Anda di halaman 1dari 24

1) Contoh SOP Business Development

SOP Bussines Development


Doc. Code No. : SOP.506/FTRC/XX : WI.01/TRD/JF : WI.03/ELSV/JF
Doc. Type : SOP
Doc. Level : III
Revision Status : 1

A. Tujuan
 Untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan secara umum.
 Untuk memberikan pemahaman yang sama antara management gor-b dengan pihak
pemilik modal mengenai suatu lokasi yang potensial.
 Untuk mendapatkan lokasi yang sesuai dengan tujuan pengembangan usaha gor-b.
 Untuk mengantisipasi persaingan bisnis ,khususnya bisnis retail makanan.
B. Scope.
 Seluruh pemilik modal.
 Devisi Busines Develpoment.
C. Definisi
Prosedur yang digunakan dalam pemilihan lokasi untuk pengembangan usaha, dan
mengantisipasi persaingan businies kedepan.
D. Tanggung jawab.
 Pihak pemberi lisensi bertanggung jawab atas semua prosedur dalam pemilihan lokasi
sudah dijalankan dengan benar dan prosedur sudah dipakai sebagai landasan pengambilan
keputusan dalam pemilihan lokasi.
 Pihak pemegang lisensi memastikan bahwa prosedur dapat dijalankan dengan baik.
 Pihak Busines Development bertanggung jawab atas berjalannya prosedur dilapangan
dalam menentukan lokasai.
E. PROSEDURE .
1. Populasi Penduduk.
 Tentukan lokasi yang potensial sebagai area pengembangan.
 Jumlah kepadatan penduduk yang harus disurvey/tingkat populasi.
 Mengkategorikan pendapatan penduduk dalam area pengembangan
- Kategori Low Pendapatan penduduk sebatas UMR
- Kategori Midle pendapatan penduduk diatas UMR tidak lebih dari 2 jt dengan
fasilitas transportasi sepeda motor.
- Kategori Midle Up pendapatan penduduk 3jt – 4jt keatas dengan fasilitas transportasi
mobil keluaran baru atau mobil dengan usia max 3 th mundur kebelakang dari
tanggal survey.
- Kategori Up pendapatan penduduk kisaran minimal 5jt keatas dengan fasilitas
tranportasi kendaraan keluaran terbaru atau minimal 2th kebelakang dari tanggal
survey.
 Hitung berapa % populasi penduduk berpenghasilan Up,Midle Up,middle.
 Perhatikan perbandingan type rumah dalam suatu area survey apa ada konsep 123.
2. Lokasi dan Fasilitas
 Bagaimana akses jalan menuju lokasi? Apakah mudah dijangkau? Apakah ada kendaraan
umum yang regular melewati lokasi.
 Apakah jalan sebagai jalur arteri,atau jalur utama. ? apakah merupakan arus pulang atau
arus pergi ?
 Berapa jumlah fasilitas umum yang ada dalam area pengembangan seperti majid,gereja,
taman bermain, perkantoran,sekolah/universitas?
 Bagaimana kontur tanah didekat area pengembangan ? bagaimana kondisi disaat musim
hujan banjir apa tidak? Ada genangan air apa tidak dengan radius 2 km.
 Apa ada U turn yang memudahkan untuk menuju ke lokasi apabila lokasi dalam posisi
dijalan kembar/boulevard.?
 Bagaimana lingkungan disekitar dilihat dari sisi busnis kedepan.
 Bagaimana kondisi tetangga disekitar sisi depan,sisi belakang,samping kiri samping
kanan.?
3. Sewa
 Berapa harga sewa? Apakah harga sudah sesuai dengan harga pasar sewa di area
pengembangan?
 Berapa pajak yang harus dibayarkan dalam periode sewa?
 Berapa daya listrik yang terpasang pada saat ini?
 Bagaimana akses pada saat renovasi lokasi.
 Berapa biaya lingkungan yang ada sekarang(iuran keamanan,iuran kebersihan, peringatan
hari kemerdekaan,dll)
 Berapa biaya penginapan karyawan disekitar itu,? Apakah letaknya jauh atau dekat?
Berapa kali naik kendaraan umum untuk karyawan yang rumah tinggalnya jauh?
 Apakah ada lokasai parkir yang tersedia.
4. Kompetitor.
 Berapa banyak jumlah competitor yang ada dan sejenis dengan usaha bisnis kita?
 Bagaimana konsep mereka apakah resto,café,warung?
 Apakah ramai? Ramainya karena apa? Karena makanannya,suasananya,lokasinya,
pelayanannya, atau kelengkapannya.
 Berapa jumlah pengunjung yang datang kesana? Berapa jumlah omzetnya kira2? Yang
berkunjung kalangan apa?
 Jam operationalnya mulai jam berapa?sampai jam berapa?
 Bagaimana kalo hari Jum’at, Sabtu,Minggu?
 Bagaimana karyawannya thd konsumen/pelanggan.
 Bagaimana layout dan design kompetitor

2) Contoh Job Description


JOB DESCRIPTION
Posisi : Sales Executive (kontrak 1 tahun).
Penempatan : Kantor cabang, Bogor.
Departemen : Sales.
Tujuan umum : Meningkatkan target penjualan dan customer loyalty.

Tugas dan Kewajiban:


Menghubungi pelanggan potensial untuk lini bisnis baru.
Melakukan negosiasi terkait detail perjanjian dan close sales.
Mengumpulkan informasi pasar dan pelanggan.
Memberikan umpan balik tentang tren pembelian.
Mewakili perusahaan dalam pameran, event, dan demonstrasi.
Melakukan identifikasi pasar baru serta peluang bisnis.
Mencatat penjualan, kemudian mengirim salinan catatan ke bagian penjualan.
Meninjau kinerja penjualan yang dilakukan.
Mencapai target penjualan yang ditetapkan.

Lingkup kewenangan : Bertanggung jawab terhadap target individu maupun tim.


Report line : Ketua tim dan manajer departemen area sales.
Informasi lainnya:
Bisa bekerja sebagai tim.
Work from office.

3) Contoh SOP Customer Service


contoh SOP Penanganan Klaim Manajemen Keuangan Network dalam format yang
lengkap
Format Halaman 1:

Co
ntoh SOP Tugas Customer – Penanganan Klaim
 
Halaman 2:

Co
ntoh SOP Tugas Customer – Penanganan Klaim

Halaman 3:
Co
ntoh SOP Tugas Customer – Penanganan Klaim

4) Contoh SOP GA

MONITORING TEMPERATUR DAN Wakil Direktur


KELEMBABAN PT. Mayapada Clinic
SOP No. Dokumen : SOP-GA-005 Pratama
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : 28 Juni 2018
Halaman : 1 dari 2 halaman
Retno Widiani
Mayapada Clinic NIK : 2013010142
1. Pengertian Monitoring temperatur dan kelembaban adalah kegiatan pengecekan
suhu ruangan, suhu refrigerator dan kelembaban ruangan.
2. Tujuan Untuk memastikan peralatan tersebut berkerja dengan optimal
1. No SK: 026/SK/Dir-MC/VI/2018 tentang Kebijakan Pedoman
Pelayanan Mayapada Clinic
2. PM 002/SK/WDIR/VI/2018 Pedoman General Affair dan Human
3. Kebijakan Resource
3. Kebijakan Panduan Pelayanan Laboratorium Mayapada Clinic No SK
: 002/SK/Dir-MC/VI/2018
4. Kebijakan Panduan Pelayanan Kefarmasian Mayapada Clinic No
SK : 003/SK /Dir-MC/VI/2018
1. Permenkes No.9 Tahun 2017 tentang Klinik
2. PMK No.46 tentang Akreditasi Klinik
4. Referensi 3. PMK 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat.
4. PMK 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
Prosedur:
1. Alat : Pengukur suhu ruangan dan pengukur suhu refrigerator
2. Bahan :
Langkah – langkah:
1. Petugas farmasi dan petugas laboratorium melakukan monitoring
suhu ruangan, suhu refrigerator dan kelembaban ruangan dengan
menggunakan alat yang ada.
2. Temperatur suhu dan kelembaban harus sesuai standar yang
5. Langkah- ditetapkan sebagai berikut:
a. Suhu Ruangan 180 C -280C
Langkah
b. Suhu Refrigerator 20C – 80C
c. Kelembababn Ruangan adalah 40%-60%
3. Petugas farmasi dan petugas laboratorium mencatat secara harian
pagi (08.00 – 09.00) dan sore (14.00-15.00) pada form tersedia.
4. Petugas farmasi dan petugas laboratorium membuat gratifknya setiap
akhir bulan dan dianalisa
5. Petugas farmasi dan petugas laboratorium melaporkan jika ada alat
yang tidak berfungsi secara optimal dengan mengisi form yang
tersedia kepada GA dan HR unit.
6. Bagan Alir -
(jika ada)
7. Hal-Hal yang Jika ditemukan suhu berada di luar standar wajib berkoordinasi dengan
perlu GA & HR Unit agar dapat ditindaklanjuti
diperhatikan
1. GA & HR Unit
8. Unit terkait 2. Petugas farmasi
3. Petugas Laboratorium
1. Form No. 094/MC/VI/2019 tentang Monitoring Temperatur dan
9. Dokumen Kelembabaan.
terkait 2. Form No. 071/MC/I/2019 Tentang Permintaan Pemeliharaan/
Perbaikan Sarana dan Prasarana

10. Rekaman Isi Tanggal mulai


historis No Yang diubah
Perubahan diberlakukan
perubahan

5) Contoh SOP Pelatihan Karyawan


Standar Operasional Prosedur Training Karyawan halaman 1:

Co
ntoh SOP Training Karyawan – hal #1
Standar Operasional Prosedur Training Karyawan halaman 2

Co
ntoh SOP Training Karyawan – hal 2

6) Contoh Draft Notaris – Perjanjian


PERJANJIAN KERJASAMA

PT. SARIBINA EKA PRATAMA

Perwakilan Cirebon

Dengan

Notaris/PPAT. …………………………..

Tentang

Pembuatan Akta Otentik

====================================================================

Pada hari ini ………. Tanggal …………... bulan November tahun Dua Ribu Lima Belas di
kantor PT. SARIBINA EKA PRATAMA, Perwakilan Cirebon,Yang bertanda tangan di bawah
ini:-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Tuan DJAYADI, Direktur PT. SARIBINA EKA PRATAMA yang berkedudukan Di


Karawang, bertindak dalam kedudukannya tersebut oleh karena itu sah dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama PT. SARIBINA EKA PERTAMA, yang didirikan
berdasarkan Akta pendiri Nomor 66, tertanggal 16 November 1991,Perubahan anggaran
dasar Nomor 51, tertanggal 25 juli 1992, keduanya dibuat dihadapan Sri Soetengsoe
Abdoel Sjoekoer, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan
menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya Tertanggal 19
Desember 1992 Nomor C2-10331.HT.01.01Th 1992, terakhir dirubah dengan pernyataan
keputusan rapat PT. SARIBINA EKA PRATAMA Nomor 09, tertanggal 10 April 2014
yang dibuat dihadapan Abdul Rajab Rahman, SH. M.Kn, Notaris di Jakarta,yang telah
mendapat pengesahaan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
AHU-00864.4027.2014. ------------------------------------------------------------------
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama---------------------------------

2. Tuan/Nyonya…………………….. Sarjana Hukum, Notaris/PPAT Kabupaten


………………., dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan atas nama jabatannya yang
berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor ……………………… Tahun ………. diangkat menjadi notaris di Kabupaten
……………… dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Indonesia Nomor ……………………….. Tanggal …………………
tentang pengangkatan dirinya sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dengan
daerah kerja di kabupaten …………………. beralamat kantor di
……………………………………………
-------------------------------------------------------------------------------------selanjutnya
disebut sebagai Pihak Kedua----------------------------------Pihak pertama dan Pihak
Kedua secara bersama-sama disebut Para Pihak--------

para pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa Pihak Pertama adalah perusahaan yang salah satu kegiatan usahanya adalah
perdagangan barang dan jasa.
- Bahwa Pihak Kedua adalah Notaris merangkap PPAT yang mempunyai keahlian dan
kemampuan untuk memberikan jasa pembuatan perjanjian-perjanjian/pengikatan-
pengikatan yang diperlukan oleh pihak pertama guna melaksanakan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud diatas.
- Pihak Kedua menawarkan kerjasa sama untuk pembuatan akta-akta yg berkaitan
dengan pelepasan tanah yang akan dipakai oleh perusahaan pihak Pertama.
- Pihak Pertama dan pihak kedua sepakat mengadakan perjanjian kerjasama yang
tujuannya melindungi dan mengamankan kepentingan pihak pertama dalam kegiatan
usahanya.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para pihak setuju untuk saling mengingatkan
diri untuk membuat dan mendatangi perjanjian kersama ini (Selanjutnya disebut
"perjanjian") dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai mana tercantum
dalam pasal-pasal berikut ini:

Pasal 1
Ketentuan Umum
Apabila tidak di tentukan lain dalam pasal-pasal perjanjian ini, maka istilah-istilah yang
terdapat dalam perjanjian ini memiliki arti sebagai berikut:
a) Notaris adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta
otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b) PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah dan hak
satuan rumah susun.
c) Sertifikat adalah surat tanda bukti hak atas tanah dan/ atau bangunan.----------
d) Akta otentik adalah akta yg dibuat oleh Notaris/PPAT atau diproses oleh
Notaris /PPAT untuk di terbitkan oleh pejabat selain notaris/PPAT yang menurut
perundang-undangan berhak menerbitkan akta otentik.
e) pekerjaan adalah pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan wewenang,standar
profesi, kode etik Notaris/ PPAT serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f) dokumen adalah dokumen tertulus yang memuat data / informasi yang di
perlukan,releven,dan diterima sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g) Imbal jasa adalah fee atas pemberian jasa notaris /PPAT termasuk penggantian
biaya-biaya yang timbul untuk pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan
kode etik Notaris/PPAT yang berlaku.

Pasal 2
Ruang Lingkup

Pihak pertama memberikan pekerjaan kepada Pihak Kedua Untuk;

a. Membuat Akta Otentik;


b. Membuat salinan dan kutipan berdasarkan minuta Akta Otentik;
c. Melegalisir akta otentik;
d. Penyelesaian proses dan meneliti kebenaran serta keabsahan atas aspek-aspek
hukum yang melekat pada akta otentik sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
e. Menyelesaikan proses sertifikat hak atas tanah atau proses sertifikasi lainnya.
f. Pekerjaan jenis lainnya yang dibutuhkan oleh pihak pertama dan dapat
dilaksanakan oleh pihak kedua sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 3

Tata Cara Penyerahan Pekerjaan

1. Penyerahan Pekerjaan Kepada Pihak Kedua dilaksanakan dengan penyerahan


Dokumen yang dipakai sebagai dasar pembuatan Akta Otentik sebagaimana
dimaksud disertai bukti tanda terima dokumen.
2. PIhak Kedua wajib meneliti dan memastikan secara hukum keabsahan/kebenaran
dokumen-dokumen yang diserahkan oleh pihak Pertama, berdasarkan sumber-
sumber dan bukti-bukti otentik dari lembaga/instansi berwenang yang terkait
dengan dokumen dimaksud.
3. Pihak Kedua wajib memberikan penjelasan kepada pihak pertama ats isi Akta
yang akan ditandatangani serta meneliti kelengkapan dokumen pendukungnya
sebelum penandatanganan Akta.

Pasal 4

Jangka waktu Penyelesaian Pekerjaan

1. Pihak Kedua harus menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu.


2. Dalam hal terjadi keterlambatan atas penyelesaian pekerjaan,pihak kedua wajib
menyampaikan secara tertulis kepada pihak pertama sebab-sebab keterlambatan
tersebut dan batas waktu penyelesaian pekerjaan yang terlambat tersebut.
3. Jangka waktu penyelesaian Pekerjaan adalah sebagai berikut:

Jangka Waktu Maksimal


No Jenis Pekerjaan
( sejak awal kredit )

1 Akad Pengikatan Jual Beli/Pelepasan 3 hari


2 Proses pengukuran dan warkah Desa 3 hari

3 Pendaftaran tanah di BPN a/n Perusahaan 3 bulan

Pasal 5

Pernyataan dan Jaminan Pihak Kedua

Pihak Kedua menjamin hal-hal sebagai berikut kepada Pihak Pertama :

1. Memiliki izin-izin dan kewenangan untuk membuat Akta Otentik dan melaksanakan
kegiatan lainnya yang terkait dengan kewenangannya tersebut.
2. Dalam kapasitasnya sebagai PPAT memiliki izin-izin dan kewenangan untuk membuat
Akta dan melaksanakan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kewenangan tersebut.
3. Bersedia membacakan Akta ditempat kedudukan Pihak Pertama atau untuk kondisi
tertentu ditempat Debitur / Nasabah Pihak Pertama sepanjang tempat tersebut tidak
berada di luar wilayah kerja Pihak Kedua.
4. Melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan standar etika profesi yang berlaku.
5. Menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu sesuai dengan batas waktu dalam perjanjian
ini.
6. Memberlakukan informasi / dokumen yang ada pada penguasaanya sebagai dokumen
rahasia dan tidak membocorkan kepada Pihak manapun.

Pasal 6
Imbal Jasa Pekerjaan

Pihak kedua menginformasikan secara tertulis mengenai Imbal Jasa yang berlaku termasuk
perubahannya kepada Pihak Pertama.
A. 1. Akta Jual Beli / Akta Pelepasan /
Perjanjian Pengikatan = 1,5% dari Transaksi
2. Biaya saksi desa sampai dengan = 3% dari bersarnya transaksi
Warkah dan Rekomendasi Perijinan.
3. Biaya pendaftaran di BPN sampai dengan = Rp.6.000,-/m2
Terbit sertifikat HGB atas nama perusahaan
Termasuk fee notaris
4. BPHTB ( Kewajiban pembeli ) = 5% nilai NJOP dikurangi
Rp.60.000.000,-
5. PPH ( Kewajiban Penjual ) = 5%
6. Validasi dan Cek sertifikat = Rp.500.000,-
B. 1. Pemberlakuan Imbal Jasa yang berlaku sesuai dengan hasil negosiasi langsung antar
Pihak Kedua dengan Pihak Pertama
2. Pembayaran Imbal Jasa secara tunai atau pemindahan bukuan ke rekening Pihak
Kedua, setelah penandatanganan akta dengan pihak debitur atau nasabah Pihak
Pertama.

Pasal 7
Cara Pembayaran

Pembayaran oleh Pihak Pertama dengan Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
1. Pihak Pertama akan membayar uang muka sebesar 25% dari nilai kesepakatan, pada saat
pekerjaan akan dimulai.
2. Pihak pertama akan membayar 25% setelah dipotong uang muka, dibayarkan pada saat
pemberkasan dianggap lengkap memenuhi syarat untuk dilaksanakan transaksi jual
beli/sampai dengan surat ukur dari BPN.
3. Pihak Pertama akan membayar pelunasan sebesar 50% pada saat Sertifikat HGB selesai
atas nama Perusahaan.

Pasal 8

Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama

1. Jangka waktu perjanjian adalah 1 (satu) tahun dan dapt diperpanjang berdasarkan
kesepakatan Para Pihak.
2. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan mengirimkan surat
pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya jangka waktu 30 hari sebelum tanggal
berakhirnya perjanjian dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata.
3. Pengakhiran Perjanjian tidak menghilangkan kewajiban penyelesaian Pihak Kedua atas
penyelesaian pekerjaan yang pada saat pengakhiran kerjasama belum diselesaikan, dan
kewajiban Pihak Pertama untuk menyelesaikan pembayaran-pembayaran imbalan jasa
dan pembayaran-pembayaran lainnya yang belum diselesaikan.

Pasal 9

Penyelesaian Perselisihan

1. Perjanjian ini tunduk kepada hokum Republik Indonesia.


2. Untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin timbul dikemudian hari akibat
perjanjian kerjasama ini dan penafsiran Perjanjian Kerjasama ini akan dilaksanakan
secara musyawarah dan mufakat.
3. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai kata sepakat, maka Para Pihak setuju
memilih dan menetapkan kedudukan hokum atau domisili hokum pada pengadilan
Negeri.

Penutupan

Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur kemudian berdasarkan
persetujuan Kedua belah Pihak yang merupakan satu kesatuan dengan Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua pada tempat dan
tanggal sebagaimana dimaksud pada awal Perjanjian ini.

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

PT. SARIBINA EKA PRATAMA Notaris / PPAT


DJAYADI ………………………

Direktur Utama

7) Contoh SOP Gudang Dan Logistik

8) Contoh SOP HRD


Contoh SOP HRD SDM Personalia – Pergantian Penanggung Jawab Bagian/ Divisi/
Cabang Lengkap
Halaman 01

Contoh SOP HRD SDM Personalia


Halaman 02
Contoh: Form Pengesahan SOP HRD SDM Personalia

9) Contoh SOP Humas

Klinik PARAMITRA MEDIKA 2


Jl. Bayan I No. 120, Mustika Jaya, Bekasi, Telp 021-22114061

Tanggal Efektif :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Kode Nomer :
HUMAS Revisi Ke :
Jumlah Halaman : 2 hal
Pengertian Jenis Kegiatan :

Melaksanakan administrasi kehumasan.

Mengumpulkan, menyaring dan mengolah informasi dari mass


media untuk pembuatan kliping.

Mengumpulkan, menyaring dan mengolah informasi dari kotak


suara dan kejadian-kejadian di Klinik

Membuat laporan kegiatan.

Tujuan

Kebijakan

Prosedur Kegiatan Umum :

 Mengambil kunci ruang humas atas di bagian keamanan.


 Memeriksa kebersihan ruangan dan sekitarnya.
 Merapikan peralatan setelah kegiatan selesai.
 Mengembalikan kunci di Bagian Keamanan.

Kegiatan Khusus :

 Melaksanakan kegiatan Administrasi Kehumasan :


- Memeriksa surat-surat masuk dan keluar.
 Mencatat dan mendistribusikan surat masuk :
- Mengagendakan surat yang masuk dalam buku agenda
surat masuk.
- Meneruskan surat-surat ke Ka. Bagian Humas untuk
disposisi.
- Meneruskan/melaksanakan/memantau hasil disposisi
ke bagian/petugas yang terkait melalui ekspedisi.

 Membuat konsep surat. Membuat dan mendistribusikan


surat keluar :
- Pengetikan kembali konsep surat yang sudah disetujui
oleh Ka. Bagian Humas.
- Mencatat dibuku agenda surat keluar (menggandakan).
- Mengarsipkan.
- Mengantar surat kebagian terkait dengan
menggunakan buku ekspedisi.
 Memeriksa kebutuhan alat-alat kantor dan cetak humas :
 Permintaan barang rutin :
 Mengisi daftar permintaan barang keperluan rutin.
 Menandatangani bon permintaan barang keperluan rutin.
 Bon permintaan barang ditandatangani oleh Ka. Bagian
Humas.
 Bon permintaan barang dibawa ke Ka. Sub. Bag.logistik
untuk ditandatangani.
 Mengambil barang digudang.
 Memeriksa dan mencatat barang yang diterima dari
gudang.
 Pembuatan SPMU :
- Mengumpulkan nota/kwitansi untuk kebutuhan humas,
langganan mass media dan lain-lain.
- Membuat slip SPMU dan mencatat di buku
pengeluaran kas.
- Slip SPMU dicek oleh Koordinator humas, sebelum
ditandatangani Ka. Sub. Bagian.
- Meneruskan ke Bagian Keuangan.
- Memantau/menanyakan ke Bagian kasir apakah uang
SPMU sudah dapat diambil.
- Mengambil uang ke bagian kasir.
 Kas Humas :
- Mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan uang kas
dalam buku kas.
- Uang kas dapat dikeluarkan sesuai dengan
permintaan/kebutuhan yang diperlukan dengan bukti
kwitansi untuk kebutuhan rutin dan diketahui oleh
pejabat humas.
- Membuat SPMU untuk mendapatkan penggantian dari
Klinik bila kebutuhan tersebut bersifat dinas.
 Membuatan Kliping :
- Mengumpulkan bahan-bahan informasi dari media
cetak setiap hari.
- Menyaring/mengklasifikasikan bahan informasi.
- Mengolah bahan informasi menjadi kliping.
- Menyerahkan kliping untuk diketahui dan disetujui
oleh Ka. Bagian Humas.
- Mendistribusikan kepala Direktur dan unit kerja yang
terkait.
 P3I dari Kotak Saran dan Kejadian-Kejadian di Klinik:
- Mengumpulkan bahan informasi dari kotak saran
setiap 1 (satu)minggu sekali dan mencatat kejadian
khusus di Klinik Menyaring/mengklasifikasikan bahan
laporan.
- Mengolah bahan informasi menjadi laporan.
- Mencatat dalam buku agenda/pengarsipan.
- Mendistribusikan informasi kepada unit kerja terkait.
- Membantu kegiatan petugas humas di kelompok Kerja
yang lain bila diperlukan.
 Membuat laporan kegiatan :
- Setiap selesai kegiatan.
- Setiap bulan.
- Setiap bila diperlukan.

Unit Terkait Informasi

Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

10) Contoh SOP Internal Audit

Anda mungkin juga menyukai