TUGAS 1
2. a.
No Nama Organisasi Hukum yang mengatur kegiatan
penyusutan
1 Kementerian Keuangan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979
Indonesia
2 BPOM Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971
3 Bank Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 dan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 71
Tahun 1993
4 Jasaraharja Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 dan Surat Edaran
Kepala ANRI Nomor 02 Tahun 1983
5 Pertamina Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 dan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 71
Tahun 1993
b. Standar hukum yang harus digunakan untuk melakukan kegiatan penyusutan pada Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian yang tidak memiliki Jadwal Retensi Arsip adalah Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan.
3. a. Bagan alur proses seleksi arsip di lingkungan BPK RI dapat dibuat sebagai berikut:
(1). Identifikasi dan pengumpulan informasi terkait organisasi BPK RI
(2). Identifikasi dan pemilahan arsip yang akan diseleksi
(3). Evaluasi kelayakan arsip yang akan diseleksi berdasarkan kriteria tertentu
(4). Penentuan jadwal retensi arsip yang akan disimpan dan yang akan dimusnahkan
(5). Penentuan bentuk akuisisi arsip, apakah melalui donasi atau pembelian
(6). Persiapan dan penyelesaian administrasi untuk proses akuisisi
(7). Pelaksanaan akuisisi arsip
(8). Penyimpanan dan pengolahan arsip di ANRI
b. Informasi terkait BPK RI yang dapat berguna dalam proses identifikasi seleksi adalah:
(1). Struktur organisasi BPK RI
(2). Tugas dan fungsi BPK RI
(3). Sistem penyimpanan arsip yang digunakan oleh BPK RI
(4). Jadwal retensi arsip yang berlaku di BPK RI
(5). Kebijakan pengamanan arsip dan kebijakan penghapusan arsip yang diterapkan di BPK RI
c. Arsip yang akan diakuisisi oleh direktorat akuisisi ANRI berdasarkan tugas dan fungsi BPK RI
adalah:
(1). Laporan Hasil Pemeriksaan Lubuklinggau TA 2008
(2). Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I TA 2006
(3). Kertas Kerja Pemeriksaan (Internal)
(4). Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan AKN
(5). Laporan Hasil Pemeriksaan Pelayanan Kesehatan
(6). Hasil Pemeriksaan atas Proyek Peningkatan Prasarana
(7). Rencana Strategis BPK RI
Arsip-arsip tersebut merupakan dokumen yang berhubungan langsung dengan tugas dan fungsi BPK
RI dalam melakukan pemeriksaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap pengelolaan keuangan
negara. Selain itu, arsip-arsip tersebut juga memiliki nilai sejarah dan informasi yang penting bagi
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
4. a. Analisis Fungsi Badan Pusat Statistik: Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan lembaga
pemerintah non-kementerian yang berfungsi sebagai penyedia data statistik nasional untuk
kepentingan pengambilan keputusan di bidang pembangunan. Beberapa fungsi BPS antara lain:
1. Pengumpulan data statistik nasional dari berbagai sumber.
2. Pengolahan, analisis, dan publikasi data statistik nasional.
3. Penyediaan informasi statistik nasional secara terpadu, komprehensif, dan terkini.
4. Penyusunan indikator pembangunan nasional.
5. Penyusunan standar dan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan analisis data statistik.
6. Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang statistik.
b. Jenis arsip organisasi Badan Pusat Statistik yang memiliki nilai berkelanjutan untuk diakuisisi
berdasarkan pendekatan makro adalah:
1. Data Sensus Penduduk: Data sensus penduduk merupakan sumber data penting yang
digunakan oleh berbagai lembaga dan instansi untuk perencanaan dan pengambilan keputusan
di bidang pembangunan. Data sensus penduduk yang memiliki nilai berkelanjutan adalah data
sensus penduduk dari beberapa tahun terakhir yang memiliki detail data dan hasil yang
lengkap.
2. Publikasi BPS: BPS menerbitkan berbagai publikasi seperti Statistik Indonesia dan Buletin
Sosial Ekonomi. Publikasi ini dapat menjadi acuan dan referensi bagi peneliti, akademisi, dan
praktisi di berbagai bidang.
3. Metodologi Pengumpulan Data Statistik: Metodologi pengumpulan data statistik yang disusun
oleh BPS memiliki nilai berkelanjutan karena dapat digunakan oleh berbagai lembaga dan
instansi dalam pengumpulan data statistik yang berkualitas dan terstandarisasi.
4. Arsip Dokumen Kebijakan: Dokumen kebijakan yang dikeluarkan oleh BPS memiliki nilai
berkelanjutan karena dapat menjadi acuan dalam perencanaan kebijakan di masa depan.