Daftar Isi
Kokuhaku Yokou Renshuu
Daftar Isi...................................................................................................................... i
Pengenalan................................................................................................................ 1
Latihan 1..................................................................................................................... 4
Latihan 2.................................................................................................................. 41
Latihan 3.................................................................................................................. 58
Latihan 4.................................................................................................................. 84
Epilog...................................................................................................................... 199
Sumber : Baka-Tsuki
[i]
Pengenalan
“Sudah 7 tahun berlalu, ya....”
1
Tan adalah warna kulit yang gelap akibat proses penggelapan menggunakan sinar UV,
biasanya berwarna coklat tua/coklat hitam
[1]
Sewaktu SMA, aku lebih sering keluar dengan grup beranggotakan
enam orang, tiga perempuan dan tiga laki-laki.
Terkecuali seseorang.
Kami belum bertemu sejak kelulusan, tapi aku selalu ingat kilauan
senyum mereka bagaikan matahari.
[2]
Enomoto Natsuki
Zodiak: Cancer
Golongan Darah: O
[3]
Latihan 1
Semua itu dimulai dari secarik surat.
‘Aku yakin berpikir bahwa Yuu sama sekali tidak tertarik soal cinta
atau sesuatu seperti itu...’
Dia mungkin menolaknya kali ini, tapi siapa sangka apa yang akan
terjadi lain kali.
[4]
Saat itu tiga puluh menit sebelum sekolah berakhir, dan hanya ada
mereka berdua di loker sepatu.
[5]
Yuu berbalik perlahan dan dengan tatapan aneh di wajahnya, mata
merekapun bertemu.
Dia tahu kalau mungkin saja Yuu juga merasa gugup, karena
suasana di sekitar mereka tidak seperti biasanya.
Meskipun tanpa melihat cermin, dia yakin kalau saat ini wajahnya
sangat merah.
“..... Huh?”
Satu kata itu berbentuk pertanyaan, tetapi itu lebih dari cukup.
[6]
‘Yuu.... tersipu malu...!?’
Karena reaksi yang tak terduga ini, Natsuki pun kehilangan kata-
kata.
“Be....Be...”
“Be?”
Bahkan Natsuki pun heran dengan apa yang baru saja dia rasakan
pada tangannya. Dia sadar bahwa sekarang dia tak dapat berpikir
dengan jernih. Jika seperti ini, dia akan berakhir dengan mengatakan
hal yang tidak penting.
[7]
Dia beralih pikiran secepatnya.
‘Tidak, tapi hanya untuk sekarang, dan itu hanyalah strategi yang
lain....’
“Hah? Latihan?”
[8]
Di saat seperti ini, sebenarnya lebih sulit ketika lawan bicara tak
mengatakan apapun. Dengan panik, senyum Natsuki pun mulai
melemah.
“......Eh?”
“Iya. Faktanya kau sedang berlatih itu artinya pasti ada seorang,
kan?”
2
chop adalah semacam teknik dalam karate yang biasa digunakan untuk membelah kayu dalam
tes ketahanan
[9]
Napas Natsuki pun tersentak ditenggorokannya, melihat
bagaimana dengan mudahnya Yuu menerima kebohongan yang baru
saja terpikirkan olehnya.
Tapi dia tahu itu adalah kesalahannya sendiri karena menyebut itu
hanya sekadar latihan.
“Ow ow!!”
“Eh~ Pelit!”
[10]
terang-terangan atau semacamnya, tapi hal itu lebih seperti aturan tak
tertulis di antara mereka berdua.
♥♥♥♥♥
‘Bukankah saat ini aku seperti gadis yang sedang jatuh cinta? Ya
sebenarnya memang begitu, tapi.....’
Dan itu ditujukan tak lain kepada teman masa kecilnya, penerima
perasaan yang tak terbalaskan selama bertahun-tahun lamanya. Yuu
mungkin gugup sepanjang waktu, lebih dari yang dapat Natsuki
bayangkan.
[11]
Natsuki dan Yuu adalah tetangga rumah dan tempat duduk
mereka juga berdekatan, lebih tepatnya Natsuki duduk tepat di
depannya.
‘.....Kalau diingat-ingat, kurasa Yuu juga tidur lebih sering hari ini.’
Saat jam istirahat dan pulang sekolah, Selalu ada orang yang
berkumpul di sekitar meja Yuu.
“Aku harus mampir ke kantor guru, jadi kau dan Haruki pergilah
dulu.”
[12]
“Baiklah. Kalau begitu, ayo!” Souta mengangguk ringan dan
menarik tangan Yuu. Dengan ditarik oleh mereka berdua, Yuu
meninggalkan kelas. Saat Natsuki memandangi kepergian mereka,
tanpa sadar dia bergumam,
“Enaknya....”
“Para laki-laki memang selalu akrab, tetapi para gadis juga tak
ingin kalah, tahu?”
Setelah ia, dibisiki dengan suara yang lembut dan baik hati.
“Akari, Miou.....”
Gadis cantik dengan rambut yang gelap, Hayasaka Akari, dan Aida
Miou, dengan rambutnya yang lembut dan manis. Mereka baru saja
bertemu saat SMA, tetapi sejak mereka bergabung di klub Seni
bersama-sama, mereka langsung menjadi sahabat.
[13]
“Eri-sensei sangat bersemangat saat dia berbicara sesuatu seperti,
‘Tahun ini pasti kita akan meraih emas!’”
Di sisi lain, ada banyak anggota yang bergabung tetapi sama sekali
tidak tertarik untuk melukis, membuat keramik, memahat, ataupun
sesuatu seperti itu. Hanya karena tak ada klub Manga di sekolah,
banyak dari mereka bergabung hanya karena ingin menggambar
ilustrasi atau manga.
[14]
Natsuki sering menghadiri pertemuan klub, tetapi untuk
posisinya, mungkin dia berada di area abu-abu.
Dia tak seperti Akari dan Miou. Pada akhirnya, tidakkah dia hanya
setengah-matang jika dibandingkan dengan mereka?
♥♥♥♥♥
Hanya ada beberapa siswa kelas satu dan kelas dua yang berada di
ruang Seni.
[15]
“Sejak aku menggunakan kanvas yang lebih besar, aku masih
harus menambahkan lebih banyak pada itu. Bagaimana denganmu,
Akari-chan....?”
Dia tahu bahwa Miou yang rajin dan juga Akari yang kreatif, telah
menyelesaikan banya gambaran kasar di buku sketsa mereka.
“Ah, sebenarnya, aku juga hendak menanyakan itu. Tapi aku pikir
tidak baik membicarakannya di dalam kelas.”
[16]
Kuas Miou berhenti bergerak, dan dengan malu bergabung dalam
percakapan juga.
[17]
“Dan setelah itu, kami makan ramen di kedai yang ada di depan
stasiun dalam perjalanan pulang! Itu sangat enak.....”
Tak dapat menahannya lebih lama lagi, dia terlalu banyak terluka
dan berteriak pada akhirnya.
[18]
“Tapi kalau begitu aku terlihat terlalu patuh, jadi itu tak bagus
samasekali!”
[19]
Sejak awal, Haruki adalah orang yang perhatian dan bersaudara,
tapi saat berhubungan dengan gadis, itulah dimana garis tergambar.
Dia lebih sering bergaul denga para pria, dan pengecualian hanya
berlaku pada teman masa kecilnya, Natsuki.
“Huh?”
[20]
“Yuki-chan~! Kami juga akan membantu, oke?”
[21]
dengan Yuu dan Souta, juga, tapi dia bukan tipe orang yang memulai
pembicaraan.
“Koyuki-kun sangat baik, dan dia orang yang baik hati. Jadi
meskipun dia dipaksa untuk bergabung di suatu klub, dia benar-benar
bingung bagaimana caranya menolak ajakan itu tanpa harus menyakiti
perasaan siapapun.”
[22]
Tak dapat memperoleh ide apapun, Natsuki mengerutkan alisnya
dan mengangguk setuju.
♥♥♥♥♥
Fakta bahwa itu adalah latihan berarti bahwa akan ada pengakuan
sebenarnya.
[23]
Dan ini berarti bahwa Yuu, yang terpilih menjadi teman latihan
sebagai gantinya, tidak termasuk dalam kandidat.
‘Meskipun, pria lain yang aku lihat pernah bergaul dengan Natsuki
adalah mereka....’
Dia tak protes tentang itu, dan bahkan setelah mereka masuk SMA,
mereka tidak mencoba untuk mengambil jarak atau apapun dalam
hubungan mereka. Jadi jika mendadak menjauh sekarang akan
membuat keadan menjadi tak nyaman.
[24]
Saat dia secara tak sadar mengeluarkan desahan, Souta, yang
mempunyai pendengaran yang baik, merespon,
Ketika dia melihat pada papan tulis putih yang ada didepannya,
dia teringat bahwa mereka sedang membahas film. Berharap agar
kegelisahannya tidak dihiraukan, Yuu perlahan membuka mulutnya,
“Itu benar tapi, Yuu, kau pada dasarnya lebih dari kebanyakan
orang, bukan?”
Haruki berbeda dari mereka berdua. Dia suka menonton film edgy
yang ditampilkan di Bioskop. Dari mereka bertiga, dialah satu-satunya
yang sering pergi ke bioskop.
[25]
Sejujurnya, mereka kesulitan dalam menentukan tema.
Bahkan Yuu, yang sejak awal menolak ide Souta, sulit untuk
menolak setelah haruki memberitahunya hal itu.
Semua itu berawal 2 tahun yang lalu, pada musim gugur tahun
pertama mereka di SMA.
[26]
Berbeda dari Haruki yang biasanya tenang, seperti singa, yang
mana duduk tenang dengan tangannya yang disilangkan, memberikan
suasana yang serius dan tegang.
[27]
Dia sepertinya mulai mempeributkan semuanya sendiri, dan
menepuk dahinya sambil mendesah.
Yuu merasa kagum saat dia dengan cepat meringkas apa yang
mereka berdua katakan.
[28]
Sebelumnya, dia tidak sabaran karena itu terasa seperti mereka
hanya sedang memamerkan bakat mereka.
Jika tidak, dia akan mulai menganggapnya sebagai rasa iri yang
nyata, dan kemudian semuanya akan berakhir.
Saat dia menyadari itu, Haruki dan Souta telah kehabisan amunisi
untuk ide mereka.
[29]
Meskipun itu hanya untuk latihan, Natsuki yang telah menyatakan
perasaannya kemarin, tak diragukan lagi, “gadis yang sedang jatuh
cinta.”
“...... Kita dapat meminta Natsuki, atau siapapun dari klub Seni,
bukan?”
Dia mengerti inti dari apa yang ingin Haruki katakan, tapi itu
sedikit memalukan untuk benar-benar menerima kata-katanya.
“Jadi, itu seperti dia akan selalu mempunyai seseorang yang dapat
diandalkan?”
“Tapi dengan mengandalkan orang lain itu berarti bahwa orang itu
dapat mengandalkanmu, juga. Selain itu, orang yang mencoba untuk
melakukan semuanya sendiri justru sulit untuk didekati, kan?”
[30]
Kali ini, Yuu hanya dapat menempelkan kepalanya pada kata-kata
sederhana itu.
‘Tepat waktu....!’
“Aauu..!”
Krieet, tukk
[31]
Pintu yang tidak terpasang dengan benar dibuka dengan
kebisingan yang biasa.
“.... Hati-hati,”
“Itu bukan berarti seorang gadis tak akan dapat membukanya, tapi
itu benar-benar berat.”
“Entahlah....”
[32]
“Yuu~... pernakah kau mendengar tentang ‘Satu cinta berlanjut
untuk waktu yang lama’?”
“Eh, cinta?”
Saat dia mengulang kata itu dalam diam pada dirinya sendiri,
jantungnya sakit seakan ada yang telah mencengkeramnya.
Dan dengan rasa perih itu, dia mulai sadar akan perasaannya pada
Natsuki.
‘..... Jika itu tak terbalaskan, itu masuk akal kalau itu berlanjut
untuk waktu yang lama.’
Dikatakan bahwa zat kimia yang ada pada otak kita yang
mempengaruhi percintaan akan habis setelah sekian lama. Tentu saja,
itu tampaknya bervariasi dari kasus ke kasus, tapi dia merasa anehnya
bahwa itu meyakinkan.
[33]
Dalam kasus cinta tak terbalaskan, ada hal yang harus kau
persiapkan untuk dirimu sendiri.
‘Itu sedikit menyedihkan, tapi itu adalah salah satu cara untuk
mengatasinya.....’
Yuu belum bertanya padanya kapan itu dimulai, tapi dia juga
mempunyai perasaan sepihak pada seseorang.
Haruki dan Yuu hanya dapat tertawa bagaimana jelasnya dia, tapi
karena Hayasaka sedikit tidak peka akan dirinya sendiri, sepertinya dia
juga tidak menyadari apapun.
[34]
Diantara para pria, dikatakan bahwa dia pada dasarnya “Gadis
yang sangat manis ketika dia diam,” tapi dia juga mendengar bahwa
ada beberapa pria yang diam-diam memperhatikannya.
Dari apa yang dia dengar dari Natsuki, meskipun, sikapnya lebih
seperti, “Persahabatan melebihi cinta! Seni!”
“...... Apa ada sesuatu yang terjadi di antara kau dan Hayasaka?”
Terdapat suara redam saat pipinya jatuh pada meja, dan diikuti
suara cekung saat dia berbicara,
“Yaa, baik, aku mengerti apa yang kau maksud, jadi jangan bicara
lagi....”
[35]
“Haah, dia dikelilingi oleh para gadis.... Mereka bukan dari klubnya
atau apapun, kan?”
Dia belum berbicara banyak dengan Ayase Koyuki, tapi dia tahu
bahwa dia dan Natsuki saling berbagi ketertarikan yang sama akan
manga.
[36]
kapanpun Natsuki menghampiri untuk berbicara dengannya, dia selalu
memberi mereka ruang sebanyak yang dia bisa.
‘Itu bukan berarti dia orang yang buruk atau semacamnya, tapi
hanya saja ada sesuatu yang menggangguku....’
Yuu berkata, dan seakan kabur dari itu, kembali ke meja untuk
mengambil tasnya.
“..... Apa kau sudah lupa kalau aku adalah ketua klub, dan karena
itu aku punya kunci untuk ruangan ini?”
[37]
Yuu tertawa didalam hati pada dirinya sendiri, menyadari bahwa
dia bertindak sangat bodoh.
Lebih sulit dari yang dia bayangkan untuk terus berurusan dengan
betapa menyedihkannya dia saat berhubungan dengan bakat atau
cinta.
‘Tapi bukan berarti aku hanya bisa menyerah, jadi tak akan ada
gunanya.....’
[38]
Setoguchi Yuu
Zodiak: Cancer
Golongan Darah : AB
Teman masa kecil Natsuki. Anggota Klub Penelitian Film. Orang yang
baik, dan terkenal di kelas. Mempunyai adik perempuan
[39]
Latihan 2
Hari kedua setelah latihan pengakuan, Natsuki memandangi
kalender di kamarnya.
Saat membuka tirai kamarnya, dia dapat melihat kamar Yuu yang
ada di lantai dua rumah sebelah.
♥♥♥♥♥
[40]
Meskipun dia datang dengan semua semangatnya, sayangnya, Yuu
tidak di rumah.
“Begitu..... Kurasa aku akan langsung pulang untuk hari ini, kalau
begitu.”
“Ehh-? Kupikir dia akan segera pulang, jadi ayo main game sambil
menunggunya,”
“Keduanya!”
Tiap kali dia tersenyum gembira dengan mata sayunya, wajah Yuu
selalu terbayang di pikirannya.
[41]
Natsuki, yang sedang mengikuti dibelakangnya, terkejut dengan
pertanyaan mendadak itu.
“Hmm--? Yaa, jika kau tak ingin memberitahuku, itu tak apa, sih,”
Tidak, dari yang dia ketahui tentang sifat teman masa kecilnya itu,
dia mungkin tidak akan mengatakan apapun mengenai latihan
pengakuan. Tapi kalau Hina mengatakam jika terjadi sesuatu diantara
mereka berdua, dan mungkin itu artinya perilaku Yuu berbeda dari
biasanya.
[42]
“Eh?”
Mata Hina berkilau dengan dengan kilauan serius yang tak biasa.
“Dia dengan mudah merajuk, dan dia kadang bisa sangat ragu, tapi
dia baik, dan penamilannya tak buruk, juga. Mungkin aku mengatakan
ini karena aku adiknya, tapi kukatakan kalau dia adalah pilihan yang
bagus!”
“Eh......”
[43]
Saat Natsuki duduk disana, mematung, Hina mengatakan sesuatu
yang lebih mengejutkan.
“T-tipe.....?”
“M-merebutnya.”
“Hey Nacchan.”
[44]
“Pasti kau heran bagaimana aku tahu kalau kau menyukai
kakakku, bukan?”
Mungkin itu karena dia tak dapat lepas dari peranan sebagai
seorang “Kakak”, bahkan saat dia sedang tidak berada dirumah.
Sekilas, Haruki, merupakan tipe yang suka jail, lebih banyak bertindak
seperti seorang kakak tertua, tapi sebenarnya Yuu yang memastikan
[45]
semuanya telah dilakukan ketika menyangkut pada kegiatan klub dan
semacamnya.
‘Apa karena aku juga seorang kakak yang hanya tak dapat
meninggalkannya sendiri?’
[46]
“Onii-chan! Selamat datang!”
Saat dia menaruh tas belanjaan dan dompetnya diatas meja, Yuu
bertanya dengan sikap bercanda.
[47]
Dari samping, wajahnya terlihat sedikit merah, tapi itu mungkin
hanya karena dia baru saja masuk dari luar yang dingin. Natsuki
memutuskan untuk menolak menunjukkannya, dan hanya tertawa
sedikit menanggapinya.
Saat Natsuki tertawa malu, Yuu dan Hina terdengar terkejut saat
mereka menanyakan hal yang sama,
[48]
“Yaa, jangan menyombongkannya. Memang aku ini apa, semacam
tempat pengungsian?”
Dia menatap malu pada Yuu, tapi tak seperti yang dia harapkan,
dia sedang menyeringai lebar.
♥♥♥♥♥
Setelah satu jam berlalu, hanya tersisa satu soal pada lembar kerja.
‘Dia pasti belajar lebih banyak dari biasanya.... Dengan begitu Yuu
mungkin pergi ke universitas, kah....’
[49]
Natsuki juga belajar giat untuk masuk sekolah kejuruan, tapi juga
memerlulan nilai yang bagus dari SMA. Kerena dia mempunya adik
laki-laki yang menjadikannya contoh, dia bertujuan untuk menjadi
siswa yang terpilih dari ujian masuk rekomendasi.
Masih, topik tentang jalur karir mereka yang muncul tak dapat
dihindari.
[50]
Natsuki menyukai film haruki, dan dulu dia juga banyak
membantunya dalam menyiapkan alat-alatnya.
“....Eh?”
“Ketika kau melukis orang, itu terlihat sangat hidup, dan ketika
kau melukis latar, itu begitu berkilauan, tahu? Menurutku itu bagus.
Hanya dengan melihatnya membuatmu merasa terhibur.”
[51]
“Oh ayolah, jangan merendahkan diri. ini bukan pertama kalinya
aku memujimu, setelah sekian lama kita sudah saling kenal kan~”
Jika dia tak melakukan itu, dia merasa dia mungkin akan mulai
menangis.
Bahkan saat Natsuki tak dapat melihat sisi bagusnya sendiri, Yuu
akan menemukannya untuk dirinya. dan dia akan mengatakannya
dengan baik, dan memuji dirinya.
[52]
Bagaimanapun, jika dia hendak memperlihatkannya kepada Yuu,
akan jadi cerita yang benar-benar berbeda.
“Hey, Misal.... Misal aku akan mempunyai kekasih, apa yang akan
kau lakukan?”
“Siapa tahu?”
[53]
“.....ngh”
Tapi tetap, tak dapat menyerah begitu saja, Natsuki berkata pada
Yuu, yang tidak melihat ke arahnya lagi,
“Terima kasih. Sungguh tenang untuk tahu kau akan ada untukku.”
“...... Berjuanglah.”
“Tentu saja!”
[54]
Ayase Koyuki
Zodiak: Virgo
Golongan Darah: A
[55]
Latihan 3
Hari yang sangat panas di awal minggu berikutnya, juga.
Meskipun dia baik-baik saja dengan panas dan dingin saat masih
kecil, dia tak dapat mengatasi perbedaan besar dari keduanya
sekarang.
“Wow! Cantiknya....”
“....Iya.”
5
Jet stream adalah jalur bekas lewatnya pesawat di udara
[56]
‘Sial, aku melakukannya lagi.....’
[57]
Selain pekerjaannya sebagai pembina dari klub Seni untuk
memastikan mereka fokus dalam kontes sekarang ini, Matsukawa-
sensei juga mengungkapkan dukungannya dalam kolaborasi klub Seni
dengan klub Film.
Tentu saja, dia senang kalau yang lain berkeinginan untuk melihat
karyanya, tapi tak seperti Akari dan Miou, yang biasa memenangkan
penghargaan, itu masih sebuah tantangan untuk Natsuki, yang
kekurangan percayadiri seperti yang mereka miliki.
Yuu dan yang lain sudah menunggu di aula, dan sedang bermain-
main dengan kipas berpegangan.
[58]
“Jika kau benat-benar merasa bersalah, lalu setidaknya traktir
kami sesuatu untuk diminum.”
Karena kata-kata Yuu, Natsuki menatap pada Miou dan Akari, yang
datang sedikit terlambat, sedang berdiri disana yang terlihat tidak
mengikuti alur percakapan.
[59]
“Aku haus sekarang setelah berbicara terlalu banyak. Mochita,
pergi.”
“B-baik!”
Ada waktu ketika dia dapat begitu menjengkelkan, tapi dia tak
dapat menolak bahwa dia adalah salah satu teman masa kecil
kebanggaannya.
[60]
Kelihatannya Yuu telah menyelesaikan penjelasan singkatnya,
Haruki dan Souta kembali dengan membawa beberapa botol air
minum.
[61]
“Hah? Warna apa...?”
Seakan didukung oleh respon itu, tak lama, Miou juga menjawab,
Di sudut luar dari matanya, dia melihat Yuu dan Souta melebarkan
mata mereka karena jawaban unik dari Akari.
[62]
Masuk akal, tapi diwaktu yang sama, juga tidak. Itulah pendapat
jujur Natsuki.
“Jadi itu adalah gagasan umumnya.... Untuk saat ini, bisakah kau
memperlihatkan pada kami beberapa karyamu?”
[63]
Membuat kontak mata dengan Miou dan Akari, mereka berdua
mengangguk, dan ketiganya berdiri.
Dia menyerah untuk memikirkan semua itu, dan karena dia mulai
merasa pesimis tentang segala hal, dia ingin menyelesaikannya dengan
cepat.
Pada akhirnya, itulah apa yang dia pikirkan, tapi ternyata, apa
yang dia dengar adalah komentar yang positif.
Seakan dia baru saja mengatakan sesuatu yang lucu, ketiga pria itu
tertawa sejenak.
[64]
‘Aku benar-benar ingin bertanya! Tapi, aku juga takut untuk
mengetahuinya...’
“Itu adalah sebuah pujian, tahu. selain itu, tak sering-sering kalau
aku akan berkesempatan untuk mengatakannya.”
Kali ini, Natsuki dapat membuat balasan dengan tepat waktu, dan
melakukan pose kemenangan batin.
[65]
“Hey, Yuu....?”
“Hah?”
Yuu dan Haruki ikut memuji, dan sekali lagi, ruangan itu dipenuhi
oleh suasana yang aneh.
[66]
Seolah-olah terlibat dengan pertandanya yang buruk, keterkejutan
yang tidak diperkirakan berlanjut.
Tak peduli karya mana yang dia lihat, dia hanya berkata, “Terlihat
bagus,” dan kemudian dilanjutkan untuk memandanginya satu persatu.
[67]
Akari sendiri sepertinya telah kehilangan semua kegembiraannya,
dan menjadi sangat pemalu. Dia bersembunyi dibelakang Natsuku, dan
berbicara kepada Haruki dari jarak itu.
[68]
Melirik sedikit, Miou yang berada disampingnya, tersenyum
lembut seperti biasanya.
“.....Miou....”
Walaupun dia tak yakin harus berkata apa padanya, dia menyebut
namanya dengan keras.
♥♥♥♥♥
Untuk Natsuki, itu terasa 2 kali lebih lama, jadi dia sangat terkejut
saat memastikan waktu pada jam tangannya.
Mereka telah kembali ke ruang seni, dan mulai bekerja pada karya
mereka sendiri-sendiri, tapi mereka masih terganggu akan semua itu.
[69]
‘Mereka bilang kita akan bertemu lagi beberapa hari lagi, tapi
mereka benar-benar hanya ingin melihat perkembangan Akari dari
sekarang, kan’
“Kau benar. Ada banyak awan hitam.... Apa yang akan kita
lakukan? Ingin langsung pulang untuk hari ini?”
[70]
“Baiklah, lalu ayo segera berangkat! Ah, Miou, hari ini kau ikut
dengan kami, kan? Kita harus lebih sering pulang bersama.”
“Aku tak berpikir ada banyak orang yang dapat begitu jujur...”
“Tapi, aku merasa bahwa dia sedikit... tidak peka mengenai itu... b-
bukan...?”
[71]
Natsuki berbicara dengan refleks, tapi merasakan komentarnya
sendiri mungkin sedikit tak peka, dia buru-buru membuntut di akhir.
jika dia mencoba menutupinya, mungkin akan lebih baik dengan hanya
menertawainya.
“Ah....!”
‘Iya, benar! Haruki selalu memberi banyak kritik pada karya yang
dia sukai!’
6
tsundere adalah ungkapan orang jepang tentang sifat seseorang yang tak mau jujur pada
dirinya sendiri.
[72]
Tapi saat dia tak membalasnya sama sekali, Natsuki menjadi
sedikit khawatir dan melihat ke belakang padanya.
Saat dia melihat pada Miou tersenyum dengan sedikit sedih, dia
melihat sesuatu seperti petir singkat di langit.
Miou mungkin tidak sadar akan dirinya sendiri, tapi dapatkah dia
benar-benar merasakan kecemburuan?
[73]
tentang pengalamannya dengan cinta. Kenyataannya, dia selalu
sepenuhnya menghindari topik itu.
Jika dugaan Natsuki benar, jadi itu sama sekali bukanlah sebuah
cinta segitiga.
“Enomoto-san!”
Dia mengenali suara siapa itu, tapi dia tak dapat mengingat pernah
mendengarnya dengan begitu keras. Berbalik dengan refleks, Natsuki
mempersiapkan diri untuk kemungkinan orang lain daripada orang
yang dia kira.
“Saat aku mengunjungi ruang seni, aku dengar bahwa kau sudah
pulang... Em, aku mendapatkan ini kemarin.”
[74]
Meskipum dia merasa sedikit aneh, Natsuki membuka kantung
kertas itu dan melihat isinya.
Akari dan Miou, yang sedang melihat pertukaran itu dari samping,
mengintip pada buku catatan di tangan Natsuki dengan tersenyum
sendiri.
“Aku ingat kau mengatakan itu, jadi aku pikir kau akan senang
untuk menerimanya...”
7
Tankobon adalah salahsatu nama dari perusahaan penerbit manga di jepang
8
Gag manga adalah salah satu genre manga yang diambil dari kata gyagu yang berarti lelucon
kecil, singkatnya gag manga adalah manga comedy.
[75]
Dengan mengatakannya sekali lagi, Natsuki mengeluarkan helaan
napas kecil.
‘Apa yang harus aku lakukan? Jika begini terus itu akan mulai
basah karena hujan....’
“Hmm? Apa itu? Jika ada hal yang bisa aku lakukan, aku sama
sekali tak masalah.”
[76]
Di balik hasrat dan tatapannya yang serius, Natsuki merasa
jantungnya berdetang dengan kencang.
“A-Aku menantikannya....!”
[77]
Saat Natsuki menggumamkan ini dengan protes, Miou menusuk
pipinya.
“Dalam kasus ini, aku akan menemanimu, juga. Dengan begitu, kau
tidak akan gugup, kan?”
“Memang benar kalau Nacchan tidak akan gugup, tapi tidakkah itu
membuatmu merasa tidak enak dengan Ayase-kun?”
“Hah? Kenapa?”
[78]
Menenangkan dirinya, dia mengatakan dengan riang kepada
keduanya,
[79]
Hayasaka Akari
Zodiak: Sagitarius
Golongan Darah: O
[80]
Latihan 4
Minggu pertama liburan musim panas dimulai dengan perasaan
tidak tenang.
Pesan yang dia terima dari Koyuki sepulang sekolah hari itu
adalah sebuah undangan dari sebuah acara tandatangan dengan
mangaka yang sangat Natsuki sukai. Bukannya pergi ke taman hiburan
atau aquarium atau apapun, tapi seperti biasa, sebuah toko buku yang
sangat besar yang ada di kota.
[81]
Dia jatuh cinta dalam pandangan pertama dan membelinya saat
dia jalan-jalan dengan Miou dan Akari.
‘Itu mustahil....’
[82]
Tidak ada waktu lagi, menepuk kedua pipinya, Natsuki dengan
anggun melepas kemejanya.
♥♥♥♥♥
“Maaf, aku baru saja akan pergi keluar. Bisakah kau tinggalkan itu
di kotak sepatu?”
[83]
Dia tak tahu mengapa, tapi sudah jelas bahwa dia sedang marah.
Itu bukan seperti dia menyerah atau apapun. Hanya saja itu telah
diputuskan bahwa Akari-lah yang akan melukisnya. Dia yakin kalau
Yuu memahami ini, jadi mengapa dia menanyakan sesuatu seperti ini
setelah sekian lama?
[84]
Walaupun dia dengan jujur mengatakan bahwa dia tidak mengerti,
Yuu terus menekannya untuk menjawab.
“Hah? Yuu....?”
Dengan mulut yang terbuka, dia melihat pada wajah dari teman
masa kecilnya.
Lihat, inilah mengapa aku tak pernah bisa menebak untuk alasan
apa dia marah, atau hal apa yang mengganggu Yuu.
[85]
Yuu mengelus kepala Natsuki lagi, seperti yang dia lakukan
kepada adik kecilnya, Hina.
“Selain itu, aku adalah orang yang berkata akan mendukungmu tak
peduli siapa yang kau sukai,”
Meski begitu itu adalah hal yang sangat sering dia lihat, untuk
beberapa alasan, itu membuat dadanya sangat perih.
‘Akankah Yuu dan aku hanya akan selalu menjadi teman masa
kecil...? Apakah kita akan seperti ini selamanya?’
[86]
Meski begitu dia mencoba untuk menjaganya, di akhir, air mata
penyesalan terancam tumpah.
♥♥♥♥♥
“....Hah?”
[87]
Bagaimanapun, Koyuki masih terlihat kebingungan, dan terus
melihatnya dengan penasaran.
“Itu bukanlah hal yang serius, juga... Hanya saja, aku benar-benar
tidak mengerti apa yang dipikirkan Yuu akhir-akhir ini.”
Apa yang dia katakan masuk akal, tapi apa yang mengganggunya
adalah kenyataan bahwa dia tidak tahu bagaimana cara
mengatakannya.
[88]
“Koyuki-kun... Kau sungguh banyak berubah. Tidak hanya dari
caramu berpenampilan, tapi kau menjadi lebih agresif, seperti dengan
caramu berbicara.”
“Benar... kah? Jika benar, kurasa itu karena kau yang memberiku
dorongan dari belakang,”
Saat dia mengangkat wajahnya lagi, dia mengusap air mata yang
muncul disisi dari matanya, meninggalkan Natsuki yang sedang
kebingungan.
[89]
Bagaimanapun, Koyuki dengan cepat menegaskan.
‘....Begitu. Jadi aku sudah terlalu terbiasa dengan apa itu “biasa”‘.
Dari dulu sampai sekarang, dia tak pernah merasa harus berbicara
tentang perasaannya, jadi dia selalu menafsirkannya dengan cara yang
tidak menyusahkan dirinya sendiri, dan menjadi acuh untuk
menghadapi kebenaran lagi.
“Ah, kau tidak perlu meminta maaf! Sejujurnya, aku pikir memang
seperti itu, juga.”
[90]
Koyuki melihat kearahnya kembali, dan sepertinya dia masih
mempunyai sesuatu yang ingin disampaikan, tapi saat Natsuki
melihatnya dengan penub keraguan, dia hanya menggelengkan
kepalanya. Ekspresi pada wajahnya kelihatan sedikit sedih.
Pada saat itu, dia percaya bahwa hari saat itu tiba tidaklah begitu
lama.
♥♥♥♥♥
[91]
Dia cukup terkejut bahwa dia akan menemaninya sampai
pemberhentian kereta terdekat, tapi saat Koyuki mulai berjalan lebih
dulu, dengan mudahnya mengatakan, “Ayo, kita pergi,” Natsuki
langsung terdiam sebelum mengikutinya.
Koyuki selalu sangat sopan saat berbicara, tapi hari ini, dia telah
berlagak seperti seorang pelayan atau mungkin kesatria. Dia
mentraktir Natsuki bagaikan seorang wanita papan atas atau seorang
putri kerajaan yang harus dilayani, jadi dia tidak punya pilihan lain dan
hanya malu karena itu.
‘Aku merasa tidak enak saat dia mengatakan dia yang akan
membayar untuk makan siang, karena dia-lah yang mengajaknya
keluar hari ini, juga.’
[92]
Walaupun dia mencoba untuk membalas permintaannya dengan
beberapa wujud yang nyata, dia mungkin tidak akan menerimanya.
“Enomoto-san!”
Dia terbiasa lebih kasar dengan Yuu dan yang lainnya, jadi itu
membuatnya kebingungan. Memang mungkin kalau Kyouki tidak
begitu nyaman dengan kontak fisik.
[93]
“Tidak, aku baik-baik saja. Juga, aku minta maaf untuk
memukulmu.”
“Enomoto-san? Apa ada masalah?” “Ah, aku hanya baru saja ingat
kalau disini merupakan rute yang biasa dia lalui....”
Tapi untuk beberapa alasan, Koyuki sangat mengerti apa yang dia
maksud, dan dia menjawab, “Oh, maksudmu Setoguchi-kun.”
Itulah yang petama kali dia pikirkan, tapi Koyuki sepertinya tidak
peduli. Selain itu, dia melilitkan tangannya yang lain pada
punggungnya, mendekapnya pada dadanya.
“Apakah kau tahu wajah seperti apa yang kau buat barusan?”
[94]
‘Koyuki-kun, ada apa denganmu....?’
“Jika itu aku, aku tak akan pernah membiarkanmu membuat wajah
seperti itu. Aku akan berusaha keras untukmu, dengan hanya terus
memperhatikanmu.”
Tidak salah lagi suara itu adalah suara yang biasa dia dengar.
“...Yuu....”
“Katakan, Ayase,”
[95]
Yuu berlagak seperti Natsuki tidak ada disana, dan hanya menatap
pada Koyuki.
“Tidak butuh.”
[96]
Tidak dapat melerai keduanya, Natsuki hanya dapat melihat
mereka dalam kesunyian.
[97]
Disamping kepanikan yang Natsuki alami, Yuu mengambil langkah
lain didepannya.
Begitu jelas dari suara Yuu yang acuh yang tidak peduli dengan
ejekan Koyuki.
“....H-Hah?”
[98]
“Ini tak adil kau melakukan hal semacam ini jika kau tidak ingin
bersaing!”
Pada intinya, dia tidak yakin kepada siapa kata-kata itu ditujukan.
[99]
Mochizuki Shouta
Zodiak: Virgo
Golongan Darah: B
Teman masa kecil Natsuki. Anggota klub Film. Sangat jujur pada
sebuah kesalahan dan sering diganggu oleh temannya.
[100]
Latihan 5
Seragamnya masih terasa ketat pada tubuhnya.
‘Kalau dipikir-pikir, aku tidak masuk saat hari pertama tahun lalu,
juga...’
Saat dia berjalan untuk jam singkat wali kelas, panasnya ruangan
sangat terasa ditubuhnya, dan dia melepaskan kancing kerah bajunya.
[101]
Dia menduganya, karena kenyataan bahwa Koyuki melihat
Natsuki dengan cara yang membuatnya terlihat seperti dia
menganggapnya lebih dari sekedar teman sekelas ataupun teman yang
berbagi ketertarikan yang sama.
“Ini tak adil kau melakukan hal semacam ini jika kau tidak ingin
bersaing!”
[102]
Yuu memandanginya, menunggu dengan sabar untuk jawaban
juga tidak menyimpulkannya dengan kesimpulan yang tak berdasar
lagi.
[103]
‘Tunggu, untuk apa aku melarikan diri?’
Pikirnya, dan melihat keluar jendela lagi, tapi Koyuki sudah tidak
terlihat dimanapun.
♥♥♥♥♥
“Jadi intinya, kita harus menyuting semua adegan yang kita bisa
sekaligus. Aku akan ikut mengecek semuanya dari sekarang.”
“....Iya, makasih,”
9
baton adalah tongkat pendek yang digunakan oleh konduktor orkestra
[104]
Haruki menjawab dengan suara serak yang pelan, dan
disampingnya, Souta mengangguk dengan lemas.
Dia merasa tidak enak untuk terus menekan mereka tentang itu,
tapi tanpa mengetahui seberapa jauh yang lainnya, akan sulit untuk
mengatur jadwalnya. Sementara masih merasa bersalah, Yuu
membuka memo-nya untuk menulis catatan dan melanjutkan.
[105]
“Jika aku tidak bertindak cukup cepat dan mengambil alih saat itu,
dia mungkin sudah pingsan ditempat.”
“Jika sebaik itu, lalu untuk apa kau membuat wajah seperti itu?”
“Itu selalu terjadi saat kau mencoba untuk membuat sesuatu, kah.”
“Dan juga, saran dari orang lain sama sekali tidak membantu. Ini
adalah hal yang harus kau pecahkan sendiri...”
[106]
Yuu berceramah, berbicara dari pengalaman. Souta tersenyum
kecut dan kemudian melanjutkannya.
“Dengar, itu bukan seperti dia mengatakan ‘apa itu cinta?’ dalam
artian yang sebenarnya, seperti ‘apa artinya hidup?’ atau semacamnya.
Dia hanya benar-benar tidak mengerti itu, itu saja.”
‘Yaa, bukan berarti dia sepenuhnya tak sadar. Setiap orang punya
pengalaman cintanya sendiri.’
[107]
Sementara Yuu memikirkannnya dalam diam, Souta perlahan
mulai berbicara.
Yuu ingin membalasnya, tapi karena itu akan terdengar seperti dia
sedang memulai pertengkaran, jadi dia menyimpan kata-kata itu untuk
dirinya sendiri.
“Seperi biasa? Atau, ya begitulah, dia bilang dia tidak bisa pulang
denganku untuk sementara waktu.”
[108]
Bagaimanapun, Haruki hanya bersandar pada meja, menyanggah
dagunya pada telapak tangannya, dan memandang seakan dia sedang
menonton semacam TV show di ruang tamunya.
“Kau saja yang terlalu dingin, Haruki! Apa kau tak apa dengan itu?
Tidakkah kau bertanya padanya?”
Yuu juga menghela napas lega, tapi dia mulai menyadari kalau
Haruki belum menjawab pertanyaannya.
[109]
Dia mengabaikan Souta, yang sedang bersandar dengan antisipasi,
dan membuat tatapan tajam pada Yuu.
‘Pada akhirnya, itu mungkin hanya karena aku iri dengan Ayase
dan Haruki...’
“Hey, Yuu.”
Dia tidak yakin berapa lama dia duduk melamun, tapi suara Souta
menariknya kembali dari lamunannya.
[110]
“Aku tidak terlalu mengerti situasinya, tapi tidakkah kalian lapar?”
“Hah...?”
[111]
Sementara dia tidak tahu maksud Haruki yang sebenarnya, untuk
Yuu, pertanyaan itu mempunyai maksud tertentu.
♥♥♥♥♥
Saat Yuu melihat sekitar pada daftar nama mengelilingi meja yang
baru, raut wajahnya menjadi pucat.
Bahkan shouyu ramen milik Yuu sangat enak seperti yang dia
inginkan.
[112]
Itu semua dimulai saat Souta melihat Koyuki dari kejauhan di
depan stasiun dan berlari menghampirinya. Melambaikan tangan
dengan gembira saat dia berlari ke arah teman sekelasnya itu, dia
mirip seperti seekor anak anjing.
“Ahaha, kau bisa memanggilku Yukki jika kau mau. Ramen? Tentu,
dengan senang hati.”
[113]
Setelah dia selesai memakan mie-nya, Souta mulai melempar
banyak pertanyaan kepada Koyuki, seakan dia telah menunggu
kesempatan ini untuk mengintrogasinya.
“Didalamnya aku masih tetap orang yang sama, juga, jadi hanya
dapat berubah sejauh itu....”
“Yukki, kau harus lebih percaya diri. Sangat hebat kalau kau dapat
berubah seperti dirimu sekarang ini, tahu!”
[114]
‘....Yaa, sepertinya dia dapat melihat mata lawan bicaranya saat dia
berbicara saat ini.’
Disaat dia merasa mulai curiga, dia sadar kalau mereka bertiga
sedang memandanginya.
‘Oh, sial...!’
[115]
Dia bermaksud untuk mengatakannya di dalam kepalanya, tapi
tanpa disengaja dia justru mengutarakannya.
Dia terdengar terkejut, seperti apa yang baru saja Yuu katakan
adalah hal yang tidak biasa.
[116]
“Jangan khawatir, tidak sulit untuk merayu Yuu untuk
mendapatkannya.”
Tentu saja, dia juga bisa mencoba untuk memulai sesuatu lagi,
seperti apa yang dia katakan sebelumnya.
[117]
‘Tapi mengapa Ayase melewati batasannya hanya untuk
membuatku mengetahui posisiku?’
[118]
Itulah mengapa, dari sekarang, Yuu memutuskan untuk menelan
keraguannya kepada Koyuki bersamaan dengan bagian tebal dari, sup
yang penuh rasa.
Dia ingin menikmati suasana ribut tapi ramah ini selagi masih bisa
merasakannya.
♥♥♥♥♥
[119]
Matahari telah tenggelam beberapa saat yang lalu, dan bulan
muncul dengan cahaya lembutnya.
‘Saat ini, mau tak mau aku merasa seperti memiliki semacam
kewajiban yang harus kupenuhi....’
Mungkin jika ini game maka ini adalah bagian yang harus
diselesaikan untuk mencapai akhir cerita.
Saat dia pikir hal ini ada diantara pembicaraan serius dan
bercanda, Yuu mengangguk dengan rasa malas.
[120]
Dengan dipotong dengan tiba-tiba oleh pertanyaan Koyuki, dia
merasa sedikit jengkel.
“Hah, apa?”
“Aku siap bahkan jika ini berakhir dengan mengulur waktu yang
lama sekalipun.”
Bukannya dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi, hanya saja
semuanya berjalan dengan begitu cepat.
‘Karena sudah jadi begini, kurasa aku tak punya pilihan selain
masuk ke dalam panggung yang telah dia persiapkan.’
“Belum.”
“Iya.”
[121]
Dia menjawab, jawabannya sama kasarnya dengan sebelumnya.
Dia telah menduga semua ini, tapi tetap saja alasan dia melakukan
ini masih belum jelas.
[122]
Yuu dapat merasakan pancaran semangat bersaing tak hanya dari
kata-katanya, tapi diseluruh tubuhnya.
Dia selalu mengatakan itu untuk dirinya sendiri, lebih dari seledar
bisikan.
“Apa?”
[123]
Yuu berkedip terkejut, kedua pertanyaannya dijawab dengan
sebuah pertanyaan, dan dengan tiba-tiba merubah topik pembicaraan.
‘Jadi begitu....’
[124]
Dia menjadi lebih terpengaruh dari perkiraannya, dan setelah dia
menyelesaikan perkataannya, napasnya menjadi tak karuan.
Tak dapat membaca emosi yang ada dimatanya, Yuu hanya dapat
melanjutkan kata-kata kasarnya sendiri.
[125]
Dia tak dapat mengerti apapun.
“Menunggu, apa?”
[126]
Mendadak dikuasai oleh lelah, Yuu mengeluarkan helaan napas.
“Tak peduli apa yang kau katakan. Aku tidak akan menembak
Natsuki.”
‘Dia berubah... atau lebih tepatnya, dia tidak merasa seperti dia
harus menyembunyikan maksudnya lagi, mungkin.’
[127]
Setoguchi Hina
Zodiak: Leo
Golongan Darah: A
[128]
Latihan 6
“Ah, aku bisa melihat bulan.”
10
Autumnal Equinox adalah saat matahari berada tepat di ekuator langit pada sekitar tanggal
23 September setiap tahunnya. (sumber:glosar.id)
[129]
Dia menangis bukan karena sesuatu terjadi antara dia dengan
Koyuki, tetapi karena sikap Yuu yang agresif.
Meskipun itu adalah meja dan kursi yang sama persis dengan yang
lainnya, ada beberapa hal di sana sini yang menggambarkan kalau itu
adalah bangku Yuu.
[130]
Berpura-pura tidak menyadari detak jantungnya yang semakin
cepat, dia perlahan menarik kursi Yuu.
Entah dia sadar atau tidak akan betapa malunya dia, caranya
bereaksi sama seperti biasanya.
‘Tenang saja. Mungkin dia tidak sadar bahwa ini adalah bangku
Yuu...’
[131]
“Yaa, aku hanya datang untuk mengambil sesuatu yang dia pinjam
dariku. Permisi.”
[132]
Dia hanya memberi tahu Haruki kalau mereka berhenti
melakukan latihan pengakuan karena dia sedang sibuk dengan batas
waktu kontes, tapi sekarang dia yang hanya tinggal menunggu hasil
kontes diumumkan, dia tak bisa terus menggunakan alasan itu lagi.
“Nah, jangan khawatir. Itu hanya berarti kalau kau punya rencana
sendiri, kan? Aku mendukungmu, jadi cepatlah dan tembaklah bagai
hidupmu dipertaruhkan untuk ini! Yaa, mungkin seharusnya aku tidak
membuatnya terdengar seperti lelucon.”
“.... bercanda. Aku seharusnya tidak mengejek orang lain saat aku
sendiri tidak bisa lebih baik.”
[133]
Dia berharap bahwa Miou adalah orang yang dia sukai, tapi dia
ragu untuk menanyakannya sendiri.
Meski begitu, itu lebih terasa seperti dia tidak menceritakan yang
sebenarnya.
“....Apa?”
[134]
“Iyaa! Saat aku mencoba benar-benar menyatakannya, walau
berakhir hanya sebagai latihan, aku sangat gugup. Dan setelah aku
memberitahunya kalau aku menyukainya...”
“...Benarkah? Baguslah.”
Tak peduli siapa yang dia sukai, Natsuki berjanji pada dirinya
sendiri bahwa dia akan mendukungnya.
Tentu saja, dia juga mendukung Miou, tapi ini adalah masalah yang
berbeda, dia hanya benar-benar ingin perasaan Haruki tersampaikan,
tak peduli siapa yang akan menerimanya.
[135]
Saat Natsuki mulai berjalan menuju jendela yang ada di sisi
belakang ruangan, dia dipanggil untuk berhenti dengan nada yang
serius.
“Ah, baik...”
‘Walaupun aku tahu ini hanya untuk latihan, ini membuatku gugup,
juga...’
“….Hey—”
“Aku menyukaimu!”
[136]
“....Kurasa itu hanyalah angin.”
“Mungkin.”
Aku juga yakin kalau aku sudah berubah, pikir Natsuki pada
dirinya sendiri.
[137]
“Jika aku memenangkan hadiah dalam kontes, kali ini aku akan
menyatakannya kepada Yuu untuk yang sebenarnya.”
Kalau dipikir lagi, teman masa kecilnya, yang selalu tanggap, pasti
sudah tahu bagaimana keadaan akan berubah setelah ini.
♥♥♥♥♥
Pintu ruang klub yang tidak terpasang dengan benar dibuka lebar
dengan kekuatan yang lebih keras dari sebelumnya.
Sepuluh menit yang lalu, Souta pergi untuk mencari Haruki, yang
masih belum kembali dari mesin penjual otomatis.
[138]
Saat Souta mencoba untuk menenangkan napasnya, dia menatap
pada lantai sambil menggoyangkan tangan.
‘Apa ini...?’
“Sialan...”
[139]
“....Kau tahu, Yuu, kau itu pandai dalam segala hal tapi tak ada yang
bisa kau kuasai.”
Kata-kata yang dia katakan lebih tajam dan terus terang dari yang
pernah dia dengar dari Souta.
Rasa sakit yang tajam menusuk tepat pada hatinya. Lebih dari
frustasi yang sebelumnya, perih yang dia rasakan sekarang
membuatnya ingin berteriak.
“....bahkan jika kulakukan, itu tak akan merubah apa yang sudah
terjadi.”
[140]
Kali ini, jantungnya benar-benar terasa seperti berhenti berdetak.
Tertusuk oleh kata-kata Souta, napas pelannya menjadi bisikan redam.
“Jika itu aku, aku akan menulis apa yang sedang aku rasakan ke
dalam skenario.”
“....Hah?”
Terkejut karena kata-kata yang datang dari arah yang tidak dia
duga, Yuu melihat ke arahnya.
[141]
“Mulai sekarang, aku hanya akan berbicara dengan diriku sendiri,
jadi abaikan aku,”
“Apa?”
“Selain untuk klub, aku dengar kalau Haruki membuat film pendek
yang lain sendiri. Ternyata, dia mengikutkannya ke dalam kompetisi,
dan dibuat sangat baik. Dia mendapat hadiah penghargaan berupa
uang dan juga beasiswa pertukaran pelajar....”
Tapi meski begitu, dia tidak berhenti menulis, dan Yuu sadar
bahwa dirinya hanya melihat dengan takjub.
[142]
Apakah dia mengetahuinya atau tidak, Souta segera berbicara
setelahnya.
“Ini karena kau yang memberiku dorongan dari belakang jadi aku
bisa menulis skenario seperti sekarang ini.”
“Aku tidak memiliki bakat alami seperti yang Haruki miliki, dan
aku tidak baik dalam menyusun jadwal seperti yang kau lakukan,
ataupun mengatur banyak orang untuk bekerja bersama.... Hal yang
dapat aku lakukan hanya menjadi pesuruh.”
Wajah Souta menjadi cerah saat itu, tapi kemudian surut tak lama
setelahnya. Dia mengangkat bahunya dan mengeluh dengan jengkel
“Kau sangat lamban~ Jika begini terus, kau mungkin tidak pernah
mengingat hal yang kau katakan sendiri.”
[143]
meskipun dia hanya mengatakan kalimat yang sama seperti
sebelumnya, dia merasakan kehangatan di dalam hatinya.
Saat dia menatap kembali ke arah Souta, kali ini, dia menunjukkan
senyuman lebar di wajahnya.
Meski dia tidak bisa segera menemukan jawabannya, dia tak akan
putus asa seperti ini lagi.
Dan bahkan jika Haruki segera kembali, dia tidak akan bertingkah
memalukan dan meluapkan amarahnya.
Itu karena dia tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri untuk
mengendalikan emosinya, atau bertemu Haruki secara langsung.
[144]
Hubungan mereka sebagai teman masa kecil yang tidak pernah
berubah.
[145]
Aida Miou
Zodiak : Pisces
Golongan Darah : A
[146]
Latihan 7
Jalan dari sekolah ke stasiun memiliki jumlah jalur pendakian
yang tepat untuk maraton.
Luapan siswa yang meninggalkan sekolah telah tiada, jadi tak ada
siapapun di depannya.
“W-Woah....!”
[147]
Apakah sepatu bahkan bisa dicuci? Hanya memikirkan waktu dan
upaya yang diperlukan untuk mengetahui hal itu membuatnya pusing.
Tetap saja, dia tak bisa pulang hanya dengan sepatu kirinya.
[148]
“Hayasaka-san, Aida-san, selamat!”
Dia menggigit tanpa sadar, dan rasa besi samar menyebar melalui
mulutnya.
Dia tak menyangka bahwa akan kecewa seperti ini. Ini bukan kali
pertamanya ditolak, dan dia tak pernah mendapatkan hadiah
sebelumnya.
[149]
Natsuki berpikir untuk bergabung dengan mereka, akan tetapi dia
menyadari bahwa ekspresi wajahnya tampak membeku.
‘Aku harus keluar dari sini.... Seharusnya aku pulang saja hari ini.’
“Janji dokter gigi! Aku lupa bahwa itu dipindahkan ke tanggal yang
lebih awal.”
Untuk saat ini, Natsuki hanya ingin pergi dari sana, dan fokus pada
berlari secepat yang dia bisa.
Dia tahu bahwa tidak ada yang mengikutinya, akan tetapi dia takut
untuk menatap ke tempat lain selain ke bawah.
[150]
Itulah yang dia nyatakan di depan Haruki, tapi itu tidak seperti
doa penuh pengharapan atau apapun.
“Nacchan!”
Saat matanya mulai terbakar dengan air mata yang mendekat, dia
mendengar seseorang memanggil namanya dari belakang.
“Serizawa-kun datang mencari gadis itu, dan gadis itu pergi untuk
membantu Klub Film.”
“Aku mengerti….”
“Ya.”
Itu hanya satu kata, tapi dia merasa suara Akari tiba-tiba
kehilangan keceriaannya.
[151]
Tepat ketika dia mulai bertanya-tanya alasannya, rambut hitam
berkilau melayang ke dalam penglihatannya. Rambut panjang Akari
berkibar saat dia datang untuk berdiri di depan Natsuki.
Pada awalnya, dia tak bisa memahami apa yang baru saja dia
dengar.
Setelah semua saran yang diberikan Akari sampai saat itu, ini
benar-benar hal yang mengerikan untuk dikatakannya, pikirnya. Walau
begitu, ada bagian dari dirinya yang tak mau mengakuinya.
[152]
Natsuki melewati batasnya terlalu cepat, dan dia berteriak
kembali secara refleks.
“Wha….?!”
“Nacchan, itu tidak adil! Apa kau akan berpura-pura kau tidak
peduli dengan Serizawa-kun juga?”
Akari selalu tersenyum; dia tak ingat kapan dia pernah melihat dia
marah atau menangis.
[153]
Gadis-gadis lain mencemoohnya, memanggilnya terlalu optimis,
akan tetapi Natsuki dan Miou lebih tahu. Itu karena Akari terlalu baik
sehingga dia tersenyum sepanjang waktu, karena dia tak pernah ingin
mengganggu siapapun atau membuat mereka sedih.
Tapi saat dia harus mengenalnya, dia menyadari bahwa itu hanya
karena Akari adalah orang yang baik.
“...Eh?”
[154]
Tepat ketika dia akan menjernihkannya sebagai kesalahpahaman,
dia berhenti.
‘Aku ingin tahu apakah dia akan percaya padaku jika aku
menjelaskannya dengan jujur.’
“Dengar, Akari...”
“.....Huh?”
[155]
“Dari sudut pandangku, karena Haruki mengatakan bahwa dia
menyukai gambarku, kau berpikir bahwa...”
“J-Jadi begitu...”
Natsuki juga merasa malu karena betapa cepat dia menjawab, tapi
dia tersenyum ke arahnya.
[156]
“Nacchan! Nacchaaan!”
‘Aku harus bertanya padanya, sampo apa yang dia gunakan nanti...’
Dia akan meminta merek, lalu mereka mungkin bisa keluar dan
membelinya sama-sama.
♥♥♥♥♥
[157]
‘Aku ingin tahu apakah Akari berhasil tepat waktu...’
Ketika dia membaca SMS dalam suara lembut Miou, dia tak bisa
menahan air mata segar yang muncul dan tatapannya menjadi buram
lagi.
[158]
‘Pulang dengan kami bertiga besok...? Jadi Miou tidak akan pulang
dengan Haruki lagi?’
Dari apa yang Natsuki dengar, setelah kontes berakhir, kali ini
Haruki yang memberi tahu Miou bahwa dia tak bisa berjalan pulang
bersamanya. Rupanya, itu karena mereka sibuk menyelesaikan film,
tapi dia punya perasaan itu bukan satu-satunya alasan.
Dia tak bisa diam karena dia tahu bahwa Haruki berencana
menembak seseorang.
“Huh? Koyuki-kun?”
[159]
Tak ada baris subjek, dengan hanya satu kalimat di dalam isi, dan
tidak dalam waktu tertentu. Hampir tak tampak seperti Koyuki, yang
biasanya menulis dengan begitu metodis dan sopan, dan dia harus
memeriksa kembali nama pengirimnya untuk memastikan.
Tentu saja, ini hanya firasat lain yang dia miliki, tapi entah
bagaimana, itu tampak masuk akal.
Ada sekitar dua menit sampai stasiun terdekat. Dan dari sana,
butuh sepuluh menit untuk berjalan ke taman.
♥♥♥♥♥
[160]
Koyuki tengah duduk di bangku taman, dan melihat beberapa
kucing liar bermain.
“...Kita belum sempat bicara sendiri seperti ini sejak hari itu, kan?”
‘Langsung ke intinya!’
Sudah jelas bahwa Yuu dan Koyuki menjaga jarak satu sama lain.
Mereka juga tidak terlalu dekat sebelumnya, tapi setiap kali dia
bergabung dengan Natsuki untuk berbicara dengan Koyuki menganai
manga, dia akan membuat lelucon ramah dengan santai. Akan tetapi
setelah apa yang terjadi pada hari musim panas itu, segalanya telah
12
‘Kau menuai apa yang kau tabur’ artinya setiap perbuatan yang dilakukan, pasti akan ada
dampaknya
[161]
berubah secara dramatis, dan sulit bagi mereka untuk bahkan saling
berbicara sebagai teman sekelas.
“...Bukan itu.”
“Apa yang akan kau lakukan jika aku mengatakan itu bukan
kesalahpahaman Setoguchi-kun?”
[162]
Dia samar-samar mengingat bagaimana Akari telah
menghadapinya secara langsung. Dibandingkan dengannya, rasanya
Koyuki menghindari topik yang sebenarnya.
Mata Natsuki melebar, terkejut pada apa yang baru saja Natsuki
katakan.
[163]
“...Aku akan memberi tahumu sesuatu tentangku,”
“Aku tidak pernah percaya diri. Aku sangat ingin sesuatu, apa saja,
di mana aku bisa berkata, ‘Ya! Ini aku!’ Itulah mengapa aku mengikuti
kontes seni, tapi meskipun begitu, aku mempersiapkan diri untuk yang
terburuk.”
[164]
Ketika dia tahu bahwa dia tidak memenangkan apapun dalam
kontes, dia tidak merasa sedih karena karyanya tidak mendapat
evaluasi yang baik.
Natsuki hanya merasa putus asa, berpikir bahwa dia belum cukup
baik.
Dia berbicara seperti yang selalu dia lakukan; rasanya dia tidak
berusaha membujuknya untuk jawaban atau apapun. Natsuki bisa
mengatakan bahwa Koyuki bertanya murni karena dia ingin tahu.
[165]
Serizawa Haruki
Zodiak : Aries
Golongan Darah : A
Teman masa kecil Natsuki. Anggota Klub Film. Tipe kakak lelaki yang
nakal. Membuat film dengan selera prima.
[166]
Latihan 8
Sabar, jangan terburu-buru.
“A-Aku selesai~!”
Dia akan melakukan apa yang sangat ingin dia lakukan, dan
menemukan kepercayaan diri.
Itulah yang dia janjikan pada dirinya sendiri, akan tetapi itu jauh
lebih banyak dari yang diharapkannya.
[167]
adalah pekerjaannya sendiri, dan Natsuki merasa bahwa berkat
dorongannya dia mampu terus menggambar.
‘Mungkin aku harus memberi tahu Haruki juga, karena kita berdua
sudah melakukan latihan pengakuan.’
‘Bila aku bisa memberi contoh yang baik di sini, akankah aku bisa
memberikan Haruki yang mendorong kebutuhannya?’
[168]
“...Aku ingin tahu apakah Yuu sudah tidur.”
Melihat cahaya redup dari jendela ruang sudut lantai dua, ternyata
Yuu masih belajar.
Dan kali ini, itu takkan menjadi latihan; dia akan menembaknya
secara asli.
♥♥♥♥♥
Mata Akari bersinar ketika dia melihat apel di kotak bento Natsuki
yang tersebar di meja panjang di ruang persiapan seni.
[169]
Mendengar kata-kata “pertempuran yang menentukan,” Miou
berhenti di tengah makan sandwich-nya.
Jumat sore adalah pilihan, dan tentu saja, Natsuki dan yang lainnya
memilih seni.
Yuu biasanya memilih untuk pulang lebih awal pada hari Jumat,
akan tetapi karena tenggat waktu untuk klub film, belakangan ini, dia
akan sering tinggal sampai bel sekolah terakhir.
[170]
“Huh? Bagaimana bisa? Bukankah aku sudah memberi tahumu
bahwa aku akan menembak setelah menyelesaikannya?”
“Mou, Nacchan!”
“Ya?”
“Kau belum cukup tidur, kan? Jadi aku berpikir mungkin lebih baik
kalau kau menunda pengakuannya nanti saja...”
“Baik Akari dan aku hanya bisa menyemangatimu dari pinggir, jadi
kami khawatir, tahu?”
[171]
“...Aku tidak menyangka kau bisa menyalahkan itu pada
kegugupan. Itu cuma bisa disebut ceroboh.”
Zodiak di “Berita Pagi” biasanya selalu benar. Bagi Natsuki, tak ada
yang lebih bisa diandalkan daripada itu.
[172]
‘Huh? Mereka masih belum menunjukkan reaksi apapun...’
Saat jam yang dijanjikan semakin dekat tiap detiknya, semua yang
bisa didengar Natsuki adalah detak jantungnya sendiri.
♥♥♥♥♥
[173]
Sinar mentari yang masuk dari jendela menghangatkan
punggungnya, membuatnya tampak seperti hari pertama musim dingin
masih jauh, bukan hanya sebentar lagi.
‘Kurasa salah satu dari sedikit hal baik tentang ruang kelas kami
yakni mendapat banyak matahari.’
Klub Film, yang belum genap tiga tahun, adalah klub terbaru SMA
Sakuragaoka.
‘Aku bisa langsung tahu kalau aku hanya bertanya padanya secara
pribadi, tapi...’
‘Tetap saja, aku tak bisa menahan rasa ingin tahu tentang
bagaimana pengakuan Haruki berlalu.’
[174]
Siapapun akan ingin tahu apakah orang yang mereka sukai telah
berkumpul dengan seseorang atau belum.
Waktu yang dia tunjuk adalah lima menit sebelum bel sekolah
terakhir.
Apakah itu sebabnya dia memilih waktu dan tempat khusus, untuk
mengatur suasana hati?
‘...Masih ada waktu sebelum itu, jadi kurasa aku akan sedikit bersih-
bersih.’
[175]
Kembali menatap pada jadwal kerja yang dia buat di rumah,
bahkan tidak satu menit pun berlalu sebelum dia mencubit pangkal
hidungnya dengan frustrasi.
‘Ya ampun, dengan mudahnya Souta jatuh dengan cara itu juga.’
[176]
Terlepas dari apa yang dikatakannya, sudah jelas bahwa Haruki
memagari hal itu.
‘Yah, bagus sekali kami menerima tawaran itu, tapi jadwal ini
gila...!’
“Tapi jika ada satu hal yang pasti, yaitu Mochita sama sekali tidak
memiliki bakat sebagai seorang sutradara.”
[177]
Belakangan ini, pintunya lebih buruk daripada sebelumnya, dan
ketika pintu itu terbuka dengan suara merintih, Haruki mengintip,
terengah-engah dengan bahunya yang terangkat.
Dia akan berbicara cepat dengan Haruki begitu dia muncul, akan
tetapi dia menyadari bahwa sekarang bukan waktunya untuk itu.
Namun, dia ingat apa yang dia dengar dari Souta dan berhenti.
Bahkan sampai hari ini, baik Yuu maupun Souta tidak pernah
mendengar Haruki menyebutkan apapun tentang itu sendiri.
[178]
Haruki akan memunculkan ambisinya sendiri ketika waktunya
tepat. Meskipun itu memberinya kekuatan untuk mengilhami orang-
orang di sekitarnya, itu juga membuatnya terlihat seperti
membutuhkan dukungan untuk masalahnya sendiri.
Meyakinkan dirinya akan hal ini, Yuu tersenyum seakan tak ada
yang salah.
“...Begitu, ya.”
“Ya.”
‘Ini... Ini aneh.... aku tidak pernah menyangka aku akan berusaha
keras untuk berbicara dengan Haruki. ‘
Tentu saja, dia tidak bisa menyebutkan nama Natsuki, tapi entah
kenapa, rasanya bagaikan tabu untuk memunculkan sesuatu tentang
Miou juga.
Tapi selain itu, mereka berdua adalah teman dekat masa kecil.
[179]
Setelah Yuu menghabiskan beberapa menit lebih tenang, Haruki
tiba-tiba angkat bicara.
Dia ingat itu adalah film indah yang berpusat di sekitar musik dan
gambar, dan dialog disimpan hingga minimal.
“Selamat... benar?”
“Mm, trims. Aku cukup senang dengan fakta bahwa aku menang
juga.”
[180]
Dia cukup yakin bahwa dia tahu apa itu, tapi dia harus
memastikan.
“Bagaimana apanya…?”
Apa karena dia pikir dia tidak bisa melakukan sesuatu yang tidak
bisa dia tanggung jawab?
[181]
‘…Ah! Itu semua masuk akal bagiku.’
‘Ketika aku bertanya apakah dia pacaran dengan Miou atau tidak,
dia tak mengatakan apa-apa, tapi dia juga tidak menyangkalnya,’
Tidak, itu bukan karena dia tidak mau menjawab; dia tidak bisa.
“Dan apa gunanya bertanya? Bila aku memberi tahumu bahwa aku
pacaran dengan Aida…. Tidak, itu tidak benar. Bila aku mengatakan
bahwa aku menyukai orang lain selain Natsuki, kau akan merasa lega,
bukan? Terus apa?”
[182]
“Jangan sampai kau berani meninggalkan penyesalan juga, kalau
begitu.”
♥♥♥♥♥
[183]
Di kepalanya, dia mendengar nada “Dalam aba-aba, bersiap”
memanggil gema di kepalanya, dan menggunakan itu sebagai
waktunya, dia membuka pintu.
[184]
Meskipun dia berpikir itu aneh, Natsuki mulai menjelaskan isi
amplop itu.
Dia tahu itu, tapi fakta bahwa dia tidak dianggap serius membuat
air mata mengancam akan tumpah.
[185]
‘Apa itu yang membuatnya bertindak seperti ini?’
Yuu langsung terlihat kesal, dan seolah mencoba untuk tenang, dia
mengusap rambutnya.
“...Para guru akan segera mengunci semuanya, jadi ayo kita pulang
untuk hari ini.”
“Tunggu!”
[186]
Dia menghentikannya berjalan lebih jauh, tapi Yuu tidak berbalik
kembali. Natsuki mencoba membuatnya berbalik ke arahnya dengan
paksa, tapi dia tidak cukup kuat untuk membuatnya bergerak.
‘Aku tidak tahan lagi berakhir seperti ini, tanpa bisa memberi
tahunya bagaimana perasaanku...!’
Apa dia menangis karena dia sedih, atau hanya karena dia tidak
bisa menahan emosinya lagi?
Yang dia tahu bahwa dia memiliki perasaan untuk Yuu, perasaan
tidak ingin dibenci oleh Yuu.
[187]
Setiap detik terasa seperti keabadian, dan Natsuki bisa merasakan
pikirannya melayang jauh di suatu tempat.
Jika dia hanya berbohong lagi dan mengatakan bahwa ini adalah
latihan lain, Yuu tidak perlu merasa terbebani olehnya. Itu layak
mempertimbangkan menarik kembali sekali lagi, dan memikirkan
kembali strateginya.
‘...Tidak, kalau aku melakukan itu, tidak ada yang akan berubah.’
Dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa itu demi Yuu, akan
tetapi dalam kenyataannya, dia hanya berusaha untuk tidak terluka.
Dan yang lebih penting, jika dia melarikan diri, semua kerja
kerasnya sampai titik ini akan sia-sia.
‘Aku sudah memutuskan bahwa aku tidak akan melarikan diri lagi.’
[188]
Ekspresi kaku Yuu pecah, diganti dengan ekspresi yang terlihat
seperti sesuatu antara tertawa dan menangis.
“Wha— Huh?!”
‘T-Tunggu, ini....’
“Natsuki,”
Yuu berkata dengan suara paling baik yang pernah Natsuki dengar
saat Yuu berbicara.
[189]
“...Aku senang.”
[190]
Epilog
Setelah dia memakai sepatunya di aula depan, Natsuki terus
mengepal dan membuka sakunya di kenop pintu.
Mereka menunda tradisi ini sejak liburan musim panas, tetapi hari
ini, akhirnya mereka memulai lagi.
Sebagai hadiah, dia membawa kue yang dia buat bersama dengan
Miou dan Akari.
Hari ini, akhirnya dia akan mendengar kata-kata yang ingin dia
dengar dari Yuu.
♥♥♥♥♥
[191]
“Aku datang untuk membawakanmu hadiah atas semua kerja
kerasmu ~”
“Bentar, Yuu, apa tidak masalah kalau peserta tes kembali tidur
seperti ini?”
“Aku akan memberi tahumu, baru dua jam sejak aku tidur!”
Jika dia terus bertindak seperti ini, itu akan seperti mereka masih
teman masa kecil.
[192]
Dia menarik selimut dari tempat tidur dan menjatuhkannya ke
lantai.
Yuu terkadang bisa sedikit bodoh, jadi ada kemungkinan dia tidak
akan tahu jika dia tidak berterus terang tentang itu.
‘Di saat seperti ini, kau hanya harus bergerak maju dan
melakukannya...!’
[193]
Ucapan yang akhirnya keluar dari mulutnya menghabiskan
kesabarannya.
Kali ini, Yuu terlihat kesal, sudah diduga, tapi perlahan, dia mulai
pucat.
“Tunggu, serius....?”
“Ya, aku serius! Ketika aku nembak, yang kau katakan hanyalah,
‘Aku juga, aku merasakan hal yang sama,’ tapi itu saja!”
“Apa?! Tapi itu kan latihan, bukan pengakuan asli, ingat? Normal
saja bagiku untuk berasumsi bahwa ada orang lain yang sangat kau
sukai. Mana mungkin aku punya keberanian untuk melakukan itu
ketika aku, mungkin, ditolak.”
[194]
Saat Yuu mengakui hal ini dengan tidak setuju, Natsuki terdiam.
Lalu dia mulai merasa frustrasi karena begitu egois sehingga dia
tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya.
[195]
“Ya….!”
“Huh? Yuu?”
“Dan juga….”
“Y-Ya?”
[196]
“Benar? Saat aku nembak, aku harus mengatasi kegelisahan
semacam itu juga, tahu.”
“Katakan saja!”
Tamat.
[197]