PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan dewasa akhir?
2. Apa saja perkembangan fisik dewasa akhir?
3. Apa saja masalah-masalah kesehatan dewasa akhir?
C. Tujuan
1. Memahami usia dewasa akhir
2. Mengetahui perkembangan fisik dewasa akhir
3. Mengetahui masalah kesehatan dewasa akhir
1
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN MOTIVASI
2
Namun teori tersebut tidak dapat menjelaskan kompleksitas motifasi
pada manusia secara penuh, karena manusia merupakan mahluk yang dapat
berpikir dan merencanakan masa depannya, menentukan tujuanbagi dirinya,
dan merancang strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
3
badan mereka. saaat penelitian tersebut berakhir, para subjek yang kurus
kembali kehilangan berat badan secepat pertambahan berat badan pada
orang-orang gemuk yang mengakhiri dietnya (Sims, 1974).
Pengaruh Genetic pada Berat Badan dan Bentuk
Tubuh.Penelitian-penelitian tersebut menghasilkan penjelasan bahwa
terdapat suatu mekanisme biologis yang menjaga berat badan kita agar tetap
pada suatu set point (suatu sistempengaturan yang diasumsikan menjaga
berat badan agar tetap stabil) yang ditentukan secara genetis, dimana kita
akan tetap berada pada berat badan tersebut , selama kita tidak berusaha
menambah atau mengurangi berat badan kita (Lisner dkk., 1991). Titik
berat badan tersebut dapat memiliki variasi sekitar 10 persen keatas maupun
kebawah. Sebagai contoh, seorang wanita dengan set poin sebesar 150 pon
(75 kilogram) dapat memiliki berat badan antara 135 pon hingga 165 pon.
Teori set poin memprediksikan bahwa berat badan dan lemak tubuh
bersifat turun-temurun.Penelitian terhadap anak kembar dan anak adopsi
menghasilkan nilai korelasi antara baerat Badan dan lemak tubuh dengan
faktor genetis sebesar 0,40 hingga 0,70 (commuzie dan Allison, 1998).
sepasang individu kembar identik yang tumbuh di keluarga yang berbeda,
berat badan dan jumlah lemak tubuh.
Terjadinya mutasi pada gen-gen yang mengatur pola makan normal
dan pengaturan berat badan dapat mengakibatkan terjadinyanobesitas.
Sebagai contoh, salah satu gen yang disebut sebagai obese atau seringkali
disingkat sebagai ob, menyebabkan sel-sel lemak menghasilkan protein, yang
oleh para peneliti dinamakan leptin (berasal dsri ksts leptos pada bahasa
yunani, berarti kurus). Leptin dialirkan melalui darah menuju hipootalamus,
yakni bagian otak yang mengatur selera makan. Saat kadar leptin berada pada
tingkatan yang normal, orang akan makan dalam jumlah yang cukkup, hanya
untuk menjaga berat badan mereka. saat terjadi mutasi pada pada gen ob,
kadar leptin akan menjadi terlalu rendah, namun hipotalamus akan
4
menganggap tubuh kekurangan cadangan lemak dan memerintahkan individu
untuk makan dalam jumlah lebihbanyak (Zhang dkk., 1994). Menyuntikkan
leptin ke seekor tikus yang mengalami defisiensi leptin akan mengurangi
selera makan tikus tersebut, mempercepat proses metabolisme pada tikus yang
mengalami defisiensi leptin akan, mengurangi selera makan tikus tersebut,
mempercepat proses metabolism pada tikus tersebut, serta membuatnya
menjadi lebih aktif. Sebagai dampaknya, tikus tersebut kehilangan berat
badannya (Friedman, 2003).
Penelitian pada tikus memperlihatkan bahwa leptin memiliki peran
penting pada usia awal, dengan mengubah struktur kimia pada otak yang
mempengaruhi jumlah asupan makanan seekor hewan atau seorang manusia.
Beberapa penelitian menduga bahwa manakala bayi diberikan makanan dalam
jumlah yang berlebih selama periode berkembangnya hipotalamus, bayi
tersebut kelak dapat mengalami obesitas.
Para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah gen lainnya yang terkait
dengan masalah kelebihan berat badan (Farooqi dan O’rahilly, 2004;
Friedman, 2003; Herbert dkk., 2006). Sebagai contoh, para peneliti telah
menemukan gen yang memodulasi produksi protein, yang ternyata mengubah
kelebihan kalori menjadi panas alih-alih menjadi lemak. Keberadaan gen ini
mungkin merupakan penyebab orang dengan tubuh kurus tetap saja kurus,
meskipun mereka makan dalam jumlah yang berlebih (Arsenijevic dkk.,
2000).
Perdebatan mengenai kelebihan berat badan.Saat ini, para ilmuwan
sedang memperdebatkan kemungkinan melebarnya masalah daan tindakan-
tindakan pencegahannya. Seorang ilmuwan yang menemukan gen leptin,
Jeffrey Friedman, dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa peningkatan
jumlah penderita obesitas merupakan akibat dari semakin banyaknya orang-
orang yang gemuk; sedangkan jumlah orang yang kurus hampir-hampir tidak
mengalami suatu perubahan (Kolata, 2004). Dalam pengamatan Friedman,
5
orang kurus tidak menjadi obesitas-karena sebagian besar dari mereka
memiliki metabolisme yang cepat-sedangkanorang-orang yang gemuk
kesulitan menurunkanberat badannya secara permanen, meskipun mereka
ingin menurunkannya, karena berat badan ditentukan secara genetis. Para
ilmuan lainnya sepakat bahwa gen-gen memiliki peranan penting, namun
mereka memperhatikan bahwa perubahan lingkungan dan budaya
menyebabkan orang-orang memiliki berat badan tertentu. Selain itu, di luar
kelompok orang-orang yang sangat kurus dan kelompok orang-orang yang
sangat gemuk, terdapat jutaan orang yang mengalami peningkatan badan
antara 10, 30, hingga 50 pon, dan peningkatan tersebut tidaklah normal.
6
penyebab dari meningkatnya jumlah orang yang kelebihan berat badan
adalah: peningkatan konsumsi kalori dan penurunan jumlah olah raga.
7
1920-an dan muncul kembalii padaperiode 1960-an), payudara dan pinggul
yang besar menjadi sesuatu yang ketinggalan zaman. Saat ini, para wanita
Amerika memiliki standar bentuk tubuh yang janggal, yakni memiliki
payudara yang besar, namun dengan pinggul yang kecil!
8
menganggap diri mereka gemuk padahal mereka memiliki bentuk tubuh
yang kurus dan abnormal.
Gangguan pola makan dan gangguan konsep tubuh yang ideal juga
mengalami peningkatan dikalangan pria dewasa daan remaja. Pria memliki
delusi mengaggap tubuh mereka yang berotot sebagai tunuh yang terlalu
mungil, akibatnya mereka menggunakan steroid dan berlatih angkat beban
secara berlebihan ( Philips, dan Olivardia, 2000).
9
Mekanisme sitem saraf yang berperan pada kelekatan ibu dan bayinya
diyakini berperan dalam hubungan cinta romantic pada masa dewasa.
Hormone oxytocin memiliki peranan dalam attachment-caregiving
(kelekatan-perawatan), hormone ini mempengaruhi intensitas
pengekspresian perasaan cinta, peduli, saling percaya, tidak hanya antara
ibu dan anak tetapi juga antara teman dan pasangan (Taylor dkk, 2000b).
Salah satu indikator utama mengenai siapa yang kita cintai adalah
kedekatan: orang-orang yang berada di sekeliling kita sering kali
merupakan orang-orang yang juga akrab di hati kita. Kita memilih teman
dan pasangan kita dari sekelompok orang yang tinggal di sekitar kita, atau
bersekolah dan bekerja di dekat kita. Kemiripan penampilan, sikap,
kepercayaan, nilai-nilai, kepribadian, dan ketertarikan yang sama,
merrupakan indikator kedua dalam menentukanorang yang kita cintai
(Berscheid dan Reis, 1998). Meskipun psikologi populer terkadang
mengatakan bahwa kita tertarik dengan orang yang memiliki sikap
berkebalikan dengan kita, pada kenyataannya, kita cenderung memilih
teman dan pasangan yang memiliki kemiripan dengan kita.
10
Mereka yang merasacemas akan selalu berubah-ubah dalam menyikapi
hubungan berpasangannya, mereka ingin menjalin kedekatan, namun
merasa khawatir akan ditinggalkan oleh pasangan mereka (Aron, Aron
dan Allen, 1998). Mereka yang cenderung menghindar, akan sulit
mempercayai orang lain dan cenderung menghindar dari ketertarikan
hubungan intim.
11
3. Gender, Budaya, Dan Perasaaan Cinta
12
menikah dengan seseorang yang tidak mereka cintai, namun hanya
seperempat mahasiswi yang mengatakan hal yang sama (Kephart, 1967).
13
Motif-motif dalam melakukan hubungan seks.Penelitian yang
dilakukan pada sekian ratus mahasiswa dan pada lebih dari 1500
individu dewasa, mengidentifikasi enam factor yang mendasari alas an-
alsan yang dimiliki orang-orang untuk melakukan hubungan seks
(Cooper, Shapiro, dan Powers, 1998) :
14
Pemaksaan seksual atau pemerkosaan.Wanita dan pria
memiliki perbedaan persepsi terkait pemerkosaan atau hubungan
seksual yang dipaksakan: tindakan yang oleh wanita dipandang sebagai
pemaksaan seksual, bagi pria terkadang dipandang sebagai tindakan
yang wajar. Beberapa motivasi yang dimiliki pelaku tindakan
pemerkosaan antara lain :
Pengakuan kelompok. Mahasiswa yang secara fisik melakukan
pemaksaan terhadap pasangan mereka untuk melakukan hubungan
selsual, sering kali melakukan hal tersebut karena mendapatkan
tekanan dari teman-teman prianya untuk membuktikan
kejantanannya (Kanin, 1985).
Rasa marah, pembalasan dendam dan keinginan mendominasi atau
mempermalukan korbannya. Motivasi ini terlhat pada para prajurit
yang melakukan tindakan pemerkosaan terhadap para wanita saat
berlangsungnya perang dan para prajurit tersebut seringkali
kemudian membunuh wanita tersebut (Olujic, 1998).
Narsisme dan rasa permusuhan terhadap wanita. Para pria yang
agresif secara seksual sringkali memiliki sifat narsisme sehingga
tidak memliki kemampuan berempati terhadap wanita.
Rasa tidak suka terhadap korban, dan kesenangan sadistic yang
didapat dari menyakiti. Sejumlah kecil pelaku pemerkosaan
merupakan pria yang memiliki motif menyakiti atau membunuh
korbannya.
15
dianggap baik atau buruk. Budaya menyebarkan pemikiran-pemikiran
ini melalui peran gender, dan naskah seksual, yang menentukan perilaku
yang dianggap layak saat melakukan hubungan seks, sesuai gender, usia
dan orientasi seksual seseorang.
16
orientasi wanita homoseksusal cenderung bersifat lebih fleksibel
dibandingkan orientasi pria homoseksual.
17
mendekati adalah tujuan yang ditetapkan berdasarkan keinginan mencapai
suatu hasil, atau mendapatkan suatu pengalaman, seperti belajar
menyelam dilaut. Sedangkan avoidance goals atau tujuan menjauhi yaitu
adalah tujuan yang ditetapkan berdasarkan keinginan menghindari
pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti tidak terlihat memalukan
saat tampil dihadapan umum.
Keinginan dan self-efficacy. Sebagaimana didiskusikan dalam
penelitian dari jarak dekat” motivasi berprestasi tidak hanya bergantung
pada kemampuan, namun juga bergantung pada apakah seseorang
memiliki tujuan penguasaan (tujuan mempelajari), yang fokusnya adalah
mempelajari suatu kemampuan baru dengan baik atau tujuan kinerja yang
fokusnya adalah mendemonstrasikan atau memamerkan kemampuan kita
pada orang lain. tujuan penguasaan menyebabkan seseorang mampu
menerima kegagalandan kemunduran, sedangkan tujuan kinerja
menyebabkan seseorang akan menyerah saat menghadapi kegagalan.
Orang-orang berprestasi tinggi mampu menemukan kombinasi yang tepat
antara menguasi sesuatu dengan baik dan endemonstrasikannya dengan
kinerja yang maksimum. Harapan dan keyakinan (baik positif maupun
negative) yang dimiliki seseorang dapat menciptakan self-fulfilling
prophecy. Harapan dan keyakinan seseorang berasal dari tingkat self-
efficacy.
18
Para pegawai merasa bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang
penting dan memliki makna bagi mereka.
Para pegawai memliki kendali atas berbagai aspek dari pekerjaan mereka,
seperti menentukan jadwal mereka dan membuat keputusan.
Tugas-tugas bervariasi.
Perusahaan menetapkan peraturan-peraturan yang jelas dan konsisten
Para pegawai memliki hubungan yangs aling mendukung dengan atsan
dan rekan kerja mereka.
Perusahaan menawarkan kesempatan belajar bagi para pegawainya.
19
keidakbahagiaan. Para ilmuan telah mengidentifikasi tiga jenis konflik
motivasi :
20
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah,
danketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen
utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan,
di mana motivasi ini juga terdiri dari motivasi untuk makan, motivasi untuk
mencintai sesama makhkuk hidup, motivasi untuk melakukan hubungan
seksual dengan pasangan, serta motivasi untuk berprestasi dalam segala hal,
yang mana setiap indivdu memilik motivasi-motivasi tersebut agar tetap
dapat mempertahankan hidupnya.
B. SARAN
Diharapkan setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat
memahami arti sesungguhnya dari motivasi, kemudia dapat mengenali
potensi apa yang ada dalam dirinya, kemudia mamaksimalkan usaha-
usahanya dalam berprestasi.
21
22