KONSEP EKSPLORASI
Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia,
maka survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya
sudah dapat dimulai (peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi
jikaa belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu.
Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat
menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari
tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan
mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting.
Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian (sasaran
langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan,
orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan
tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar
dengan bantuan alat-alat seperti kompas geologi, inklinometer,altimeter, serta tanda-
tanda alami seperti bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll.
Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta
singkapan).
Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian
digabungkan dan dibuat penampang tegak atau model penyebarannya
(model geologi). Dengan model geologi hepatitik tersebut kemudian
dirancang pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan sumur uji
(testpit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan
pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di
peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.). Dari kegiatan ini akan
dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran mengenai
cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah
survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak.
Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan
dengan tahap eksplorasi selanjutnya.
2
sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan
klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengan
demikian perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko
dapat dihindarkan.
Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman,
ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi
(panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan batuan sampling ,
kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat
memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan
atau kemiringan lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan
produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun
prioritas bantu lainnya.
3. Studi Kelayakan
3
1.1.5 Tujuan Pemboran
Tujuan pemboran secara umum adalah Untuk mengetahui atau
mempelajari data dan informasi geologi (batuan, stratigrafi, struktur,
mineralisasi).
1. Mesin Bor
4
2. Pompa Fluida
5
4. Mata Bor/ Bit
5. Menara bor
6
6. Peralatan Pelengkap
Beberapa peralatan pelangkap yang sering dipakai dalam
kegiatan pemboran diantaranya meliputi:
- Water Swivel : Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti
air, lumpur, dari pompa menuju kedalam stang bor.
- Hoisting Water Swivel : Alat ini di desain untuk melewatkan air ke
dalam batang bor yang sedang berputar selama proses
pengangkatan dan penurunan.
- Hoisting Plug : Alat ini dihubungkan pada rope socket dan
digunakan ketika proses pengangkatan dan penurunan.
7
1.1.9 Pengambilan Conto Hasil Pemboran (Coring )
Tujuan utama dari pemboran eksplorasi adalah untuk mengetahui
kondisi geologi bawah permukaan dari pengambilan sampel inti
batuan/core. Pada eksplorasi cebakan mineral termasuk batubara data
geologi biasanya didasarkan atas pengamatan dan pendeskripsian
conto inti bor.
a. Pengintian Penuh (Full Coring).
Pengambilan inti dilakukan secara penuh dari permukaan
sampai kedalaman akhir pemboran. Ini yang biasa dilakukan dalam
eksplorasi untuk cebakan mineral.
b. Pengintian Setempat (Spot Coring)).
Pemboran dilakukan sebagai lubang terbuka (open hole) yang
kemudian diikuti dengan pengintian hanya dilakukan pada selang
kedalaman tertentu yang diinginkan, misalnya beberapa meter di atas
zone cebakan dan beberapa meter dibawahnya. Untuk ini sering
diperlukan lapisan petunjuk stratigrafi berdasarkan log geofisika dari
sumur terdekat yang sengaja dibor sebagai pilot drill hole, untuk
operasi ini sering dilakukan pilotand part-coring.
c. Pengintian Sentuh (Touch Coring ).
Pengintian dimulai segera setelah matabor mencapai beberapa
meter di atas target pengintian (bentuk pengintian setempat yang
kurang dapat dipercayai).
d. Pengintian Inti Terorientasi (Oriented Core Sample).
Dengan menggunakan alat tertentu, dimungkinkan dimana
orientasi kedudukan asli dari conto didalam tanah dapat ditentukan. Hal
ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur geologi dari
lapisan maupun dari rekahan atau jalur-jalur mineralisasi.
e. Perolehan Inti (Core Recovery ).
Dalam operasi pengambilan inti pemboran tidak selalu seluruh
selang kedalaman dapat diwakili oleh panjang inti yang diperoleh. Hal
ini disebabkan kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari inti
sewaktu diangkat dalam bumbung inti (core barrel ). Besarnya
perolehan inti (core recovery) dinyatakan dalam persen (% core
recovery) ), dengan mengukur panjang conto inti yang diperoleh dan
membandingkannya dengan panjang bumbung. Perolehan inti yang
buruk dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau keadaan
batuan yang rapuh dan dapat dipakai sebagai indikator untuk keadaan
struktur dari batuan, dan menggunakan bumbung inti yang diperbaiki
seperti triple tube core-barrel.
8
1.1.10 Keunggulan dan Keburukan Pegambilan Conto Hasil
Pemboran (Coring )
Keunggulan dari conto inti pemboran adalah :
1.1.12 Sampling
Sampling atau pengambilan sampel/contoh adalah tahap dari
suatu analisis, oleh karena itu pengambilan contoh ini dipilih
seperlunya saja tetapi representatif. Pengambilan contoh merupakan
pekerjaan pengambilan sebagian kecil dari material, sedemikian rupa
sehingga contoh mewakili sifat seluruh material tersebut. Didalam
melakukan pengambilan, lebih baik mengambil contoh beberapa kali
dengan jumlah kecil daripada mengambil contoh hanya sekali dengan
jumlah yang banyak.
9
Tugas 01 :
Kelas XII GP
10