Aulya Nayla SOP
Aulya Nayla SOP
A. Tujuan
Untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan secara umum.
Untuk memberikan pemahaman yang sama antara management gor-b dengan pihak
pemilik modal mengenai suatu lokasi yang potensial.
Untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan tujuan pengembangan usaha gor-b.
Untuk mengantisipasi persaingan bisnis ,khususnya bisnis retail makanan.
B. Scope.
Seluruh pemilik modal.
Devisi Busines Develpoment.
C. Definisi
Prosedur yang digunakan dalam pemilihan lokasi untuk pengembangan usaha, dan
mengantisipasi persaingan businies kedepan.
D. Tanggung jawab.
Pihak pemberi lisensi bertanggung jawab atas semua prosedur dalam pemilihan lokasi
sudah dijalankan dengan benar dan prosedur sudah dipakai sebagai landasan pengambilan
keputusan dalam pemilihan lokasi.
Pihak pemegang lisensi memastikan bahwa prosedur dapat dijalankan dengan baik.
Pihak Busines Development bertanggung jawab atas berjalannya prosedur dilapangan
dalam menentukan lokasai.
E. PROSEDURE .
1. Populasi Penduduk.
Tentukan lokasi yang potensial sebagai area pengembangan.
Jumlah kepadatan penduduk yang harus disurvey/tingkat populasi.
Mengkategorikan pendapatan penduduk dalam area pengembangan
- Kategori Low Pendapatan penduduk sebatas UMR
- Kategori Midle pendapatan penduduk diatas UMR tidak lebih dari 2 jt dengan
fasilitas transportasi sepeda motor.
- Kategori Midle Up pendapatan penduduk 3jt – 4jt keatas dengan fasilitas transportasi
mobil keluaran baru atau mobil dengan usia max 3 th mundur kebelakang dari
tanggal survey.
- Kategori Up pendapatan penduduk kisaran minimal 5jt keatas dengan fasilitas
tranportasi kendaraan keluaran terbaru atau minimal 2th kebelakang dari tanggal
survey.
Hitung berapa % populasi penduduk berpenghasilan Up,Midle Up,middle.
Perhatikan perbandingan type rumah dalam suatu area survey apa ada konsep 123.
2. Lokasi dan Fasilitas
Bagaimana akses jalan menuju lokasi? Apakah mudah dijangkau? Apakah ada kendaraan
umum yang regular melewati lokasi.
Apakah jalan sebagai jalur arteri,atau jalur utama. ? apakah merupakan arus pulang atau
arus pergi ?
Berapa jumlah fasilitas umum yang ada dalam area pengembangan seperti majid,gereja,
taman bermain, perkantoran,sekolah/universitas?
Bagaimana kontur tanah didekat area pengembangan ? bagaimana kondisi disaat musim
hujan banjir apa tidak? Ada genangan air apa tidak dengan radius 2 km.
Apa ada U turn yang memudahkan untuk menuju ke lokasi apabila lokasi dalam posisi
dijalan kembar/boulevard.?
Bagaimana lingkungan disekitar dilihat dari sisi busnis kedepan.
Bagaimana kondisi tetangga disekitar sisi depan,sisi belakang,samping kiri samping
kanan.?
3. Sewa
Berapa harga sewa? Apakah harga sudah sesuai dengan harga pasar sewa di area
pengembangan?
Berapa pajak yang harus dibayarkan dalam periode sewa?
Berapa daya listrik yang terpasang pada saat ini?
Bagaimana akses pada saat renovasi lokasi.
Berapa biaya lingkungan yang ada sekarang(iuran keamanan,iuran kebersihan, peringatan
hari kemerdekaan,dll)
Berapa biaya penginapan karyawan disekitar itu,? Apakah letaknya jauh atau dekat?
Berapa kali naik kendaraan umum untuk karyawan yang rumah tinggalnya jauh?
Apakah ada lokasai parkir yang tersedia.
4. Kompetitor.
Berapa banyak jumlah competitor yang ada dan sejenis dengan usaha bisnis kita?
Bagaimana konsep mereka apakah resto,café,warung?
Apakah ramai? Ramainya karena apa? Karena makanannya,suasananya,lokasinya,
pelayanannya, atau kelengkapannya.
Berapa jumlah pengunjung yang datang kesana? Berapa jumlah omzetnya kira2? Yang
berkunjung kalangan apa?
Jam operationalnya mulai jam berapa?sampai jam berapa?
Bagaimana kalo hari Jum’at, Sabtu,Minggu?
Bagaimana karyawannya thd konsumen/pelanggan.
Bagaimana layout dan design kompetitor
Co
ntoh SOP Tugas Customer – Penanganan Klaim
Halaman 2:
Co
ntoh SOP Tugas Customer – Penanganan Klaim
Halaman 3:
Co
ntoh SOP Tugas Customer – Penanganan Klaim
4) Contoh SOP GA
Co
ntoh SOP Training Karyawan – hal #1
Standar Operasional Prosedur Training Karyawan halaman 2
Co
ntoh SOP Training Karyawan – hal 2
Perwakilan Cirebon
Dengan
Notaris/PPAT. …………………………..
Tentang
====================================================================
Pada hari ini ………. Tanggal …………... bulan November tahun Dua Ribu Lima Belas di
kantor PT. SARIBINA EKA PRATAMA, Perwakilan Cirebon,Yang bertanda tangan di bawah
ini:-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
para pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang salah satu kegiatan usahanya adalah
perdagangan barang dan jasa.
- Bahwa Pihak Kedua adalah Notaris merangkap PPAT yang mempunyai keahlian dan
kemampuan untuk memberikan jasa pembuatan perjanjian-perjanjian/pengikatan-
pengikatan yang diperlukan oleh pihak pertama guna melaksanakan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud diatas.
- Pihak Kedua menawarkan kerjasa sama untuk pembuatan akta-akta yg berkaitan
dengan pelepasan tanah yang akan dipakai oleh perusahaan pihak Pertama.
- Pihak Pertama dan pihak kedua sepakat mengadakan perjanjian kerjasama yang
tujuannya melindungi dan mengamankan kepentingan pihak pertama dalam kegiatan
usahanya.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para pihak setuju untuk saling mengingatkan
diri untuk membuat dan mendatangi perjanjian kersama ini (Selanjutnya disebut
"perjanjian") dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai mana tercantum
dalam pasal-pasal berikut ini:
Pasal 1
Ketentuan Umum
Apabila tidak di tentukan lain dalam pasal-pasal perjanjian ini, maka istilah-istilah yang
terdapat dalam perjanjian ini memiliki arti sebagai berikut:
a) Notaris adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta
otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b) PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah dan hak
satuan rumah susun.
c) Sertifikat adalah surat tanda bukti hak atas tanah dan/ atau bangunan.----------
d) Akta otentik adalah akta yg dibuat oleh Notaris/PPAT atau diproses oleh
Notaris /PPAT untuk di terbitkan oleh pejabat selain notaris/PPAT yang menurut
perundang-undangan berhak menerbitkan akta otentik.
e) pekerjaan adalah pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan wewenang,standar
profesi, kode etik Notaris/ PPAT serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f) dokumen adalah dokumen tertulus yang memuat data / informasi yang di
perlukan,releven,dan diterima sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g) Imbal jasa adalah fee atas pemberian jasa notaris /PPAT termasuk penggantian
biaya-biaya yang timbul untuk pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan
kode etik Notaris/PPAT yang berlaku.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
1. Memiliki izin-izin dan kewenangan untuk membuat Akta Otentik dan melaksanakan
kegiatan lainnya yang terkait dengan kewenangannya tersebut.
2. Dalam kapasitasnya sebagai PPAT memiliki izin-izin dan kewenangan untuk membuat
Akta dan melaksanakan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kewenangan tersebut.
3. Bersedia membacakan Akta ditempat kedudukan Pihak Pertama atau untuk kondisi
tertentu ditempat Debitur / Nasabah Pihak Pertama sepanjang tempat tersebut tidak
berada di luar wilayah kerja Pihak Kedua.
4. Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan standar etika profesi yang berlaku.
5. Menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sesuai dengan batas waktu dalam perjanjian
ini.
6. Memberlakukan informasi / dokumen yang ada pada penguasaanya sebagai dokumen
rahasia dan tidak membocorkan kepada Pihak manapun.
Pasal 6
Imbal Jasa Pekerjaan
Pihak kedua menginformasikan secara tertulis mengenai Imbal Jasa yang berlaku termasuk
perubahannya kepada Pihak Pertama.
A. 1. Akta Jual Beli / Akta Pelepasan /
Perjanjian Pengikatan = 1,5% dari Transaksi
2. Biaya saksi desa sampai dengan = 3% dari bersarnya transaksi
Warkah dan Rekomendasi Perijinan.
3. Biaya pendaftaran di BPN sampai dengan = Rp.6.000,-/m2
Terbit sertifikat HGB atas nama perusahaan
Termasuk fee notaris
4. BPHTB ( Kewajiban pembeli ) = 5% nilai NJOP dikurangi
Rp.60.000.000,-
5. PPH ( Kewajiban Penjual ) = 5%
6. Validasi dan Cek sertifikat = Rp.500.000,-
B. 1. Pemberlakuan Imbal Jasa yang berlaku sesuai dengan hasil negosiasi langsung antar
Pihak Kedua dengan Pihak Pertama
2. Pembayaran Imbal Jasa secara tunai atau pemindahan bukuan ke rekening Pihak
Kedua, setelah penandatanganan akta dengan pihak debitur atau nasabah Pihak
Pertama.
Pasal 7
Cara Pembayaran
Pembayaran oleh Pihak Pertama dengan Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
1. Pihak Pertama akan membayar uang muka sebesar 25% dari nilai kesepakatan, pada saat
pekerjaan akan dimulai.
2. Pihak pertama akan membayar 25% setelah dipotong uang muka, dibayarkan pada saat
pemberkasan dianggap lengkap memenuhi syarat untuk dilaksanakan transaksi jual
beli/sampai dengan surat ukur dari BPN.
3. Pihak Pertama akan membayar pelunasan sebesar 50% pada saat Sertifikat HGB selesai
atas nama Perusahaan.
Pasal 8
1. Jangka waktu perjanjian adalah 1 (satu) tahun dan dapt diperpanjang berdasarkan
kesepakatan Para Pihak.
2. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan mengirimkan surat
pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya jangka waktu 30 hari sebelum tanggal
berakhirnya perjanjian dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata.
3. Pengakhiran Perjanjian tidak menghilangkan kewajiban penyelesaian Pihak Kedua atas
penyelesaian pekerjaan yang pada saat pengakhiran kerjasama belum diselesaikan, dan
kewajiban Pihak Pertama untuk menyelesaikan pembayaran-pembayaran imbalan jasa
dan pembayaran-pembayaran lainnya yang belum diselesaikan.
Pasal 9
Penyelesaian Perselisihan
Penutupan
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian berdasarkan
persetujuan Kedua belah Pihak yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua pada tempat dan
tanggal sebagaimana dimaksud pada awal Perjanjian ini.
Direktur Utama
Tanggal Efektif :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Kode Nomer :
HUMAS Revisi Ke :
Jumlah Halaman : 2 hal
Pengertian Jenis Kegiatan :
Tujuan
Kebijakan
Kegiatan Khusus :