Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


TANGGAP PANDEMI COVID-19
PENTINGNYA PENERAPAN GAYA HIDUP SEHAT DAN BERSIH DALAM
MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 DI PONDOK PESANTREN AL HUSNA

Oleh :
IBNU AQIEL

Dosen Pendamping Lapangan


Dr. Hj. Nurul Aisyah Nadhifah, MHI
NIP. 197504232003122001

PUSAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Laporan : Pentingnya Penerapan Gaya Hidup Sehat Dan Bersih Dalam
Menghadapi Pandemi Covid-19 Di Pondok Pesantren Al Husna.
Lokasi KKN : Pondok Pesantren Al Husna Gang masjid No. 42 Jemur wonosari kec.
Wonocolo Kota Surabaya Jawa Timur.
Masa Bimbingan : Tanggal 19 Juli – 2 September 2021

Surabaya, 28 Agustus 2021


Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Hj. Nurul Aisyah Nadhifah, MHI


NIP. 197504232003122001
PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA NYATA

Bahwa Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tanggap Pandemi Covid-19 ini,
Judul Laporan : Pentingnya Penerapan Gaya Hidup Sehat Dan Bersih Dalam
Menghadapi Pandemi Covid-19 Di Pondok Pesantren Al Husna
Lokasi KKN : Pondok Pesantren Al Husna Gang masjid No. 42 Jemur wonosari kec.
Wonocolo Kota Surabaya Jawa Timur.
Telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan pelaksanaan KKN tahun 2021

Surabaya, 28 Agustus 2021


Ketua LP2M UIN Sunan Ampel Kepala PPM UIN Sunan Ampel

Prof. Dr. H. Sahid HM, M.Ag.,MH Dr. Rubaidi, M.Ag.


NIP. 196803091996031002 NIP. 197106102000031003
PENTINGNYA PENERAPAN GAYA HIDUP SEHAT DAN BERSIH
DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID 19 DI PESANTREN
LUHUR AL HUSNA
Ibnu aqiel, Nurul Asiyah Nadhifah
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Abstrak
Menjaga kebersihan dan kesehatan sudah dianjurkan dalam agama islam. Apalagi
pada zaman pandemi seperti sekarang ini, menjaga kebersihan dan kesehatan merupakan
suatu kewajiban. Mewabahnya Covid 19 telah menyerang diberbagai sektor baik kesehatan,
ekonomi bahkan nyawa. Pencegahan penularan virus ini dapat dicegah dengan melakukan
menjaga kebersihan dan kesehatan seperti, cuci tangan dan menjaga jarak. Selain untuk
menjaga diri, kebersihan dan kesehatan juga merupakan rekomendasi dari pemerintah.
Menerapkan gaya hidup sehat diharapkan dapat menekankan mata rantai virus covid 19 dan
mengurangi angka positif terkonfirmasi. Oleh karena itu penting untuk saling mengingatkan
dan pemberian informasi secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat luas terutama di lingkungan pondok pesantren Al Husna.
Kata Kunci : Gaya Hidup Sehat, Covid-19, Pondok Pesantren Al Husna
Abstract
Maintaining cleanliness and health is recommended in Islam. Especially in the current
pandemic era, maintaining cleanliness and health is an obligation. The outbreak of Covid 19
has attacked various sectors, both health, economy and even life. Prevention of transmission
of this virus can be prevented by maintaining hygiene and health such as washing hands and
maintaining distance. In addition to taking care of oneself, cleanliness and health are also
recommendations from the government. Implementing a healthy lifestyle is expected to
emphasize the Covid-19 virus chain and reduce the number of confirmed positives. Therefore,
it is important to remind each other and provide information continuously so that it can
increase the knowledge of the wider community, especially in the Al Husna Islamic Boarding
School environment.
Keywords : Healthy Lifestyle, Covid-19, Al Husna Islamic Boarding School
PENDAHULUAN
Wabah sendiri memiliki arti penyakit menular yang berjangkit dengan cepat. Penyakit
yang menjadi wabah di dunia sudah terjadi di zaman dahulu. Seperti Pandemi flu tahun 1919,
pandemi flu H1N1 dan SARS. Severe acute respiratory syndrom (SARS) muncul pada tahun
2002 di china yang disebabkan oleh SARS-coronavirus (SARS-CoV). Dengan jumlah kasus
terkonfirmasi sekitar 8000 orang. Kemudian pada tahun 2012 tepatnya di jeddah arab saudi
muncul MERS-CoV(Middle East Respiratory Syndrome). MERS-CoV juga dikenal sebagai
flu unta, karena manusia biasanya terinfeksi dari unta. Lebih dari 2500 orang terkonfirmasi
virus ini. Kemudian yang saat ini muncul kembali adalah SARS-CoV-2 atau Corona Virus
Disease 2019 (Covid 19). Munculnya covid 19 di dunia ini membuat semua negara
kewalahan. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui secara pasti. Covid 19
mengancam segala aspek baik sosial, ekonomi dan pendidikan. Negara yang pertama kali
terinfeksi virus covid 19 ini ialah china. Tepatnya di wuhan pada tanggal 1 Desember 2019
sebanyak 41 pasien pertama yang dirawat di rumah sakit(Susilo et al., 2020). Setelah di
China kemudian virus tersebut menyebar ke berbagai wilayah dunia seperti Eropa dan
Amerika hingga Asia.
Covid 19 masuk ke Indonesia pertama kali pada tanggal 2 Maret 2020. Dua orang
Indonesia terkonfirmasi positif terjangkit virus covid 19 yakni perempuan berusia 31 tahun
dan ibu berusia 64 tahun.(Rizal fadli, 2021) Presiden Jokowi langsung mengumumkan bahwa
Covid 19 telah menjangkiti dua warga Indonesia, tepatnya di Depok Jawa Barat. Setelah
dikonfirmasi dua orang terjangkit virus Covid 19 di daerah depok kemudian menyebar ke
seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Hingga hari ini per tanggal 27 Juli 2020 jumlah kasus
warga yang terjangkit virus Covid 19 sebanyak 3,24 juta orang dengan jumlah kesembuhan
2,6 juta orang dan yang meninggal dunia sebanyak 86.835.(Nuryanti, 2021) Kementerian
kesehatan menyatakan bahwa masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan dalam
rangka pencegahan dan pengendalian Covid 19. Kemudian pemerintah membatasi segala
aktivitas dan mobilitas bertujuan untuk mengurangi angka penularan Covid 19. Seperti
kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Tempat-tempat yang menyebabkan
kerumunan semuanya ditutup seperti, tempat wisata, tempat berbelanja atau mall. Kebijakan
pemerintah menyebabkan beberapa perusahaan, sekolah dan instasi sulit berkembang dan
mempengaruhi beberapa sistemnya.
Mengingat sudah 3,24 juta orang yang terinfeksi virus covid 19, semua orang harus
waspada dan hati-hati. Semua orang harus menjaga kesehatan dengan memperhatikan
kebersihan dan kedisiplinan. Muncul kebiasaan hidup baru dalam menghadapi pandemi ini.
Kementerian kesehatan Republik Indonesia sudah mengatur aturan baru dalam menjaga
kondisi kesehatan, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker saat
beraktifitas di luar rumah, mencuci tangan setelah menyentuh apapun dan selalu menjaga
jarak ditengah kerumunan. WHO menyatakan bahwa setiap orang yang terinfeksi covid 19
bisa menularkan virus ke 3 hingga 5 orang. Dengan menjaga kesehatan dan kebersihan kita
bisa meminimalisir angka penularan virus ini.
Disamping menerapkan protokol kesahatan dan menjaga kebersihan, mengatur pola
makan dan memperbanyak nutrisi juga tidak kalah penting disaat pandemi seperti sekarang
ini. Jangan sampai telat makan dan selalu memperhatikan 4 sehat 5 sempurna sebagai asupan
kabrohidrat dan nutrisi untuk membangun kualitas manusia Indonesia yang kuat. Slogan yang
diciptakan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang berisikan lima pokok makanan yaitu, makanan
pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.(Hapsari et al., 2018) Inti dari 4
sehat 5 sempurna adalah untuk mengkonsumsi makanan yang berigizi dan seimbang. Karena
gizi yang seimbang dapat mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang optimal.
Setelah mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, olahraga juga merupakan salah
satu aktifitas gaya hidup sehat. Olahraga dalam KBBI memiliki arti gerak badan untuk
menguatkan dan menyehatkan tubuh. Manfaat olahraga bagi kesehatan yaitu meningkatkan
daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi otak, mengurangi stres, menurunkan kolesterol.(Pane,
2015) Dengan olahraga kita juga bisa mengisi kegiatan sehari-hari atau menambah kesibukan
di tengah anjuran di rumah saja. Terdapat beberapa macam olahraga yang sering dilakukan
oleh masyarakat seperti sepakbola, bulu tangkis, lari laun (jogging), senam, bersepeda dan
lain-lain. Ditengah pandemi olahraga yang lebih diminati di kalangan masyarakat yaitu lari
laun dan bersepeda. Mungkin karena lari laun dan bersepeda bisa dilakukan secara individu
dan dilakukan dengan melihat lingkungan sekitar. Karena sudah lama anjuran untuk di rumah
saja sehingga muncul rasa bosan.
Istirahat yang cukup atau tidur yang cukup juga merupakan gaya hidup sehat
selanjutnya. Kebutuhan istirahat setiap manusia berbeda-beda sesuai dengan kesibukannya.
Tidur tidak hanya sekedar menutup mata. Menurut Edward Young seorang konsultan
kesehatan AMILIFE menyatakan bahwa tidur yang berkualitas memiliki tiga elemen yaitu
durasi, kontinuitas dan kedalaman.(Fenny & Supriatmo, 2016) Durasi tidur yaitu lamanya
tidur berlangsung. Kontinuitas tidur adalah tidur yang terus menerus dalam arti tidur dari
malam sampai pagi hari tanpa terbangun. Kemudian kedalaman tidur yaitu tidur yang
nyenyak, atau lebih dikenal dengan kualitas tidur. Dimana saat terbangun badan sudah terasa
fit dan hilang rasa kelelahannya. Durasi tidur yang ideal bagi manusia sekitar 7-9 jam per
malam.
Kebersihan juga termasuk salah satu tindakan untuk menuju gaya hidup sehat.
Penyebab dari sakit sendiri salah satunya yaitu kurang menjaga kebersihan, baik kebersihan
badan atau kebersihan lingkungan. Sehingga mempermudah virus dan kuman untuk
berkembang biak di lingkungannya. Kebersihan badan terdiri dari mandi dua kali sehari dan
rajin mencuci pakaian. Selain membersihkan badan, mandi memiliki banyak manfaat .
Seperti menenangkan otot dan persendian, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan
fungsi pernapasan dan fungsi pencernaan. Sedangkan kebersihan lingkungan yaitu dengan
membersihan tempat tinggal dan membuang sampah pada tempatnya. Terdapat berbagai
macam manfaat ketika kita menjaga kebersihan lingkungan. Pastinya menjauhkan dari
berbagai penyakit, mencegah terjadinya banjir, membuat kita betah tinggal lama dan orang
sekitar kita cenderung lebih sering mampir.(Taryatman et al., 2016)
Terkadang masyarakat kurang memperhatikan gaya hidup sehat dan bersih. Baik itu
pola makan, olahraga, istirahat yang cukup dan kebersihan. Apalagi bagi orang-orang yang
jauh dari orang tua atau dengan kata lain anak rantau (anak pesantren) yang notabene hidup
mandiri mungkin gaya hidupnya kurang dari kata sehat. Anak pesantren identik dengan
makan makanan seadanya, kurang memperhatikan pola makan, kurang menjaga kebersihan.
Kebersihan sendiri sering dianggap remeh oleh para santri. Faktanya rata-rata pondok
pesantren jumlah kamar mandinya kurang seimbang dengan jumlah santrinya. Kebersihan
lingkungan pesantren terkadang juga kurang diperhatikan oleh para santri. Tetapi masih bisa
diatasi oleh progam pihak pesantren dan progam pengurus pesantren. Tidur yang tidak teratur
dan kurang dari 7-9 jam permalam dan kurang mengkonsumsi air putih yang cukup, serta
kurang disiplin dalam berolahraga.
Pesantren Al Husna merupakan asrama santri mahasiswa yang kuliah di daerah
Surabaya. Ponpes yang diampu oleh Prof. Dr. KH. Ali maschan moesa beralamat di Gang
masjid No. 42 Jemur wonosari kec. Wonocolo Kota Surabaya. Sedikit berbeda dengan santri
yang masih SLTA atau SLTP, santri Al Husna lebih bebas dan fleksibel mengenai
kesehariannya. Mulai dari jadwal kuliah juga kesibukan organisasi. Kemudian santri Al
Husna juga diberikan kebebasan menggunakan telelpon selular (smartphone) dan sepeda
motor. Kedua alat tersebut memang sangat diperlukan untuk kalangan mahasiswa. Disisi lain
terkadang santri Al Husna kurang memperhatikan waktu dalam menggunakan kedua alat
tersebut. Sehingga mengganggu kesehariannya, seperti main game sampai larut malam,
sering keluar pondok tanpa memperhatikan waktu. Selain mengganggu kesehariannya juga
mengganggu gaya hidup sehatnya. Berangkat dari latar belakang tersebut peneliti ingin
meneliti penerapan gaya hidup sehat dan bersih dalam menghadapi pandemi covid 19 di
lingkungan pesantren Al Husna.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif deskriptif.
Dengan kata lain penelitian kuantitatif deskriptif merupakan suatu penelitian yang
memanfaatkan data kuantitatif yang dijelaskan secara deskriptif. Metode kuanitatif adalah
metode pendekatan dengan menggunakan kuantitatif karena menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Sedangkan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang mengeksplorasi dan mengklarifikasi
mengenai sesuatu fenomena atau keadaan sosial, dengan mendeskripsikan sejumlah variable
yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.(Mulyadi, 2011) Penelitian kuanitatif deskriptif
menafsirkan dan menguraikan data yang ada bersamaan dengan kejadian yang sedang terjadi.
Seperti mengungkap sikap, hubungan dan pandangan yang terjadi di sebuah lingkup
responden.
Penggunaan metode kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerapan gaya hidup sehat mahasiswa dalam menghadapi pandemi di lingkungan terumata
di ponpes al husna. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan wawancara terlebih dahulu
kepada mahasiswa yang berada di ponpes al husna mengenai penerapan gaya hidup sehat.
Wawancara ini dilakukan dengan bertemu langsung bertepatan peneliti juga berdomisili di
ponpes al husna. Subjek penelitian yaitu santri al husna yang berjumlah sekitar 30 orang.
Jumlah asli santri al husna sekitar 300 orang. Dikarenakan pandemi dan perkuliahan
dilakukan secara daring jadi banyak santri yang lebih memilih untuk pulang ke rumah. Dari
30 orang yang masih tinggal di pesantren al husna terdiri dari berbagai macam angkatan
mahasiswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode wawancara.
Wawancara yang digunakan adalah terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti
informasi apa yang akan diperoleh. Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan beserta alternatif jawabannya. Metode wawancara merupakan
pengumpulan data yang sangat membantu dalam penelitian karena informasi yang didapat
lebih mendalam dan akurat dan akurat. Sebab peneliti mempunyai peluang yang lebih luas
mengenai permasalahan yang akan diteliti dari informan. Selain melakukan wawanacara,
peneliti juga melihat secara langsung keseharian para santri apakah sudah benar apa yang
dikatakan ketika diwawancara. Kisi-kisi pertanyaan yang ditanyakan yaitu mengenai
bagaimana penerapan gaya hidup sehat. Seperti penerapan protokol kesehatan, asupan
makanan bergizi dan bernutrisi, olahraga jasmani, istirahat yang cukup, mengkonsumsi air
putih yang cukup dan tidak merokok. Data yang dikumpulkan adalah data yang didapatkan
dari proses pengumpulan melalui wawanacara. Tentunya data yang disajikan oleh peneliti
sudah melalui proses penyeleksian data atau cut-ing. Hal ini dilakukan agar fokus
pembahasan memiliki target dan tidak melenceng dari rumusan masalah yang telah peneliti
cantumkan diatas.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Wabah pandemi covid 19 membuat seluruh warga Indonesia menjadi kesusahan
dalam segala aspek. Baik dalam sektor pendidikan, sektor ekonomi dan sektor kesehatan.
Sudah terlalu banyak korban yang meninggal karena pandemi Covid 19 ini. Mau tidak mau
masyarakat dipaksa untuk menerapkan protokol kesehatan yang sebelumnya belum pernah
mereka lakukan. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Disamping
menerapkan protokol kesehatan, menjaga kesehatan juga menjadi kewajiban.
Kesehatan menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut WHO, sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna
dari fisik, mental dan sosial yang tidak terbatas dan bebas dari segala penyakit. Untuk menuju
sehat sendiri diperlukan aktivitas sehari-hari dan dilakukan secara terus-menerus atau biasa
disebut dengan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang,keluarga atau masyarakat mampu menolong
dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Gaya hidup sehat dan bersih sendiri terdiri dari beberapa kegiatan atau
perilaku.(Wati & Ridlo, 2020) Makan makanan yang bergizi dan bernutrisi, olahraga teratur
dan istirahat yang cukup. Mengkonsumsi air putih secukupnya dan tidak merokok. Menjaga
kebersihan badan dengan mandi 2 kali sehari dan mencuci pakaian. Serta menjaga
lingkungan tempat tinggalnya agar terhindar dari virus dan kuman.
Sudah menjadi keinginan semua orang selalu sehat dan terhindar dari segala penyakit
ditengah pandemi ini. Karena dengan tubuh yang sehat kita semua dapat melakukan aktifitas
seperti biasanya dengan mudah dan dapat meningkatkan kualitas hidup. Salah satu cara agar
tetap sehat di era pandemi seperti ini yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan dan
menerapkan gaya hidup sehat dan bersih. Setelah melakukan wawancara dengan santri Al
Husna dapat diketahui apakah semua santri menerapkan protokol kesehatan ditengah
pandemi ini.
Santri yang menerapkan protokol kesehatan 30 anak
Santri yang tidak menerapkan protokol kesehatan 0 anak

Setelah melihat tabel di atas dapat disimpulkan semua santri Al Husna menerapkan
protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Ditambah pada bulan Mei 2020 ada 2 santri yang terkonfirmasi positif virus corona. Sehingga
menambah rasa takut dan khawatir tersendiri setelah melihat langsung temannya
terkonfirmasi. Dan sebagian lainnya beralasan karena kota Surabaya termasuk zona merah
dan muncul rasa sungkan ketika keluar tidak memakai masker. Kota Surabaya per Juni 2021
dikategorikan sebagai zona merah.(Esti Widiyana, 2021) Ditambah pengasuh ponpes Al
Husna sangat memperhatikan protokol kesehatan.
Gaya hidup sehat selanjutnya yaitu pola makan dengan memperhatikan 4 sehat 5
sempurna. Pola makan ideal remaja makan tiga kali sehari. Supaya tidak kekurangan energi
di saat melakukan aktivitas.(Taryatman et al., 2016) Pola makan santri biasanya tidak teratur.
Di ponpes Al Husna sendiri mengenai makanan, pihak ponpes tidak menyediakan makanan
alias santri mandiri sendiri. Bisa dengan memasak sendiri atau membeli di warung makan.
Dari hasil pengumpulan data rata-rata santri Al Husna makan dua kali sehari jam 10 pagi dan
jam 7 malam. Namun ada juga santri yang makan tiga kali sehari.
Makan dua kali sehari 20 anak
Makan tiga kali sehari 10 anak

Alasan santri yang makan dua kali sehari berbagai macam. Mulai dari malas keluar
kalau belum terlalu lapar, tidur lagi setelah ngaji subuh sehingga tidak dapat makan pagi atau
sarapan dan menghemat dikarenakan uang saku tidak mencukupi kalau makan 3 kali sehari.
Mereka rata-rata makan di jam 12 siang dan sore atau malam. Mereka kebanyakan beropini
tidak apa apa makan dua kali sehari yang penting kandungan gizinya tercukupi. Dan santri
yang makan tiga kali sehari memiliki alasan karena sudah terbiasa makan tiga kali sejak
dahulu. Sehingga akan terasa lemas ketika tidak makan tiga kali sehari. Kembali lagi setiap
orang memiliki aktivitas yang berbagai macam dan berbeda-beda dalam mencukupi
kebutuhan asupan energinya.
Setelah melihat jumlah makan dalam sehari, memperhatikan asupan makanan bergizi
dan bernutrisi juga tidak kalah penting. Istilah ini lebih dikenal dengan sebutan 4 sehat 5
sempurna. Banyak manfaat jika kita mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti, mencegah
kekurangan gizi, meningkatkan kesehatan tubuh. Asupan bergizi disini yang ditanyakan
kepada informan hanya buah-buahan dan susu.

Santri yang memgkonsumsi buah-buahan 26 anak


Yang kurang mengkonsumsi buah-buahan 4 anak

Minum susu satu hari sekali 8 anak


Minum susu satu minggu sekali 22 anak
Beberapa tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar santri Al Husna
mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Dari jumlah 30 orang, sebanyak 18 orang
anak mengatakan hampir setiap hari mengkonsumsi makanan yang mengandung 4 sehat 5
sempurna. Seperti makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah dan meminum susu.
Kemudian 12 orang anak mengatakan tidak setiap hari mengkonsumsi makanan yang
mengandung 4 sehat 5 sempurna. Untuk lauk pauk sendiri ketika mereka makan, rata-rata
mengkonsumsi telur atau ayam setiap harinya. Uniknya di pesantren Al Husna setiap siang
hari ada pedagang buah yang masuk ke pondok untuk menawarkan berbagai macam buah-
buahan. Sehingga memudahkan para santri untuk mengkonsumsi buah-buahan setiap hari.
Sebagian santri jarang mengkonsumsi susu setiap hari dengan alasan sudah dewasa tidak
memerlukan susu lagi
Olahraga merupakan aktivitas jasmani yang dapat meningkatkan kebugaran tubuh
apabila dilaksanakan dalam waktu yang tepat dan teratur. Ditengah pandemi seperti ini
olahraga menjadi sangat penting karena jika tubuh dalam keadaan bugar akan dengan mudah
melakukan segala aktivitas sehari-hari. Dengan olahraga sendiri menjadikan tubuh kita
berkeringat dan menjadikan badan lebih segar. Olahraga yang teratur adalah olahraga yang
dilakukan dua hari sekali.(Gitleman, 2014)
Olahraga dua hari satu kali 6 anak
Olahraga satu minggu satu kali 24 anak
Dari tabel di atas bisa disimpulkan santri Al Husna masih kurang disiplin dan kurang
teratur dalam berolahraga. Walaupun masih ada yang melakukan olahraga dua hari sekali
namun jumlah itu masih jauh dibanding yang olahraga satu minggu sekali. Santri yang
melakukan olahraga dua hari satu kali menjelaskan olahraga merupakan kebiasaan dari dulu
dan juga untuk mengisi kegiatan di tengah pembelajaran daring. Memang kegiatan
pembelajaran daring membuat para santri kurang memiliki aktivitas sehingga cepat merasa
bosan.
Olahraga sendiri terdapat beberapa macam jenisnya. Olahraga jasmani bisa dilakukan
secara individu atau secara kelompok. Mulai dari sepakbola, badminton, basket, renang, lari
dan lain-lain. Ditengah pandemi seperti ini banyak tempat penyewaan olahraga yang tutup.
Namun masih ada tempat olahraga yang untuk umum tanpa ada tarif penyewaan seperti
lapangan desa, taman kota, bahkan lahan kosong pun bisa dijadikan tempat untuk berolahraga.

Sepakbola atau futsal 24 anak


Lari laun atau jogging 4 anak
Bulu tangkis 2 anak
Sepakbola atau futsal menjadi olahraga yang paling banyak diminati santri Al Husna.
Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang memainkan satu buah bola dengan
permainan dua regu atau dua tim yang setiap timnya terdiri dari 11 orang yang bertujuan
memasukkan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan berusaha agar gawang mereka
tidak kemasukkan oleh tim lawan.(Gitleman, 2014) Setiap malam rabu santri al husna
mengadakan rutinan futsal. Sepakbola juga merupakan olahraga paling banyak dikenal
dikalangan pria remaja. Dikerenakan sepaknola atau futsal merupakan olahraga yang sangat
simple. Bisa dimainkan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Semua
aturan mainnya hampir diketahui oleh semua kalangan pria. Olahraga sepakbola atau futsal
ini tidak memerlukan peralatan yang banyak atau mahal. Hanya memerlukan satu buah bola
dan dua gawang di dalam lapangan.
Olahraga selanjutnya yang banyak dipilih yaitu lari laun atau jogging. Jogging atau
lari laun adalah salah satu olahraga yang dilakukan dengan cara berjalan atau berlari kecil-
kecil. Lari laun dapat dilakukan dimana saja baik di pinggir jalan kota atau dengan
mengeliling daerah sekitar pondok atau di belakang kampus. Jogging atau lari laun
sebenarnya hanya membutuhkan sepatu atau bahkan tanpa alas kaki. Manfaat jika jogging
dilakukan secara teratur terdiri dari berbagai macam diataranya : a) membuat jantung kuat, b)
membantu membakar lemak dan mengatasi obesitas, c) memperbaiki pola makan, d)
membuat tidur lebih nyeyak.(Kurnia & Anggraini, 2020)
Bulu tangkis merupakan olahraga yang dilakukan minimal oleh dua orang dengan
menggunakan raket dan shuttlecock atau dalam bahasa indonesianya kok. Dua orang yang
memilih olahraga bulu tangkis merupakan anggota unit kegiatan organisasi (UKOR) yang
ada di UIN Sunan Ampel. Selain berolahraga mereka juga untuk menjaga skill bermainnya.
Istirahat atau tidur yang cukup merupakan salah satu gaya hidup sehat selanjutnya.
Durasi ideal tidur 7-9 jam semalam. Dimulai dari jam 9 malam kemudian bangun pada jam 5
pagi. Namun terkadang seorang mahasiswa atau santri memiliki kesibukan atau aktivitas
yang dapat mengganggu jam tidur. Mulai dari tugas kuliah, rapat organisasi, hingga aktifitas
yang lainnya. Sehingga membuat jam tidur mereka jauh dari kata ideal dan menjadi gaya
hidup mereka kurang sehat. Untuk pengumpulan data jam tidur peneliti menggunakan
pertanyaan tidur sebelum jam 11 dan setelah jam 11. Karena dimasa pandemi seperti
sekarang ini proses pembelajaran kuliah dilaksanakan secara daring sehingga membuat para
santri tidak ada kegiatan di pagi hari dan lebih memilih untuk tidur diatas jam 10 malam. Dan
di asrama pesantren Al Husna sendiri sedang dilakukan renovasi penambahan lantai 3
sehingga menimbulkan suara kebisingan dari para pekerja kuli bangunan tersebut. Renovasi
pesantren al husna dikerjakan dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Akibat dari kuliah
daring dan suara kebisingan tadi membuat santri Al Husna kesulitan tidur di jam 10 malam.

Tidur sebelum jam 11 malam 5 anak


Tidur setelah jam 11 malam 25 anak

Bisa dilihat dari hasil tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata santri Al Husna tidur
setelah jam 12 malam. Mereka tidur di jam yang berbeda-beda, ada yang tidur di jam 12 ada
yang tidur setelah jam 12 bahkan ada juga yang tidr menjelang subuh. Seperti yang sudah
dijelaskan tadi di pesantren Al Husna sedang dilakukan renovasi sehingga menimbulkan
kebisingan akibat suara tukang. Namun ada juga santri yang masih tidur sebelum jam 11
malam. Dengan alasan mereka sudah terbiasa tidur tidak sampai larut malam. Dan mereka
menganggap tidur sebelum jam 11 membuat badan terasa lebih segar ketika bangun.
Setelah membahas gaya hidup sehat, kebersihan juga termasuk salah satu penunjang
gaya hidup sehat. Kebersihan dalam Bahasa Indonesia merupakan turunan dari kata bersih.
Kemudian ditambah dengan awalan ke- dan akhiran -an. Bersih sendiri dalam KBBI
memiliki arti bebas dari kotoran. Kebersihan memiliki arti situasi atau keadaan yang bersih
atau terbebas dari kotoran. Kebersihan disini yaitu kebersihan badan. Kebersihan badan yang
pertama yaitu mandi. Mandi pada umumnya dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Namun
dalam hal ini tidak menjadi patokan, kembali kepada masing-masing orang. Karena
kebersihan badan tiap orang berbeda-beda dan setiap orang memiliki aktivitas yang berbeda-
beda.

Mandi dua kali sehari 22 anak


Mandi satu kali sehari 8 anak

Tabel di atas menunjukkan bahwa santri Al Husna lebih dominan mandi dua kali
sehari pagi dan sore. Santri Al Husna yang mandi dua kali sehari rata-rata memiliki aktivitas
lebih banyak daripada santri yang mandi satu kali sehari. Yang membedakan santri yang
mandi dua kali sehari dengan yang mandi satu kali yaitu, santri yang mandi dua kali sehari
rata-rata tidak tidur setelah ngaji subuh. Sehingga badan terasa kurang enak kalau tidak
mandi pagi. Tetapi masih ada juga santri Al Husna yang mandi satu kali sehari yaitu pada
siang hari saja.
Kebersihan badan selanjutnya yaitu mencuci pakaian. Mencuci pakaian bisa
dilakukan dengan mencuci pakaiannya sendiri dan mencuci dengan menggunakan jasa
pencucian pakaian (laundry). Mencuci pakaian bisa dilakukan satu minggu dua kali atau satu
minggu satu kali. Manfaat dari mencuci pakaian sendiri untuk membersihkan pakaian dari
bakteri dan kuman. Selain menghilangkan kuman, mencuci pakaian sendiri juga bisa disebut
dengan aktivitas yang menyehatkan layaknya berolahraga. Jadi mencuci pakaian sendiri
merupakan salah satu kegiatan menuju gaya hidup sehat.

Mencuci pakaian satu minggu dua kali 5 anak


Mencuci pakaian satu minggu satu kali 25 anak

Dari tabel di atas menunjukkan kebanyakan santri Al-Husna mencuci pakaian satu
minggu satu kali. 25 anak yang mengatakan mencuci pakaian satu minggu satu kali
beranggapan mereka harus menunggu pakaian yang banyak terlebih dahulu untuk mencuci
pakaian. Selain itu mereka juga malas kalau mencuci pakaian tidak pada akhir pekan.
Kemudian 5 anak yang mengatakan mencuci pakaian satu minggu dua kali beranggapan
mencuci pakaian merupakan tambahan kegiatan ditengah pandemi ini. Mereka juga
beranggapan tidak betah melihat banyak pakaian kotor jika tidak segera dicuci.
Tidak bisa dipungkiri merokok merupakan kegiatan yang sudah biasa bagi remaja saat
ini. Merokok sendiri dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di pihak
lain di sisi lain merokok dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok dan orang lain di
sekitarnya. Beberapa motivasi yang melatar belakangi merokok adalah untuk mendapat
pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan
menganggap perbuatannya tidak melanggar norma (permission beliefs/positive).(Komasari &
Helmi, 2011) Penyebab utama merokok adalah faktor lingkungan sekitar dan faktor
terpengaruh pertemanan. Selain penyebab utama tadi tidak adanya aturan mengenai larangan
untuk merokok juga menjadikan merokok dijadikan hal lumrah. Terdapat berbagai macam
penyakit jika seseorang merokok. Seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, kanker ginjal
dan masih banyak yang lainnya.
Dengan ini merokok merupakan kegiatan yang berlawanan dengan gaya hidup sehat
dan bersih. Karena dengan berhenti merokok kita mendekati dengan gaya hidup sehat sendiri.
Manfaat dari berhenti merokok yaitu tekanan darah dan denyut nadi menjadi membaik,
fungsi saluran napas dan fungsi paru-paru membaik dan pastinya terhindar dari segala
penyakit yang disebabkan oleh rokok sendiri.(Warjiman, 2019)

Santri yang merokok 26 anak


Santri yang tidak merokok 4 anak

Bisa disimpulkan dari tabel di atas kebanyakan santri Al Husna merupakan seorang
perokok. Dari sisa jumlah santri yang ada, 26 anak rata-rata seorang perokok. Jumlah rokok
yang dikonsumsi oleh para santri yang merokok berbagai macam. Ada yang satu hari satu
bungkus dan ada juga yang dua hari atau lebih satu bungkus. Santri Al husna ketika ditanya
alasan mengapa mereka merokok rata-rata menjawab sudah menjadi kebiasaan lama dan
mereka menganggap seperti ada yang kurang jika tidak merokok. Santri yang menjawab tidak
merokok berjumlah 4 anak. Mereka beralasan merokok merupakan sumber penyakit dan
tidak suka dengan asap rokok. Selain sumber penyakit, rokok menurut mereka aktivitas
membuang-buang uang.
Meninum air putih yang cukup merupakan salah satu gaya hidup sehat yang terakhir.
Konsumsi air yang cukup pada orang dewasa dalam keadaan basal adalah sebanyak 2 liter
dalam 24 jam.(Santoso et al., 2011) Jika tidak mengkonsumsi cukup air, maka tubuh kita
akan mengalami kekurangan air. Fungsi air bagi tubuh yaitu sebagai pembentuk sel dan
cairan tubuh, sebagai pengatur suhu tubuh, sebagai pelarut, sebagai pelumas dan bantalan,
sebagai media transportasi, sebagai media eliminasi toksin dan sisa metabolisme.(Santoso et
al., 2011) Sebaliknya, jika kita kekurangan air putih menyebabkan hipovolemia dan dehidrasi.
Dengan mengkonsumsi air putih yang cukup tubuh kita menjadi jauh lebih sehat karena
kebutuhan cairan dan gizi terpenuhi. Jadi cairan yang keluar dari tubuh manusia dapat
digantikan dengan cairan yang masuk sehingga terjadi keseimbangan cairan.
Santri yang mengkonsumsi air putih 2 liter sehari 30 anak
Santri yang mengkonsumsi air putih kurang dari 2 liter sehari 0 anak

Setelah melihat tabel di atas dapat disimpulkan rata-rata santri Al Husna yang masih
tinggal di pesantren semuanya mengkonsumsi air putih 2 liter atau lebih dalam sehari.
Mereka anggapan kalau jarang mengkonsumsi air putih meyebabkan dehidrasi. Selain
menyebabkan dehidrasi, semua santri Al Husna setuju jika tinggal di kota surabaya
menyebabkan mereka cepat haus apalagi di siang hari. Dikarenakan cuaca di kota Surabaya
yang terkenal sangat panas. Sehingga menyebabkan seluruh santri al husna lebih sering
mengkonsumsi air putih setiap harinya.
Setelah melihat hasil data yang telah dikumpulkan, dari 10 pertanyaan di atas yang
jawabannya sudah tersedia di masing-masing tabel. Penerapan gaya hidup sehat dan bersih
sudah hampir dilakukan oleh para santri al husna. Dengan 8 pertanyaan mereka menjawab
rata-rata “iya” dan 1 pertanyaan mereka menjawab “tidak”. Satu pertanyaan yang mereka
jawab tidak yaitu tentang merokok. Sedangkan satu sisa pertanyaan ada yang menjawab “iya”
dan ada yang menjawab “tidak”. Jadi bisa diambil kesimpulan kalau santri al husna sudah
menerapkan gaya hidup sehat dan bersih di tengah pandemi walaupun tidak merapkan secara
sempurna.
KESIMPULAN
Gaya hidup sehat dan bersih merupakan kompilasi aktivitas sehari-hari yang penting
dan merupakan salah satu cara mengantisipasi virus Covid-19. Karena dengan menerapkan
dan memperhatikan gaya hidup sehat manusia tersebut dapat melakukan aktivitas
kesehariannya dengan mudah dan dapat meningkatkan kualitas kesehatan. Masa remaja
sendiri merupakan masa keemasan atau masa kejayaan. Jadi sangat disayangkan bila masa
remaja kurang memperhatikan haya hidup sehat.
Pondok pesantren Al Husna sendiri merupakan asrama mahasiswa yang bisa
dikatakan asrama remaja pria. Menjadi suatu kewajiban bagi remaja menerapkan gaya hidup
sehat ditengah pandemic covid-19. Yakni dengan tetap menjaga pola makan, olahraga secara
teratur, beristirahat yang cukup dan menjaga kebersihan.

SARAN
Salah satu cara untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 dengan menerapkan
gaya hidup sehat dan bersih. Informasi mengenai pentingnya gaya hidup sehat harus lebih
disebar luaskan. Sehingga informasi tentang gaya hidup sehat dapat dipahami dan dapat
diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu betapa pentingnya penerapan
gaya hidup sehat ditengah pandemi ini. Pandemi ini merupakan masalah bersama yang
tentunya harus diselesaikan secara bersama dengan cara mencegahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Esti Widiyana. (2021). Zona Merah, Kasus Aktif di Surabaya Tertinggi di Jawa Timur.
news.detik.com. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5650941/zona-merah-kasus-
aktif-di-surabaya-tertinggi-di-jawa-timur
Fenny, F., & Supriatmo, S. (2016). Hubungan Kualitas dan Kuantitas Tidur dengan Prestasi
Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Jurnal Pendidikan Kedokteran
Indonesia: The Indonesian Journal of Medical Education, 5(3), 140.
https://doi.org/10.22146/jpki.25373
Gitleman, L. (2014). Manusia dan Olahraga. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents.
Hapsari, P., Khusun, H., & Februhartanty, judhiastuty. (2018). PESAN GIZI SEIMBANG
SEBAGAI UPAYA PROMOSI GIZI DAN KESEHATAN (nurbaya (ed.)). SEAMEO
RECFON. http://repositori.kemdikbud.go.id/21024/1/Pesan-Gizi-Seimbang-pada-Buku-
Ajar_Publish-Web.pdf
Komasari, D., & Helmi, A. F. (2011). Faktor Faktor Penyebab Merokok Pada Remaja. Jurnal
Psikologi, 27(1), 37–47.
https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7008/5460#:~:text=Dalam penelitian ini ada
3,remaja%2C dan pengaruh teman sebaya.
Kurnia, M., & Anggraini, H. (2020). PENGARUH JOGGING TERHADAP DAYA TAHAN
TUBUH. Universitas PGRI palembang, 3(I), 9–20. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/hon/article/view/3558/3300
Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya [Quantitative and Qualitative Research and Basic Rationale to
Combine Them]. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 15(1), 128.
https://media.neliti.com/media/publications/134513-ID-penelitian-kuantitatif-dan-
kualitatif-se.pdf
Nuryanti. (2021). BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 27 Juli 2021: Tambah 7.427
Kasus, Total 3.243.531 Positif. tribunnews.com.
https://www.tribunnews.com/corona/2021/08/29/breaking-news-update-corona-
indonesia-27-juli-2021-tambah-7427-kasus-total-3273831-positif
Pane, B. S. (2015). Peranan Olahraga Dalam Meningkatkan Kesehatan. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 21(79), 1–4.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpkm/article/view/4646
Rizal fadli. (2021). Begini Kronologi Lengkap Virus Corona Masuk Indonesia. halodoc.com.
https://www.halodoc.com/artikel/kronologi-lengkap-virus-corona-masuk-indonesia
Santoso, B. I., Hardinsyah, Siregar, P., & Pardede, S. O. (2011). AIR BAGI KESEHATAN.
Centra Communications.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M., Herikurniawan, H.,
Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen, L. K., Widhani, A., Wijaya, E.,
Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F., Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020).
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia,
7(1), 45. https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415
Taryatman, Studi, P., Guru, P., Dasar, S., & Tamansiswa, U. S. (2016). BUDAYA HIDUP
SEHAT DAN BERSIH UNTUK MEMBANGUN GENERSI MUDA YANG
BERKARAKTER. Taryatman, 3(1), 6.
https://media.neliti.com/media/publications/259042-budaya-hidup-bersih-dan-sehat-di-
sekolah-e30972f8.pdf
Warjiman, E. (2019). HIDUP SEHAT BEBAS DARI ASAP ROKOK BAGI MASYARAKAT
WILAYAH SAKA PERMAIBELITUNG SELATANKOTA BANJARMASIN. 1, 12–22.
http://journal.stikessuakainsan.ac.id/index.php/JSIM/article/view/138/96
Wati, P. D. C. A., & Ridlo, I. A. (2020). Hygienic and Healthy Lifestyle in the Urban Village
of Rangkah Surabaya. Jurnal PROMKES, 8(1), 47.
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.47-58

Anda mungkin juga menyukai