Anda di halaman 1dari 1

RESUME KASUS TRADECO

I. Fasilitas Pembiayaan Akad Musyarakah No.169 bulan Oktober 2020 a.n PT.Tradeco:
1. Outstanding Pembiayaan: Rp1.168.053.986,- per tgl. 28 Februari 2022
2. Jangka waktu : s/d tgl. 27 Desember 2020
3. Penggunaan dana untuk : Trading pembelian arang tempurung kelapa dijual kepada 5 buyer

II. Kesimpulan dari unsur-unsur wanprestasi atas Somasi/SP3 dari Asy-Syirkah:


1. Berhentinya manajemen PT. Tradeco dari usaha arang yang merupakan obyek usaha yang dibiayai
bersama (melibatkan 30 investor Asy-Syirkah), tidak dapat serta merta dilakukan secara sepihak.
Hasil wawancara (tgl.23 Februari 2022) dengan pengusaha trading arang kelapa yang lain di asosiasi yang
sama, mengatakan bahwa usaha ini masih berjalan dengan trend meningkat menjelang Lebaran.
Ketua DPS Asy-Syirkah di meeting oline ke-2 tgl.1/10/21 menegaskan bahwa akad Musyarakah hanya bisa
diakhiri (berhenti dari usaha syirkah) bila penagihan kepada buyer dinilai telah selesai.
2. Tidak jelasnya alasan para buyer mengapa tidak mau menyelesaikan kewajibannya kepada Nasabah,
padahal barang yang dijadikan obyek muamalah diakuinya oleh para buyer telah mereka terima dan ada
diantaranya sudah membayar sebagian kewajibannya.
3. Ajakan Asy-Syirkah kepada Nasabah untuk melakukan rekonsiliasi data transaksi karena adanya
ketidak sesuaian outstanding pembiayaan dengan realisasi penagihan kepada buyer PT. Tradeco sebesar
Rp369.116.790,-, tidak mendapat tanggapan dari Nasabah, namun Nasabah dengan suratnya no.024
ttgl.21/2/2022 bersedia untuk menanggung selisih dana sebesar Rp369.116.790,-sampai saat ini
belum ada realisasi penyetoran ke Asy-Syirkah.
4. PT. Tradeco/Nasabah tidak menyampaikan secara tertulis rencana solutif penyelesaian kewajibannya,
hingga berakhirnya tenggat waktu tanggal 18 Februari 2022
5. Keinginan/rencana/janji Nasabah untuk menjual asset berupa rumah, yang disampaikan kepada
Pengurus di bulan Desember 2020 di Gedung PSW dan di forum meeting online ke-1 tgl.7/8/2021, sampai
saat ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda tindak lanjut.

III. Pasal tentang wanprestasi/Cidera Janji ada di Akad Musyarakah no.322 tgl.29/11/2019:
1. Pasal 10: - Ta’addi : melakukan sesuatu yang tidak boleh/tidak semestinya dilakukan
- Taqshir : tidak melakukan yang semestinya dilakukan.
2. Akibat dari wanprestasi diatur di Pasal 11:
a. Pihak I (dhi. Asy-Syirkah) berhak membatalkan akad kerjasama Musyarakah tanpa harus menunggu
masa jatuh tempo berakhir, dan pihak II (PT.Tradeco) wajib mengembalikan sekaligus seketika seluruh
modal Pihak I (Asy-Syirkah) beserta hak bagi hasil yang diterima.
b. Pihak I berhak untuk melakukan penjualan agunan, dengan hasil penjualan digunakan untuk
mengembalikan modal pokok Pihak I dan hak realisasi bagi hasil namun belum diterima.
Dalam hal hasil penjualan melebihi kewajiban pengembalian Pihak II, maka Pihak I wajib
mengembalikan sisa hasil penjualan kepada Pihak II. Dan dalam hal hasil penjualan kurang dari
kewajiban pengembalian Pihak II, maka Pihak II wajib melunasi sisanya kepada Pihak I.
Oleh karenanya, berdasarkan tindakan Nasabah pada poin II, kami menilai bahwa manajemen PT. Tradeco
telah memenuhi unsur-unsur cidera janji/wanprestasi.

IV. Somasi ke-3/Surat Peringatan Ketiga tgl.21 Maret 2022, meminta manajemen PT. Tradeco:
1. Menyelesaikan kewajiban/mentransfer Rp1.168.053.986,- (modal pokok para investor), paling lambat
tgl. 5 April 2022 (14 hari kerja), apabila tenggat waktu tersebut tidak terpenuhi, maka Asy-Syirkah akan
melaksanakan eksekusi penjualan asset yang diagunkan yaitu berupa:
Tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan SHM No.2063/Cipedak atas nama Masfi Syachrial dengan luas tanah 265 m²
bangunan 178m², beralamat di Jalan Kav. DKI Blok.Z Kel. Cipedak, Kec.Jagakarsa, Jaksel.
APHT No.81/2020 tgl.9/6/2020 PPAT Teddy Yunadi, SH, Jaksel, nilai Rp1.180.800.000,- sd 1.750.000.000,-, Atas SHM
no.2063/Cipedak, Jagakarsa, Jaksel, HT Peringkat Pertama. SHT no.0236/2020 Kantor Pertanahan Jaksel.
2. Proses eksekusi Agunan akan dilaksanakan sbb::
 Nasabah secara sukarela untuk mengosongkan rumah yang menjadi agunan dimaksud, agar Asy-Syirkah dapat
melakukan proses penjualan.
 Nasabah dapat melakukan pengosongan rumah yang diagunkan dalam waktu satu bulan terhitung diterimanya
surat ini (surat tertgl. 21 Maret 2022)
 Apabila hasil penjualan melebihi kewajiban Nasabah, maka kelebihannya akan dikembalikan
3. Hal yang sangat dihindarkan adalah eksekusi agunan melalui jalur Pengadilan, karena selain
memusingkan juga akan timbul biaya-biaya tambahan yang harus ditanggung oleh PT Tradeco yaitu
biaya peradilan, biaya Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) hingga harga beli yang
akan turun drastis.
oo0oo

Anda mungkin juga menyukai