Perancangan Instalansi Listrik Di Musholla Al Iklas Sinanggul Ngelejok Kecamatan Mlongho Kabupaten Jepara
Perancangan Instalansi Listrik Di Musholla Al Iklas Sinanggul Ngelejok Kecamatan Mlongho Kabupaten Jepara
Perancangan Instalansi Listrik Di Musholla Al Iklas Sinanggul Ngelejok Kecamatan Mlongho Kabupaten Jepara
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
NAMA :Ahmad Abdul Riza
NIIS :0037670977
Kelas :XIITITL(TeknikInstalasiTenagaListrik)
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIS. : 0037670977
Hari/Tanggal :.......................................
ii
Penguji GuruPembimbing
iii
iv
Mengetahui,
Hartaya,S.H
FASHA DYAHAA
v
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan dan ditulis menjadi karya
ilmiah sebagai tugas akhir di SMK AR Rahmah Pakis Aji Jepara
Pada tanggal.................
Pembimbing
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
perancangan instalansi listrik di mushola nurul huda tanjung gumok kecamatan pakis
aji kabupaten jepara ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir sekolah pada bidang perancangan
instalansi listrik di mushola NURUL HUDA tanjung gumok. Selainitu,makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang instalasi listrik di tempat mushola
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya. Meski demikian,penulis meyakini masih banyak yang perlu
diperbaiki dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi materi, sumbe rmateri, tata
bahasa, dan bahkan tanda baca sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari
penguji sekalian sebagai bahan evaluasi penulis.Akhir kata,saya berharap makalah ini
dapat menambah referensi keilmuan kelistrikan.
vii
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL...............................................................................................i
LEMBARPENGESAH.........................................................................................ii
LEMBARPERSETUJUAN.................................................................................iii
KATAPENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................vi
BAB1.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................2
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3
BABII. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. LandasanTeori......................................................................................3
B. Data Lapangan..................................................................................
C. Pembahasan....................................................................................,,,,........ 11
BABIII.PENUTUP
A.Kesimpulan..........................................................................................13
B.Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................vii
LAMPIRAN..................................................................................................viii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara perancangan instalasi listrik yang benar dan aman.
2. Untuk mengetahui cara memasang instalasi listrik di Mushola Nurul huda
Desa tanjung gumok Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara.
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. LandasanTeori
1. Pengertian Instalasi Tenaga Listrik
Instalasi listrik adalah sebuah sistem yang digunakan
untukmenyalurkan daya listrik untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam
kehidupannya.Dalam perancangan system instalasi listrik sebuah instalasi
listrik dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Instalasi pencahayaan buatan
3
Memuat pasal antara lain proteksi untuk keselamatan,proteksi
perlengkapan,dan instalasi listrik,perancangan,pemilikan dan perlengkapan
listrik, pemasangan dan verifikasi awal instalasi listrik dan
pemeliharaan.Beberapa prinsip dasar yang harus menjadi pertimbangan pada
pemasangan suatu instalasil istrik.Tujuannya adalah agar yang dipasang dapat
digunakan secara optimal.
Adapun prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Keandalan,yang dimaksud dengan andal adalah secara mekanik maupun
secara elektrik (instalasi bekerja pada nilai nominal tanpa timbul
kerusakan),juga mengenai ketepatan pengaman untuk menanggapi jika
terjadi gangguan.
b. Ketercapaian, yang dimaksud adalah pemasangan peralatan instalasi yang
mudah dijangkau oleh pengguna.
c. Ketersediaan,yang dimaksud adalah kesiapan suatu instalasi melayani
kebutuhan,baik daya,peralatan,maupun perluasan instalasi.
d. Keindahan, yang dimaksud adalah kerapian pemasangan peralatan sesuai
peraturan yang berlaku.
e. Keamanan, yang dimaksud adalah keamanan secara elektrik untuk
manusia,ternak dan barang lainnya.
f. Ekonomis,yangdimaksud adalah biaya yang dikeluarkan untuk instalasi
harus minim mungkin dengan kualitas yang baik.
Konsep dasar yang melatar belakangi dan menjadikan dasar tenaga
listrik dan pembangkitan langsung ke konsumen,baik yang melalui saluran
udara, maupun kabel bawah tanah, dalam jarak yang cukup jauh, sehingga
perlu adanya pemasangan instalasi yang berada di musholla tersebut.
Syarat-Syarat Perancangan intalansi di mushollla nurul huda tanjung gumok
kecamatan pakis aji jepara:
a. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana
4
Instalasinya akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan
jaringan PLN.
b. Gambar instalasi
Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan
sarana pelayanannya, misalnya titik lampu, saklar dan kotakkontak, panel
hubung bagi, data teknis yang penting dari setiap peralatan listrik yang
akan dipasang.
c. Rekapitulasi
Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang
diperlukan antara lain:
1) Rekapitulasi material dan harga
2) Rekap daya kelistrikannya
3) Rekapitulasi tenaga dan biaya
Selain itu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam
pemasangan instalasi listrik dan tenaga,antara lain:
a. Sumber Tegangan
Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik
warung-warung adalah sumber tegangan 1 phase,220 volt/380 volt.Jumlah
beban untuk masing-masing fasa dalam sistem1 phase diharuskan
seimbang agar kestabilan distribusi daya dapat terjamin.
b. Pemasangan Penghantar
Penghantar yang digunakan untuk instalasi penerangan (rangkaian
akhir) adalah penghantar jenis NYA dan untuk instalasi daya (feeder /
pengisi / incoming) dengan menggunakan penghantar jenis NYM yang
memiliki isolasi yang baik,agar mudah cara pemasangan dan perbaikan
pemasangan penghantar tersebut masuk ke dalam pipa instalasi.
Ukuran penghantar jalur utama termasuk jalur ke stop kontak dan
penghantar jalur cabang dari saklar ke lampu yaitu 2,5 mm² dengan
menggunakan penghantar yang sesuai ketentuan maka
5
Keselamatan instalasi dapat terjamin dan apabila instalasi akan diperluas
masih dalam batas kemampuannya.
Penghantar untuk jenis NYM dilengkapi dengan hantaran
pentanahan / arde karena untuk instalasi daya, misalnya untuk AC,motor
listrik dimaksudkan agar bagian yang terbuat dari logam dapat ternetralisir
dan apabila terjadi hubung singkat aliran arus akan segera ke tanah.
c. Pipa Instalasi
Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa
PVC dengan ukuran 5 / 8" agar penghantar aman dari benturan
mekanis ,disamping itu juga penghantar akan terisolasi serta mudah dalam
perawatan apabila terjadi kerusakan dalam perbaikan.
d. Saklar dalam pencahayaan buatan
Saklar adalah penghubung dan pemutus aliran listrik (untuk
menghidupkan atau mematikan lampu).
Jenis-jenissaklar:
1) Saklar tunggal
Saklar tunggal adalah saklar yang menghubungkan dan
memutuskan sebuah lampu atau kelompok lampu .Saklar ini hanya
memiliki satu penghubung.
2) Saklar seri
Saklar seri adalah saklar yang menghubungkan dan memutuskan
dua buah lampu atau kelompok lampu secara sendiri-sendiri atau
bersamaan.
3) Saklar tukar
Saklar tukar adalah saklar yang menghubungkan dan
memutuskan dua buah lampu atau kelompok lampu secara bergantian.
Aturan pemasangan saklar:
1) Tinggi pemasangan ± 150 cm diatas lantai.
2) Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan / sesuaikan kondisi.
6
tempat.
3) Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari
satu.
e. Kotak kontak
Kotak kontak atau orang awan menyebutnya stop kontak adalah
salah satu komponen instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara daya
listrik dari penyuplay daya menuju beban atau peralatan yang membutuhkan
suuplay daya listrik.
1) Kotak kontak dengan pembumian yaitu secara fisik mempunyai 3
lubang kontak atau lempeng logam pada salah satu lubangnya,lempeng
logam ini yang menghubungkan kotak kontak dengan grounding.
2) Kotak kontak tanpa pembumian yaitu hanya memiliki 2 lubang 1
lubang sebagai fase dan lubang lainya sebagai netral.
Fungsi kotak kontak (stop kontak) dalam instalasi listrik sebagai alat
penghubung beban dengan sumber listrik .Aturan pemasangan stop kontak:
1) Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm
harus dilengkapi tutup.
2) Mudah dicapai tangan.
3) Dipasang sedemikian rupa,sehingga penghantar netralnya berada di
sebelah kanan atau di sebelah bawah.
f. Rating Pengaman
Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan
atau lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > Inominal).
Instalasi listrik warung dan tempat wisatapun membutuhkan pengaman
yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi
gangguan pada instalasi listrik musholla dan tempat wisata tersebut,seperti
gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.
7
Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah
tinggal, yaitu:
1) Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering,alat pengaman ini
bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat
yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi
arus listrik dengan ukuran tertentu.
2) Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB merupakan alat
pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan
panas.
Miniature Circuit Breaker (MCB) merupakan alat pengamanan
terhadap gangguan arus beban lebih dan arus hubung singkat.Berdasarkan
konstruksinya MCB dilengkapi dengan komponen bimetal yang digunakan
untuk pengamanan arus beban lebih dan komponen elektromagnetik untuk
pengamanan terhadap gangguan arus hubung singkat.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya,MCB mempunyai 5 ciri:
1) Ciri Z (rating dan breaking capacity kecil). Digunakan untuk
pengamanan rangkaian semi konduktor dan trafo-trafo tegangan yang
peka.
2) Ciri K (rating dan breaking capacity kecil). Untuk pengamanan alat alat
rumah tangga
3) Ciri G (ratingbesar).Untuk pengaman motor.
4) Ciri L (ratingbesar).Untuk pengaman kabel atau jaringan.
5) Ciri H Untuk pengamanan instalasi penerangan bangunan.
g. Penghantar
Penghantar adalah bahan yang di gunakan untuk menghubungkan
suatu titik ketitik kelain.Penghantar yang digunakan untuk instalasil istrik
adalah berupa kawat berisolasi
8
Atau kabel .Jenis penghantar yang lazim digunakan adalah tembaga dan
alumunium.
1) Kabel Tembaga,Tembaga yang digunakan untuk penghantar pada
umumnya tembaga elektrostatis dengan kemurnian 99,5%.Tahanan
jenis yang telah dijadikan standar internasional sama dengan 0,017241
Ohm mm²/m pada suhu 20ºC.
2) Kabel Alumunium, Alumunium untuk beban penghantar harus pula
pada alumunium murni, yaitu dengan kemurnian sekurang-kurangnya
99,5% juga dengan tahanan jenis tidak boleh melebihi 0,028264 mm²/m
pada suhu 20ºC, berat alumunium jauh lebih ringan disbanding berat
tembaga.
3) Rel (Busbar) ,Relmempunyai sifat kaku dan merupakan penghantar
pejal yang dibuat dari berbagai bentuk seperti segiempat,batang,pipa
persegi maupun berongga.Rel dapat dipasang sebagai penghantar
tunggal (saturel perfasa) atau berbagai penghantar ganda yakni dua rel
atau lebih perfasa.
Alumunium lebih ringan dari pada tembaga,namun kekuatan tarik
alumunium lebih kecil disbanding kekuatan tarik tembaga. Untuk itu
penghantar alumunium yang ukurannya besar dan pemasangannya
direntangkan memerlukan penguat baja atau paduan alumunium pada
bagian tengahnya.
Ukuran luas penampang panghantar dan jenis penghantar yang
dipasang dalam suatu instalasi penerangan maupun instalasi daya
ditentukan berdasarkan:
1) Kemampuan Hantar Arus (KHA) dari penghantar.
2) Jatuh tegangan tidak diperbolehkan.
3) Temperatur Sekitar dan Sifat Lingkungan.
4) Kekuatan mekanis penghantar.
5) Kemungkinan perluasan.
9
B. Data Lapangan
1. Profil
a. Nama Mushola :Mushola Al Iklas
b. Nama pengelola :Masyarakat Desa Sinanggul nglek.
c. Alamat :Sinanggul mlonggo Kabupaten Jepara.
d. Tahunpendirian :800
e. LuasTanah. :Setengah kotak.
10
Gambar 2.2 lokasi musholla nurul huda
11
Gambar 2.3 pemasangan instalasi musholla nurul huda
12
Gambar 2.4 bukti penginstalasian
13
Gambar 2.5 hasil penginstalasian
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya,maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Instalasi listrik yang terdapat dimusholla Al iklas Sinanggul nglejok
Kecamatan Mlonggo jepara lumayan baik.
2. Instalasi dimusholla peneranganya ada yang kurang cerah.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang
Dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas bangunan
mushola.
2. Kesetersediaan fasilitas mushola yang memadai demi kemakmuran mushola.
3. Diharapkan dengan meningkatnya fasilitas mushola, kegiatan
dimushola akan semakin ramai.
15
DAFTAR PUSTAKA
16