Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Karakteristik Madrasah


1.1.1 Profil Madrasah
1. Tahun Pelajaran : 2023 – 2024
2. Sekolah/Madrasah :
a. Nama Madrasah : MTs. ..............................
b. N S M / NPSN : .........................../..........................
c. Status Madrasah : Swasta
d. Pendiri : ..........
e. Alamat Madrasah : ..........
f. No. Telphon/Email : ....................... Email: ........................
g. Desa : ........................
h. Kecamatan : ........................
i. Kabupaten : Kudus
j. Propinsi : Jawa Tengah

3. Sejarah Berdiri MTs. ………………………..


MTs. .....................................adalah madrasah swasta di bawah naungan Lembaga
Pendidikan Ma’arif NU Cabang Kudus. Madrasah ini didirikan oleh masyarakat dan
warga Nahdiyin desa ......................................... Kudus pada hari .............................
Dengan tujuan menciptakan peserta didik yang unggul dalam prestasi akademik dan
berakhlakul karimah. Terletak di jalan ......................................Kudus kode
pos ........., telepon ........................
Berjarak kurang lebih ........... km dari pusat pemerintah daerah kabupaten Kudus
dan kurang kebih 5 km dari pusat pemerintahan kecamatan ............. Dengan Nomor
Pokok Sekolah Nasional ( NPSN ) : …………. dan Nomer Statistik Madrasah
(NSM) : ………………..memperoleh ijin operasional dari kantor Departemen
Agama RI dengan Nomor : Wk/……………………. dan telah mengalami
perkembangan dengan status akhir terakreditasi ......... pada tahun ..............

Faktor yang mendorong berdirinya MTs NU ................ Kudus adalah sebagai


berikut:
1. Adanya masukan dari para wali siswa ................................. khususnya wali
murid kelas IX MTs ........................ yang merasa keberatan untuk melanjutkan
pendidikan anaknya ke jenjang pendidikan selanjutnya karena terbentur masalah
biaya, termasuk sarana transportasi bila madrasahnya jauh.
1
2. Dukungan masyarakat sekitar .............., hal ini dibuktikan pada acara jam’iyyah
yasinan yang saat itu kebetulan bertempat di rumah ......................, secara
spontan beliau melontarkan gagasan mengenai pendidikan masyarakat
Tsanawiyyah dan hal tersebut drespon oleh jam’iyyah yasinan dengan
tanggapan yang positif dan memberi dukungan sepenuhnya atas gagasan
tersebut.
3. Karena MTs ...................... mendapat bantuan rehab berat 3 lokal yang apabila
hanya digunakan oleh MTs masih ada kelebihan lokal yang tidak dipakai.
Secara idealis pendirian MTs ...................... Kudus merupakan suatu lembaga usaha
membantu pemerintah dalam bidang pendidikan dengan berusaha mempertinggi
mutu pendidikan dan pengajaran serta kebudayaan.
Sejak berdirinya MTs ..................... Kudus dalam penerimaan siswa baru selalu
berkembang mengenai jumlah siswa yang masuk. Dalam Pelaksanaannya
MTs. .......................menginduk pada Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul
Ulama` pada tahun ............. dengan surat keputusan No. ..........................
MTs ................... Kudus memperoleh Status Diakui, sehingga dapat
menyelenggarakan Ujian Nasiolal (UN) secara mandiri.
Pada tahun ........... MTs ........................ Kudus mendapat status
terakreditasi .............. dengan SK. Nomor ………………………
Di dalam pelaksanaannya, lembaga pendidikan MTs ....................... Kudus di bawah
pembinaan:
a. Kementrian Agama Kabupaten Kudus
b. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Kudus
c. Badan Pelaksanaan Pendidikan Ma’arif MTs .................. Kudus

1.1.2 Karakteristik Madrasah Hasil Analisis Internal

Sebelum mengembangkan Kurikulum Operasional Madrasah perlu


melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung
aspirasi stakeholder madrasah dan menjadikan visi serta misi sebagai arahan
yang disepakati oleh seluruh warga madrasah.

Analisis karakteristik/kekhasan madrasah penting untuk dilakukan agar


mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan madrasah dan seluruh
warganya. Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses
perumusan visi, misi, tujuan dan kekhasan madrasah.

Karakteristik/kekhasan madrasah bukan semata pada jumlah mata


pelajaran agama yang lebih banyak namun pada ruh madrasahnya. Adapun
kekhasan dan ruh madrasah yang harus selalu dikembangkan sebagai nilai-
nilai yang menjiwai kebijakan dan praksis pendidikan di madrasah adalah
2
sebagai berikut:

a. Perspektif Ibadah Kepada Allah SWT.:

Bahwa aktivitas belajar-mengajar dan kegiatan manajemen untuk menfasilitasi


berlangsungnya pendidikan di madrasah adalah merupakan bentuk ibadah
kepada Allah Swt yang berdimensi ukhrawi. Maka, nilai agama dan akhlak
harus mewarnai dalam praksis pendidikan di madrasah.

b. Hubungan guru-peserta didik diikat dengan mahabbah fillah;


Hubungan mahabbah fillah berarti pola komunikasi, interaksi dan bergaul
antara guru-peserta didik didorong rasa kasih sayang,saling membantu dan
menolong dalam kebaikan untuk secara bersama-sama mencapai ridla Allah
Swt dalam praksis pendidikannya.

c. Pandangan ‘ainurrahmah;
Bahwa semua tindakan guru kepada peserta didik didasari rasa kasih- sayang.
Terhadap peserta didik yang berperilaku kurang baik tetap disikapi dengan
pandangan kasih sayang bukan nafsu, kebencian, dendam dan iri-dengki.

c. Hati nurani sebagai sasaran utama;


Bahwa pembelajaran di madrasah mengarusutamakan upaya menfungsikan hati
nurani, dengan membersihkan diri dari akhlak tercela (takhlly) dan sekaligus
senantiasa menghiasi diri dengan akhlak terpuji (tahally), melalui proses mujahadah
dan riyadlah.

d. Akhlak di atas ilmu pengetahuan;

Bahwa ilmu pengetahuan dan kompetensi bukan segalanya. Tanpa akhlak, kepintaran
akan menjadikan seseorang berbahaya dan berpotensi menimbulkan kerugian dan
kerusakan kepada orang lain. Maka pendidikan di madrasah meletakkan pentingnya
akhlak di atas ilmu itu sendiri yang diupayakan melalui pembersihan hati nurani.

Karakteristik madrasah hasil analisis internal, lingkungan Internal MTs.


..........................
1) Memiliki input peserta didik di bidang akademik yang baik, pendaftar yang cukup
banyak rata-rata sekitar ............siswa.
2) Memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadahi dengan fasilitas 1 Ruang Lab
Komputer, Lab. Bahasa, Lab. Multimedia, Lapangan Bola Volley, Perpustakaan ,
lapangan Futsal.
3) Memiliki prestasi di bidang Akademik dan Non Akademik baik di tingkat Kabupaten
dan Provinsi.
4) Adanya Konflik Internal Madrasah, dengan adanya permasalahan-permasalahan kecil
yang belum terselesaikan dengan baik sehingga menimbulkan kurangnya persatuan.
5) Banyaknya program-program unggulan madrasah tetapi dalam pengelolaannya kurang
maksimal.
6) Pengorganisasian kegiatan madrasah yang kurang merata dan hanya mengandalkan
3
beberapa guru yang dianggap potensial.

1.1.3 Karakteristik Madrasah Hasil Analisis Eksternal


1) Madrasah berada dalam lingkungan Pondok Pesantren dan Budaya Masyarakat yang
kental dengan nilai agama.
2) Persepsi baik masyarakat terhadap Madrasah dengan banyaknya Peminat untuk
mensekolahkan anaknya di Madrasah.
3) Madrasah secara geografis memiliki letak yang strategis dan berpotensi menyerap
peserta didik dari siswa yang berasal dari luar kota (Jepara, Demak, Grobogan,
Kalimantan, dll)
4) Adanya Perkembangan Teknologi yang semakin pesat dan situasi pandemik yang
melanda negeri mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh
menyebabkan banyak guru harus beradaptasi dengan keadaan.
5) Mahalnya Jasa persewaan Domain dan Hosting server untuk pembelajaran melalui
elearning madrasah yang membutuhkan penyimpanan data yang besar sehingga
madrasah harus mengalihkan pembiayaan untuk kelancaran pembelajaran.
6) Masih banyaknya penggunaan plastik dan kurangnya pengolahan limbah sampah
plastik yang tidak sejalan dengan program Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus
dalam pelestarian lingkungan.
7) Berkurangnya pendapatan ekonomi masyarakat yang mengakibatkan beberapa siswa
tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara online.
8) Banyaknya tuntutan administrasi yang harus diselesaikan oleh guru akibat
kebijakan pemerintah.
Analisis SWOT Lingkungan Internal dan Eksternal MTs. .....................................:
a. Kekuatan Eksternal MTs. .....................................
1) Input peserta didik dengan prestasi siswa di bidang akademik dan non akademik
2) Sarana dan prasarana yang baik dan memadahi
b. Kelemahan Eksternal MTs. .....................................
1) Konflik Internal Madrasah.
2) Program-program madrasah yang kurang maksimal.
3) Pengorganisasian yang kurang merata antar guru.
c. Peluang Eksternal MTs. .....................................
1) Berada di lingkungan Pondok Pesantren dan Budaya Masyarakat yang agamis
2) Kepercayaan Masyarakat mensekolahkan Anaknya
3) Letak Madrasah yang strategis diantara 3 Kabupaten ( Demak,Pati,Jepara )
d. Ancaman Eksternal MTs. .....................................
1) Perkembangan Teknologi yang sangat pesat.
2) Mahalnya jasa persewaan domain dan hosting server.
3) Kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan banyaknya tuntutan administrasi Guru

Strategi Berdasarkan Analisis SWOT (Strength=kekuatan, Weakness=kelemahan,


Oppryunity=peluang, Threats=ancaman)
4
a. Strategi S-O
1) Meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan terus berprestasi di bidang akademik dan
non akademik
2) Memaksimalkan Program percepatan dengan tetap memperhatikan mutu lulusan sebagai
program unggulan madrasah.
3) Memaksimalkan Lingkungan Pondok Pesantren dan Budaya Masyarakat yang agamis
untuk memberikan pengaruh baik terhadap akhlak siswa.

b. Strategi W-O
1) Melaksanakan Identifikasi, Penilaian dan Pemecahan Konflik di madrasah dengan
melibatkan Para Pemegang Kepentingan.
2) Melaksanakan Perencanaan, Pengorganisasian dan Evaluasi pada setiap Program
Madrasah agar terus mendapat kepercayaan dari Masyarakat.
c. Strategi S-T
1) Meningkatkan Pelaksanaan Pelatihan/Diklat Pendidikan berkaitan dengan
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2) Melakukan penyederhanaan perangkat administrasi guru dan Menambah Tenaga
Kependidikan untuk membantu Pengerjaan (Konsultasi) sesuai Aturan Pemerintah dan
Pengumpulan Administrasi Guru.
d. Strategi W-T
1) Menyelesaikan Konflik Internal madrasah dengan melakukan Manajerial yang baik
secara Transparan dan Adil.
2) Melaksanakan Pengorganisasian yang baik dan merata agar segala program kegiatan
dapat terlaksana dengan baik tidak tertumpu pada beberapa orang saja.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal di Eksternal MTs. ...............,
Peluang mempertahankan kepercayaan masyarakat untuk mensekolahkan anaknya di MTs.
.....................................sangatlah besar, karena memiliki kekuatan yang sangat mendukung
diantaranya: Memiliki input siswa yang memiliki prestasi dibidang akademik dan non akademik,
memiliki sarana dan prasarana sebagai penunjang belajar siswa yang sangat memadai, dan
memiliki program percepatan kelulusan yang tidak semua madrasah memiliki. Selain dapat
mempertahankan kepercayaan masyarakat, Eksternal MTs. .....................................didukung
dengan adanya Pondok Pesantren sehingga yang berminat tidak hanya dari lingkungan sekitar
saja, tetapi juga dari daerah-daerah diluar Kabupaten Kudus. Tingginya minat masyarakat
mensekolahkan anaknya di MTs. .....................................salah satunya adalah karena Eksternal
MTs. .....................................terus mengikuti perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Azyumardi Azra yang dikutip oleh
Mujamil (Mujamil, 2002), mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap lembaga
Pendidikan Islam sekarang ini sudah berubah dari pertimbangan kepercayaan ke arah
pertimbangan yang logis, pemilihan lembaga pendidikan Islam tidak dikarenakan identitas
agama Islam tetapi lebih dikarenakan mulai berbenahnya lembaga pendidikan Islam dengan
pengelolaan yang lebih profesional dan maju dalam bidang akademik maupun non akademik,
bahkan sudah dimulai dari keluarga menengah ke atas berbondong bondong menyekolahkan
5
anaknya di Madrasah yang terjamin kualitas pengetahuan, ketrampilan, sosial dan spiritualnya.
Maka dari itu lembaga pendidikan Islam harus senantiasa mengikuti trend masyarakat yang
sedang berkembang dengan terus melakukan analisis lingkungan sebagai antisipasi ancaman
yang bisa muncul kapan saja dan menyiapkan strategi dengan memanfaatkan peluang yang bisa
juga mungkin muncul kapan saja. Eksternal MTs. .....................................Agar dapat terus
mendapat perhatian dan kepercayaan masyarakat dan dapat meminimalisir ancaman yang timbul
dari Lingkungan Eksternal madrasah serta mengurangi kelemahan yang ada di lingkungan
internal madrasah harus mempunyai strategi dengan cara pengukuran dan penelusuran yang
baik. Di antaranya, yakni:
1. Membuat perencanaan tujuan madrasah dengan tepat.
2. Menggunakan pendekatan yang partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak baik guru,
peserta didik, wali peserta didik, dan masyarakat.
3. Memiliki tenaga pendidik/guru yang memiliki kompetensi dengan mengadakan pelatihan/
Diklat yang mendukung.
4. Menciptakan lingkungan madrasah yang kondusif dengan meminimalisir konflik di
lingkungan internal.
5. Sarana dan prasarana madrasah yang sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa indikator dalam mengukur keberhasilan strategi yang digunakan, diantaranya yakni:
1. Output lulusan lembaga secara akademik bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
2. Output lulusan lembaga secara moral bisa menunjukkan tanggung jawab dan kepedulian
sosial.
3. Output lulusan lembaga secara individu bisa meningkatkan ketaqwaannya yakni pribadi yang
sanggup melaksanakan segala perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangan-Nya.
4. Output lulusan lembaga secara sosial bisa berinteraksi dengan masyarakat secara luas.
5. Output lulusan lembaga secara kultural mampu menginterpretasikan ajaran agama Islam yang
sesuai dengan lingkungan sosialnya. (Abudin Nata, 2001) Eksternal MTs.
.....................................harus ikut berpartisipasi dalam segala perubahan, dengan
mempersiapkan peserta didik yang cerdas secara keilmuan dan memiliki ketrampilan yang
baik dalam merespon perubahan yang terjadi di era globalisasi ini, oleh sebab itu Eksternal
MTs. .....................................mempunyai tugas untuk memperkenalkan peserta didknya untuk
memahami kenyataan dalam kehidupan di dunia dan memiliki kemampuan untuk dapat
melakukan penghayatan secara mendalam berkaitan dengan perubahan yang terjadi, serta
memahami cara yang baik untuk menghadapi perubahan. Eksternal MTs.
.....................................juga harus turut serta dalam menghadapi perubahan-perubahan yang
ada di masyarakat dan bertanggung jawab dengan adanya perubahan sosial, perubahan
dijadikan sebagai sarana untuk dapat mengambil manfaatnya yang lebih positif dari pada
keadaan sebelumnya. (I Sukardi, 2022)

1.1.4 Kekhasan/Keunggulan Madrasah

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan

6
keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah/madrasah yang
akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan
untuk persaingan global.

a. Keunggulan Lokal
Keunggulan Lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan jasa,
sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi ke unggulan suatu
daerah.
Program unggulan adalah sebuah program yang dikembangkan oleh madrasah untuk
mencapai keunggulan dalam keluaran ( out put ) pendidikan. Program unggulan MTs.
NU.Berprestasi adalah Program Keagamaan yang merupakan unggulan lokal yang berbasis
pada karakteristik masyarakat sekitar. Komponen Program Keagamaan
MTs. .....................................terdiri dari 3 kelompok, sebagai berikut :

Program
Cakupan
Keagamaan

Hafalan Surat – Hafalan Surat-Surat pendek dimaksudkan untuk membentuk peserta


Surat Pendek didik yang mampu untuk menghafal Al-Qur'an dengan benar,
beribadah dan berperilaku secara Islami, dan mendalami ajaran
syari'at Islam berdasarkan ajaran Islam ala Ahlussunnah wal Jama'ah
serta mampu menerapkan dan melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Hafalan Do’a Hafalan Do’a dimaksudkan untuk membentuk peserta didik mampu
untuk beribadah dan berperilaku secara Islami dengan baik, dan
mendalami ajaran syari'at Islam berdasarkan ajaran Islam ala
Ahlussunnah wal Jama'ah An Nahdliyah serta mampu menerapkan
dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Praktek Agama Praktek Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik mampu
mengimplementasikan ibadah dan berperilaku secara Islami, dan
mendalami ajaran syari'at Islam berdasarkan ajaran Islam ala
Ahlussunnah wal Jama'ah An Nahdliyah serta mampu menerapkan
dan melaksanakannya .

Adapun ruang lingkup materi program keagamaan adalah sebagai berikut:


1. Hafalan Surat – Surat Pendek
No Kelas Hafalan Waktu Pelaksanaan
1 VII 1. Surat An Nas Dihafalkan selama 2
2. Surat Al Falaq semester
3. Surat Al Ikhlas
4. Surat Al Lahab
7
5. Surat An Nashr
2 Kelas VIII 1. Surat Al Kafirun Dihafalkan selama 2
2. Surat Al Kautsar semester
3. Surat Al Ma’un
4. Surat Quraisy
5. Surat Al Fiill
3 Kelas IX 1. Surat Al Insyiroh Dihafalkan selama 2
2. Surat Al Qodr semester
3. Surat Ad Dhuha

2. Hafalan Do’a
No Kelas Do’a Waktu Pelaksanaan
1 Kelas VII 1. Do’a Wudlu Dihafalkan selama 2
2. Do’a Adzan semester
2 Kelas VIII 1. Do’a Qunut Dihafalkan selama 2
2. Tahlil dan Do’anya semester
3 Kelas IX 1. Do’a Iftitah Dihafalkan selama 2
2. Dzikir dan Do’anya semester

3. Praktek Keagamaan
No Kelas Praktek Agama Waktu Pelaksanaan
1 Kelas VII 1. Praktek Wudlu Dihafalkan selama 2
2. Praktek Sholat Rawatib semester
2 Kelas VIII Praktek Sholat Jenazah Dihafalkan selama 2
semester
3 Kelas IX Praktek Memandikan dan Dihafalkan selama 2
Mengkafani Jenazah semester

Ketentuan setoran Hafalan :


1. Hafalan surat – surat pendek dilaksanakan 1 minggu sekali dalam pelajaran Musyafahah
2. Hafalan do’a – do’a dilaksanakan dalam pelajaran Keterampilan Agama
3. Praktek Keagamaan dilaksanakan dalam pelajaran Keterampilan Agama
4. Program unggulan ini merupakan syarat untuk kenaikan kelas dan kelulusan di
MTs. .....................................dst

Diisi dengan keunggulan lokal atau global yang dikembangkan madrasah, seperti:
madrasah tahfidz, madrasah sains, madrasah robotik, madrasah adiwiyata, madrasah
literasi, dst.(sesuai SK Dirjen nomor 6980 Tahun 2019)

1.1.5 Peta Profil pendidik, Tenaga Kependidikan, Siswa dan Orang Tua di Madrasah

Kepala Madrasah:

8
a. Nama Lengkap : .............................
b. N I P : -
c. Pangkat dan Gol : -
d. Masa Kerja sbg. Guru : …….. tahun
e. Masa Kerja sbg.Kepala Madrasah : ……. tahun
f. Pendidikan Terakhir : S....
g. Fakultas/Jurusan : PAI/Tarbiyah
h. Alamat Rumah : ..............................
HP. ......................
Guru:

Jumlah
Ijazah Terakhir Guru Negeri Guru Tetap Guru Tidak Tetap
Seluruhnya
( PNS ) ( GT ) ( GTT )
S3
S2 1
S1 1 18 2 21
D3 1 1
D2
MA 3 3
Jumlah 1 23 2 26

Pegawai Tata Usaha:

Jumlah
Ijazah Terakhir Guru Negeri Guru Tetap Guru Tidak Tetap
Seluruhnya
( PNS ) ( GT ) ( GTT )
S1 3 3
D3
D2
D1
SMA/SMK
SMP/MTs 1 1 2
SD/MI
Jumlah 4 1 5

Peserta Didik:

No Kelas Jumlah Rombongan Laki – laki Perempuan Seluruhnya


1 VII 3 49 35 84
2 VIII 4 70 61 131
3 IX 3 59 29 88
Jumlah 10 178 125 303

Penerimaan Peserta Didik ( 3 Tahun Terakhir )

Tahun Pelajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Keterangan


2019-2020 93 3
2020-2021 86 2
2021-2022 134 2
2022-2023 85 3 5

1.1.6 Kemitraan Kerjasama Madrasah dengan Pihak Lain

MTs .............................. menjalin kemitraan dengan pemerintah, swasta, maupun


dengan lembaga lain yaitu:
1. Puskesmas Kecamatan ….. : Pendampingan Program UKS

9
2. Dinas Lingkungan Hidup : Pendampingan Program Adiwiyata Madrasah
3. Lembaga Perlindungan Anak : Pendampingan Program Madrasah Ramah Anak
4. Perpustakaan Daerah : Pendampingan Program Literasi
5. BNN : Pendampingan Program Madrasah Anti Narkoba
6. Polsek ______ : Pendampingan Program Sadar Lalu Lintas, Pembinaan Karakter
7. Koramil ___________ : Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air.
8. MI
9. MTs/SMP
10. SMK
11. PT

1.2 Landasan Hukum Pengembangan KOM-KTSP


1.2.1 Landasan Filosofis
Madrasah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai
budaya yang dianut oleh suatu bangsa sebagai kristalisasi nilai-nilai agama yang
dianut. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila,
sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar
filosofis dalam pengembangan kurikulum madrasah.
Madrasah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum Madrasah ini

1.2.2 Landasan Yuridis


Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
No. 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)

10
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 No. 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2101
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Pengenalan Lingkungan Madrasah Bagi Siswa Baru (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 839);
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah;
11. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kemdikbudristek 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan
Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan jenjang Pendidikan Menengah;
12. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 3211 Tahun 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada
Madrasah;Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1495);
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi
11
Kurikulum Merdeka pada Madrasah
14. Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022 tentang capaian pembelajaran pada
PAUD, jenjang Dasar dan jenjang menengah pada Kurikulum Merdeka.
15. Keputusan Kepala BSKAP No.009 //KR/2022 tentang Demensi,Elemen dan Sub
elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
16. Keputusan Dirjen Pendis No.1443 Tahun 2023 tentang Madrasah Pelaksana
Kurikulum Merdeka Tahun Pelajaran 2023/2024.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari
Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 829);
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2018 tentang
Pedoman Upacara Bendera di Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 No. 830);
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1115);
20. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tentang Kalender
Pendidikan dan Jumlah Belajar Efektif di Madrasah;
21. Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum pada Madrasah;
22. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 375 Tahun 2022, Nomor 1 Tahun 2022, Nomor 1 Tahun 2022 tentang
perubahan atas Keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 963
Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur
Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022;
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor
423.5/04678 Tahun 2022 tentang Pedoman Kurikulum Muatan Lokal Bahasa
Daerah Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Provinsi Jawa Tengah.
24. Surat Dirjen Pendis Nomor B.3020/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/10/2022 tentang Panduan
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah
25. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2762 Tahun 2023 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024
26. Surat Edaran Kanwil Nomor 19.30//Kw.112/1/PP.00/06/2023 tentang Pembelajaran
dan Pengesahan Dokumen KOM dan KTSP
27. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah
Nomor 824 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan
Madrasah Tahun pelajaran 2023/2024.

12
28. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
29. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018 tentang
Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah;
30. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Penyusunan
RPP pada Madrasah;
31. Surat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus Nomor
4027/Kk.11.19/2/PP.00/07/2023 tanggal 06 Juli 2023 tentang Pembelajaran dan
Pengesahan Dokumen KOM dan KTSP Madrasah TP. 2023/2024;

1.2.3 Landasan Sosiologis


Madrasah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab
terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan
pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia,
pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai-nilai luhur
yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan
belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang mandiri
dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif
dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan
generasi penerus yang tangguh.

1.2.4 Landasan Pedagogis


Siswa di madrasah tsanawiyah membutuhkan pengenalan pendidikan
karakter. Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan
yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang
mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Madrasah dan rumah harus
memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya.
Proses belajar ini menjadifondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju
jenjang pendidikan selanjutnya.
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa
memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan,
bermakna, sekaligus menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa
menumbuhkan rasa ingin tahu.
Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua
pihak. Manajemen madrasah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan
siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak
memaksimalkan potensinya.

1.3 Tujuan Pengembangan KOM-KTSP

13
Penyusunan Kurikulum pada madrasah bertujuan untuk memberi kemandirian madrasah
dalam mengelola pendidikan dan pembelajaran, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing
madrasah sesuai dengan tuntutan kompetensi abad-21

1.4 Prinsip Pengembangan KOM-KTSP


Prinsip penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah (KOM-KTSP) adalah:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman
potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik madrasah,


konteks sosial budaya dan lingkungan serta dunia kerja dan industri (khusus MAK)
dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
(khusus madrasah inklusif).

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di madrasah. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami.

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum madrasah


melibatkan komite madrasah dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra dan dunia kerja (untuk MAK), di bawah koordinasi dan
supervisi Kementerian Agama sesuai dengan kewenangannya.

6. Pemerataan dan Peningkatan Mutu. Pengembangan kurikulum madrasah


diorientasikan sebagai upaya pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan
dan peningkatan mutu pendidikan yang dapat memberikan akses pada semua peserta
didik dan menghargai perbedaan termasuk PDBK

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN MADRASAH

2.1 Visi Madrasah


Madrasah Tsanawiyah .....................................sebagai lembaga pendidikan dasar
berciri khas Islam dengan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah annahdhiyyah perlu
mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua/wali peserta didik, lembaga pengguna
lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Tsanawiyah
.....................................Kudus juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa
depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; era informasi dan globalisasi yang sangat
cepat. Madrasah Tsanawiyah .....................................Kudus ingin mewujudkan harapan dan
respon dalam visi berikut :

14
" MAJU DALAM PRESTASI SANTUN BUDI PEKERTI YANG
BERHALUAN AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH
ANNAHDHIYYAH”
Indikator Visi:
1. Maju dalam prestasi
A. Dalam Bidang Akademik
a. Naik kelas 100% secara normatif
b. Lulus Ujian Madrasah 100 % dengan peningkatan nilai rata-rata peserta didik
dari 7.0 menjadi 7.5.
c. Memperoleh juara dalam kompetisi/lomba mapel (Sains)
d. Minimal 20 % output diterima di sekolah favorit
e. Hafal surat – surat pendek Asmaul Husna, tahlil dan surat Yasin.
f. Mampu membaca Al qur’an dengan baik dan benar
g. Terbiasa menjalankan sholat lima waktu
h. Terbiasa menjalankan sholat jamaah
i. Peserta didik gemar bershodaqoh

B. Dalam Bidang Non Akademik


a. Terampil dalam bidang olah raga volley
b. Terampil dalam bidang kreativitas seni baca Al Qur’an, seni musik rebana, dan
seni kaligrafi
c. Memiliki life skill dalam hal kepramukaan
d. Memiliki life skill dibidang KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja)

2. Santun Dalam Budi Pekerti


a. Terbiasa mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan sesama warga madrasah
b. Terbiasa menghargai dan menghormati kepada sesama warga madrasah
c. Terbiasa melaksanakan tugas yang diberikan oleh madrasah
d. Terbiasa menjalin silaturrahmi dengan warga madrasah
e. Terbiasa dengan budaya senyum, salam, sapa, sopan, santun
f. Terbiasa membantu orang lain yang membutuhkan
g. Terbiasa menghormati orang yang lebih tua

3. Berhaluan Ahlussunnah wal jama’ah annahdhiyyah


a. Membentuk manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT berlandaskan ahlu
Sunnah wal jama’ah
b. Beramal dan berperilaku berdasarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah;

15
2.2 Misi Madrasah
Untuk mencapai visi madrasah, MTs Tsanawiyah .....................................menetapkan misi
madrasah sebagai berikut :
1. Menanamkan nilai-nilai ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dan Ilmu Pengetahuan.
2. Mengamalkan ilmu yang dipelajari untuk menghambakan diri kepada Allah SWT
3. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sebagai sumber
kearifan dalam bersikap dan bertingkah laku.
4. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sesuai perkembangan potensi
yang dimiliki siswa
5. Melatih dan mengembangkan daya nalar siswa
6. Membekali kemampuan baca tulis Al Qur’an dan keterampilan keagamaan yang sesuai
tingkat perkembangannya
7. Membentuk manusia berwawasan luas, berakhlak karimah, jujur dan beramal sholeh
8. Menumbuhkan semangat kompetitif, kreatif, inovatif dan mampu dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi
9. Membentuk manusia yang memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme yang kuat
10. Memotifasi dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya sesuai bakat dan
minat
11. Menumbuhkan semangat kompetitif keilmuwan kepada warga madrasah
12. Menumbuhkembangkan semangat kekeluargaan dan persaudaraan antar warga
madrasah dan masyarakat.
13. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan
masyarakat.
e

2.3 Tujuan Madrasah

Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah .....................................Kudus


adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan tujuan
khusus Madrasah Tsanawiyah ..................................... Kudus mempunyai tujuan sebagai
berikut :
1. Menciptakan lembaga yang bersih, berwibawa, berorientasi lingkungan dan
menjunjung tinggi profesionalitas.
2. Menghasilkan output yang memiliki kesalehan secara pribadi maupun sosial
3. Membudayakan cara berpikir ilmiah religius, beraqidah Sunni, beramal ilmiah
4. Mempersiapkan output untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi
5. Memberi bekal dasar-dasar keterampilan dalam menyiapkan kehidupan bermasyarakat
6. Meningkatkan mutu akademik ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata Ujian
Madrasah lebih tinggi dari tahun sebelumnya
16
7. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik melalui pendidikan, pelatihan dan uji
sertifikasi guru
8. Mewujudkan kehidupan sekolah yang agamis dan berbudaya serta berbudi luhur
9. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, sehat dan kondusif untuk belajar

BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

3.1 Intrakurikuler
3.1.1 Kurikulum Merdeka ( Kelas 7 )
a. Struktur Kurikulum Merdeka MTs (berdasar KMA 347 Tahun 2022)

Mata Pelajaran Alokasi Per Tahun

VII

Pendidikan Agama Islam*;  

a. al-Quran Hadis 72 (2)

b. Akidah Akhlak 72 (2)

c. Fikih 72 (2)

d. SKI 72 (2)

Bahasa Arab 108 (3)

Pendidikan Pancasila 72 (2)

Bahasa Indonesia 180 (5)

Matematika 144 (4)

Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4)

Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3)

Bahasa Inggris 108 (3)

17
Mata Pelajaran Alokasi Per Tahun

VII

PJOK 72 (2)

Informatika 72 (2)

Mata pelajaran Seni dan Prakarya **:

1. Seni Musik

2. Seni Rupa 72 (2)

3. Seni Teater

4. Seni Tari

Prakarya (Budidaya,Kerajinan,

Rekayasa, atau Pengolahan

Muatan Lokal 72 (2)

Total****: 1440 (40)

Penjelasan tabel struktur kurikulum merdeka jenjang MTs dalam KMA 347 di atas
adalah sebagai berikut:

 Tabel struktur kurikulum merdeka jenjang MTs menggunakan Perhitungan waktu


dalam satu tahun. Namun, madrasah dapat merencanakan sendiri menjadi perhitungan
waktu dalam hitungan minggu, bulan atau bahkan secara blok materi dengan
mempertimbangkan efektivitas pembelajaran yang akan dicapai oleh setiap pelajaran
atau kolaboratif mata pelajaran
 Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) merupakan hitungan dalam pekan/minggu
dan Madrasah dapat menentukan sendiri kebutuhan waktu yang dibutuhkan untuk
capaian pembelajaran.
 Hitungan diatas berdasarkan Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk
kelas VII -VIII
 Hitungan diatas berdasar pada Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk
kelas IX
 Tanda (*) Diikuti oleh seluruh siswa
 Tanda (**) Madrasah memilih dan menyediakan minimal 1 (satu) mata pelajaran seni
atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya).
Siswa dapat memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya yang dilaksanakan oleh
Madrasah.
 Tanda (****) Total Jam Pelajaran (JP) tidak termasuk muatan lokal (Mulok) dan/atau
mapel tambahan yang diselenggarakan oleh Madrasah.
18
 Madrasah penyelenggara inklusif di MTs (Madrasah Tsanawiyah) menyediakan
layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi siswa berdasarkan hasil asesmen.
 Beban belajar bagi madrasah dengan Sistem Kredit Semester (SKS) dilaksanakan
sesuai dengan regulasi yang mengatur mengenai Sistem Kredit Semester (SKS).
 Madrasah dapat menambah atau relokasi JP sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan
yang ada.
 Madrasah dapat memilih model pembelajarannya sesuai kebutuhan belajar siswa.
Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(seperti mulok). Untuk MAK, mata pelajaran dan/atau konsentrasi disusun oleh Madrasah
bersama dunia kerja. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk MAK, memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional,
meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja serta
menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
Struktur Kurikulum pada MTs Struktur kurikulum MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu
Fase D . Fase D yaitu untuk kelas VII,VIII dan kelas IX. Madrasah dapat mengorganisasikan
muatan pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran berbasis proyek secara terpadu atau
simultan. Dalam kaitan ini madrasah dapat menggunakan atau memilih pendekatan mata
pelajaran atau tematik secara bebas sesuai kebutuhan pembelajaran siswa yang
diprogramkan. Bentuk pembelajaran dapat dilakukan secara kolaboratif beberapa mata
pelajaran dalam mendukung satu tema yang di dalamnya dikelola melalui pembelajaran
berbasis proyek, sehingga capaian intrakurikuler dapat diwujudkan sekaligus penguatan
karakter Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil`Alamin. Struktur kurikulum MTs
sebagai berikut: Tabel 2. Struktur Kurikulum MTs Mata Pelajaran Alokasi Per Tahun VII-
VIII-IX Pendidikan Agama Islam*; a. Al Quran Hadis 72 (2) 64 (2) b. Akidah Akhlak 72 (2)
64 (2) c. Fikih 72 (2) 64 (2) d. SKI 72 (2) 64 (2) Bahasa Arab 108 (3) 96 (3) Pendidikan
Pancasila 72 (2) 96 (3) Bahasa Indonesia 180 (5) 192 (6) Matematika 144 (4) 160 (5) Ilmu
Pengetahuan Alam 144 (4) 160 (5) Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 128 (4) Bahasa Inggris
108 (3) 128 (4) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 96 (3) Informatika 72 (2)
96 (3) Mata pelajaran Seni dan Prakarya **: 1. Seni Musik 2. Seni Rupa 3. Seni Teater 4.
Seni Tari Prakarya (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa, atau Pengolahan 72 (2) 96 (3) Muatan
Lokal 72 (2) 64 (2) Total****: 1440 (40) 1568 (49)
Keterangan:
1 Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam memanfaatkan waktu
yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap minggu, dua mingguan, tiga
mingguan,bulanan atau bahkan secara blok materi dengan memanfaatkan waktu yang
diperlukan untuk mewujudkan capaian pembelajaran. Pertimbangannya adalah efektivitas
pembelajaran yang hendak dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa mata
pelajaran

19
2 Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya merupakan alat perhitungan
perpekan, bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu pekan. Dalam hal ini
madrasah memiliki kewenangan yang bebas berdasarkan kebutuhan belajar siswa dalam
meperhitungkan kebutuhan waktu belajar siswa. Madrasah dapat memperhitungkan waktu
berdasarkan pekan atau capaian pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan belajar
siswa
3 Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk kelas VII -VIII
4 Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk kelas IX
5 * Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah
6 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni atau prakarya yang diprogramkan madrasah.
7 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
8 Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di MTs menyediakan layanan
program kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen.
9 Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai SKS.
10 Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran sesuai dengan
kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah
11 Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan belajar siswa,
misalnya pembelajaran konvensional, pembelajaran berbasis proyek untuk satu mata
pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan berbasis tema, pembelajaran
model blok untuk satu kompetensi dalam satuan waktu tertentu, atau inovasi lain yang
dirancang oleh madrasah.
Standar Isi: PAI Dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah Standar Isi merupakan kriteria
minimal yang mencakup ruang lingkup materi untuk mencapai kompetensi
lulusan. Standar isi PAI dan Bahasa Arab di MTs mencakup ruang lingkup
materi PAI dan Bahasa Arab pada MTs yang secara dinamis disesuaikan
dengan perkembangan zaman dan tantangan-tantangan yang dihadapi
masyarakat, dengan memerhatikan ragam karakteristik individu peserta didik
maupun lingkungan sosialnya. Fleksibilitas dan adaptasi kebutuhan spesifik
pada ruang lingkup standar isi perlu memerhatikan peserta didik dengan situasi
khusus, seperti penyandang disabilitas, dan masyarakat daerah terpencil. Ruang
lingkup materi pada Standar Isi PAI dan Bahasa Arab pada MTs dikemas untuk
memperkuat pengembangan diri, pengembangan kapasitas, dan penguatan
sosial ekonomi. Ruang lingkup materi keterampilan dikembangkan dengan

20
memerhatikan ragam potensi sumber daya alam dan sosial budaya,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau kesempatan bekerja
dan berusaha serta penguatan nilai-niai keislaman. Pengembangan standar isi
PAI dan Bahasa Arab di MTs difokuskan pada:
1. Persiapan peserta didik memiliki sikap, perilaku akhlak karimah dan moderat
sebagai bentuk manifestasi agama dalam kehidupan sehari-hari;
2. Penumbuhan kompetensi dalam memahami nilai-nilai al-Qur’an dan Hadis
sebagai pedoman dalam pengamalan agama yang disandarkan pada
pemahaman ulama yang sahih;
3. Penanaman akidah Islam sebagai manifestasi dan dasar dorongan beramal
baik secara vertikal (hablun minallah) maupun horizontal (hablun minannas
wal ‘alam);
4. Penerapan fikih sebagai basis ketentuan beribadah dan bermuamalah dalam
menjalankan agama pada kehidupan sosial kemasyarakatan;
5. Penumbuhan inspirasi yang bijaksana dan pemikiran yang moderat dalam
menjalankan kehidupan yang dipelajari melalui sejarah peradaban Islam
6. Penumbuhan kompetensi komunikasi dengan menggunakan bahasa Arab
sebagai sarana mempelajarai agama dari sumber autentiknya dalam menjaga
pewarisan agama.
Ruang lingkup materi diturunkan berdasarkan mata pelajaran
1. Al-Qur’an Hadis pada Madrasah Tsanawiyah
a. Bacaan mad tabi’i dan mad far’i serta bacaan gharib, untuk menerapkannya dalam al-
Qur’an.
b. Kedudukan dan fungsi al-Qur’an Hadis melalui surah-surah pendek/ayat-ayat pilihan
tentang kekuasaan dan rahmat Allah, sifat pemurah, optimis dan sabar, infaq di jalan
Allah swt., adanya hubungan kehidupan dunia akhirat, jujur dalam muamalah dan
semangat menuntut ilmu, dikaitkan dengan kehidupan saat ini dan akan datang.
c. Hadis-hadis tentang kekuasaan dan rahmat Allah, sifat pemurah, optimis dan sabar,
infaq di jalan Allah swt., adanya hubungan kehidupan dunia dan akhirat, jujur dalam
muamalah dan semangat menuntut ilmu, dikaitkan dengan kehidupan saat ini dan akan
datang.
2. Akidah Akhlak pada Madrasah Tsanawiyah
a. Konsep akidah Islam, rukun iman dan peristiwa –peristiwa alam ghaib, sifat-sifat Allah
(asma wa sifat) dan merujuk sifatsifat asmaul husna dalam praktik kehidupan sehari-
hari;
b. Akhlak terpuji digunakan untuk praktek nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari
dan menghindari akhlak tercela kepada Allah, dirinya, keluarganya, masyarakat, dan
alam sekitarnya menggunakan adab Islami dengan meneladani para rasul, nabi, dan

21
sahabat.
3. Fikih pada Madrasah Tsanawiyah
a. Tata cara dan praktek ibadah yang baik dan benar untuk menjalankan ajaran islam
dalam konteks masyarakat global dan majemuk.
b. Tata cara interaksi dan ekonomi dalam islam dalam konteks masyarakat
global dan majemuk.
4. SKI pada Madrasah Tsanawiyah
a. Strategi dakwah Rasulullah saw. di Makkah dan Madinah sebagai rahmat bagi seluruh
alam, serta mampu meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari
b. Strategi dakwah dan Kemajuan pada masa Khulafaurrasyidin, dalam meneruskan
kepemimpinan Rasulullah saw. untuk mampu menerapkan sikap saling menghargai
dan menghormati dalam perbedaan pendapat di kehidupan seharihari.
c. Perkembangan peradaban Islam masa daulah Ummayyah, sebagai teladan terhadap
peran ilmuwan muslim dalam menumbuhkembangkan keilmuan, serta meneladani
kepemimpinan dalam menjunjung tinggi nilai keadilan dan prinsip demokrasi.
d. Sejarah Islam di Nusantara, peran Wali Songo (wali sembilan) dan pendiri organisasi
kemasyarakatan Islam dalam dakwah Islam di Indonesia, serta meneladani cara
dakwah yang menghargai konteks budaya lokal.
5. Bahasa Arab pada Madrasah Tsanawiyah
a. Komunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat
kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca
(qira’ah), dan menulis (kitabah) untuk mempersiapkan peserta didik memiliki
kemampuan menggunakan Bahasa Arab sebagai alat mendalami agama dan
berkomunikasi sehari-hari dalam lingkup keluarga, lingkungan sekitar dan nasional.
b. Unsur kebahasaan (bunyi, kata dan makna) berupa wacana lisan dan tulisan
berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan keluarga,
kehidupan madrasah, kehidupan sosial di lingkungan sekitar dan kegiatan
keagamaan dalam kehidupan sehari-hari sebagai aspek pengetahuan yang
diperlukan untuk melancarkan kecakapan berbahasa.
c. Fungsi Sosial Tindak Tutur komplek dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, yang merupakan bentuk performansi bahasa yang digunakan dalam
situasi dan kondisi tertentu dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekitar dan
nasional. Peserta Didik berkebutuhan khusus dapat mengikuti Standar Isi, dengan
dilakukan penyesuaian kebutuhan Peserta Didik berkebutuhan khusus yang sudah
diasesmen oleh masing-masing satuan pendidikan.
Intrakurikuler adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang
ditempuh peserta didik.
Adapun mata pelajaran yang diselenggarakan oleh MTs NU ................ adalah

22
 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
 Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
 Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK),
 Informatika, Mapel Pilihan (Seni Budaya dan Prakarya) serta Mata Pelajaran
Muatan lokal (Bahasa Daerah).

b. Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) memiliki prinsip sebagai berikut :


a) Setiap satuan Pendidikan dan pendidik menggunakan alur tujuan pembelajaran dan
modul ajar yang berbeda.sehingga KKTP setiap pendidik berbeda-beda sesuai
dengan karakteristik tujuan pembelajara,dan asesmen yang dilaksanakan.
b) KKTP diturunkan dari indicator asesmen suatu tujuan pembelajaran untuk melihat
ketercapain kompetensi dalam sebuah pembelajaran
c) KKTP memiliki fungsi sebagai refleksi proses pembelajaran dan diagnosis tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik supaya mereka bisa memperbaiki cara belajar
Model menentukan KKTP ada tiga yaitu :
a) Menggunakan deskripsi kriteria dalam menentukan ketuntasan belajar
b) Menggunakan rubrik dalam menentukan ketuntasan belajar
c) Menggunakan interval nilai dalam menentukan ketuntasan belajar
Menentukan KKTP Kurikulum Merdeka :
a) Dari Tujuan Pembelajaran langsung dibuat Rubrik Penilaian yang berisi empat
sampai lima kriteria
b) Dari Tujuan Pembelajaran diturunkan lebih rinci menjadi Indikator Asesmen
Berikut ini terdapat 5 cara dalam menentukan ketuntusan belajar dalam
penilaian formatif di Kurikulum Merdeka belajar, yaitu:
1. Menggunakan Deskripsi Kriteria dalam Menentukan Ketuntasan Belajar
Anda bisa menyusun kriteria yang terdiri dari beberapa komponen atau
pertimbangan kemudian ketercapaian tujuan dengan melihat apakah komponen
tersebut sudah memadai atau belum memadai. Contoh dalam Tujuan Pembelajaran
(TP-1) menyebutkan “Peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”.
Kemudian Anda membuat tabel yang kolom terdiri dari kriteria atau komponen, tidak
memadai dan memadai. Kolom pada kriteria atau komponen berisi kriteria yang
menggambarkan atau menjelaskan mengenai capaian materi yang dikuasai seperti
“laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut, laporan
menunjukan hasil pengamatan yang jelas, lapora menceritakan pengalama secara
jelas”.

23
Pada kolom tidak memadai dan memadai, berisi ceklist yang Anda isi berdasarkan
pengamatan, atau evaluasi hasil pekerjaan siswa. Selanjutnya, Anda menetapkan
standar atau kesimpulan, misalnya siswa bisa dianggap tuntas (mencapai tujuan
pembelajaran) jika telah memenuhi minimal 3 dari 4 kriteria memadai. Dan kategori
tidak tuntas, jika ada 2 kriteria tidak memadai maka perlu dilakukan intervensi atau
remidial.

2. Menggunakan Rubrik Dalam Menentukan Ketentutasan Belajar


Anda dapat menyusun rubrik performa yang dapat memperlihatkan bukti
kinerja. Anda dapat menggunakan sebutan kualifikasi misalnya mulai berkembang,
layak, cakap dan mahir untuk membuat kategori atau kriteria yang menggambarkan
hasil pekerjaan yang ditunjukan oleh siswa Anda. Dan tidak lupa, untuk
memberikan standar atau kesimpulan misalnya peserta didik dianggap sudah
mencapai tujuan pembelajara jika kedua kriteria atau bukti kinerja diatas mencapai
tahap cakap atau mahir.

3. Menggunakan Interval Nilai Dalam Menentukan Ketentutasan Belajar


Interval nilai dapat digunakan rubrik maupun nilai dari tes kemampuan siswa
Anda. Jika Anda ingin menggunakan interval nilai ini, Anda harus menentukan
terlebih dahulu intervalnya dan tidak lanjut yang akan dilakukan untuk siswa Anda.
Untuk membuatnya, Anda harus membuat tabel dengan kolom yang terdiri dari
interval nilai, kriteria dan intervensi. Kolom interval nilai berisi beberapa kategori
pengelompokan angka, mislanya 0-40%, 41-65%, 66-85% dan 86-100%. Kolom
kriteria menjelaskan ketuntasan capaian pembelajaran siswa sesuai kategori nilai
interval yang telah Anda buat, semisalnya interval nilai dari 0-40% memiliki kriteria
“belum mencapai”. Selanjutnya, kolom intervensi menjelaskan tindak lanjut apa
yang akan Anda berikan bagi siswa berdasarkan kategori interval nilai dan kriteria
yang telah Anda tentukan, misalnya interval nilai dari 0-40% memiliki kriteria
“belum mencapai” maka intervensinya adalah “Remedial di semua bagian”.

4. Interval Nilai diolah dari Rubrik


Seperti sebelumnya, interval nilai yang diolah dari rubrik, Anda bisa
menetapkan kriteria kentutasan. Anda bisa memulai membuat tabel dengan kolom
kriteria ketuntasan dan kolom untuk ceklist dengan kategori “belum muncul,
muncul sebagian dan terlihat pada keseluruhan teks. Pada kolom tabel Anda bisa
menentukan kriteria. Seperti tiga kriteria dalam tugas menulis laporan dalam Bahasa
Indonesia

24
Menunjukan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut
Menunjukan hasil pengamatan yang jelas
Menceritakan pengalaman secara jelas
Setelah itu, Anda tentu apakah pekerjaan siswa Anda sudah sesuai kriteria, dengan
menceklist kolom kategori “belum muncul, muncul sebagian dan terlihat pada
keseluruhan teks”. Tiap kategori memiliki skor yang berbeda. Terakhir, Anda bisa
menentukan hasil nilai dan menentukan apa siswa Anda telah mencapai tugas
belajarnya.

5. Pencapaian ditinjau dari Taksonomi Bloom (Revisi Anderson).


Berikutnya Anda bisa menentukan kriteria ketentusan dengan memperhatikan
kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran misalnya kemamppuan menganalisis
(C4). Maka Anda bisa membuat tes berjenjang dari C1 hingga C4. Siswa yang telah
dapat mengerjakan tes sampai soal yang berasal dari C4 maka dianggap telah mencapai
tujuan pembelajaran.

Demikian cara untuk menentukan kriteria kentuntasan Capaian pembelajaran atau


pengganti KKM dalam Kurikulum Merdeka.Dalam Kurikulum Merdeka ditekankan
penggunaan penilaian formatif bukan penilaian akhir yang berdasar KKM dalam bentuk
kuantitatif sebagaimana kurikulum sebelumnya. Agar penilaian formatif ini efektif dan
dapat menjadi kriteria pencapaian hasil belajar bagi siswa , sehingga bisa dengan mudah
mengetahui capaian belajar siswa, mana siswa yang memerlukan pengayaan ataupun
yang memerlukan remedial. Berikut ini terdapat 2 cara dalam menentukan ketuntusan
belajar dalam penilaian formatif di Kurikulum Merdeka belajar sebagaimana berikut:
1. Menggunakan Deskripsi Kriteria Dalam Menentukan Ketentutasan Belajar
Langkah awal adalah menyusun kriteria yang terdiri dari beberapa komponen atau
pertimbangan kemudian ketercapaian tujuan dengan melihat apakah komponen
tersebut sudah memadahi atau belum memadahi. Contoh dalam Tujuan Pembelajaran
(TP-1) menyebutkan “Peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”. Kemudian Anda membuat tabel yang kolom terdiri dari kriteria atau
komponen tersebut. Kolom pada kriteria atau komponen berisi kriteria yang
menggambarkan atau menjelaskan mengenai capaian materi yang dikuasai seperti
“laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut, laporan
menunjukkan hasil pengamatan yang jelas, lapora menceritakan pengalaman secara
jelas.

Pada kolom tidak memadahi dan memadahi, berisi ceklist yang diisi
berdasarkan pengamatan, atau evaluasi hasil pekerjaan siswa. Selanjutnya adalah

25
menetapkan standar atau kesimpulan, misalnya siswa bisa dianggap tuntas
(mencapai tujuan pembelajaran) jika telah memenuhi minimal 3 dari 4 kriteria
memadahi. Dan kategori tidak tuntas, jika ada 2 kriteria tidak memadahi maka
perlu dilakukan intervensi atau remedial

2. Menggunakan Rubrik dalam Menentukan Ketentutasan Belajar


Mula-mula adalah menyusun rubrik performa yang dapat memperlihatkan bukti
kinerja. Anda dapat menggunakan sebutan kualifikasi misalnya mulai berkembang,
layak, cakap dan mahir untuk membuat kategori atau kriteria yang menggambarkan
hasil pekerjaan yang ditunjukan oleh siswa Anda.  Dan tidak lupa, untuk memberikan
standar atau kesimpulan misalnya peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan
pembelajara jika kedua kriteria atau bukti kinerja diatas mencapai tahap cakap atau

3.1.2 Kurikulum 2013 (Kelas 8 dan kelas 9 / Kelas 9 )

a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu


Struktur kurikulum MTs yang mengacu pada KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah, yaitu:

Struktur Kurikulum MTs. .....................................Kudus

ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A      
1
Pendidikan Agama Islam    

a. Al Qur'an Hadis 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2
c. Fiqih 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
3 3
2 Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Bahasa Arab 3 3
5 Matematika 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4
Kelompok B      
26
1
Seni Budaya 3 3
2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3
3
Prakarya/Informatika 2 2
Muatan Lokal
1
Bahasa Jawa 2 2
2
Ke NU an 2 2
3
Ta’lim Al muta’alim 2 2
Pengembangan Diri
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 52 52

Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
5. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat konten lokal.
6. Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika, satuan pendidikan
menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut. Peserta didik dapat
memilih salah satu dari dua mata pelajaran tersebut yang disediakan oleh satuan
pendidikan.
7. Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah dan/atau kearifan lokal atau mata pelajaran
lain yang menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata
pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran

Struktur kurikulum Madrasah Tsanawiyah .....................................Kudus


meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor 183 tahun
2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI,
KD Terlampir). Sedangkan mata pelajaran Umum sesuai dengan Permendikbud Nomor
24 tahun 2016 dan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI KD
Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD Terlampir).

b. Muatan Lokal

Komponen Muatan Lokal terdiri dari 2 kelompok, sebagai berikut :

Kelompok Mata Cakupan


27
Pelajaran

Kelompok mata pelajaran Budaya Daerah dimaksudkan untuk


mengembangkan potensi daerah dalam rangka melestarikan budaya
Budaya Daerah daerah, serta mengembangkan kompetensi peserta didik dalam
bertingkah laku dan berdisiplin ilmu berdasarkan budaya daerah.

Kelompok mata pelajaran Ilmu Syari' dimaksudkan untuk


membentuk peserta didik yang mampu untuk memahami isi dan
kandungan Al-Qur'an secara mendalam, memahami isi dan
Ilmu Syari' kandungan Al-Hadits, beribadah dan berperilaku secara Islami, dan
mendalami ajaran syari'at Islam berdasarkan ajaran Islam ala
Ahlussunnah wal Jama'ah serta mampu menerapkan dan
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya sebagai berikut :


1) Kelompok mata pelajaran Budaya Daerah, meliputi Bahasa Jawa dan Ke-NU-an
2) Kelompok mata pelajaran Ilmu Syari', meliputi : Ta’lim Muta’alim,
Muatan lokal daerah merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah
Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa
Jawa Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB /SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di Provinsi Jawa Tengah
adalah Bahasa Jawa. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012
Tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa. Sekolah diberi keleluasaan untuk menambah
mulok lain selama tidak melebihi beban belajar maksimal

1) Bahasa Jawa
Tujuan:
Untuk mengembangkan apresiasi terhadap bahasa dan budaya Jawa Tengah dan
menanamkan kecintaan pada bahasa dan budaya Jawa Tengah.
Ruang lingkup :
(a) Kemampuan berkomunikasi yang meliputi mendengarkan (ngrungokake), Berbicara
(guneman), membaca (maca) dan menulis (nulis).
(b) Kemampuan menulis huruf Jawa.
2) Ke-NU-an

28
Tujuan:
Mengembangkan kompetensi bertingkah laku dan berdisiplin ilmu bedasarkan ajaran
Islam ala Ahlussunnah wal Jama'ah
Ruang lingkup :
(1) Dalil-dalil tentang ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah
(2) Biografi para ulama' Mujtahid

(3) Macam-macam golongan atau paham dalam Islam


3) Ta’lim Muta’alim
Mata pelajaran Ta’lim Almuta’alim bertujuan untuk mengetahui, memahami dan
mengamalkan akhlak-akhlak dalam kitab Ta’lim Al Muta’alim
Ruang Lingkup:
(a) Keutamaan ilmu
(b) Niat dalam belajar
(c) Memilih ilmu, guru, dan teman
(d) Penghormatan ilmu dan ulama’

c. Ketuntasan Belajar (Kenaikan Kelas, Kelulusan)

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran.
Dalam menentukan KKM diperhatikan beberapa kreteria penetapan diantaranya Kompleksitas
indikator, kemampuan daya dukung serta dan Tingkat Kemampuan Rata-rata Siswa (Intake)
siswa. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) per mata pelajaran MTs
.....................................Kudus sebagai berikut:

No Mata Pelajaran Kompleksitas Daya Dukung Intake KKM

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Qur’an Hadits 71 72 68 70,33

b. Akidah Akhlak 72 70 69 70,33

c. Fikih 70 70 70 70

d. SKI 69 72 69 70

2. PKn 70 70 70 70

3. Bahasa Arab 69 71 70 70
Bahasa dan Sastra
4. 70 70 70 70
Indonesia

29
5. Matematika 69 71 70 70

6. Pengetahuan Alam/ IPA 69 71 70 70

7. Pengetahuan Sosial/ IPS 69 71 70 70

8. Bahasa Inggris 69 72 69 70

9. Seni Budaya 70 70 70 70
Pendidikan Jasmani Olah
10. 70 70 70 70
Raga dan Kesehatan
11 Informatika 70 70 70 70

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 70 70 70 70

2. Ke NU an 70 70 70 70

3. Ta’lim Al-Muta’alim 70 70 70 70
C. Pengembangan Diri

1. Bimbingan dan Konseling 81 (Baik) 81(Baik) 81(Baik) 81 (Baik)

2. Pramuka 81 (Baik) 81 (Baik) 81 (Baik) 81 (Baik)

3. Rebana 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

4. Qiro’ah/Kaligrafi 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

5. BTQ/Praktek Keagamaan 81 (Baik) 81 (Baik) 81 (Baik) 81 (Baik)

6. Pencak Silat 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

7. Matematika 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

9. English club 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

10. Menjahit 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

11. Bola Volly 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

12. Futsal 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

13 Bulutangkis 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

14 Komputer 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

15 PKS 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup) 76 (Cukup)

Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal harus mengikuti perbaikan
(remedial), sampai mencapai ketuntasan kompetensi yang dipersyaratkan.

30
Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran.

2. Predikat nilai Sikap minimal BAIK

3. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan Kepramukaan minimal BAIK

4. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing – masing capaian

pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang

tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka ketuntasan

mata pelajaran diambil dari rata-rata semester ganjil dan genap.

5. Siswa menyelesaikan semua program unggulan keagamaan dari madrasah

Kelulusan

Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan hasil rapat
Komite Madrasah Tsanawiyah .....................................Kudus, kriteria kelulusan
MTs ......................................Kudus adalah sebagai berikut:
a. Madrasah Tsanawiyah .....................................Kudus menetapkan nilai m i ni mal /
batas ke lulusan untuk setiap mata pelajaran.
b. Penentuan batas kelululusan perlu mendapat pe rti mbangan dari Komi te Madrasah
melalui rapat dewan guru dan dilaporkan Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Jawa Tengah melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus .
c. Penentuan batas kelulusan d iumumkan kepada peserta didk, orang tua peserta
didik, dan masyarakat, paling lambat 1( minggu ) setelah nilai hasil ujian nasional
berbasis ko mputer d i umumkan oleh pemerintah
d. Peserta didik dinyatakan lulus apabila:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
3) Lulus Ujian Satuan Pendidikan / Ujian Madrasah ( UM )
4) Menyelesaikan seluruh program keagamaan.

Penentuan kelulusan peserta didik dari MTs ditetapkan oleh Madrasah Tsanawiyah
.....................................Kudus melalui rapat dewan guru.

3.2 Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
dan Kokurikuler
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang selanjutnya
disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku yang
31
mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi
terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia.
Profil Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara lain:
berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi, berkolaborasi, inovatif,
kreatif, berliterasi informasi, berketakwaan, berakhlak mulia, dan moderat dalam keagamaan.
Profil pelajar memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, bersikap toleran terhadap sesama,
memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan baik secara fisik maupun verbal dan menghargai
tradisi. Kehadiran profil pelajar di tengah kehidupan mampu mewujudkan tatanan dunia yang
penuh kedamaian dan kasih sayang. Profil pelajar selalu mengajak untuk merealisasikan
kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat bagi semua golongan
umat manusia, bahkan seluruh alam semesta.

Profil pelajar dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik
dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan pelajar yang
bertakwa,berakhlak mulia, serta beragama secara moderat

Di dalam konteks tersebut, profil pelajar memiliki rumusan kompetensi yang


melengkapi fokus di dalam pencapaian standar kompetensi lulusan di setiap jenjang satuan
pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
dan moderasi beragama.

Kompetensi profil pelajar memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri,
ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks
kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa
revolusi industri 4.0, serta moderasi beragama.

Di dalam profil pelajar terdapat beberapa dimensi dan nilai yang menunjukkan bahwa profil
pelajar tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri
sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia yang:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;

2. Berkebhinekaan global;

3. Bergotong-royong;

4. Mandiri;

5. Bernalar kritis;

32
6. Kreatif.

Sekaligus pelajar juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai
pelajar Indonesia maupun warga dunia. Nilai moderasi beragama ini meliputi:

1. Berkeadaban (ta’addub);

2. Keteladanan (qudwah);

3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);

4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ);

5. Berimbang (tawāzun);

6. Lurus dan tegas (I’tidāl);

7. Kesetaraan (musāwah);

8. Musyawarah (syūra);

9. Toleransi (tasāmuh); dan

10. Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār).

Perlunya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
Lil Alamin
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin,
merupakan sarana memberi kesempatan peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai
proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Di dalam kegiatan projek profil pelajar ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk
mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan
mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat
melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya.

Projek penguatan profil pelajar diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk


berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
Penguatan projek profil pelajar diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong
peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Penguatan Projek Profil Pelajar ini juga dapat dijadikan sarana bagi peserta didik
menjadi pelajar yang menjadi rahmat bagi semua umat manusia, dapat merawat tradisi dan

33
menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat dalam kebhinekaan Indonesia tanpa harus
mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada dengan mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.
Antara Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan satu nafas
yang saling menguatkan antara satu dengan lainnya. Keduanya berdiri pada falsafah Pancasila,
yang menghormati kebhinekaan dan kemanusiaan untuk mewujudkan Indonesia yang aman,
tentram, damai dan sejahtera

Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin
Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara
menelaah dan mengimplementasikan suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik
dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan
karya, produk, dan/atau aksi. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan lil Alamin adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan
memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai
kompetensi dalam Profil Pelajar.
Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajaran
Rahmatan Lil Alamin (P5 PPRA)
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin dirancang
dalam bentuk kokurikuler atau dapat juga dirancang secara terpadu dengan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler.

3.3 Ekstrakurikuler
Ekstra kurikuler adalah kegiatan tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang
dilakukan baik di madrasah atau diluar madrasah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan,keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik
sesuai dengan minat dan bakat masing- masing. Kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di
MTs .....................................Kudus,sebagai berikut ;

1. Pramuka
Kepramukaan, bertujuan untuk melatih peserta didik agar terampil dan mandiri,
menanamkan sikap peduli terhadap orang lain, melatih agar mampu bekerja sama dengan orang
lain, menanamkan sikap disiplin, menumbuhkan rasa percaya diri. Ruang lingkupnya adalah
a) Melatih untuk berorganisasi
b) Melatih untuk trampil dan mandiri
c) Melatih untuk mempertahankan hidup
d) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain

34
a) Memiliki sikap kerjasama kelompok
b) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

2. Rebana
Tujuan :
a) Menumbuhkan apresiasi atau penghargaan terhadap seni budaya Islami
b) Memupuk bakat dan minat siswa di bidang seni musik Islami
c) Menumbuhkan rasa percaya diri
Ruang lingkupnya meliputi
a) Keterampilan memainkan musik rebana.
b) Keterampilan olah vokal

3. Qiro'ah
Tujuan :
a) Melatih peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat dan kemampuan Seni membca
Al-Qur'an
b) Mempersiapkan generasi yang siap berkompetisi dalam seni baca Al-Qur'an dan siap
tampil dalam kegiatan-kegiatan kegamaan dan masyarakat
c) Menanamlkan kecintaan pada membaca Al-Qur'an.
Ruang lingkupnya meliputi :
a) Olah Vokal
b) Macam-macam lagu

4. Baca Tulis Al Qur’an


Tujuan :
a) Membaca Al-Qur’an bit tartil dengan fasih
b) Menerapkan kaidah ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an.
c) Menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.
d) Menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan tulisan yang baik dan benar..
Ruang lingkupnya meliputi :
a) Membaca Al-Qur’an dengan tartil.
b) Menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.
c) Menulis ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafal atau yang didengar dengan memperhatikan cara
penulisan huruf yang benar sesuai dengan kaidah.
d) Memahami dan menerapkan ilmu tajwid tentang hukum bacaan nun mati/tanwin, mim mati,
mad, ro’ dan lam serta tanda waqof dan washol.

5. Pencak Silat
Tujuan:
a) Melatih peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat serta kemampuan dalam
pencak silat
b) Membiasakan hidup sehat dan sportif
35
Ruang Lingkup meliputi :
a) Pengetahuan umum tentang pencak silat
b) Dasar-dasar teknik bela diri pencak silat
c) Pencak silat tanding

6. Matematika
Tujuan :

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam
pemecahan masalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika..
c) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
d) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah
Ruang lingkup :
Mata pelajaran Matematika, meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
a) Bilangan
b) Aljabar
c) Geometri dan Pengukuran
d) Statistika dan Peluang

7. English Club
English Club adalah kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan mengembangkan
kemampuan siswa dalam bidang Bahasa Inggris. Program kerja English Club untuk
sementara ditekankan pada Speech dan Story Telling. Kedua program kerja ini melatih
kemampuan berbicara atau speaking dari para siswa. Tidak hanya itu, Speech dan Story
Telling  juga melatih keberanian siswa tampil di muka umum.

Kelompok pertama adalah kelompok Speech. Para siswa yang berminat


pada Speech dibimbing dan diberi pengarahan bagaimana tampil dimuka umum dan
bagaimana cara berbicara saat melakukan pidato. Selain itu, para siswa diajarkan cara
membuat teks pidato dan yang terpenting adalah bagaimana cara menampilkan isi pidato
tersebut dimuka umum.
          
Kelompok kedua adalah kelompok Story Telling. Story Telling atau dengan kata
lain bisa disebut mendongeng ini juga bisa melatih kemapuan siswa dalam berbicara
(speaking). Para siswa tidak hanya diberi pengarahan bagaimana berbicara di depan umum
tapi juga dilatih bagaimana mengekspresikan cerita yang dibawa sehingga lebih menjiwai
36
cerita yang dibawakan.

           
8. Menjahit
Tujuan :
a) Membekali siswadengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten memilih
bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat
b) Membekali cara memelihara dan memperbaiki gangguan pada mesin jahit
c) Membekali siswa mengukur, membuat pola, memotong, dan menjahit
d) Cara menjaga keselamatan kerja dalam praktek menjahit
Ruang lingkup meliputi:
b) Cara mengukur dan menggammbar skala pola dasar
c) Menjiplak pola pada kain dan menggunting
d) Praktek menjahit

10. Volly Ball


Tujuan :
a) Melatih peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat serta kemampuan dalam
olah raga bola volly
b) Mempersipkan sebuah tim bola volly yang siap untuk berkompetisi dalam berbagai
event perlombaan dan kejuaraan
c) Membiasakan hidup sehat dan sportif
Ruang lingkupnya meliputi
a) Servis
b) Passing
c) Smash
d) Blocking
e) Kekompakan

11. Futsal
Adapun tujuan umum dari pengembangan program ekstrakurikuler futsal, diantaranya:

1. Menyalurkan bakat dan minat siswa di bidang futsal.


2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan siswa dalam olahraga futsal.
3. Menanamkan sikap disiplin dan sportivitas pada diri siswa dalam bermain futsal.
4. Meningkatkan keterampilan bermain futsal siswa

Ruang Lingkupnya :

a) Drible
b) Shooting
c) Menahan bola
d) Passing control

37
e) Devence main to main

12. Bulu Tangkis

Adapun tujuan umum dari pengembangan program ekstrakurikuler Bulutangkis,


diantaranya:

1. Menyalurkan bakat dan minat siswa di bidang Bulutangkis.


2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan siswa dalam olahraga Bulutangkis.
3. Menanamkan sikap disiplin dan sportivitas pada diri siswa dalam bermain Bulutangkis.
4. Meningkatkan keterampilan bermain Bulutangkis siswa

Ruang Lingkupnya :

a. Pegang raket (grip)


b. Tekhnik langkah kaki (foot walk)
c. Tekhnik memukul kok
d. Tekhnik sikap siaga

13. Komputer

Adapun tujuan umum dari pengembangan program ekstrakurikuler Komputer,


diantaranya:
a. Memahami fungsi dasar dan penggunaan keyboard sebagai salah satu dasar input
b. Dapat mengetik sepuluh jari
c. Membekali peserta didik ketrampilan dan penguasaan TIK

Ruang Lingkup :
a. MS word
b. Excel
c. Power point

14. PKS
Adapun tujuan umum dari pengembangan program ekstrakurikuler PKS, diantaranya:
a. Untuk melatih siswa agar berdisiplin, bertanggungjawab dan berdikari (berdiri
sendiri)
b. Membantu ketertiban dilingkungan madrasah
c. Untuk mencegah kenakalan siswa

38
d. Membantu siswa dalam penyebrangan jalan
Ruang Lingkup :
a. Latihan baris berbaris
b. Latihan dasar lalu lintas
c. Pengetahuan dasar P3K

Mekanisme pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri :


1) Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di jam pembelajaran dan diluar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler) dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan Kepala Sekolah.
2) Jadwal Kegiatan
NO NAMA
KEGIATAN NAMA PEMBINA HARI WAKTU
1 Pelayanan
Noor Ida Shofianingsih, Sabtu – Senin 13.30 s.d 14.30
Konseling
S.Ag Selasa - Kamis 14.00 s.d 15.00
Noor Izzah, S.Pd.I
2 Pramuka Siti Nashiroh, S.Pd.I Kamis
Noor Izzah, S.Pd.I 14.00 – 15.30
M. Fatkhurriza, S.Pd
3 Rebana Rifyanto, S.Pd.I Jum’at 08.00 – 09.00
4 Qiro’ah Zaenal Arifin, Bst Sabtu 14.00 – 15.30
5 Pencak Silat Hasan Mundakir Rabu 15.30 – 17.00
6 Matematika Neny Septyarini Senin 14.00 – 15.30
7 English Club Sujarwati, S.Pd Ahad, Kamis 14.00 – 15.00
8 Menjahit Dra. Hj. Dewi Sabtu
14.00 – 15.30
Muflichah
9 Bola Volly Ahmad Syafi’i Senin 15.30 – 17.00
10 Futsal M. Fatkhurriza, S.Pd Selasa 14.00 – 15.00
11 Bulutangkis Ahmad Syafi’i Rabu
15.30 – 17.00
Farida Naela Rahma
12 Komputer Rifyanto, S.Pd.I Ahad
Selasa 14.00 – 15.00
Rabu
13 PKS Nuril Wirawan, S.Ag Selasa 16.00 – 17.00

3.4 Program Pendukung / Kegiatan Pembiasaan


Indonesia sedang menggiatkan pendidikan karakter. Di mana pendidikan karakter (character
education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
melanda Indonesia.
39
Krisis moral tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka
kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan
menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan.

Dalam pendidikan karakter, tentu menyangkut tiga ranah moral.  Yaitu, konsep moral (moral
knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga
komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang
kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan.
Pendidikan karakter digalakkan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan
hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara
keseluruhan.

Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan
sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal.

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat
tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode
pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat
otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama
ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.

Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak
terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas
Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram, dan Keteladanan.

1. Kegiatan Rutin 
Yang dimaksud kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus
di sekolah. Kegiatan rutin bertujuan membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik.
Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin di antaranya:
a) Berdoa sebelum memulai;
b) Membaca Asmaul Husna;
c) Hormat Bendera Merah Putih;
d) Shalat Dhuha bersama;
e) Membaca surat-surat pendek Alqur’an;

40
f) Tadarus Alqur’an;
g) Shalat Dhuhur berjamaah;
h) Infaq Siswa; dan
i) Kebersihan kelas.
2. Kegiatan Spontan 
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan
ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan
bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya.
Kegiatan spontan antara lain:
a) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa;
b) Membiasakan bersikap sopan santun;
c) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya;
d) Membiasakan antre;
e) Membiasakan menghargai pendapat orang lain;
f) Membiasakan minta izin ketika hendak masuk/keluar kelas atau ruangan;
g) Membiasakan menolong atau membantu orang lain;
h) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang disediakan sekolah (seperti Majalah
Dinding dan Kotak Curhat BK); dan
i) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan.

3. Kegiatan Terprogram 
Kegiatan Terprogram merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan
kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan sekolah. Membiasakan kegiatan ini artinya
membiasakan siswa dan personil sekolah/madrasah aktif dalam melaksanakan kegiatan
sekolah/madrasah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing.
Kegiatan terprogram ini misalnya:
a) Kegiatan Class Meeting;
b) Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional:
c) Kegiatan karyawisata;
d) Kegiatan lomba mata pelajaran;
e) Kegiatan pentas seni akhir tahun pelajaran; dan
f) Kegiatan perkemahan.
4. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan
contoh atau teladan. Kegiatan itu termasuk:
a) Membiasakan berpakaian rapi;
b) Mebiasakan datang tepat waktu;
c) Membiasakan berbahasa dengan baik;

41
d) Membiasakan rajin membaca; dan
e) Membiasakan bersikap ramah.

3.5 Pengaturan Beban Belajar dan Kalender Pendidikan


3.5.1 Pengaturan Beban Belajar

Kurikulum di MTs. .....................................Kaliwungu Kabupaten Kudus dikembangkan


dengan memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan
perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran berbasis tema atau integrated curriculum pada mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial, dan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam, Seni, Matematika dan PJOK dilaksanakan dalam
bentuk parsial. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 hari masuk
madrasah.
Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen antara lain
muatan pembelajaran intrakurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan lil ’Alamiin dan ekstrakurikuler.
Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajarannya di
MTs. .....................................Kaliwungu Kabupaten Kudus diatur sebagai berikut:

Muatan Beban
No Pengaturan
Pembelajaran Belajar
a. Beban belajar ini memuat semua
mata pelajaran yang bersifat nasional.
b. Materi pembelajaran setiap mata
1. pelajaran mengacu pada
Wajib
Capaian Pembelajaran.
Intrakurikuler
c. Diatur dalam kegiatan regular.
a. Memuat mata pelajaran Bahasa
Daerah (Bahasa Jawa) yang sesuai

Tambahan karakterisrik Provinsi Jawa


Timur.
b. Diatur dalam kegiatan reguler.
a. Muatan pembelajaran mengacu pada
Projek Penguatan Profil
7 tema projek Profil Pelajar
2. Pelajar Pancasila dan
Wajib Pancasila dan Profil Pelajar
Profil Pelajar
Rahmatan lil ’Alamiin
Rahmatan lil ’Alamiin
b. Diatur dalam kegiatan projek.
a. Memiliki muatan yang menjadi
3
Ekstrakurikuler kebutuhan dan karakteristik
Tambahan
MTs. .....................................Kal

42
iwungu Kabupaten Kudus
b. Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan
regular dan projek P5 dan PPRA

Sedangkan pembagian alokasi waktu per tahun bisa dilihat pada tabel 3.1. Pengaturan
alokasi waktu perminggu sesuai dengan Permendikbud tentang Prinsip Dasar Kurikulum
Operasional Madrasah adalah total 31 jam pelajaran tatap muka tiap minggu sudah
termasuk mata pelajaran muatan lokal 2 jam pelajaran sesuai dengan Peraturan Gubernur.
Adapun pelaksanaan projek Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
’Alamiin dilaksanakan 20% dari total waktu pembelajaran yang ada.

3.5.2 Kalender Pendidikan

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program madrasah menyusun


kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif
belajarr, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di
madrasah mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah daerah.
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut:
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
b. pekan efektif belajar adalah jumlah pekan kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Madrasah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya pekan efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap pekan, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

43
e. waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, libur akhir semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
f. libur antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
h. lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah pekan efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. bagi madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah pekan efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
j. hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota.
Lebih rinci, perhitungan beberapa aspek tersebut di atas digambarkan dalam beberapa
tabel berikut.

Tabel Alokasi Waktu

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Pekan efektif Minimum 33 Digunakan untuk kegiatan
belajar pekan dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 35 satuan pendidikan
pekan
2. Jeda antar Maksimum 2 Antara semester gasal dan genap
semester pekan
3. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran pekan dan administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran
4. Hari libur 2 – 3 pekan Daerah khusus yang memerlukan
keagamaan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah pekan efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
5. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional pekan Pemerintah
6. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
pekan dengan ciri kekhususan masing
masing
7. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
madrasah pekan diprogramkan secara khusus oleh
madrasah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah pekan efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif

44
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi
3. penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
2. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.

a. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran 2023/2024 adalah tanggal 16 Juli 2023.
1. Hari-hari pertama masuk Madrasah merupakan serangkaian kegiatan pada
permulaan tahun pelajaran baru dan dimulai dengan kegiatan Masa Pengenalan
Lingkungan Madrasah (MPLM) atau Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA).
2. MPLM/MATSAMA dimulai tanggal 17 s.d. 20 Juli 2023.
3. MPLM/MATSAMA berisi kegiatan untuk pengenalan program, sarana dan
prasarana Madrasah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan
pembinaan awal kultur Madrasah.

b. Pekan Efektif
Minggu efektif belajar dalam 1 (satu) tahun pelajaran paling sedikit 36 (tiga
puluh enam) minggu, dan pada semester genap untuk kelas terakhir setiap jenjang
pendidikan minimal 14 (empat belas) minggu efektif. Waktu pembelajaran efektif di
Madrasah dimulai pukul 07.00 WIB. Waktu dimulainya pembelajaran dapat diubah
atau disesuaikan dengan kondisi daerah dan diatur lebih lanjut oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Banyak pekan efektif kela VII pada semester ganjil adalah 17 pekan. Rinciannya
disajikan pada tabel berikut.

PEKAN TIDAK EFEKTIF


LIBUR AKHIR

PHB GANJIL
TP 2022/2023

PAS GANJIL
IDUL FITRI
HARI RAYA

PENGISIAN
MATSAMA

SEMESTER
SUSULAN

BANYAK PEKAN
GANJIL
AKHIR
LIBUR

No BULAN
RDM
PAS

PEKAN EFEKTIF
&
LIBUR

1443 H

1 JULI 2023 4 2 1 1
2 AGUSTUS 2023 5 5
3 SEPTEMBER 2023 4 1 3
4 OKTOBER 2023 4 4
45
PEKAN TIDAK EFEKTIF

LIBUR AKHIR
TP 2021/2022

IDUL FITRI
HARI RAYA

PAS GANJIL
PTS GANJIL

PENGISIAN
MATSAMA

SEMESTER
SUSULAN
BANYAK PEKAN

GANJIL
No BULAN

AKHIR
LIBUR
RDM
PAS
PEKAN EFEKTIF

&
LIBUR

1443 H
5 NOVEMBER 2023 5 1 4
6 DESEMBER 2023 4 1 2 1 0
JUMLAH 26 2 1 0 1 2 2 1 17

Banyak pekan efektif untuk kelas VII pada semester genap adalah 18 pekan.
Rinciannya disajikan pada tabel berikut.

PEKAN TIDAK EFEKTIF

RAMADHAN
PHB GENAP

RAMADHAN

PELAJARAN
PSANTREN

PENGISIAN
SUSULAN
BANYAK PEKAN
No BULAN

TAHUN
AKHIR
LIBUR

LIBUR
/ HARI
RAYA

RDM
PAT
PAT
PEKAN EFEKTIF

&
1 JANUARI 2024 5 5
2 PEBRUARI 2024 4 4
3 MARET 2024 4 1 2 4
4 APRIL 2024 4 2
5 MEI 2024 5 1 4
6 JUNI 2024 4 1 1 2 0
JUMLAH 26 1 0 2 2 1 2 18

c. Waktu Pembelajaran Efektif

Waktu pembelajaran efektif MTs .....................................Kaliwungu Kudus Tahun


Pelajaran 2023/2024 disajikan pada tabel berikut.

Tabel Perhitungan Hari Belajar efektif dan Hari Libur

Penilaian/Ujian Libur
Pengolahan Nilai/
Pembagian Rapor
Hari Efektif
Ssemester

MATSAMA

Ramadhan/Hari
Nomo

Bulan

Ssemeste

Nasional
Jum’at

/Umum

Jumlah
r

Akhir
Ujian
PAS
PTS

Raya
r

1 Juli 2023 10 3 - - - - 13 4 1 - 31
2 Agustus 2023 26 - - - - - - 4 1 - 31
3 September 2023 19 - 6 - - - - 5 - - 30
Ganji
l

4 Oktober 2023 26 - 1 - - - - 4 - - 31
5 November 2023 20 - - 6 - - - 4 - - 30
6 Desember 2023 0 - - 6 - 13 7 5 - - 31

Jumlah 101 3 7 12 - 13 20 26 2 - 184

46
Penilaian/ Ujian Libur

Pengolahan Nilai/
Pembagian Rapor
Hari Efektif
Ssemester

Ramadhan/
Nomo

Hari Raya
Bulan

Madrasah

Ssemeste

Nasional
/Umum

Jumlah
Akhir
Ujian

Ahad
r

PAT
PAS
PTS

r
1 Januari 2024 25 - - - - - - 5 1 - 31
2 Februari 2024 23 - - - - - - 4 2 - 29
3 Maret 2024 17 8 - - - - - 4 1 1 31
Genap

4 April 2024 14 - - - - - - 4 2 10 30
5 Mei 2024 10 - 6 - 7 - - 5 3 - 31

6 Juni 2024 0 - - 5 - 12 7 4 2 - 30
Jumlah 89 8 6 5 7 12 7 26 11 11 182

Banyak jam efektif pada satu tahun pelajaran antara 1.305 – 2.016 jam tatap
muka. Alokasi waktu untuk satu jam tatap muka adalah 40 menit. Rinciannya
disajikan pada tabel berikut.

Jam Tatap Muka


BULAN
Reguler
Juli 2023 49
Agustus 2023 245
September 2023 147
Oktober 2023 196
November 2023 196
Desember 2023 0
Semester Ganjil 816
Januari 2024 208
Februari 2024 184
Maret 2024 144
April 2024 104
Mei 2024 80
Juni 2024 0
Semester Genap 720
Total 1.536

d. Waktu Libur
Hari libur Madrasah terdiri atas hari libur semester, hari libur bulan
Ramadhan, dan hari libur umum.
Hari libur semester berlangsung pada:

47
1. Libur Pembelajaran Semester Ganjil tanggal 25 s.d. 31 Desember 2023; dan
2. Libur pembelajaran akhir tahun dimulai tanggal 24 Juni – 13 Juli 2024. Hari libur
bulan Ramadhan diatur sebagai berikut:
1. Hari libur awal bulan Ramadhan berlangsung selama 3 (tiga) hari, yaitu 1 (satu)
hari sebelum bulan Ramadhan dan 2 (dua) hari pertama bulan Ramadhan (tanggal
1-2 Ramadhan 1445 Hijriyah), yaitu perkiraan tanggal 10 s.d. 11 Maret 2024;
2. Hari libur akhir bulan Ramadhan berlangsung selama 6 (enam) hari sebelum
tanggal 1 Syawal 1445 Hijriyah, yaitu perkiraan tanggal 4 s.d. 9 April 2024; dan
3. Libur dalam rangka Hari Raya Idul Fitri berlangsung selama 6 (enam) hari setelah
tanggal 1 Syawal 1445 Hijriyah, yaitu perkiraan tanggal 11 s.d. 17 April 2024.

Madrasah yang melakukan libur bulan Ramadhan selain hari-hari sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai
kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman, pendalaman
dan amaliah agama, antara lain Pesantren Kilat bulan Ramadhan dan berbagai
kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bernuansa penguatan pendidikan
moral/akhlakul karimah.

Libur umum tahun pelajaran 2023/2024 sebagai berikut:


1. Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah pada tanggal 19 Juli 2023;
2. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2023;
3. Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah pada tanggal 28 September 2023;
4. Hari Raya Natal pada tanggal 25 Desember 2023;
5. Tahun Baru Masehi 2024 pada tanggal 1 Januari 2024;
6. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriyah tanggal 8 Februari 2024;
7. Tahun Baru Imlek 2575 pada tanggal 10 Februari 2024;
8. Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada tanggal 11 Maret 2024;
9. Wafat Isa Al Masih pada tanggal 29 Maret 2024;
10. Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah pada tanggal 10 s.d. 11 April 2024;
11. Hari Buruh Internasional pada tanggal 1 Mei 2024;
12. Kenaikan Isa Al Masih pada tanggal 09 Mei 2024
13. Hari Raya Waisak 2568 pada tanggal 23 Mei 2024;
14. Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2024.

e. Kegiatan Madrasah
Kegiatan Madrasah Tsanawiyah .....................................Kaliwungu Kudus
mencakup pengaturan kegiatan pembelajaran selama satu tahun yang meliputi hari-
hari pertama masuk madrasah, kegiatan tengah semester, penilaian akhir semester,
penilaian akhir

48
tahun, ujian madrasah, penyerahan rapor, mengikuti upacara hari nasional, libur
madrasah, perkiraan hari libur umum, libur bulan ramadhan/hari raya dan permulaan
tahun pelajaran 2023/2024. Kegiatan madrasah disusun dengan mengacu pada
perkiraan kegiatan selama satu tahun sebagai berikut:

No WAKTU URAIAN KEGIATAN


Libur akhir TP 2023/2024 dan PPDB TP
1 1 – 15 Juli 2023
2023/2024
2 16 Juli 2023 Awal masuk/permulaan tahun pelajaran
2023/2024
3 17 – 20 Juli 2023 MATSAMA (MPLM)

4 19 Juli 2023 Tahun baru Islam 1 Muharam 1445 H

5 15- 20 Agustus 2023 Penilaian Harian Terprogram (PHT) I

6 17 Agustus 2023 HUT Kemerdekaan RI ke-76

7 6 September 2023 MGMP

8 19 – 24 September 2023 Penilaian Harian Terprogram (PHT) II

9 23 September s.d. Penilaian Tengah Semester Gasal


1 Oktober 2023
28 September 2023
10 Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H

11 1 Oktober 2023 Hari Kesaktian Pancasila

12 22 Oktober 2023 Hari Santri Nasional

13 24 – 29 Oktober 2023 Penilaian Harian Terprogram (PHT) III

14 28 Oktober 2023 Hari Sumpah Pemuda

15 9 November 2023 MGMP

16 10 November 2023 Hari Pahlawan

17 21 – 26 November 2023 Penilaian Harian Terprogram (PHT) IV

18 25 Nov – 3 Des 2023 Asessmen Sumatif akhir semester ganjil

19 4 – 6 Desember 2023 Asessmen Sumatif akhir semester ganjil


susulan
20 09 - 14 Desember 2023 Classmeeting & Pengolahan nilai RDM

21 23 Desember 2023 Pembagian Raport

22 25 – 26 Desember 2023 Hari raya Natal dan Cuti Bersama

23 25 – 31 Desember 2023 Libur Pembelajaran Semester Ganjil

24 1 Januari 2024 Tahun Baru Masehi 2024

25 2 Januari 2024 Awal masuk semester genap tahun pelajaran


2023/2024

49
No WAKTU URAIAN KEGIATAN

26 08 Februari 2024 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1445 H


28 10 Februari 2024 Tahun Baru Imlek 2575
10 – 11 Maret 2024
29 Libur Awal Ramadhan 1445 H

30 11 Maret 2024 Hari Raya Nyepi

31 16 – 24 Maret 2024 Asessmen Sumatif akhir semester genap kls 9

32 29 Maret 2024 Wafat Isa Al-Masih

33 04 – 09 April 2024 Libur akhir Ramadhan 1445 H

34 10 – 11 April 2024 Hari Raya Idul Fitri 1445 H

35 12 s.d 17 April 2024 Libur setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 H

36 1 Mei 2024 Hari Buruh Nasional

37 9 Mei 2024 Libur Kenaikan Yesus Kristus

38 23 Mei 2024 Hari Raya Waisak 2568

39 22 April – 18 Mei 2024 Perkiraan rentang waktu Asessmen Madrasah


jenjang MTs
40 27 Mei – 8 Juni 2024 Asessmen Sumatif Akhir semester genap

41 1 Juni 2024 Hari Pancasila

42 17 Juni 2024 Hari Raya Idul Adha 1445 H

43 22 Juni 2024 Pembagian Raport Semester Genap

44 24 Juni – 13 Juli 2024 Libur Pembelajaran Akhir Tahun Pelajaran


Dari data rancangan kegiatan selama satu tahun tersebut disusunlah Kalender
Pendidikan MTs .....................................secara rinci sebagai berikut:

50
1. Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024

H
HARI JULI 2023 E Tanggal Keterangan
13
AHAD   2 9 16 23 30 3 01-16 Libur Akhir Tahun Pelajaran 2022/2023
SENIN   3 10 17 24 31 3 16 Permulaan Tahun Pelajaran 2022/2023
SELASA   4 11 18 25 2 17 - 20 Kegiatan MATSAMA / MPLS
RABU   5 12 19 26 1 19 Libur Tahun Baru Hijriyah (1 Muharrom 1445 H)
KAMIS   6 13 20 27 2 22 Pakaian ala Santri
JUM'AT 7 14 21 28  
SABTU 1 8 15 22 29 2
ME   1 2      

H
HARI AGUSTUS 2023 E Tanggal Keterangan
26
AHAD 6 13 20 27   4  17 Upacara Hari Kemerdekaan RI
SENIN 7 14 21 28   4 22 Pakaian ala Santri
SELASA 1 8 15 22 29   5
RABU 2 9 16 23 30   5
KAMIS 3 10 17 24 31   4    
JUM'AT 4 11 18 25      
SABTU 5 12 19 26   4    
ME 3 4 5 6 7        

H
HARI SEPTEMBER 2022 E Tanggal Keterangan
24
AHAD 3 10 17 24   4 5 Pengajian bulanan
SENIN 4 11 18 25   4 9 Pertemuan bulanan istighosah & arisan TK, MI ,MTs
SELASA 5 12 19 26   4 19 UPACARA HARLAH MA'ARIF NU
RABU 6 13 20 27   4 28 Maulid Nabi Muhammad SAW
KAMIS 7 14 21 28   3 23-30 Penilaian Harian Bersama
JUM'AT 1 8 15 22 29          
SABTU 2 9 16 23 30   5    
ME   8 9 10 11        

H
HARI OKTOBER 2022 E Tanggal Keterangan
27
AHAD 1  8 15 22 29 5 1 Upacara kesaktian Pancasila
SENIN 2  9 16 23 30 5 2- 5 Jeda Tengah semester
SELASA  3 10 17 24 31 5 9 Pertemuan bulanan istighosah & arisan TK, MI ,MTs
RABU  4 11 18 25 4 22 Hari santri nasional
KAMIS  5 12 19 26 4 28 Upacara hari sumpah pemuda
JUM'AT  6 13 20 27      
SABTU 7 14 21 28 4    
 1
ME 13 14 15        
2

             

51
H
HARI NOPEMBER 2023 E Tanggal Keterangan
26
AHAD 5 12 19 26   4 5 Pengajian bulanan
SENIN 6 13 20 27   4 9 Pertemuan bulanan istighosah & arisan TK, MI ,MTs
SELASA 7 14 21 28   4 10 Upacara Hari Pahlawan
RABU 1 8 15 22 29   5 22 Pakaian ala santri
KAMIS 2 9 16 23 30   5 25 - 30 Asessmen sumatif akhir semester ganjil
JUM'AT 3 10 17 24   0    
SABTU 4 11 18 25     4    
ME 16 17 18 19 20        

H
HARI DESEMBER 2023 E Tanggal Keterangan
21
AHAD 3 10 17 24 31 3 2-3 Asessmen sumatif akhir semester ganjil
SENIN 4 11 18 25 3 04 -06 Asessmen sumatif akhir semester ganjil susulan
SELASA 5 12 19 26 3 09 -14 Classmeeting & Pengolahan raport
RABU 6 13 20 27 3 23 Penyerahan Lap. Hasil Belajar (LHB) Smt Gasal
KAMIS 7 14 21 28 3 24 - 31 Libur Pembelajaran Semester Ganjil
JUM'AT 1 8 15 22 29 0    
SABTU 2 9 16 23 30 4    
ME   21 22 23 24        

Ket.
ME : Minggu Efektif KBM = 23
HE : Jumlah Hari Efektif KBM = 137

H
HARI JANUARI 2024 E Tanggal Keterangan
21
AHAD 7 14 21 28   4 1 Libur Tahun Baru 2024
SENIN 1 8 15 22 29   4 2 Awal masuk Semester Genap
SELASA 2 9 16 23 30   5 3 Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI
RABU 3 10 17 24 31   5 22 Pakaian ala santri
KAMIS 4 11 18 25   4
JUM'AT 5 12 19 26   0 31 Harlah NU
SABTU 6 13 20 27   4    
ME 1 2 3 4 5        

H
HARI PEBRUARI 2023 E Tanggal Keterangan
23
AHAD 4 11 18 25   4 7 Upacara HARLAH NU ( Tgl 16 Rajab 1444 H)
SENIN 5 12 19 26   4 8 Libur Peringatan Isro' Mi'roj tahun 1445 H.
SELASA 6 13 20 27   4 10 Tahun Baru Imlek
RABU 7 14 21 28   4 22 Pakaian ala santri
KAMIS 1 8 15 22 29   4    
JUM'AT 2 9 16 23   0    
SABTU 3 10 17 24   3    
ME   6 7 8 9        

H
HARI MARET 2023 E Tanggal Keterangan
20
 3
AHAD 3 10 17 24 4 10- 11 Libur awal ramadhan
1

52
SENIN 4 11 18 25   3 11 Hari Raya Nyepi
SELASA 5 12 19 26   4 16 - 24 Asessmen Sumatif akhir semester genap kls 9
RABU 6 13 20 27   4
KAMIS 7 14 21 28   4
JUM'AT 1 8 15 22 29   0      
SABTU 2 9 16 23 30   5    
ME   10 11 12 13        

H
HARI APRIL 2024 E Tanggal Keterangan
14
AHAD 7 14 21 28 2 04 - 09   Libur akhir Ramadhan 1445 H
SENIN 1 8 15 22 29 3 10 - 11 Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
SELASA 2 9 16 23 30 3 12 - 17 Libur setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 H
Perkiraan rentang waktu Asessmen Madrasah
RABU 3 10 17 24 2 22 - 30
jenjang MTs
KAMIS 4 11 18 25 2
JUM'AT 5 12 19 26 0    
SABTU 6 13 20 27 2    
 1
ME 15 16 17 18        
4
             
H
HARI MEI 2024 E Tanggal Keterangan
20
AHAD 5 12 19 26   4 1 Libur hari Buruh
Perkiraan rentang waktu Asessmen Madrasah
SENIN 6 13 20 27   4 2 -18
jenjang MTs
SELASA 7 14 21 28   4 9 Libur Kenaikan Isa Al Masih
RABU 1 8 15 22 29   4 22 Pakaian ala santri
KAMIS 2 9 16 23 30   3 23 Hari Raya Waisak
JUM'AT 3 10 17 24 31   0  25 -30 Asessmen Sumatif Akhir semester genap 
SABTU 4 11 18 25   4    
ME 19 20 21 22          

H
HARI JUNI 2024 E Tanggal Keterangan
17
AHAD 2 9 16 23 30  3 1 Upacara Hari Lahir Pancasila
SENIN 3 10 17 24   2 02 Asessmen Sumatif Akhir semester genap 
Asessmen Sumatif Akhir semester genap
SELASA 4 11 18 25   3 03 - 06
susulan 
RABU 5 12 19 26   3 17 Hari Raya Idul Adha
KAMIS 6 13 20 27   3 22 Pembagian Raport Semester Genap
JUM'AT 7 14 21 28   0 23-30 Libur Pembelajaran Akhir Tahun Pelajaran
SABTU 1 8 15 22 29   3    
ME   23 24 25 26        

Ket. Kudus, 17 Juli 2023


ME : Minggu Efektif KBM = 23 Kepala Madrasah
HE : Jumlah Hari Efektif KBM = 115
HE satu tahun pelajaran = 252

Kaharuddin Nafis, S.Pd.I.,M.Pd

53
BAB IV

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

4.1 Strategi Pembelajaran

Perencanaan Pembelajaran meliputi :

 Ruang lingkup Madrasah - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam
ruang lingkup madrasah, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran
atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan madrasah dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten dan terukur. Penyusunan
perencanaan pembelajaran, di awal tahun pelajaran madrasah dapat melakukan
identifikasi untuk menemukenali keberagaman peserta didik dan asesmen fungsional
untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan potensi, masalah, hambatan,
dan kondisi perkembangan peserta didik secara menyeluruh yang dilakukan secara
berkelanjutan pada sisi perkembangan, akademik, ketrampilan kompensatoris dan
sumber daya pendukung.

 Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan


pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang
lingkup kelas, madrasah dapat menggunakan, memodifikasi atau mengadaptasi
contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah dan cukup melampirkan beberapa
contoh rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Dalam menyusun rencana pembelajaran, satuan pendidikan perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase.
Capaian Pembelajaran ditetapkan berdasarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam
Nomor: 3211 Tahun 2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah dan Keputusan
Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 Tentang

54
Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
b. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara
logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini
disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari. Prinsip penyusunan ATP: esensial, berkesinambungan,
kontekstual, dan sederhana.
c. Pengembangan Perangkat Ajar
Perangkat ajar adalah berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar
meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul Ajar (MA), buku teks
pelajaran, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, video pembelajaran,
serta bentuk lainnya.
Dalam merancang pembelajaran, MTs .....................................Kaliwungu Kudus
memperhatikan prinsip- prinsip pembelajaran dan asesmen. Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam
merancang struktur kurikulum satuan pendidikan.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Prinsip-Prinsip Asesmen


Pembelajaran dirancang dengan Asesmen merupakan bagian terpadu dari
mempertimbangkan tahap perkembangan proses pembelajaran, fasilitasi
dan tingkat pencapaian peserta didik saat pembelajaran, dan penyediaan informasi
pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang holistik, sebagai umpan balik
kebutuhan belajar, serta mencerminkan bagi pendidik, peserta didik, dan orang
karakteristik dan perkembangan peserta tua/wali dalam menentukan strategi
didik yang beragam sehingga pembelajaran selanjutnya;
pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
untuk membangun kapasitas peserta didik dengan fungsinya dengan
menjadi pembelajar sepanjang hayat; keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
Proses pembelajaran mendukung Asesmen dirancang secara adil,
perkembangan kompetensi dan karakter proporsional, valid, dan dapat dipercaya
peserta didik secara holistik; (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang
langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran
selanjutnya;
Pembelajaran yang relevan, yaitu Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
pembelajaran yang dirancang sesuai peserta didik bersifat sederhana dan
konteks, lingkungan, dan budaya informatif, memberikan informasi yang
peserta
55
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Prinsip-Prinsip Asesmen
didik, serta melibatkan orang tua dan bermanfaat tentang karakter dan
komunitas sebagai mitra; kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut;
Pembelajaran berorientasi pada masa Hasil asesmen digunakan oleh peserta
depan yang berkelanjutan; didik, pendidik, tenaga kependidikan dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pembelajaran berorientasi pada
kejahteraan ukhrawi dalam kerangka
pengabdian kepada Allah SWT.

4.2 Penilaian Pembelajaran

Penilaian atau Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik.
Pasal 9 (1) dinyatakan bahwa Penilaian hasil belajar Peserta Didik  berbentuk: a. Penilaian
formatif; dan b. Penilaian sumatif.
Prinsip penilaian yang harus dilaksankan adalah :
1 . Penilaian merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,
dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
2 Penilaian dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
3 Penilaian dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.
5 HasilPenilaian digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:

a. Penilaian formatif

bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi


pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Penilaian sumatif

56
bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan.

c. Penilaian hasil belajar peserta didik dapat berbentuk tes tulis, praktik, penugasan,
portofolio dan atau bentuk lain yang ditetapkan oleh madrasah.

BAB V

PENDAMPINGAN. EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

5.1 Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
MTs .....................................KaliwunguKudus dilakukan secara internal oleh satuan
pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional
dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan
di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada
prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang
jelas dan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh
Kepala Madrasah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau
evaluasi.

57
Proses pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Madrasah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh
Kepala Madrasah.
a. Kegiatan MGMP MTs .....................................Kaliwungu Kudus, yang dilaksanakan
sesuai program kerja MGMP secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh Kepala Madrasah dan guru yang
berkompetensi.
b. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan
minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber
yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi
terkait dan praktisi pendidikan.

5.2 Evaluasi

Prinsip Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah

 Evaluasi kurikulum operasional Madrasah dilakukan secara mandiri dan berkala


olehmadrasah.

 Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah bertujuan untuk mengukur keberhasilan kepala


Madrasah dan pendidik dalam menjalankan seluruh program pendidikan yang direncanakan
dengan tujuan untuk memahami apakah visi, misi dan tujuan Madrasah telah tercapai.
Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari evaluasi kurikulum
operasional Madrasah

 Proses ini dikelola oleh para kepala madrasah dan/atau pendidik yang dianggap sudah
mampu untuk melakukanperan ini.

 Evaluasi dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di Madrasah, sesuai dengan kemampuan madrasah.

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi:

a. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan

b. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.

c. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan


data/informasiyang diinginkan.

d. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan
bagipendidik dan pelaksana program.

58
e. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

5.3 Pengembangan Profesional

Pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran merupakan salah satu tindak lanjut


dari evaluasi pelaksanaan KOM. Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan pemberian umpan
balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar penting dilakukan oleh
pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan seperti tujuan pembelajaran, Capaian Pembelajaran (CP), dan profil pelajar Pancasila.

Pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi


pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala satuan pendidikan
merancang dan melakukan proses pengembangan profesional sesuai kebutuhan sebagai tindak
lanjut dari hasil evaluasi dan pengamatan dengan melibatkan pengawas.

Kepala satuan pendidikan dan pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai
contoh pengembangan profesional yang bisa dilakukan di satuan pendidikan, seperti:

 Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-


pemikiran seseorang terhadap suatu masalah
 Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/ pengetahuan untuk mengatasi
suatu kendala
 Pelatihan: proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan
kemampuan satuan pendidikan)

Prinsip-prinsip Pengembangan Profesional

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses  pengembangan profesional agar
pelaksanaan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dapat berjalan sesuai harapan.

 Pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan


evaluasi
 Menetapkan ruang lingkup pengembangan profesional. Menentukan area yang perlu
diperbaiki apakah dari perencanaan program atau pelaksana program
 Pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan strategis untuk mencapai suatu
tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang yang tepat untuk melakukan aktivitas
pembinaan tersebut
59
 Pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan
 Pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif dalam satuan pendidikan antara
pendamping dan pendidik, demi tercapainya tujuan bersama

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional


MTs. .....................................Kaliwungu Kudus menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel
berikut:

Bentuk
Pendampingan Teknis
Pendampingan SDM yang
dan Keterangan
dan Waktu terlibat
Pengembangan
Profesional Pengembangan
Profesional
Pendampingan Coaching bagi guru Per tahun Guru pemula,
pemula Guru yang
ditunjuk, Kamad
Bentuk
Pendampingan Teknis
Pendampingan SDM yang
dan Keterangan
dan Waktu terlibat
Pengembangan
Profesional Pengembangan
Profesional
Coaching program- Menyesuai Guru Mapel, Dinas terkait
program terbaru kan Kamad sebagai
penyelenggara
Supervisi Kelas Per Guru, Kamad Sebagai
semester Penilaian
Kinerja Guru
Pengembangan Pelatihan Per tahun Semua guru, Rutinitas
Profesi Pengembangan pengawas,
Keprofesian Kamad
Pelatihan-pelatihan Menyesuai Guru, Kamad Mandiri, Dinas
kan terkait

Strategi dalam SDM yang


Bentuk Evaluasi Waktu Keterangan
Evaluasi terlibat
Evaluasi Menggunakan Per hari Guru, peserta Dari capaian
Pembelajaran dan jurnal harian, dan didik, orang pembelajaran,
Evaluasi penilaian sikap tua, BK, angket peserta
Kurikulum lingkungan didik
Operasional
Madrasah
Mengaktifkan Per bulan Guru, peserta Evaluasi
Paguyuban Kelas didik, Orang Program dan
tua/Wali, pelaksanaan
Kamad Pembelajaran
Assesmen formatif Per unit Guru, peserta Dari capaian
belajar didik, Orang pembelajaran,
tua/Wali angket peserta
60
didik
Assesmen formatif, Per Guru, peserta Dari capaian
portofolio semester didik, orang pembelajaran,
tua, BK, angket peserta
lingkungan didik
Assesmen formatif, Per tahun Guru, peserta Dari capaian
portofolio, didik, Orang pembelajaran,
Evaluasi Diri Tua/Wali, BK, angket peserta
Madrasah lingkungan, didik,
komite madrasah kuesioner
Orang tua/Wali
Evaluasi Monitoring kegiatan Setiap Guru, Komite Pelaksanaan
Program- dari pelaksanaan, selesai Madrasah, Program digilir
Program pelaporan, tindak kegiatan Kamad, dengan
Madrasah lanjut kegiatan Pengawas harapan adanya
pemerataan
peran

61
BAB VI
PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Madrasah ( Kurikulum Operasional


Madrasah dan K -13 ) ini, maka MTs .....................................Kaliwungu Kabupaten Kudus
telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kelas VII pada tahun
pelajaran 2023/2024 mengacu KOM dan kelas 8 dan kelas 9 mengacu K-13. Harapan
kami, Kurikulum Madrasah ( kurikulum Operasional Madrasah dan k- 13 ) yang kami
susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat
berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak,
khususnya para guru, tenaga kependidikan, peserta didik, dan wali peserta didik agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Semoga Kurikulum Madrasah
( Kurikulum Operasional Madrasah dan K – 13 ) ini dapat menjadi sarana bagi madrasah
untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara lahiriah maupun batiniah.
Sembari guru menerapkan Kurikulum Operasional Madrasah
MTs .....................................Kaliwungu Kab. Kudus ini, diharapkan dapat melakukan
evaluasi secara informal terhadap dokumen kurikulum maupun pelaksanaannya. Evaluasi
tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:

1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam Kurikulum Operasional Madrasah ini
cukup lengkap dan dapat dicapai?

2. Apakah kemampuan (pemahaman, ketrampilan dan sikap serta perilaku) yang terlukis
cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik?

3. Sejauh mana kemampuan peserta didik (pemahaman, ketrampilan dan sikap serta
perilaku) yang diharapkan dapat dicapai?

4. Apakah metode yang diterapkan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan?

5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mendeskripsikan secara jelas
perkembangan kemampuan yang diharapkan peserta didik?

Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap


dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana Kurikulum
Operasional Madrasah, didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan
berharga bagi penyempurnaan penyusunan dan pengembangan Kurikulum Operasional

62
Madrasah di masa mendatang.

63
Kami menyadari dalam penyusunan ini banyak kekurangan ataupun kekeliruan,
kritik serta saran dan masukan yang kami harapkan demi peningkatan mutu serta
kualitas pendidikan khususnya di MTs .....................................Kaliwungu Kab. Kudus
umumnya di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai