Anda di halaman 1dari 17

Cara Menjadi Produser Film

Unduh PDF
Disusun bersama Travis Page
Referensi

Dalam Artikel Ini: 

Memperkaya Kemampuan di Bidang Produksi Film 

Menempuh Pendidikan Formal 

Melibatkan Diri dalam Industri Perfilman 

Artikel Terkait 

Referensi

Bercita-cita untuk melibatkan diri secara langsung dalam proses pembuatan film? Jika iya,
menjadi produser film adalah salah satu peluang karier yang bisa Anda coba. Secara khusus,
produser film memiliki tanggung jawab untuk mengawasi seluruh proses pembuatan film,
dimulai dari proses pembuatan naskah, pengumpulan dana, penentuan peran dan pemeran,
hingga pendistribusian film. Meski tidak ada langkah spesifik yang perlu ditempuh untuk
menjadi produser film, sejatinya ada beberapa kiat yang bisa diterapkan untuk meningkatkan
persentase kesuksesan Anda. Pertama-tama, pastikan Anda memang memiliki minat yang
sangat besar di bidang perfilman, pun memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam
kelompok. Kemudian, jika memungkinkan, miliki gelar akademis di bidang yang relevan
agar keahlian Anda makin berkembang. Setelah lulus kuliah, cobalah mencari pekerjaan yang
ditujukan bagi pemula dalam industri perfilman. Secara bertahap, raih posisi karier yang lebih
tinggi hingga pada akhirnya Anda bisa menjadi produser!
Bagian 1
Memperkaya Kemampuan di Bidang Produksi Film
1.
1
Tingkatkan kemampuan interpersonal untuk memperbaiki kualitas kolaborasi
Anda dengan orang lain. Belajarlah menjadi pendengar yang aktif! Caranya, jaga
kontak mata dengan lawan bicara dan anggukkan kepala secara berkala untuk
mengafirmasi kata-kata mereka. Kemudian, tanggapi kata-kata mereka dengan
serius untuk menunjukkan penghargaan dan kepedulian Anda terhadap topik yang
sedang dibicarakan. Tunjukkan pula sikap yang bersahabat dengan mencoba
menginisiasi percakapan di berbagai kesempatan, serta menunjukkan ketertarikan
yang tulus terhadap kata-kata orang lain.[1]
 Oleh karena produser film harus berinteraksi dengan banyak orang,
seperti kru, aktor, dan pegawai studio, latih kemampuan Anda untuk
berkomunikasi seterbuka mungkin dengan orang lain.
 Perkenalkan diri kepada orang-orang baru dan ajak mereka
mengobrol untuk melatih kemampuan berkomunikasi Anda.
 Cobalah bekerja sama dengan pekerja film dari proyek yang
berbeda. Dengan melakukannya, Anda akan “dipaksa” untuk
melatih kemampuan berkomunikasi guna mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.
2
Latih kemampuan multitasking atau mengerjakan banyak hal pada saat yang
bersamaan untuk belajar menyeimbangkan tanggung jawab Anda. Susun
jadwal dan rencana produksi dari jauh-jauh hari agar Anda tidak kewalahan ketika
proses produksi sudah dimulai. Secara khusus, buat daftar berisi tanggung jawab
yang perlu diselesaikan, dan susun daftar tersebut secara berurutan, dimulai dari
tanggung jawab yang paling penting. Kemudian, cobalah mengelompokkan
tanggung jawab yang serupa dan selesaikan setiap kelompok pada saat yang
bersamaan agar fokus Anda tetap terjaga.[2]
 Umumnya, seorang produser memiliki cukup banyak peran di balik
proses pembuatan sebuah film, dan kerap juga mengerjakan
beberapa produksi film pada saat yang bersamaan.
 Berusahalah semaksimal mungkin untuk menghindari gangguan
agar tidak ada tanggung jawab penting yang terlewatkan atau selesai
di luar tenggat.
 Ingat, produser juga manusia yang tidak bisa menyelesaikan segala
sesuatunya sendirian. Sadari keterbatasan tersebut dan jangan ragu
melimpahkan pekerjaan kepada asisten produksi dan para kru yang
bertugas.
3.
3
Perbaiki kemampuan bernegosiasi Anda guna mendapatkan harga yang
terbaik dalam segala hal. Tetapkan nominal yang ingin Anda raih di akhir proses
negosiasi. Kemudian, komunikasikan kebutuhan Anda dengan jelas kepada lawan
bicara, lalu dengarkan tanggapan mereka untuk mengetahui hal-hal yang mungkin
dan tidak mungkin mereka penuhi. Jika mereka tidak bisa memenuhi persyaratan
yang Anda berikan, tawarkan diri untuk berkompromi guna menunjukkan
fleksibilitas dan keseriusan Anda untuk bekerja sama dengan mereka.[3]
 Oleh karena produser film memiliki tanggung jawab finansial yang
sangat besar, pastikan Anda selalu menegosiasikan harga terbaik
yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan
seluruh kru film.
 Jangan takut untuk menolak tawaran yang tidak menguntungkan
dan/atau tidak sesuai dengan persyaratan yang Anda berikan.
 Sejatinya, diperlukan banyak latihan untuk memperbaiki
kemampuan bernegosiasi seseorang. Oleh karena itu, jangan
berkecil hati jika Anda melakukan beberapa kesalahan di awal
prosesnya.
 Jika memungkinkan, carilah pelatih khusus untuk membantu Anda
mengembangkan kemampuan bernegosiasi. Umumnya, pelatih
negosiasi akan berpura-pura menjadi lawan Anda dalam
bernegosiasi guna memperbaiki kemampuan bernegosiasi Anda.
4.

4
Belajarlah untuk membuat keputusan dengan cepat dan diplomatis. Sebelum
membuat keputusan, selalu pertimbangkan seluruh kelebihan dan kekurangan dari
setiap opsi. Secara khusus, jangan melibatkan emosi dan/atau ego pribadi Anda
dalam proses pembuatan keputusan agar hasilnya tetap objektif, serta pilih opsi yang
paling menguntungkan dan masuk akal untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab
yang Anda miliki.[4]
 Produser kerap menerima berbagai pertanyaan yang harus dijawab
dengan cepat dan objektif agar proses produksi tetap selesai sesuai
dengan jadwal.
 Jangan bersikap impulsif! Artinya, jangan mengambil keputusan
tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan seluruh opsi yang Anda
miliki.
 Mintalah pendapat orang lain terkait berbagai keputusan yang Anda
buat. Percayalah, perspektif pihak ketiga sering kali bermanfaat
untuk menghasilkan keputusan yang paling objektif.
Tip: Jika keputusan yang Anda buat ternyata buruk, terimalah kesalahan tersebut dan
segeralah memperbaikinya. Tunjukkan bahwa Anda mampu
mempertanggungjawabkan setiap pilihan yang telah dibuat.
5.

5
Tingkatkan frekuensi menonton film untuk mengetahui berbagai proyek
terkini dalam industri perfilman. Secara khusus, pastikan Anda selalu mengetahui
kabar mengenai film-film terkini yang sedang diproduksi dan/atau akan segera
tayang melalui situs web atau majalah hiburan, lalu tonton sebanyak mungkin film
yang bisa Anda tonton. Tuliskan genre yang populer dan film yang berhasil meraih
kesuksesan di bioskop. Buat pula daftar berisi film-film yang Anda sukai dan yang
memiliki genre serupa dengan proyek yang ingin Anda kerjakan.[5]
 Agar memiliki kejelian dalam menentukan proyek berikutnya,
seorang produser harus memahami jenis film yang berpotensi besar
untuk sukses dan populer di pasaran pada saat tersebut.
 Tonton rekaman adegan di balik layar berbagai film untuk
memperkaya pemahaman Anda mengenai hal-hal yang terjadi di
dalam sebuah proses produksi.
6.
6
Cobalah memproduksi film pendek untuk memahami proses produksi sebuah
film. Untuk mempermudah prosesnya, bekerja samalah dengan pekerja perfilman
lain untuk menulis naskah, merekam adegan, dan menyunting film hingga
menghasilkan produk akhir yang siap untuk ditayangkan. Sekalipun bujet
pembuatan film cukup besar, tetaplah mendasarkan setiap keputusan pada opsi yang
paling efisien secara finansial. Dengan demikian, bujet produksi Anda pun tidak
akan membengkak. Setelah film selesai disunting, silakan mengunggahnya ke
internet atau mengirimkannya ke berbagai festival film guna meraih audiens yang
lebih banyak.[6]
 Dengan memproduksi film pendek, Anda akan terbantu untuk
mempelajari proses produksi sebuah film dari awal hingga akhir.
 Pastikan seluruh adegan dalam film tersebut bisa dengan mudah
Anda produksi sendiri. Misalnya, jangan membuat adegan yang
melibatkan terlalu banyak efek spesial untuk menghemat bujet.
 Jika tidak memiliki ide untuk membuat film pendek, cobalah
menawarkan peluang bekerja sama kepada mahasiswa di program
perfilman lain.
Bagian 2
Menempuh Pendidikan Formal
1.
1
Raih gelar sarjana di bidang produksi film. Cek situs web berbagai sekolah film
dan/atau universitas yang menawarkan program perfilman, umumnya mencakup
jurusan produksi film, penulisan naskah, dan/atau sinematografi. Jika
memungkinkan, ambil program yang berfokus untuk mempelajari ilmu produksi
film (termasuk ilmu untuk menjadi asisten produksi) dan penulisan naskah agar
Anda dapat mulai membiasakan diri untuk bekerja dalam industri perfilman. Selagi
berkuliah, berfokuslah untuk mencatat berbagai materi yang penting dan melibatkan
diri dalam berbagai proyek guna meraih nilai yang maksimal.[7]
 Meski seseorang tidak wajib memiliki gelar akademis untuk menjadi
produser film, setidaknya gelar tersebut dapat memudahkan Anda
untuk menjalin koneksi dan mempelajari berbagai hal dalam industri
perfilman. Alhasil, Anda tidak akan merasa kewalahan ketika pada
akhirnya terjun ke dalam dunia kerja.
 Bergabunglah dengan klub film atau organisasi serupa yang tersedia
di universitas. Dengan demikian, Anda dapat menjalin lebih banyak
koneksi dan memperkaya keterlibatan dalam bidang tersebut.
2.
2
Raih gelar magister di bidang produksi film jika ingin terus memperdalam
keahlian Anda. Jika memiliki waktu dan dana yang cukup, cobalah mendaftarkan
diri untuk mengambil program magister di berbagai sekolah film atau universitas.
Misalnya, Anda bisa mengambil jurusan yang secara khusus mempelajari ilmu
produksi film, atau mengambil jurusan yang mempelajari ilmu sinematografi
dan/atau penulisan naskah untuk memperkaya pengalaman sebagai kru di bidang
perfilman. Yang terpenting, selesaikan seluruh tugas atau proyek yang diberikan
dengan baik, agar Anda mampu mempelajari berbagai ilmu yang dibutuhkan oleh
pekerja perfilman, serta mampu memproduseri proyek Anda sendiri di kemudian
hari.[8]
 Sejatinya, seseorang tidak perlu memiliki gelar magister untuk
mendapatkan pekerjaan sebagai produser film.
3.
3
Ambil kelas manajemen bisnis untuk melatih kemampuan pengelolaan
finansial Anda. Banyak produser juga memiliki tanggung jawab untuk
menegosiasikan kontrak dan menyusun alokasi bujet. Oleh karena itu, pastikan
Anda juga memiliki kemampuan mengelola uang yang baik. Nantinya, kemampuan
tersebut bisa diaplikasikan dalam proses pengelolaan anggaran untuk mendanai
proyek-proyek film Anda.[9]
 Beberapa universitas menawarkan kelas atau pelatihan bisnis yang
bisa Anda ikuti selagi duduk di bangku kuliah. Namun, Anda juga
bisa mengikuti pelatihan komunitas atau daring jika saat ini sudah
tidak lagi menjadi mahasiswa.
 Mengambil kelas atau pelatihan bisnis juga dapat membantu Anda
yang tertarik untuk membuat rumah produksi sendiri di kemudian
hari.
4.
4
Bergabunglah dengan kelas menulis naskah untuk meningkatkan kemampuan
mengenali naskah yang berkualitas. Banyak produser yang terbiasa membaca
naskah untuk menemukan konten baru yang ingin mereka produksi. Jika ingin
menerapkan metode yang sama, pastikan Anda memberikan perhatian lebih
terhadap materi terkait metode penyusunan format dasar dan struktur naskah.
Dengan demikian, nantinya Anda akan dipermudah dalam mengenali naskah yang
berpotensi besar untuk sukses. Kemudian, berlatihlah pula untuk menulis naskah
Anda sendiri yang berpotensi untuk diproduksi sebagai satu film utuh di masa
depan.[10]
 Jika kesulitan menemukan kelas menulis naskah, silakan mencari
berbagai naskah film yang populer di internet untuk dipelajari secara
mandiri.
Tip: Jika naskah yang Anda sukai ditulis oleh seseorang yang Anda kenal, atau oleh
peserta kelas menulis yang sama, cobalah mengajaknya untuk memproduksi naskah
tersebut dengan bantuan Anda.
Bagian 3
Melibatkan Diri dalam Industri Perfilman
1.
1
Pindahlah ke kota dengan industri perfilman yang menjanjikan, jika
memungkinkan. Ingat, seorang produser umumnya harus menghabiskan waktu
yang sangat banyak di lokasi perekaman adegan. Oleh karena itu, cobalah berpindah
tempat tinggal ke pusat industri perfilman, seperti Jakarta atau Yogyakarta untuk di
Indonesia. Namun, jika saat ini Anda tinggal di Amerika Serikat, cobalah berpindah
tempat tinggal ke Los Angeles, New York, Atlanta, atau Toronto. Di belahan dunia
yang lain, beberapa kota yang populer akan industri perfilmannya adalah London,
Mumbai, Paris, dan Hong Kong. Yang terpenting, cari tempat tinggal yang sejalan
dengan bujet Anda agar tidak timbul persoalan finansial setelahnya.[11]
 Jika kesulitan untuk berpindah tempat tinggal, cobalah mencari
peluang bekerja sama dengan pembuat film independen yang ada di
kota Anda.
2.
2
Awali karier dengan melamar pekerjaan sebagai asisten produksi. Secara
khusus, asisten produksi bertanggung jawab untuk mengangkat telepon, memenuhi
kebutuhan para kru yang bekerja di lokasi perekaman adegan, serta memastikan
kelancaran seluruh proses produksi. Untuk mendapatkan pekerjaan tersebut, cobalah
mengirimkan resume ke rumah produksi atau agensi yang menarik minat Anda.
Setelah diterima untuk bekerja di lokasi perekaman adegan, selalu luangkan waktu
untuk mengobrol dengan kru guna membangun relasi yang positif dengan mereka.
[12]
 Beberapa asisten produksi harus bekerja di lokasi perekaman
adegan, tetapi ada juga yang diminta untuk bekerja di kantor. Jangan
khawatir, makin lama Anda bekerja, makin banyak pula beban
pekerjaan dan tanggung jawab yang akan Anda terima.
 Lamar pekerjaan di rumah produksi yang konten-kontennya menarik
minat Anda. Alhasil, aktivitas memproduksi konten pun nantinya
akan menjadi pekerjaan yang bisa Anda nikmati.
3.
3
Biasakan diri dengan waktu bekerja yang panjang. Umumnya, produser adalah
sosok yang pertama kali datang ke lokasi perekaman adegan, pun menjadi sosok
yang terakhir kali meninggalkan lokasi tersebut. Dengan kata lain, Anda mungkin
perlu bekerja selama lebih dari 12 jam sehari, tergantung skala proyek yang sedang
dikerjakan. Selain itu, Anda mungkin juga perlu bekerja pada malam hari, akhir
pekan, dan/atau hari libur untuk menyelesaikan proses perekaman adegan sesuai
jadwal. Agar energi Anda tetap terjaga dengan baik selagi bekerja, jangan lupa
beristirahat dengan cukup, ya![13]
 Bagi produser film, menyeimbangkan hubungan personal dan
profesional memang tidak mudah. Oleh karena itu, kapan pun beban
pekerjaan Anda sedang tidak terlalu banyak, jangan lupa
menjadwalkan waktu khusus untuk bercengkerama dengan orang-
orang terdekat.
4.
4
Bangun koneksi dengan pekerja perfilman lain untuk memperluas jaringan
dan meningkatkan jenjang karier Anda. Habiskan lebih banyak waktu untuk
mengobrol dengan supervisor dan para kru yang bekerja bersama Anda. Kenali
mereka lebih dekat melalui aktivitas makan malam atau sekadar minum kopi
bersama. Secara khusus, jalin koneksi yang positif dengan semua orang agar mereka
dapat mengingat Anda jika memiliki tawaran pekerjaan yang potensial.[14]
 Manfaatkan situs-situs seperti LinkedIn atau Backstage untuk
terhubung dengan pekerja film profesional lain, serta untuk
memperluas koneksi Anda.
Peringatan: Jangan memutuskan koneksi dengan siapa pun agar Anda tidak dianggap
“sulit” untuk diajak bekerja sama. Hati-hati, anggapan semacam itu dapat membuat
Anda kesulitan untuk mendapatkan proyek baru.
5.
5
Danai proyek independen yang menarik minat Anda, jika memungkinkan. Jika
mampu menemukan pembuat film yang karya dan/atau kemampuannya Anda sukai,
cobalah mengajak mereka untuk mendiskusikan peluang kerja sama sambil makan
siang atau minum kopi bersama. Secara khusus, jelaskan keinginan Anda untuk
melibatkan diri dalam produksi film mereka yang berikutnya, serta tanyakan
keinginan dan kebutuhan mereka. Jika Anda memiliki dana lebih, tawarkan diri
untuk membantu mendanai proyek mereka. Jika tidak, silakan menanyakan ada atau
tidaknya bantuan berjenis lain yang mereka perlukan.[15]
 Jangan mau melibatkan diri dalam proyek yang tidak menarik minat
Anda. Ingat, durasi produksi sebuah film umumnya sangat panjang.
Tentu saja Anda tidak ingin menghabiskan waktu dan tenaga untuk
mengerjakan proyek yang tidak disukai, bukan?
Peringatan
 Waktu memproduksi film umumnya tidak konsisten. Oleh karena itu, bersiaplah
untuk bekerja dalam waktu yang sangat lama, dan/atau bekerja di akhir pekan atau
hari libur.
 Pada dasarnya, produser film bukanlah pilihan karier yang aman dan/atau konsisten.
Itulah mengapa, sebaiknya Anda tetap mencari pekerjaan sampingan selagi berkarier
sebagai produser film.

Anda mungkin juga menyukai