Anda di halaman 1dari 3

Visi Puskesmas Noemuti

“ Terwujudnya Masyarakat Noemuti Sehat Melalui Penyelen


ggaraan Pelayanan Kesehatan yang Prima “

Misi Puskesmas Noemuti

Untuk mewujudkan Visinya, Puskesmas Noemuti memiliki Misi :


1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan
yang berkeadilan, berkualitas dan berkesinambungan;
2) Pemberdayaan kemandirian masyarakat melalui upaya promotif
dan preventif;
3) Menggalang kerja sama lintas sektor untuk terciptanya
pembangunan berwawasan kesehatan;
4) Perbaikan kelembagaan Puskesmas untuk terciptanya sistem
manajemen yang mampu memobilisasi pelaku dan penerima
layanan.

Tata Nilai

Tata Nilai Puskesmas Noemuti adalah CEMPAKA

Cekatan : Tanggap, Responsif, Partisipatif


Empati : Peduli, Paham
Profesional : Kompeten, Inovatif, Prosedural
Akuntabel : Dapat Dipercaya, Jujur
Komprehensif : Terpadu, Konsisten
Amanah : Komitmen, Adil

Moto

“Anda Sehat, Kami Senang”


“Hit Ao Mina Hai Mimlile”
Fungsi Dan Peran Perawat 17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
“Menurut Permenkes Nomor 4 Tahun 2022 kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
Tentang 18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perawat” 19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
dan 20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
“Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi 21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri; melakukan
Tentang tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh
Jabatan Fungsional Perawat” 23. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
24. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
Perawat Ahli Pertama 25. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu; individu;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga; 26. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat; individu;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut; 27. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan 28. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
keperawatan; 29. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan; 30. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada 31. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi; 32. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang 33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;
berdampak pada pelayanan kesehatan; 34. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit komunikasi;
menular; 35. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu; medikal bedah;
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan; 36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, 37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
menetapkan tindakan); maternitas;
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, 38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
menetapkan tindakan); komunitas
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ 39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
kritikal; 40. Melakukan perawatan luka;
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik; 41. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi; 42. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
43. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu; lainnya, serta dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari campur
44. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala; tangan kekuasaan lainnya.
45. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu; Ombudsman dalam menjalankan tugas dan wewenangnya berasaskan: a.
46. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan kepatutan; b. keadilan; c. non-diskriminasi; d. tidak memihak; e. akuntabilitas; f.
sebagai ketua tim/perawat primer; keseimbangan; g. keterbukaan; dan h. kerahasiaan.
47. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
48. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar Ombudsman bertujuan:
shift/unit/fasilitas kesehatan; 1. mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil, dan sejahtera;
49. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan 2. mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang efektif dan
fungsi ketenagaan perawat; dan efisien, jujur, terbuka, bersih, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan
50. Melakukan preseptorship dan mentorship nepotisme;
3. meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang agar setiap
warga negara dan penduduk memperoleh keadilan, rasa aman, dan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG kesejahteraan yang semakin baik;
OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 4. membantu menciptakan dan meningkatkan upaya untuk
pemberantasan dan pencegahan praktekpraktek Maladministrasi,
Ombudsman Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Ombudsman adalah diskriminasi, kolusi, korupsi, serta nepotisme;
lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan 5. meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran hukum masyarakat,
pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan dan supremasi hukum yang berintikan kebenaran serta keadilan.
pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta
atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja
daerah.

Maladministrasi adalah perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui


wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan
wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum
dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh Penyelenggara
Negara dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau
immateriil bagi masyarakat dan orang perseorangan.

Ombudsman merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan tidak


memiliki hubungan organik dengan lembaga negara dan instansi pemerintahan

Anda mungkin juga menyukai