TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD RAFIUDDIN
D411 11 608
Disetujui :
Tanggal...................
Pembimbing Tugas Akhir
Pembimbing I
Pembimbing II
KetuaJurusanTeknikElektro
FakultasTeknik
UniversitasHasanuddin
ii
ABSTRAK
Konservasi energi dalam dunia industri belum menjadi aktivitas yang dijalankan
dengan konsisten sebagai tindakan praktis dalam usaha penghematan energi
listrik. Dalam proses produksinya, pelaku sektor industri masih menggunakan
energi listrik tanpa memperhatikan kemungkinan penghematannya. Penelitian ini
membahas aktivitas pelaksanaan konservasi energi listrik pada di industri yakni
perusahaan yang bergerak di bisnis waralaba swalayan, yang meliputi audit energi
serta peluang penghematan energi.
Audit energi listrik adalah suatu metode untuk mengetahui dan mengevaluasi
efektifitas dan efisiensi pemakaian energi listrik. Audit energi listrik dilakukan
untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan energi, menganalisa sistem
kelistrikan, menentukan potensi penghematan biaya.
PT. Sumber Alfaria Trijaya Cabang Makassar merupakan perusahaan yang
bergerak dibisnis waralaba swlayan. Kebutuhan energi listriknya disuplai dari
jaringan PLN 20 kV. Dilengkapi dengan transformator step down 20kV/400V
dengan kapasitas daya terpasang 345 kVA untuk melayani beban pada kantor
cabang, distribiton center/gudang utama, pencahayaan luar. Dan memiliki genset
dengan kapasitas 400kVA sebagai sumber energi cadangan. Sesuai fungsinya
sebagian besar energi digunakan untuk keperluan pencahayaan. Berdasarkan
standard konservasi energi yang digunakan Kementrian Energi dan ASEAN
USAID, intensitas konsumsi energi (IKE) gedung perkantoran PT.sumber Alfaria
Trijaya Tbk Makassar yakni 75,51 kWh/m2/tahun dibawah standar yang
ditetapkan namun masih tergolong efisien.
Dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif dengan menjabarkan
beberapa data data hasil yang diperoleh. Potensi penghematan yang dapat
diperoleh berdasarkan audit energi listrik yaitu pertama, usaha penghematan
energi listrik pada sistem pencahayaan gedung. Apabila melakukan pengurangan
jam operasi lampu dan pengelompokan saklar maka akan diperoleh penghematan
energi listrik sebesar 5.933,312 kWh/bulan. Atau melakukan penggantian lampu
neon/flourescent ke lampu LED maka akan diperoleh penghematan energi listrik
sebesar 8755,56kWh/bulan. Kedua, penghematan energi listrik pada sistem
pengkondisian udara gedung. Yakni apabila melakukan usaha mengatur suhu AC
ke suhu 260C maka diperoleh jumlah penghematan energi listrik sebesar
4.376,438 kWh/bulan. Ketiga, melakukan usaha mengatur suhu chiller maka
jumlah penghematan energi listrik yang diperoleh sebesar 2.676,97 kWh/bulan.
Kata kunci: Energi Listrik, Audit energi, Intensitas Konsumsi Energi listrik (IKE),
Penghematan energi.
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
kehendak-Nya tugas akhir ini dapat kami selesaikan. Pengajuan Tugas Akhir ini
merupakan salah satu syarat guna Penyelesaikan studi pada Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Meskipun banyak hambatan dan tantangan, namun berkat bantuan dan
kerjasama berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Untuk semua itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.
Bapak Ir. Tajuddin Waris, M.T dan Ibu Ir. Hj. Zaenab Muslimin, M.T.,
sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, dan saran selama kami menyelesaikan tugas akhir ini.
2.
3.
iv
Makassar,
Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ii
ABSTRAK ...................................................................................................
iii
iv
vi
xi
9
vi
10
12
13
21
23
24
25
33
33
39
42
43
44
44
45
47
47
49
49
50
50
51
55
vii
56
56
56
58
60
60
61
62
62
4.2.2 Konsumsi Listrik Harian PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. ......
65
70
72
75
76
77
81
83
viii
83
87
90
93
93
95
96
LAMPIRAN .................................................................................................
97
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagian-bagian Lampu Incandescent ................................................
30
31
34
38
38
38
41
48
54
55
Gambar 4.2 Data komsumsi dan biaya energi listrik Agustus 2012 Juli
2013 ................................................................................................. 63
Gambar 4.3 Konsumsi energi rata rata bulanan berdasarkan pemakaian
LWBP dan WBP.. ............................................................................. 64
Gambar 4.4 Kurva penggunaan beban (kW) dalam sehari. .................................. 69
Gambar 4.5 Persentase pemakaian listrik per hari...............................................
75
85
89
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat pencahayaan minimum yang direkomendasikan .......................
27
Tabel 3.1 Uraian Luas Bangunan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
48
61
Tabel 4.2 Konsumsi energi listrik dan biaya listrik Agustus 2012 - Juli 2013 ......
63
66
Tabel 4.4 Data beban dan waktu operasi PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk ............
67
68
70
73
Tabel 4.8 Data Tingkat Beban Konsumsi Energi Listrik per-Hari ................................
75
Tabel 4.9 Data hasil pengukuran temperatur dan humidity ruang kerja .................
78
Tabel 4.10 Data hasil pengukuran temperatur dan humidity ruang kerja Area
Kantor ..........................................................................................................
80
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Penghematan Pengurangan jam kerja Lampu ..........
83
85
xi
AC .......................................................................................................
87
88
90
92
xii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Konservasi energi sebagai sebuah pilar manajemen energi nasional belum
mendapat perhatian yang memadai di Indonesia. Manajemen energi di tanah air
selama ini lebih memprioritaskan pada bagaimana menyediakan energi atau
memperluas akses terhadap energi kepada masyarakat. Hal ini diwujudkan antara
lain melalui peningkatan eksploitasi bahan bakar fosil atau pembangunan listrik
perdesaan. Konsumsi energi di sisi yang lain masih dibiarkan meningkat dengan
cepat, lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi. Ini ditunjukkan misalnya oleh
permintaan terhadap tenaga listrik.
Konservasi energi akan mendatangkan manfaat bukan hanya untuk
masyarakat yang konsumsi energi per kapitanya telah sangat tinggi, namun juga
oleh negara yang konsumsi energi per kapitanya rendah, seperti Indonesia.
Dengan melakukan konservasi maka seolah-olah kita menemukan sumber energi
baru. Bila Indonesia dapat menghemat konsumsi BBMnya sekitar 10 persen saja,
maka itu berarti menemukan lapangan minyak baru yang dapat memproduksi
sekitar 150.000 barel per hari, yang dalam kenyataannya membutuhkan biaya
yang cukup besar untuk eksplorasi dan memproduksinya. Biaya yang dapat
dihemat dengan melakukan konservasi sangat besar[1].
Konservasi energi bermanfaat bukan hanya untuk menekan konsumsi dan
biaya konsumsi energi, namun juga memberikan dampak yang lebih baik terhadap
lingkungan. Sebagai dimaklumi, sumber utama pemanasan global yang
dikhawatirkan masyarakat planet bumi kini adalah pembakaran bahan bakar fosil,
atau aktivitas manusia yang berkaitan dengan penggunaan energi. Kegiatan
pembakaran bahan bakar fosil, misalnya yang ditunjukkan oleh kegiatan
transportasi, menghasilkan berbagai polutan seperti CO , NO maupun SO di
x
penggunaan
energi
listrik
yang
efisien
pada
perkantoran/industri.
I.3
Tujuan
1. Mengetahui sistem distribusi listrik dan penggunaan energi listrik pada
gedung PT.Sumber Alfaria Trijaya Tbk cabang Makassar melalui audit
energi.
2. Memberikan rekomendasi aktivitas pelaksanaan konservasi energi listrik
yang meliputi audit energi serta peluang penghematan energi pada
bangunan gedung PT. Sumber Afaria Trijaya Tbk
: PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Membahas mengenai konsep dasar audit energi, penggunaan energi
listrik dan biaya listrik, pengaruh kualitas daya listrik terhadap
konsumsi energi listrik, pencahayaan
BAB. II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konservasi energi
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi
c. Detailed audit
Audit energi yang dilakukan secara menyeluruh tehadap seluruh aspek yang
mengkonsumsi energi listrik beserta semua kemungkinan penghematan yang
dapat dilakukan. Biasanya dilakukan oleh lembaga auditor yang profesional
dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan audit didahului dengan analisis biaya
audit energi, indentifikasi mesin, analisis kondisi aktual dan menghitung semua
konsumsi energi. Konsumsi energi ini meliputi energi primer dan energi
sekunder. Selain itu melakukan perhitungan pemborosan energi, kesempatan
konservasi energi, sampai beberapa usulan untuk melakukan penghematan
energi beserta dengan dampak dari usulan tersebut. Untuk mencari
kemungkinan penghematan maka harus diketahui terlebih dahulu analisa biaya
audit energi, identifikasi gedung, analisa kondisi sesungguhnya dan
menghitung semua penggunaan energi.
d. Energi management plan and implementation action
Audit energi yang dilakukan adalah suatu alat dalam manajemen energi. Pada
dasarnya audit ini sama dengan audit energi rinci, akan tetapi audit ini
dilakukan secara berkesinambungan, dalam jangka waktu yang cukup lama.
Audit energi ini dimulai dengan membentuk sebuah organisasi manajemen
energi. Hasil dari audit menjadi masukan utama bagi sistem manajemen energi
untuk melakukan pengaturan energi secara terpadu.
Tahap yang dilakukan untuk melakukan suatu audit energi yang
sederhana, kususnya untuk gedung bertingkat adalah.
f. Analisis penghematan
Dalam laporan ini jumlah penghematan disertakan beberapa usulan
seperti adanya piranti yang dapat ditambahkan beserta dengan analisis
dampak yang akan ditimbulkan.
g. Evaluasi penghematan
Setelah melakukan penghematan dalam jangka waktu tertentu
dilakukan evaluasi secara berkala.
2.2.2 Tingkat Audit Energi
Audit energi biasanya dikerjakan dalam dua tingkat yaitu audit
pendahuluan (preliminary) dan audit rinci (detailed) [3].
2.2.2.1 Audit Energi Awal
Audit energi pendahuluan merupakan pengumpulan data awal, tidak
menggunakan instrumentasi yang canggih dan hanya menggnakan data yang
tersedia. Dengan kata lain audit energi awal merupakan pengumpulan data
dimana, bagaimana, berapa, dan jenis energi apa yang dipergunakan oleh suatu
fasilitas. Daya ini diperoleh dari catatan penggunaan energi pada tahun-tahun
/bulan-bulan sebelumnya pada bangunan dan keseluruhan sistem kelengkapannya.
Audit energi awal mempunyai tiga tahap pelaksanaan yaitu :
1. melakukan identifikasi berapa jumlah dan biaya energi menurut jenis
energi yang dipergunakan oleh banguan dan kelengkapannya.
2. Melakukan identifikasi konsumsi energi perbagian/sistem dari bangnan
dan kelengkapannya.
3. Menghitung besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) gedung.
Hasil dari audit awal berupa langkah- langkah penghematan yang tanpa biaya atau
dengan biaya rendah, dan daftar sumbersumber pemborosan energi yang nyata.
10
11
efesiensi
Biaya Rendah (Low Cost) ; apa bila perubahan yang dilakukan bersifat
pemeliharaan atau perubahan pada pola konsumsi tiap jenis peralatan.
12
manajemen
dan
konversi
energi
adalah
kunci
untuk
menggunakan minyak bumi dan energi listrik dengan lebih efisien. Tujuan dari
manajemen energi adalah:
13
Beberapa istilah yang sering digunakan sehubungan dengan audit energi antara
lain:
1. Walk Through Audit
Walk Through Audit adalah kegiatan di dalam mengidentifikasikan jenis
dan besarnya energi yang digunakan pada suatu bangunan atau audit
singkat yang dilaksanakan pada pemeriksaan bangunan.
2. Energi Audit Data Base (EADB)
Energi Audit Data Base adalah penyimpanan data-data dan informasiinformasi yang relevan dan dibutuhkan dalam pelaksanaan audit energi
pada suatu bangunan, yang tersimpan dan terorganisir dengan baik pada
suatu sistem komputerisasi. Dengan adanya EADB, waktu yang
dibutuhkan untuk mengakses data yang dibutuhkan dapat menghemat
14
karena tidak perlu lagi mencari data tersebut di buku. Selain itu, data yang
tersimpan secara digital ini juga memiliki lifetime yang lebih lama jika
dibandingkan dengan menyimpan di buku.
Keberadaan EADB dengan informasi-informasi yang lengkap
sangat
penting
bagi
auditor.
Dengan
EADB,
dapat
membantu
kurang bagus
15
penggunaan
peralatan
industri
yang
memiliki
lifetime
maksimum/optimum.
Secara matematika, ketiga aspek diatas dapat digambarkan dalam
formulasi sebagai berikut [2] :
Audit Energi = Penghematan dan batas uang + Perlindungan Lingkungan
+ Pembangunan Berkelanjutan
Adapun karkteristik yang harus ada pada audit adalah :
1. Fokus
Audit harus menjawab kebutuhan perencanaan energi yag memiliki tujuan
mengurangi konsumsi energi pada
bangunan,
tanpa
mengurangi
peruntukannya.
16
2. Ruang lingkup
Untuk membuat audit menjadi lebih focus, ruang lingkup pelaksanaan
audit perlu ditentukan. Audit dapat dilakukan pada satu atau beberapa
aspek bangunan yang menggunakan energi dalam pengoperasiannya.
17
18
Disagregasi (Disaggregation)
Perhatian harus difokuskan pada komponen-komponen bangunan yang
memiliki aliran energi dan potensi penghematan energi yang besar atau
produktif untuk diaudit, misalnya sistem penerangan, sistem pendingin
atau pemanas, dll.
ECO
yang
diimplementasikan
dengan
mengurangi
atau
bahkan
19
berdasarkan
diimplementasikan
implementasi
dengan
tersebut
mengurangi
atau
diatas.
ECO
yang
bahkan
meniadakan
terlebih
dahulu.
Sedangkan
ECO
yang
membutuhkan
20
21
marketing
yang
dimaksud
adalah
mempublikasikan
22
Indonesia akan penggunaan energi secara efisien masih kurang. Oleh karena itu
penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan para karyawan agar dapat
mengantisipasi problem ini. Perusahaan dapat memberikan pelatihan-pelatihan
maupun penyuluhan-penyuluhan agar para karyawan dapat mengerti akan
masalah ini, dan perusahaan juga dapat mengambil langkah ekstrim dengan
mengeluarkan peraturan tentang penggunaan energi dan memberikan sangsi bagi
karyawan yang melanggarnya.
23
............................................. (2.1)
24
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang
perlu diterangi. Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan,
tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya.
Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada
didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan
sistem ini kelemahan sistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui
bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean
pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-90%
25
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit-langit dan dindng. Dalam
pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan
setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan
dan kesilauan masih ditemui.
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas,
sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal
disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada
sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langitlangit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan pemeliharaan
yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan bayangan dan
kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total yang jatuh
pada permukaan kerja.
26
Tingkat
Keterangan
Pencahayaan
(Lux)
Perkantoran
Ruang Komputer
Gudang Arsip
150
Ruang Rapat
300
Kantin
200
Pertokoan
Pasar Swalayan
500
Pencahayaan
pada
bidang
Umum
Gudang
100
Ruang Parkir
50
Sistem tata cahaya dewasa ini banyak menyerap penggunaan energi pada
bangunan yaitu sekitar 30% sampai 50% dari konsumsi energi listrik. Ditambah
pula dengan panas yang dikeluarkan oleh lampu yang harus dihilangkan oleh
sistem tata udara (AC). Dengan demikian efisiensi dari sistem ini akan
menghasilkan penghematan sumber daya energi yang cukup berarti.
Efesiensi ini dapat dilakukan dengan:
a. Penggunaan dari lampu dengan efisiensi yang tinggi, di sini dapat dipilih
berbagai jenis lampu tersebut antara lain:
27
1. Full Size Flurescent lamp, lampu tipe ini dengan efisiensi yang tinggi
menggunakan campuran kripton dan argon akan mampu menambah output
yang dihasilkan sekitar 10% sampai 20% yaitu 65 sampai 70 lumens/watt
menjadi 70 sampai 80 lumen/watt, dengan perbaikan dri fosfor dapat
menghasilkan efesiensi menjadi 95 sampai 100 lumen/watt.
2. Compact Fluorescent lamp, diameter lebih kecil dan ukuran lebih pendek
sehingga menggunakan ruang lebih sedikit namun kurang efisien
dibandingkan full size flurescent lamp yaitu output yang dihasilkan hanya
sekitar 35 sampai 55 lumen/watt.
3. Electronic lamps, mempunyai ukuran sama dengan compact fluorescent
lamp dan mempunyai output 45 sampai 50 lumen/watt.
4. Sulphur lamp, merupakan suatu teknologi baru namun menjanjikan suatu
efesiensi yaitu dengan penggatian dari penggunaan mercury pada
fluorescent lamp dengan sulfur.
5. Infrared Reflective Incandescent lamp, lampu jenis ini tidak dapat
dibandingkan dengan fluorescent lamp, mereka hanya digunakan apabila
lampu jenis fluorescent tidak menyediakan color rendering indeks yang
diinginkan.
b. Penggunaan ballast yang lebih efisien. Suatu kemajuan dalam teknologi
pencahayaan ini adalah penggunaan electronic ballast untuk fluorescent
lamp. Ballast adalah bagian integral dari lampu, mereka menyediakan
tegangan yang diperlukan untuk tube dan mengatur aliran listrik. Sampai
tahun awal 1980 semua ballast adalah magnetic, akan terjadi flicker selama
28
29
kebutuhan penerangan pada ruangan yang berfungsi sebagai kantor, tentu berbeda
dengan kebutuhan penerangan pada ruang gedung.
Beberapa jenis lampu yang sering digunakan antara lain:
1. Lampu Incandescent (Lampu Pijar)
Lampu incandescent (lampu pijar) adalah suatu sumber cahaya buatan
yang bekerja dengan berpijar, yaitu dengan mengalirkan arus elektrik melalui
suatu kawat pijar tipis (filamen), sehingga filamen akan mengalami
pemanasan hingga mencapai 3000C (5400F). Dengan demikian lampu pijar
akan memancarkan panas dan cahaya secara bersamaan.
Belakangan ini, lampu pijar mulai jarang digunakan karena selain
intensitas cahaya rendah jika dibandingkan dengan lampu jenis lain. Selain itu
lampu pijar hanya memilki masa operasional 1.000 jam. Warna sinar lampu
pijar menurut derajat Kelvin adalah 2.500K-2.700K.
30
31
4. Metal Halide
Lampu metal halide termasuk dalam jenis lampu dengan
highintensity discharge (HID), yang dapat memancarkan cahaya yang
sangat terang (powerful) dengan ukuran yang ringkas dan efisien energi
yang tinggi. Lampu ini memiliki masa operasional lebih dari 6.000 jam,
dengan warna sianr lampu diatas 2.100K.
Dalam pengoprasiannya, lampu ini bekerja pada tekanan dan
temperatur yang tinggi, sehingga membutuhkan fixture khusus agar dapat
beroperasi dengan aman.
Lampu ini biasanya digunakan pada bagian yang membutuhkan
itensitas penerangan yang tinggi. Selain itu lampu metal halide juga sering
digunakan dalam dunia olahraga, misalnya pada lapangan olahraga.
5. Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini
muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget
seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan
neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada
korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai
model
lampu
masa
depan
dianggap
dapat menekan
pemanasan
32
Harga lampu LED relatif masih mahal, 2 10 kali harga lampu CFL
(Lampu Flourescent)[6].
33
3. Evaporator coil
2. Expansion valve
4. Compressor
34
yang
merupakan refrigerant
sintetic kelompok
halokarbon; CFC R-12, HCFC R-22 dan HFC R-134a yang masih
memliki potensi merusak alam. Musicool telah memenuhi persyaratan
teknis sebagai refrigerant yaitu meliputi aspek sifat fisika dan
termodinamika, diagram tekanan versus suhu serta uji kinerja pada siklus
refrigerasi. Hasil pengujian menunjukan bahwa dengan beban pendingin
yang sama, MUSICOOL memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan
dengan refrigerant sintetic. diantaranya beberapa parameter memberikan
indikasi data lebih kecil, seperti kerapatan bahan (density), rasio tekanan
35
36
Mudah dipindahkan
Mudah dirawat
37
window
AC Split
AC ini hampir sama dengan AC window, tetapi posisi kondensator dan
evaporatornya terpisah, sehingga evaporator di dalam ruangan bisa diletakkan
agak jauh dari posisi condenser dan kompresornya, sedangkan condenser dan
kompresor tetap diletakkan di luar ruangan. Dengan menggunakan AC split, tidak
perlu lagi menjebol dinding untuk meletakkan AC, tetapi cukup menghubungkan
condenser dan evaporatornya dengan sebuah pipa saja. Kelemahan dari AC split
adalah jika jendela dan pintunya sangat rapat dengan rangkanya dan tidak ada
celah masuknya udara bebas, maka pengguna ruangan dalam jangka waktu lama
akan kehabisan oksigen, gambar dapat dilihat pada gambar 2.8.
38
AC split duct
AC split duct ini sama dengan AC split, tetapi dalam pendistribusian udara
dinginnya dibantu ducting sistem sehingga jangkauan pendistribusiannya bisa
lebih jauh dan lebih merata.
39
kelembaban
bahan-bahan
yang
disimpan,
kelembaban
permukaan basah, proses kimia, uap air panas dll. Sedangkan ventilasi
udara luar perbedaan kelembaban. Untuk sumber-sumber panas yang lain,
misalnya adanya kebocoran udara dari saluran udara yang dipakai pada
40
Komponen-komponen :
1. Thermal expansion valve sangat besar bisa mencapai kisaran hingga 120%
sesuai beban kapasitas pendinginan dengan:
a. High and low pressure cut out
b. Double stop valves
c. liquid line filter drier
d. solenoid valve
2. Getaran kompresor hermetic scroll compressor lembut dan rendah
vibrasinya dan juga dilindungi termal.
3. Tingginya heat rejection condensor dengan axial fans high dapat
dilindungi dengan lubang aksial konstruksi dan sudut blade impeller yang
dapat mengeluarkan output volume maksimal.
b. Chiller berpendingin udara( air- cooled).
41
42
2.5 Rekomendasi
Setelah melakukan survey dan menganalisa data penggunaan energi pada
suatu plant, auditor energi akan memberikan beberapa rekomendasi pada
perusahan. Rekomendasi merupakan usulan-usulan yang dapat dilakukan
perusahaan untuk memperbaiki efisiensi penggunaan energi di perusahaan
tersebut.
Secara umum, rekomendasi bisa berupa:
43
44
45
46
BAB III
METODELOGI AUDIT
3 BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Profile PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak
pada bisnis waralaba swalayan yang menjual barang barang keperluan sehari hari
atau biasa disebut dengan mini market dengan waktu jam kerja normal yaitu 08.00
17.00 WITA. Kantor cabang Pt. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Untuk wilayah
Sulawesi Selatan, terletak di Kawasan Industri Makassar, Jl. KIMA VIII Blok SS
No. 23 Makassar. Berdiri diatas lahan seluas 39.764,19 m2 dan luas bangunan
12.564,57 dimana gedung perkantoran tersebut memiliki beberapa ruangan
diantaranya ruang kerja dan ruangan penyimpanan barang dagangan atau gudang.
Beberapa ruangan yang terdapat didalamnya masih belum menerapkan sistem
penghematan penggunaan energi listrik, misalnya menggunakan jumlah titik
penerangan melebihi standar yang semestinya digunakan dalam satu ruang kerja.
Objek kajian pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana memanajemen
energi listrik di gedung PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Makassar, yang
dilaksanakan dari bulan April 2013.
Adapun uraian luas dan gambar bangunan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. dapat
dilihat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1
47
Tabel 3.1. Uraian Luas Bangunan pada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Cabang
Makassar
NO.
URAIAN
Kantor Cabang
4
5
LUAS
39.764,19 m2
2.021,44 m2
10.450,34 m2
92,79 m2
27.199,62 m2
Area Parkir
2
3
48
3.2 Data
3.2.1 Bentuk Data
Bentuk data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data yang dapat
dihitung, seperti data perhitungan tagihan listrik tiap bulannya dalam kWh
meter, analisa jumlah lampu, jumlah mesin, jumlah alat-alat bertenaga listrik,
untuk mengetahui jumlah penggunaan energi listrik yang diperlukan, sehingga
konsumsi listrik disetiap ruangan dapat diketahui.
2. Data kualitatif
Data kualitatif yaitu data-data yang tidak dapat diukur dan dihitung, berbentuk
uraian gambar, dalam hal ini berupa peta spesifikasi gedung perusahaan untuk
mengetahui nama ruangan dan pola aktivitas di setiap ruangan di gedung PT.
Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Makassar.
3.2.2 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini diperlukan beberapa data, adapun data yang
digunakan adalah:
1. Data primer
Data primer adalah data-data yang diperoleh langsung di lapangan, seperti data
inventaris perusahaan, data spesifikasi gedung perusahaan, data spesifikasi alat
listrik, data tagihan listrik dan pengukuran langsung tingkat pencahayaan
maupun pengkondisian udara yang ada pada gedung PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk Cabang Makassar.
49
2. Data sekunder
Data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari studi literature dengan
referensi buku, jurnal, diktat, internet yang relevan dengan teknologi
Manajemen Energi tersebut.
terhadap
Tingkat
Penerangan
(Lux)
Sistem
Pencahayaan
2. Pengukuran terhadap sistem pengkondisian udara
3. Pengukuran terhadap penggunaan energi listrik
50
51
52
53
MULAI
Studi Literatur
PENGUMPULAN DATA
1.
2.
3.
4.
Audit Energi
Analisis
Kesimpulan
dan Saran
SELESAI
Kajian Awal:
Melakukan audit awal/identifikasi di gedung PT. Sumber
Alfaria Trijaya Tbk.
SELESAI
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi sistem Kelistrikan
Kebutuhan listrik PT.Sumber Alfaria Trijaya cabang Makassar disuplai
dari jaringan distribusi PLN 20KV. Sebagai pelanggan tegangan menengah
system ini dilengkapi dengan transformator Step Down 20kV/400V. Dengan
kapasitas daya terpasang sebesar 345 kVA untuk melayani beban pada Kantor
Cabang, Distribution center/Gudang Utama dan
56
Daya terpasang
Sistem Jaringan
Frekwensi
: 50 Hz
Golongan tarif
: B3
Genset
o Kapasitas nominal
o Tegangan nominal
: 380 V
o Frekuensi
: 50 Hz
o Tahun terpasang
: 2010
57
58
Rp. 800,-
/kWh, Waktu Beban Puncak (WBP) dengan tarif Rp 1200,-/kWh WBP dan pajak
10 %. Meskipun komsumsi kVArh tercatat
alami dilakukan
60
Peletakan dan jumlah titik lampu dalam ruang Office tidak disesuaikan dengan
fungsi dan luas ruang yang disebabkan oleh penyekatan ruang yang tidak diikuti
dengan perubahan posisi dan jumlah titik lampu. Sebahagian besar armature yang
terpasang adalah TKI MIRROR 1x36 W dengan ballast Electrik OSRAM EZP8
1x36V/220-240V yang sudah inkonvensional, dan menggunakan Bohlam
OSRAM 36W. Pencahayaan luar pada siang hari sepenuhnya memanfaatkan
pencahayaan alami kecuali pada saat mendung. Pada malam hari pencahayaan
luar didapatkan dari lampu penerangan luar . Pengontrolan lampu penerangan
luar
sepenuhnya
dioperasikan
secara
otomatis
(pengontrolan
dengan
Tipe AC
Kapasitas
Jumlah
Keterangan
AC Cassette
2,5 PK
3 unit
Loby
AC Split
3 PK
2 unit
AC Split
2 PK
27 unit
AC Split
1,5PK
6 unit
AC Split
1 PK
8 unit
AC Split
PK
1 unit
AC Split
2 PK
2 unit
AC Split
1,5 PK
6 unit
AC Split
1 PK
2 unit
84,25 PK
57 unit
TOTAL
Kantor Cabang
Kantor Gudang
61
4.2 Audit Energi Awal di Gedung PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk
Makassar
Untuk standar audit pada bangunan gedung, indonesia telah memiliki
standar yakni SNI 03-6196-2000 Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung.
Standar tersebut memuat prosedur audit energi pada bangunan gedung
diperuntukkan
bagi
semua
pihak
yang
terlibat
dalam
perencanaan,
62
dibayar untuk pengadaan energi listrik pada periode tersebut. Total kWh adalah
936.640 kWh/tahun dan ini senilai dengan Rp. 949.434.130,-. Berikut perhitungan
tarif rata-rata yang dikenakan PLN dengan golongan tarif B-3/TM (200 kVA
keatas). Biaya pemakaian listrik :
1. Tarif WBP (Waktu Beban Puncak) per kWh dari PLN
Harga Rp. 1200,00/kWh jam berlaku pukul 18.00 s/d 22.00 (4 Jam)
2. Tarif LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) per kWh dari PLN
Harga Rp. 800,00/kWh jam berlaku pukul 22.00 s/d 18.00 (20 Jam)
Berikut ini adalah data konsumsi energi di gedung PT. SUMBER ALFARIA
TRIJAYA Tbk Makassar selama satu tahun : ( periode bulan Agustus 2012 Juli
2013).
Tabel 4.2 Konsumsi energi listrik dan biaya listrik Agustus 2012 - Juli 2013
BULAN
Agust-12
Sep-12
Okt-12
Nop-12
Des-12
Jan-13
Feb-13
Mar-13
Apr-13
Mei-13
Juni-13
Juli-13
LWBP(kWh)
50.120
65.480
61.520
46.720
77.160
59.680
54.800
58.120
55.400
67.240
68.000
67.340
WBP(kWh)
16.720
18.240
14.600
13.400
21.560
16.320
15.280
15.480
15.400
18.720
18.960
28.527
Total kWh
66.840
83.720
76.120
60.120
98.720
76.000
70.080
73.600
70.800
85.960
86.960
95.860
77.160
28.527
98.720
46.720
13.400
66.840
731.580
213.207
948.780
60.965
17.767
79.065
Sumber : PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk
Maksimum
Minimum
TOTAL
Rata-rata
Total Biaya
66.176.000
81.699.200
73.409.600
58.801.600
96.366.000
74.066.800
74.346.640
78.743.120
75.994.000
96.278.330
98.133.700
105.459.700
105.459.700
58.801.600
978.474.690
81.539.557
63
TRIJAYA Tbk
120.000
100.000
80.000
60.000
LWBP(kWh)
WBP(kWh)
40.000
Total kWh
20.000
0
Gambar 4.2 Data komsumsi dan biaya energi listrik Agustus 2012 Juli 2013
WBP
Gambar 4.3 Konsumsi energi rata rata bulanan berdasarkan pemakaian LWBP dan
WBP.
64
Berdasarkan data dan grafik yang terlihat pada Tabel 4.2, Gambar 4.2 dan 4.3,
bahwa konsumsi energi rata rata setiap bulan adalah 77.720 kWh. Konsumsi
energi minimum terjadi pada bulan November 2012 yaitu sebesar 66.840 kWh
dan maksimum pada bulan Desember 2012 sebesar 98.720 kWh.
Biaya listrik bulanan rata-rata sebesar Rp. 81.539.557, paling rendah terjadi pada
bulan November 2012 yaitu Rp. 58.801.600,- dan paling tinggi terjadi pada bulan
Juli 2013 yaitu Rp. 105.459.700.
Dari data yang ditampilkan pada Tabel 4.2, terlihat bahwa biaya paling rendah
yang dikeluarkan saat penggunaan energi hanya pada waktu hari kerja atau
LWBP, ini tampak pada biaya dan penggunaan energi pada bulan November
2012. Dan untuk penggunaan energi yang minimum diluar waktu jam kerja atau
waktu beban puncak (WBP) terlihat pada bulan Februari 2013.
Dari grafik terakhir pada Gambar 4.3, terlihat pula bahwa penggunaan energi pada
Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) adalah 77 % sedangkan pada Waktu Beban
Puncak (WBP) adalah 23%.
energi
listrik
dilakukan
dengan
menggunakan
data
berdasarkan pada nilai terukur yang terbaca pada kWh meter yang terletak pada
ruang kontrol panel dan melakukan pengukuran langsung di gedung PT.
SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk Makassar. Peralatan-peralatan yang
disediakan adalah digital clamp meter yang berfungsi untuk mengukur arus,
sedangkan kWh cukup dengan melakukan pengamatan langsung.
65
Pemakaian
(kWh)
02/04/2013
3725,19
03/04/2013
3731,40
04/04/2013
3737,03
07/04/2013
3750,24
09/04/2013
3761,37
10/04/2013
3767,59
11/04/2013
3774,74
14/04/2013
3790,87
15/04/2013
3796,79
16/04/2013
3803,18
17/04/2013
3809,63
18/04/2013
3816,21
21/04/2013
3834,47
28/04/2013
3872,35
29/04/2013
3879,06
30/04/2013
3885,22
31/04/2013
3892,12
3801,6
66
No.
Nama Panel
PP-AC KANTOR
CABANG
Total Daya
Operasional (W)
Akhir pekan
68.420
13
SDP-KANTOR
28.387
13
SDP-GUDANG
102.994
24
24
7.782
24
24
50.000
13
39.000
4
5
6
SDP-GUDANG
KANTIN
SDP-ALFA MIDI
SDP-CONVEYOR &
TABLE LFIT
LP-PJU
4.936
12
12
PP-GENSET
1.610
24
24
PP-POS SATPAM 1
1.206
24
24
10
PP-POS SATPAM 2
1.278
24
24
11
SDP-POMPA
6.000
12
PP-SERVER
20.250
24
24
13
PP-EPS
60.000
900
24
24
14
PP-R.TUNGGU
DRIVER
67
Adapun data penggunaan beban dan waktu pengoperasian pada jam kerja dan
akhir pekan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk, dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Data Beban
JAM
BEBAN (kW)
Hari Kerja
Akhir Pekan
00:00-01:00
144.034
144.034
01:00-02:00
144.034
144.034
02:00-03:00
144.034
144.034
03:00-04:00
144.034
144.034
04:00-05:00
144.034
144.034
05:00-06:00
144.034
144.034
06:00-07:00
143.618
139.058
07:00-08:00
143.618
139.058
08:00-09:00
194.243
139.058
09:00-10:00
301.663
139.058
10:00-11:00
262.663
139.058
11:00-12:00
295.009
178.058
12:00-13:00
234.447
145.058
13:00-14:00
273.447
178.058
14:00-15:00
234.447
145.058
15:00-16:00
257.447
178.058
16:00-17:00
248.447
178.058
17:00-18:00
250.518
178.058
18:00-19:00
186.454
183.058
19:00-20:00
204.164
183.058
20:00-21:00
165.164
183.058
21:00-22:00
204.164
183.058
22:00-23:00
144.034
144.034
23:00-24:00
144.034
144.034
68
100.000
50.000
0
69
Nama ruangan
Tipe AC
operasi
Jam
Jumlah
Komsumsi
(Unit)
KWh
Area Kantor
Ruangan Tersendiri
AC Cassette 2,5
Lobby
55,9
Branch Manager
1,5PK 1118W
11,18
Deputy Manager
1,5PK 1118W
11,18
Lost Prevention
1,5PK 1118W
11,18
Gudang ijazah
PK 559 W
5,59
PK 1863 W
10
70
Server
1 PK 745 W
7,45
Gudang Tafic
1 PK 745 W
7,45
Training
2 PK 1490 W
59,6
Gudang IT
1 PK 745 W
7,45
10
Gudang ATK
1 PK 745 W
7,45
1 PK 745 W
7,45
2 PK 1490 W
59,6
1 PK 745 W
7,45
1,5PK 1118W
11,18
2 PK 1490 W
14,9
1 PK 745 W
7,45
1,5PK 1118W
11,18
2 PK 1490 W
14,9
1 PK 745 W
7,45
1,5PK 1118W
11,18
2 PK 1490 W
14,9
2 PK 1490 W
14,9
3,376
12
Gudang
11
Maintenance &
Panel
12
13
14
15
16
Simulasi
Meeting 1
Meeting 2
Meeting 3
Dealing
EXHOS FAN
17
Kantor Cabang
75w
15
2 PK 1490 W
223,5
Affair/Purchassing,
18
10
17
3 PK 2237 W
44,7
71
Kepala Gudang
1,5 PK 1118 W
11,18
20
Meeting 1
1,5PK 1118W
22,36
2 PK 1490 W
14,9
21
Meeting 2
1,5PK 1118W
22,36
22
R. Issuing
2 PK 1490 W
14,9
23
Ruang EPS
1,5PK 1118W
11,18
24
Chief DEL
1 PK 745 W
7,45
25
Brankas
1 PK 745 W
7,45
84,25 PK
TOTAL
10
762,366 kWh/hari
Pemakaian perbulan
Energi = kWh perhari x 22 hari kerja
= 762,366 kWh x 22
= 16.772,052 kWh/Bulan
72
Nama Ruangan
Tipe Lampu
Beroperasi
Perhari (Jam)
SDP-KANTOR
144
L.PIJAR 40W
15
TKI TL 36 W
BENGKEL
KANTIN
&
WORKSHOP
gudang-ALFA
MIDI
9
LP-PJU
TKO TL 36 W
TKO TL 36 W
TKI TL 36 W
24
410
36
7
11
10
5,4
3,168
8,640
20
24
80
112
TKO TL 36 W
26
TORNADO 60W
7,776
3
15
TKO TL 2 x 36 W
ARTOLITE
786,240
12
TKO TL 36 W
TKO TL 36 W
3,510
238
TKO TL 36 W
MUSHOLLA
TKO TL 36 W
92,13
1
13
TKO TL 2 x 36W
SDP-GUDANG GA
kWh
TKI TL 36 W
TKI TL 2 x 36 W
3
Lampu
19
18W
SDP-GUDANG
Komsumsi
TKO TL 36 W
L.DOWNLIGHT
Jumlah
12
49
262,656
58,512
73
HPLN 250W
10
11
12
PARKIRAN
MOTOR
PP-GENSET
PP-POS SATPAM 1
13
TKO TL 36 W
12
36
15,552
TKO TL 36 W
24
4,320
TKO TL 20 W
L.PIJAR 18 W
12
TKO TL 36 W
PP-POS SATPAM 2
TKO TL 20 W
15
16
GUDANG GALON
GUDANG
MARKETING
2,472
2
12
L.PIJAR 18 W
14
3,336
TKO TL 36 W
18
2,592
TKO TL 36 W
24
7,776
PP-R.TUNGGU
TKI TL 40 W
DRIVER
TKO TL 40 W
TOTAL (KWh)
12
3
2
2,4
1266,48 kWh/hari
Berdasarkan data Tabel 4.8 terlihat penggunaan energi listrik terbesar pada sistem
pencahayaan di gedung PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk terdapat pada ruangan
kantor, gudang alfa midi dan sdp gudang. Hal ini disebabkan jumlah lampu pada
ruangan tersebut sebanyak 177, 184 dan 910 buah dengan penggunaan energi
listrik perharinya yaitu 92.13, 255,744 dan 756,236 kWh. Jumlah pengunaan
energi di ruagan Gedung Alfa Midi dan Sdp Gudang sangat besar disebabkan
karena penggunaanya memakan waktu selama 24 jam, selain itu juga kurangnya
fasilitas untuk mendapatkan cahaya matahari didalam ruangan tersebut. Dapat
dilihat total besarnya penggunaan sistem pencahayaan di gedung PT. SUMBER
ALFARIA TRIJAYA Tbk selama sehari yaitu sebesar 1266,48 kWh/hari.
74
lampu
AC & Fan Cooil
9%
chiller
20%
20%
Komputer
Perangkat Lain
75
.
,
76
.
,,
77
kenyamanan dan fungsi ruang yang dapat berakibat pada turunnya produktifitas.
Sehubungan dengan hal tersebut maka
Ruangan
AC
Keterangan
Area Kantor
Ruangan Tersendiri
1
Lobby
18
On
Branch Manager
24
On
Nyaman
Deputy Manager
24
On
Nyaman
Lost Prevention
24
On
Nyaman
Gudang ijazah
26
On
Server
16
On
Gudang Tafic
26
On
Cukup Nyaman
Training
24
On
Nyaman
Gudang IT
26
On
Cukup nyaman
Gudang ATK
26
On
cukup nyaman
26
On
Cukup Nyaman
24
On
Nyaman
22
On
22
On
18
On
Cukup Nyaman
(kondisi; on jika diperlukan)
Gudang
10
Maintenance &
Panel
11
Simulasi
12
Meeting 1
13
Meeting 2
14
Meeting 3
15
Dealing
Building, IT,
Franchise, General
78
Affair/Purchassing,
Tafis & Finance,
SOP & Audit, Area
Kordinator
Kepala Gudang
24
On
18
Meeting 1
22
On
19
Meeting 2
22
On
20
R. Issuing
26
On
21
Ruang EPS
26
On
22
Chief DEL
26
On
23
Brankas
26
On
Nyaman
Nyaman, Terasa Dingin
(kondisi; on jika diperlukan)
Nyaman, Terasa Dingin
(kondisi; on jika diperlukan)
Cukup Nyaman
(kondisi; on jika diperlukan)
Cukup Nyaman
(kondisi; on jika diperlukan)
Cukup Nyaman
(kondisi; on jika diperlukan)
Cukup Nyaman
(kondisi; on jika diperlukan)
79
dua unit atau lebih dalam satu ruang, bila udara cukup nyaman, maka sebaiknya
yang dioperasikan adalah yang paling dekat dengan area kerja karyawan.
Disamping temperatur dan kelembaban, tingkat pencahayaan pada ruang kerja
harus mendapat perhatian, untuk itu dilakukan pengukuran dengan menggunakan
Lux meter dengan hasi seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Data hasil pengukuran temperatur dan humidity ruang kerja Area
Kantor
1
2
3
Lobby
Building
IT
197
178
175
Standar
tingkat
penerangan
(Lux)
100
200 -250
200 -250
170
200 -250
Cukup Terang
Store Set-Up,
Maintenance,
Audit, SOP
Franchise
167
200 -250
Cukup Terang
General Affair
170
200 -250
Cukup Terang
170
200 -250
Area Kordinator
180
200-250
Gudang.
115
100
Tingkat
No.
Ruang
Penerangan
(Lux)
Keterangan
Cukup terang
Cukup Terang
Cukup Terang
80
81
82
No.
R
257,040
221,400
12,960
491,400
83
Berdasarkan Tabel 4.11 , maka dapat diketahui jumlah penghematan energi yakni
sebesar : 756,236 kWh 491,400 kWh = 264,836 kWh/hari.
b. Melakukan pengaturan ulang kelompok saklar lampu
Menurut pengamatan kami dilapangan, terlihat bahwa pada area kantor terdapat
sekitar 15 buah lampu TL 36 W yang menyala pada siang hari. Posisi lampu
tersebut berada pada area disekitar jendela gedung. Maka hal tersebut berpeluang
dilakukan penghematan energi yakni dengan usaha pengaturan ulang kelompok
saklar lampu / regrouping saklar. Jika dilakukan pengelompokan ulang kelompok
saklar lampu, maka pada area kantor terdapat 15 buah lampu TL 36 W yang perlu
untuk tidak dinyalakan pada siang hari dikarenakan kondisinya dekat dengan
jendela. Maka jumlah potensi penghematan energi listrik yakni ;
(15 buah x Lampu 36 W x 10 jam)/1000 = 4,860 kWh/hari
Secara keseluruhan, jika kedua poin tersebut dilakukan, maka potensi
Penghematan energi pada sistem pencahayaan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
yakni sebesar 269,696 kWh/hari. Sehingga dapat dihitung biaya penghematan
energi dalam satu hari dengan asumsi bahwa tarif rata rata penggunaan listrik
PLN adalah Rp 866,6,-/kWh yakni sebesar Rp 233.718,5,-/hari. Jadi Dalam satu
bulan biaya yang dapat di hemat adalah sebesar Rp 5.153.247. Dan dalam satu
tahun sebesar Rp 61.838.967,Dari jumlah pemakaian yang dapat kita hemat selama satu hari terlihat adanya
penurunan konsumsi energi seperti yang terlihat pada Tabel 4.12
84
Energi kWh/hari
Energi kWh/bulan
Energi kWh/Tahun
Existing
1266,48
27.862,56
334.350,72
21.929,248
263.150,976
5.933,312
71.199,744
Rekomendasi 996,784
Penghematan
Selisih
269,696
Penghematan
Perbulan
85
buah ke lampu LED 18W dengan jam operasi lampu yakni 24 jam/hari maka
diperoleh jumlah penghematan energi listrik mencapai 31 % dari 27.862,56 kWh
sebesar 8755,56 kWh/bulan dengan penghematan biaya energi sebesar Rp
7.587.568/bulan, penghematan biaya pertahun sebesar Rp 91.050.819. Akan tetapi
biaya penggantian lampu akan menelan biaya yang sangat tinggi yakni sebesar
Rp 122.100.000,-. Kelebihan dari lampu LED yakni dapat bertahan minimal
50000 jam / 5,7 Tahun.
4.4.2 Perhitungan jumlah Potensi Penghematan Pada Pengkondisian Udara
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan bahwa rata rata suhu ruangan antara 180 260
C. Sehingga terdapat beberapa ruangan yang memiliki potensi penghematan
energi dengan cara mengatur suhu normal AC sekitar 260 yang dianggap cukup
nyaman dan hemat dalam penggunaan energi listrik. Berdasarkan pengkuran yang
kami lakukan dilapangan terhadap AC 2 PK, terlihat bahwa setiap perubahan suhu
yang kami ukur mulai dari 220C hingga 260C menghasilkan penghematan daya
listrik sebesar 3% atau sekitar 44 Watt/0C terhadap penggunaan AC 2 PK.
Adanya pengaturan suhu AC, maka dapat dilakukan perhitungan penghematan
energi dengan asumsi perubahan suhu 10 C = 3 % penghematan energi dan
persamaan berikut :
=
86
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
87
Dalam 1 bulan jumlah penghematan pemakaian dan biaya energi untuk AC yakni
Jumlah Penghematan = 22 hari kerja x jumlah kWh/hari
= 22 x 198,929 kWh
= 4.376,438 kWh/bulan
Biaya Peghematan
Dalam 1 tahun jumlah penhematan pemakaian dan biaya energi untuk AC yakni
Jumlah Penghematan = 4.376,438 x 12 bulan
= 52.517,256 kWh
Biaya Penghematan
Energi kWh/hari
Energi kWh/bulan
Energi kWh/Tahun
Existing
762,366
16.772,052
201.264,624
Rekomendasi
563,437
12.395,614
148.747,368
198,929
4.376,438
52.517,256
Penghematan
Selisih
88
24%
Penghematan Perbulan
76%
Penggunaan perbulan
89
C 8 0C. Oleh karena itu terdapat potensi penghematan pada penggunaan chiller
yang ada pada kantor PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Makassar yakni dengan
melakukan pengaturan suhu chiller.
Apabila dilakukan perubahan temperatur suhu pada chiller, maka jumlah
penghematan yang dapat diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.15 Perhitungan kWh rekomendasi pada Chiller
Jenis
Daya
Suhu
Suhu
t
kWh
0
Beban
(Watt) Existing
rekomendasi ( C)
rekomendasi
0
0
( C)
( C)
(kWh)
0
0
0
4 C
6 C
2 C
230,92
Chiller 1 10236
Chiller 2 10236
Chiller 3 10236
total
30708
-10,1 0C
3,9 0C
-2 0C
6 0C
8,1 0C
2 0C
185,96
230,92
Ket.
Buah &
Sayuran
Nugget
Buah
&
Sayuran
647,76 kWh
90
Diasumsikan bahwa ;
Konsumsi energi listrik perhari chiller (kWh Exsisting) = 30708 W x 24 jam
operasi = 736,992 kWh/hari.
kWh rekomendasi = 647,76 kWh
Jumlah Penghematan = kWh Existing kWh rekomendasi
= 736,992 kWh 647,76 kWh = 89,232 kWh/hari
Jadi jumlah maksimum penghematan yang diperoleh mencapai 89,232
kWh/hari atau sekitar 12 % /hari dari kWh existing, perbulan sebesar 2676,97
kWh/bulan, pertahunnya sebesar 32123,64 kWh/tahun. Biaya penghematan
sebesar 89,232 x Rp 866,6 = Rp 77.328/hari, perbulan sebesar Rp 2.319.840
dan pertahunnya sebesar Rp 27.838.080/tahun.
Disarankan agar melakukan pengelompokan jenis makanan sesuai dengan suhu
yang dibutuhkan untuk mendinginkan makanan tersebut di dalam chiller. Agar
penggunaan chiller lebih efisien.
Untuk jenis beban seperti komputer, forklift dan peralatan listrik salah satunya
alat las yang terdapat pada area workshop, digunakan sesuai dengan kebutuhan
dan secara terus menerus sehingga peluang penghematannya sangat kecil.
91
No
4.
Rekomendasi
Penghematan
Energi
Melakukan
Pengaturan
Suhu AC
Pengurangan
Jam kerja
Lampu +
Pensaklaran
Ulang
Pensaklaran
Ulang +
Penggantian
Lampu
Flourescent ke
lampu LED
Pengaturan suhu
Chiller
948.780
978.474.690
Penghematan energi
Penghematan biaya
Biaya
implementasi
kWh/thn
Rp/thn
%
-
Periode
Pengembalian
Biaya
(Tahun)
-
52.517,256
5,5%
45.511.454
4,6%
71.358,144
7,5%
61.838.967
6%
Rp 32.090.000
0,5
105.066,72
11%
91.050.819
9,3%
Rp 122.740.000
1,3
32.123,64
3,3%
27.838.080
2,8%
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dengan melihat tujuan yang ada dan membandingkan dengan hasil audit yang
dilakukan , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan hasil audit energi yang dilakukan pada gedung PT. Sumber
Alfaria Trijaya Tbk cabang makassar yang memiliki kontrak daya 345
kVA dari PLN bahwa penggunaan energi pada sistem pencahayaannya
sebesar 1266,48 kWh/hari. Dan untuk penggunaan energi pada sistem tata
udara yakni sebesar 762,48 kWh/hari. Penggunaan energi listrik rata - rata
perbulannya sebesar 79.065 kWh dengan biaya Rp 81.539.557 ,Intensitas Konsumsi Energi (IKE) gedung PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
cabang Makassar sebesar 75,51 kWh/m2/tahun, masih dibawah standar
IKE yang ditetapkan namun dapat dikatakan bahwa nilai IKE ini masih
efisien.
2. Berdasarkan pengamatan dilapangan, bahwa kemungkinan penghematan
energi lstrik yang dapat dilakukan pada bangunan PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk Makassar ditinjau dalam 3 aspek yakni
a. Penghematan Energi dengan tanpa biaya yakni :
-
b. Penghematan
energi
dengan
biaya
rendah
yakni
melakukan
94
5.2 Saran
Sebaiknya PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Cabang Makassar menerapkan
program penghematan energi seperti
a. Suhu minimum pengguaan AC ruangan 26oC
b.
pengelompokan
jenis
makanan
yang
akan
95
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdurarachim. Halim, Pasek, Darmawan Ari, dan Sulaiman, TA., (2002),
Audit Energi, Modul 2, Energi Conservation Efficiency And Cost Saving
Course, PT. Fiqry Jaya Mandiri, Bandung.
[2] G.G.Rajan ;McGraw-Hill . 2003. Optimizing Energi Efficiencies in Industry
(Energi Audits, Feasibility Studies, Prelimnary and Detailed Engineering,
Project and Construction Managemennt, Implementation)
[3] Direktorat Pengembangan Energi. Petunjuk teknis konservasi energi;
Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung. 2012. Jakarta:
Departemen Pertambangan dan Energi. Direktotat Jendral Pengembangan
Energi.
[4] Capehart BL, Turner CT and William J.Kennedy. 2003. Guide to Energi
Management Fairmont press inc. Bureau of Energi Efficiency.
[5] Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 03-6196-2001, Tata cara perancangan
sistem pencahayaan buatan pada bangunan gedung.2001
[6] www.pln.co.id/ karakteristik berbagai jenis lampu LED/di unduh pada tanggal
17 juli 2013
[7] Google.com/sabtu 6-6-13 jam 21:24 http://www.accentral.info.co.id/
[8] google.com/juli http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tarif_dasar_listrik&action
96
[10]http://www.pln.co.id/inforekening/?idpel=321302090999&button=Cek
(kamis 18-7-13 jam 20:00)
[11]http://iptech.wordpress.com/beberapa-cara-baru-penghematan-energilistrik/ (kamis 18-7-13 jam 20:20)
[12] Kadir,A.,(2000),Distribusi Dan Utilisai Tenaga Listrik, UI Press,
Jakarta..
[13] Lybery, MD. 1981. Source Book for Energi Auditor, International Energi
Agency.
[14] Prasetio Hadi. Konservasi energi listrik pada industri otomotif. 2008.
Jakarta : Universitas Indonesia.
97
L
A
M
P
I
R
A
N
98
Gambar ruangan
perkantoran
Gambar kondisi
area Loby Kantor
Gambar kondisi
Area Gudang
Utama
99
Jenis pendingin udara pada kantor PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk berupa AC
Split & AC central
210C
240C
220C
250C
230C
260C
100