Anda di halaman 1dari 16

FOOD

FORECAST
2022
FORE
WORD
Wednes Aria Yuda | CTO PT Ndalem Value Creation Indonesia

Selamat datang di Food Forecast 2022. Berbeda dengan forecast edisi Pandemi kali ini pun mengubah landscape produk, komoditas, jalur perdagangan dan
sebelumnya, kali ini sengaja dibuat lebih general dan fundamental. Tidak pula pemasaran. Tak ada perusahaan yang terbebas dari perubahan pola konsumen
membahas secara spesifik jenis food trend apa yang akan booming. baru ini. Ekonomi dunia seolah-olah menekan sebuah tombol reset dan akhirnya
Kenapa? Karena tahun 2022 akan menjadi tahun ke 0 dari titik reset seluruh komponen ekonomi harus berusaha memulai semuanya lagi dari awal. Tidak
setelah pandemi 2021. Karenanya, tulisan ini diharapkan dapat menjadi semua memulai dari titik nol, tapi tak ada yang benar-benar terbebas dari perubahan.
informasi dasar dan inspirasi untuk bisnis kedepannya.
Setelah pandemi ini, dunia pun masih akan menghadapi tantangan baru berikutnya
Pandemi Covid berlangsung hampir selama 1.5 tahun dan belum yaitu perubahan iklim. Pemimpin dunia sudah berusaha membuat kesepakatan Paris
diketahui kapan akan berakhir. Namun demikian, setiap pandemi selalu pada tahun 2015 lalu untuk menahan laju efek rumah kaca yang menyebabkan
memberikan pembelajaran baru. Belajar dari sejarah pandemi perubahan iklim, namun sepertinya masih belum berhasil. Dampak dari perubahan
sebelumnya, setiap pandemi akan membentuk pola konsumen, distribusi iklim diperkirakan akan lebih besar dibandingkan pandemi Covid-19. Dan sekali lagi,
dan marketing baru. Dan ini terjadi pula pada pandemi Covid-19 yang tak ada satupun negara yang akan terbebas dari perubahan iklim dan implikasinya.
mengubah dunia bisnis terutama makanan yang harus pula
menyesuaikan diri. Kata kunci pada pandemi ini adalah menjadi tetap Menjadi tetap relevan dengan konsumen sekaligus menjaga alam akan menjadi
relevan dengan konsumen. pekerjaan besar dari seluruh bisnis dan ekonomi. Tanpa sustainable product, tidak
akan ada sustainable consumer, dan tidak akan ada sustainable business. Bisnis
Ketika terjadi pandemi pada abad ke 15, masyarakat Eropa mencari mau tidak mau harus mulai memperhatikan keseimbangan komponen Planet,
solusi dengan mencari obat dari jenis herbal yang ternyata mereka People and Profit.
temukan di Venesia. Dibawa oleh pedagang dari Gujarat dan China.
Pedagang Eropa kemudian ingin mencari sumber dari produk herbal ini, Forecast kali ini menggambarkan tantangan dan peluang yang ada di masa
maka muncullah startup trading pertama di dunia yaitu VOC yang mendatang. Sekaligus rambu-rambu yang bisa dipakai untuk menjalani bisnis yang
didanai oleh VC dari berbagai orang kaya dan kerajaan di Eropa. Maka lebih sustainable. Implementasinya bisa sangat beragam tergantung dari setiap bisnis
sejak saat itu, pola perdagangan dunia pun berubah. yang teman-teman lakukan. Namun garis merahnya tetap sama, jadilah relevan.
FOOD BASIC
FORECAST MARKET
2022 DATA

Demography of Snacking
Indonesian Market Habit

Tahun 2022 Alasan sederhana : “ingin ngemil saja”


277 juta jiwa penduduk Indonesia 53 % responden warga perkotaan kesulitan makan dengan
35% dari penduduk dunia porsi yang pas karena sibuk
No.4 terbanyak di dunia & di Asia Tenggara 77 % diantaranya memilih “ngemil” sepanjang hari
5 Biggest Cities in Indonesia
1.05 % kenaikan dari 2021
Pola snacking masyarakat Indonesia juga dimulai cukup pagi, yaitu
5 kota terbesar Indonesia pada tahun 2022: sejak pukul 11.28, jauh lebih cepat dibandingkan negara lain.
Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, 49.5% perempuan
Makassar.
50.5% laki-laki
dengan usia produktif

(15-64 tahun) sebesar 68% dari jumlah total penduduk


Indonesia. Jumlah kanak-kanak yang belum memasuki usia
produktif sebesar 26% sedangkan usia senior mencapai 6%.

Dari 276 juta jiwa penduduk, 56% akan hidup di


perkotaan dan 44% hidup di pedesaan.
FOOD BASIC 4 Generations in Indonesia (Market Persona)
FORECAST MARKET Ada 4 generasi yang hidup berdampingan di Indonesia. Setiap generasi mempunyai pendekatan yang berbeda untuk produk, cara komunikasi,
2022 DATA teknik marketing, kepedulian terhadap lingkungan dan isu lainnya. Memahami perbedaan generasi, akan membantu produsen untuk
membangun jalur komunikasi yang paling pas untuk produk yang dihasilkan.

Key Preferred Preferred


Purchasing Key Source of Preferred Social
Persona Segment Goals Behavior Mindset Channel Concerns Informatio Devices Media
n
1st Gen - SITI - Female, 22 y.o. Students & ● Higher ● Frequent visitors of cafe, ● Priorities sports & ● Digital ● Job security ● Social ● Smartphone ● Reddit
Income less than IDR 1 Million, Bandung Graduates Education restaurant, etc wellness marketplace ● Upskilling Media ● Tablet ● Instagram
● Professionals ● Frequent purchaser of ● Follow clothing & ● Specialty ● Influencers ● Laptop ● Tiktok
Knowledge of commerce : 90 Opportunities smartphone or beauty care footwear trends stores ● Friends
Preference for physical purchasing : 50 products ● Consume alcohol &
Level of health-consciousness : 69 tobacco

2nd Gen - GUS - Male, 30 y.o. Young ● Retirement ● Frequent visitors of bars, ● Priorities sports & ● Digital ● Job security ● Social ● Smartphone ● Reddit
Income IDR 7.5 - 10 Million, Medan working planning restaurant, etc wellness marketplace ● Upskilling Media ● Tablet ● Telegram
professional ● Family ● Frequent purchaser of ● Utilize productive ● Specialty ● Health ● Family ● Laptop ● Linkedin
Knowledge of commerce : 65 ● Mortgage consumer electronics apps stores insurance ● Friends
Preference for physical purchasing : 65 ● Investment ● Spend on holiday activities ● Consume alcohol & ● Electronic
Level of health-consciousness : 40 planning tobacco stores

3rd Gen - UDIN - Male, 49 y.o. Active ● Ease ● Less visitors of cafe, ● Religious ● Traditional ● Physical ● Social ● Desktop ● Facebook
Income more than IDR 15 Million, Jakarta pre-retirees retirement restaurant, etc ● Do not consume channel for well-being Media computer ● Whatsapp
● Real estate ● Frequent purchaser of alcohol & tobacco basic ● Anxiety for ● Family
Knowledge of commerce : 90 investment consumer electronics necessities Covid-19 & ● Friends
Preference for physical purchasing : 50 ● Spend on holiday activities ● Specialty physical ● Health care
Level of health-consciousness : 69 stores distancing

4th Gen - TINA - Female, 65 y.o. Senior ● Retirement ● Enjoy tourism & travel ● Religious ● Traditional ● Physical ● TV ● Mobile ● Whatsapp
Income IDR 5 - 7.5 Million, Surabaya citizens income activities ● Do not consume channel for well-being ● Family phones
● Healthcare ● Participates in community alcohol & tobacco basic ● Anxiety for ● Friends
Knowledge of commerce : 30 insurance driven activities ● Open for alternative necessities Covid-19 & ● Health care
Preference for physical purchasing : 65 ● Management medicine ● Specialty physical
Level of health-consciousness : 45 of household stores distancing
expenditure
FOOD MAJOR
FORECAST FACTOR
2022 SHIFTING

Climate Pandemic Covid-19


Change and its Impact

Dunia harus mengurangi emisi agar mencegah naiknya suhu Pandemi Covid-19 mempercepat banyak hal., salah satunya adalah
permukaan bumi 1.5°C sebelum 2030 sepertinya akan WFH yang menjadi bagian dari gaya hidup baru. Konsumen pun kini
terkendala. - Paris Conference semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dibandingkan
sebelumnya.
● Banjir di Eropa
● Kebakaran di Turki Pandemi Covid-19 mempercepat tren untuk mencari produk yang
Adalah efek dari perubahan iklim. berasosiasi lebih sehat.

Indonesia melalui Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani, Dalam Dunia Pendidikan - Kuliah Online
menyatakan bahwa perubahan iklim akan menjadi salah satu Sangat berpengaruh pada daerah dimana kampus berada.
tantangan besar kedepannya. Scope dari perubahan iklim bisa
disandingkan dengan pandemi Covid-19 dimana tidak ada Data yang menggambarkan dunia pasca Covid-19 masih terlalu
satupun negara yang bisa lolos dari dampak perubahan iklim. sedikit karena proses perubahannya masih sangat cepat terjadi.
Dunia sedang dalam fase berubah yang sangat cepat. Ketidakpastian
menjadi hal yang normal sebelum akhirnya terbentuk kesetimbangan
Sustainability Concept baru.

Planet People Profit


Untuk dunia bisnis, dampaknya mulai akan terasa pada
supply chain dan procurement. Saatnya mulai
mempertimbangkan supply chain yang lebih lokal untuk
mengurangi dampak emisi gas buang, serta lebih
sustainable untuk tahun-tahun ke depan.
FOOD MAJOR
FORECAST FACTOR
2022 SHIFTING

WFH & PPKM Healthier Concern Avoiding Comorbid

Memberikan dampak sangat signifikan 3 besar comorbid yang berpengaruh pada kesehatan penderita Covid-19
dalam bisnis makanan terutama untuk Food ● Penyakit Gula
Service. ● Penyakit Jantung
● Penyakit Darah Tinggi
Trust Issue Dengan adanya pandemi, maka banyak
konsumen ini mulai memilih produk yang Pemicu comorbid
Apakah produk aman dan sehat menjadi
punya asosiasi lebih sehat atau mempunyai ● Gula dan Pemanis Buatan
peranan penting.
kandungan multivitamin lebih banyak. ● Karbohidrat Sederhana
● Lemak Jenuh
Perusahaan besar mulai menonjolkan ● Garam dan Penyedap Rasa
kebaikan produknya terutama yang ● Fast food
berkaitan dengan serat pangan, probiotik, ● Unhealthy Snacks
aneka vitamin dan hal yang berkaitan
Komunikasi Marketing
dengan kesehatan lainnya. Pemerintah sudah berencana untuk mengeluarkan pajak tambahan terhadap
Menjadi strategi penting bagi produsen produk dengan kandungan gula tinggi.
dalam meyakinkan konsumen agar mau
membeli produk mereka karena produk Pemerintah juga mulai mewajibkan produk makanan untuk mencantumkan nilai gizi
mereka aman dan sehat untuk dikonsumsi. yang mencantumkan kadar gula, garam dan lemak dalam setiap kemasannya.
Konsumen pun kini mulai mencari informasi yang berkaitan dengan 3 komponen di
atas untuk produk kemasan yang mereka konsumsi sehari-hari
FOOD MAJOR
FORECAST FACTOR
2022 SHIFTING

Product Availability Shifting Market

Distribusi offline terhambat maka muncul alternative Jalur


Produk Primer
distribusi online
konsumen masih akan mencarinya melalui pasar tradisional, warung
atau pasar modern.
Namun tentu saja distribusi online ini belum bisa merata ke
seluruh Indonesia. Kota-kota besar masih menjadi tujuan utama Produk Sekunder & Tersier
untuk pengiriman barang. Sedangkan produksi ada di kota-kota
konsumen mulai mencarinya lewat distribusi online. Namun, segmen
sekitarnya atau bahkan sampai ke pelosok Indonesia.
market yang membeli produk-produk lewat online pun perlu
diperhatikan.
Semakin panjang rantai distribusi, maka makin tinggi pula harga
yang harus dibayarkan oleh konsumen menjadi masalah.
Tidak semua segmen pasar terbiasa membeli produk online atau
mempunyai daya beli yang sesuai.
Marketplace Menjadi alternatif dan solusi
Ghost kitchen Menjadi alternatif dan solusi untuk Food Produsen mulai harus berhitung ulang dalam urusan harga jual.
Dalam beberapa waktu ke depan, online market akan tumbuh lebih
Service
dalam. Tidak lagi ekspansif, tapi lebih ke arah penetrasi ke konsumen
yang sudah ada. Imbasnya, produsen mulai harus memikirkan pola
marketing yang tidak semata menjual, tapi bisa membuat konsumen
menjadi advocate untuk produknya atau bahkan membangun
komunitasnya sendiri.
FOOD WORLD
FORECAST ECONOMY
2022 AFTER RESET

Great Reset Economic Recovery


Awalnya Great Reset di inisiasi oleh Prof. Klauss Ekonomi Indonesia mengalami kenaikan 7.07% dibandingkan dengan kuartal
Schwab (penulis buku Industry 4.0) dan Pangeran
kedua tahun lalu. Karena konsumsi masyarakat Indonesia yang tetap konstan
Charles dari Kerajaan Inggris untuk menggeser prinsip
dalam periode pandemi. Menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan konsumen
kapitalisme yang sedang berjalan, menuju ke arah
Indonesia dan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia mempunyai daya resisten
Green Capitalism. Dengan adanya Covid-19, inisiasi ini
yang tinggi.
kemudian makin dipercepat dan diluncurkan pada acara
World Economic Forum bulan Juni 2020 lalu. Angka PMI (Product Manufacturing Index) Rendah
Pertumbuhan dunia bisnis dan industri masih tertekan karena adanya PPKM
Adanya pandemi Covid-19
dan pengetatan serta belum menyeluruhnya vaksinasi. Hal ini dapat
mempengaruhi daya beli konsumen.
Pola Ekonomi Kapital
Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Menurun
Membutuhkan pola ekonomi baru yang lebih ramah Hal ini terjadi untuk semua golongan, terutama golongan berpendapatan di
lingkungan untuk memperbaiki kondisi dunia saat ini bawah 2 juta / bulan dan diseluruh kelompok usia.
dan untuk masa depan yang lebih baik.
Kementerian Keuangan berusaha menjaga kondisi mikro dan makro Indonesia.
Namun demikian, perlu dipahami juga bahwa dunia finansial pun kini menjadi
sangat volatile dengan munculnya ketidakpastian banyak sektor di tengah badai
pandemi ini.
FOOD WORLD
FORECAST ECONOMY
2022 AFTER RESET

Global Supply Chain Circular Economy

Pandemi = supply chain terganggu.


Dengan munculnya kekhawatiran tentang Global Value
Produk Indonesia yang mempunyai ketergantungan tinggi pada
Chain, maka muncul pula alternative :
produk impor sebagai bahan baku mulai perlu mencari
alternative supplier.
Sebuah gerakan untuk menggunakan sebanyak dan sebaik
mungkin bahan baku lokal hingga agar muncul kemandirian
10 x lipat Harga pengiriman menggunakan container terutama di bidang pangan.
menjadi alasan perlunya mencari alternative supplier
Circular economy juga diharapkan memberikan dampak
dari dalam negeri.
lingkungan lebih baik.
Munculnya pandemi Covid-19 memicu kembali perdebatan
Circular ekonomi akan fokus pada sektor yang
pentingnya dunia mengadopsi konsep :
menggunakan sebagian besar sumber daya dan yang
mempunyai potensi sirkularitas tinggi seperti :
Global Value Chain ● Elektronik & TIK
● Baterai & Kendaraan
Negara-negara yang mempunyai ketergantungan tinggi pada ● Pengemasan Plastik
Global Value Chain, mendapatkan shock yang cukup besar ketika ● Tekstil
pandemi terjadi di awal lalu, namun berhasil pulih dengan lebih ● Konstruksi & Bangunan
cepat dibandingkan negara-negara yang tidak tergantung ● Makanan
dengan Global Value Chain. ● Air
● Nutrisi
FOOD CUSTOMER
FORECAST SHIFTING
2022

Online Market Increasing Distribution Channel Disruption

Konsumen Indonesia yang menggunakan Adanya kesulitan yang muncul pada rantai distribusi
marketplace untuk berbelanja konvensional terutama pada rantai akhir di pasar-pasar
sebenarnya tidak terlalu besar. membuat banyak produsen mulai menggunakan omni channel
dalam rantai distribusinya.
Hanya sekitar 15% dari keseluruhan
konsumsi pasar Indonesia. Namun Perusahaan tak lagi hanya berpatokan pada satu channel
pertumbuhan pasar online di Indonesia penjualan saja. Ini tak hanya dilakukan oleh UMKM, karena
mencapai double digit dalam 3 tahun kini brand-brand besar pun melakukan direct selling di
terakhir. marketplace.

Didominasi oleh generasi persona Gus dan Siti yang cukup melek
internet, mereka gemar melakukan belanja online terutama untuk
produk seperti baju, sepatu dan makanan ringan dan dalam
kemasan.
FOOD IMPACT ON
FORECAST MARKET
2022 2022

Indonesian Customer Tend to be A Shifting Needs Pattern


Moderate Consumer
Perubahan dalam pola pengeluaran konsumen
Indonesia mencerminkan adanya pergeseran prioritas
Terlepas dari dampak Covid-19 terhadap perekonomian,
terhadap berbagai kebutuhan.
sentimen konsumen tetap berkisar pada tataran moderat.

Kebutuhan konsumen mulai bergeser


Menguntungkan bagi perusahaan konsumen
untuk berkembang di masa depan jangka Tersier Primer
menengah dan panjang karena tidak banyak
perubahan yang signifikan pada pola konsumsi. Hal ini juga membuat sensitivitas harga menjadi
semakin meningkat. Produsen produk makanan perlu
beradaptasi untuk dapat mengikuti perubahan
konsumen ini.

Looking Forward to Digital Lifestyle Shifting and Fast


Online - Offline Integration
Pandemi telah mempercepat penetrasi digital dan
konsumsi konten online oleh konsumen Indonesia.
Selain kecenderungan dan preferensi yang lebih kuat terhadap
e-commerce, konsumen Indonesia juga telah menyatakan
keinginan untuk integrasi pengalaman offline-online yang lebih Perusahaan konsumen harus memperkuat
baik. di ranah digital, misalnya, dengan strategi
pemasaran media sosial yang efektif.
mencari cara untuk mencapai integrasi yang lebih besar dari
pengalaman offline dan online, misalnya,
● Augmented reality (AR)
● Realitas maya (VR)
FOOD FOOD BUSINESS
FORECAST TRENDS
2022 2022

Changes in Business Model Cooking at Home on the Rise


After Effect Covid-19
Dengan adanya pembatasan mobilitas dan WFH yang terjadi
bersamaan, banyak Ibu Rumah Tangga membutuhkan solusi
Pola konsumsi dan cara konsumen berbelanja berubah makan yang aman, sehat, enak namun mudah disajikan.
sangat cepat. Belum ada data yang bisa memastikan Trend ini akan terus berjalan sekalipun nantinya pandemi
bagaimana pola baru dari konsumen. Covid-19 sudah kita lewati.

Yang bisa dilakukan oleh produsen :


● Mengenal lebih dekat konsumen loyalnya
Cooking at home
● Terus melihat celah baru pada pola-pola konsumsi baru
● Selalu sigap untuk melihat peluang atau bahkan bisnis model baru Frozen food - Retort
Banyak produk food service yang bisa saja beralih ke
Contoh mengubah business model misalnya :
produk cooking at home. Teknik frozen pun kini mulai
● Food Service menjadi Food Manufacture
banyak bermunculan atau bisa juga menggunakan
● Food Service menjadi Ready-to-heat meals
teknologi retort untuk membuat produk yang lebih mudah
● Menyediakan layanan Take Away yang mudah dan praktis
disimpan dalam suhu ruang tanpa perlu pendingin.

Customer Related on Natural Food Artisan instead of Mass Production

Produk-produk yang melabeli diri dengan makanan Walaupun produk industri tetap akan menjadi porsi paling
berbahan baku alami atau pengolahan yang singkat akan besar dalam konsumsi masyarakat, tapi ada pergeseran
mempunyai asosiasi lebih sehat di benak konsumen dan konsumsi pada produk-produk artisan yang dianggap lebih
akan mengalami peningkatan penjualan. sehat, lebih sedikit proses pengolahannya, lebih alami dan
lebih tradisional. Pertumbuhan produk-produk artisan akan
meningkat.
FOOD FOOD BUSINESS
FORECAST TRENDS
2022 2022

Knows Your Market Collaboration Era

Adanya 4 market persona yang hidup bersama pada periode ini, Pada saat volatile seperti ini, kolaborasi akan membantu produsen untuk
menjadikan produsen perlu mengenali betul konsumennya. Setiap dapat bertahan dan bertumbuh. Kolaborasi tidak selalu dalam bentuk
generasi mempunyai keinginan, cara berbelanja, kemampuan belanja dan produk (sekalipun itu juga bagus). Kolaborasi bisa dilakukan dengan
influencer yang berbeda. melakukan cross selling antar platform ataupun basis konsumen sehingga
konsumen dari satu brand produsen bisa mengenal brand lain.
Sebagai contoh, persona SITI yang merupakan anak muda, kemampuan
belanja tak seberapa banyak, mempunyai keinginan belanja online lebih Kolaborasi juga dapat memancing inovasi-inovasi baru untuk mengatasi
besar dari generasi lain. Nominal sekali belanja onlinenya tidak banyak, buntunya inovasi produk ataupun jalur distribusi yang terkendala karena
tapi dilakukan terus menerus. Gemar mencari potongan harga pada berkurangnya mobilitas konsumen.
periode tertentu. Micro influencer dari Instagram dan Tiktok lebih
dipercaya.

Build Your Strategy


Dengan adanya 4 generasi yang hidup dalam waktu bersamaan, maka produsen perlu
memperhatikan betul strategi bisnisnya. Bahkan semenjak membuat produk. Produk yang sama,
dapat dijual kepada target konsumen yang berbeda, namun dengan pendekatan yang berbeda
pula. Semakin spesifik sasaran pasarnya, maka semakin mudah untuk melakukan penetrasi pasar.

Sebagai contoh, persona SITI, tidak mempunyai banyak pemasukan tapi sangat gemar
mencoba membeli produk. Untuk mendekati konsumen seperti SITI, produsen bisa
membuat kemasan lebih kecil yang cukup dikonsumsi sekali makan, dan harganya
terjangkau untuk kantong SITI. Jika persona SITI kemudian tumbuh menjadi persona
GUS, maka ingatan tentang produk yang sudah dicobanya akan terekam dan mulai
tumbuh. Produsen bisa menyediakan produk yang sama, namun dengan ukuran besar
dengan sebutan kemasan ekonomis untuk persona GUS.
FOOD FOOD BUSINESS
FORECAST TRENDS
2022 2022

World Looking for Less Worry Be Happy


Sustainable Food Source
Adanya social media tak ayal menjadi salah satu penyebab tingginya angka anxiety atau kecemasan di banyak konsumen.
Pandemi Covid-19 juga menunjukkan bahwa konsumsi
daging yang berasal dari sumber yang tidak sustainable
Bagi persona SITI, apresiasi teman Bagi persona GUS misalnya, apresiasi kolega atau
atau yang asing akan dapat mempengaruhi kesehatan
terhadap karya dan penampilan keluarga terhadap pendapatan ataupun tampilan akan
masyarakat secara keseluruhan.
fisik akan mempengaruhi mood juga mempengaruhi mood.
produk-produk berbasis nabati mulai SITI.
Karenanya, produk-produk yang bisa menawarkan penyaluran terhadap mood yang kurang baik, atau memperbaiki mood, atau
bermunculan dan dicari konsumen.
membantu untuk meningkatkan rasa percaya diri, akan dicari oleh konsumen. Sekalipun produk yang semacam ini biasanya berkaitan
Selain dianggap lebih bersih, manusiawi
dengan kosmetik ataupun fashion, tapi makanan pun bisa menjadi salah satu bagian penting dari solusi masalah kecemasan.
dan membantu alam dengan
mengurangi efek rumah kaca.

Nenek moyang kita yang mempunyai banyak tradisi Keep Innovating


makan dengan produk olahan nabati sudah menurunkan
banyak ragam jenis makanan yang tak hanya enak, tapi
Konsumen terutama persona generasi muda seperti SITI dan GUS tidak lagi memandang brand sebagai sebuah idola
juga aman dan sehat.
(brand minded). Karenanya, produsen diharapkan untuk terus berinovasi tak hanya dari sisi produk namun juga dari sisi
komunikasi kepada konsumen.
Aman karena olahan makanan tersebut
sudah melalui clinical test langsung
Inovasi tidak selalu berarti memberikan produk yang sama sekali baru, inovasi bisa saja memberikan pengalaman baru
kepada manusia Indonesia selama
untuk sebuah produk yang sudah lama dikenal konsumen.
berabad-abad sehingga sudah terbukti.

Contoh yang akan naik daun pada beberapa waktu ke


depan adalah makanan asli Indonesia yaitu :

Tempe
Sebagai sumber protein dan micro-nutrient, tempe
adalah hadiah dari Indonesia untuk dunia.
FOOD
FORECAST
2022

References

● Deloitte: https://www2.deloitte.com

● JP Morgan: https://www.jpmorgan.com

● McKinsey: https://www.mckinsey.com

● Euromonitor: https://www.euromonitor.com

● World Economic Forum: https://www.weforum.org/great-reset/

● World Bank: https://www.worldbank.org/en/who-we-are/news/coronavirus-covid19

● Intergovernmental Panel for Climate Change: https://www.ipcc.ch/

● Nasa: https://climate.nasa.gov/

● Bank Indonesia: https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/default.aspx

● Kementerian Keuangan: https://www.fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal/index.php/kek

● Organization for Economic Cooperation and Development:

https://www.oecd-ilibrary.org/

● World Trade Organization: https://www.wto.org/index.htm

● European Commission: https://ec.europa.eu/environment/index_en


FOOD LETS
FORECAST WORK
2022 TOGETHER

PT Ultima Rasa Akselerasi atau lebih sering PT Ndalem Value Creation Indonesia adalah UKM
dikenal sebagai Ultra adalah Food Venture Indonesia dengan fokus pengolahan coklat dan distribusi
Builder dengan sistem partnership kepada UKM nasional. Ndalem juga merupakan salah satu partner dari
Indonesia Ultra.

Jl. Palagan Km 7 No 33 Jl. Bhayangkara No 23


Sleman DIY 55581 Yogyakarta DIY 55261

info@ultraindonesia.com info@cokelatndalem.co.id
www.ultraindonesia.com www.cokelatndalem.com

Anda mungkin juga menyukai