Anda di halaman 1dari 48

A.

Latar Belakang

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah komitmen

perusahaan atau dunia bisnis dalam menberikan kontribusi terhadap

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.1 CSR merupakan fenomena

startegi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan

stakeholder-nya. Secara politik, kegiatan CSR ini seringkali ditempatkan

mediasi komunikasi politik antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah

daerah untuk menekan atau meniadakan potensi konflik dan menbangun

penguatan kapasitas masyarakat ditingkat lokal seperti penguatan masyarakat

adat.2 Dunia usaha harus berperan mendorong pertumbuhan ekonomi yang

sehat dengan menpertimbangkan pula masyarakat dan lingkungan hidup.

Dunia usaha sekarang tidak hanya memikirkan kegiatan usaha semata

melainkan perusahaan juga mesti menperhatikan dan melibatkan pada

pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif

dalam menjaga kelestarian lingkungan.3

CSR timbul sejak era dimana kesadaran sustainability perusahaan jangka

panjang adalah lebih penting dari pada sekedar profitability. Dalam

penerapan CSR, umumnya perusahaan akan melibatkan partisipasi

masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai subjek progaram CSR. Hal

ini dikarenakan masyarakat adalah salah satu pihak,yang cukup berpengaruh

dalam menjaga ekstensi suatu perusahaan. Masyarakat adalah pihak yang


1
Asa Ria Prananto dan Dede Yusuf. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Program CSR Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Ekonomi Pasca Tambang di Desa Sarijaya. No
1.Vol 18, Juli 2014)
2
Bumantara. Jurnal of social and political development. Corporate Social Responsibility. (Jakarta
Selatan: FISIP UNAS: Vol.2 No.2, juli-Agustus 2012) hal 2
3
Yusuf Wibisono. Menbedah Konsep dan aplikasi CSR (Gresi:fasco publihing: 2007) hal 32

1
paling merasakan dampak dari kegiatan produksi suatu perusahaan, baik itu

dampak positif maupun dampak negatif. Dampak ini dapat terjadi dalam

bidang sosial, ekonomi, politik, maupun lingkungan.4

Dasar hukum pelaksanaan CSR yang dapat diartikan tanggung jawab

sosial perusahaan adalah peraturan pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012

Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Peraturan pemerintah ini

melaksanakan ketentuan pasal 74 undang-undang nomor 40 Tahun 2007

Tentang perseroan terbatas. Dalam Peraturan Pemerintah ini, perseroan yang

kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumberdaya alam

diwajibkan untuk melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan dan

lingkungan. Kegiatan dalam memenuhi kewajiban tanggungjawab sosial dan

lingkungan tersebut harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

perseroan yang dilaksanakan dengan menperhatikan kepatutan dan

kewajaran. Selanjutnya, Peraturan Daerah (perda) Provinsi Riau Nomor 6

Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Provinsi Riau

didalam peraturan daerah ini dijelaskan jenis-jenis program tanggung jawab

sosial perusahaan yaitu program pemberdayaan masyarakat, program

kemitraan, program bina lingkungan, donasi dan promosi.

Dalam pelaksanaan kegiatan CSR tersebut tidak semua kegiatan bisa

dikatakan kebagai kegiatan CSR melainkan ada indikator atau unsur-unsur

yang harus dipenuhi supaya bisa dikatakan suatu kegiatan CSR. Beberapa

indikator tersebut adalah harus tepat sasaran yaitu orang yang menbutuhkan,

selanjutnya kegiatannya harus terus menerus atau berkelanjutan, menekankan

4
Zulkarnain. Pemberdayaan Masyarakat Miskin (Yogyakarta: Ardana Media:2010)

2
pada pemberdayaan dengan partisipasi penuh oleh masyarakat. Oleh karena

itu, tiga aspek yang sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan CSR adalah

masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta harus bekerja sama dalam

melaksanakan CSR. Menurut Histiraludin partisipasi sebagai alat sehingga

dimaknai partisipasi sebagai keterlibatan masyarakat secara aktif dalam

keseluruahan proses kegiatan, sebagai media kohensivitas antar masyarakat,

masyarakat dengan pemerintah juga menggalang tumbuhnya rasa ingin

memiliki dan tanggung jawab pada program yang dilakukan.

Salah satu perseroan terbatas yang melaksanakan program CSR adalah

PT. Arara Abadi terhadap Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah

Putih Kabupaten Rokan Hilir merupakan suatu perusahaan swasta yeng

bergerak dibidang pengelolaan hutan tanaman secara lestari. Adapun Nama

Program CSR tersebut yaitu Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Untuk Mendukung Desa Makmur Peduli Api. Lokasi perusahaan di Bukit

Kapur, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Di dalam pelaksanaan Program CSR PT Arara Abadi menberikan bantuan

kepada untuk kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir tahun 2017 dan 2018 pada sektor Peternakan dan pertanian yaitu

sebagai berikut :

3
Program CSR PT Arara Abadi Tahun 2017

Tabel 1 Budidaya Kambing

Harga
No Uraian Satuan Jumlah Total (Rp) Ket
Satuan (Rp)

Biaya
Rp
1 Pembuatan Unit 2 1.500.000 3.000.000
1.500.000/kelompok
Kandang
Paket 4 ekor jantan
2 Kambing Ekor 20 48.000.000
dan betina

3 Super castle Sak 4 35.000 140.000

4 Milton Kotak 1 280.000 280.000

5 Pyronil Kotak 6 30.000 180.000

6 Antibloct Btl 2 41.000 82.000


Wonder
7 Btl 3 150.000 450.000
Ivermec
Total 52.132.000
Sumber Data :PT Arara Abadi 2017

Harga Satuan
No Uraian Satuan Jumlah Total (Rp)
(Rp)
1 Biaya Pembuatan Kandang Unit 1 6.000.000 6.000.000
2 Sapi Ekor 7 12.000.000 84.000.000
3 Multivitamin Btl 3 100.000 300.000
4 Milton Kotak 1 280.000 280.000
5 Spuit 10 Ml Set 1 150.000 150.000
6 Monil 24 Bolus/ Obat cacing Kotak 1 315.000 315.000

4
Total 91.045.000
Tabel 2 Budidaya Pengemukan Sapi

Sumber data :PT Arara Abadi 2017

Tabel Program CSR PT Arara Abadi Tahun 2018

Tabel 3 Budidaya Cabe

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp) Ket

1 Bibit Cabe Bks 8 100.000 800.000


2 Polybag Kg 15 26.000 390.000
3 Mulsa CBA Roll 6 495.000 2.970.000 Uk = 500m x 1,2 Mtr
4 Pupuk Kandang Kg 4410 800 3.528.00 (230 karung)
5 Pupuk TSP Zak 3 350.000 1.050.000
6 Dolomit Zak 36 50.000 1.800.000
7 Pupuk SSS Zak 3 320.000 960.000
8 Pupuk KCL Zak 3 550.000 1.650.000
9 Pupuk Npk Zak 3 500.000 1.500.000
10 Curacron Btl 8 152.000 1.216.000
11 Paket Lengkap Pcs 6 70.000 420.000
12 Bigest Ktk 1 890.000 890.000 ( 8 botol )
13 Prevathon Bh 4 145.000 580.000
14 Demolish Pc 2 102.000 204.000
15 Antracol Bks 5 150.000 750.000
16 Dithane Bks 5 120.000 600.000
17 Plyntomecyn Bks 5 90.000 450.000
18 Nordok Bks 5 25.000 125.000
19 Supercalls Bks 20 12.000 240.000
Total 20.123.000

Dari tabel Bantuan Program CSR PT Arara Abadi Tahun 2017-2018 diatas

bahwa didalam pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan PT Arara Abadi

bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat kepenghuluan Rantau Bais yang

diterima oleh bapak H.Julizar selaku penghulu/kepala desa Rantau Bais.

Kemudian bantuan program CSR PT Arara Abadi tersebut diserahkan kepada

Rudi Zandra selaku direktur untuk dijadikan Badan Usaha Milik Kepenghuluan

(BUMKep) untuk dikelola menjadi Badan Usaha Milik Kepenghuluan. Berikut ini

5
struktur pengelolaan Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah

Serantau.

BPKep Kepala Desa

Juliardi SPi H. Julizar

Direktur
Rudi Zandra SE

Sekretaris Bendahara
Syaiful Andika

Ketua kelompok Ketua kelompok Ketua kelompok


ternak Kambing ternak Sapi tani
M. Suhardi Memet Wibowo Suradi
Sumber: data olahan Penulis

Berdasarkan Peraturan Kepenghuluan Rantau Bais Nomor 05 Tahun 2017

Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. Tujuan Pembentukan Badan Usaha Milik

kepenghuluan ini yaitu:

1. Mewujudkan kelembagaan perekonomian masyarakat Kepenghuluan yang

mandiri untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;

6
2. Mendukung kegiatan investasi lokal, penggalian potensi lokal serta

meningkatkan keterkaitan perekonomian perdesaan dan perkotaan dengan

membangun sarana dan parasarana perekonomian perdesaan yang dibutuhkan

untuk mengembangkan produktivitas usaha perdesaan;

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,

pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Kepenghuluan;

4. Mengembangkan rencanakerja sama usaha antar Kepenghuluan dan/atau

dengan pihak ketiga;

5. Mendorong perkembangan perekonomian masyarakat Kepenghuluan dengan

meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan mengelola

pembangunan perekonomian Kepenghuluan;

6. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif masyarakat

Kepenghuluan yang berpenghasilan rendah;

7. Menciptakan kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja; dan

8. Meningkatkan pendapatan masyarakat Kepenghuluan dan pendapatan asli

Kepenghuluan;

9. Memberikan kesempatan bagi warga masyarakat Kepenghuluan Rantau Bais

Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir untuk mengembangkan

usaha yang sudah dimilikinya, atau bahkan menambah unit usaha baru sesuai

dengan potensi yang ada di Kepenghuluan Rantau Bais dengan bekerja sama

dengan BUMKep atau mendapat bantuan dari BUMKep.

Kepenghuluan Rantau Bais ini berada Di Kecamatan Tanah Putih. Kecamatan

Tanah Putih terdapat terdapat 17 (tujuh belas) kepenghuluan. Semua

kepenghuluan yang ada dikecamatan Tanah Putih ini sudah mendirikan Badan

7
Usaha Milik Kepenghuluan. Dalam pendirian suatu Badan Usaha Milik

kepenghuluan (BUMKep) pendanaan usaha awal usaha biasanya dari pemerintah

daerah. Tetapi berbeda dengan Badan Usaha Milik kepenghuluan (BUMKep)

Tuah Serantau. pendanaan awal usaha berasal dari PT. Arara Abadi yang

menjalankan program CSR. PT. Arara Abadi menjalankan Program CSR pada

BUMKep Tuah Serantau ini karena perusahaan berada dekat dengan

kepenghuluan Rantau Bais. Namun Pelaksanaan program CSR PT. Arara Abadi

Pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau mengalami

kegagalan.

Dari uraian diatas bisa dilihat bahwa PT. Arara Abadi melaksanakan Program

CSR dengan meneberikan bantuan kepada kepenghuluan Rantau Bais. Dari

bantuan tersebut dijadikan Badan Usaha Milik Kepenghuluan. Oleh Karena itu,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pelaksanaan

Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi Pada

Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau Kepenghuluan

Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2017-2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan fenomena di atas,

maka penulisan perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut: Bagaimana pola hubungan masyarakat, pemerintah, dan swasta

dalam Pelaksanaan program Corporate Sosial Responsibility (CSR)

PT.Arara Abadi pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah

8
Serantau Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten

Rokan Hilir Tahun 2017- 2018?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui Pelaksanaan progran CSR PT. Arara Abadi pada

Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau

Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir.

b. Untuk mengetahui kendala Pelaksanaan progran CSR PT. Arara Abadi

pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau

Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir.

2. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

a.Manfaat Praktis

9
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam

program CSR PT. Arara Abadi pada Badan Usaha Milik

Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau Kepenghuluan Rantau Bais

Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi

semua pihak mengenai program CSR PT. Arara Abadi pada Badan

Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau Kepenghuluan

Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir.

b.Kegunaan akdemis

a.Hasil penelitian ini diharakan menjadi bahan informasi bagi penelitian

selanjutnya yang berkenaan dengan penelitian ini.

b. hasil penelitian ini diharapkan dapat menbantu perkembangan teori-

teori yang terkait dengan penelitian ini.

D. Tinjauan Pustaka

1. Studi Terdahulu

a. Skripsi

Rayun Ramadhan dalam skripsinya yang berjudul “Perencanaan

Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Riau Andalan Paper

di Kelurahan Teluk Meranti Kabupaten Pelelawan Tahun 2015-2016”.

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa hubungan masyarakat,

pemerintah, dan swasta dalam penyusunan program Corporate Social

Responsibility memerankan perannya masing-masing. Hal ini bisa dilihat

pada pelaksanaan forum remuk desa. Remuk desa ini dilaksanakan oleh

10
pihak kelurahan atas usulan PT. RAPP. Pada saat remuk desa tersebut

masyarakat menyampaikan aspirasinya untuk dicatat pihak perusahaan

kemudian pihak perusahaan menbahasnya lebih lanjut diperusahaan.

Sedangkan peran perusahaan lebih dominan dalam proses penyusunan

yaitu perusahaan menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan,

perusahaan juga melakukan beberapa tahap dalam penyusunannya pertama

yaitu menjadi evaluasi sebagai tolak ukur kegiatan kedepannya. Kedua,

mengikuti semrebang yang dilaksanakan oleh pemerintah dan yang

terakhir melakukan kajian kegiatan.

Perbandingan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah

terletak pada persamaan variabel yang diteliti yakni program CSR.

Perbedaan yang muncul adalah bahwa penelitian terdahulu bantuan yang

diberikan program CSR PT. RAPP tiap tahunnya tidak mengalami

perubahan. Sedangkan penelitian ini bantuan yang diberikan PT. Arara

Abadi pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) mengalami

kegagalan.

b. Jurnal

Sarmila Md Sum, Zaimah dan Marsita Radzi “Menbangun modal

sosial melalui Inisiatif Corporate Sosial Responsibility (CSR): Kajian kes

penglibatan komuniti dalam projek CSR perlandangan cili kontrak di pasir

putih kelantan, Malasyia. Jurnal of social and political development vol.2

No Juli-Agustus 2012. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana

program CSR pertanian kontrak cabai di pasir puteh kelantan mampu

mengembangkan modal sosial masyarakat untuk menbantu pengembangan

11
komunitas. Hasil kajian penelitian ini adalah projek CSR petani cili/cabe

kontrak yang dilaksanakan hasil dari kolaborasi perusahaan dengan egensi

pembangunan mampu untuk menbantu menbangun modal sosial untuk

komunitas di dalamnya. Keadaan ini secara langsung menbawa implikasi

bahwa dengan starategi kolaborasi yang melibatkan masyarakat,

perusahaan berpotensi menbangun salah satu elemen penting dalam

mencapai pembangunan komunitas yaitu modal sosial. Kelemahan pada

penelitian ini adalah kecendrungan melihat pertanggungjawaban

perusahaan terhadap komunitas- komunitas yang berada disekitar area

perusahaan agen dalam pembangunan.5

2. Kerangka Teori

2.1 Corporate Social Responsibility

Bowean mendefenisikan CSR sebagai kewajiban perusahaan untuk

merumuskan kebijakan, menbuat keputusan, atau mengikuti garis tindakan yang

diinginkan dalam hal bertujuan nilai-nilai masyarakat. Defenisi tersebut,

kemuadian diperbarui dengan oleh Davis dengan yang mengatakan bahwa

keputusan dan tindakan bisnis diambil dengan alasan, atau setidaknya sebagian,

melampaui kepentingan ekonomi atau teknis langsung perusahaan.6

Sedangkan World Business Coucil For sustainable Development

(WBCSD) mendefenisikan CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan,


5
Sarmila Md Sum, Zaimah dan Marsita Radzi “Menbangun modal sosial melalui Inisiatif
Corporate Sosial Responsibility (CSR): Kajian kes penglibatan komuniti dalam projek CSR
perlandangan cili kontrak di pasir putih kelantan, Malasyia. Jurnal of social and political
development vol.2 No Juli-Agustus 2012.
6
Totok Mardikanto. Corporate Sosial Responsibility (Tanggung jawab Sosial Perusahaan).
(Bandung:Alfabeta:2014)hal 86

12
keluarga mereka dan masyarakat lokal. Jadi secara umum CSR adalah seperangkat

kebijakan, praktik dan program yang terintegrasi di seluruh operasi bisnis dan

proses pengambilan keputusan serta dimaksudkan untuk memastikan bahwa

perusahaan maksimalkan dampak positif dari operasinya pada masyarakatatau

operasi dengan cara memenuhi atau melebihietika, hukum, komersial dan harapan

publik.

Menurut Studi Bank Dunia peran pemerintah yang terkait dengan CSR

meliputi pengembangan kebijakan yang menyehatkan pasar, keikutsertaan sumber

daya, dukungan politik bagi pelaku CSR, menciptakan Insentif dan meningkatkan

kemampuan organisasi. Di tengan persoalan kemiskinan dan keterbelakangan

yang dialami Indonesia., pemerintah bisa menetapkan bidang-bidang penanganan

yang menjadi fokus, dengan memasukan pihak yang berkompeten. Seteah itu

pemerintah menfasilitasi, mendukung, dan menberi penghargaan pada kalangan

bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interaksi antara pelaku

bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses yang lebih adail dan

menghindarkan proses manipulasi dan perencanaan satu pihak terhadap yang lain.

Dazaroh menyatakan bahwa sebuah kegiatan dikatakan termasuk CSR jika

meliputi ciri-cirisebagai berikut:

1. Identifikasi yakni harus bisa menprioritaskan kegiatan tersebut untuk

orang-orang yang benar menbutuhkan dibanding mementingkan

keingin, disini peioritas diberikan untu melakukan susuatu yang

bermanfaat.

13
2. Continuity yakni kegiatan yang bersifat terus menerus atau

berkesinambungan. Hal ini dikarenakan untuk merubah perilaku dan

mindset masyarakat.

3. Empowering yakni kegiatan yang dilakukan menekankan pada

aktifitas pemberdayaan dengan partisipasi penuh masyarakat yang

bersangkutan perusahaan menberikan penyuluahan untuk menbekali

masyarakat dalam pengelolaan kegiatan yang benar. Dalam pengerjaan

fisik perusahaan juga melibatkan masyarakat karena setiap daerah

memiki komitmen yang bertugas memantau pelaksanaan dan

pemamfaatan hasil-hasil pembangunan yang dikerjakan.

Kegiatan yang bisa dikatakan kegiatan CSR apabila memiliki unsur-

unsur sebagai berikut:

1. berkesinambungan dan berkelanjutan merupakan unsur vital CSR.

Seuatu kegiatan amal yang berdasarjan trend ataupun enciental

bukanlah CSR. CSR merupakan hal yang bercirikan pada long term

perspective, bukan instant. Happening ataupun booming. CSR adalah

suatu kegiatan yang terencanakan, sistematis, dan dapat dievauasi.

2. Pemberdayaan masyarakat, hal ini yang menbedakan CSR dengan

kegiatan yang bersifat charity ataupun philanthropy semata. Kegiatan

kedermawaan meskipun menbantu masyarakat, tetapi menjadi

masyarakat tersebut mandiri. Salah satu indikasi kesuksesan CSR

adalah kemandirian yang lebih pada masyarakat di bandingkan

sebelum adanya program CSR.

14
3. Program CSR itu bersifat dua arah, perusahaan tidak berperan sebagai

komunikator saja, tetapi juga harus mampu sebagai komunikan yang

mendengarkan aspirasi masyarakat, dengan kelakuan need assessnebt,

yaitu mengetahui needs, desires, interest, dan wants dari masyrakat.

E. Kerangka Berfikir

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan


Terbatas

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Tanggung


Jawab Sosial dan Lingkungan.

15
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 6 Tahun 2012 Tentang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Peraturan Kepenghuuan Nomor 5 Tahun 2017 Tentang


Pembentukan Badan Usaha Milik Kepenghuluan

Pihak yang terlibat dalam program Kendala Pelaksanaan Program


CSR yaitu CSR PT. Arara Abadi Pada
BUMKep
1. Masyarakat
2. Pemerintah
3. Perusahaan

Sumber: Data Olahan Penulis

F. Defenisi Konseptual

a. Corporate sosial responsibility (CSR)

CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap

lingkungannya bagi kepedulian sosial maupun tanggung jawab

lingkungan dengan tidak mengabaikan kemampuan dari perusahaan.

16
Pelaksanan kewajiban ini harus menperhatikan dan menghormati

tradisi budaya masyarakat disekitar lokasi kegiatan usaha tersebut. 7

Didalam penelitian ini yang akan penulis teliti adalah program CSR PT

Arara Abadi pada Badan Usaha Milik Kepenghulauan (BUMKep)

Tuah Serantau Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2018.

b. Mayarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang menbentuk sebuah

sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar

interaksi adalah antara individu- individu yang berada dalam kelompok

tersebut. Kata masyarkat itu sendiri berakar dari bahasa arab yaitu

musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarkat adalah suatu jaringan

hubungan antara entitas-entitas. Masyarkat adalah sebuah komunitas

yang indenpendenatau saling bergantung satu sama lain. Umumnya

istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang

hidup bersama dalam satu komunitas.8 Di dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan masyarakat adaah masyarakat kepenghuluan Rantau

Bais.

c. Pemerintah

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk

menbuat kebijakan dalam bentuk penerapan hukum yang merupakan

kawasan dibawah kekuasaan mereka. Pemerintah dalam arti luas

didefenisi sebagai suatu bentuk organisasi yang bekerja dengan tugas

7
Budi Untung. CSR Dalam Dunis Bisnis. (Yogyakarta:CV Andi Offset:2014)hal 1
8
http://id.m.wikipedia.org/wiki/masyarakat jam 23.15 tgl 18 September 2019

17
menjalankan suatu sistem pemerintahan atau Eksekutif, Legislatif, dan

Yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit adalah suatu badan

perkumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk yang

mengelola dan mengatur jalanya suatu sistem pemerintahan. Dalam

penelitian ini pemerintah adalah Kepenghuluan Rantau Bais.9

d. Swasta atau Perusahaan

Swasta adalah bukan milik pemerintah dengan kata lain adalah

swasta berada di luar pemerintah yang mengelola dan modalnya

berasal dari kalangan diluar pemerintahan secara penuh. Perusahaan

adalah badan usaha yang bergerak dalam suatu bidang usaha yang

didirikan bersal dari peraturan perundang-undangan maupun perjanjian

yang melakukan kegiatan usaha dengan modal, serta bertujuan

menperoleh keuntungan. Dalam penelitian ini swasta yang dimaksud

adalah PT Arara Abadi yang menjalankan aktivitas perusahaanya

dikepenghuluan Rantau Bais.

e. BUM Kep atau BUMDes

BUMKep adalah pilar kegiatan ekonomi di kepenghuluan yang

berfungsi sebagai kembaga sosial dan komersial. BUMKep sebagai

lembaga sosial yang berfokus pada kepentingan masyarakat melalui

kontribusinya pada penyediaan pelayanan sosial. BUMKep sebagai

lembaga komersial itu bertujuan mencari keuntungan melalui

penawaran sumber daya lokal ke pasar. Prinsip efisien dan efektivitas

harus ditekankan pada saat menjalankan usaha.10 Dalam penelitian ini

9
Ibid.,
10
David Wijaya. BUM DESA (Badan Usaha Milik Desa). (Gava Media:2018) hal 93

18
BUMKep yang dimaksud adalah BUMKep Tuah Searantau

Kepenghuluan Rantau Bais.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan

Penelitian ini mengunakan pendekatan Kualitatif, adapun

yang dimaksud dengan pendekatan penelitian kualitatif adalah

sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh

melalui prosedur sistematik atau bentuk hitungan lainya. 11 Menurut

Jhon S.W Creswell mendefenisikan pendekatan kualitatif sebagai

sebuah proses penyidikan untuk memahami masalah sosial atau

masalah manusia berdasarkan pada penciptaan gambar holistik

yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan informan

secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.

b. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengunakan penelitian

kualitatif yang dapat diartikan merupakan metode-metode untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah

individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah

sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan

upaya-upaya penting seperti memajukan pernyataan-pernyataan

dan prosedur-prosedur,mengumpulkan data yang spesifik dari para

partisipan, menganalisis data secara induktifmulai dari tema-tema

11
Nanang Martono. Metode penelitian Sosial:Konsep-konsep kunci( Jakarta : PT Grafindo persada
2015) ha 212

19
yang khusus ke tema-tema yang umum, dan menafsirkan makna

data.12 Penelitian deskriptif kualitatif pada dasarnya dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa menbuat

perbandingan atau menghubungkan variabel lainnya.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian pertama adalah kantor Kepenghuluan Rantau

Bais, kedua, kantor PT Arara Abadi di Bukit Kapur Kabupaten Rokan Hilir,

Provinsi Riau. Alasan mengambil penelitian CSR PT. Arara Abadi peneliti

melihat masalah tersebut menarik mengingat bahwa pelaksanaan Corporate

Sosial Perusahaan Responsibiity semakin menjadi pusat perhatian banyak

kalangan. Kenapa berlokasi di PT. Arara Abadi karena Program CSR PT.

Arara Abadi di jadikan BUMKep Kepenghuluan Rantau Bais.

3. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini, yaitu data yang diperoleh secara

langsung dari sumber pertama dari lapangan yang meliputi data yang

diberikan oleh informan penelitian. Data primer merupakan data utama yang

digunakan peneliti untuk menperoleh jawaban atas masalah penelitian yang

sedang dikaji. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Program CSR PT. Arara Abadi pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan

Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir 2018.


12
Jhon W.Creswell,”Research Desingn pendekatan metode kualitatif,kuantitatif, dan campuran”.
(Yogyakarta :2016) hal 3-4

20
2. Kendala Program CSR PT. Arara Abadi pada Badan Usaha Milik

Kepenghuluan (BUMKep) Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir 2018.

b. Data Sekunder

Data Skunder merupakan data penunjang yang keberadaannya digunakan

untuk menperkuat, melengkapi, atau mendukung data primer. Data sekunder

merupakan data yang berisi informasi dan teori-teori yang digunakan untuk

mendukung penelitian. Adapun data sekunder untuk penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

2. Dokumentasi kegiatan Program CSR PT. Arara Abadi Pada BUMKep

Tuah Serantau.

3. Buku dan internet mengenai program CSR.

c. Sumber Data

informan penelitian adalah orang yang menjadi sumber data dalam

penelitian yang berhubungan langsung dengan permasalahan dan manpu

menberi informasi yang akurat pada penelitian terkaitpermasalahan

penelitian. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengunakan teknik purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang

terpilih berdasarkan karakteristik atau ciri-ciri tertentu dan menurut

peneliti bahwa tugas dan wewenangnya dari informatan yang berperan

dalam pembahasan penelitian ini. Berikut ini merupakan informan

peneliti:

21
Tabel 4 informan

No Informan Orang

1 Penghulu Rantau Bais 1

2 Direktur BUMKep 1

3 Direktur PT.Arara Abadi 1

4 Humas PT. Arara Abadi 2

5 Masyarakat 3

Sumber: Data Olahan Penulis

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan

penelitian, karena pengumpulan data tersebut menentukan akan berhasil

tidaknya suatu penelitian. Menurut Miles dan Huberman ada empat hal yang

dibutuhkan dalam penelitian yaitu latar ( tempat penelitian berlangsung),

pelaku (orang yang diamati atau diwawancarai), peristiwa (apa yang akan

diamati dan diketahui melalui wawancara); proses ( kejadian yang dilakukan

pelaku didalam latar).13Dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus

cermat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengambilan data untuk mendapatkan

informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau

tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam

supaya informasi yang diperoleh jelas dan valid dari informa.

13
Adlin. Metode Penelitian Sosial (Alaf Riau Pekanbaru:2013) hal 66

22
b. Dokumentasi, yaitu merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis

atau dicetak, dapat berupa surat, buku harian, notulentasi rapat, dan

dokumen-dokumen lainnya.

5. Teknik Analisis Data

setelah bahan dan data dibutuhkan terkumpul, peneliti masih memilah

dan mengelompokan data menurut jenisnya, kemudian baru diolah dengan

mengunakan model Miles dan Huberman, yaitu suatu metode yang dipilih

untuk menganalisa adalah metode interaktif, yang dimulai dari

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

a. Reduksi Data

Reduksi data (data reduction) hasil pengumpulan data tersebut perlu di

reduksi istilah reduksi dalam penelitian kualitatif adalah dapat disetarakan

maknanya dengan istilah pengelolaan data. Proses mulai dari editing, coding,

sehingga tabulasi data. Ia mencakup kegiatan mengikhtiarkan pengumpulan

data selengkap mungkin dan memilah –milahnya dalam suatu konsep

tertentu.

b. Penyajian Data

Penyajian yang dibahas meliputi tabel, dirancang guna mengabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih,

dengan demian peneliti dapat melihat apa yang sedang terjadi dan

menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah

melakukan analisis yang juga sama-sama berguna.

23
c. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan langkah yang ketiga dalam penelitian ini.

Disini penulis berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan

mencari makna setiap gejala yang diperoleh dari tahap sebelumnya.

BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1 Profil Kepenghuluan Rantau Bais

Kepenghuluan Rantau Bais adalah Kepenghuluan yang terletak di ibukota


Kecamatan yaitu Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. Kepenghuluan
Rantau Bais terletak bagian Barat dari Ibukota Kecamatan Tanah Putih dengan
jarak 30 KM, yang memiliki batas sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan : Kepenghuluan Teluk Berembun
Sebelah Selatan dengan : Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis
Sebelah Timur dengan : Kepenghuluan Mumugo
Sebelah Barat dengan : Kepenghuluan Teluk Mega

24
Pembangunan Kepenghuluan merupakan suatu kegiatan atau proses yang

dilakukan masyarakat Kepenghuluan dalam usaha merobah tatanan kehidupan dan

kondisi Kepenghuluan disegala aspek kearah yang lebih baik dan dinamis. Secara

umum kondisi dan geografis Kepenghuluan Rantau Bais memiliki karakteristik

yang cukup baik dan memadai, Kepenghuluan Rantau Bais memiliki potensi

sumber daya alam yang banyak dan sebagian besar belum dimamfaatkan,

Kepenghuluan Rantau Bais yang memiliki luas wilayah 32.253 Hektar.

Kepenghuluan Rantau Bais terbagi menjadi 4 Dusun yang tiap-tiap Dusun di bagi

pula beberapa RW dan RT yaitu sebagai berikut:

No. Nama Dusun Jumlah RW Jumlah RT


1. Bais 2 6
2. Sono 2 6
3. Batang Kopau 2 6
4. Sejati 2 4
JUMLAH 8 22
Sumber : Data monografi Kepenghuluan Rantau Bais tahun 2018

Menurut monografi kepenghuluan Rantau Bais jumlah penduduk

kepenghuluan Rantau Bais Laki-laki 2.124 Jiwa dan Perempuan berjumlah 2.094

Jiwa dengan 1.121 Kepala Keluarga (KK). Tingkat pendidikan masyarakat

Kepenghuluan Rantau Bais yaitu sebagai berikut:

No Pekerjaan Orang
1 Tani 1850
2 Nelayan 560
3 Wiraswasta 590
4 Karyawan Swasta 120
5 PNS/ASN 160
6 Lainnya 938
7 Jumlah 4218
Sumber: Data monografi Kepenghuluan Rantau Bais 2018

25
2.1.1 PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pembangunan Sektor Pertanian yang dibagi dalam sub sektor :

1.Perkebunan

Hampir sebagian besar wilayah Kepenghuluan Rantau Bais sangat cocok

untuk tanaman perkebunan, terutama perkebuna karet dan kelapa sawit, untuk

sekarang ini perkebunan yang ada di kepenghuluan Rantau Bais hanya merupakan

perkebuna rakyat yang sebagian besar merupakan swadaya masyarakat murni.

Sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit, di Kepenghuluan Rantau Bais

yang merupakan perkebunan rakyat (Swadaya masyarakat dan bantuan

Pemerintah Kabupaten) dan swasta dalam skala Sedang.

2.Perternakan

Peternakan yang dilaksanakan di Kepenghuluan Rantau Bais, hanya

bersifat usaha sampingan , baik itu beternak ayam , beternak itik , beternak

Kambing , Kerbau maupun sapi. Untuk ternak sapi dan kerbau sangatlah baik.

3.Perikanan

Dengan keadaan alam dan geografis Kepenghuluan Rantau Bais yang

banyak terdapat sungai-sungai kecil dan satu sungai besar (Sungai Rokan ) maka

usaha perikanan banyak dilakukan masyarakat dengan usaha :

a.Lukah /Tembilar

b.Jaring dan Jala

c.Pancing

Untuk usaha perikanan sungai,di Kepenghuluan Rantau Bais juga cocok

untuk dikembangkan karena terdapatnya sungai yang cukup besar yaitu sungai

rokan serta sungai – sungai kecil lainnya.-

26
B. Bidang Perhubungan

Untuk menjangkau Kepenghuluan Rantau Bais dapat melalui perhubungan

darat dan perhubungan sungai, untuk perhubungan darat sudah melewati jalan

Aspal yang jarak dengan Ibu kota Kecamatan ± 40 Km, sedangkan untuk

perhubungan sungai di Kepenghuluan Rantau Bais, sekarang ini tidak begitu

dominan lagi, hal ini disebabkan karena untuk jalan darat ke Kepenghuluan

Rantau Bais sudah lancar dan bagus, namun demikian masih ada para penduduk

yang masih menggunakan perhubungan sungai terutama untuk pergi mencari ikan

(Nelayan), sungai yang dipakai untuk perhubungan sungai ini yaitu sungai rokan.

2.2 Gambaran Umum PT. ARARA ABADI

2.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Arara Abadi merupakan perusahaan yang bergerak kehutanan dalam

rangka pemenuhan bahan baku Pulp ke IKPP Bukit Kapur. PT Arara Abadi

didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris No. 213 tanggal 09 tahun 1974

tentang pendirian perusahaan persoroan terbatas PT Arara Abadi. PT Arara Abadi

Terletak terletak di Bukit Kapur, kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir,

Riau. Luas areal konsesi PT Arara Abadi berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.

743/kpts-II/1996 tanggal 25 November 1996 ± 299,975 ha.

PT Arara Abadi merupakan salah satu anak perusahaan dari Sinarmas

Group yaitu merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. PT Arara

Abadi bergerak dibidang Industri Plantation Forestry (HTI) yang mengahsilkan

produk chip wood yang dikirim perusahaan cabang sebagai bahan meterial

27
pembuatan Pulp/ bubur kertas yang ada pada kiat Pulp dan Paper. Berikut ini Visi

dan Misi PT Arara Abadi :

A. Visi

Menjadi perusahaan kehutanan kelas dunia yang menpraktekkan pengelolaan

hutan lestari, dengan mengembangkan hubungan sosial yang harmonis, layak

secara ekonomi dan ramah lingkungan.

B. Misi

Mengembangkan dan mengelola sumber daya hutan secara profesional

guna meningkatkan mamfaat bagi para pemangku kepentingan dengan cara:

1. Mengembangkan hutan tanaman industri yang lestari dan

berkualitas tinggi sebagai sumber bahan baku pulp, dengan harga

terbaik dan rendah resiko.

2. Menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi masyarkat

dan industri terkait, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi

masyarakat sekitar.

3. Melindungi areal hutan yang menpunyai nilai konservasi dan

meningkatkan kelestarian lingkungan hutan.

4. Menghasilkan keuntungan yang memadai, untuk ikut berkontribusi

dalam penerimaan pajak neagara.

2.2.2 Letak Geografis PT Arara Abadi

1. Lokasi

Secara geografis areal HTI PT Arara Abadi tersebar pada 5 (lima)

Kabupaten, yaitu Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, dan

Pelalawan.

28
2. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sebagai perusahaan HTI yang memiliki visi menjadi perusahaan

kehutanan berkelas dunia, perusahaan dan mitra kerja berkomitmen untuk

menghasilkan dan menyediakan bahan baku kayu secara berkelanjutan dengan

memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.Untuk mencapai tujuan tersebut, kami

berkomitmen:

• Menjamin kegiatan K3 seluruh karyawan termasuk kontraktor, supplier dan

pengunjung (pihak lain yang terkait).

• Memenuhi semua ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang terkait

dengan K3.

• Melaksanakan K3 di lingkungan perusahaan termasuk perbaikan yang

berkelanjutan.

• Menjadikan K3 sebagai salah satu budaya kerja di perusahaan dan mitra kerja.

• Turut berpartisipasi aktif dalam penanggulangan dan pencegahan kecelakaan

dan penyakit akibat kerja serta penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS.

Untuk mencapai tujuan tersebut, PT Arara Abadiakan:

• Menyusun dan memelihara sistem manajemen K3 secara berkelanjutan.

• Membentuk organisasi Pantia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(P2K3) di lingkungan perusahaan.

29
• Mengidentifikasi dan mengendalikan sumber bahaya di lingkungan perusahaan

untuk mencapai zero accident.

• Menetapkan program dan sasaran K3.

• Melakukan sosialisasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi terhadap penerapan

sistem dan prosedur K3.

• Memastikan penerapan K3 di lingkungan perusahaan dilaksanakan sesuai

dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

• Melibatkan seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan K3

di lingkungan perusahaan.

2.2.3 Nilai- Nilai budaya organisasi PT Arara Abadi (Sinarmas Forestry)

1. integritas

PT. Arara Abadi bersikap jujur dan selalu berusaha konsisten dengan

ucapanya.

2. Kepercayaan

PT. Arara Abadi saling menpercayai, menghormati, mendukung, dan

berusaha mendapatkan kepercayaan diri dari rekan sekerja dan mitra usahanya.

30
3. keseragamaan

PT. Arara Abadi belajar menjunjung tinggi budaya dimana PT. Arara

Abadi bekerja menghormati perbedaan yang ada.

4.Kemitraan

PT.Arara Abadi memiliki tekad tegus menjadi mitra usaha yang baik bagi

pemerintah, perusahaan lain, pelanggan-pelanggan PT. Arara Abadi masyarakat

dan sesama rekan kerja.

5.Kinerja yang Unggul

PT. Arara Abadi memiliki tekad untuk tetap unggul dalam setiap hal yang

dilakukannya dan berupaya keras untuk terus menperbaiki diri.

6.Tanggung Jawab

PT. Arara Abadi bertanggung jawab baik secara orang perorangan maupun

sebagai kelompok untuk setiap hal yang dikerjakan maupun untuk seriap hal yang

dilakukan.

7. perlindungan terhadap manusia

PT. Arara Abadi menberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan

kerja baik terhadap manusia maupun lingkungan.

31
BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1 Pelaksanaan Program Coprporate Social Responsibility (CSR) PT.


Arara Abadi Pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah
Serantau Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih
Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2017- 2018

Coprporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen

keberlanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan menberikan kontribusi

kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau masyarakat luas.

Coprporate Social Responsibility adalah program yang dilaksanakan oleh

perusahaan sebagai salah satu kebijakan yang dibebankan sebagai bentuk

32
pertanggungjawaban sosial pada masyarakat yang berada di wilayah operasional

perusahaan.

Tanggungjawab perusahaan atau Coprporate Social Responsibility

perusahaan dapat didefenisikan sebagai mekanisme bagi suatu organisasi untuk

secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial

kedalam operasinya dan integrasinya dengan shakeholder, yang meebihi

tanggung jawab organisasi dibidang hukum. Kemudian tanggungjawab sosial

secara lebih sederhana dapat dikatakan sebagai timbal balik perusahaan kepada

masyarakat dan lingkungan sekitarnya karena perusahaan teah mengambil

keuntungan dari masyarakat atas masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dimana

dalam proses pengambil keuntungan tersebut seringkali perusahaan

menimbulkan kerusakan lingkungan ataupun dampak sosial lainnya.

Pelaksanaan Program Coprporate Social Responsibility (CSR) di

Indonesia, diregulasi oleh pemerintah dalam undang- undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas. Dimana dijelaskan pada pasal 74 bahwa

kegiatan Coprporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial

merupakan suatu merupakan kegiatan yang mewajibkan dan dilaksanakan

berdasrkan pada kepatutan dan kewajaran sesuai dengan peraturan

pemerintahan. Fokus utama dalam undang-undang ini terdapat pada pasal ke 74

yakni, lebih mewajibkan pada suatu kegiatan usaha dibidang atau berkaitan

dengan sumber daya alam untuk melakukan kegiatan tanggungjawab sosial

perusahaan.

33
Derivat dari undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

perseroan terbatas yang salah satu isinya mengatur menganai Coprporate Social

Responsibility (CSR), di Provinsi Riau dituang dalam Peraturan Daerah Nomor 6

tahun 2012 tentang tanggungjawab sosial perusahaan di Provinsi Riau.

Tujuan umum program tanggungjawab sosial perusahaan yang

diamanahkan dalam peraturan pemerintah daerah nomor 6 tahun 2012 adalah

untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kelestarian lingkungan yang

bermamfaat bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat, maupun pada

masyarakat umum secara efektif dan efisien. Sedangkan tujuan khusus program

pertanggungjawab sosial perusahaan, yeng tertuang dalam pasal 5, yaitu:

1. Terwujudnya batasan yang jelas tentang tanggungjawab sosial termasuk

ingkungan perusahaan beserta pihak-pihak yeng menjadi pelakunya.

2. Terpenuhnya penyelenggaraan tanggungjawab sosial perusahaan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dalam suatu koordinasi.

3. Terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia usaha

dalam pelaksanaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan secara terpadu dan

berdaya guna.

4. Melindung perusahaan agar terhindar dari punggutan liar yang dilakukan

pihak-pihak yang tidak berwenang.

5. Meminilisir dampak negatif keberadaan perusahaan dan mengoptimalkan

dampak positif keberadaan perusahaan.

6. Terwujudnya program pemerintah daerah untuk melakukan apresiasi kepada

dunia usaha yang telah melkukan tanggung jawab sosial perusahaan dengan

34
menberi penghargaan serta menberikan kemudahan dalam pelayanan

administrasi.

Dalam penelitian ini, Pengelolan Program Corporate Sosial

Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi Oleh Badan Usaha Milik

Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau kepenghuluan Rantau Bais

Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir ditinjau dari teori Nanang

Fattah. Dimana menurut Nanang Fattah proses umum pelaksanaan

Corporate Sosial Responsibility (CSR) dapat dimulai ketika tujuan dan

sasaran telah dispesifikasikan, program program tindak telah di desain dan

ketika dana telah dialokasikan untuk mencai tujuan. Oleh karena itu, untuk

mengetahui hasil penelitian dilapangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan

Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi pada Badan Usaha

Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau Kecamatan Tanah Putih

Kabupaten Rokan Hilir berdasarkan teori Nanang Fattah, akan dijelaskan

satu persatu dibawah ini:

3.1.1 Fungsi Perencanaan

Dalam tahapan perencanaan ini, perusahaan harus

melakukan sosialisasi social mapping. Tujuan perusahaan melakukan

Social Mapping ini adalah untuk memahami karakteristik masyarakat

yang akan dibina, mengetahui potensi, mengetahui masalah masyarakat

sasaran, mengetahui kebutuhan masyarkat, dan sebagai dasar penentuan

program agar tepat guna. Tahapan awal perencanaan pengelolan Program

Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi Oleh Badan

Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau yaitu:

35
a. Kajian yang dilakukan Tim Penyusun rencana program

Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi

Program Makmur Peduli Api (DMPA) merupakan Program

Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi. Pada hari selasa

11 April tim partisipatif Program CSR PT Arara Abadi yang bertempat

pada kelurahan Bukit Kayu Kapur mengadakan pertemuan dengan

Kepenghuluan (Kepala Desa) dan Beberapa Perangkat desa untuk

menberitahukan maksud dan tujuan dari kehadiran tim ke kepenghuluan,

sekaligus menperkenalkan dan mesosialisasikan program CSR. Dalam

kesempatan tersebut disampaikan mengenai pengertian dari Program

CSR PT. Arara Abadi, sasaran, tujuan, ruang lingkup dan

pelaksanaannya.

Tim partisifatif Progaram Corporate Sosial Responsibility PT.

Arara Abadi melaksanakan kajian dan pengendalian data dengan

mengadakan fokus grup diskusi (FGD) dengan masyarakat

Kepenghuluan Rantau Bais seperti Penghulu, Perangkat Kepenghuluan,

Tokoh Agama, Pemuda, dan Kelompok Tani. Berikut ini merupakan

jadwal kajian yang dilakukan oleh Tim Penyusun Perencanaan Program

CSR PT. Arara Abadi :

No Tanggal Kegiatan PIC Lokasi


Fasitator
1 11-04-2017 Pertemuan dengan Cilmaglisen Rantau Bais
penghuludan aparatur
Kepenghuluan

36
2 12-04-2017 Focus Grup Discussion Cilmaglisen, Rantau Bais
dengan masyarakat Miswanto
Ka. Distrik

Sumber: Data Olahan Penulis 2019

Dari tabel diatas, diketahui bahwa laporan tim Penyusun

Perencanaan Program CSR PT. Arara Abadi telah dilaksanakan oleh

perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat guna untuk

mensosialisasikan Program yang akan dilaksankan PT. Arara Abadi.

Sebelum pelaksanaan Program CSR PT. Arara Abadi pihak perusahaan

melakukan pertemuan dengan masyarakat guna untuk menyusun rencana

Program CSR PT. Arara Abadi. Untuk mengetahui pelaksanaan Program

CSR tersebut, dilakukan wawancara penelitian pada informan yang

sudah ditatapkan. Kemudian penulis melakukan wawancara kepada

Bapak Elyzon Sinaga Bagian Humas PT. Arara Abadi Bukit Kapur

Kabapaten Rokan Hilir Tantang Penyusunan Rencana Program CSR:

“ Dalam Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility memang menjadi


tanggungjawab perusahaan kami. Namun sebelum sampai kepada tahap
pelaksaan terlebih dahulu kami melakukan pertemuan dengan
Kepenghuluan, Aparat Kepenghuluan, dan Masyarakat guna untuk
mensosialisasikan bahwa perusahaan kami akan melaksanakan program
Corporate Sosial Responsibility dan menyusun perencanaan Program
CSR yang perusahaan kami. Kemudian keuntungan yang kami peroleh
adalah sikap mendukung masyarakat terhadap keberadaan perusahaan
kami. Sehingga gangguan-gangguan yang ditujukan kepda perusahaan
dapat diminimalisir dari waktu kewaktu”. (Wawancara Juni 2019).
Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa PT. Arara Abadi

Telah melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan kepda masyarakat disekitar

wilayah operasionalnya. Strategi pelaksanaan program Corporate Sosial

Responsibility yang dilakukan PT. Arara Abadi dengan melakukan sosialisasi

37
kepda masyarakat dan menyusn perencanaan program Corporate Sosial

Responsibility (CSR).

b. Proses diskusi dan usulan-usaulan Program Corporate Sosial

Responsibility (CSR)

Setelah tahapan pengenalan program Corporate Sosial

Responsibility (CSR) PT.Arara Abadi selanjutnya yaitu penggalian

potensi-potensi dan usulan program yang diusulkan oleh masyarakat

melalui kegiatan Focus Grup Diskusi. Dari proses diskusi yang dilakukan

dalam kegiatan Focus Grup Diskusi diperoleh informasi dan usulan-

usulan yang disampaikan masyarakat

1. Program Pertanian Hortikultura

a. Ubi Kayu

b. Cabe Merah

c. Nenes

d. Tebu

2. Program budidaya peternakan

a. Kambing

b. Ikan sungai

c. Ikan budidaya

d. Sapi bali

e. Kerbau

3. UKM

a. Keripik Nenas

38
Selanjutnya juga dilakukan wawancara dengan Bapak Yulizar

Iskandar S.T selaku Penghulu Rantau Bais Tentang Usulan Bantuan Program

Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi, dimana tanggapannya

sebagai berikut:

“ Dapat dilihat dari potensi yang ada dipenghuluan Rantau Bais ini maka kami
menberikan usulan kepada pihak perusahaan bantuan yang diberikan sebaiknya
yaitu dalam bidang pertanian berupa budidaya ubi,cabe, nenas, dan tebu. Dalam
bidang peternakan yaitu budidaya kambing, ikan sungai, ikan budaya, sapi bali,
dan kerbau. Dan dalam ukm yaitu keripik nenas. Bantuan yang diberikan pihak
perusahaan nantinya akan dijadikan Badan Usaha Milik Kepenghuluan
(BUMKep)”(Wawancara juni 2019).
Hasil wawancara ini menjelaskan bahwa sebelum pelaksanaan

Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi dilaksanakan masyarakat

menberikan usulan kepada pihak perusahaan terkait dengan program apa saja

yang cocok untuk pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara

Abadi.

c. Penyusunan Rencana kegiatan Progaram Corporate Sosial


Responsibility (CSR)

Setelah proses didkusi dan menghimpun beberapa usulan

dari masyarakat, selanjutnya dilakukan seleksi usulan program

dengan menprioritaskan usulan program yang sesuai dengan kondisi

dan potensi desa. Adapun hasil diskusi dan seleksi usulan program

39
maka analisis-analisis kegiatan ekonomi produktif diperoleh hasil

sebagai berikut:

No Program Unit Penerima Lokasi Kegiatan


barang
1 Ternak Sapi 1 paket 1 Kelompok Rantau Bais 2017

2 Ternak Kambing 2 paket 2 Kelompok Rantau Bais 2017

3 Budidaya Cabe 1 Ha 1 Kelompok Rantau Bais 2017

4 Budidaya Nenas 3 Ha 1 Kelompok Rantau Bais 2017

Sumber: data Perusahaan PT Arara Abadi

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari kesepakatan

antara perusahaan dengan masyarakat kepenghuluan Rantau Bais program yang

sesuai dengan kondisi dan potensi kepenghuluan Rantau Bais yaitu ternak

pengemukan sapi, ternak kambing, budidaya cabe, dan budidaya nenas. Dengan

adanya progam ini diharapkan bisa menbantu pertumbuhan ekonomi

Kepenghuluan Rantau Bais. Dari bantuan Program Corporate Sosial

Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi ini akan dijadikan Badan Usaha Milik

Kepenghuluan (BUMKep). Badan Usaha Milik Kepenghuluan Tuah Serantau ini

diberi nama Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau.

3.1.2 Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-

hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, hinggga mereka dapat

bekerja sama secara efisien dan demikian menperoleh kepuasan pribadi dalam hal

melakukan tugas-tugas tertentu. Dalam kondisi lingkungan tertentu guna

40
mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Secara umum bedasarkan pengorganisasian

merupakan keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas,

wewenang dan tanggungjawab sedemikian rupa sehingga menbentuk suatu wadah

(organisasi/tim) yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka

pencapaian tujuan. Dalam pelaksanaan program Corporate Sosial Responsibiity

(CSR) PT. Arara Abadi dan masyarakat kepenghuluan Rantau Bais menbentuk

suatu organisasi dalam Pelaksanaan Program Corporate Sosial Responsibiity.

Adapun organisasi tersebut yaitu Badan Usaha Milik Kepenghuluan (Tuah

Serantau).

Dalam suatu pengorganisasian dibutuhkan adanya pembagian

kerja, penempatan tugas yang diharapkan pekerjaan akan dapat terselesaikan

dengan efektif dan tidak adanya tumpang tindih, hal ini karena pekerjaan dibagi

sesuai dengan tugas dan funsinya masing - masing. Pengorganisasian yang baik

merupakan integritas dari hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan suatu

organisasi untuk mencapai tujuannya.

3.1.3 Pelaksanaan

Coprporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen

keberlanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan menberikan kontribusi

kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau masyarakat luas.

Coprporate Social Responsibility adalah program yang dilaksanakan oleh

41
perusahaan sebagai salah satu kebijakan yang dibebankan sebagai bentuk

pertanggungjawaban sosial pada masyarakat yang berada di wilayah operasional

perusahaan. PT Arara Abadi telah menjalankan program Corporate Sosial

Responsibility (CSR) kepada masyarakat kepenghuluan Rantau Bias dengan

menberikan bantuan yang sesuai usulan dari masyarakat.

Adapun program yang disepakati seperti program dalam Bidang

peternakan yaitu program penggemukkan sapi dan budidaya Kambing.

Sedangkan dalam bidang pertanian yaitu budidaya cabe dan budidaya nenas.

Dalam hal program Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi

hanya menyalurkan dana untuk kebutuhan program tersebut dan masyarakat

kepenghuluann harus menyiapkan lahan untuk operasional. Adapun syarat dan

mekanisme penyaluran dan pengeloaan bantuan program Corporate Sosial

Responsibiity (CSR) PT.Arara Abadi sebagai berikut ini:

1. Syarat dan Mekanisme Penyaluran Bantuan

a. Setelah diketahui bantuan yang diberikan PT. Arara Abadi pihak

perusahaan menberikan pendampingan kepada ketua Badan Usaha

Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau. Setelah mendapatkan

pendampingan dari pihak perusahaan

b. Setelah pihak perusahaan menberikan pendampingan kepada ketua

Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau. Ketua

Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau akan

Melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Merampungkan dan menunjukan pihak yang menjadi

penanggungjawab atas program kerjasama antara program

42
Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi dengan

Badan Usaha Milik Kepenghuluan Tuah Serantau dan ketentuan

kerja organisasi Badan Usaha Milik Kepenghuluan tersebut.

2. Menbentuk kelompok-kelompok penerima program kerjasama

antara Program Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara

Abadi dengan Badan Usaha Milik Kepenghuluan Tuah Serantau

termasuk pengurus dan ketentuan kerja dikelompok-kelompok

penerima program kerjasama tersebut.

3. Menyepakati skema pengelolaan kerjasama antara Badan Usaha

Milik Kepenghuluan Tuah Serantau dengan kelompok-kelompok

penerima program kerjasama.

4. Menbuat laporan atas ketiga hal tersebut kepada pihak

perusahan.

c. Selanjutnya pihak perusahaan akan menilai tentang laporan yang

telah dibuat Pihak Badan Usaha Milik Kepenghuluan Tuah

Serantau. Jika perusahaan telah menilai bahwa laporan dari pihak

Badan Usaha Milik Kepenghuluan telah memenuhi syarat. Maka

perusahaan akan menyalurkan Bantuan Kerjasama Berupa uang

atau barang dengan rincian sebagai berikut:

No Jenis Program Satuan Jumlah Harga Total (RP)


Satuan
(RP)
1 Budidaya Cabe Kriting Ha 0.75 24.348.000 24.348.000

2 Budidaya Nenas Ha 3 7.365.000 7.365.000

3 Budidaya Ternak Kambing Paket 5 11.225.000 11.225.000

43
4 Budidaya Penggemukan Paket 1 92.070.000 92.070.000
Sapi

Sumber: Dokumen PT. Arara Abadi


Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa PT. Arara Abadi akan

menberikan bantuan dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility

PT. Arara Abadi pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah

Serantau sebesar Rp. 194.638.000,

d. Kelompok-kelompok yang dibentuk oleh kerua Badan Usaha Milik

Kepenghuluan Tuah Serantau harus terlibat didalam program Corporate

Sosial Responsibility (CSR) pada BUMKep ini dan harus diketahui dan

mendapatkan persetujuan dari perusahaan.

2. Pengelolaan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara

Abadi Pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah

Serantau

Pelaksanaan program Corporate Sosial Responsibility (CSR)

oleh Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau sesuai

dengan anggaran yang telah direncanakan untuk dapat dimamfaatkan

maksimal. Dalam pelaksanaan Bantuan Corporate Sosial Responsibility

(CSR) pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau

menunjuk kelompok tani untuk mengelola program bantuan Corporate Sosial

Responsibility (CSR) tersebut. Bantuan Corporate Sosial Responsibility

(CSR) harus dikelola secara bergulir sesuai dengan kesepakatan antara pihak

Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) dengan pihak Kelompok

44
Tani, dan harus diketahui pihak perusahaan. Dalam melaksanakan

pengelolaan secara bergulir oleh pihak Badan Usaha Milik Kepenghuluan

(BUMKep). Maka kelompok penerima bantuan harus mengembalikan modal

kerja/bantuan kerjasama yang diberikan pihak Badan Usaha Milik

Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau setelah program tersebut berjalan

dengan baik.

Setelah itu Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah

Searantau juga dapat melakukan pemungutan keuntungan kepada kelompok

tani yang menerima program pengelolaan Bantuan Corporate Sosial

Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi Maksimal 10% dari keuntungan hasil

produksi sebagai sumber pendapatan Badan Usaha Milik Kepenghuluan.

Dalam pengembalian bantuan program bantuan Corporate

Sosial Responsibility (CSR) PT. Arara Abadi dan pemungutan pendapatan

( Keuntungan) oleh Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah

Serantau akan dikelola dan disalurkan kepada kelompok-kelompok lain

dalam melakukan pengembangan usaha lainya dan akan dikoordinasi dengan

pihak perusahaan.

Program Corporate Sosial Responsibiity (CSR) PT. Arara Abadi

pada Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau yang telah

terealisasi yaitu program Budidaya Pengemukan Sapi, Budidaya Kambing,

dan Budidaya Cabe.

3.1.4 Pengawasan

45
Pengawasan adalah mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan

maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan

tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-

rencana. Pengawasan pada hakekatnya merupakan tindakan menbandingkan

antara hasil dalam kenyataan (dessein) dengan hasil yang di inginkan

(dasollen). Hal ini disebabkan karena kedua hal tersebut sering terjadi

penyimpangan. Maka tugas pengawasan adalah melakukan koreksi atas

penyimpangan-penyimpangan.

Dari hasil pengawasan `Pelaksanaan Program Corporate Sosial

Responsibiity (CSR) PT. Arara Abadi

3.2 Faktor Penghambat Keberhasilan Program Corporate Sosial

Responsibiity (CSR)

Perusahaan PT. Arara Abadi sudah melakasanakan program

Corporate Sosial Responsibiity (CSR) pada Badan Usaha Milik

Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau. Namun Pelaksanaan Corporate

46
Sosial Responsibiity PT. Arara Abadi pada Badan Usaha Milik

Kepenghuluan Tuah Serantau ini terdapat faktor- faktor menpengaruhi

atau mengahambat dalam mencapai keberhasilan atau keberlanjutan

program yang telah diberikan sebagai tanggungjawab perusahaan terhadap

masyarakat dan lingkungan disekitar koperasi perusahaan.

Dalam penelitian ini, yang diperoleh melalui wawancara dengan

informan ditemukan faktor – faktor yang menghambat pelaksanaan

program Corporate Sosial Responsibiity (CSR) PT. Arara Abadi pada

Badan Usaha Milik Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau

Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan

Hilir. Sebagai berikut :

3.2.1 Budaya dan maind set masyarakat/kelompok sasaran

Budaya dan maind set merupakan kebiasaan dan pola fikir yang

dimiliki kelompok sasaran dalam menerima program yang disediakan.

Apabila budaya dan maind set kelompok sasaran hanya

memamfaatkan program untuk menerima keuntungan sesaat atau

hanya untuk menperoleh program saja, maka kegagalan pelaksanaan

program yang dilakukan akan terjadi. Sebab kelompok sasaran

memandang bantuan atau pemberian program yang dilakukan hanya

sekedar hibah atau pemberian Cuma-Cuma dari pihak perusahaan.

padahal bantuan yang diberikan seharusnya dijadikan kesempatan dan

peluang bagi kelompok sasaran untuk menbenahi dan menperbaiki

kehidupanya. Kondisi inilah yang menbuat banyak program

pelaksanaan program Corporate Sosial Responsibiity (CSR) PT. Arara

47
Abadi pada Badan Usaha Kepenghuluan (BUMKep) Tuah Serantau

mengalami kegagalandalam pelaksanaannya.

3.2.2 Anggaran

Anggaran merupakan ketersedian biaya yang dilakukan

oleh pihak perusahaan PT. Arara Abadi dalam pelaksanaan program.

Dengan komposisi anggaran yang terbatas, tentunya pihak perusahaan

harus bisa menyeleksi dan memilih program Corporate Sosial

Responsibiity (CSR) mana yang dilaksanakan. Sebab ketersediaan

anggaran Program Corporate Sosial Responsibiity (CSR) akan sangat

tergantung pada laba perusahaan dalam setiap tahunya. Apabila

perusahaan menperoleh keuntungan, maka anggaran Corporate Sosial

Responsibiity (CSR) yang disediakan cukup besar untuk dilaksanakan.

Tetapi sebaliknya apabila keuntungan perusahaan kecil, maka

anggaran program Corporate Sosial Responsibiity (CSR) juga akan

menjadi kecil.

48

Anda mungkin juga menyukai