Anda di halaman 1dari 12

SISTEM RELIGI

SAAT PANDEMI
COVID -19
Oleh Kelompok 5
ANGGOTA
Ainun Rosyidah 4 Lovina Raka Febrima
1
(P27240023108) (P27240023129)

Andika Dwi Setyawati Saffa Rafael Rasendriya


2 5
(P27240023111) (P27240023141)

Cillimastika Kusumaningtyas Wahyu Puja Arifah


3 6
(P27240023117) (P27240023145)
ISI PRESENTASI

Pendahuluan Pra-pandemi Intra-pandemi

Pasca-pandemi Kesimpulan Referensi


PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit
koronavirus 2019 di seluruh dunia, yang disebabkan virus koronajenis
baru, SARS-CoV-2.

Wabah ini pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok


pada 31 Desember 2019. Lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh
dunia terdampak covid-19, yang mengakibatkan 1.302.021 orang
meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 sembuh.
PRA PANDEMI
Berdasarkan data Dukcapil Kemedagri,
jumlah penduduk Indonesia sebanyak
272,23 (Juni 2021). Sebanyak 86,88% Pada masa sebelum
beragama Islam, 7,49% penduduk covid sistem religi dan
Indonesia yang memeluk agama Kristen, kebudayaan di indonesia
3,09% penduduk Indonesa yang beragama masih seperti biasa.
Katolik. 1,71% beragama Hindu, dan setiap kepercayaan
0,75% beragama Buddha, 0,03% melakukan tanpa ada
penduduk Indonesia yang beragama batasan dan masih
Konghucu, 0,04% penduduk Indonesia dilakukan upacara adat
yang menganut aliran kepercayaan
INTRA PANDEMI

Tempat ibadah ditutup sementara untuk sterilisasi


menghindari penularan virus.

Beberapa lembaga keagamaan menggelar doa


bersama melalui media sosial ataupun zoom dan
YouTube live.
INTRA PANDEMI
Pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan
menerbitkan sejumlah Surat Edaran yang mengatur
pelaksanaan kegiatan/keagamaan.

Pemerintah Indonesia disarankan melihat praktik pencegahan


dari negara lain saat kasus Covid-19 di Indonesia masih rendah,
seperti menggulung karpet masjid, penyemprotan antiseptik,
dan khotbah solat dipersingkat.
PASCA PANDEMI
Pandemi ini diperkirakan masih akan berlanjut dan memasuki masa pascapandemi
atau yang disebut dengan masa endemi. Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin mengajak
para pemuka agama untuk terus membangun semangat umat. Ada dua tantangan
yang setidaknya harus diatasi oleh para pemuka agama untuk mengantisipasi masa
endemi, yaitu:

Memberikan pemahaman Mempersiapkan masyarakat


kepada masyarakat tentang yang melek teknologi digital
1 pentingnya menjaga kesehatan 2 agar siap mengikuti arus
dengan vaksinasi dan penerapan digitalisasi yang kian pesat.
protokol kesehatan (prokes).
PASCA PANDEMI
Pandemi Covid-19 menjadi hambatan seseorang untuk melakukan
kegiatan beragama seperti biasanya. Banyak orang khawatir untuk
melakukan ibadah karena takut dengan virus tersebut, namun
ketika semua berakhir sistem keagamaan sudah mulai membaik
dan orang orang sudah mulai melakukan kegiatan keagamaan.
Sekarang masyarakat lebih berhati-hati dan menjaga kesehatan
diri sendiri ataupun orang lain. Maka dari itu lahirlah
kebiasaan dan aturan baru yang muncul, seperti kebiasaan
memakai masker meskipun sudah tidak diwajibkan memakainya
PASCA PANDEMI
• Jama'ah haji wajib tes swab. Kajian-kajian pada masa
• Harus menggunakan sajadah sendiri.
pandemi diperbolehkan tatap
muka.

Muncul kebiasaan baru


Muncul peraturan baru yaitu penggunaan masker.
yang mempengaruhi
beberapa aspek untuk
menjalankan ibadah. Wisata religi yang
ditutup sementara sudah
dibuka kembali.
KESIMPULAN

Penyebaran Covid-19 (SARS-CoV-2) di seluruh dunia,


membuat tingkat ketaatan beragama secara umum naik.
1
Akan tetapi, pemerintah mengeluarkan surat edaran yang
mengatur pelaksanaan kegiatan keagamaan.

Pandemi Covid-19 menjadi pemicu lebih kuat naiknya


spiritualitas. Covid-19 menjadikan spiritualitas penduduk
2
dunia semakin dinamis, meski sulit dibuktikan secara empiris
karena bersifat immaterial.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai