Modul Jaringan Pada Hewan
Modul Jaringan Pada Hewan
Npm : 2011100051
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat
terselesaikannya modul IPA terpadu yang berjudul ALAT INDRA PADA MANUSIA.
Semoga modul ini dapat di pergunakan sebagai acuan untuk mempermudah guru dan siswa
dalam pembelajaran.
Modul ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami ibu
rahmani S.Pd,M Pd.
Adapun isi dari pada modul ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan yang
mmbangun untuk kesempurnaan modul ini.
Penulis
JARINGAN HEWAN DAN FUNGSINYA
Sebagai organisme bersel banyak (multiseluler), tubuh hewan disusun oleh banyak sel
yang memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Sel-sel yang berkelompok dan memiliki bentuk
dan fungsi yang sama dalam tubuh hewan disebut sebagai jaringan hewan.
Jaringan dengan bentuk yang khusus memungkinkan sel-sel di dalamnya melakukan
fungsi yang spesifik, misalnya jaringan syaraf yang memungkinkan tubuh hewan menerima
dan menyampaikan rangsangan (peka).
Seperti pada tubuh manusia, jaringan dalam tubuh hewan terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu jaringan benih (germinal) dan jaringan tubuh (somatis). Jaringan benih
(germinal) adalah jaringan yang aktif membelah diri untuk menghasilkan benih baru,
sementara jaringan tubuh (somatis) merupakan jaringan yang terdapat dalam tubuh hewan
sepanjang hidupnya. Jaringan tubuh (somatis) pada hewan dibagi menjadi empat jaringan
utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Jaringan Epitel
Jaringan epitel pada hewan merupakan jaringan yang berfungsi sebagai pelapis organ
dan rongga tubuh bagian luar hewan. Jaringan epitel berlokasi pada permukaan tubuh hewan
yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya. Jaringan epitel yang melapisi
permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh disebut sebagai epitelium, jaringan epitel yang
membatasi rongga tubuh disebut mesotelium, dan jaringan epitel yang membatasi organ tubuh
disebut endotelium.
Jaringan epitel berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di bawahnya dari
kerusakan, sebagai pengangkut zat-zat antar jaringan, dan sebagai tempat keluarnya enzim.
Berdasarkan bentuknya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga jenis, yaitu epitel pipih, epitel
batang (silinder), dan epitel kubus.
Epitel pipih memiliki ciri berupa selnya yang berbentuk pipih dengan nukleus bulat di
tengah. Epitel batang (silinder) merupakan jaringan epitel yang disusun oleh sel yang berbentuk
seperti batang dengan nukleus bulat di dasar sel. Sementara epitel kubus merupakan jaringan
epitel yang disusun oleh sel berbentuk kubus dengan nukleus bulat besar di tengah.
Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan jumlah lapisan selnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jaringan, yaitu:
Epitel pipih selapis (sederhana) yang memiliki ciri-ciri inti selnya berbentuk bulat di
tengah, sitoplasma jaringannya sangat jernih, dan sel-selnya tersusun sangat rapat.
Jaringan epitel pipih lapis terletak pada kapsula bowman pada ginjal, lapisan dalam limfa
dan pembuluh darah, alveolus dan paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam
telinga, dan sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar. Jaringan epitel pipih selapis
berfungsi sebagai pelapis bagian dalam rongga dan saluran, tempat difusi zat, dan tempat
infiltrasi zat.
Epitel pipih berlapis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung dari pengaruh luar dan
penghasil mukus. Jaringan epitel pipih berlapis ini terletak pada kulit (dengan zat
tanduk), rongga hidung, rongga mulut, epidermis, esofagus, laring, vagina, dan saluran
anus.
Epitel batang selapis yang memiliki ciri-ciri bersitoplasma jernih, memiliki sel yang
berbentuk batang, dan memiliki inti sel bulat yang berada di dekat dasar. Jaringan epitel
batang berlapis memiliki fungsi dalam proses sekresi, penyerapan (absorpsi), penghasil
mukus, dan pelicin atau pelumas permukaan saluran. Jaringan ini banyak ditemukan pada
usus, dinding lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan, dan saluran
pernapasan bagian atas.
Epitel batang berlapis banyak yang tersusun dari banyak lapisan sel berbentuk batang.
Jaringan epitel batang berlapis terdapat pada dinding kelopak mata, laring, faring, uretra,
dan lapisan konjungtiva (lapisan yang selalu basah karena lendir) seperti pada bagian
mata yang berwarna putih. Jaringan epitel batang berlapis banyak berfungsi sebagai
pelindung, penghasil mukus, gerakan zat melewati permukaan, dan saluran ekskresi
kelenjar ludah dan kelenjar susu.
Epitel kubus selapis yang berfungsi sebagai lapisan pelindung, tempat penyerapan zat
(absorbsi), dan penghasil mukus atau sekresi. Jaringan epitel kubus selapis terletak pada
kelenjar air liur, retina mata, permukaan ovari, dan saluran dari nefron ginjal.
Epitel kubus berlapis banyak yang berfungsi sebagai pelindung, penghasil mukus, dan
pelindung dari gesekan. Jaringan epitel kubus berlapis banyak dapat ditemukan pada
folikel ovarium, testis, kelenjar keringat, dan kelenjar ludah.
Epitel transisi yang memiliki ciri sel penyusunnya dapat berubah bentuk dan berlapis-
lapis dan berfungsi sebagai penahan regangan dan tekanan. Jaringan epitel transisi
terdapat pada organ saluran pernapasan, ureter, dan kandung kemih.
Fungsi Jaringan Epitel pada Hewan
Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang berasal dari lapisan embrional dan disusun oleh
sel-sel khusus yang mampu berkontraksi karena mengandung miofibril sebagai elemen
kontraktil. Jaringan otot ini kira-kira membangun 40% dari berat tubuh vertebrata, termasuk
manusia. Fungsi jaringan otot pada hewan adalah sebagai alat gerak aktif karena
kemampuannya berkontraksi.
Gerakan anggota gerak dan tubuh vertebrata, termasuk manusia, secara keseluruhan
disebabkan oleh kontraksi otot yang melekat pada rangka. Sementara pada organ yang
berongga seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk
menekan isi organ tersebut, sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus dan aliran darah ke
seluruh tubuh.
Jenis Jaringan Otot
1. Tubuh manusia tersusun dari berbagai jenis jaringan. Berikut yang BUKAN
merupakan jaringan penyusun tubuh manusia adalah...
A. jaringan epitel
B. jaringan ikat
C. jaringan saraf
D. jaringan otot
E. jaringan kolenkim
4. Jenis jaringan epitel pada soal no. 3 sering ditemukan pada bagian...
A. nefron pada ginjal
B. kulit dan rongga mulut
C. kelenjar keringat
D. saluran pencernaan
E. selaput paru-paru (pleura) dan selaput jantung (perikardium
5. Perhatikan gambar jaringan epitel berikut ini!
6. Jenis jaringan epitel pada soal no. 3 sering ditemukan pada bagian...
A. uterus
B. rongga mulut
C. kelenjar keringat
D. nefron ginjal dan ovarium
E. pleura dan perikardium
10. Komponen sel yang tidak terdapat pada tulang keras adalah...
A. kondroblas
B. osteosit
C. osteoklas
D. osteoblas
E. osteoprogenitor
13. Serat otot mempunyai bagian gelap dan terang (lurik) dan bercabang-cabang
pada bagian ujungnya adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh otot...
A. otot jantung
B. otot lurik
C. otot polos
D. otot pesendian
E. otot pericardia
14. Bagian sel saraf yang berfungsi untuk menerima rangsang/impuls adalah...
A. inti sel
B. dendrit
C. akson
D. nodus ranvier
E. sel schwan
15. Meneruskan rangsang/impuls menuju terminal akson adalah fungsi bagian sel
saraf yang bernama...
A. inti sel
B. dendrit
C. akson
D. nodus ranvier
E. sel schwan
17. Jaringan epitel yang melapisi bagian dalam saluran pencernaan makanan dan
memiliki semacam rumbai-rumbai untuk penyerapan adalah...
A. Jaringan epitel pipih selapis
B. Jaringan epitel pipih berlapis
C. Jaringan epitel silindris selapis
D. Jaringan epitel silindris berlapis
E. Jaringan epitel kubus berlapis
18. Jaringan ikat yang berfungsi mengedarkan sari makanan dan zat-zat sisa
metabolisme sel ke seluruh tubuh adalah...
A. Darah
B. Saraf
C. Otot
D. Kolagen
E. Tulang
19. Serat otot mempunyai bagian gelap dan terang (lurik) dan bercabang-cabang
pada bagian ujungnya seperti gambar berikut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh
otot...
A. otot jantung
B. otot lurik
C. otot polos
D. otot pesendian
E. otot pericardia