan oleh petugas
kesehatan sesuai kompetensi)
6. Memekai sarung tangan seteril hingga mencapai siku
7. Mengosongkan kandung kemih menggunakan cateter
8. Jepit tali pusat dengan klem,tegangkan tali pusat dengan tangan kiri sejajar
lantai
9. Tangan kanan di masukan secara obstetrik ke dalam kavum uteri dengan
mengikuti tali pusat hinga menyetuh servicks
10. Setelah tangan mencapai pembukaaan servicks meminta asisten memegang
klem,kemudian tangan penolong yang lain menahan fundus uteri
11. Sambil menahan fundus uteri ,memasukan tangan dalam kavum uteri sehingga
mencapai tempat implantasi plasenta
12. Membuka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam (ibu jari merapat ke
pangkal jari telunjuk )
13. Tentukan tepi placenta kemudian lepaskan secara tumpul dengan sisi ulnar
tangan kanan kemudian di lepaskan sedikit demi sedikit sampai terlepas
seluruhnya
14. Apabila placenta sudah lepas gunakan tangan kiri untuk menarik tali pusat guna
mengeluarkan plasenta secara perlahan sementara tangan kanan masih di
dalam kavum uteri,untuk memastikan tidakada sisa plasenta lahirkan plasenta
dengan menahan korpus uteri pada suprasimfisis
15. Letakan plasenta pada tempat yang tersedia
16. Perhatikan kontraksi uterus dan kemungkinan perdarahaan
17. Memeriksa kelengkapan plasenta
18. Dekontaminasi alat bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5% dan membuka
sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% kenakan sarung tangan DTT
Kembali
19. Membersihkan dan merapikan ibu
20. Cuci tangan dengan sabundan air mengalir,keringkan dengan handuk kering
dan bersih sekali pakai.
E. Perawatan pasca tindakan
1. Berikan anti biotika profilakis dosis tunggal:
a. Ampisilin 2 gram dan metrodinazole 500 mg iv
b. Atau sefazolin 1 gram dan metrodinazole 500 mg iv
2. Memantaui tanda tanda vital,kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
a. Setiap 15 menit pada jam pertama
b. Setiap 30 menit pada jam kedua
3. Buat laporan tindakaan dan catat kondisi psien pada catatan medik
4. Buat instruksi pengobatan lanjut dan hal hal penting yang memerlukan
pemantauan ketat
5. Beritahu pada pasien dan keluarga bahwa tindakan telah selesai dan pasien
masih memerlukaan perawatan .
F. Persiapan rujukan
1. Surat rujukan
2. Transportasi
3. Pertahankan cairan infus sesuai dengan kondisi pasien
4. Lanjutkan pemberian uteretonika selama perjalanan
5. Menghubungi faskes rujukan melalui telpon/sms
6. Petugas kesehatan mendampingi rujukan .
Unit terkait:
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang

Dokumen Terkait : PONED, RUMAH SAKIT


Rekam Historis Perubahan : RM pasien

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1
MANUAL PLASENTA

No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal :
TILIK
Terbit
Halaman :
UPTD Puskesmas Dadan Kusnanto, SKM
Karangnunggal NIP. 197001181998031007

Unit :
Nama :
Tanggal pelaksanaan :

Ya Tidak Tidak
Berlaku

1. Apakah petugas melakukan cuci tangan 7 langkah ?


2. Apakah petugas memakai APD?
3. Apakah mencuci tangan harus dengan sabun?
4. Apakah posisi Ibu pada tempat tidur ginekologi harus
dalam posisi litotomi ?
5. Apakah Memberikan sedative dan analgetik melalui
karet infus harus dilakukan oleh petugas kesehatan
sesuai kompetensi)?
6. Apakah petugas harus memakai sarung tangan yang
steril?
7. Apakah fungsi tangan kiri untuk menarik tali pusat guna
mengeluarkan plasenta secara perlahan ?
8. Apakah fungsi tangan dalam kavum uteri,untuk
memastikan tidakada sisa plasenta lahirkan plasenta
dengan menahan korpus uteri pada suprasimfisis ?

CR= .............
Karangnunggal, ......................................
..........
Pelaksana/ Auditor,
.................................................................
..........

Anda mungkin juga menyukai