Anda di halaman 1dari 15

Volume 3 (5), Oktober 2021 : 134 - 148

http://jurnal.polbangtanyoma.ac.id/index.php/jppt/issue/view/72

Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Persepsi Peternak dalam Pembuatan


Pupuk Organik Cair (POC) Urine Sapi Potong di Desa Bumiharjo
Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang

The Effect of Innovation Characteristics on Farmers' Perceptions in The


Making of Liquid Organic Fertilizer (LOF) Beef Cattle Urine in Bumiharjo
Village, Borobudur District, Magelang Regency
1Nurdayati, 2Arum Wulandari, 3Supriyanto
1,2,3Program Studi Penyuluhun Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang
Jl. Magelang Kopeng Km. 7 Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah
Email: nnurd4y4t1@gmail.com

Diterima : 29 Juni 2021 Disetujui : 15 Oktober 2021

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bumiharjo Kecamatan Borobudur


Kabupaten Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi peternak
terhadap pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi potong dan untuk
mengetahui pengaruh karakteristik inovasi terhadap persepsi peternak dalam
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi potong. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Simple Random Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 35 orang yang merupakan peternak sapi di Desa Bumiharjo. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Variabel yang
diamati terdiri dari variabel independen yaitu karakteristik inovasi dan variabel
dependen yaitu persepsi peternak. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif menggunakan skala likert pada penentuan persepsi dan analisis
statistik dengan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh
karakteristik inovasi terhadap persepsi peternak. Hasil dari analisis deskriptif yang
diperoleh menunjukkan bahwa persepsi peternak terhadap pembuatan Pupuk
Organik Cair (POC) urine sapi potong berada di kategori tinggi dengan nilai sebesar
1.837. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa karakteristik inovasi
(X) berpengaruh sangat signifikan (0,000<0,01) terhadap persepsi peternak (Y).

Kata kunci : Persepsi, Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi potong, regresi linier
Sederhana

ABSTRACT

This research in Bumiharjo Village, Borobudur District, Magelang Regency.


This final project aims to determine the perception of farmers on the manufacture of

134
Liquid Organic Fertilizer (LOF) of beef cattle urine and to determine the effect of the
characteristics of innovation on the perception of farmers in the manufacture of Liquid
Organic Fertilizer (LOF) of beef cattle urine. The sampling technique used is Simple
Random Sampling. The number of samples in this study were 35 people who were
cattle breeders in Bumiharjo Village. Data collection techniques were carried out by
means of interviews and observations. The observed variables consisted of the
independent variable, namely the characteristics of innovation and the dependent
variable, namely the farmer's perception. The data analysis method used is descriptive
analysis using a Likert scale in determining perceptions and statistical analysis with
simple linear regression analysis to determine the effect of innovation characteristics
on farmers' perceptions. The results of the descriptive analysis obtained indicate that
the perception of farmers on the manufacture of Liquid Organic Fertilizer (POC) of
beef cattle urine is in the high category with a value of 1,837. The results of simple
linear regression analysis show that the characteristics of innovation (X) have a very
significant effect (0.000 <0.01) on the perception of farmers (Y).

Keywords : Perception, Liquid Organic Fertilizer (LOF) beef cattle urine, simple linear
Regression

PENDAHULUAN Ternak sapi dewasa dengan berat


rata-rata 300 kg mampu memproduksi 15
Desa Bumiharjo merupakan salah kg feses dan rataan produksi urine
satu desa yang termasuk dalam wilayah sekitar 12 liter per ekor per hari (Siswati
Kecamatan Borobudur Kabupaten dan Rizal, 2017). Menurut Erlyna dan
Magelang. Sebagian besar wilayah Desa Wara (2016) cara ini mengakibatkan
Bumiharjo adalah lahan pertanian. pupuk organik tidak terjamin kualitasnya
Komoditas pertanian yang ada adalah dan juga memerlukan waktu pembuatan
padi, palawija, pepaya, dan beberapa yang relatif lama. Hal ini berdampak
jenis sayuran seperti bayam dan cabai. kurang baik terhadap pertumbuhan
Selain berpotensi dibidang pertanian tanaman. Akibatnya, walaupun diberi
Desa Bumiharjo juga berpotensi dalam pupuk kandang banyak namun hasil
bidang peternaka khususnya ternak sapi. produksi tanaman pangan belum
Berdasarkan hasil Identifikasi menunjukkan hasil yang signifikan.
Potensi Wilayah (IPW) diketahui bahwa Teknologi pembuatan Pupuk
banyak penduduk Desa Bumiharjo yang Organik Cair (POC) dari urine sapi
bekerja di bidang pertanian dan potong merupakan suatu inovasi untuk
peternakan. Terdapat 334 penduduk mengatasi permasalahan yang sedang
yang bekerja di sektor pertanian dan dihadapi peternak di Desa Bumiharjo.
peternakan. Populasi sapi di Desa Peternak belum mengetahui hal-hal
Bumiharjo sekitar 150 ekor, dengan mengenai Pupuk Organik Cair (POC)
jumlah peternak dalam satu desa adalah karena belum pernah disuluhkan,
54 peternak sapi. Adapun permasalahan sehingga belum diketahui persepsi
yang terdapat di Desa Bumiharjo adalah peternak dan pengaruh karakteristik
belum termanfaatkannya limbah kotoran peternak terhadap pembuatan Pupuk
sapi terutama urine sapi. Limbah ternak Organik Cair (POC) urine sapi potong.
termasuk urine sapi hanya dibuang Persepsi peternak terhadap suatu
begitu saja dan apabila dimanfaatkan teknologi tidak terlepas dari pengaruh
sebagai pupuk tidak diolah terlebih karakteristik inovasi, sehingga perlu
dahulu. adanya penelitian lebih lanjut mengenai

135
pengaruh karakteristik terhadap persepsi inovasi terbagi menjadi lima, yaitu
peternak dalam pembuatan Pupuk relative advantage (keuntungan relatif),
Organik Cair (POC) urine sapi potong. compatibility atau kompatibilitas
Berdasarkan uraian diatas, maka dari itu (keserasian), complexity atau
penulis memilih judul mengenai kompleksitas (kerumitan), trialability atau
“Pengaruh Karakteristik Inovasi triabilitas (dapat diuji coba) dan
Terhadap Persepsi Peternak dalam observability (dapat diobservasi).
Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Relative advantages (keuntungan relatif)
Urine Sapi Potong di Desa Bumiharjo adalah tingkat kelebihan suatu inovasi,
Kecamatan Borobudur Kabupaten apakah lebih baik dari inovasi yang ada
Magelang”. Kegiatan Penelitian sebelumnya atau dari hal-hal yang biasa
dilakukan pada masa pandemi Covid-19. dilakukan. Compatibility atau
Seluruh kegiatan dilakukan dengan kompatibilitas (keserasian) adalah
menerapkan protokol kesehatan untuk tingkat keserasian dari suatu inovasi,
menghindari penularan Covid-19. apakah dianggap konsisten atau sesuai
Ditinjau dari rumusan masalah dengan nilai-nilai, pengalaman dan
diatas maka tujuan dari penelitian ini kebutuhan yang ada. Complexity atau
adalah 1) Untuk mengetahui persepsi kompleksitas (kerumitan) adalah tingkat
peternak terhadap pembuatan Pupuk kerumitan dari suatu inovasi untuk
Organik Cair (POC) urine sapi potong; 2) diadopsi, seberapa sulit memahami dan
Untuk mengetahui persepsi peternak menggunakan inovasi. Triability atau
terhadap pembuatan Pupuk Organik Cair triabilitas (dapat diuji coba) merupakan
(POC) urine sapi potong. tingkat apakah suatu inovasi dapat
Menurut Rasyid (2012) dicoba terlebih dahulu atau harus terikat
penyuluhan adalah suatu sistem untuk menggunakannya. Observability
pendidikan yang bersifat nonformal di (dapat diobservasi) adalah tingkat
luar sistem sekolah yang biasa untuk bagaimana hasil penggunaan suatu
meningkatkan pengetahuan, inovasi dapat dilihat oleh orang lain
keterampilan, dan sikap mentalnya (Rogers, 2005).
menjadi lebih produktifitas sehingga Supratman dan Mahadian (2018)
mampu meningkatkan pendapatan mengemukakan bahwa persepsi adalah
keluarganya dan pada gilirannya akan pengalaman tentang objek, peristiwa,
meningkatkan pula kesejahteraan atau hubungan-hubungan yang
hidupnya. diperoleh dengan menyimpulkan
Kristiawan dkk., (2018) informasi dan menafsirkan pesan.
menyatakan bahwa innovation (inovasi) Persepsi ialah memberikan makna pada
adalah suatu ide, barang, kejadian, atau stimulasi inderawi (sensory stimuli).
metode yang dirasakan atau diamati Sensasi adalah bagian dari persepsi.
sebagai suatu hal yang baru bagi Menurut Walgito (2010) indikator dalam
seseorang atau sekelompok orang, baik persepsi terdiri dari tiga, yaitu 1)
itu berupa hasil diskoveri maupun invensi. Penyerapan terhadap rangsang atau
Tujuan diadakan inovasi adalah untuk objek dari luar individu. Rangsang atau
memecahkan suatu masalah tertentu. objek diterima dan diserap oleh panca
Dengan demikian, dapat dikatakan indra sendiri-sendiri maupun bersama-
inovasi bersifat subjektif dan spesifik. sama. Hasil penyerapan oleh panca
Karakteristik inovasi adalah sifat dari indra tersebut akan memberikan
difusi inovasi, dimana karakteristik gambaran, tanggapan, atau kesan
inovasi merupakan salah satu yang didalam otak. 2) Pengertian atau
menentukan kecepatan suatu proses pemahaman terhadap objek. Setelah
inovasi (Ahmad, 2016). Karakteristik terjadi gambaran-gambaran didalam

136
otak, maka gambaran tersebut hari. Sedangkan menurut Huda (2013)
diorganisir, digolongkan, dan satu ekor sapi dengan bobot badan 400–
diinterpretasikan sehingga terbentuk 500 kg dapat menghasilkan limbah padat
pengertian atau pemahaman terhadap dan cair sebesar 27,5-30 kg/ekor/hari.
suatu objek. 3) Penilaian atau evaluasi Menurut Pratiwi dkk., (2019) menyatakan
individu terhadap objek. Setelah bahwa kandungan kimiawi urine sapi
terbentuk pengertian atau pemahaman, sangat komplek seperti nitrogen, fosfor,
selanjutnya terbentuk penilaian dari kalium (NPK), dan beberapa unsur
individu. Individu membandingkan kimiawi yang lainnya. Dengan demikian
pemahaman yang baru diperoleh urine atau air kencing sapi sangat layak
dengan kriteria atau norma yang dimiliki menggantikan pupuk kimia karena
individu secara subjektif. Penilaian memiliki komposisi utamanya adalah
individu berbeda-beda meskipun nitrogen (N) :1,4 hingga 2,2%, fosfor (P) :
objeknya sama. Oleh karena itu persepsi 0,6 hingga 0,7%, dan kalium (K) 1,6
bersifat individual. hingga 2,1%. Hasnaniah (2017)
Menurut Pratiwi dkk., (2019) menambahkan bahwa urine sapi
Pupuk Organik Cair (POC) adalah mengandung nitrogen dan zat
larutan dari hasil pembusukan bahan- perangsang tumbuh alami dari golongan
bahan organik yang berasal dari sisa IAA, giberelin (GA) dan sitokonin.
tanaman, kotoran hewan, dan manusia Selanjutnya dilakukan
yang kandungan unsur haranya lebih pengukuran tentang pengaruh
dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk karakteristik inovasi terhadap persepsi
organik ini adalah mampu mengatasi peternak dalam pembuatan Pupuk
defisiensi hara secara cepat, tidak Organik Cair (POC) urine sapi potong.
bermasalah dalam pencucian hara, dan Terdapat dua variabel yang diamati,
juga mampu menyediakan hara secara diantaranya adalah karakteristik inovasi
cepat. Jika dibandingkan dengan pupuk yang merupakan variabel independen (X)
anorganik, Pupuk Organik Cair (POC) dan persepsi peternak sebagai variabel
umumnya tidak merusak tanah dan dependen (Y). Indikator pengukuran
tanaman meskipun sudah digunakan variabel karakteristik inovasi (X) terdiri
sesering mungkin, selain itu pupuk ini dari lima, yaitu keuntungan relatif,
juga memiliki bahan pengikat sehingga kesesuaian, kerumitan, dapat dicoba,
larutan pupuk yang diberikan ke dan bisa diamati. Untuk variabel persepsi
permukaan tanah bisa langsung peternak (Y) adalah penyerapan,
dimanfaatkan oleh tanaman. Selain pemahaman, dan evaluasi. Kerangka
dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk pikir dalam kegiatan Penelitian ini dapat
organik dari limbah ternak juga dilihat pada bagan sebagai berikut :
bermanfaat untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman, sebagai bio- Kajian inovasi

pestisida yang bisa mengendalikan


hama penyakit, mengusir hama tikus, Penyuluhan
walang sangit serta trip yang ada pada
pertanaman. Karakteristik Inovasi (X) :
(Skor 1, 2, 3, 4, 5)
Menurut Siswati dan Rizal (2017) Persepsi (Y) :
1. Keuntungan relatif
urine sapi adalah salah satu produk 2. Kesesuaian
1. Penyerapan
sampingan dari ternak sapi. Pada rataan 3. Kerumitan
2. Pemahaman
3. Evaluasi
produksi feses per ekor sapi dewasa 4. Bisa dicoba
5. Bisa diamati
(dengan rataan bobot badan sekitar 300
kg) per hari sekitar 15 kg dan rataan
produksi urine sekitar 12 liter per ekor per Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

137
Hipotesis dalam penelitian ini Kegiatan penyuluhan dilakukan
adalah 1) Diduga persepsi peternak dengan cara ceramah, diskusi, dan
terhadap pembuatan Pupuk Organik Cair demonstrasi cara. Media penyuluhan
(POC) urine sapi potong adalah tinggi; 2) yang digunakan berupa powerpoint
Diduga terdapat pengaruh karakteristik sebagai media elektronik dan folder
inovasi terhadap persepsi peternak sebagai media cetak. Teknik
dalam pembuatan Pupuk Organik Cair pengambilan data dilakukan dengan
(POC) urine sapi potong. cara wawancara dan observasi,
wawancara dilakukan dengan
menggunakan panduan wawancara
MATERI DAN METODE (kuesioner). Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif yang
Kegiatan Penelitian dilaksanakan diukur menggunakan skala likert dan
di Desa Bumiharjo Kecamatan analisis statistik menggunakan regresi
Borobudur Kabupaten Magelang pada linier sederhana. Kuesioner terdiri dari 31
tanggal 10 Maret sampai dengan 10 Mei pertanyaan setelah sebelumnya
2021. Alat yang digunakan adalah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
kuesioner, handphone, laptop, printer, Pertanyaan yang berjumlah 31 butir
proyektor, alat tulis, folder, dan alat untuk terbagi menjadi 17 pertanyaan untuk
melakukan demonstrasi cara (ember, mengukur karakteristik inovasi dan 14
drum, alat penghalus, pisau, karung, pertanyaan untuk mengukur persepsi.
gelas ukur, saringan). Bahan yang Penentuan kategori karakteristik inovasi
digunakan antara lain kertas ukuran A4, dan persepsi menggunakan skala likert,
tinta printer, dan bahan demonstrasi cara sesuai dengan pendapat Indirwan (2016)
(urine sapi, tetes tebu, kunyit, jahe, yang menyatakan bahwa skala likert
temulawak, lengkuas, terasi). dapat digunakan untuk mengukur sikap,
Rancangan penelitian menggunakan pendapat, dan persepsi seseorang atau
One-Shot Case Study, dimana tidak ada sekelompok tentang kejadian atau gejala
kondisi atau perlakuan awal karena sosial.
melibatkan sekelompok subjek yang Variabel karakteristik inovasi
diberi satu treatment (X) yaitu terdiri dari lima kategori jawaban menurut
penyuluhan dan kemudian dilakukan pendapat Sholahuddin dan Setyawan
observation (O) yang berupa post test. (2017) yaitu Sangat Setuju (5), Setuju (4),
Populasi dalam penelitian ini Ragu-ragu (3), Tidak Setuju (2), Sangat
adalah peternak sapi potong di Desa Tidak Setuju (1). Selanjutnya
Bumiharjo sebanyak 54 orang. Sampel berdasarkan pengukuran kelima kategori
yang digunakan sebanyak 35 orang tersebut karakteristik inovasi kemudian
dengan teknik sampling Simple Random dibagi kedalam lima kelas yaitu Sangat
Sampling, dimana pengambilan anggota Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3), Kurang
sampel dari populasi yang dilakukan Baik (2), Tidak Baik (1) (Kurniyawan,
secara acak tanpa memperhatikan strata 2016). Kategori jawaban variabel
yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, persepsi berdasarkan pendapat Padlin
2017). Penentuan 35 sampel didapat dari dan Elida (2020) yaitu Sangat Tinggi (5),
hasil perhitungan rumus Slovin dengan Tinggi (4), Sedang (3), Rendah (2), dan
tingkat kesalahan 10% (Burhannudin, Sangat Rendah (1).
2019). Menurut Supriyanto dkk., (2020) Data yang didapat dari hasil
ukuran sampel yakni lebih dari 30 dan wawancara berskala ordinal, sehingga
kurang dari 500 adalah tepat untuk data yang didapat harus di transformasi
kebanyakan penelitian. terlebih dahulu. Transformasi data
dilakukan menggunakan Metode of

138
Succesif Interval (MSI). Menurut Ningsih
Y =a + bX + e
dan Dukalang (2019) dalam
menggunakan analisis regresi linier,
syarat pertama yang harus depenuhi Gambar 2. Persamaan Regresi Linier
adalah data yang akan digunakan harus Sederhana
berskala interval dan rasio. Jika data Keterangan :
yang berkala ordinal tetapi dipaksakan Y : Persepsi peternak
menggunakan analisis regresi linier, a : Nilai konstanta
maka akan diperoleh koefisien korelasi b : Koefisien regresi x terhadap Y
yang kecil dan tidak dapat memenuhi x : Karakteristik inovasi
syarat sebagaimana yang diharuskan e : Tingkat kesalahan (error)
dalam model regresi sehingga peneliti
akan keliru dalam melakukan interpretasi
dari model regresi tersebut. Data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
sudah ditransformasi kemudian
dilakukan uji asumsi klasik untuk A. Karakteristik Inovasi
memenuhi syarat analisis regresi linier Pengukuran variabel karakteristik
sederhana. Uji asumsi klasik yang inovasi menggunakan alat bantu
dilakukan diantaranya adalah uji kuesioner dengan jumlah pertanyaan
normalitas, uji linieritas, dan uji karakteristik inovasi sebanyak 17
heteroskedastisitas. Analisis regresi pertanyaan yang terdiri dari 5 indikator
linier sederhana terdiri dari uji yaitu keuntungan relatif, kesesuaian,
determinasi (R2) dan uji t. kerumitan, dapat dicoba dan bisa diamati.
Dalam kajian ini analisis regresi Pengklasifikasian skor menggunakan
linear sederhana digunakan untuk skala likert yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh karakteristik pengukuran dalam kuesioner
inovasi terhadap persepsi peternak berdasarkan perhitungan skor tertinggi
dalam pembuatan Pupuk Organik Cair adalah 5 dengan kategori sangat setuju
(POC) urine sapi potong. Menurut dan skor terendah adalah 1 dengan
Sugiyono (2010) uji regresi linear kategori sangat tidak setuju. Menurut
sederhana adalah pengujian terhadap Sholahuddin dan Setyawan (2017) skala
data yang terdiri dari dua variabel, yaitu likert yang digunakan untuk pengukuran
satu variabel independen dan satu dalam kuesioner adalah Sangat Setuju
variabel dependen, dimana variabel (5), Setuju (4), Ragu-ragu (3), Tidak
tersebut bersifat kausal (berpengaruh). Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1). Hasil
Berikut merupakan Rumus regrasi linear rekapitulasi data dari kelima indikator
sederhana. pengukuran karakteristik inovasi dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Rekapitulasi Data Karakteristik Inovasi


Item Jumlah
Indikator Perolehan Nilai
Pertanyaan Responden
Keuntungan relatif 5 35 724
Kesesuaian 2 35 282
Kerumitan 4 35 569
Dapat dicoba 3 35 430
Bisa diamati 3 35 437
Jumlah 17 35 2.442
Sumber : Data Primer Terolah, 2021

139
Berdasarkan Tabel 1 dapat kelas yaitu Sangat Baik (5), Baik (4),
diketahui bahwa total nilai karakteristik Cukup Baik (3), Kurang Baik (2), Tidak
inovasi pembuatan Pupuk Organik Cair Baik (1) (Kurniyawan, 2016). Kemudian
(POC) urine sapi potong sebesar 2.442. karakteristik inovasi dijelaskan dengan
Selanjutnya berdasarkan pengukuran menggunakan garis kontinum pada
kelima aspek tersebut karakteristik Gambar 3 berikut:
inovasi kemudian dibagi kedalam lima
TB KB CB B SB

595 1071 1547 2023 2499 2975


2442

Gambar 3. Garis Kontinum Karakteristik Inovasi

Berdasarkan Gambar 3 penilaian B. Persepsi Peternak


peternak pada karakteristik inovasi Pengukuran variabel persepsi
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) menggunakan alat bantu kuesioner
urine sapi potong memperoleh total nilai dengan jumlah pertanyaan karakteristik
2.442 dengan kategori baik. Hal ini inovasi sebanyak 14 pertanyaan yang
membuktikan bahwa inovasi pembuatan terdiri dari 3 indikator yaitu penyerapan,
Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi pemahaman, dan evaluasi (Walgito,
potong merupakan inovasi baru yang 2010).
memberikan keuntungan bagi peternak
dan sesuai dengan ke biasaan dan 1. Aspek Penyerapan
budaya masyarakat Desa Bumiharjo Persepsi peternak aspek
sehingga mampu diterima dengan baik. penyerapan diukur menggunakan skala
Menurut Ritonga (2019) dalam likert dengan lima kategori yaitu Sangat
penelitiannya menyatakan bahwa pada Tahu (5), Tahu (4), Cukup tahu (3), Tidak
umumnya petani untuk mengambil suatu Tahu (2), dan Sangat Tidak Tahu (1).
keputusan terhadap suatu inovasi baru Berikut merupakan penjelasan persepsi
dengan melihat dari manfaat secara peternak aspek penyerapan yang
ekonomis dapat menguntungkan secara dituangkan dalam bentuk garis kontinum.
teknis dapat dilakukan atau diterapkan
dalam usahatani, dan secara sosial tidak
bertentangan dengan adat istiadat dan
kebiasaan yang dianut masyarakat.

STT TT CT T ST

210 378 546 714 882 1050


697

Gambar 4. Garis Kontinum Aspek Penyerapan

Berdasarkan Gambar 4 dapat (POC) urine sapi potong pada aspek


diketahui bahwa persepsi peternak penyerapan memiliki total nilai sebesar
dalam pembuatan Pupuk Organik Cair 697 dengan kategori Cukup Tahu.

140
2. Aspek Pemahaman Tidak Paham (2), dan Sangat Tidak
Persepsi peternak aspek Paham (1). Berikut merupakan
pemahaman diukur menggunakan skala penjelasan persepsi peternak aspek
likert dengan lima kategori yaitu Sangat pemahaman yang dituangkan dalam
Paham (5), Paham (4), Cukup Paham (3), bentuk garis kontinum.

STP TP CP P SP

105 189 273 357 441 525


414

Gambar 5. Garis Kontinum Aspek Pemahaman

Berdasarkan Gambar 5 dapat 3. Aspek Evaluasi


diketahui bahwa persepsi peternak Persepsi peternak aspek evaluasi
dalam pembuatan Pupuk Organik Cair diukur menggunakan skala likert dengan
(POC) urine sapi potong pada aspek lima kategori yaitu Sangat Setuju (5),
pemahaman memiliki total nilai sebesar Setuju (4), Ragu-ragu (3), Tidak Setuju
414 dengan kategori Paham. (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). Berikut
merupakan penjelasan persepsi
peternak aspek evaluasi yang
dituangkan dalam bentuk garis kontinum.

STS TS R S SS

175 315 455 595 635 875


728

Gambar 6.Garis Kontinum Aspek Evaluasi

Berdasarkan Gambar 6 dapat Pengklasifikasian skor pada skala likert


diketahui bahwa persepsi peternak yang digunakan pada nilai persepsi
dalam pembuatan Pupuk Organik Cair berdasarkan perhitungan skor tertinggi
(POC) urine sapi potong pada aspek adalah 5 dengan kategori sangat tinggi
evaluasi memiliki total nilai sebesar 728 dan skor terendah adalah 1 dengan
dengan kategori Sangat Setuju. kategori sangat rendah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Padlin dan Elida (2020)
4. Persepsi peternak bahwa skala likert dibagi menjadi lima
Berdasarkan penilaian 35 kelas yaitu Sangat Tinggi, Tinggi,
responden pada ketiga indikator Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah.
penilaian persepsi yaitu penyerapan, Hasil rekapitulasi data dari ketiga
pemahaman, dan evaluasi maka didapat indikator pengukuran persepsi peternak
hasil keseluruhan persepsi peternak dapat dilihat pada Tabel 2.
dalam pembuatan Pupuk Organik Cair
(POC) urine sapi potong.

141
Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Data Karakteristik Inovasi
Indikator Item Pertanyaan Jumlah Responden Perolehan Nilai
Penyerapan 6 35 697
Pemahaman 3 35 414
Evaluasi 5 35 728
Jumlah 17 35 1.837
Sumber : Data Primer Terolah, 2021

Berdasarkan Tabel 2 dapat menggunakan garis kontinum pada


diketahui bahwa total nilai variabel Gambar 7.
persepsi peternak sebesar 1.837.
Kemudian persepsi dijelaskan dengan

SR R S T ST

490 882 1274 1666 2058 2450


1837

Gambar 7. Garis Kontinum Persepsi Peternak

Berdasarkan Gambar 7 dapat


diketahui persepsi peternak terhadap
inovasi pembuatan Pupuk Organik Cair C. Analisis Statistik
(POC) urine sapi potong hasil penilaian
35 responden memperoleh jumlah nilai 1. Uji Asumsi Klasik
1.837 dengan kategori baik. Setelah Uji normalitas.
melewati tahapan penyerapan, Uji normalitas dipergunakan untuk
pemahaman, dan kemudian evaluasi dapat mengetahui data berdistribusi
peternak menilai bahwa pembuatan secara normal ataupun tidak normal, diuji
Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi menggunakan grafik normal probability
potong merupakan suatu inovasi baru plot of regresison standardized (P-P Plot).
yang dapat menjadi solusi permasalahan Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
peternak selama ini terkait dengan Gambar 8.
pemanfaatan limbah peternakan.
Menurut Sugandi dan Astuti (2012)
keputusan peternak menerapkan
teknologi, terutama ditentukan oleh
faktor internal dalam diri peternak, antara
lain sikap dan tujuannya dalam
melakukan usaha tani. Sikap peternak
dalam hal ini sangat bergantung dari
karakteristik peternak itu sendiri yang
meliputi karakteristik sosial ekonomi,
karakteristik kepribadian,dan
karakteristik komunikasinya.

Gambar 8. P-P Plot Uji Normalitas

142
Gambar 8 dapat dilihat bahwa signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka
data menyebar mengikuti garis lurus, tidak terdapat hubungan yang linear.
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal. Ciri data yang Uji heteroskedastisitas.
terdistribusi normal menurut Janie (2012) Uji heterokedastisitas bertujuan
adalah dideteksi dengan melihat untuk menguji seperti apakah dalam
penyebaran data/titik pada sumbu model regresi terjadi ketidaksamaan
diagonal dari grafik atau dengan melihat varian dari satu pengamatan ke
histogram dari residualnya. Model pengamatan yang lain. Jika varian dari
regresi dikatakan memenuhi asumsi residual satu pengamatan ke
normalitas apabila data menyebar di pengamatan lain tetap, maka disebut
sekitar garis diagonal atau grafik homokedastisitas dan jika berbeda
histogramnya. disebut heterokedastisitas. Model regresi
Hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov. yang baik adalah homokedastisitas.
Uji normalitas diperoleh nilai Sig. (2- Berikut adalah hasil dari uji
tailed) sebesar 0,358 dimana nilai ini heterokedastisitas.
lebih besar dari 0,05 (P > 0,05), sehingga
dapat disimpulkan bahwa data tersebut
berdistribusi normal. Menurut
Mardiatmoko (2019) uji normalitas
dengan metode uji One Sample
Kolmogorov Smirnov dengan kriteria 1)
Jika nilai Signifikansi (Asym Sig 2 tailed)
> 0,05, maka data berdistribusi normal; 2)
Jika nilai Signifikansi (Asym Sig 2 tailed
< 0,05, maka data tidak berdistribusi
normal.

Uji linieritas.
Uji linieritas dilakukan untuk Gambar 9. Scatterplot Uji
mengetahui model atau persaamaan Heterokedastisitas
garis regresi yang terbentuk berpola
linier atau tidak. Hasil yang diharapkan Berdasarkan Gambar 9 dapat
dalam pengujian adalah adanya diketahui terlihat bahwa titik-titik
hubungan linier antara variabel X dan menyebar secara acak serta tersebar
variabel Y. baik di atas maupun di bawah angka 0
Berdasarkan hasil uji linieritas pada sumbu Y. Sehingga dapat
bahwa nilai signifikansi pada Deviation disimpulkan bahwa tidak terjadi
from Linierity sebesar 0,720 lebih besar heteroskedastisitas pada model regresi
dari 0,05 (P>0,05), sehingga dapat dan uji heteroskedastisitas dalam asumsi
disimpulkan bahwa terdapat hubungan klasik ini terpenuhi. Menurut Putro dan
linier secara signifikansi antara variabel Kamal (2013) kriteria yang digunakan
karakteristik inovasi (X) dan persepsi adalah jika terdapat pola tertentu seperti
peternak (Y). Menurut Soemantri (2018) titik-titik yang membentuk pola tertentu
jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, yang teratur (bergelombang, melebar
maka kesimpulannya adalah terdapat kemudian menyempit), maka
hubungan linear secara signifikan antara mengindikasikan telah terjadi
variabel dependen (X) dengan variabel heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak
independen (Y). Sebaliknya, jika nilai terdapat pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0

143
pada sumbu Y maka tidak terjadi 2. Uji Determinasi (R2)
heteroskedastisitas. Nilai koefisien determinasi, dapat
diukur oleh nilai R Square, dikarenakan
hanya ada satu variabel bebas. Uji
determinasi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Determinasi


Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .674a .454 .437 4004.488
a. Predictors: (Constant), Karakteristik inovasi
b. Dependent Variable: Persepsi
Sumber : Data Primer Terolah, 2021

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat adalah sebesar 67,4%. Berdasarkan


bahwa nilai R adalah sebesar 0.674 yang klasifikasi hubungan antara karakteristik
berarti bahwa hubungan variabel bebas inovasi dengan persepsi peternak dapat
yaitu karakteristik inovasi terhadap dilihat pada Tabel 4.
variabel terikat yaitu persepsi peternak

Tabel 4. Klasifikasi nilai R


Skor Kategori
0,00 < r < 0,20 Hubungan sangat lemah
0,20  r  0,40 Hubungan lemah
0,40  r  0,60 Hubungan sedang /cukup
0,60  r  0,80 Hubungan kuat
0,80  r  1,00 Hubungan sangat kuat
Sumber : Permatasari, dkk (2021)

Berdasarkan Tabel 4 hubungan 3. Uji Parsial (Uji t)


antara karakteristik inovasi dan persepsi Penelitian ini menggunakan
peternak termasuk dalam kategori kuat. analisis regresi linier sederhana untuk
Selain itu, nilai koefisien determinasi (R mengetahui pengaruh variabel
Square) sebesar 0,454. Maka dapat independen, yaitu karakteristik inovasi (X)
disimpulkan bahwa karakteristik inovasi terhadap variabel dependen yaitu
mampu menjelaskan persepsi peternak persepsi peternak (Y) adalah
sebesar 45,4%, sedangkan 54,6% menggunakan analisis regresi linier
dijelaskan oleh variabel lain diluar model. sederhana. Adapun hasil analisis regresi
Variabel lain yang mungkin linier sederhana dapat dilihat pada Tabel
mempengaruhi antara lain adalah 5.
sasaran, metode, dan media yang
digunakan dalam kegiatan penyuluhan.

144
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized t Sig.
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 22213.445 5997.516 3.704 .001
1 Karakteristik
.421 .080 .674 5.236 .000
Inovasi**
a. Dependent Variable: Persepsi
Sumber : Data Primer Terolah, 2021

Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil potong. Karakteristik inovasi terdiri dari


yang diperoleh nilai constant (a) sebesar keuntungan relatif, kesesuaian,
22213,445, sedangkan nilai karakteristik kerumitan, dapat dicoba, dan bisa
inovasi (B/koefisien regresi) sebesar diamati.
0,421. Berdasarkan hasil tersebut dapat Peternak menilai bahwa Pupuk
dimasukkan dalam persamaan regresi Organik Cair (POC) urine sapi potong
sebagai berikut : merupakan sesuatu yang baru yang
mempunyai keuntungan relatif
Y = 22213,445 + 0,421X + e diantaranya adalah memiliki manfaat
untuk menunjang usaha tani,
Hasil persaman diatas dapat mengurangi pencemaran lingkungan,
diketahui bahwa konstanta sebesar alat dan bahan yang digunakan mudah
22213,445 yang mengandung arti bahwa didapatkan. Sejalan dengan pendapat
nilai variabel karakteristik inovasi (X) Serah (2016) bahwa inovasi akan
konstan, maka nilai persepsi peternak (Y) diterima apabila sebuah teknologi baru
sebesar 22213,445. Nilai koefisien mempunyai keuntungan, atau semakin
karakteristik inovasi (X) sebesar 0,421 besar keuntungan yang dirasakan maka
menunjukkan bahwa apabila nilai inovasi teknologi semakin mudah
karakteristik inovasi naik satu persen diterima.
maka persepsi peternak (Y) akan naik Hasil penelitian menunjukkan
sebesar 42,1%. Hasil positif selain keuntungan relatif, karakteristik
menyimpulkan bahwa karakteristik inovasi memiliki pengaruh terhadap
inovasi (X) memiliki pengaruh positif persepsi peternak dalam pembuatan
terhadap persepsi peternak (Y). Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi
Berdasarkan hasil uji parsial (Uji-t) potong karena inovasi ini sesuai dengan
diketahui bahwa karakteristik inovasi (X) kebutuhan peternak, tidak merusak
adalah sebesar 0,000, sehingga dapat lingkungan, sesuai dengan budaya
dikatakan bahwa variabel karakteristik setempat serta tidak melanggar norma
inovasi berpengaruh sangat signifikan dan adat istiadat yang ada. Sejalan
terhadap persepsi peternak dalam dengan pendapat Ritonga (2019) bahwa
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) pada umumnya petani untuk mengambil
urine sapi potong karena nilai signifikansi suatu keputusan terhadap inovasi baru
lebih dari 0,01 (P <0,01). Hasil uji dengan melihat dari menfaat secara
menunjukkan adanya pengaruh ekonomis dapat menguntungkan secara
karakteristik inovasi (X) terhadap teknis dapat dilakukan atau diterapkan
persepsi peternak (Y) dalam pembuatan dalam usahatani, dan secara sosial tidak
Pupuk Organik Cair (POC) urine sapi

145
bertentangan dengan adat istiadat dan dicoba dan bisa diamati dapat diketahui
kebiasaan yang dianut oleh masyarakat. bahwa pembuatan Pupuk Organik Cair
Ditinjau dari aspek kerumitan (POC) urine sapi potong memberikan
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) banyak keuntungan bagi peternak Desa
urine sapi potong mudah dilakukan Bumiharjo sehingga peternak mampu
dengan bahan yang terjangkau, dapat menerima inovasi tersebut dengan baik.
disimpan dalam waktu yang lama dan Hal ini sesuai dengan pendapat Serah
mudah diaplikasikan pada tanaman. (2016) dalam penelitiannya yang
Menurut Suprapto (2016) bahwa menyatakan bahwa suatu inovasi akan
kompleksitas atau kerumitan merupakan diterima apabila sebuah teknologi baru
pertimbangan utama yang dijadikan mempunyai keuntungan, atau semakin
dasar bagi responden dalam besar keuntungan yang dirasakan maka
mengadopsi inovasi, sehingga lebih inovasi teknologi semakin mudah
mudah untuk diterima. diterima/diadopsi.
Ditinjau dari aspek dapat dicoba, Menurut Ritonga (2019)
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) karakteristik inovasi merupakan suatu
urine sapi potong dapat dilakukan secara proses yang bertujuan untuk
perseorangan maupun kelompok, meningkatkan mental sejak seseorang
penerapannya pada tanaman mudah mulai pertama kali mengetahui adanya
hanya dengan mencampurkan Pupuk suatu inovasi, membentuk sikap
Organik Cair (POC) urine sapi potong terhadap inovasi tersebut, mengambil
dengan air kemudian disemprotkan pada keputusan untuk menolak atau
tanaman ataupun tanah. Dosis menerapkan, mengimplementasi ide
penggunaan hanya membutuhkan 125 baru, dan membuat konfirmasi atas
ml untuk 14 liter air. Triabilitas (dapat keputusan tersebut.
dicoba) adalah suatu tingkat dimana
suatu inovasi dapat dicoba dalam skala
kecil. Inovasi yang cukup dapat KESIMPULAN
dicobakan dalam skala kecil akan
mempercepat proses adopsi inovasi Simpulan
(Suprapto, 2016). Berdasarkan hasil kajian
Berdasarkan aspek bisa diamati, penyuluhan mengenai pengaruh
hasil pembuatan Pupuk Organik Cair karakteristik inovasi terhadap persepsi
(POC) urine sapi potong mudah diamati peternak dalam pembuatan Pupuk
dan dapat menjadi alternatif untuk Organik Cair (POC) urine sapi potong
mengurangi ketergantungan pada pupuk maka dapat disimpulkan bahwa :
kimia. Menurut Adisamartha (2017) 1. Persepsi peternak sapi di Desa
dalam penelitiannya menyatakan bahwa Bumiharjo Kecamatan Borobudur
apabila seseorang dapat melihat hasil Kabupaten Magelang berada dalam
penggunaan suatu inovasi maka akan kategori tinggi dengan nilai sebesar
meningkatkan kecenderungan 1.837.
keputusan seseorang untuk 2. Pengaruh karakteristik inovasi
menggunakan inovasi tersebut. Jika terhadap persepsi peternak dalam
hasil penggunaan suatu inovasi dapat pembuatan Pupuk Organik Cair
dengan mudah terlihat, maka akan (POC) urine sapi potong berdasarkan
meningkatkan tingkat adopsi suatu hasil uji t disimpulkan bahwa
inovasi. karakteristik inovasi (X) berpengaruh
Berdasarkan kelima aspek sangat signifikan terhadap persepsi
karakteristik inovasi, yaitu keuntungan peternak (Y) dengan nilai signifikansi
relatif, kesesuaian, kerumitan, dapat 0,000 (P<0,01).

146
Saran Kurniyawan, M. C. (2016). Pengaruh
Berdasarkan kesimpulan di atas Karakteristik Inovasi dan Terpaan
maka dapat diberikan saran agar Media Terhadap Keputusan
sebaiknya dilakukan pembinaan atau Adopsi Audiobook.
pendampingan dari pihak penyuluh Mardiatmoko, G. (2019). Pentingnya Uji
maupun instansi terkait agar peternak Asumsi Klasik pada Analisis
dapat menerapkan inovasi mengenai Pegresi Linier Berganda (Studi
pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Kasus Penyusunan Persamaan
urine sapi potong. Allometrik Kenari Muda [Cnarium
Indicum L.]). 14, 333-342.
Ningsih, S., & Dukalang, H. (2019).
DAFTAR PUSTAKA Penerapan Metode Suksesif
Interval pada Analisis regresi
Adisamartha, I. P. (2017). Pengaruh Linier Berganda. 1.
Karakteristik Inovasi pada Tingkat Padlin, V., & Elida. (2020). Persepsi
Adopsi E-Filling oleh Pegawai Mahasiswa Tentang Pelaksanaan
Negeri Sipil di Kabupaten Badung. Mata Kuliah Restoran dan
Burhannudin, Zainul, M., & Harlie, M. Catering di Prodi Pendidikan
(2019). Pengaruh Disiplin Kerja, Kesejahteraan Keluarga Fakultas
Lingkungan Kerja, dan Komitmen Pariwisata dan Perhotelan
Organisasional terhadap Kinerja Universitas Negeri Padang. 1, 32-
Karyawan: Studi pada Rumah 37.
Sakit Islam Banjarmasin. Jurnal Permatasari, D., Maziyah, K. N., & Fadila,
Maksipreneur, 8, 191-206. R. N. (2021). Pengaruh
Hasnaniah, A., Subaedah, S., & Netty. Kemandirian Belajar Terhadap
(2017). Pengaruh Konsentrasi Mathematical Resilience
dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Mahasiswa dalam Pembelajaran
Urine Sapi Terhadap Daring. 5, 249-258.
Pertumbuhan dan Produksi Pratiwi, Y. I., Nisak, F., & Gunawan, B.
Tananman Cabai Keriting (2019). Peningkatan
(Capsicum annuum L.). 1, 54-62. Pemanfaatan Pupuk Organik Cair
Huda, M. K. (2013). Pembuatan Pupuk Urine Sapi. Ponorogo: Uwais
organik Cair dari Urin Sapi dengan Inspirasi Indonesia.
Aditif Tetes Tebu (Molasses) Putro, R. A., & Kamal, M. (2013). Analisis
Metode Fermentasi. Pengaruh Brand Reputation,
Indirwan. (2016). Persepsi Peternak Sapi Brand Competence, dan Brand
Potong Terhadap Karakteristik Liking Terhadap Trust In Brand
Inovasi Teknologi Biogas di Desa Pada Konsumen Windows Phone
Waji Kecamatan Tellu Siattinge Nokia di Surabaya. 10, 178-185.
Kabupaten Bone. Rasyid, A. (2012). Metode Komunikasi
Janie, D. N. (2012). Statistik Deskriptif & Penyuluhan pada Petani Sawah.
Regresi Linier Berganda dengan 1, 31-35.
SPSS. Semarang: Semarang Ritonga, M. F. (2019). Persepsi Petani
University Press. dalam Penerapan Sistem
Kristiawan, M., Suryanti, I., Muntazir, M., Pertanian Organik pada Budidaya
Ribuwati, Areli, A. J., Agustina, M., Kakao (Theobroma cacao L.) di
et al. (2018). Inovasi Pendidikan. Kecamatan Gebang Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur: Wade Langkat.
Group.

147
Rogers, E. M. (2005). Diffusion of Bersifat : Eksploratif, Ekterpretif,
Innoveasion. Canada: The free Interaktif dan Konstruktif.
Press of MacMillan Publ. Co. Bandung: Alfabet.
Serah, T. (2014). Pengaruh Karakteristik Suprapto. (2016). Pengaruh Karakteriktik
Inovasi Sistem Sosial dan Saluran Inovasi Terhadap Penerimaan
KOmunikasi Terhadap Adopsi Teknologi Pengolahan Limbah
Inovasi Teknologi Pertanian. 1-15. pada Peserta Pelatihan
Sholahuddin, Setyawan, A. A., & Kewirausahaan Mahasiswa.
Trisnawati, R. (2017). Pengaruh Supratman, L. P., & Mahadian, A. B.
Karakteristik Inovasi Terhadap (2018). Psikologi Komunikasi.
Niat Mengadopsi Solopos Epaper. Sleman: Penerbit Deepublish.
63-84. Supriyanto, Fidin, I. N., & Nurdayati.
Siswati, L., & Rizal, M. (2017). (2020). Pengaruh Karakteristik
Peningkatan Pendapatan Petani Peternak Terhadap Motivasi
Pertanian Terpadu Ternak Sapi Beternak di Desa
Perah Dan Kelapa Sawit Di Kalirejo,Kecamatan Salaman,
Kabupaten Pelalawan Provinsi Kabupaten Magelang. Prosiding
Riau. 20, 51-58. Seminar Nasional, 246-303.
Soemantri, S. (2018). Pengaruh Gaya Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi
Kognitif Konseptual Tempo Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Terhadap Tingkat Kesalahan Wida R, E., & Pratitis, W. (2016).
Siswa. 18, 74-85. Optimalisasi Pemanfaatan Urine
Sugandi, D., & Astuti, P. (2012). Persepsi Sapi menjadi Pupuk dan Pestisida
dan Minat Adopsi Petani Organik Cair di Kelompok Ternak
Terhadap VUB Padi Sawah Irigasi "Subur Makmur". 2, 133-140.
di Provinsi Bengkulu. 146-152.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kualitatif, Untuk Penelitian Yang

148

Anda mungkin juga menyukai