Anda di halaman 1dari 76

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
Nomor : 24/G/2016/PTUN. BJM

ne
ng
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

do
gu Pengadilan Tata Usaha

memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat


Negara Banjarmasin yang memeriksa,

In
A
pertama dengan acara biasa yang dilaksanakan digedungnya di Jalan

Brigjend. H. Hasan Basri No. 32, Banjarmasin telah menjatuhkan Putusan


ah

lik
sebagai berikut dalam sengketa antara:

Hj. IDA RIANIE, S.Pt., MP., Kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal


am

ub
Jalan A.Yani Km.36,5 No.10, RT.001, RW.006, Kelurahan Komet,

Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan


ep
k

Selatan, Pekerjaan Mantan Pegawai Negeri Sipil ;


ah

R
Berdasar Surat Kuasa Khusus tanggal 1 September 2016 memberikan

si
kuasa kepada :

ne
ng

1. A. MULYA SUMAPERWATA, S.H., M.H.,

2. AMIRIL HIDAYAT, S.H.

do
gu

Keduanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat, berkantor

di Firma Hukum ”MAR PRUDENCE & PARTNERS LAW FIRM”,


In
A

beralamat di Jalan Komplek Taman Palem Asri No.46, RT.002,


ah

lik

RW.006, Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota

Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan :


m

ub

Selanjutnya disebut sebagai -------------------------------- PENGGUGAT;


ka

ep

MELAWAN
ah

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, berkedudukan di Jalan Jenderal


R

es

Sudirman No.14 Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan atau Jalan


M

ng

on

Halaman 1 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dharma Praja No.1, Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi

si
Kalimatan Selatan Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan ;

ne
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada :

ng
1. Nama : Hj. AWI SUNDARI, S.H.
Jabatan : Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah

do
gu Provinsi Kalimantan Selatan;

In
2. Nama : EDY HARPENDI, S.H., M.H.
A
Jabatan : Kepala Bagian Bantuan Hukum pada Biro
ah

lik
Hukum Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan;
am

ub
3. Nama : SUGENG, S.H.

Jabatan : Kepala Sub Bagian Hukum dan


ep
k

Perlindungan Hukum pada Biro Hukum


ah

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan


R

si
Selatan;

ne
ng

4. Nama : Hj. YATIMAH, S.H.

Jabatan : Kepala Sub Bagian Sengketa Hukum pada

do
gu

Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan;
In
A

5. Nama : ARIE SATYA, S.H., M.H.


ah

Jabatan : Penyusun Naskah Bantuan dan


lik

Perlindungan Hukum pada Biro Hukum


m

ub

pada Biro Hukum Sekretariat Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan;


ka

ep

Kelimanya kewarganegaraan Indonesia, berdomisili pada Kantor


ah

Gubernur Kalimantan Selatan Jalan Jenderal Sudirman Nomor 14


R

es

Banjarmasin atau di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan


M

ng

on

Halaman 2 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selatan Jalan Dharma Praja No.1 Kawasan Perkantoran Pemerintah

si
Provinsi Kalimatan Selatan Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan,

ne
berdasarkan Surat Kuasa Nomor : 183.1/00214/KUM tanggal 27

ng
September 2016;

do
gu Serta

kewarganegaraan
memberikan kuasa kepada

Indonesia, Jabatan Kepala


NOFARIDA, S.H.,

Kejaksaan Tinggi
M.H.,

In
A
Kalimantan Selatan selaku Pengacara Negara, beramat di Jalan DI.

Panjaitan No. 26 Banjarmasin berdasarkan Surat Kuasa Khusus


ah

lik
Nomor: 183.1/01248/SKK/KUM/2016 tanggal 5 Oktober 2016,

memberikan kuasa substitusi kepada:


am

ub
1. Nama : SUMANTO, S.H., M.H.

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara


ep
k

2. Nama : GUSTI KARYANI SARI, S.H.


ah

R
Jabatan : Jaksa Pengacara Negara

si
3. Nama : DANNY WIDODO, S.H.

ne
ng

Jabatan : Jaksa Pengacara Negara

Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, beralamat di Jalan DI.

do
gu

Panjaitan No.26 Banjarmasin, berdasarkan Surat Kuasa Substitusi


In
Nomor : SKK-18/Gtn/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016 ;
A

Selanjutnya disebut sebagai ----------------------------------- TERGUGAT;


ah

lik

- Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin tersebut:

- Telah membaca :
m

ub

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin


ka

Nomor: 24/PEN-DIS/2016/PTUN.BJM tanggal 14 September 2016


ep

Tentang Lolos Dismissal ;


ah

2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin


R

es

Nomor: 24/PEN-MH/2016/PTUN.BJM Tanggal 14 September 2016


M

ng

on

Halaman 3 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tentang Penunjukan Majelis Hakim ;

si
3. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 24/PEN-PP/2016/PTUN.BJM

ne
Tanggal 14 September 2016 Tentang Pemeriksaan Persiapan ;

ng
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 24/PEN-HS/2016/PTUN.BJM

do
gu tanggal 4 Oktober 2016 Tentang Hari Persidangan ;

5. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin

In
A
Nomor: 24/PEN-MH/2016/PTUN.BJM Tanggal 25 Oktober 2016

tentang Penggantian Hakim Ketua Majelis perkara tersebut ;


ah

lik
6. Berkas perkara tersebut ;

- Telah mendengar keterangan saksi yang diajukan para pihak selama


am

ub
pemeriksaan perkara ini berlangsung ; ep
k

TENTANG DUDUK SENGKETA


ah

Menimbang, bahwa Penggugat dengan Gugatannya tertanggal


R

si
5 September 2016 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata

ne
ng

Usaha Negara Banjarmasin tanggal 5 September 2016 di bawah Register

Perkara Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM, Gugatan tersebut telah diperbaiki

do
gu

tanggal 4 Oktober 2016, telah mengemukakan dalil-dalilnya sebagai berikut:

I. Objek Sengketa:
In
A

Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-

HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25 Mei 2016 Perihal Pemberhentian


ah

lik

Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie,
m

ub

S.Pt., M.P, NIP. 19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina

(IV/a).
ka

ep

II. Tenggang Waktu Gugatan:


ah

- Bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata Usaha


R

Negara disebutkan bahwa Gugatan dapat diajukan hanya dalam


es
M

tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat


ng

on

Halaman 4 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata

si
Usaha Negara;

ne
- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan oleh Tergugat pada tanggal 25

ng
Mei 2016;

do
gu - Bahwa Objek Sengketa diserahkan oleh Plt. Sekretaris Dinas

Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kepala Bidang

In
A
Pengembangan Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan,

kemudian diterima/diketahui oleh Penggugat pada tanggal 30 Juni


ah

lik
2016 di Lapas Kelas II A Teluk Dalam Banjarmasin;

- Bahwa Gugatan a quo diajukan pada tanggal 5 September 2016;


am

ub
- Bahwa terhitung sejak saat Objek Sengketa diterima/diketahui oleh

Penggugat pada tanggal 30 Juni 2016 sampai dengan diajukan


ep
k

Gugatan a quo pada tanggal 5 September 2016 yaitu dalam waktu 66


ah

R
hari. Oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang

si
waktu sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata

ne
ng

Usaha Negara.

III. Kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara:

do
gu

Bahwa Keputusan yang diterbitkan Tergugat, telah memenuhi ketentuan


In
Pasal 1 angka (9) dan angka (12) Undang-Undang No. 51 Tahun 2009
A

tentang Peradilan Tata Usaha Negara untuk menjadi Objek Sengketa


ah

lik

Tata Usaha Negara, yaitu:

a. Bahwa Objek Sengketa yaitu Surat Keputusan Gubernur Kalimantan


m

ub

Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25


ka

Mei 2016 Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai


ep

Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt., M.P, NIP. 19680522
ah

199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) adalah suatu


R

es

penetapan tertulis yang diterbitkan oleh Gubernur selaku Pejabat Tata


M

ng

on

Halaman 5 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usaha Negara yang berisikan tindakan hukum Tata Usaha Negara

si
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat

ne
konkret, individual dan final, sehingga menimbulkan akibat hukum

ng
bagi Penggugat.

do
gu ▪ Bersifat konkret adalah Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25

In
A
Mei 2016 Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai

Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP. 19680522
ah

lik
199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) yang diputuskan

dalam Keputusan Tata Usaha Negara tersebut tidak abstrak,


am

ub
tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan, dengan kata lain

wujud dari Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor:


ep
k

862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25 Mei 2016


ah

R
Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai

si
Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP. 19680522 199403

ne
ng

2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) itu dapat dilihat secara

kasat mata;

do
gu

▪ Bersifat Individual adalah Surat Keputusan Gubernur Kalimantan


In
Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25
A

Mei 2016 Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai


ah

lik

Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP. 19680522

199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) sebagai


m

ub

Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak diajukan untuk umum,


ka

tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju yaitu An. Hj.
ep

Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP. 19680522 199403 2 007,


ah

Pangkat/Golongan Pembina (IV/a); dan


R

es
M

ng

on

Halaman 6 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
▪ Bersifat final adalah Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

si
Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25

ne
Mei 2016 Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai

ng
Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP. 19680522

do
gu 199403 2 007, Pangkat/Golongan

dikeluarkan itu sudah definitif, tidak perlu lagi memerlukan


Pembina (IV/a) yang

In
A
persetujuan dari instansi atasan atau instansi lain, karenanya

keputusan ini dapat menimbulkan akibat hukum terhadap


ah

lik
Penggugat.

b. Tergugat adalah Gubernur Kalimantan Selatan atau pejabat tata


am

ub
usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang

yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat


ep
k

oleh orang atau badan hukum perdata.


ah

si
IV. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan:

Bahwa berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Peradilan Tata

ne
ng

Usaha Negara disebutkan bahwa seseorang atau badan hukum perdata

do
yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
gu

Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan


In
A

yang berwenang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara

yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau
ah

lik

tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.

Kepentingan Penggugat yang dirugikan akibat Objek Sengketa yang


m

ub

diterbitkan oleh Tergugat adalah hilangnya pekerjaan Penggugat sebagai


ka

Pegawai Negeri Sipil pada SKPD/Unit Kerja Dinas Peternakan Provinsi


ep

Kalimantan Selatan yang diangkat berdasarkan Petikan Keputusan


ah

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor:


es

821.13/68-SI/PEG tanggal 31 Juli 1995. Pekerjaan Penggugat sebagai


M

ng

on

Halaman 7 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pegawai Negeri Sipil adalah satu-satunya tumpuan untuk mencari nafkah

si
menghidupi keluarga, sedangkan Penggugat berstatus single parent

ne
yaitu ibu/wanita yang ditinggalkan suami akibat suami meninggal dunia,

ng
dan Penggugat juga bertindak sebagai single mother yaitu ibu/wanita

do
gu yang ditinggal suami karena meninggal dunia dan memutuskan tidak

menikah karena fokus untuk membesarkan dan mendidik anaknya

In
A
seorang diri dengan bertumpu pada imbalan atas status pekerjaan

sebagai Pegawai Negeri Sipil.


ah

lik
V. Posita/Alasan Gugatan:
1. Keputusan/Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat melanggar
am

ub
asas perlindungan terhadap hak asasi manusia sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 5 Undang-Undang Republik Indonesia


ep
k

Nomor 30 tahun tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan


ah

R
sebagai berikut:

si
a. Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada

ne
ng

hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang

Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati,

do
gu

dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, Hukum, dan

Pemerintah. Hak asasi manusia Indonesia diatur dalam UUD RI


In
A

Tahun 1945 diantaranya dalam Pasal 28D ayat (1) tentang


ah

lik

Kepastian Hukum yang adil serta perlakuan yang sama di

hadapan hukum. Selanjutnya hak asasi manusia tersebut


m

ub

dijadikan sebagai asas dalam penyelenggaraan administrasi


ka

pemerintahan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Undang-


ep

Undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2014 tentang


ah

Administrasi Pemerintahan;
R

es
M

ng

on

Halaman 8 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam

si
pengambilan keputusan dan/atau tindakan oleh badan dan/atau

ne
pejabat pemerintahan;

ng
c. Objek Sengketa yaitu Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

do
gu Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal

25 Mei 2016 Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

In
A
Sebagai Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP.

19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a)


ah

lik
adalah bagian dari keputusan dan/atau tindakan oleh badan

dan/atau pejabat pemerintahan yakni Gubernur Kalimantan


am

ub
Selatan;

d. Objek sengketa a quo telah bertentangan dengan hak asasi


ep
k

manusia sebagaimana diuraikan dalam huruf a di atas,


ah

R
khususnya terkait dengan kepastian hukum yang adil serta

si
perlakuan yang sama di hadapan hukum, yakni Tergugat telah

ne
ng

melakukan pengambilan keputusan dan/atau tindakan yang

tidak adil terhadap Penggugat dengan Memberhentikan Tidak

do
gu

Dengan Hormat karena terjerat tindak pidana korupsi kemudian


In
diputus bersalah melakukan tindak pidana korupsi oleh Majelis
A

Hakim Tipikor, sedangkan kepada pejabat lain yang sama-sama


ah

lik

terjerat tindak pidana korupsi dalam perkara yang sama

kemudian diputus bersalah melakukan tindak pidana korupsi


m

ub

oleh Majelis Hakim Tipikor yaitu Ir. HM Sabrie Madani selaku PA


ka

(Pengguna Anggaran), dan Datury Ballya,S.Sos selaku anggota


ep

PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan) Tergugat


ah

Memberhentikan Dengan Hormat.


R

es
M

ng

on

Halaman 9 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Keputusan/Objek Sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat

si
melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik

ne
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun

ng
2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Pasal 10 ayat (1) huruf a

do
gu tentang Kepastian Hukum dan Pasal 10 ayat (1) huruf c tentang

Ketidakberpihakan didasarkan kepada dalil-dalil sebagai berikut:

In
A
a. Asas kepastian hukum dalam Asas-Asas Umum Pemerintahan

yang Baik merupakan asas dalam negara hukum yang


ah

lik
mengutamakan landasan ketentuan peraturan perundang-

undangan, kepatutan, keajegan, dan keadilan dalam setiap


am

ub
kebijakan penyelenggaraan pemerintahan. Tergugat

menerbitkan Keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat


ep
k

kepada Penggugat sedangkan kepada Ir HM Sabrie Madani dan


ah

R
Dastury Ballya yang sama-sama diputus bersalah dalam kasus

si
korupsi pengadaan Ternak Kerbau di HSU Tergugat

ne
ng

menerbitkan Keputusan Pemberhentian Dengan Hormat, hal ini

bermakna Tergugat dalam menerbitkan Keputusan tidak

do
gu

berlandaskan keadilan dalam melaksanakan kebijakan


In
penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Kalimantan Selatan,
A

oleh karena itu Objek Sengketa telah melanggar Asas-Asas


ah

lik

Umum Pemerintahan yang Baik.

b. Asas Ketidakberpihakan adalah asas yang mewajibkan Badan


m

ub

dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam menetapkan dan/atau


ka

melakukan keputusan dan/atau tindakan dengan


ep

mempertimbangkan kepentingan para pihak secara keseluruhan


ah

dan tidak diskriminatif. Keputusan/Objek Sengketa yang


R

es

diterbitkan Tergugat sangat nyata dan jelas melanggar asas


M

ng

on

Halaman 10 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketidakberpihakan karena Tergugat selaku Pejabat

si
Pemerintahan dalam menetapkan dan/atau melakukan

ne
keputusan dan/atau tindakan ada keberpihakan sehingga hanya

ng
kepada Penggugat saja menerbitkan keputusan

do
gu Memberhentikan Tidak Dengan Hormat sedangkan kepada yang

lainnya menerbitkan Keputusan memberhentikan Dengan

In
A
Hormat, oleh karenanya Keputusan Tergugat bersifat

diskriminatif.
ah

lik
VI. Petitum/Tuntutan:
am

Dalam Pokok Perkara/Sengketa.

ub
1. Mengabulkan Gugatan PENGGUGAT seluruhnya ;
ep
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Gubernur
k

Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016


ah

si
Tanggal 25 Mei 2016 Perihal Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

Sebagai Pegawai Negeri Sipil An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP.

ne
ng

19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a).

do
3. Mewajibkan TERGUGAT untuk mencabut Surat Keputusan
gu

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-


In
A

HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 Tanggal 25 Mei 2016 Perihal

Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil


ah

lik

An. Hj. Ida Rianie, S.Pt.,M.P, NIP. 19680522 199403 2 007,

Pangkat/Golongan Pembina (IV/a).


m

ub

4. Mewajibkan TERGUGAT untuk memberikan rehabilitasi terhadap


ka

hak-hak dan nama baik PENGGUGAT.


ep

5. Menghukum TERGUGAT membayar biaya perkara yang timbul


ah

dalam perkara ini.


es
M

ng

on

Halaman 11 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya pihak

si
Tergugat telah menyampaikan Jawaban tertanggal 12 Oktober 2016 yang

ne
mengemukakan sebagai berikut :

ng
I. DALAM EKSEPSI :

do
gu Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel):

1. Bahwa mencermati dalil-dalil Penggugat dalam gugatannya yang

In
A
telah diperbaiki atas saran hakim, yang menjadi objek sengketa

dalam perkara a quo adalah Keputusan Gubernur Kalsel Nomor


ah

lik
862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016, Sdri. Hj. IDA RIANIE, S.Pt.,

M.P. berisikan penjatuhan hukuman berupa pemberhentian tidak


am

ub
dengan hormat sebagai PNS.

Bahwa dalam gugatannya tertanggal 5 September 2016 tertulis


ep
k

“bahwa berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang Peradilan Tata


ah

R
Usaha Negara ………....dst” tidak tertera tahun berapa ? kerena

si
ketidakjelasan yang dijadikan dasar hukum oleh Penggugat tersebut

ne
ng

mengakibatkan gugatan Penggugat menjaditidak jelas alias kabur,

apabila yang dimaksudkan Penggugat adalah Undang Undang

do
gu

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka

telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir diubah dengan


In
A

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua


ah

lik

Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata

Usaha Negara beserta penjelasannya.


m

ub

2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya tertanggal 5 September 2016


ka

dalam penulisan dasar hukumnya berupa Nomor dan Tahun pada


ep

Undang-Undang dimaksud tidak lengkap dan keliru, sehingga


ah

berakibat terjadi salah menafsirkan dan memahami dasar hukum


R

es

yang dimaksudkan Penggugat.


M

ng

on

Halaman 12 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa akibat kesalahan dan ketidaklengkapan penulisan dalam

si
gugatan Penggugat menjadikan gugatannya tidak jelas atau kabur

ne
(Obscur Libel), maka sudah sepatutnya gugatan Penggugat tidak

ng
dapat diterima.

do
gu
II. DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa semua uraian dalam bagian eksepsi mohon dianggap

In
A
tercantum dalam Pokok Perkara sepanjang ada relevansinya;

2. Bahwa Tergugat secara tegas menolak seluruh dalil atau alasan yang
ah

lik
dikemukakan Penggugat dalam gugatan tertanggal 5 September 2016
am

ub
dan diperbaiki 4 Oktober 2016, kecuali hal-hal yang diakuinya secara

tegas; ep
3. Bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
k
ah

1966 tentang Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri Sipil,


R

si
menyatakan seseorang PNS yang telah dijadikan tersangka dan

dilakukan penahanan oleh pihak yang berwajib, karena diduga

ne
ng

melakukan tindak pidana, untuk pemeriksaan lebih lanjut dan

do
kelancaran proses hukum/peradilannya;
gu

4. Bahwa Sesuai dengan Surat Perintah Penahanan (Tingkat


In
A

Penyidikan) dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Nomor Print-

02/Q.3.1/Fd.1/08/2015 tanggal 5 Agustus 2015 atas nama Hj. IDA


ah

lik

RIANIE, S.Pt., M.P. Binti AKHMAD SALEH in casu Penggugat,

sehubungan adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan


m

ub

ternak kerbau di Kabupaten Hulu Sungai Utara oleh Dinas Peternakan


ka

Provinsi Kalimantan Selatan tahun anggaran 2014 selaku Pejabat


ep

Pembuat Komitmen (PPK);


ah

5. Bahwa guna kepentingan kelancaran pemeriksaan terhadap


es

Penggugat dan untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 4


M

ng

on

Halaman 13 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 1966 tentang Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri Sipil,

si
Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

ne
Nomor 887/09-HD/KUMKESJ.1/BKD/2015 tentang memberhentikan

ng
sementara Hj. Ida Rianie, S. Pt., M.P. NIP. 19680522 199403 2 007

do
gu Kepala Seksi Pakan dan Perwilayahan Dinas Peternakan Provinsi Kal

Sel dari jabatan negeri;

In
A
6. Bahwa pemberhentian Penggugat tidak dengan hormat sebagai

Pegawai Negeri Sipil terhitung sejak tanggal 25 Mei 2016,


ah

lik
berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor

862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2014 tentang memberhentikan tidak


am

ub
dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas namaHj. Ida Rianie,

S. Pt., M.P. NIP. 19680522 199403 2 007 berdasarkan Peraturan


ep
k

Perundang-undangan yang berlaku;


ah

R
7. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

si
pada Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 44/Pid.Sus-Tpk/2015

ne
ng

PN.Bjm tanggal 25 Februari 2016 yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap, menyatakan antara lain bahwa Sdri. Hj. IDA RIANIE,

do
gu

S,P., M.P tersebut telah terbukti secara sah dan menyakinkan

bersalah melakukan tindak pidana “Korupsi Secara Bersama-Sama”


In
A

dan dijatuhi pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan
ah

lik

dan pidana denda sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

dengan ketentuan apabila pidana denda tersebut tidak dibayar diganti


m

ub

dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan ;


ka

8. Bahwa pertimbangan Tergugat memberhentikan Penggugat Tidak


ep

Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil karena berdasarkan


ah

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap


R

es

Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri


M

ng

on

Halaman 14 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Banjarmasin Nomor 44/Pid.Sus-Tpk/2015 PN.Bjm tanggal 25 Februari

si
2016, yang amar putusannya menyatakan antara lain :

“3. Menyatakan bahwa Hj. IDA RIANIE, S,P., M.P BINTI AKHMAD

ne
ng
SALEHtersebut terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana KORUPSI SECARA BERSAMA- SAMA”;

do
gu “4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Hj. IDA RIANIE, S,P., M.P
BINTI AKHMAD SALEH tersebut dengan pidana penjara selama 1

In
(satu) tahun dan 2 (dua) bulan dan pidana denda sebesar Rp.
A
50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila
pidana denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana
ah

lik
kurungan selama 3 (tiga) bulan” ;
am

ub
9. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada

Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 44/Pid.Sus-Tpk/2015 PN.Bjm


ep
tanggal 25 Februari 2016, yang telah mempunyai kekuatan hukum
k
ah

tetap, Tergugat memberhentikan Penggugat dengan tidak hormat


R

si
sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan mengacu pada ketentuan Pasal

87 ayat (4) huruf b Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

ne
ng

Aparatur Sipil Negara dan Pasal 9 huruf a Peraturan Pemerintah

do
Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
gu

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan


In
A

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013, yang menyebutkan sebagai

berikut :
ah

lik

Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa Pegawai Negeri


m

ub

Sipil diberhentikan tidak dengan hormat karena:


ka

ep

“b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan


yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan
ah

tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan


R

yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum”.


es
M

ng

on

Halaman 15 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang

si
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil menyebutkan Pegawai Negeri

ne
Sipil diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil

ng
apabila dipidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan

do
gu Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena :

“a. melakukan suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak

In
A
pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan; atau”.

10. Bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada


ah

lik
Pengadilan Negeri Banjarmasin tanggal 25 Februari 2016, Penggugat
am

ub
terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama

merupakan pelanggaran terhadap Pasal 3, Pasal 18 Undang-Undang


ep
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
k

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun


ah

si
2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang 31 Tahun 1999

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1)

ne
ng

KUHPidana;

do
11. Bahwa berdasarkan surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
gu

K.26-30/V.326-2/99 tangggal 20 November 2012 Perihal Pegawai


In
A

negeri Sipil yang dijatuhi hukuman pidana, menyatakan antara lain

bahwa PNS yang melakukan tindak pidana kejahatan jabatan, dan


ah

lik

atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan

dan telah dijatuhi hukuman berdasarkan keputusan pengadilan yang


m

ub

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, diberhentikan dengan tidak


ka

hormat;
ep

12. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (1) huruf b Peraturan


ah

Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,


es

Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana


M

ng

on

Halaman 16 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009

si
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003

ne
tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian

ng
Pegawai Negeri Sipil : “ (1)Pejabat Pembina kepegawaian Daerah

do
gu Provinsi menetapkan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah

Provinsi yang berpangkat Pembina Tk. I Golongan Ruang IV/b ke

In
A
bawah di lingkungannya “

Maka berdasarkan ketentuan tersebut Tergugat (Gubernur Kalimantan


ah

lik
Selatan) mempunyai dan sesuai kewenangannya untuk menerbitkan

Keputusan Gubernur Nomor 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016


am

ub
tentang Pemberhentian Tidak dengan Hormat sebagai Pegawai

Negeri Sipil a.n. Saudari Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. NIP. 19680522
ep
k

199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) incasu objek


ah

R
sengketa;

si
13. Bahwa sebagaimana pada butir 5 dan butir 6 di atas berkenaan

ne
ng

dengan kewenangan Tergugat maka terbitnya Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016

do
gu

tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai


In
Negeri Sipil atas nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. NIP. 19680522
A

199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) Kepala Seksi Pakan


ah

lik

dan Perwilayahan pada Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan

Selatan sudah tepat dan benar, tidak bertentangan dengan UUD RI


m

ub

Tahun 1945 Pasal 28D ayat (1) dan Pasal 5 Undang-Undang RI


ka

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, dan sesuai


ep

dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik;


ah

14. Bahwa dengan dikeluarkannya Keputusan Gubernur Kalimantan


R

es

Selatan Nomor 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tentang


M

ng

on

Halaman 17 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil

si
atas nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. NIP. 19680522 199403 2 007,

ne
Pangkat/Golongan Pembina (IV/a), Jabatan Kepala Seksi Pakan dan

ng
Perwilayahan pada Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan.

do
gu Incasu objek gugatan, Penggugat mendalilkan Pekerjaan Penggugat

sebagai PNS adalah satu-satunya tumpuan untuk mencari nafkah

In
A
menghidupi keluarga, sedangkan penggugat berstatus single parent

yaitu ibu/wanita yang ditinggal suami akibat suami meninggal dunia,


ah

lik
dan penggugat juga bertindak sebagai single mother yaitu ibu/wanita

yang ditinggal suami karena meninggal dunia dan memutuskan tidak


am

ub
menikah karena focus untuk membesarkan dan mendidik anaknya

seorang diri dan bertumpu pada imbalan atas status pekerjaan


ep
k

sebagai Pegawai Negeri Sipil, bukan sebagai akibat dikeluarkannya


ah

R
objek gugatan melainkan akibat Penggugat sendiri yaitu melakukan

si
perbuatan korupsi secara bersama-sama ;

ne
ng

15. Bahwa Penggugat terlihat dengan jelas ingin memaksakan

kehendaknya terhadap Tergugat, dengan menyatakan Tergugat telah

do
gu

melakukan pengambilan keputusan dan/atau tindakan yang tidak adil


In
terhadap Penggugat dengan memberhentikan tidak dengan hormat
A

karena terjerat tindak pidana korupsi kemudian diputus bersalah


ah

lik

melakukan tindak pidana korupsi oleh majelis hakim Tipikor,

sedangkan kepada pejabat lain yang sama-sama terjerat tindak


m

ub

pidana korupsi dalam perkara yang sama kemudian diputus bersalah


ka

melakukan tindak pidana korupsi oleh Majelis Hakim Tipikor yaitu Ir.
ep

H.M. Sabrie Madani selaku PA (Pengguna Anggaran), dan Datury


ah

Ballya, S.Sos selaku anggota PPHP (Panitia Penerima Hasil


R

es

Pekerjaan) Tergugat Memberhetikan Dengan Hormat, dan kemudian


M

ng

on

Halaman 18 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat juga menyatakan Keputusan Tergugat yang

si
memberhentikan Penggugat Tidak Dengan Hormat adalah Keputusan

ne
yang bersifat diskriminatif, adalah pernyataan yang salah.

ng
Penggugat sangat keliru dengan menyatakan Tergugat tidak bersikap

do
gu adil dengan memberhentikan Penggugat tidak dengan Hormat serta

bersifat diskriminatif dalam menerbitkan keputusan sehingga

In
A
bertentangan dengan UUD RI Tahun 1945 Pasal 28D ayat (1) dan

Pasal 5 huruf a dan huruf c Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2014


ah

lik
tentang Administrasi Pemerintahan, Penggugat tidak memperhatikan

penjelasan Pasal 9 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun


am

ub
1979, bahwa :

“Pada dasarnya jabatan yang diberikan kepada seorang pegawai


ep
k

negeri sipil adalah merupakan kepercayaan dari Negara yang harus


ah

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Apabila seorang Pegawai


R

si
Negeri Sipil dipenjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan suatu

ne
ng

tindakan pidana kejahatan jabatan atau tindakan pidana kejahatan


yang ada hubungannya dengan jabatan, maka Pegawai Negeri Sipil

do
gu

yang bersangkutan harus diberhentikan tidak dengan hormat karena


menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya “
In
16. Bahwa berdasarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
A

Aparatur Sipil Negara Paragraf 12 tentang Pemberhentian pada Pasal


ah

lik

87 ayat (1) berbunyi :

(1) PNS diberhentikan dengan hormat karena :


m

ub

a. Meninggal dunia ;
ka

b. Atas permintaan sendiri;


ep

c. Mencapai batas usia pensiun ;


ah

d. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang


R

mengakibatkan pensiun dini ; atau


es
M

ng

on

Halaman 19 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
e. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat

R
menjalankan tugas dan kewajiban. “

si
Bahwa terhadap Datury Ballya, S.Sos NIP 19631123 198403 1 007

ne
ng
(III/d) dan Ir. H.M. Sabrie Madani NIP 19570510 198503 1 016 (IV/d)

do
gu mengajukan usulan Pemberhentian dengan hormat atas permintaan

Sendiri sebagai PNS dengan hak Pensiun, dan permohonannya

In
A
disampaikan sebelum adanya putusan pidana yang berkekuatan

Hukum Tetap menjerat Penggugat dalam perkara korupsi yang sama


ah

lik
kemudian diputus bersalah melakukan tindak pidana korupsi oleh

Majelis Hakim Tipikor Pengadilan Negeri Banjarmasin maka jelas


am

ub
keduanya diusulkan Pensiun bukan Pemberhentian Tidak dengan

Hormat ;
ep
k

17. Bahwa Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 862.10/03-


ah

R
HD/KUMKESJ.1/BKD/2016tentang Pemberhentian Tidak Dengan

si
Hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama Hj. IDA RIANIE,

ne
ng

S.Pt., M.P. NIP. 19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan

Pembina (IV/a) Jabatan Kepala Seksi Pakan dan Perwilayahan pada

do
gu

Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (objek sengketa), tidak

bertentangan dengan UUD RI Tahun 1945 Pasal 28D ayat (1) dan
In
A

Pasal 5 huruf a dan huruf c Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun


ah

lik

2014 tentang Administrasi Pemerintahan dan tidak bertentangan

dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, sehingga tidak


m

ub

mengandung cacat prosedural substansi maupun materi maka cukup


ka

alasan perbuatan Tergugat dinyatakan tidak terbukti melakukan


ep

pelanggarandan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-


ah

undangan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam Peraturan


R

es

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 dan Peraturan Pemerintah Nomor


M

ng

on

Halaman 20 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19 Tahun 2013 serta tidak bertentangan dengan Asas-Asas Umum

si
Pemerintahan yang Baik (AAUPB).

ne
Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas, Tergugat mohon

ng
kepada yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

do
gu Banjarmasin yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk

memutuskan sebagai berikut:

In
A
DALAM POKOK PERKARA:

1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ;


ah

lik
2. Menolak menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Gubernur
am

ub
Kalimantan Selatan Nomor 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016,

tanggal 25 Mei 2016 Perihal Memberhentikan Tidak Dengan Hormat


ep
sebagai Pegawai Negeri Sipil a.n Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. NIP.
k
ah

19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a);


R

si
3. Menolak Perintah kepada Tergugat untuk mencabut Keputusan

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 862.10/03-

ne
ng

HD/KUMKESJ.1/BKD/2016, tanggal 25 Mei 2016 Perihal

do
Memberhentikan Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai Negeri
gu

Sipil a.n Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. NIP. 19680522 199403 2 007,
In
A

Pangkat/Golongan Pembina (IV/a);

4. Menolak mewajibkan TERGUGAT untuk memberikan rehabilitasi


ah

lik

terhadap hak-hak dan nama baik PENGGUGAT;

5. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara seluruhnya.


m

ub

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-


ka

adilnya (Ex aequo et bono).


ep
ah

Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat, pihak Penggugat telah


R

menyampaikan Repliknya tertanggal 19 Oktober 2016, yang selengkapnya


es
M

ng

on

Halaman 21 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana terlampir dalam berita acara persidangan dan dianggap sebagai

si
bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

ne
Menimbang, bahwa terhadap Replik tersebut pihak Tergugat

ng
menyampaikan Dupliknya tertanggal 27 Oktober 2016, yang selengkapnya

do
gu
sebagaimana terlampir dalam berita acara persidangan dan dianggap sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

In
A
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil Gugatannya Penggugat

menyampaikan alat bukti surat yang telah difotokopi, diberi meterai


ah

lik
secukupnya dan telah pula dilegalisir sesuai dengan peraturan yang berlaku,

telah pula dicocokkan dengan aslinya atau fotokopinya, yang selanjutnya


am

ub
diberi tanda bukti P-1 sampai dengan P- 8 sebagai berikut:

1. P-1. : Fotokopi sesuai dengan aslinya Keputusan Gubernur


ep
k

Kalimantan Selatan Nomor : 862.10/03-


ah

R
HD/KUMKESJ.1/BKD/2016, tanggal 25 Mei 2016,

si
memberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai

ne
ng

Negeri Sipil kepada Hj.Ida Rianie, S.Pt.MP., ;

2. P-2. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Keputusan Gubernur

do
gu

Kalimantan Selatan Nomor : 882.4/412/Si.2-BKD/2015,


In
tanggal 10 September 2015, memberhentikan dengan
A

hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil Kepada Dastury


ah

lik

Ballya, S.Sos ;

3. P-3. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Surat Gubernur


m

ub

Kalimantan Selatan Nomor : 882.4/1544/Si.2-BKD,


ka

tanggal 29 September 2015, Tentang usul pemberhentian


ep

dengan hormat atas permintaan sendiri sebagai Pegawai


ah

Negeri Sipil dengan hak pensiun atas nama Ir.H.M.Sabrie


R

es

Madani, MM., ;
M

ng

on

Halaman 22 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. P-4. : Fotokopi sesuai dengan kopi salinannya Putusan

si
Pengadilan Negeri Banjarbaru

ne
Reg.No.3/Pdt.G/2015/PN.BJB, dalam Perkara CV.Medika

ng
sebagai Penggugat melawan Pemerintah RI cq.Menteri

do
gu Dalam Negeri cq.Gubernur

Kalimantan Selatan cq.Kepala Dinas/ Kuasa Pengguna


Kepala Daerah TK.I

In
A
Anggaran Dinas Perternakan Prop.Kalsel cq. Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Peternakan Kalsel ;


ah

lik
5. P-5. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Surat Dakwaan Nomor

Reg.Perkara, PDS-01/AMUNT/09/2015 atas nama


am

ub
Tersangka Hj.Ida Rianie, S.Pt.MP., Binti Akhmad Saleh ;

6. P-6. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Surat Nomor SR-


ep
k

312/PW16/5/2015, tanggal 25 Agustus 2015, Tentang


ah

R
laporan hasil Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian

si
Keuangan Negara atas Kasus Pengadaan Bibit Ternak

ne
ng

Kerbau di Amuntai Selatan oleh Dinas Perternakan

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2014 ;

do
gu

7. P-7. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Surat Perjanjian (Kontrak


In
Harga Satuan) Nomor 524.4/2570/Set-Disnak/IX/2014,
A

tanggal 15 September 2014, Pengadaan Ternak Kerbau


ah

lik

untuk Kabupaten Hulu Sungai Utara CV.Medika Jaya ;

8. P-8. : Fotokopi sesuai dengan aslinya Surat Perjanjian (Kontrak


m

ub

Harga Satuan) Nomor.524.4/2568/Bang-Disnak/IX/2014,


ka

tanggal 15 September 2014, Pengadaan Bibit Ternak


ep

Kerbau Untuk Kabupaten Hulu Sungai Utara CV.Tirtayasa


ah

Pratama ;
R

es
M

ng

on

Halaman 23 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti tertulis, pihak Penggugat

si
telah mengajukan 1 (satu) orang saksi bernama H.SYAMSURI, S.Pt., M.M.

ne
yang yang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut:

ng
- Bahwa saksi masuk Dinas Peternakan Tahun 2009 awal, sebelumnya dari

do
gu CPNS sampai PNS pangkat Golongan IIIa di Badan Pengembangan SDM

Kementerian Pertanian, seiring Otonomi Daerah UPT pusat diserahkan

In
A
kepada Daerah untuk Peternakan berdiri tahun 2001 dan saksi masuk

Dinas Peternakan awal tahun 2009. Jika melihat senioritas saksi lebih
ah

lik
duluan masuk sebagai CPNS daripada Penggugat karena saksi bekerja

mulai tahun 1984 sebagai CPNS, saat ini masa kerja saksi 34 tahun;
am

ub
- Bahwa saksi pernah menjabat segai Kepala Bidang Pengembangan denan

substansi Dinas Peternakan pada Bulan Pebruari 2013 sampai dengan


ep
k

Maret 2015, sedangkan sejak Maret 2015 sampai sekarang saksi menjabat
ah

R
sebagai Kepala Sekolah Dinas Peternakan, saksi dipindahkan dari Kepala

si
Bidang Pengembangan menjadi Kepala Sekolah Peternakan sebelum ada

ne
ng

putusan Tipikor dari Penggugat;

- Bahwa Penggugat selain menjabat sebagai Kepala Seksi yang dipimpimnya

do
gu

juga menjadi sebagai PPK mulai Januari 2014 berakhir 31 Desember 2014;
In
- Bahwa menurut saksi selama ini Penggugat bekerja dengan baik,
A

sebelumnya tiak pernah tersangkut masalah hukum dan baru tahun 2015
ah

lik

Penggugat tersangkut masalah hukum, untuk PPK yang mengangkat

adalah Kepala Dinas, untuk menjadi PPK perlu adanya Sertifikasi,


m

ub

Penggugat pada waktu diusulkan PPK belum mempunyai sertifikasi namun


ka

pada saat Proyek Ternak Kerbau Penggugat sudah ada Sertifikasi dan
ep

saksi tidak tahu pada saat Penggugat dilantik menjadi PPK sudah
ah

mempunyai sertifikasi atau belum, yang saksi tahu Penggugat


R

es

mendapatkan sertifikasi setelah Penggugat dilantik, PPK bertanggung


M

ng

on

Halaman 24 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jawab kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), diantara seluruh pegawai

si
Peternakan setahu saksi ada 3 (tiga) PPK untuk APBn terdiri dari 08, 07

ne
dan 08, untuk Penggugat 06, saksi pernah ditunjuk sebagai PPK tahun

ng
2013, untuk PPK sendiri tugasnya berakhir pertahun anggaran;

do
gu
- Bahwa waktu peristiwa tindak pidana korupsi dalam hubungan kedinasan

saksi berada satu bidang dengan Penggugat, dimana pada waktu itu saksi

In
A
sebagai Kepala Bidang Pengembangan Peternakan sedangkan Penggugat

sebagai Kepala Pakem & Perwilayahan dan mendapat tugas tambahan


ah

lik
sebagai pejabat Pembuat Kemintmen (PPK) untuk kegiatan APBN

Pengadaan Ternak, sebagai saksi di Pengadilan Negeri dimintai keterangan


am

ub
tentang kronologis Pegnadaan Ternak Kerbau sesuai dengan bidangnya,

secara strtuktur waktu itu saksi tidak mempunyai peranan dalam proses
ep
k

pengadaan itu dan Tergugat tidak pernah memanggilnya terkait dengan


ah

R
permasalahan ini ;

si
- Bahwa 3 (tiga) orang yang dihadapkan dalam persidangan terkait tindak

ne
ng

pidana korupsi yaitu : 1. Ir.H.M. Sabrie Madani, MM sebagai Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA), 2. Hj. Ida Rianie, S.Pt.M.P Pejabat Pembuat

do
gu

Komintem (PPK), 3. Dastury Bailya, S.Sos sebagai Anggota Penerima dan


In
Pemeriksa Barang (Kepala Sub Umum dan Kepegawaian ), ketiganya
A

dinyatakan sebagai terdakwa tindak pidana korupsi mencakup kegiatan


ah

lik

pengadaan budi daya ternak kerbau di daerah Hulu Sungai Utara (Amuntai)

dan dari bukti P.7 yang diperlihatkan kepada saksi berupa Pengadaan
m

ub

Ternak Kerbau untuk Kabupaten Hulu Sungai Utara ( CV. Medika Jaya)
ka

itulah yang menyebabkan ketiganya menjadi terdakwa, putusannya saksi


ep

tidak mengetahuinya namun saksi mengetahui ketiganya dinyatakan


ah

bersalah dalam tindak pidana korupsi dan dalam proses penjatuhan


R

es

hukuman ketiganya saksi tidak pernah mendengar atau mengetahui ada


M

ng

on

Halaman 25 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang-orang yang dipanggil berkaitan dengan ke-3 orang tersebut baik oleh

si
Tergugat maupun oleh BKD ;

ne
- Bahwa saksi tidak mengetahui berdasarkan audit BPKP alat bukti maka

ng
yang dijadikan alasan untuk menjerat ketiganya dalam proses yang sedang

do
gu berjalan di tindak pidana korupsi apakah bibit kerbau atau ternak kerbau ;

- Bahwa perbedaan antara ternak kerbau dengan bibit kerbau adalah secara

In
A
fisik sama-sama kerbau, untuk kategori bibit kerbau mempunyai standart

tertentu, ada parameter yang dibuat dengan ukuran-ukuran yang secara


ah

lik
tertulis, maka yang disebut bibit itu dilengkapi surat ternak dari Dinas

Pertenakan yang disebut dengan Surat Keterangan Layak Bibit 9 SKLB)


am

ub
dalam proses kedepan bibit kerbau itu harapannya adalah untuk

perkembangbiakan sehingga keturunannya nantinya bisa dijadikan bibit


ep
k

induk berikutnya. Sedangkan untuk ternak kerbau secara umum


ah

R
berkembang biak juga, sama-sama dipelihara tapi targetnya untuk dianggap

si
keperluan konsumsi, dia tidak dianggap layak jika menghasilkan keturunan,

ne
ng

keturunan-keturunan itu dijadikan untuk bibit. Dalam penyediaan sama

karena mempunyai sertipikasi sama karena itu masalah kontrak ;

do
gu

- Bahwa saksi mengetahui Hj. Ida Rianie, S.Pt.MP diberhentikan dengan


In
tidak hormat dengan dasar pemberhentian terkait dengan tindak pidana
A

korupsi, saksi tidak mengetahui masa kerjanya sedangkan untuk Ir. H.M.
ah

lik

Sabrie Madani, M.M dan Dastury Bailya, S.Sos diberhentikan dengan

hormat dengan hak menerima pensiun oleh Tergugat namun saksi tidak
m

ub

tahu secara persis hanya mendengar dari Kasub TU jika kedunya telah
ka

mengajukan permohonan pensiun dini dan dikabulkan ;


ep

- Bahwa saksi tidak mengetahu bukti T.7, T.8 dan T.9 yang diperlihatkan
ah

kepadanya, saksi juga tidak tahu apakah Penggugat mengajukan


R

es
M

ng

on

Halaman 26 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan pemberhentian usulan dengan hormat yang ditujukan kepada

si
BKD melalui Dinas Peternakan ;

ne
- Bahwa saksi tidak tahu mengapa untuk Penggugat diberhentikan tidak

ng
dengan hormat, tidak pernah juga melihat surat Pemberhentian an. Hj. Ida

do
gu Rianie, S.Pt.M.P, tidak ahu juga mengapa 2 yang lain juga tidak

diberhentikan tidak dengan hormat ;

In
A
- Bahwa saksi kenal dengan Nufrin, tidak tahu apakah dari Dinas Peternakan

ada yang dipanggil pada saat kasus Nufrin karena pada saat itu saksi saksi
ah

lik
baru masuk Dinas Peternakan dan Nufrin bukan staf saksi ;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil Jawabannya, Tergugat

menyampaikan alat bukti surat yang telah difotokopi, diberi meterai


ep
k

secukupnya dan telah pula dilegalisir sesuai dengan peraturan yang berlaku,
ah

telah pula dicocokkan dengan aslinya atau fotokopinya, yang selanjutnya


R

si
diberi tanda bukti T.1 sampai dengan T. 9 sebagai berikut :

ne
ng

1. T-1. : Fotokopi sesuai dengan aslinya Surat Keputusan

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 862.10/03-

do
gu

HD/KUMKESJ.1/2016, tanggal 25 Mei 2016,

Memberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai Pegawai


In
A

Negeri Sipil an.Hj.Ida Rianie, S.Pt.M.P., NIP.1968522


ah

lik

199403 2 007, Pangkat/ Golongan Pembina (IV/a) ;

2. T-2. : Fotokopi sesuai dengan aslinya salinan Putusan


m

ub

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan


ka

Negeri Banjarmasin, Nomor.44/Pid.Sus-


ep

Tpk/2015/PN.Bjm, tanggal 25 Pebruari 2016 ;


ah

3. T-3. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Surat Kepala Badan


R

es

Kepegawaian Negara Nomor K26-30/V.326-2/99, tanggal


M

ng

on

Halaman 27 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20 Nopember 2012, Perihal Pegawai Negeri yang dijatuhi

si
Hukuman Pidana ;

ne
4. T-4. : Fotokopi sesuai dengan kopinya Surat Kepala Badan

ng
Kepegawaian Negara Nomor K26-30/V.72-9/99, tanggal

do
gu 22 Juli 2016, Perihal

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur


Permintaan untuk mematuhi

In
A
Sipil Negara ;

5. T-5. : Fotokopi sesuai dengan aslinya Surat Perintah


ah

lik
Penahanan dari Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi

Kalimantan Selatan Nomor.Print-02/Q3.1/Fd.1/08/2015,


am

ub
tanggal 5 Agustus 2015 ;

6. T-6. : Fotokopi sesuai dengan aslinya Surat Keputusan


ep
k

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor.887/09-


ah

R
HD/KUMKESJ.1/BKD/2015, tanggal 10 Agustus 2015,

si
Memberhentian sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil

ne
ng

an.Hj.Ida Rianie, S.Pt. M.P., NIP.19680522 199403 2 007,

Pangkat/ Golongan Pembina (IV/a) ;

do
gu

7. T-7. : Fotokopi sesuai dengan aslinya Surat Tanggal 29


In
September 2015, Nomor.882.4/1544/Si.2-BKD, perihal
A

Usul Pemberhentian dengan hormat atas permintaan


ah

lik

sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hak pensiun

a.n. Ir.H.M.Sabrie Madani, MM, NIP.195770510 198503 1


m

ub

006 ;
ka

8. T-8. : Fotokopi sesuai dengan asli Surat Keputusan Gubernur


ep

Kalimantan Selatan Nomor.882.4/412/Si.2-BKD/2015,


ah

tanggal 10 September 2015, perihal Pemberhentian


R

es
M

ng

on

Halaman 28 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan hormat a.n. Dastury Ballya, S.Sos., NIP.19631123

si
198403 1 007 ;

ne
9. T-9. : Fotokopi sesuai dengan asli Nota Dinas dari Kepala

ng
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

do
gu kepada

Nomor.KUMKESJ.1/57/BKD,
Gubernur Kalimantan

tanggal 13 Mei
Selatan

2016,

In
A
Perihal Penjatuhan sanksi kepada PNS Provinsi Kalsel

a.n. sdri.Hj.Ida Rianie, S.Pt.M.P., NIP.19680522 199403 2


ah

lik
007, Pangkat/ Golongan Pembina (IV/a) ;
am

ub
Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat atau tertulis, pihak

Tergugat telah mengajukan saksi 1 (satu) orang bernama RUSPANDI, SH.,


ep
M.H., yang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
k
ah

- Bahwa saksi adalah Kepala Bidang Hukum dan Kesejahteraan Pegawai di


R

si
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang menpunyai

tugas pokok dan fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan

ne
ng

Selatan No.028 Tahun 2009, Tentang Tugas Pokok dan Fungsi dari

do
gu

Bidang Hukum dan Kesejahteraan Pegawai dalam Pasal 13 ayat (1)

mempunyai tugas Mengkoordinasikan pembinaan petunjuk tehnis


In
A

kedudukan hukum pegawai, peningkatan disiplin pegawai, peningkatan

disiplin pegawai dan kesejahteraan pegawai, pada ayat (2) untuk uraian
ah

lik

tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. Menyusun program, Mengatur, mengendalikan dan mengovaluasi


m

ub

koordinasi pembinaan kedudukan hukum pegawai, peningkatan disiplin


ka

dan kesejahteraan pegawai.


ep

b. Menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengavaluasi


ah

pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis kedudukan hukum dan


es
M

displin pegawai.
ng

on

Halaman 29 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi

si
pelaksanaan kegiatan peningkatan kesejahteraan pegawai

d. Menyusun program, mengatur, mengendalikan pelaksanaan bimbingan

ne
ng
dan petunjuk teknis kedudukan hukum dan disiplin pegawai dan

do
gu peningkatan kesejahteraan pegawai.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

In
A
Kepagawaian Daerah sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Sedangkan pada ayat (3) untuk melaksanakan tugas sebagaimana


ah

lik
dimaksud pada ayat (1) Bidang Hukum dan Kesejahteraan Pegawai

mempunyai fungsi :
am

ub
a. Penyusunan program, epkoordinasi, pengaturan dan pengendalian

pembinaan kedudukan hukum dan disiplin pegawai dalam peningkatan


k

kesejahteraan pegawai negeri sipil daerah.


ah

si
b. Penyusunan program, koordinasi, pengaturan dan pengendalian

bimbingan dan petunjuk teknis kedudukan hukum dalam peningkatan

ne
ng

disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil daerah.

c. Penyusunan program, koordinasi, pengaturan dan pengendalian

do
gu

peningkatan disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil daerah;


In
dan
A

d. Penyusunan program, pengaturan dan pengendalian pelaksanaan


ah

lik

bimbingan dan petunjuk teknis peningkatan kualitas disiplin dan

kesejahteraan pegawai negeri sipil daerah.


m

ub

- Bahwa terkait dengan permasalahan hukum dari Penggugat dihubungkan


ka

dengan tugas pokok saksi adalah bahwa salah satu dari tugas pokok
ep

fungsi saksi adalah untuk menentukan kedudukan hukum keterkaitan


ah

dengan masalah terjadinya tindak pidana maka akan ditentukan status


R

es

hukum yang bersangkutan ;


M

ng

on

Halaman 30 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa terkait dengan putusan Pengadilan Negeri dari Penggugat pada

si
awalnya saksi tidak mengetahui dan baru mengetahui setelah membaca

ne
berita di Koran serta mendengar dari teman-teman ada khasus tindak

ng
pidana terhadap Penggugat selanjutnya kami menyurat kepada yang

do
gu berwajib apakah benar telah terjadi tindak pidana dan setalah mengetahui

bahwa yang bersangkutan ditahan oleh yang berwajib maka berdasarkan

In
A
Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian

sementara dan Pasal 2 ayat (1) berdasarkan inilah kami meminta surat
ah

lik
panahanan yang bersangkutan atas dasar surat penahan itulah

dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur No.887/09-


am

ub
HD/KUMKESJ.I/BKD/2015 (bukti T.6) dimana status Penggugat ini belum

diberhentikan dan masih menerima gaji sebesar 50 % berdasarkan


ep
k

pengaturan gaji di Pasal 4 dan setelah adanya putusan Pengadilan Tipikor


ah

R
yang sudah ingkrach maka selanjutnya keluarlah Surat Keputusan

si
Pemberhentian dengan tidak hormat. Pada waktu mengajukan proses

ne
ng

objek sengketa kepada Gubernur, proses awalnya adalah saksi sebagai

Kabag menginformasikan kepada pimpinan bahwa mereka telah

do
gu

mendapatkan putusan Pengadilan Tipikor dan pimpinan memerintahkan


In
untuk diproses dan selanjutnya disiapkan telaahan stag berupa nota dinas
A

yang ditandatangani oleh Kepada Bidang, dan yang saksi sampaikan


ah

lik

memang tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP) ditempat saksi

karena semua hanya melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi yang


m

ub

ada, saksi hanya memproses saja yang mengambil keputusan pejabat


ka

penilai kepegawaian, jika kasusnya sama seharusnya hukumannya saka


ep

tetapi finalnya ada dipimpinan ;


ah

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dijatuhi hukuman pemberhentian


R

es

dengan tidak hormat karena saksi terlibat langsung dalam proses


M

ng

on

Halaman 31 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberhentian tersebut, sedangkan mengenai 2 sanksi yaitu

si
pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian dengan tidak hormat

ne
yang dikenakan hanya 1 sanksi kepada yang bersangkutan. Ada standar

ng
baku dari pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian dengan tidak

do
gu hormat sebagaimana diatur dalam Aparatur Sipil Negara Pasal 87 ayat (4)

huruf (b) Pegawai Negeri Sipil yang diberhentiakan dengan tidak hormat

In
A
karena dihukum penjara atau kurungan berdasarkan tututan Pengadilan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana


ah

lik
kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya

dengan jabatan dan tindak pidana umum, begitu juga dengan Peraturan
am

ub
Pemerintah No.32 Tahun 1979 sama. Jika dalam proses hukum ini sama

tapi hukumannya berbeda jika kasusnya sama maka standar hukumnya


ep
k

juga sama ;
ah

R
- Bahwa saksi tahu ada 3 orang yang mengalami kasus yang sama namun

si
hukumannya berbeda yaitu Ir.H.M. Sabrie Madani, M.M., Dastury Ballya,

ne
ng

S.Sos., dan Hj.Ida Rianie, S.Pt.M.P dimana 2 orang ini diberhentikan

dengan hormat dan 1 orang diberhentikan dengan tidak hormat,

do
gu

penjatuhan hukuman bisa berbeda karena yang mempunyai wewenang


In
untuk member keputusan adalah Gubernur. Sedangkan mengenai proses
A

surat dari Permohonan Permintaan pemberhentian Dengan Hormat apakah


ah

lik

setelah melalui Kepala bagian Mutasi kemudian mealui Kepala BKD atau

tidak saksi kurang tahu karena itu bukan bidang saksi, walaupun benar jika
m

ub

surat yang diajukan untuk ditandatangani Gubernur melalui kepala BKD,


ka

Kepala BKD tidak ada mengundang saksi maupun Kepala Bagian Mutasi
ep

sehubungan dengan Keputusan yang akan dikeluarkan ini ;


ah

- Bahwa sehubungan dengan ketentuan Pasal 50 Undang-undang No.30


R

es

Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan diatur dalam Ayat (1) dan
M

ng

on

Halaman 32 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ayat (2) apakah Tergugat atau dalam hal ini BKD sebelum menerbitkan

si
keputusan pemberhentian dengan tidak hormat kepada Penggugat

ne
terlebih dahulu ada melakukan pemeriksaan dokumen dan kelengkapan

ng
administrasi yang diajukan dalam rangka PDTH kepada Penggugat

do
gu sebagaimana diatur dalam Ayat (1) dan Ayat (2) apa dilakukan atau tidak

dijelaskan saksi bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Tipikor itulah

In
A
yang diproses sebagaimana diatur dalam Aparatur Sipil Negara Pasal 87

Ayat (4) dan Peraturan Pemerintah 32 Tahun 1979, atas dasar itulah
ah

lik
terbitnya Surat Keputusan yang menjadi objek sengketa ;

- Bahwa hal yang menyebabkan konsiderannya beda adalah Berdasarkan


am

ub
Ketentuan Peraturan Kepegawaian Undang-Undang No.11 Tahun 1969

tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/ duda pegawai, diatur dalam
ep
k

Pasal 9 Hak atas pensiun pegawai yaitu :


ah

R
-

si
Untuk Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat apabila

usianya diatas 50 Tahun dengan masa kerja 20 Tahun dia akan

ne
ng

mendapatkan hak pensiunnya.

- Sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan tidak

do
gu

hormat walaupun usianya lebih dari 50 Tahun dam masa kerja 20


In
Tahun dia menerima hak pensiunnya.
A

- Demikian juga bagi Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan


ah

lik

hormat apabila tidak memenuhi syarat usia tadi dia tidak akan

mendapat hak pensiunnya.


m

ub

- Bahwa rangkaian proses dari awal sampai terbitnya objek sengketa dapat
ka

dijelaskan jika kasus ini harus diproses, setelah mendapat informasi dari
ep

Koran dan teman-teman hal tersebut dilaporkan kepada pimpinan


ah

dibuatkan telaah berupa nota dinas dari Kepala Badan selanjutnya ke


R

es

Sekda dan Sekda meneruskan ke Gubernur yang mempunyai wewenang


M

ng

on

Halaman 33 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk mengeluarkan S.K. Pemberhentian Sementara demikian juga

si
dengan S.K. Pemberhentian Dengan Tidak Hormat juga dirapatkan dulu

ne
baru dilaporkan kepimpinan dan laporan itu juga dibuatkan nota dinas dan

ng
telaahan disampaikan kejadiannya apa, hasil putusannya apa dan

do
gu sangksinya apa maka keluarlah S.K.Gubernur itu tadi yang di atur dalam

Undang-undang Aparatur Sipil Negara No.5 Tahun 2014 dalam Pasal 87

In
A
Ayat (4) huruf b dan Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1979 Tentang

Pemberhentian Pegawai Negeri sipil di atur di Pasal 9 ;


ah

lik
- Bahwa dalam kasus ini ada 3 orang pegawai negeri sipil terlibat kasus

yang sama, kenapa hanya Penggugat saja yang dibuatkan nota dinas
am

ub
sementara yang 2 orang tidak dibuatkan nota dinas padahal kasusnya

sama yaitu tindak pidana korupsi yang diputus oleh Pengadilan Tipikor,
ep
k

dijelaskan jika ke3nya beda status pegawainya, kalau Penggugat kasusnya


ah

R
sudah inkracht, sedangkan yang 2 orang ini masih dalam proses dan saksi

si
tidak mengetahui proses yang 2 orang ini, ke 2 orang PNS tersebut tidak

ne
ng

dimasukkan dalam nota dinas sebagai bahan pertimbangan Gubernur

untuk menjatuhkan hukuman karena beda tim yang mengerjakan Nota

do
gu

Dinas, jadi saksi tidak memasukkan dua PNS lain tersebut dalam Nota
In
Dinas, Nota Dinas 2 PNS lai disusun oleh bidang lain, dan saksi tidak tahu
A

tanggal berapa Surat Keputusan atas nama Dastury Baliya, S.Sos ;


ah

lik

- Bahwa di Bagian saksi ada 4 bidang yaitu : 1. Bidang Hukum dan

Kesejahteraan Pegawai, 2. Bidang Informasi Pegawai., 3. Bidang


m

ub

Pengembangan Pegawai, 4. Bidang Mutasi Pegawai.


ka

Untuk mutasi pegawai inilah yang memproses 2 orang ini walaupun


ep

kasusnya sama, 2 orang ini mengajukan Pemberhentian dengan hormat


ah

atas permintaan sendiri dan minta PDH ini sebelum putusan Pengadilan
R

es

Tipikor sedangkan untuk Penggugat tidak pernah mengajukan permintaan


M

ng

on

Halaman 34 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan hormat kepada kami sampai putusan Pengadilan Tipikor

si
berkekuatan hukum tetap, sedangkan yang saksi mintakan surat penahana

ne
adalah atas nama ketiganya yaitu Ir.H.M. Sabrie Madani, MM, Dastury

ng
Baliva, S.Sos, dan Hj. Ida Rianie, S.Pt,M.P, yang muncul Surat Keputusan

do
gu Pemberhentian Sementara atas nama Hj. Ida Rianie, S,Pt.M.P ;

- Bahwa benar saksi terlibat langsung dalam penerbitan objek sengketa,

In
A
Nota Dinas yang dibuat oleh tim termasuk saksi dari Kepala Badan

Kepegawaian Daerah diserahkan kepada Sekretaris Daerah baru ke


ah

lik
Gubernur dan sesuai dengan bukti P.9 yang diperlihatkan kepadanya saksi

membenarkan jika benar Nota Dinas itu dibuat kepada BKD yang diajukan
am

ub
kepada Sekretaris Daerah dan Sekretaris Daerah mendisposisikan kepada

Gubernur, pada waktu diserahkan kepada Gubernur itu Surat Keputusan


ep
k

tersebut ada 2 format surat yaitu Pemberhentian Dengan Hormat dan


ah

R
pemberhentian dengan Tidak Hormat dan untuk keputusan itu kembali

si
kepada Gubernur, saksi tidak mengetahui apakah ketika Gubernur ketika

ne
ng

memilik Keputusan Pemberhentian dengan Hormat atau Pemberhentian

Tidak Dengan Hormat telah memberikan penjelasan kepada Sekretaris

do
gu

Daerah atau Kepala Badan Kepegawaian Daerah atau tidak, untuk


In
dokumen-dokumen cukup dimasukkan di nota dinas tidak dalam dokumen
A

yang untuk dipelajari bersama-sama, dalam hal ini aspek-aspek


ah

lik

Doelmatigheid juga dipertimbangkan oleh BKD, selain dari bahan yang

dijadikan dasar dikaji, dipelajari, data pegawai yang bersangkuan dan


m

ub

keputusan pengadilan memang ada bahan pertimbangan kalau yang


ka

bersangkutan mengajukan permohonan, sementara selama ini Penggugat


ep

tidak pernah mengajukan permohonan untuk itu, selama yang


ah

bersangkutan tidak mengajukan permohonan itu bahannya putusan


R

es

pengadilan dan data-data kepegawaian yang bersangkutan ;


M

ng

on

Halaman 35 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Penggugat memang tidak pernah dipanggil atau diberi informasi

si
oleh BKD sebagai pihak yang akan dikenai Keputusan Tata Usaha Negara

ne
karena dalam undang-Undang tidak diwajibkan, kecuali Peraturan

ng
pemerintah No. 53 Tahun 2010 Tentang Hukuman Disiplin Pegawai dan

do
gu Penggugat pada saat proses masih dalam tahanan, saksi sendiri tidak

pernah dipanggil oleh Tergugat berkaitan dengan proses objek sengketa.

In
A
Mengenai Undang-Undang Administrasi Pemerintahan (UUAP) mengapa

tidak dimasukkan dalam konsideran dalam mengambil keputusan objek


ah

lik
sengketa saksi menyatakan belum mendalami Undang-Undang tersebut

dan itu memang tidak menjadi dasar dalam menambil keputusan ;


am

ub
- Bahwa terkait dengan Majelis Penjatuhan Hukuman Disipilin, Perkawainan

dan Perceraian , pada kasus perkara No.6/G/2014/PTUN.BJM dan Perkara


ep
k

22/G/2014/PTUN.BJM ada laporan Majelis penjatuhan hukuman disiplin,


ah

R
sedangkan untuk kasus ini tidak ada, untuk hal ini saksi menjelaskan

si
bahwa untuk Majelis Penjatuhan Disiplin ini tidak mewajibkan suatu kasus

ne
ng

harus melalui Majelis, karena kamijuga yang membuatnya dan pejabatnya

tidak lengkat tidak serta merta harus diproses, kebetulan Ketua Majelisnya

do
gu

Sekretaris Daerah juga demikian, Majelis initetap ada untuk menjadi


In
pertimbangan, tergantung pimpinan apakah akan menggunakan Majelis
A

atau tidak, sedangkan megnenai Majelis Penjatuhan Disiplin apakah hanya


ah

lik

formalitas saja saksi menyatakan tidak bisa menjawab, dan benar

pemeriksaan tidak dilakukan melalui Majelis Penjatuhan Disiplin, pada saat


m

ub

objek sengketa diterbitkan Majelis Penjatuhan Disiplin masih ada, ada


ka

pedoman lain yang namanya bukan Standar Operasional Pegawai yaitu


ep

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No. 028 Tahun 2009, ketika ada
ah

kasus seperti ini ada pegawai negeri sipil yang melakukan tindak pidana
R

es

korupsi yang berkaitan dalam jabatan yang seperti itu aturan yang tertulis
M

ng

on

Halaman 36 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak ada dan lebih banyak berpedoman kepada peraturan perundang-

si
undangan. Untuk menentukan apakah suatu kasus itu diproses dan

ne
dilaporkan ke Majelis Penjatuhan Disiplin atau tidak hal ini akan dilaporkan

ng
kepada BKD, apakah kasus ini sifatnya harus dilaporkan atau tidak, intinya

do
gu anggota timnya kami juga, ada berapa angagota tim saksi lupa namun

yang pasti ketuanya Sekretaris Daerah ;

In
A
Menimbang, bahwa para pihak telah menyampaikan kesimpulannya
ah

lik
masing-masing tertanggal 14 Desember 2016, yang untuk selengkapnya

terlampir dalam berita acara persidangan perkara ini dan dianggap sebagai
am

ub
bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini ;

Menimbang, bahwa para pihak yang berperkara dipandang cukup


ep
k

mengajukan bukti-bukti dan tidak ada lagi mengajukan hal-hal lain dan
ah

akhirnya mohon putusan, maka Pengadilan memandang bahwa pemeriksaan


R

si
perkara ini telah selesai dan selanjutnya mengambil putusan ;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya memperhatikan segala sesuatu yang

terjadi selama persidangan sengketa ini berlangsung sebagaimana tercatat

do
gu

jelas dalam berita acara perkara ini yang untuk singkatnya dianggap sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ;


In
A

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari Gugatan Penggugat

adalah sebagaimana diuraikan dalam duduk sengketa tersebut di atas;


m

ub

Menimbang, bahwa keputusan tata usaha negara yang digugat oleh


ka

Penggugat di Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin untuk dinyatakan


ep

batal atau tidak sah dan diperintahkan kepada Tergugat untuk mencabutnya
ah

adalah Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-


R

es

HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25 Mei 2016 Tentang Memberhentikan


M

ng

on

Halaman 37 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Atas Nama Hj. IDA

si
RIANIE, S.Pt, M.P. NIP 19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina

ne
(IV/a) (vide Bukti P-1 identik Bukti T-1), selanjutnya disebut objek sengketa;

ng
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat, Tergugat telah

do
gu
mengajukan eksepsi sebagaimana diuraikan di dalam duduk sengketa

tersebut di atas;

In
A
Menimbang, bahwa dengan adanya eksepsi dari Tergugat, maka

sistematika dari uraian pertimbangan hukum dalam putusan ini adalah sebagai
ah

lik
berikut:

I. Dalam Eksepsi;
am

ub
II. Dalam Pokok Sengketa.

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan eksepsi Tergugat


ep
k

sebagaimana tercantum dalam Jawabannya, maka Majelis Hakim


ah

R
memandang perlu untuk memberikan pertimbangan terhadap 4 (empat) isu

si
hukum dalam aspek formal terlebih dahulu, yaitu:

ne
ng

1. Apakah sengketa dalam Perkara Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM. harus

diselesaikan melalui upaya administrasi sebelum diajukan ke Pengadilan

do
gu

Tata Usaha Negara?


In
2. Apakah objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-1) merupakan
A

Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan


ah

lik

Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


m

ub

Peradilan Tata Usaha Negara?


ka

3. Apakah Penggugat memiliki kepentingan sebagaimana dimaksud dalam


ep

ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004


ah

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


R

es

Peradilan Tata Usaha Negara?


M

ng

on

Halaman 38 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Apakah gugatan diajukan masih dalam tenggang waktu sebagaimana

si
dimaksud dalam ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

ne
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara?

ng
Menimbang, bahwa apakah sengketa dalam Perkara Nomor:

do
gu
24/G/2016/PTUN.BJM. harus diselesaikan melalui upaya administrasi

sebelum diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara? Akan dipertimbangkan

In
A
sebagai berikut:
ah

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 48 ayat (1) dan (2) Undang-

lik
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
am

ub
berbunyi:

(1) Dalam hal suatu badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi
ep
kewenangan oleh atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
k

menyelesaikan secara administrasi sengketa Tata Usaha Negara tertentu,


ah

maka sengketa Tata Usaha Negara tersebut harus diselesaikan melalui


R

si
upaya administratif yang tersedia;
(2) Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

ne
ng

sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana di maksud dalam ayat (1) jika
seluruh upaya administrasi yang bersangkutan telah digunakan.

do
gu

} Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan-ketentuan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian


In
A

Pegawai Negeri Sipil, maka tidak terdapat norma yang mengatur mengenai
ah

lik

upaya administrasi berkaitan dengan kemungkinan timbulnya sengketa

kepegawaian dalam rangka pemberhentian pegawai negeri sipil;


m

ub

Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan-ketentuan dalam


ka

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, maka


ep

terdapat norma yang mengatur mengenai upaya administrasi berkaitan


ah

dengan kemungkinan timbulnya sengketa Pegawai Aparatur Sipil Negara


R

es

(ASN);
M

ng

on

Halaman 39 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 129 Undang-Undang Nomor 5

si
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara berbunyi:

ne
(1) Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif.

ng
(2) Upaya administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
keberatan dan banding administratif.

do
gu
(3) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan secara tertulis
kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum dengan memuat

In
alasan keberatan dan tembusannya disampaikan kepada pejabat yang
A
berwenang menghukum.
(4) Banding administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan
ah

lik
kepada badan pertimbangan ASN.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai upaya administratif dan badan
am

ub
pertimbangan ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 129 Undang-


ah

Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, maka yang
R

si
dimaksud sengketa Pegawai ASN adalah sengketa yang diajukan oleh

ne
ng

Pegawai ASN terhadap keputusan yang dilakukan oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian kepada seorang pegawai;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 129 tersebut di atas,

maka dapat ditarik sebuah konsep bahwa setiap sengketa Pegawai Aparatur
In
A

Sipil Negara (ASN) harus diselesaikan melalui upaya administrasi yang terdiri

atas keberatan dan banding administrasi. Namun demikian, penerapan


ah

lik

ketentuan Pasal 129 tersebut kaitannya dengan sengketa in litis, menimbulkan

permasalahan hukum baru, yaitu: pertama, siapa atasan Gubernur


m

ub

Kalimantan Selatan, selaku pejabat pembina kepegawaian daerah provinsi,


ka

ep

yang berwenang untuk memeriksa upaya administrasi keberatan dalam

sengketa Pegawai ASN?; kedua, karena badan pertimbangan ASN belum


ah

dibentuk atau belum ada eksistensinya, maka apakah Badan Pertimbangan


es
M

ng

on

Halaman 40 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepegawaian dapat melaksanakan kewenangan dan fungsi badan

si
pertimbangan ASN kaitannya dengan sengketa in litis?;

ne
Menimbang, bahwa berdasarkan prinsip legalitas maka kewenangan

ng
setiap institusi, lembaga, badan atau jabatan negara atau pemerintahan harus

do
gu
secara jelas dan tegas dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Hal

ini berarti bahwa tanpa adanya peraturan perundang-undangan yang secara

In
A
jelas dan tegas atau secara eksplisit memberikan kewenangan bagi institusi,

lembaga, badan atau jabatan negara atau pemerintahan untuk berbuat,


ah

lik
bertindak atau mengambil kebijakan dalam sebuah bidang pemerintahan

(misalnya di bidang kepegawaian), maka secaya yuridis institusi, lembaga,


am

ub
badan atau jabatan negara atau pemerintahan tersebut tidak dapat berbuat,

mengambil atau menentukan kebijakan dalam bidang kepegawaian


ep
k

tersebut;
ah

R
Menimbang, bahwa setelah mencermati peraturan perundang-

si
undangan di bidang kepegawaian dan administrasi pemerintahan, seperti

ne
ng

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,

Undang-Undang Nomor 30 Tahun2014 Tentang Administrasi Pemerintahan,

do
gu

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian


In
Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang
A

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemindahan Pegawai Negeri


ah

lik

Sipil, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disipin Pegawai

Negeri Sipil, dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan lainnya,


m

ub

maka tidak terdapat norma yang secara tegas dan jelas mengatur siapa
ka

atasan gubernur selaku pejabat pembina kepegawaian daerah provinsi, yang


ep

memiliki kewenangan untuk memeriksa upaya administrasi-keberatan dalam


ah

kaitannya dengan sengketa kepegawaian atau sengketa Pegawai ASN;


R

es
M

ng

on

Halaman 41 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah mencermati peraturan perundang-

si
undangan di bidang kepegawaian dan administrasi pemerintahan tersebut,

ne
maka eksistensi Badan Pertimbangan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

ng
berwenang untuk memeriksa dan menyelesaikan upaya banding administrasi

do
gu
dalam sengketa kepegawaian atau sengketa Pegawai ASN belum ada dan

belum diatur secara tegas, walaupun secara delegatif telah diamanahkan oleh

In
A
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

Menimbang, bahwa apakah kewenangan dan fungsi Badan


ah

lik
Pertimbangan ASN dapat dilaksanakan oleh Badan Pertimbangan

Kepegawaian? Akan dipertimbangkan sebagai berikut:


am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 huruf b Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Pertimbangan


ep
k

Kepegawaian, maka BAPEK memiliki tugas memeriksa dan mengambil


ah

R
keputusan atas banding administratif dari PNS yang dijatuhi hukuman disiplin

si
berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau

ne
ng

pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS oleh pejabat pembina

kepegawaian dan/atau gubernur selaku wakil pemerintah;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 3 Peraturan


In
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Pertimbangan
A

Kepegawaian maka yang dimaksud dengan hukuman disiplin adalah hukuman


ah

lik

yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS;

Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan-ketentuan Peraturan


m

ub

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri


ka

Sipil, maka Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat dan/atau
ep

tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atas dasar: permintaan
ah

sendiri PNS yang bersangkutan, telah mencapai batas usia pensiun, karena
R

es

melanggar sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil, melanggar Sumpah/Janji


M

ng

on

Halaman 42 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jabatan Negeri, melanggar Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dihukum

si
penjara berdasarkan keputusanPengadilan yang sudah mempunyai kekuatan

ne
hukum tetap karena dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana

ng
kejahatan umum atau tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana

do
gu
kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka

In
A
diperoleh sebuah rumusan konsep bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil merupakan konsep


ah

lik
umum pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, sehingga rumusan Pasal 1 angka

3 juncto Pasal 3 huruf b mengenai “hukuman disiplin dijatuhkan kepada PNS


am

ub
karena melanggar peraturan disiplin” tersebut di atas, secara yuridis harus

dimaknai bukan melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979


ep
k

Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, tetapi melanggar peraturan


ah

R
disiplin sebagaimana di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

si
2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau peraturan yang berkaitan

ne
ng

lainnya, sebab pelanggaran disiplin merupakan salah satu dan bukan satu-

satunya faktor dapat diberhentikannya seorang pegawai negeri sipil dari

do
gu

statusnya sebagai pegawai negeri;


In
Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan Pasal 87 ayat 4
A

huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,


ah

lik

maka Pasal 87 berada pada paragraph 12 yang mengatur mengenai

pemberhentian pegawai negeri sipil;


m

ub

Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan-ketentuan dalam


ka

paragrapf 12, Pasal 87 sampai dengan Pasal 90, maka pemberhentian


ep

dengan hormat atau tidak hormat sebagai PNS dapat terjadi antara lain
ah

karena meninggal dunia, atas permintaan sendiri, mencapai batas usia


R

es

pensiun (vide Pasal 87 ayat 1), melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat
M

ng

on

Halaman 43 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(vide Pasal 87 ayat 3), dihukum penjara karena melakukan tindak pidana

si
dengan hukuman penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang

ne
dilakukan tidak berencana (vide Pasal 87 ayat 2), melakukan penyelewengan

ng
terhadap Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan

do
gu
dihukum penjara karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau

tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum,

In
A
serta lain sebagainya (vide Pasal 87 ayat 4);

Menimbang, bahwa sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 32


ah

lik
Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, maka norma-

norma yang terdapat dalam Paragraf 12, Pasal 87 sampai dengan Pasal 90
am

ub
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

merupakan konsep umum pemberhentian pegawai negeri sipil, sedangkan


ep
k

pemberhentian karena melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat diatur


ah

R
dalam ayat tersendiri yaitu ayat (3), sehingga dengan demikian rumusan Pasal

si
1 angka 3 juncto Pasal 3 huruf b dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24

ne
ng

Tahun 2011 Tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian mengenai “hukuman

disiplin dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin” secara

do
gu

yuridis harus dimaknai bukan melanggar Pasal 87 ayat 4 huruf b, tetapi


In
melanggar ketentuan Pasal 87 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
A

Tentang Aparatur Sipil Negara ataupun melanggar peraturan disiplin


ah

lik

sebagaimana di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil atau peraturan berkaitan lainnya;


m

ub

Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-1, Bukti T-1, dan Bukti
ka

T-9 maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan bahwa Penggugat


ep

diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil karena


ah

melanggar ketentuan Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5


R

es

Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Pasal 9 huruf a Peraturan
M

ng

on

Halaman 44 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri

si
Sipil;

ne
Menimbang, bahwa karena: pertama, Badan Pertimbangan

ng
Kepegawaian dalam menjalankan tugasnya hanya berwenang memeriksa dan

do
gu
mengambil keputusan atas banding administratif dari PNS yang dijatuhi

hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

In
A
sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS karena

melanggar peraturan disiplin PNS (vide Pasal 1 angka 3 juncto Pasal 3 huruf b
ah

lik
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Pertimbangan

Kepegawaian) dan bukan pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam


am

ub
ketentuan Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

Tentang Aparatur Sipil Negara dan Pasal 9 huruf a Peraturan Pemerintah


ep
k

Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; kedua,


ah

R
karena belum adanya pengaturan yang jelas dan tegas mengenai upaya

si
administrasi dan siapa atasan Gubernur Kalimantan Selatan selaku pejabat

ne
ng

pembina kepegawaian daerah provinsi yang berwenang untuk memeriksa

upaya keberatan sengketa Pegawai ASN serta belum dibentuknya badan

do
gu

pertimbangan ASN yang berwenang memeriksa upaya banding administratif,


In
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa sengketa dalam Perkara Nomor:
A

24/G/2016/PTUN.BJM. bukan merupakan sengketa Pegawai ASN yang harus


ah

lik

diselesaikan terlebih dahulu melalui upaya administrasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 129 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


m

ub

Aparatur Sipil Negara juncto Pasal 48 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor
ka

5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga Pengadilan


ep

Tata Usaha Negara Banjarmasin berwenang dan dapat langsung memeriksa,


ah

memutus, dan menyelesaikan sengketa dalam Perkara Nomor:


R

es

24/G/2016/PTUN.BJM.;
M

ng

on

Halaman 45 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

si
mempertimbangkan apakah objek sengketa a quo merupakan keputusan tata

ne
usaha negara?

ng
Menimbang, bahwa untuk dapat menjadikan sebuah Keputusan Tata

do
gu
Usaha Negara yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

sebagai objek sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara, maka Keputusan

In
A
Tata Usaha Negara tersebut harus memenuhi unsur-unsur yang secara

limitatif telah ditentukan dalam ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang


ah

lik
Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


am

ub
Menimbang, bahwa apakah objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik

Bukti T-1) telah memenuhi unsur-unsur atau elemen-elemen sebagai suatu


ep
k

Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana di maksud oleh Pasal 1 angka 9


ah

R
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

ne
ng

maka akan dipertimbangkan sebagai berikut:

a. Penetapan tertulis.

do
gu

Bahwa telah nyata wujud fisik dari objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik
In
Bukti T-1) adalah tertulis dan tidak bergantung bagaimana format atau
A

bentuknya;
ah

lik

b. Dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.

Bahwa dalam Pasal 1 angka 1 dan 2 juncto Pasal 8 juncto Pasal 11 dan
m

ub

Pasal 12 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


ka

Negara, maka keberadaan Pegawai Negeri Sipil merupakan bagian dari


ep

Aparatur Sipil Negara yang berkedudukan sebagai aparatur Negara dan


ah

memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik dan berperan sebagai


R

es
M

ng

on

Halaman 46 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perencana, pelaksana, dan pengawasan penyelenggaraan tugas umum

si
pemerintahan dan pembangunan nasional;

ne
Bahwa untuk menghasilkan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

ng
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

do
gu bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, maka dibutuhkan

sebuah managemen ASN yang meliputi managemen pegawai negeri sipil

In
A
(PNS) dan managemen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja

(PPPK) [vide Pasal 1 angka 5 juncto Pasal 52 Undang-Undang Nomor 5


ah

lik
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara];

Bahwa pemberhentian pegawai negeri sipil atau pegawai ASN merupakan


am

ub
salah satu bagian dari managemen PNS [vide Pasal 55 juncto Pasal 87

sampai dengan Pasal 90 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


ep
k

Aparatur Sipil Negara];


ah

R
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka penerbitan objek sengketa a quo

si
oleh Tergugat secara yuridis harus di pandang sebagai pelaksanaan

ne
ng

urusan pemerintahan (eksekutif), khususnya sebagai bagian dari

rangkaian managemen kepegawaian dan bukan dalam rangka tindakan

do
gu

membuat peraturan perundang-undangan (regeling) serta bukan


In
perbuatan yang bersifat mengadili (rechtspraak);
A

c. Berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara;


ah

lik

Bahwa tindakan Tergugat memberhentikan Penggugat sebagaimana

tertuang dalam objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-1)
m

ub

merupakan perbuatan hukum yang didasarkan pada peraturan


ka

perundang-undangan yang berlaku untuk umum atau peraturan


ep

perundang-undangan yang merupakan ketentuan-ketentuan yang bersifat


ah

hukum publik;
R

es
M

ng

on

Halaman 47 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

si
Bahwa tindakan Tergugat dalam mengeluarkan objek sengketa a quo

ne
(Bukti P-1 identik Bukti T-1) di dasarkan pada Undang-Undang Nomor 5

ng
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah

do
gu
e.
Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

Bersifat konkrit.

In
A
Bahwa di dalam objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-1)

terdapat diktum yang berisi pemberhentian tidak dengan hormat sebagai


ah

lik
pegawai negeri sipil atas nama Penggugat;

f. Bersifat individual.
am

ub
Bahwa di dalam objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-1)

tercantum nama orang yang dijatuhi hukuman pemberhentian dengan


ep
k

hormat sebagai pegawai negeri sipil, yaitu Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P.;
ah

R
g. Bersifat final.

si
Bahwa dengan terbitnya objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-

ne
ng

1), tidak terdapat tindakan administratif berupa permintaan persetujuan

dari atasan maupun upaya administratif lain yang dapat dilakukan;

do
gu

h. Menimbulkan akibat hukum bagi orang atau badan hukum perdata.


In
Bahwa dengan terbitnya objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-
A

1), maka terdapat perubahan status hukum baru bagi Penggugat yang
ah

lik

semula sebagai Pegawai Negeri Sipil aktif menjadi pensiunan Pegawai

Negeri Sipil;
m

ub

Menimbang, setelah mencermati Bukti P-1, Bukti T-1, dan Bukti T-9
ka

maka diperoleh fakta bahwa figur hukum dalam objek sengketa a quo adalah
ep

bersifat konstitutif (memutuskan dan/atau melahirkan hubungan hukum atau


ah

hak baru) dan penetapan status hubungan hukum atau hak baru tersebut
es

bersifat sepihak atau bersegi satu (eenzijdig) serta dalam hubungan bawah-
M

ng

on

Halaman 48 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atas (unilateral), sehingga diberikan atau tidak diberikannya hubungan hukum

si
atau hak baru sangat bergantung dari kehendak (wil) Badan atau Pejabat Tata

ne
Usaha Negara, dalam hal ini Gubernur Kalimantan Selatan selaku Tergugat;

ng
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian mengenai objek sengketa

do
gu
tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan jika Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25

In
A
Mei 2016 Tentang Memberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai

Negeri Sipil Atas Nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt, M.P. NIP 19680522 199403 2
ah

lik
007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) telah memenuhi unsur-unsur sebagai

Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan


am

ub
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata


ep
k

Usaha Negara;
ah

R
Menimbang, bahwa apakah Penggugat memiliki kepentingan

si
sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang

ne
ng

Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara? Akan dipertimbangan

do
gu

sebagai berikut:
In
Menimbang, bahwa Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun
A

2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


ah

lik

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi: “Orang atau badan hukum

perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata


m

ub

Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang


ka

berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang
ep

disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai
ah

tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi.”


R

es
M

ng

on

Halaman 49 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (1) tersebut

si
di atas maka untuk dapat mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha

ne
Negara haruslah memenuhi 2 (dua) persyaratan secara kumulatif, yaitu

ng
adanya kepentingan yang dirugikan dan kepentingan tersebut harus bersifat

do
gu
langsung terhadap Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek

sengketa;

In
A
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mencermati objek sengketa

(Bukti P-1 identik Bukti T-1) maka terdapat fakta hukum yang menunjukkan
ah

lik
jika addressat (alamat atau pihak yang dituju) oleh objek sengketa a quo

adalah Penggugat, yaitu Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P.;


am

ub
Menimbang, bahwa karena Penggugat (Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P.)

merupakan pihak yang dituju langsung oleh objek sengketa a quo maka
ep
k

secara yuridis Penggugat memiliki kepentingan langsung terhadap


ah

R
Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa dalam perkara

si
ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk mengetahui adanya kepentingan Penggugat

yang dirugikan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek

do
gu

sengketa a quo, maka dapat digunakan ukuran: “Apakah dengan


In
diterbitkannya objek sengketa a quo terdapat hak-hak Penggugat yang
A

dihilangkan, diambil, dikurangi, dihalangi, dan/atau diabaikan?”;


ah

lik

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mencermati Bukti P-1

identik Bukti T-1 maka terdapat fakta hukum yang menunjukkan jika status
m

ub

pegawai negeri sipil atas nama Penggugat telah berakhir sejak tanggal 1 Juni
ka

2016 dan hal tersebut secara langsung berpengaruh pada hilangnya


ep

pengahasilan atau gaji, hak-hak Penggugat lainnya, dan bahkan dapat


ah

berpengaruh terhadap hilangnya kesempatan atau potensi pengembangan


R

es

karir yang bersangkutan;


M

ng

on

Halaman 50 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas maka Majelis

si
Hakim berkesimpulan Penggugat memiliki kepentingan yang telah dirugikan

ne
terhadap penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek

ng
sengketa a quo sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1)

do
gu
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

In
A
Menimbang, bahwa apakah gugatan Penggugat diajukan masih dalam

tenggang waktu 90 hari sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang


ah

lik
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara? Akan

dipertimbangkan sebagai berikut:


am

ub
Menimbang, bahwa dalam ketentuan Pasal 55 Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara diatur,


ep
k

“Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari
ah

R
terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau

si
Pejabat Tata Usaha Negara”;

ne
ng

Menimbang, bahwa untuk dapat menentukan apakah gugatan

Penggugat diajukan telah melampui tenggang waktu 90 hari, maka terlebih

do
gu

dahulu harus diketahui status Penggugat terhadap objek sengketa a quo


In
(Bukti P-1 identik Bukti T-1) dan harus diketahui pula bagaimana cara mulai
A

menghitung tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari tersebut;


ah

lik

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mencermati objek sengketa

a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-1) maka terdapat fakta hukum yang
m

ub

menunjukkan jika addressat (pihak yang dituju) oleh objek sengketa a quo
ka

adalah Hj. IDA RIANIE, S.Pt, M.P. selaku Penggugat, sehingga status
ep

Penggugat terhadap objek sengketa a quo (Bukti P-21 identik Bukti T-1)
ah

adalah sebagai pihak yang dituju langsung oleh suatu Keputusan Tata Usaha
R

es
M

ng

on

Halaman 51 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negara, karena nama Penggugat tercantum dalam objek sengketa a quo

si
tersebut;

ne
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang-Undang

ng
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara maka terdapat

do
gu
beberapa varian cara mulai menghitung tenggang waktu 90 (sembilan puluh),

yaitu sebagai berikut:

In
A
1. Bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka cara


ah

lik
menghitung tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari bagi Pihak yang

namanya tercantum dalam Keputusan Tata Usaha Negara adalah sejak


am

ub
hari diterimanya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;

2. Bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 55 huruf b, Undang-Undang Nomor


ep
k

5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka cara


ah

R
menghitung tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari bagi Pihak yang

si
namanya tercantum dalam Keputusan Tata Usaha Negara, akan tetapi

ne
ng

peraturan dasarnya mengharuskan diumumkan, maka dihitung sejak hari

diumumkannya Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;

do
gu

3. Bahwa berdasarkan Yurisprudensi MARI No. 42 K/TUN/1994 tanggal 10


In
Nopember 1994 juncto Yurisprudensi MARI No. 270 K/TUN/2001 tanggal
A

4 Maret 2002, maka cara menghitung tenggang waktu 90 (sembilan


ah

lik

puluh) hari bagi yang namanya tidak tercantum dalam Keputusan Tata

Usaha Negara tapi kepentingannya dirugikan adalah secara kasuistis


m

ub

sejak ia merasa kepentingannya dirugikan dan mengetahui objek


ka

sengketa;
ep

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan status Penggugat terhadap


ah

objek sengketa a quo (Bukti P-1 identik Bukti T-1) sebagai pihak yang dituju
es
M

oleh Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa, maka
ng

on

Halaman 52 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari dihitung sejak hari diterimanya

si
Keputusan Tata Usaha Negara tersebut;

ne
Menimbang, bahwa Penggugat dalam Gugatannya mendalilkan baru

ng
menerima objek sengketa a quo pada tanggal 30 Juni 2016 di Lapas Kelas II

do
gu
A Teluk Dalam Banjarmasin;

Menimbang, bahwa terhadap dalil Penggugat tersebut, pihak Tergugat

In
A
tidak membantah atau menyatakan sebaliknya;

Menimbang, bahwa setelah mencermati bukti-bukti yang diajukan oleh


ah

lik
para pihak, maka tidak diperoleh fakta hukum yang membantah atau

menyatakan sebaliknya dalil Penggugat tersebut di atas, sehingga secara


am

ub
yuridis Penggugat harus dipandang baru menerima objek sengketa a quo

pada tanggal 30 Juni 2016 sebagaimana didalilkan oleh Penggugat dalam


ep
k

Gugatannya;
ah

R
Menimbang, bahwa karena Penggugat baru menerima objek sengketa

si
a quo pada tanggal 30 Juni 2016 dan Gugatan Penggugat didaftarkan di

ne
ng

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin pada tanggal 5

September 2016, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Gugatan

do
gu

Penggugat diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari


In
sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5
A

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


ah

lik

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan eksepsi yang diajukan oleh Tergugat;


m

ub

I. DALAM EKSEPSI
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk memberikan pertimbangan hukum

terhadap eksepsi Tergugat, maka Majelis Hakim berpedoman kepada


ah

ketentuan Pasal 77 ayat (1), (2), dan (3) Undang-Undang Nomor 5


es
M

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang mengatur bahwa:
ng

on

Halaman 53 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(1) Eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan dapat diajukan

si
setiap waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak ada eksepsi
tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui

ne
ng
hal itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pangadilan
tidak berwenang mengadili sengketa yang bersangkutan.
(2) Eksepsi tentang kewenangan relatif Pengadilan diajukan sebelum

do
gu disampaikan jawaban atas pokok sengketa, dan eksepsi tersebut
harus diputus sebelum pokok sengketa diperiksa.

In
A
(3) Eksepsi lain yang tidak mengenai kewenangan Pengadilan hanya
dapat diputus bersama dengan pokok sengketa.
ah

lik
Menimbang, bahwa untuk tidak mengulangi hal yang sama terhadap

apa yang menjadi alasan eksepsi dari Tergugat maka Majelis Hakim tidak
am

ub
akan menguraikannya lagi dalam pertimbangan hukum mengenai eksepsi,

sebab telah termuat di dalam duduk sengketa tersebut di atas;


ep
k

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat dalam Jawaban


ah

R
Tergugat tertanggal 12 Oktober 2016, telah ditanggapi oleh Penggugat

si
dalam Repliknya tertanggal 19 Oktober 2016, yang pada pokoknya

ne
ng

menegaskan bahwa Penggugat membantah dalil-dalil eksepsi Tergugat;

Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat tersebut, selanjutnya

do
gu

Tergugat telah menyampaikan sanggahan dalam Dupliknya tertanggal 27

Oktober 2016 yang pada pokoknya membantah dalil Penggugat


In
A

sebagaimana tercantum dalam Repliknya;


ah

lik

Menimbang, bahwa setelah mencermati eksepsi Tergugat, maka

eksepsi tersebut merupakan kualifikasi eksepsi lain yang hanya dapat


m

ub

diputus bersama dengan pokok sengketa;


ka

Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat tersebut pada pokoknya


ep

menyatakan bahwa Gugatan Penggugat Kabur (obscuur libel) karena


ah

nomor dan tahun peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar


R

es

untuk menggugat tidak ditulis secara jelas;


M

ng

on

Halaman 54 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan eksepsi tersebut, maka

si
Tergugat mohon kepada Majelis Hakim untuk menyatakan Gugatan

ne
Penggugat tidak diterima;

ng
Menimbang, bahwa untuk menyatakan Gugatan Penggugat kabur

do
gu atau tidak jelas, maka yang menjadi dasar pengujiannya adalah ketentuan

Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan

In
A
Tata Usaha Negara dan pasal-pasal yag berkaitan lainnya;

Menimbang, bahwa setelah mencermati Gugatan Penggugat yang


ah

lik
telah diperbaiki dan diterima oleh Majelis Hakim pada tanggal 4 Oktober

2016, maka diperoleh fakta sebagai berikut:


am

ub
- Bahwa dalam Gugatan telah diuraikan identitas para pihak, dimana Hj.

IDA RIANIE, S.Pt, M.P. selaku Penggugat dan Gubernur Kalimantan


ep
k

Selatan selaku Tergugat;


ah

R
- Bahwa dalam Gugatan telah diuraikan mengenai argumentasi hukum

si
syarat formal diajukannya gugatan yang meliputi, pertama:

ne
ng

argumentasi mengani objek sengketa merupakan keputusan tata usaha

negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-

do
gu

Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas


In
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
A

Negara; kedua: argumentasi mengenai kepentingan Penggugat dalam


ah

lik

mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas


m

ub

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha


ka

Negara; dan ketiga: argumentasi mengenai tenggang waktu


ep

mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang


ah

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;


R

es
M

ng

on

Halaman 55 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa dalam Gugatan telah diuraikan argumentasi hukum yang pada

si
pokoknya mengemukakan bahwa penerbitan objek sengketa a quo

ne
telah bertentangan dengan peraturan perudang-undangan dan Asas-

ng
Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) sebagaimana

do
gu dimaksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang

Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

In
A
5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

- Bahwa dalam Gugatan juga telah diuraikan tuntutan agar Gugatan


ah

lik
dikabulkan dan objek sengketa a quo dinyatakan batal atau tidak sah

serta pembebanan kewajiban-kewajiban kapada Tergugat


am

ub
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 56 ayat (1) juncto Pasal

53 ayat (1), Pasal 97 ayat 9, dan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 5


ep
k

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang diubah


ah

R
terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang

si
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

ne
ng

Peradilan Tata Usaha Negara;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah mencermati Gugatan Penggugat

tersebut, maka kekeliruan atau kekurangan dalam penulisan nomor dan


In
A

tahun peraturan perundang-undangan bukan merupakan persoalan

substansial yang dapat mengubah atau mengaburkan maksud dan tujuan


ah

lik

Gugatan yang diajukan oleh Penggugat;


m

Menimbang, bahwa berdasarkan asas dominus litis (peran hakim


ub

aktif) maka hakim dituntut aktif dalam proses penyelesaian sengketa in litis,
ka

ep

hal ini berarti hakim tidak hanya terpaku pada apa yang didalilkan oleh

Para Pihak, termasuk penggunaan peraturan perundang-undangan untuk


ah

dijadikan dasar hukum guna mendukung dalil masing-masing pihak;


es
M

ng

on

Halaman 56 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa karena Gugatan telah memenuhi persyaratan

si
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

ne
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang diubah terakhir kali dengan

ng
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas

do
gu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha

Negara tersebut di atas dan kekeliruan atau kekurangan dalam penulisan

In
A
nomor dan tahun peraturan perundang-undangan dalam Gugatan

Penggugat tidak serta merta membuat Gugatan Penggugat menjadi kabur,


ah

lik
maka Majelis Hakim berpendapat eksepsi Tergugat mengenai Gugatan

Penggugat kabur (Obscuur Libel) tidak beralasan hukum dan harus


am

ub
dinyatakan tidak diterima; ep
k

Menimbang, bahwa karena Gugatan yang diajukan Penggugat


ah

telah memenuhi aspek formal gugatan dan eksepsi yang diajukan oleh
R

si
Tergugat dinyatakan tidak diterima, maka selanjutnya Majelis Hakim akan

ne
ng

memberikan pertimbangan terhadap pokok sengketa:

II. DALAM POKOK SENGKETA

do
gu

Menimbang, bahwa objek sengketa dalam perkara ini adalah

Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-


In
A

HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25 Mei 2016 Tentang Memberhentikan


ah

lik

Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Atas Nama Hj. IDA

RIANIE, S.Pt, M.P. NIP 19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina


m

ub

(IV/a) (vide Bukti P-1 identik Bukti T-1);


ka

Menimbang, bahwa karena pengujian pada Pengadilan Tata Usaha


ep

Negara terhadap objek sengketa a quo bersifat Ex Tunc, maka Pengadilan


ah

hanya mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang berkaitan dengan proses


R

es
M

ng

on

Halaman 57 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penerbitan atau fakta-fakta hukum yang ada sampai pada saat diterbitkannya

si
objek sengketa;

ne
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf a dan b Undang-

ng
Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

do
gu
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara berbunyi:

“Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana

In
dimaksud dalam ayat (1) adalah:
A
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
ah

lik
b. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
asas-asas umum pemerintahan yang baik.”
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan kententuan Pasal 53 ayat (2) huruf a
ep
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-
k

Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut,
ah

si
maka terdapat 3 (tiga) aspek yang harus diuji berkaitan dengan penerbitan

Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa in litis, yaitu

ne
ng

aspek kewenangan, aspek prosedur, dan aspek substansi;

do
Menimbang, bahwa selanjutnya Pengadilan akan memberikan
gu

pertimbangan terhadap aspek kewenangan dengan isu hukum: “apakah


In
A

Tergugat memiliki kewenangan untuk menerbitkan objek sengketa a quo?”;

Menimbang, bahwa berdasarkan Asas Legalitas maka setiap


ah

lik

penyelenggaraan pemerintahan, haruslah memiliki legitimasi berupa

kewenangan, yaitu keseluruhan hak dan kewajiban (rechten en plichten) yang


m

ub

secara eksplisit diberikan oleh peraturan perundang-undangan;


ka

Menimbang, bahwa kewenangan yang diberikan kepada Badan/Pejabat


ep

Tata Usaha Negara atau pemerintah dalam suatu peraturan perundang-


ah

undangan secara umum mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kewenangan dari segi
es

materiil (bevoegheid ratione materiale), kewenangan dari segi wilayah


M

ng

on

Halaman 58 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(bevoegheid ratione loci), dan kewenangan dari segi waktu (bevoegheid

si
ratione temporis);

ne
Menimbang, bahwa kewenangan Tergugat dari segi materiil dalam

ng
menerbitkan objek sengketa in litis diatur secara eksplisit dalam ketentuan

do
gu
Pasal 24 ayat (1) huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahaan, Dan Pemberhentian Pegawai

In
A
Negeri Sipil yang berbunyi:

(1) Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi menetapkan:


ah

lik
a. Pemberhentian Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Propinsi
…dstnya;
am

ub
b. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah Propinsi yang
berpangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b ke bawah
dilingkunganya;
ep
k
ah

Menimbang, bahwa kewenangan Tergugat dalam menerbitkan objek


R

si
sengketa in litis dari segi wilayah, dapat diketahui dengan pendekatan: apakah

objek sengketa yang diterbitkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan selaku

ne
ng

Tergugat, ditujukan kepada Pegawai Negeri Sipil yang berada

do
gu

dilingkungannya atau wilayahnya?

Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-1, Bukti T-1, Bukti T-6,
In
A

dan Bukti T-9 maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan:

Pertama : bahwa Penggugat merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah


ah

lik

Provinsi Kalimantan Selatan;

Kedua : bahwa Penggugat pernah melaksanakan tugas dalam jabatan


m

ub

Kepala Seksi Pakan dan Perwilayahan Dinas Peternakan


ka

Provinsi Kalimantan Selatan;


ep
ah

Menimbang, bahwa sedangkan untuk mengetahui kewenangan


R

Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa in litis dari segi waktu, dapat
es
M

digunakan pendekatan: apakah Pejabat Gubernur Kalimantan Selatan selaku


ng

on

Halaman 59 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat masih menduduki jabatannya pada saat menerbitkan objek

si
sengketa?

ne
Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-1 dan Bukti T-1, maka

ng
diperoleh fakta hukum yang menunjukkan bahwa objek sengketa ditetapkan

do
gu
oleh H. SAHBIRIN NOOR selaku Gubernur Kalimantan Selatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 100 ayat (2) Undang-

In
A
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka

keadaan yang telah diketahui oleh umum atau masyarakat luas tidak perlu
ah

lik
dibuktikan lagi mengenai kebenarannya, sehingga eksistensi H. SAHBIRIN

NOOR sebagai Gubernur Kalimantan Selatan yang telah diketahui oleh


am

ub
masyarakat luas, termasuk dan tidak terbatas pada pihak-pihak yang

bersengketa dalam perkara ini, secara yuridis dan berdasarkan nalar yang
ep
k

sehat harus dipandang masih sebagai Gubernur Kalimantan Selatan;


ah

R
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum pada

si
aspek kewenangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan

ne
ng

bahwa Tergugat memiliki kewenangan dari segi materiil, dari segi wilayah,

maupun dari segi waktu untuk menerbitkan objek sengketa a quo;

do
gu

Menimbang, bahwa apakah penerbitkan objek sengketa a quo telah


In
sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam peraturan perundang-
A

undangan yang berlaku? Akan dipertimbangkan sebagai berikut:


ah

lik

Menimbang, bahwa Penggugat telah dijatuhi hukuman berupa

pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil karena di


m

ub

anggap telah melanggar ketentuan Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-Undang


ka

Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Pasal 9 huruf a
ep

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian


ah

Pegawai Negeri Sipil (vide Bukti P-1, Bukti T-1, dan Bukti T-9);
R

es
M

ng

on

Halaman 60 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan-ketentuan dalam

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan

ne
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian

ng
Pegawai Negeri Sipil, maka tidak ditemukan norma yang secara tegas dan

do
gu
jelas mengatur mengenai prosedur penjatuhan hukuman pemberhentian tidak

dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil sebagaimana tertuang dalam

In
A
objek sengketa a quo;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempelajari dan


ah

lik
mencermati peraturan perundang-undangan terkait lainnya yang memiliki

relevansi dengan pemeriksaan sengketa ini;


am

ub
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah

Nomor 4 Tahun 1966 Tentang Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri


ep
k

berbunyi:
ah

R
“Untuk kepentingan peradilan seorang pegawai negeri yang didakwa telah

si
melakukan suatu kejahatan/pelanggaran jabatan dan berhubung dengan

ne
ng

itu oleh pihak yang berwajib dikenakan tahanan sementara, mulai saat
penahannnya harus dikenakan pemberhentian sementara.”

do
gu

Menimbang, bahwa setelah mencermati dan memeriksa Bukti T-6 maka

diperoleh fakta hukum yang menunjukkan jika:


In
A

Pertama : bahwa Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku Penggugat, telah

diberhentikan sementara dari jabatan negeri Pegawai Negeri


ah

lik

Sipil di Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan;

Kedua : bahwa pemberhentian sementara dari jabatan negeri Pegawai


m

ub

Negeri Sipil atas nama Penggugat dilakukan sebelum objek


ka

ep

sengketa in litis diterbitkan;


ah

Menimbang, bahwa saksi bernama RUSPANDI, S.H., M.H. yang


R

dihadirkan oleh Tergugat, pada pokoknya menerangkan bahwa terhadap Hj.


es
M

ng

on

Halaman 61 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku Penggugat dalam perkara ini, telah dilakukan

si
pemberhentian sementara dari jabatan negeri Pegawai Negeri Sipil;

ne
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas maka

ng
pemberhentian sementara dari jabatan negeri Pegawai Negeri Sipil atas nama

do
gu
Penggugat telah dilakukan sebagai bagian dari proses atau tahapan yang

dilakukan sebelum objek sengketa in litis diterbitkan sebagaimana dimaksud

In
A
dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966

Tentang Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri tersebut di atas;


ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Atas Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan sebagai tafsir


am

ub
otentik dari sebuah peraturan perundang-undangan, maka eksistensi Undang-

Undang Administrasi Pemerintahan merupakan dasar hukum dan payung


ep
k

hukum penyelenggaraan pemerintahan bagi badan dan/atau pejabat


ah

R
pemerintahan di pusat dan di daerah;

si
Menimbang, bahwa penerbitan objek sengketa a quo secara yuridis

ne
ng

merupakan bagian dari penyelenggaraan pemerintahan, yaitu

penyelenggaraan pemerintahan di bidang kepegawaian sebagaimana

do
gu

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


In
Negara (vide pertimbangan hukum dalam aspek formal), sehingga sudah
A

sepatutnya Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa a quo juga mengacu


ah

lik

atau berpedoman pada Undang-Undang Administrasi Pemerintahan tersebut

di atas;
m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan


ka

mempertimbangkan apakah Tergugat dalam menerbitkan keputusan tata


ep

usaha negara yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini, sudah sesuai
ah

dengan maksud dan kehendak Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014


R

es

Tentang Administrasi Pemerintahan?


M

ng

on

Halaman 62 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah mencermati ketentuan-ketentuan dalam

si
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan,

ne
maka terdapat tindakan yang harus dilakukan oleh Badan dan/atau Pejabat

ng
Pemerintahan sebelum menetapkan sebuah keputusan tata usaha negara dan

do
gu
tindakan tersebut secara yuridis dapat dipandang sebagai sebuah tahapan

atau proses dalam menerbitkan sebuah keputusan tata usaha Negara;

In
A
Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 46 ayat (1) dan (2) Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan berbunyi:


ah

lik
Ayat (1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan memberikan sosialisasi
kepada pihak-pihak yang terlibat mengenai dasar hukum,
am

ub
persyaratan, dokumen, dan fakta yang terkait sebelum menetapkan
dan/atau melakukan Keputusan dan/atau tindakan yang dapat
menimbulkan pembebanan bagi warga masyarakat.
ep
k

Ayat (2) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan sebagaimana di maksud


ah

pada ayat (1) dapat melakukan klarifikasi dengan pihak yang terkait
R

si
secara langsung.

ne
ng

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 30

Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan berbunyi:

do
gu

“Dalam hal Keputusan menimbulkan pembebanan bagi Warga Masyarakat


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1), maka Badan dan/atau
In
Pejabat Pemerintahan wajib memberitahukan kepada pihak-pihak yang
A

bersangkutan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum menetapkan


dan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakan, kecuali diatur lain
ah

lik

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.”


m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 15 Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan, maka


ka

ep

yang dimaksud dengan warga masyarakat adalah seseorang atau badan


ah

hukum perdata yang terkait dengan keputusan dan/atau tindakan;


R

es
M

ng

on

Halaman 63 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti P-1, Bukti T-1, Bukti T-6,

si
dan Bukti T-9 maka diperoleh fakta hukum yang menunjukkan, Penggugat

ne
merupakan seseorang yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil;

ng
Menimbang, bahwa dengan terbitnya objek sengketa a quo (Bukti P-1

do
gu
identik Bukti T-1), maka pemberhentian tidak dengan hormat sebagai pegawai

negeri sipil atas nama Penggugat, nyata-nyata telah menimbulkan beban dan

In
A
akibat hukum, yakni berubahnya status kepegawaian Penggugat yang semula

sebagai pegawai negeri sipil menjadi bukan pegawai negeri sipil, beban
ah

lik
kehilangan kesempatan berkarir bagi yang bersangkutan sebagai PNS, dan

juga beban kehilangan pendapatan atau penghasilan serta hak-hak lainnya;


am

ub
Menimbang, bahwa setelah mencermati bukti surat atau tulisan yang

diajukan oleh Para Pihak, maka tidak terdapat satupun fakta hukum yang
ep
k

menunjukkan, Tergugat sebelum menetapkan atau menerbitkan objek


ah

R
sengketa a quo pernah atau telah mensosialisasikan, memanggil atau setidak-

si
tidaknya memberitahukan kepada Penggugat mengenai dasar hukum,

ne
ng

persyaratan, dokumen, dan fakta-fakta yang berkaitan dengan proses

pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil atas nama yang bersangkutan;

do
gu

Menimbang, bahwa saksi bernama RUSPANDI, S.H., M.H. yang


In
dihadirkan oleh Tergugat pada pokoknya menerangkan bahwa pihak Badan
A

Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan tidak pernah


ah

lik

memberitahukan dan/atau memanggil Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku

Penggugat dalam perkara ini, selama proses penerbitan objek sengketa a


m

ub

quo;
ka

Menimbang, bahwa saksi bernama RUSPANDI, S.H., M.H. tersebut,


ep

juga menerangkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan


ah

Selatan telah memberikan 2 (dua) alternatif hukuman yang dapat dijatuhkan


R

es

kepada Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku Penggugat dalam perkara ini, yaitu
M

ng

on

Halaman 64 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat Sebagai PNS dengan mendasarkan

si
pada prinsip Rechmatigheid (berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun

ne
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 32

ng
Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil) atau

do
gu
Pemberhentian Dengan Hormat Sebagai PNS dengan mendasarkan pada

prinsip Doelmatigheid (prinsip kemanfaatan dengan memperhatikan

In
A
pengabdian, jasa-jasa, dan masa kerja PNS yang bersangkutan) (vide Bukti T-

9). Akan tetapi di sisi lain, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan
ah

lik
Selatan tidak pernah memberikan kesempatan kepada Hj. IDA RIANIE, S.Pt.,

M.P. selaku Penggugat dalam perkara ini, untuk memberikan klarifikasi


am

ub
berkaitan dengan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada

Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 44/Pid.Sus-Tpk/2015.Bjm tanggal 25


ep
k

Februari 2016 dan/atau meminta serta memeriksa dokumen-dokumen lain


ah

R
yang dapat dijadikan bahan pertimbangan pada aspek doelmatigheid tersebut

si
di atas;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan Asas Lex Superior Derogat Legi

Inferiori (hukum atau peraturan yang lebih tinggi mengesampingkan hukum

do
gu

atau peraturan yang lebih rendah), maka apabila peraturan yang lebih rendah
In
dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang
A

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil tidak mengatur mengenai prosedur


ah

lik

penerbitan objek sengketa atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai

pegawai negeri sipil atas nama Penggugat, namun hal tersebut diatur dalam
m

ub

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dalam hal ini Undang-


ka

Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan dan


ep

peraturan yang lebih tinggi tersebut memiliki relevansi dengan proses


ah

penerbitan objek sengketa a quo, maka cukup beralasan hukum bagi Majelis
R

es

Hakim untuk menggunakan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang


M

ng

on

Halaman 65 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Administrasi Pemerintahan dan mengesampingkan Peraturan Pemerintah

si
Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil untuk

ne
menguji prosedur penerbitan objek sengketa a quo;

ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum

do
gu
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Tergugat dalam menerbitkan

atau menetapkan objek sengketa a quo yang nyata-nyata telah memberikan

In
A
beban atau akibat hukum baru kepada Penggugat berupa pemberhentian

tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil, terbukti tidak pernah
ah

lik
mensosialisasikan, memanggil, atau setidak-tidaknya memberitahukan dan

memberikan kesempatan kepada Penggugat untuk melakukan klarifikasi


am

ub
sebelum objek sengketa a quo diterbitkan atau ditetapkan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) dan (2) juncto Pasal 47 Undang-Undang
ep
k

Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan;


ah

R
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 100 ayat (1) huruf e

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

ne
ng

maka selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan terhadap berkas

Perkara Nomor: 6/G/2014/PTUN.BJM. antara NUFRIN YAPADA, S.Pt., M.P.

do
gu

melawan GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN dan berkas Perkara Nomor


In
22/G/2014/PTUN.BJM. antara H.M. YUSDIE RONIANSYAH, S.E. melawan
A

GUBERNUR KALIMATAN SELATAN, karena dipandang memiliki relevansi


ah

lik

dan dapat memberikan pengetahuan bagi Hakim guna memeriksa, memutus,

dan menyelesaikan sengketa dalam perkara Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


m

ub

ini;
ka

Menimbang, bahwa setelah mencermati Bukti T-5 pada berkas Perkara


ep

Nomor: 6/G/2014/PTUN.BJM. dan Bukti T-8 pada berkas Perkara Nomor


ah

22/G/2014/PTUN.BJM. berupa fotokopi Laporan Rapat Majelis Pertimbangan


R

es

Penjatuhan Hukuman Disiplin, Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian


M

ng

on

Halaman 66 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pegawai Negeri Sipil Nomor: 862/0123-KUMKESJ.1/BKD/2014 tanggal 24

si
Januari 2014, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut:

ne
Pertama : bahwa Majelis Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin,

ng
Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian Pegawai Negeri

do
gu Sipil tidak hanya bertugas membahas dan merekomendasikan

penjatuhan hukuman terhadap pelanggaran Peraturan

In
A
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil, tetapi juga bertugas membahas dan


ah

lik
merekomendasikan penjatuhan hukuman terhadap

Pelanggaran Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979


am

ub
Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

Kedua : bahwa Majelis Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin,


ep
k

Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian Pegawai Negeri


ah

R
Sipil melakukan rapat pembahasan penjatuhan hukuman dan

si
memberikan rekomendasi, sebelum penetapan hukuman

ne
ng

dikeluarkan atau diterbitkan oleh Gubernur;

do
gu

Menimbang, bahwa saksi bernama RUSPANDI, S.H., M.H. yang

dihadirkan oleh Tergugat pada pokoknya menerangkan bahwa lembaga


In
A

Majelis Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin, Pemberian Izin

Perkawinan, dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil masih memiliki eksistensi di


ah

lik

lingkungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas,


m

ub

maka proses pemeriksaan atau pembahasan dalam rangka penjatuhan


ka

ep

hukuman yang diselenggarakan oleh Majelis Pertimbangan Penjatuhan

Hukuman Disiplin, Pemberian Izin Perkawinan, dan Perceraian Pegawai


ah

Negeri Sipil, karena adanya dugaan pelanggaran terhadap Peraturan


es
M

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri


ng

on

Halaman 67 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sipil juncto Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

si
Negara yang dilakukan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil, secara yuridis

ne
harus dipandang sebagai salah satu bentuk kebiasaan atau praktik

ng
pemerintahan yang diakui dan praktikan di lingkungan Pemerintahan Provinsi

do
gu
Kalimantan Selatan;

Menimbang, bahwa setelah mencermati bukti surat atau tulisan yang

In
A
diajukan oleh Para Pihak, maka tidak terdapat satupun fakta hukum yang

menunjukkan bahwa Majelis Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin,


ah

lik
Pemberian Izin Perkawinan, dan Perceraian Pegawai Negeri Sipil pernah

memeriksa atau membahas dugaan pelanggaran Peraturan Pemerintah


am

ub
Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil juncto

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yang


ep
k

dilakukan oleh Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku Penggugat dalam perkara
ah

R
ini;

si
Menimbang, bahwa saksi bernama RUSPANDI, S.H., M.H. tersebut

ne
ng

juga menerangkan yang pada pokoknya bahwa dugaan pelanggaran

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian

do
gu

Pegawai Negeri Sipil juncto Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


In
Aparatur Sipil Negara yang dilakukan oleh Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku
A

Penggugat dalam perkara ini, tidak diperiksa atau dibahas oleh Majelis
ah

lik

Pertimbangan Penjatuhan Hukuman Disiplin, Pemberian Izin Perkawinan dan

Perceraian Pegawai Negeri Sipil, namun hanya dibahas di internal Badan


m

ub

Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (vide Bukti T-9);


ka

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum


ep

tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Tergugat dalam menerbitkan


ah

objek sengketa a quo tidak menggunakan kebiasaan dan praktik


R

es

pemerintahan yang selama ini diakui dan dilakukan, yaitu melakukan


M

ng

on

Halaman 68 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan atau pembahasan adanya dugaan pelanggaran terhadap

si
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian

ne
Pegawai Negeri Sipil juncto Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

ng
Aparatur Sipil Negara, yang diselenggarakan oleh Majelis Pertimbangan

do
gu
Penjatuhan Hukuman Disiplin, Pemberian Izin Perkawinan, dan Perceraian

Pegawai Negeri Sipil sebagai institusi resmi di lingkungan Pemerintahan

In
A
Provinsi Kalimantan Selatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum


ah

lik
serta kesimpulan dalam aspek prosedur tersebut di atas, maka Majelis

Hakim berpendapat bahwa penerbitan objek sengketa a quo tidak hanya


am

ub
bertentangan dengan kebiasaan dan praktik pemerintahan yang selama di

diakui keberadaannya dan dilakukan dalam praktik kepemerintahan, tetapi


ep
k

juga telah bertentangan dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana


ah

R
di maksud dalam Pasal 53 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 9 Tahun

si
2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

ne
ng

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

do
gu

mempertimbangkan aspek substansi dari penerbitan objek sengketa a quo;


In
Menimbang, bahwa kententuan Pasal 87 ayat (4) huruf b Undang-
A

Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara berbunyi:


ah

lik

Pasal 87
1) ...dstnya;
m

ub

2) ...dstnya;
3) ...dstnya;
ka

4) PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:


ep

a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-


ah

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


R

b. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan


es

yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak


M

ng

on

Halaman 69 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada

si
hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau

ne
ng
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana

do
gu yang dilakukan dengan berencana.

In
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 huruf a Peraturan
A
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
ah

lik
Sipil menyebutkan bahwa:

Pasal 9
am

ub
Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai
Negeri Sipil apabila dipidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena :
ep
k

a. melakukan suatu tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana


ah

kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan; atau


R

si
b. melakukan suatu tindak pidana kejahatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 104 sampai dengan Pasal 161 Kitab Undang-undang Hukum

ne
ng

Pidana.

Menimbang, bahwa setelah mencermati Putusan Pengadilan Tindak

do
gu

Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 44/Pid.Sus-


In
Tpk/2015/PN.Bjm tanggal 25 Februari 2016, maka diperoleh fakta hukum yang
A

menunjukkan Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. selaku Penggugat dalam perkara ini,
ah

lik

dianggap telah menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana

yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan dan telah dinyatakan
m

ub

terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara
ka

bersama-sama (vide Bukti T-2);


ep

Menimbang, bahwa dalam persidangan tanggal 16 Nopember 2016


ah

Penggugat melalui Kuasa Hukumnya pada pokoknya menyatakan bahwa


R

es

Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri


M

ng

on

Halaman 70 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Banjarmasin telah berkekuatan hukum tetap dan Penggugat tidak mengajukan

si
upaya hukum banding atas Putusan tersebut, sehingga secara yuridis

ne
pernyataan tersebut harus dianggap sebagai pengakuan para pihak yang

ng
disampaikan di dalam persidangan dan tidak dapat ditarik kembali kecuali

do
gu
berdasarkan alasan yang kuat dan dapat diterima oleh hakim sebagaimana di

maksud dalam ketentuan Pasal 100 ayat (1) huruf d juncto Pasal 105 Undang-

In
A
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana


ah

lik
Korupsi pada Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 44/Pid.Sus-

Tpk/2015/PN.Bjm tanggal 25 Februari 2016 yang telah berkekuatan hukum


am

ub
tetap tersebut, selanjutnya Tergugat menerbitkan Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25


ep
k

Mei 2016 yang secara substantif memberhentikan tidak dengan hormat


ah

R
sebagai pegawai negeri sipil atas nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt, M.P. selaku

si
Penggugat dalam perkara ini, karena dianggap telah melakukan suatu tindak

ne
ng

pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada

hubungannya dengan jabatan sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal

do
gu

87 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur


In
Sipil Negara dan ketentuan Pasal 9 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 32
A

Tahun 1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (vide Bukti P-1,
ah

lik

Bukti T-1, dan Bukti T-9);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan fakta hukum


m

ub

tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa substansi Keputusan


ka

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016


ep

tanggal 25 Mei 2016 Tentang Memberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai


ah

Pegawai Negeri Sipil Atas Nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt., M.P. NIP 19680522
R

es

199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a) yang menjadi objek


M

ng

on

Halaman 71 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sengketa dalam perkara ini, telah sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 87

si
ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil

ne
Negara dan ketentuan Pasal 9 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

ng
1979 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

do
gu Menimbang, bahwa karena prosedur penerbitan objek sengketa a quo

telah terbukti bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

In
A
berlaku, maka Majelis Hakim tidak perlu lagi menguji penerbitan objek

sengketa a quo dengan menggunakan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang


ah

lik
Baik sebagaimana di maksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (2) huruf b

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas


am

ub
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha

Negara;
ep
k

Menimbang, bahwa walaupun secara substantif penerbitan objek


ah

R
sengketa a quo telah sesuai peraturan perundang-undangan, namun karena

si
prosedur penerbitan objek sengketa a quo telah terbukti bertentangan dengan

ne
ng

peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka cukup beralasan hukum

bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan Gugatan Penggugat dan menyatakan

do
gu

batal objek sengketa a quo, yaitu Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan


In
Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25 Mei 2016 Tentang
A

Memberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil Atas


ah

lik

Nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt, M.P. NIP 19680522 199403 2 007,

Pangkat/Golongan Pembina (IV/a), serta mewajibkan kepada Tergugat untuk


m

ub

mencabutnya;
ka

Menimbang, bahwa karena objek sengketa a quo telah dinyatakan batal


ep

dan Tergugat diwajibkan untuk mencabutnya, maka selanjutnya cukup


ah

beralasan hukum bagi Majelis Hakim mewajibkan Tergugat untuk


R

es

merehabilitasi Penggugat dengan cara mengembalikan kedudukan dan hak-


M

ng

on

Halaman 72 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hak Penggugat pada keadaan semula (vide Pasal 97 ayat (8) dan (11)

si
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha

ne
Negara);

ng
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang

do
gu
terjadi dalam pemeriksaan persidangan dan sesuai dengan ketentuan Pasal

107 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha

In
A
Negara, maka Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban

pembuktian beserta penilaian pembuktian. Oleh karena itu, Majelis Hakim


ah

lik
tetap mempertimbangkan alat bukti yang diajukan oleh Para Pihak, namun

untuk memutus dan menyelesaikan sengketa ini, Majelis Hakim hanya


am

ub
menggunakan alat-alat bukti yang relevan. Sedangkan terhadap alat bukti

lainnya yang tidak dijadikan dasar untuk memutus dan menyelesaikan


ep
k

sengketa ini, dianggap dikesampingkan namun tetap dilampirkan dan menjadi


ah

R
satu kesatuan dalam berkas perkara;

si
Menimbang, bahwa karena Gugatan Penggugat dikabulkan maka

ne
ng

sesuai ketentuan Pasal 110 juncto Pasal 112 Undang-Undang Nomor 5 Tahun

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Tergugat dihukum untuk

do
gu

membayar biaya perkara yang timbul selama pemeriksaan sengketa ini yang
In
besarnya sebagaimana tersebut dalam amar putusan;
A

Mengingat, ketentuan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 5


ah

lik

Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah diubah terakhir

kali dengan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan


m

ub

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata


ka

Usaha Negara, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi


ep

Pemerintahan, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


ah

Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 Tentang


R

es
M

ng

on

Halaman 73 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil serta ketentuan hukum lainnya yang

si
berkaitan:

ne
MENGADILI

ng
I. DALAM EKSEPSI:

do
gu - Menyatakan eksepsi Tergugat mengenai Gugatan Penggugat

Kabur tidak diterima;

In
A
II. DALAM POKOK SENGKETA:
ah

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

lik
2. Menyatakan batal Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor:
am

ub
862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25 Mei 2016 Tentang

Memberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai Pegawai Negeri Sipil


ep
k

Atas Nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt, M.P. NIP 19680522 199403 2 007,
ah

Pangkat/Golongan Pembina (IV/a);


R

si
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Gubernur Kalimantan

ne
ng

Selatan Nomor: 862.10/03-HD/KUMKESJ.1/BKD/2016 tanggal 25 Mei

2016 Tentang Memberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai

do
gu

Pegawai Negeri Sipil Atas Nama Hj. IDA RIANIE, S.Pt, M.P. NIP

19680522 199403 2 007, Pangkat/Golongan Pembina (IV/a);


In
A

4. Mewajibkan Tergugat untuk mengembalikan kedudukan dan hak-hak

Penggugat pada keadaan semula;


ah

lik

5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 129.000,- (Seratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah).


m

ub
ka

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim


ep

Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin pada hari Senin, tanggal 19


ah

Desember 2016 oleh REZA ADYATAMA, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua
R

es

Majelis, SLAMET RIYADI, S.H., dan ANDHY MARTUARAJA, S.H. masing-


M

ng

on

Halaman 74 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut dibacakan dalam sidang

si
yang terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 21 Desember 2016, oleh

ne
Majelis Hakim tersebut dan dibantu oleh DARMAWIYADI, S.H., sebagai

ng
Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin, dengan

do
gu
dihadiri oleh Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat.

In
HAKIM KETUA MAJELIS
A
ah

lik
TTD
am

ub
REZA ADYATAMA, S.H., M.H.
ep
HAKIM ANGGOTA
k
ah

R
TTD

si
ne
ng

SLAMET RIYADI, S.H.

do
gu

TTD In
ANDHY MARTUARAJA, S.H.
A
ah

lik

PANITERA PENGGANTI
m

ub

TTD
ka

DARMAWIYADI, S.H.
ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 75 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perincian Biaya Perkara Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.:

si
1. Biaya Pendaftaran Gugatan Rp. 30.000,-

ne
ng
2. Biaya ATK Tk. I Rp. 70.000,-

3. Biaya Panggilan Rp. 18.000,-

do
gu
4.

5.
Biaya Redaksi Pen. Dismissal/Penangguhan

Biaya Redaksi Putusan


Rp.

Rp. 5.000,-
-,-

In
A
6. Meterai Rp. 6.000,-

JUMLAH Rp. 129.000,-


ah

lik
(Seratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 76 dari 76 halaman Putusan Nomor: 24/G/2016/PTUN.BJM.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76

Anda mungkin juga menyukai