Anda di halaman 1dari 7

IMMORTAL STARS

Chapter 5

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Author : So pasti gue lahhhhh, Ai-chan yang kawaii ini ( jijik !!)

Rate : T (aman  )

Summary : Di KSHS ada 2 band yang terkenal.’ Blazing Stars’ dan ‘Immortal Blazer’ Waktu Festival
Budaya sekaligus perayaan Ulang Tahun Blazing Stars, Immortal Blazer memberikan hadiah yang luar
biasa. Apa ya hadiahnya ? Enjoy It ya All. Semua pairing ada.

A/N : Tolong review-nya ya senpai-senpai sekalian, kalau mau nge – flame bayar Rp100.000,- @ huruf

Ohohohoho berjanda, eh maksudnya bercanda ….

DON’T LIKE, DON’T READ !!

“APAAA DUET?” teriak Sakura dan Naruto berbarengan sampai telinga orang-orang yang ada disitu
mengeluarkan darah.

“Ya duet, kenapa memangnya?” Tsunade balik bertanya

“Tidak-tidak, aku tidak mau. “ Sakura menggelengkan kepalanya keras.

“Oh ayolah Sakura,ini demi sekolah kita.” Tsunade mencoba membujuk Sakura

“Aku tidak mau Tsunade-sama, tolong jangan paksa aku ….” Sakura memelas.

“Mungkin iya untuk yang lain Sakura, tapi ini tidak. Ini permintaan dari Walikota, tolong kau kabulkan.”

“Iya Ra, ini kan demi sekolah kita juga, masa’ lo gak mau sih.” Hinata ikut-ikutan.

“Iya Ra, sekali ini aja,” Tenten juga ikut-ikutan

Anggota Immortal Blazer cuman geleng-geleng doang ngeliat aksi pemaksaan dari Tsunade-sama. Sakura
diam, lalu mengangguk pasrah.

“Iyadeh gue mau. Aku mau Tsunade-sama.”


“Bagus, Festival Budaya tinggal 5 hari lagi. Manfaatkan waktu kalian baik-baik ya. Dan buat konsep
konser kalian dengan penuh kejutan.” Tsunade melanjutkan ceramahnya.

“Baik Tsunade-sama.” sahut IB dan BS berbarengan.

“Oke, kalian boleh kembali.”

“Arigato Tsunade-sama.” IB dan BS pun keluar.

“Eh,ke kantin lagi yok! Bakso gue belom abis tau.” Hinata mengajak kawan-kawannya ke kantin lagi.

“Males ah, kita ke kelas aja yok, sambil mikirin konsep apa yang mau kita bikin.” tolak Temari, Hinata
mendengus.

“Yah tapi kan, bakso gue belom abis.”

“Heh Sadako, lo kira kantin itu kaya rumah bekecot apa, bisa pindah-pindah. Lo gak kesana 1 abad pun,
tu kantin juga masih ada.” Sasuke membalas (‘heh Sasuke, emang lo bisa menjamin, ni sekolah bisa
berdiri terus?’ Sasuke : lo gak bisa diajak kompromi ya Thor, CHIDORII!!’)

Hinata langsung sewot

“Gak usah ikut campur Ayam Jelek!”

“Iya Ta, gue sebenernya benci bilang ini, tapi Sasuke bener juga.” ucap Ino, Hinata mengangguk pasrah.

“Iyadeh….”

“Kayanya ada yang kelupaan deh, tapi apa ya?” gumam Tenten, gak tau ada yang dengerin ato enggak.

“Woi, kami mau ke gedung olahraga, lo lo pada, pergi duluan sono gih.” Naruto akhirnya bersuara.

“Yaudah sono,” jawab Sakura cuek, anggota IB langsung ngacir ke hall olahraga indoor yang ada di
belakang sekolah. Sementara BS melanjutkan perjalanan.

“AH, GUE INGET!” teriak Tenten, semuanya langsung pada berenti.

“Inget apa Ten?” tanya Sakura

“Acara Festival Budaya pas banget barengan sama Ulang Tahun Blazing Stars yang ke-5. Lo inget kan?”

“Oh iya ya, kok gue bisa lupa sih?” ucap Sakura memukul jidat nong-nongnya sendiri. (‘peace Sakura’)

“Terus apa rencana kita?” tanya Hinata.

“Hmm… gini aja deh, sore ini kalian ngumpul dirumah gue, buat bahas konsep konser kita. Gimana?”
Sakura meminta persetujuan

“Oke, jam berapa neh?”


“Jam 4, lo lo pada bisa kan?”

“Bisa bisa, terus lo karang karang aja sendiri dulu Ra kosepnya, ntar kalo ada yang mau dibaikin, kita
baikin sama-sama.”

“Yoi deh, yok ah kekelas.”

Lalu mereka jalan sampe nyampe di kelas.

Sementara itu di gedung olahraga…..

“Pass Shika!” Naruto minta bola dari Shikamaru, lalu menggiringnya.

“Naruto !” Sasuke manggil Naruto, Naruto yang udah ngerti aba-aba dari Sasuke, mengoper lagi bola
basket yang tak berdosa itu ke Sasuke. Lalu dengan kecepatan kilat menyambar (‘lebay deh lo Thor’)
Sasuke melakukan slam dunk, dan….

BANG!

Bola masuk, dan mendarat dengan mulus dilantai.

“Eh istirahat dulu, gue capek.” Naruto nyuruh teman temannya istirahat.

Mereka pun duduk di tribun penonton yang kosong mlompong.

“Eh Nar, gimana konsep konser kita ntar?” Sai tanya.

“Ntar deh gue pikirin.” Jawab Naruto.

“Bukannya Festival Budaya tu, barengan ya sama ultahnya BS yang ke-5.” celetuk Neji

“Iya ya, kok gue gak kepikiran ya.” Shikamaru nyaut. (‘ya iyalah gak kepikiran, lo kan tidur mulu
kerjaannya’)

“Terus gimana?” Sasuke nanya, gak ada yang nyadar kalau daritadi air muka Naruto berubah.

“Ya gak gimana gimana, emang apa urusannya kita sama mereka?” kata Sai.

“Iyasih,…”

“Lo kenapa Nar, kok diem…”

“Hmmm gak papa…. Sore ini lo lo pada bisa gak kerumah gue, kita rapat buat nyusun konsep dan gue
juga mau minta bantuan…”

“Bisa, jam berapa?”

“Jam 4, oke?”
“Oke deh kekelas yok.!” ajak Sai.

“Ayok.”

‘Gue harus jujur sama mereka’ batin Naruto

OOOOO

Rumah Sakura ….

“Hmm… “ Sakura menggumam. Dia lagi rebahan dikamar tidur, sambil dengerin lagunya Avril di
walkman.

“Kayanya lagu ini cocok nih” katanya waktu Skater Boy nya Avril berkumandang di telinganya. Agak diam
bentar lalu mencelat ke meja belajar dan ngambil kertas ama pulpen, mulai nyorat-nyoret kertas gak
berdosa itu.

‘TING TONG’ (‘bunyi bel rumah Sakura Author bikin standar, kalo mo pake suara ayam,ntar pada
bingung lagi’)

“Pasti anak-anak dah,” Sakura langsung ngacir ke bawah, dan bukain pintu buat temen-temennya.

“Yo Ra…” Temari melambai.

“’Masuk deh, ke kamar aja langsung,” kata Sakura, mereka langsung kabur ke kamar Sakura. Sementara
Sakura pergi kedapur buat ngambil cemilan.

“Gimana konsepnya, udah lo coba bikin?” tanya Temari begitu Sakura masuk.

“Udah sih…”

“Silahkan lo jelasin…”

“Oke jadi lagunya kita make lagunya Avril aja semuanya. Hmm… lo semua bisa maen sepatu roda kan?”

“Iya bisa.”

“Bagus! Jadi gini…..

Rumah Naruto….

“Oh gitu oke gue paham…” Sasuke mengangguk, diikuti yang lain. Naruto terdiam kelihatan gelisah.

“Lo kenapa sih Nar? Dari tadi disekolah lo jadi diem kaya gitu…”
“Temen-temen, gue mau jujur sama lo lo pada…”

“Jujur aja Nar…” kata Sai

“Sebenarnya….. gue suka sama Sakura, udah lama…”

“Oh, lo suka sama Sakura…” kata Sasuke ber-‘oh’ ria

“Kok kalian gak kaget sih.?” Naruto heran setengah idup.

“Ngapain kaget, gue juga dah lama suka sama Hinata…” ujar Sasuke mantap

“Gue juga...”

“Apalagi gue…”

“Gue dah lama suka sama Temari….”

“Wah kalau gitu sama dong, hmmm… gue punya ide nih, waktu Festival Budaya kan ultahnya BS gimana
kalau……

-SKIP-

“Oh gitu ya… setuju deh.”

“Kita minta bantuan sama Kakashi-sensei gimana?”

“Oke lah…”

Dan dirumah Sakura, BS lagi kena bersin mendadak.

OOOOO

“JIDATTT…” panggil Naruto ke Sakura yang lagi jalan di koridor, Sakura menoleh, lalu balas memanggil.

“APA DUREEEN???!!!”

“Sini, kita harus rapat, kumpulin anak buah lo dulu.”

“Iya gue tau, bawel!”

“Yaudah cepetan.”

Setelah anggota IB dan BS ngumpul, mereka jalan bareng-bareng ke ruang musik


“Oke ada apa lo nyuruh kami ngumpul…?” tanya Sakura

“Lagu apa yang mau dipake buat kita duet?” Naruto nanya balik, diluarnya sih cool cool aja, tapi
jantungnya lagi konser akbar. Berlaku buat semua anggota IB.

“Gue gak ada ide, lo aja yang mikir.”

“Gue ada dua, No Air sama Just Give Me The Reason…” kata Naruto

“Hmm… gue setuju, konsepnya gimana?” tanya Sakura

“Nah itu yang dari kemaren gue pikirin, lo ada ide gak?”

“Hmm…. Apa ya? Ha! Gini aja……

-SKIP-

“Setuju gak?”

“Oke deh, semuanya dah deal ya…”

“Yoi, oh ya Nar, jadi gak tempat Kakashi-sensei?”

“Jadi dong, tadi malem gue hubungin, katanya jam 3 ini baru ada waktu. Kita temuin aja di
ruangannya…” jelas Naruto.

“Mau ngapain emang?” tanya Tenten penasaran.

“Lo lo pada, gak perlu tau deh…” Shikamaru nyaut

“Ha? Yasud serah lo aja…”

“Udah belom rapatnya, gue laper neh…” Hinata bersuara.

“Kalo lo mau pergi ya pergi aja..” timpal Sasuke, Hinata langsung berdiri terus narik Sakura.

“Ayok Ra, kita makan bakso.”

Sasuke melongo, ‘Gue kan cuma bercanda…’ batinnya

“Oke, udah kan rapatnya…” Ino, Tenten, dan Temari berdiri terus ngikutin Sakura sama Hinata yang
udah ngacir duluan kekantin.

Sakarang tinggal IB aja diruang musik

“Eh, kalo kita minta bantuan sama Anko-sensei juga gimana?” usul Sai

“Wah ide bagus tuh, tapi kapan Anko-sensei bisa kita ajak ngomong…?” tanya Naruto.

“Kita janjian aja dulu, jadi begitu ada waktu luang, langsung kita temuin, gimana?”
“Okelah, ke kantin yok ah, gue tiba-tiba laper…” celetuk Sasuke

“Halah, bilang aja lo mau ngeliat nona Sadako itu, kan?”

“Dia bukan Sadako dodol…”

“Lho? Lo kan sering manggil dia dengan nama Sadako??”

“Diem lo !!”

“Hmmm…”

Akhirnya IB pergi ke kantin juga.

TO BE CONTINUE

Akhirnya update juga, setelah sekian lama penantian, akhirnya ide datang juga…. Kekhekhekhe….
Trims ya yang udah mau baca karya Aya-chan yang kawaii super ini (‘cuih’) oke, tunggu aja
kelanjutannya di chapter depan ya…..

Jangan lupa…

REVIEW

Anda mungkin juga menyukai