Anda di halaman 1dari 105

KURIKULUM

MADRASAH TSANAWIYAH AR-ROHMAH

DOKUMEN 1

NAMA : Mts AR-ROHMAH


NSM : 121232730002
NPSN : 20279591
STATUS AKREDITASI : A (AMAT BAIK)
ALAMAT : JL. SUKAJADI NO. 140

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDUNG
MADRASAH TSANAWIYAH AR-ROHMAH
PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


Tsanawiyah Ar-Rohmah, dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite
Madrasah dan Rekomendasi Pengawas Madrasah maka dengan ini Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah disahkan
dan dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2022/2023 , selanjutnya pada akhir
tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai acuan
pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 12 Juli 2022

Mengetahui,

Ketua Komite, Kepala Madrasah,

Drs. H. Tatang Heryana, M. Ag Mohamad Nurjaman M. Pd

Mengetahui,
a.n. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung
Plt. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah

H. Boy Hari Novian, S.E., M.M.


NIP 197811192009121001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkaan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Hidayah nan Inayah kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rosullullah Muhammad SAW beserta keluarganya yang telah
membimbing manusia menuju kepada peradaban mulia.

Pembangunan Nasional di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya


mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia. Hal ini dalam rangka mewujudkan masyarakat yang damai, demokratis,
berkeadilan, maju, berdaya saing, dan sejahtera yang didukung oleh manusia
Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta memiliki etos kerja yang tinggi berdisiplin dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk mewujudkan visi pendidikan nasional tersebut perlu
peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional tersebut,
yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kesenian. Dalam kerangka ini pula diberlakukan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003

Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah, sebagai salah satu dari sekian banyak


lembaga pendidikan islam juka terus melakukan berbagai upaya dalam rangka
mengembangkan tujuan Pendidikan Nasional seperti diamanatkan dalam UUD 1945,
serta upaya meningkatkan eksistensi madrasah dalam pengembangan pendidikan di
tanah air.

Terima kasih kepada yang telah mendukung tersusunya dokumen KTSP ini,
kami menyadari bahwa kurikulum ini masih jauh dari sempurna, untuk itu masukan,
kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pada pengembangan kurikulum MTs Ar-Rohmah, baik yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung.

Bandung, Juli 2022


Kepala Madrasah,

Mohamad Nurjaman, M. Pd
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengatar
Daftar Isi
BAB I............................................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Landasan Hukum...............................................................................................2

C. Tujuan Penyusunan............................................................................................8

D. Prinsip – prinsip Penyusunan KTSP..................................................................9

E. Acuan Operasional KTSP................................................................................11

BAB II........................................................................................................................28

A. Tujuan Pendidikan Nasional Dan Tujuan Kelembagaan.................................28

B. Visi Madrasah..................................................................................................30

C. Misi..................................................................................................................30

D. Tujuan Madrasah.............................................................................................31

E. Strategi.............................................................................................................31

F. Profil Madrasah...............................................................................................32

G. Analisis SWOT Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah.......................................32

BAB III......................................................................................................................35

A. Kerangka Dasar Kurikulum.............................................................................35

1. Landasan Filosofis.......................................................................................35

2. Landasan Sosiologis......................................................................................36

3. Landasan Psikopedagogis..............................................................................37

4. Landasan Yuridis............................................................................................37
B. Struktur Kurikulum..........................................................................................42

C. Muatan Kurikulum...........................................................................................47

BAB IV.......................................................................................................................95

BAB V........................................................................................................................98

LAMPIRAN

 SK susunan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


 SK penetapan Mulok beserta KI/KD-nya
 SK penetapan Ketuntasan Belajar (KKM)
 SK penetapan Kegiatan Ekstrakulikuler
 Berita Acara dan Notulen Penyusunan KTSP
 Daftar Hadir Kegiatan
 Lembar Validasi Dokumen KTSP dari Pengawas
 Lampiran Struktuk Kurikulum
 Foto kegiatan Penyusunan KTSP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan


dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan
kurikulum 2013 sama-sama kurikulum berbasis kompetensi. Pada
pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi siswa yang dicita-citakan harus
menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional sebagimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang perubahan
ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan
kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan
pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan
delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar adalah mewujudkan
keunggulan mutu lulusan.
Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang
berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013
dengan melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP yang
fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi
dalam perubahan kehidupan abad ke-21; merumuskan visi, misi, dan tujuan
sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan;
menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan
pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan
intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi
penyelenggaraan kurikulum. Untuk mendukung keterpenuhan dokumen,
sekolah membentuk tim perumus KTSP 2013 yang ditandai dengan
penerbitan tim dalam bentuk keputusan Madrasah.

1|Page
Untuk terpenuhinya dokumen sekolah tersebut, maka MTs Ar-
Rohmah membentuk tim pengembang kurikulum. Tim pengembang
kurikulum MTs. Ar-Rohmah bertugas untuk menyusun, merancang,
mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan program yang telah dibuat dalam
dokumen satu. Dalam penyusunannya, tim pengembang kurikulum yang
terdiri dari kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru, komite dan tokoh
masyarakat berupaya mengakomodir kearifan lokal serta memaksimalkan
potensi yang telah dimiliki oleh MTs. Ar-Rohmah.

B. Landasan Hukum
1. Landasan Filosofis

a. Pendidikan madrasah Tsanawiyah di Jawa Barat memiliki akar budaya


keberagamaan dan kekhasan masyarakat Jawa Barat dalam menentukan
masa depan bangsa. Demikian pula kurikulum yang dikembangkan di
madrasah perlu memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk
menjadi pewaris budaya bangsa dan dibarengi dengan penguasaan
kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan.
Oleh karena itu Kurikulum Madrasah harus merupakan kerangka
pembudayaan keberagamaan nasional dan daerah sebagai ciri khas
pendidikan madrasah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan budaya
melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk mata
pelajaran. Penyusunan KTSP perlu memberikan rambu-rambu perencanaan
dan pengaturan pendidikan di madrasah dalam penguasaan disiplin ilmu,
baik ilmu umum maupun ilmu agama secara integratif;
c. Kurikulum disusun dan dikembangkan untuk pendidikan yang menyiapkan
generasi mendatang yang mampu menyelesaikan masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.
KTSP di madrasah perlu menyiapkan perencanaan dan pengaturan
pendidikan madrasah dalam menyiapkan generasi mendatang yang
berkontribusi terhadap perbaikan situasi dan kondisi kehidupan sosial
budaya.

Page | 2
2. Landasan Sosiologis

a. Perkembangan jumlah pendidikan madrasah di Jawa Barat yang terus


meningkat terutama madrasah swasta adalah bukti besarnya peran serta
masyarakat dalam menyukseskan tujuan pendidikan nasional. Kondisi ini
perlu dibina dan dilayani secara terus menerus oleh Kementerian Agama
Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, agar sejalan dengan dinamika
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam
tujuan pendidikan nasional;

b. Dinamika tersebut terutama didorong oleh berkembangnya tuntutan baru


dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan penyusunan kurikulum secara terus menerus.
Dengan demikian kurikulum yang dikembangkan oleh madrasah harus
mampu memberikna jawaban terhadap kebutuhan masyarakat dalam
menciptakan kehidupan harmoni dalam keragaman sosial budaya yang
disemangati oleh pengamalan nilai-nilai agama di masyarakat.

3. Landasan Psikopedagogis

a. Peralihan Kurikulum 2013 dari Kurikulum 2006 dimaksudkan untuk


memenuhi tuntutan perwujudan pendidikan yang berpusat pada
perkembangan dan kebutuhan peserta didik beserta konteks kehidupannya.
Dengan demikian kurikulum harus merupakan wahana pendewasaan
peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
zamannya dalam rangka mempersiapkan manajemen pendidikan madrasah
yang meliputi pendidik, administrasi pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran dan prosedur penilaian;

b. Bagi madrasah, pendewasaan dan pencapaian kompetensi peserta didik


melalui pendidikan yang sejalan dengan tingkat perkembangan psikologis
tersebut lebih diutamakan untuk mencapai keunggulan keberagamaan
peserta didik yang melekat pada aspek sikap, pengetahuan dan

Page | 3
keterampilan. Hal tersebut sejalan dengan semangat dan cita-cita
penyelenggaraan pendidikan di madrasah.

4. Landasan Yuridis

Landasan yuridis penyusunan Panduan Penyusunan dan


Pengembangan Buku I, KTSP pada Madrasah di lingkungan Kementerian
Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat ini, antara lain :

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang Standar Pendidikan
Nasional.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1733);

Page | 4
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan dan Dasar di Kabupaten/Kota;
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Kepramukaan;
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Standar Peminatan;
15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 jo
Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013;
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal;
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;

Page | 5
18) Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Madrasah;
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Pendidikan Budi Pekerti;
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pada Kurkulum 2013;
26) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs).
27) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Ats
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
28) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang Kompetensi Inti (KI) dan Komptensi Dasar (KD) pada jenjang
SD/MI, SMP/MTs, SMA.MA.
29) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah.

Page | 6
30) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah
Tsanawiyah.
31) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah.
32) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada Madrasah.
33) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada Madrasah.
34) Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
35) KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab
pada Madrasah;
36) KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Pada Madrasah;
37) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Madrasah Tsanawiyah;
38) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6989 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan Pembelajaran Riset di Madrasah;
39) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6990 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Supervisi Pembelajaran;
40) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat pada Madrasah;
41) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 1836 Tahun 2022 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2022

Page | 7
42) Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor.
3459.A/Dj.I/PP.01.1/08/2016 tanggal 29 Agustus 2016. Tentang
Penyesuaian Kode Mapel Sertifikasi Guru dan Kewenangan Mengajar
pada Madrasah.
C. Tujuan Penyusunan
1. Tujuan umum
Secara umum Tujuan Panduan Penyusunan kurikulum di MTs. Ar-Rohmah
adalah untuk menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam penyusunan dan
pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan
pendidikan yang bersangkutan.

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah


dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut:

a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan khusus
Secara Khusus, tujuan diterapkan kurikulum di MTs. Ar-Rohmah adalah
sebagai berikut:

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif


madrasah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga Madrasah dan Masyarakat dalam
mengembangkan kurikulum melaui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompotensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.

Page | 8
D. Prinsip – prinsip Penyusunan KTSP
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kurikulum


ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya;
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.

2. Beragam dan terpadu;


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan

Page | 9
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan;


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat;


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.


(Kepala Madrasah, Guru, Karyawan, Murid ) dan pemangku kepentingan lain
(Komite Madrasah, Orang Tua Murid Lingkungan Pesantren, Masyarakat,
Lembaga-lembaga lain).
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page | 10
E. Acuan Operasional KTSP
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia.

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengantingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-Masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi Masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali

Page | 11
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni


Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa Masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

8. Dinamika perkembangan global


Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.

Page | 12
10. Kondisi sosial budaya Masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya Masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11. Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan


dan memperhatikan kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.

13. Pendidikan Anti Korupsi


Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter termasuk
mengembangkan kejujuran dan nilai integritas sedini mungkin agar anak
menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup termasuk di
dalamnya pendidikan anti korupsi.
14. Pendidikan Anti Narkoba
Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat ini kurikulum
harus menjamin terwujudnya karakter peserta didik yang tangguh dan tidak
mudah terbawa pada perilaku menyimpang termasuk penggunaan narkoba.

A. Profil Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah didirikan pada Tahun 1985 yang
didirikan oleh KH. Asep Dimyati (Alm) dengan bantuan Masyarakat
setempat. Ini memang cukup lama, sehingga tidak heran apabila
kepemimpinanya sering berganti-ganti.

Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah didirikan di atas tanah Pemerintah


Kota Bandung Dengan batas-batasnya: Sebelah Utara dibatasi dengan
Benteng milik masyarakat sebelah Selatan dibatasi dengan jalan Sukajadi 1,
sebelah Timur dibatasi oleh jalan sukajadi 1, sebelah Barat dibatasi oleh Jalan

Page | 13
Raya Sukajadi. Sedangkan Nama, Alamat dan status Madrasah Tsanawiyah
Ar-Rohmah ini adalah:

a. Nama : MTs. AR-ROHMAH


b. Alamat Madrasah : Jl. Sukajadi No. 140
c. Kelurahan : Pasteur
d. Kecamatan : Sukajadi
e. No. Statistik Madrasah : 121232730002
f. NPSN : 20279591
g. Waktu Belajar : Pagi
h. Lama Kegiatan : 06.45 – 15.40 WIB

1. Keadaan Madrasah

1.)Sarana dan Prasarana,

a. Tanah dan Halaman


Tanah sepenuhnya adalah milik Yayasan. Luas areal seluruhnya 1450
m2.
Keadaan Tanah MTs. Ar-Rohmah Kota Bandung
Status : Milik Yayasan
Luas Tanah : 1450 m2
Luas Bangunan : 880 m2
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya pada kondisi Cukup. Jumlah ruang
kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.
Keadaan Gedung Madrasah Tsanwiyah Ar-Rohmah Kota Bandung
Luas Bangunan : 880 m2
Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Guru : 1 Baik
Ruang Kelas : 6 Baik
Ruang Perpustakaan : 1 Baik
Ruang Serba Guna : 0 Baik

Page | 14
Mesjid/ Mushola : 1 baik
Ruang OSIS : 1 Cukup
Ruang Ekstrakurikuler : 1 Baik
Sanggar Seni : 0 Baik
2). Ketenagaan Madrasah

MTs. Ar-Rohmah Kota Bandung didirikan pada tahun 1985. Pimpinan


madrasah yang pernah bertugas di MTs. Ar-Rohmah Kota Bandung sejak
awal berdirinya (1985) adalah:

Tabel 2 Keadaan Kepemimpinan MTs. AR-ROHMAH Kota Bandung

Nama Periode Tugas

K.H. Asep Dimyati 1985 -

Dra. Hj. Aini Maemunah - 2011

Mohamad Nurjaman, M.Pd. 2012 – Sekarang

Jumlah seluruh ketenagaan madrasah sebanyak guru Yayasan 8 orang, guru


tidak tetap 15 orang, karyawan Tata Usaha 4 orang, satpam 1orang, dan
kebersihan 2 orang.

1. Keadaan Guru dan Siswa di MTs. Ar-Rohmah


a. Keadaan Guru
Jumlah Pengajar di MTs. Ar-Rohmah ini adalah berjumlah 25 orang, yang
terdiri dari para pengajar wanita dan laki-laki. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada table berikut ini:

Page | 15
Tabel 2 Keadaan Personil MTs. AR-ROHMAH Kota Bandung

No Nama Jabatan Status

1. Mohamad Nurjaman, M. Pd. Kepala madrasah / maple IPA SM

Koordinator Perpustakaan / Guru Mata


2. Dra. Hj. Neni Kartiani, M.Pd. SM
Pelajaran Bahasa Indonesia

3. Dra. Iin Fatimah Gumelar Guru Mata pelajaran Bahasa Inggris SM

4. Sugiman, S.Pd.I. Guru Mata Pelajaran Fikih dan SKI SM

Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak


5. Uum Ummukulsum, S.Ag. SM
dan Al-Qur’an Hadis

6. Ineu Gusniyartini, S.Sos. Guru Mata Pelajaran IPS SM

Guru Mata Pelajaran Matematika /


7. Intan Putri Pratiwi, S.Pd. SM
Wakamad Kurikulum

8. Santrianingsih, S.Pd. Guru Mata Pelajaran IPA SM

Guru Mata Pelajaran Penjasorkes /


9. Minarni, M.Pd. SM
Wakamad Kesiswaan

10. Aghni Ilmi Putri, S.Pd. Guru Mata Pelajaran PKn SM

11. Khairunnisa Imtinan Dianti Guru Mata Pelajaran Bahasa Sunda SM

Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab,


12. Ahmad Sahlan Jubaeri, S.Pd. SM
Tahfidz / PD Hadroh

Guru Mata Pelajaran Bahasa


13. Ridha Zahra Aulia, S.Pd. SM
Indonesia / Staff Kurikulum

14. Tria Oktariani Supandi, S.Sos. Guru Mata Pelajaran BP/BK SM

15. Rifa Rahma Fauziah, S. Pd Guru Mata Pelajaran Seni Budaya SM

16. Sarifah Sari M, S. Pd Guru Mata Pelajaran Matematika SM

Page | 16
No Nama Jabatan Status

Guru Bahasa Arab, Informatika /


17. Ahmad Fahaz Gandana M, S. Pd SM
Pembina Pramuka Putra/ Pembina Osis

18. Hadi Setiadi, S.Pd. Guru PD Angklung SM

19. Yosep Diki Nurjaman, S. Pd Guru PD Futsal SM

20. Albi Kusuma Alam Guru PD Paskibra SM

21. Ratna Nurul A. Guru PD Pramuka SM

22. Giarti N, S. Pd Guru PD Pencak Silat SM

Dari tabel 2 tersebut diatas seluruh dewan guru di MTs. Ar-Rohmah sudah
semuanya memenuhi kulifikasi S1, dan ada 3 (Tiga) orang guru S2, sebagaimana
yang dipersyaratkan dalam UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maupun
dalam PP No.19/2005

Tabel 3 Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Jenis Pekerjaan

NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH


1 Tata Usaha atau administrasi 3
2 Pustakawan 1
3 Laboratorium 1
4 Operator 1
5 Kebersihan 2
6 Satpam 1
7 Pesuruh 0
JUMLAH 9
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah tenaga non-kependidikan di MTS.
Ar-Rohmah sudah memadai.

b. Keadaan Siswa

Page | 17
Tabel 4 Jumlah Peserta Didik Pada Tahun 2022/2023

Jenjang Kelas Jumlah Usia (Tahun)


Jenis
Jumlah 7 8 9 Jumlah
Kelamin
Rombel Total < 13 = 13 – 15 > 15
L
LK Pr Pr LK Pr LK PR
K

6 11 19 21 19 33 28 65 66 131 24 107 0

Tabel 5 Jumlah Rombongan Belajar

No KELAS JUMLAH ROMBEL

1 VII 2

2 VIII 2

3 IX 2

TOTAL
6

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa kapasitas ruangan tiap kelas di
MTs. Ar-Rohmah sampai tahun ajar 2022/2023 terdiri dari 6 kelas.
Tabel 6 Koleksi Buku
No JENIS BUKU JUMLAH
Buku Pelajaran 830 buah
1
Buku Penunjang 250 buah
2
3 Buku Bacaan 150 buah
JUMLAH 1.230 buah

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa keadaan buku yang di MTs. Ar-
Rohmah Bandung, sementara ini sudah cukup memadai, akan tetapi perlu

Page | 18
adanya penambahan buku-buku baru yang disesuaikan dengan kurikulum
Kurikulum 13
Tabel 7 Lapangan Olah Raga
NO JENIS LAPANGAN JUMLAH
1. Volly Ball 1
2. Basket Ball 1
3. Bulu Tangkis 1
4. Putsal 1
5 Tenis Meja 1

3. Pelaksanaan Manajemen Madrasah

a. Manajemen Kesiswaan

Manajemen Kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan


kesiswaan agarkegiatan belajar-mengajar disekolah/madrasah dapat berjalan
lencar, tertib, dan teratur, serta mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen Kesiswaan meliputi antara lain:

1) Penerimaan Siswa Baru;


2) Program Bimbingan dan Penyuluhan;
3) Pengelompokan Belajar Siswa;
4) Kehadiran Siswa;
5) Mutasi Siswa;
6) Papan Statistik Siswa;
7) Buku Induk Siswa.

b. Manajemen Kurikulum

Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan local.


Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan kurikulum muatan local merupakan
kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.

Page | 19
Manajemen Kurikulum (program pengajaran) madrasah antara lain meliputi:

1) Modifikasi kurikulum nasional sesuai dengan kemampuan awal dan


karakteristik siswa.
2) Menjabarkan kalender pendidikan;
3) Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar;
4) Mengatur pelaksanaan penyusunan program pengajaran persemester dan
persiapan pelajaran;
5) Mengatur pelaksanaan penyusunan program kurikuler dan ekstrakurikuler;
6) Mengatur pelaksanaan penilaian;
7) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas;
8) Membuat laporan kemajuan belajar siswa;
9) Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan pengajaran.

c. Manajemen Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar,


melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan
teknis dalam bidang pendidikan.

Tenaga kependidikan Madrasah meliputi Tenaga Pendidik (Guru), Pengelola


Satuan Pendidikan, Pustakawan, Laboran, dan Teknisi sumber belajar.
Manajemen tenaga kependidikan antara lain meliputi:

1) Inventarisasi pegawai;
2) Pengusulan formasi pegawai;
3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi;
4) Mengatur usaha kesejahteraan;
5) Mengatur pembagian tugas.

d. Manajemen Sarana-Prasarana

Page | 20
Manajemen sarana-prasarana Madrasah bertugas merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat
memberikan sumbangan secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar.

e. Manajemen Keuangan/Dana
Komponen keuangansekolah/madrasah merupakan komponen produksi yang
menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-
komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukansekolah/madrasah memerlukan biaya.

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan, perlu dialokasikan dana khusus,


yang antara lain untuk keperluan: (1) Kegiatan identifikasi input siswa, (2)
Modifikasi kurikulum, (3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang terlibat, (4)
Pengadaan sarana-prasarana, (5) Pemberdayaan peranserta Masyarakat, dan (6)
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

Untuk penyelenggaraan program, diusahakan agar sekolah/madrasah


bersama-sama orang tua siswa dan Masyarakat (Dewan Pendidikan dan Komite
sekolah/madrasah), serta pemerintah daerah dapat menanggulanginya.

Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan


tugas antara fungsi: (1) Otorisator; (2) Ordonator; dan (3) Bendaharawan.
Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat
yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas
segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan.
Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan,
penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggungjawaban.

Kepala madrasah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan


dilimpahi fungsi Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak
dibenarkan melaksanakan fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan
pengawasan ke dalam. Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai

Page | 21
fungsi-fungsi Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi Ordonator untuk menguji hak
atas pembayaran.

f. Manajemen Lingkungan (Hubungan sekolah/madrasah dengan


Masyarakat)
Sekolah sebagai suatu system social merupakan bagian integral dari system
social yang lebih besar, yaitu Masyarakat. Maju mundurnya sumber daya
manusia (SDM) pada suatu daerah, tidak hanya bergantung pada upaya-upaya
yang dilakukansekolah/madrasah, namun sangat bergantung kepada tingkat
partisipasi Masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat partisipasi
Masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber
daya manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat
partisipasi Masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin
mundur pula sumber daya manusia pada daerah tersebut. Oleh karena itu,
Masyarakat hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan pendidikan di
daerah. Masyarakat hendaknya ditumbuhkan “rasa ikut memiliki”
sekolah/madrasah di daerah sekitarnya. Maju-mundurnya madrasah di
lingkungannya juga merupakan tanggungjawab bersama Masyarakat setempat.

Sehingga bukan hanya Kepala Madrasah dan Dewan Guru yang memikirkan
maju mundurnya madrasah, tetapi Masyarakat setempat terlibat pula
memikirkannya.

Untuk menarik simpati Masyarakat agar mereka bersedia berpartisipasi


memajukansekolah/madrasah, perlu dilakukan berbagai hal, antara lain dengan
cara memberitahu Masyarakat mengenai program-program madrasah, baik
program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan
dilaksanakan sehingga Masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang
madrasah yang bersangkutan

4. Struktur Organisasi Madrasah

Page | 22
Agar semua komponen di atas dapat dilaksanakan sebaik mungkin, maka
MTs. Ar-Rohmah menyusun team work untuk terlaksananya program
pendidikan tersebut seperti struktur kerjanya dapat dilihat struktur organisasi
berikut:

Ketua Yayasan/Penyelenggara

Dra. Hj. Aini Maemunah

KEPALA MTS. AR-ROHMAH TATA USAHA

Siti Asiah Zen, S. Si


Mohamad Nurjaman, M.Pd.

PKM.SaranaPrasarana PKM.Kurikulum PKM.Humas PKM.Kesiswaan Kordinator


BP/BK

Intan Putri Pratiwi, S. Pd Minarni, M. Pd Tria Otariani


Supandi, S.Sos

WALI KELAS

GURU–GURU

PESERTA DIDIK

MASYARAKAT

KETERANGAN : ……….. Geris Koordinasi

Garis Komando

a. Pembagian Tugas dan Fungsinya:

Page | 23
1) Kepala Madrasah
Dalam era desentralisasi seperti saat ini, di mana sektor pendidikan juga
dikelola secara otonom oleh pemerintah daerah, praktis pendidikan harus
ditingkatkan ke arah yang lebih baik dalam arti relevansinya bagi kepentingan
daerah maupun kepentingan nasional. Manajemen madrasah saat ini memiliki
kecenderungan ke arah school based management (manajemen berbasis
sekolah /MBS).
Dalam konteks MBS,sekolah harus meningkatkan keikutsertaan Masyarakat
dalam pengelolaannya guna meningkatkan kualitas dan efisiensinya. Meskipun
demikian, otonomi pendidikan dalam konteks MBS harus dilakukan dengan selalu
mengacu pada akuntabilitas terhadap Masyarakat, orangtua, siswa, maupun
pemerintah pusat dan daerah.
Agar desentralisasi dan otonomi pendidikan berhasil dengan baik,
kepemimpinan kepala madrasah perlu diberdayakan. Pemberdayaan berarti
peningkatan kemampuan secara fungsional, sehingga kepala madrasah mampu
berperan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Kepala
madrasah harus bertindak sebagai manajer dan pemimpin yang efektif. Sebagai
manajer harus mampu mengatur agar semua potensisekolah/madrasah dapat
berfungsi secara optimal.
Hal ini dilakukan kepala madrasah MTs Ar-Rohmah meliputi:
a) perencanaan;
b) pengorganisasian;
c) pengarahan;
d) pengawasan, dan
e) Evaluasi
Kepala madrasah berfungsi dan bertugas sebagai manajer, administrator,
educator, dan supervisor.

1. Kepala madrasah adalah penanggung jawab pelaksanaan pendidikan


sekolah/madrasah, termasuk di dalamnya adalah penanggung jawab
pelaksanaan administrasi Madrasah.

Page | 24
2. Kepala madrasah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan,
mengawasi, dan mengevaluasi seluruh proses pendidikan di
sekolah/madrasah, meliputi aspek edukatif dan administratif, yaitu
pengaturan administrasi kesiswaan meliputi: administrasi kurikulum,
administrasi ketenagaan, administrasi sarana-prasarana, administrasi
keuangan, administrasi hubungan dengan masyarakat dan, administrasi
kegiatan belajar-mengajar.
Agar tugas dan fungsi Kepala madrasah berjalan baik dan dapat mencapai
sasaran perlu adanya jadwal kerja Kepala madrasah yang mencakup:

a. kegiatan harian
b. kegiatan mingguan
c. kegiatan bulanan
d. kegiatan semesteran
e. kegiatan akhir tahun pelajaran, dan
f. kegiatan awal tahun pelajaran.

2) Tata Usaha

Kepala Tata Usaha adalah penanggung jawab pelayanan pendidikan


di Madrasah Tsanawiyah Ruang lingkup tugasnya adalah membantu Kepala
Madrasah dalam menangani pengaturan:
a. administrasi kesiswaan
b. administrasi kurikulum
c. administrasi ketenagaan
d. administrasi sarana-prasarana
e. administrasi keuangan
f. administrasi hubungan dengan Masyarakat
g. administrasi kegiatan belajar-mengajar.

Page | 25
3) Wakil Kepala Madrasah

Tugas Wakil Kepala MTs. Ar-Rohmah adalah membantu tugas


Kepala Madrasah dan dalam hal tertentu mewakili Kepala Madrasah baik ke
dalam maupun keluar, bila Kepala Madrasah berhalangan. Sesuai dengan
banyaknya cakupan tugas, 7 (tujuh) urusan yang perlu penanganan terarah
disekolah/madrasah, yaitu:

a. Urusan Kesiswaan
Ruang lingkupnya mencakup:

1) Pengarahan dan pengendalian siswa dalam rangka menegakkan


disiplin dan tata tertibsekolah/madrasah;
2) Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan (6K);
3) Pengabdian masyarakat.
b. Urusan Kurikulum, Ruang lingkupnya meliputi pengurusan kegiatan
belajar-mengajar, baik kurikuler, ekstra kurikuler, maupun kegiatan
pengembangan kemampuan guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG)
atau pendidikan dan pelatihan (diklat), serta pelaksanaan penilaian
kegiatan sekolah/madrasah.
c. Urusan sarana-prasarana, Ruang lingkupnya mencakup merencanakan
(planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan (directing),
mengkoordinasikan (coordinating), mengawasi (controlling), dan
mengevaluasi (evaluation), hal-hal yang berkaitan sarana-
prasaranasekolah/madrasah.
d. Koordinator Urusan BK, Ruang lingkupnya mencakup; (1)
Memberikan pelayanan kepada siswa yang bermasalah (kesulitan belajar,
atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kegiatan pembelajaran), (2)
menyalurkan bakat dan minat siswa.
4) Wali Kelas,
wali kelas adalah sebagai pembantu kepala madrasah dalam kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:

Page | 26
a. Pengelolaan kelas
b. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi:
 Denah tempat duduk
 Papan absen siswa
 Daftar pelajaran kelas
 Daftar piket kelas
 Buku absen siswa
 Buku pembelajaran/buku kelas
c. Menyusun pembuatan statistic bulanan siswa
d. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (langger)
e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
f. Pencatatan mutasi siswa
g. Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
h. Pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

Page | 27
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI
DAN RENCANA PROGRAM MADRASAH

A. Tujuan Pendidikan Nasional Dan Tujuan Kelembagaan


1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang

keinginan untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik

dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat

untuk kemajuan suatu bangsa, maka setiap warga negara perlu mengusahakan

dan diusahakan untuk mendapatkan pendidikan mulai dari tingkat SD/

MI sampai di tingkat Universitas.

Pada intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter

seseorang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan

tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada intelektual saja, dengan bukti

bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan tanpa melihat

proses pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

2. Tujuan Kelembagaan

Tujuan kelembagaan sebagaimana tencantum dalam Peraturan Menteri

Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Page | 28
Vertikal Kementerian Agama, Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 dalam hurup c, yaitu Kantor Kementerian Agama

menyelenggarakan fungsi:pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang

pendidikan madrasah, pendidikan agama dan keagamaan.

Bidang Pendidikan Madrasah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat

(1) huruf b mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan,

dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan madrasah berdasarkan

kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama.

Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Madrasah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Agama Nomor 60 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama

Nomor 90 Tahun 2013 Pasal 1 ayat 5 disebutkan bahwa Madrasah Tsanawiyah

selanjutnya disingkat MTs adalah satuan formal yang menyelenggarakan

pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiiri dari 3 (tiga)

tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar atau

MI. Sedangkan dalam ayat 9 disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

rencana dan peraturan mengenai tujuan. Isi dan bahan pelajaran. Serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan tertentu.

Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman

Implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah serta Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.

Bahwa mata pelajaran pada satuan pendidikan MTs, terdiri dari:

Page | 29
1. Pendidikan Agama Islam

a. Al Quran Hadits

b. Aqidah Akhlaq

c. Fiqh dan

d. Sejarah Kebudayaan Islam

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Arab

5. Bahasa Inggris

6. Matematika

7. Ilmu Pengetahuan Alam

8. Ilmu Pengetahuan Sosial

9. Seni Budaya

10. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan serta

11. Prakarya / dan TIK

12. Muatan Lokal

B. Visi Madrasah
Terwujudnya Generasi yang Berakhlakul Karimah, Unggul, dan Terampil
IPTEK

C. Misi
1. Memperkokoh landasan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap
Allah SWT.

Page | 30
2. Meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membentuk sumber daya
manusia yang berkualitas.
3. Meningkatkan pemahaman, sikap dan tingkah laku yang rasional dan

bertanggungjawab terhadap hidup dan kehidupan budaya sunda

4. Memantapkan penguasaan Teknologi baik teoritis maupun praktek.


5. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dalam upaya pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

D. Tujuan Madrasah
Setiap Madrasah memiliki tujuan yang tentunya berbeda dari yang lain.
Untuk itu tujuan MTs Ar-Rohmah sebagai berikurt:
1. Meningkatkan iman dan taqwa melalui bimbingan dan kegiatan keagamaan

2. Menanamkan sikap akhlakul karimah melalui keteladanan dan bimbingan

3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui kegiatan

meningkatkan mutu pembelajaran sarana dan pembelajaran

4. Meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan kerja potensi diri

5. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani melalui bimbingan dan kegiatan

olahraga serta keagamaan

6. Meningkatkan keterampilan dan apresiasi peserta didik dibidang ilmu

pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni.

E. Strategi
Untuk mewujudkan pencapaian visi, misi dan tujuan madrasah tersebut,
seluruh civitas madrasah bersama-sama dengan komite madrasah membuat dan
menetapkan program strategis untuk jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Secara rinci program-program strategis tersebut diantaranya adalah :

Page | 31
1. Sosialisasi Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah perlu diintensifkan dengan

membina hubungan baik dengan lembaga/ instansi pemerintah atau

masyarakat.

2. Optimalisasi pemberdayaan Sumber Daya Manusia Tenaga Kependidikan.

3. Menata dan melengkapi sarana administrasi maupun sarana penunjang lainnya.

4. Optimalisasi pembinaan pendidikan keagamaan Islam sehingga menjadi hamba

Allah SWT yang Kaffah.

5. Kerjasama dengan lembaga lain dalam rangka melaksanakan bakti social,

lomba kreativitas bakat dan seni bagi siswa.

F. Profil Madrasah

Cikal bakal berdirinya Madrasah Ar-Rohmah Tahun 1985 K H. Asep

Dimyati mendirikan Lembaga Pengajian beralamat di Jl. Sukajadi, Jamaah

pengajian mencakup daerah Sukajadi Bandung.

Dalam kiprahnya di dalam dunia pendidikan telah menghasilkan atau

mencetak kader bangsa yang berprestasi dlam professional pendidikan, tenaga

medis, tenaga para medis, dan tenaga professional lainnya.

Kronologis Kepemimpinan di Ar-Rohmah :

1. Tahun Kepala Bapak KH. Asep Dimyati

2. Tahun - 2011 Kepala Ibu Dra. Hj. Aini Maemunah

3. Tahun 2012 - sekarang Kepala Bapak Mohamad Nurjaman, M.Pd.

G. Analisis SWOT Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah


Strength (Kekuatan)
1. MTs Ar-Rohmah telah dikenal masyarakat daerah sukajadi, karena

pendirinya orang yang sangat dikenal masyarakat.

Page | 32
2. Dukungan dari Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, YPI Ar-Rohmah

Sukajadi, para stakeholder dan masyarakat

3. Bangunan permanen untuk memfasilitasi peserta didik dalam beraktivitas

4. Menggunakan model-model pembelajaran Aktif, Kreatif, inovatif dan

menyenangkan

5. SDM memiliki kualifikasi akademik S1

6. Prestasi baik akademis maupun non akademis.

7. Sarana pendidikan telah memadai sesuai dengan kebutuhan.

8. Bimbingan keagamaan Islam yang intensif.

9. Program ekstrakurikuler komputer, pramuka, futsal, teater dan karate

merupakan objek unggulan.

Weakness (Kelemahan)

1. Sarana bangunan belum memuaskan sepenuhnya, ruang perpustakaan belum

memadai, WC masih kurang memadai dengan banyaknya murid.

2. Dana operasional belum mencukupi kebutuhan.

3. Latar belakang kemampuan orang tua siswa yang kebanyakan orang kurang

mampu.

4. Penghargaan kepada tenaga pendidikan belum memadai.

Opportunity (Peluang/ Kesempatan)

1. Optimis atas kepercayaan masyarakat

2. Prestasi akademis maupun non akademis yang telah diketahui masyarakat.

3. Adanya undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Sistem

Nasional yang telah diubah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Page | 33
4. Semakin tingginya minat dan dukungan serta partisipasi masyarakat dalam

kemajuan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ar-Rohmah

5. Dapat tercapainya peringkat terbaik dalam bidang akademis maupun non

akademis

Threats (Ancaman/ Tantangan)

1. Adanya perda Kota Bandung No. 20 Tahun 2000 yang belum ditindaklanjuti

dengan berbagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk pengelolaan

madrasah secara konsisten

2. Belum adanya kejelasan tentang Permen 19 Tahun 2005 tentang Standar

Pendidikan Madrasah

3. Surat Keputusan Mendiknas No. 44/U/2002 tentang pembentukan Dewan

Pendidikan dan Komite Sekolah belum diterapkan secara maksimal

4. Kesejahteraan guru/ tenaga pendidik belum memadai

5. SMP dan MTs gratis

6. Semakin tingginya persaingan yang positif diantara Madrasah yang dalam

pengelolaan lebih baik dan memiliki berbagai fasilitas dan keunggulan

7. Latar belakang kemampuan orang tua siswa.

Page | 34
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM

Dalam Bab III ini berisi tentang, Muatan Kurikuler yang Memuat: Struktur

Kurikulum dan Muatan Kurikulum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian

berikut ini:

A. Kerangka Dasar Kurikulum

Landasan Hukum

1. Landasan Filosofis
a. Pendidikan madrasah (MI, MTs dan MA) di Jawa Barat memiliki akar

budaya keberagamaan dan kekhasan masyarakat Jawa Barat dalam

menentukan masa depan bangsa. Demikian pula kurikulum yang

dikembangkan di madrasah perlu memberikan kesempatan luas bagi

peserta didik untuk menjadi pewaris budaya bangsa dan dibarengi dengan

penguasaan kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan

masa depan. Oleh karena itu Kurikulum Madrasah harus merupakan

kerangka pembudayaan keberagamaan nasional dan daerah sebagai cirri

khas pendidikan madrasah;

b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan

budaya melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam

bentuk mata pelajaran. Penyusunan KTSP perlu memberikan rambu-

rambu perencanaan dan pengaturan pendidikan di madrasah dalam

Page | 35
penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama secara

integratif;

c. Kurikulum disusun dan dikembangkan untuk pendidikan yang menyiapkan

generasi mendatang yang mampu menyelesaikan masalah sosial di

masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik.

KTSP di madrasah perlu menyiapkan perencanaan dan pengaturan

pendidikan madrasah dalam menyiapkan generasi mendatang yang

berkontribusi terhadap perbaikan situasi dan kondisi kehidupan sosial

budaya.

2. Landasan Sosiologis
a. Perkembangan jumlah pendidikan madrasah (MI, MTs dan MA) di Jawa

Barat yang terus meningkat terutama madrasah swasta adalah bukti

besarnya peran serta masyarakat dalam menyukseskan tujuan pendidikan

nasional. Kondisi ini perlu dibina dan dilayani secara terus menerus oleh

Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, agar sejalan

dengan dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana

termaktub dalam tujuan pendidikan nasional;

b. Dinamika tersebut terutama didorong oleh berkembangnya tuntutan baru

dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang

berimplikasi pada tuntutan penyusunan kurikulum secara terus menerus.

Dengan demikian kurikulum yang dikembangkan oleh madrasah harus

mampu memberikan jawaban terhadap kebutuhan masyarakat dalam

menciptakan kehidupan harmoni dalam keragaman sosial budaya yang

disemangati oleh pengamalan nilai-nilai agama di masyarakat.

Page | 36
3. Landasan Psikopedagogis
a. Peralihan Kurikulum 2013 dari Kurikulum 2006 dimaksudkan untuk

memenuhi tuntutan perwujudan pendidikan yang berpusat pada

perkembangan dan kebutuhan peserta didik beserta konteks

kehidupannya.Dengan demikian kurikulum harus merupakan wahana

pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya

dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan

dan zamannya dalam rangka mempersiapkan manajemen pendidikan

madrasah yang meliputi pendidik, administrasi pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran dan prosedur penilaian;

b. Bagi madrasah, pendewasaan dan pencapaian kompetensi peserta didik

melalui pendidikan yang sejalan dengan tingkat perkembangan psikologis

tersebut lebih diutamakan untuk mencapai keunggulan keberagamaan

peserta didik yang melekat pada aspek sikap, pengetahuan dan

keterampilan. Hal tersebut sejalan dengan semangat dan cita-cita

penyelenggaraan pendidikan di madrasah.

4. Landasan Yuridis
Landasan yuridis dalam Pedoman Penyusunan Dokumen 1 KTSP Pada

Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kantor

Wilayah Provinsi Jawa Barat ini adalah:

Page | 37
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;
4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
5) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1733);
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan dan Dasar di Kabupaten/Kota;

Page | 38
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Kepramukaan;
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Standar Peminatan;
15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014 jo
Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013;
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal;
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
18) Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Madrasah;
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Pendidikan Budi Pekerti;

Page | 39
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar pada Kurkulum 2013;
26) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs).
27) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Ats
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
28) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang Kompetensi Inti (KI) dan Komptensi Dasar (KD) pada jenjang
SD/MI, SMP/MTs, SMA.MA.
29) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah.
30) Keputusan Menteri Agama Nomor 183 dan 184 Tahun 2019 tentang
Panduan Kurikulum Madrasah 2013 serta Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab;
31) Keputusan Menteri Agama Nomor 1023 Tahun 2016 tentang Panduan
Penyelenggaraan Program Keterampilan di Madrasah Aliyah;

Page | 40
32) Keputusan Menteri Agama Nomor 1293 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Program Keagamaan di Madrasah Aliyah;
33) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun 2016
tentang linearitas mata pelajaran;
34) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah
Tsanawiyah.
35) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah.
36) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada Madrasah.
37) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pada Madrasah.
38) Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
39) KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab
pada Madrasah;
40) KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi
Kurikulum Pada Madrasah;
41) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Madrasah Tsanawiyah;
42) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6989 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan Pembelajaran Riset di Madrasah;
43) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6990 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Teknis Supervisi Pembelajaran;

Page | 41
44) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat pada Madrasah;
45) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 1836 Tahun 2022 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023
46) Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor.
3459.A/Dj.I/PP.01.1/08/2016 tanggal 29 Agustus 2016. Tentang
Penyesuaian Kode Mapel Sertifikasi Guru dan Kewenangan Mengajar
pada Madrasah.

B. Struktur Kurikulum

1. Standar Isi

KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku:
a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan


anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.

Page | 42
Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis
dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang:
a. ilmu pengetahuan,
b. teknologi,
c. seni,
d. budaya

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan


terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan


menyaji secara:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori.

1. Struktur Kurikulum MTs Ar-Rohmah berdasarkan Keputusan Menteri Agama

Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum. Maka

untuk tahun ajaran 2022/2023 struktur kurikulum yang berlaku di MTs Ar-

Rohmah sesuai dengan Kurikulum 2013, sebagai berikut:

Page | 43
Tabel 3.1

Mata Pelajaran Madrasah Tsanawiyah

KOMPONEN KELAS DAN ALOKASI WAKTU

Kelompok A VII VIII IX

1 Pendidikan Agama Islam

A Al-Qur’an Hadits 2 2 2

B Aqidah Akhlak 2 2 2

C Fiqih 2 2 2

D SKI 2 2 2

2 Pendidikan Pancasila dan


2 3 3
Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 5 6 6

4 Bahasa Arab 3 3 3

5 Matematika 4 5 5

6 IPA 4 5 5

7 IPS 3 4 4

8 Bahasa Inggris 3 4 4

Kelompok B

1 Seni Budaya 2 3 3

2 Pendidikan Jasmani dan


2 3 3
Kesehatan

3 Prakarya dan / Informatika 2 2 2

4 Bahasa Sunda 2 2 2

5 Tahfidz 2 2 2

Page | 44
KOMPONEN KELAS DAN ALOKASI WAKTU

Kelompok A VII VIII IX

JUMLAH 42 50 50

Tabel 3.2

Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan

menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran

agama yang agama yang dianutnya. agama yang dianutnya.

dianutnya.

2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan

menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku

jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,

tanggungjawab, tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli

peduli (toleransi, (toleransi, gotong (toleransi, gotong

gotong royong), royong), santun, royong), santun,

santun, percaya diri, percaya diri, dalam percaya diri, dalam

dalam berinteraksi berinteraksi secara berinteraksi secara

secara efektif dengan efektif dengan efektif dengan

lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan

alam dalam alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan

jangkauan pergaulan pergaulan dan pergaulan dan

Page | 45
dan keberadaannya. keberadaannya. keberadaannya.

3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan

pengetahuan (faktual, menerapkan menerapkan

konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,

prosedural) konseptual, dan konseptual, dan

berdasarkan rasa ingin prosedural) prosedural) berdasarkan

tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin rasa ingin tahunya

pengetahuan, tahunya tentang ilmu tentang ilmu

teknologi, seni, budaya pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi,

terkait fenomena dan seni, budaya terkait seni, budaya terkait

kejadian tampak mata. fenomena dan kejadian fenomena dan kejadian

tampak mata. tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji dan 4. Mengolah, menyaji dan

dan menyaji dalam menalar dalam ranah menalar dalam ranah

ranah konkret konkret (menggunakan, konkret (menggunakan,

(menggunakan, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan memodifikasi, dan

memodifikasi, dan membuat) dan ranah membuat) dan ranah

membuat) dan ranah abstrak (menulis, abstrak (menulis,

abstrak (menulis, membaca, menghitung, membaca, menghitung,

membaca, menghitung, menggambar, dan menggambar, dan

menggambar, dan mengarang) sesuai mengarang) sesuai

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber

Page | 46
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam lain yang sama dalam

lain yang sama dalam sudut pandang/teori. sudut pandang/teori.

sudut pandang/teori.

C. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian kompetensi

lulusan melalui Kompetensi Inti.Selain itu, Kompetensi Dasar diorganisir ke

dalam berbagai mata pelajaran yang pada gilirannya berfungsi sebagai sumber

kompetensi. Mata pelajaran yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi

tersebut harus mengacu pada ketentuan yang tercantum pada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, khususnya ketentuan pada

Pasal 37.

Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang

keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan

materi muatan lokal serta pengembangan diri.

a. Mata Pelajaran Wajib

Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MTs Ar-Rohmah terdiri atas

mata pelajaran sebagai berikut:

1) Qur’an Hadist

Mata pelajaran Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan

kesinambungan dengan mata pelajaran Qur'an-Hadis pada jenjang MI dan

MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur'an-Hadis,

Page | 47
pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan kehidupan

sehari-hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis adalah:

a) Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur'an dan hadis.

b) Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan

hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

c) Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat,

dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan

surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca

Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Tsanawiyah

meliputi:

a) Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu tajwid.

b) Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,

interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya khazanah intelektual.

c) Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur

pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

2) Aqidah Ahlaq

Akidah-Akhlak di MTs adalah salah satu mata pelajaran PAI yang

merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh

peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Secara substansial

mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan

akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran

Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

Page | 48
a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,

serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah SWT;

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan

menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan

nilai-nilai akidah Islam.

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MTs. meliputi:

a) Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat

Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah,

Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.

b) Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at,

khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah,

tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif,

produktif, dan pergaulan remaja.

c) Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah,

putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah,

dan namiimah.

3) Fiqih

Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat

memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk

diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu

Page | 49
taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).Pembelajaran

fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik

agar dapat:

a) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam

mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia

dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia

dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.

b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar

dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.

Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan

hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam

kehidupan pribadi maupun sosial.

Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

a) Aspek fikih ibadahmeliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat fardu,

salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah,

berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban

dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur.

b) Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad,

riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta upah.

4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran

yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan

kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam

sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam

Page | 50
pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Baniummayah,

Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia.

Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari

landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah

dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan

kebudayaan dan peradaban Islam.

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan

tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini,

dan masa depan.

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa

lampau.

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah

dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh

berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,

politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan

kebudayaan dan peradaban Islam.

Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah

meliputi:

Page | 51
a) Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam

b) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah

c) Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah

d) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin

e) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umaiyah

f) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah

g) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah

h) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.

5) Bahasa Arab

Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang

diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan

membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa

Arab baik reseptif maupun produktif.

Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

a) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik

lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni

menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan

menulis (kitabah).

b) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai

salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya

dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

c) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa

dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian,

Page | 52
peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan

melibatkan diri dalam keragaman budaya.

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah meliputi

tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk paparan atau

dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah, kehidupan

keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan, dan lingkungan.

6) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat SMP/ MTs bertujuan untuk :

a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, serta anti-korupsi

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek sebagai berikut.

a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Page | 53
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

b) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, Sistim hukum dan peradilannasional, Hukum dan

peradilan internasional

c) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

d) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warga negara

e) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

f) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan

sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

g) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,

Page | 54
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideologi terbuka

h) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi

globalisasi.

7) Pendidikan Bahasa Indonesia

Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat SMP/ MTs.bertujuan untuk :

a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis

b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara

c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan

d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan berbahasa

f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-

aspek sebagai berikut.

Page | 55
a) Mendengarkan

b) Berbicara

c) Membaca

d) Menulis.

8) Pendidikan Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs.bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan

tulis untuk mencapai tingkat literasi functional

b) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris

untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

c) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara

bahasa dengan budaya.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:

a) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat

keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional;

b) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional

pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,

recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam

penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;

c) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan

tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi

Page | 56
sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara

berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi

(mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan

berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi

pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).

9) Pendidikan Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh

d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

Page | 57
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan

SMP/MTs. meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Bilangan

2. Aljabar

3. Geometri dan Pengukuran

4. Statistika dan Peluang.

10) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

a) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

b) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,

konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat

d) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,

bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

Page | 58
g) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMP/ MTs. meliputi aspek-aspek

sebagai berikut.

a) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

b) Materi dan Sifatnya

c) Energi dan Perubahannya

d) Bumi dan Alam Semesta

11) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial

c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

Page | 59
a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

c) Sistem Sosial dan Budaya

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

12) Pendidikan Seni Budaya

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal,

regional, maupun global.

Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai

berikut :

a) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-

mencetak, dan sebagainya

b) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,

memainkan alat musik, apresiasi karya musik

c) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh

dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

Page | 60
d) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah

suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari

dan seni peran.

Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu

bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas

yang tersedia. Setelah madrasah mampu menyelenggarakan pembelajaran

lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi kesempatan untuk memilih

bidang seni yang akan diikutinya.

13) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang

lebih baik.

c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan

e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis

f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri

sendiri, orang lain dan lingkungan

Page | 61
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki

sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan untuk tingkat SMP/MTs.adalah sebagai berikut :

a) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,

bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta

aktivitas lainnya

b) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen

kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

c) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa

alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

d) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam

aerobik serta aktivitas lainnya

e) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan

bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

f) Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan

lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

Page | 62
14) Muatan Lokal, Muatan Lokal yang dikembangkan di MTs Ar-Rohmah sesuai

dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013

tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Maka muatan lokal yang diterapkan

di MTs Ar-Rohmah adalah Bahasa Sunda karena sesuai dengan potensi

keunikan di Kota Bandung. Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda

merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

merupakan bahasa ibu bagi masyarakat di Jawa Barat. Melalui pembelajaran

bahasa Sunda diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis.

Pembelajaran Bahasa Sunda disusun berdasarkan kurikulum yang ditetapkan

oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, menyesuaikan dengan kerangka

kurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, dan

dilaksanakan berdasarkan Struktur Kurikulum Muatan Lokal serta Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Bahasa Sunda.

2. Pengembangan Muatan Lokal

Bahasa Sunda ditujukan untuk mengembangkan:

 Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah tatar Sunda

 Menanamkan rasa cinta dan bangga dengan kebudayaan sendiri (Sunda)

KI DAN KD

MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SUNDA SMP MTs.

Kelas VII (Ganjil)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Menerima dan menjalankan ajaran

Page | 63
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur,


disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1 Memahami dan mengidentifikasi
konseptual, dan prosedural) kaidah, bentuk, struktur teks, dan
berdasarkan rasa ingin tahunya aspek kebahasaan paguneman tentang
tentang ilmu pengetahuan, menyapa, memperkenalkan diri,
teknologi, seni, budaya terkait berpamitan, memintai izin,
fenomena dan kejadian tampak mengucapkan terima kasih, dan
mata. meminta maaf.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.1 Menyusun dan mendemontrasikan teks
dalam ranah konkret paguneman tentang menyapa,
(menggunakan, mengurai, memperkenalkan diri, berpamitan,
merangkai, memodifikasi, dan meminta izin, mengucapkan terima
membuat) dan ranah abstrak kasih, dan meminta maaf serta
(menulis, membaca, menghitung, menanggapinya dengan
menggambar, dan mengarang) memperhatikan fungsi sosial, struktur
sesuai dengan yang dipelajari di teks, dan aspek kebahasaan yang
sekolah dan sumber lain yang benar dan sesuai konteks.
sama dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur,


disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.2 Mengidentifikasi jenis, ragam
konseptual, dan prosedural) (varian), istilah, dan prosedur
berdasarkan rasa ingin tahunya kaulinan barudak dengan
tentang ilmu pengetahuan, memperhatikan fungsi sosial, struktur
teknologi, seni, budaya terkait teks dan aspek kebahasaan.
fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.2 Mendemonstrasikan jenis, ragam

Page | 64
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
dalam ranah konkret (varian), dan prosedur kaulinan
(menggunakan, mengurai, barudak melalui pengamatan langsung
merangkai, memodifikasi, dan dari berbagai media dengan
membuat) dan ranah abstrak memperhatikan fungsi sosial, struktur
(menulis, membaca, menghitung, teks dan aspek kebahasaan.
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur,


disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.3 Mengidentifikasi bentuk, struktur dan
konseptual, dan prosedural) isi, fungsi sosial, serta aspek
berdasarkan rasa ingin tahunya kebahasaan teks pupujian.
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.3 Melantunkan pupujian sesuai dengan
dalam ranah konkret ciri khas daerah masing-masing
(menggunakan, mengurai, dengan memperhatikan fungsi sosial,
merangkai, memodifikasi, dan struktur teks dan aspek kebahasaan.
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur,


disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan

Page | 65
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.4 Mengidentifikasi bentuk, stuktur,
konseptual, dan prosedural) aspek kebahasaan, dan isi teks narasi
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengalaman pribadi.
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.4 Menyusun dan mengomunikasikan
dalam ranah konkret teks narasi tentang pengalaman pribadi
(menggunakan, mengurai, dengan memperhatikan struktur teks
merangkai, memodifikasi, dan dan aspek kebahasaan.
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

Kelas VII (Genap)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.5 Mengidentifikasi struktur, fungsi
konseptual, dan prosedural) sosial, aspek kebahasan, dan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang nilai-nilai kehidupan yang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, terkandung dalam dongeng.
budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.

Page | 66
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.5 Menyusun dan mengomunikasikan
dalam ranah konkret (menggunakan, dongeng yang disimaknya dengan
mengurai, merangkai, memodifikasi, memperhatikan struktur dan
dan membuat) dan ranah abstrak aspek kebahasaan, pelapalan dan
(menulis, membaca, menghitung, lagu kalimat (lentong), serta
menggambar, dan mengarang) sesuai ekspresi yang tepat.
dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.6 Mengidentifikasi ragam/jenis
konseptual, dan prosedural) informasi, bentuk, struktur teks,
berdasarkan rasa ingin tahunya fungsi sosial, dan aspek
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, kebahasaan iklan layanan
seni, budaya terkait fenomena dan masyarakat tentang berbagai
kejadian tampak mata. kegiatan.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.6 Menyusun dan


dalam ranah konkret (menggunakan, mengomunikasikan iklan layanan
mengurai, merangkai, memodifikasi, masyarakat tentang berbagai
dan membuat) dan ranah abstrak kegiatan dengan memperhatikan
(menulis, membaca, menghitung, fungsi sosial, struktur teks, dan
menggambar, dan mengarang) sesuai aspek kebahasaan.
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
Page | 67
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.7 Mengidentifikasi bentuk dan
konseptual, dan prosedural) struktur teks, unsur, aspek
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang kebahasaan, serta isi dan amanat
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sajak.
budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.7 Membaca/ mendeklamasikan sajak
dalam ranah konkret (menggunakan, dengan penghayatan dan ekspresi
mengurai, merangkai, memodifikasi, yang tepat, sesuai dengan struktur
dan membuat) dan ranah abstrak teks dan aspek kebahasaan.
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.8 Mengidentifikasi bentuk dan tata
konseptual, dan prosedural) cara penulisan aksara Sunda
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.8 Menyusun dan menyajikan teks
dalam ranah konkret (menggunakan, aksara Sunda dengan
mengurai, merangkai, memodifikasi, memperhatikan ketepatan bentuk
dan membuat) dan ranah abstrak dan kaidah penulisannya.
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kelas VIII (Ganjil)

Page | 68
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1 Mengidentifikasi bentuk,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan struktur teks, unsur dan aspek
rasa ingin tahunya tentang ilmu kebahasaan rumpaka kawih.
pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.1 Mengomunikasikan rumpaka
ranah konkret (menggunakan, mengurai, kawih atau melantunkannya
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dengan memperhatikan
dan ranah abstrak (menulis, membaca, ekspresi dan teknik vokal.
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.

1. Menerima dan menjalankan ajaran


agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.2 Mengidentifikasi struktur teks
konseptual, dan prosedural) berdasarkan dan aspek kebahasaan teks
rasa ingin tahunya tentang ilmu warta (berita).
pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.2 Mengekspresikan teks warta
ranah konkret (menggunakan, mengurai, (berita) dengan memperhatikan
merangkai, memodifikasi, dan membuat) irama/tempo, artikulasi, dan
dan ranah abstrak (menulis, membaca, lentong kalimat.
menghitung, menggambar, dan
Page | 69
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.3 Memahami dan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan mengidentifikasi bentuk,
rasa ingin tahunya tentang ilmu struktur teks, aspek
pengetahuan, teknologi, seni, budaya kebahasaan, dan fungsi sosial
terkait fenomena dan kejadian tampak puisi sisindiran.
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.3 Mengekspresikan sisindiran
ranah konkret (menggunakan, mengurai, dalam bentuk tulisan dan lisan
merangkai, memodifikasi, dan membuat) (misalnya melalui poster,
dan ranah abstrak (menulis, membaca, meme, atau tempas sindir)
menghitung, menggambar, dan dengan memperhatikan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari struktur, ekspresi, dan lentong
di sekolah dan sumber lain yang sama kalimat.
dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.4 Memahami dan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan mengidentifikasi struktur teks
rasa ingin tahunya tentang ilmu dan aspek kebahasaan artikel
pengetahuan, teknologi, seni, budaya tentang seni budaya Sunda.
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.4 Menyajikan dan menanggapi
ranah konkret (menggunakan, mengurai, artikel bertema seni budaya
merangkai, memodifikasi, dan membuat) Sunda dengan memperhatikan

Page | 70
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
dan ranah abstrak (menulis, membaca, fungsi sosial, struktur, dan
menghitung, menggambar, dan aspek kebahasaan.
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.

Kelas VIII (Genap)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.5 Mengidentifikasi bentuk,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan struktur, kaidah, dan aspek
rasa ingin tahunya tentang ilmu kebahasaan guguritan pupuh
pengetahuan, teknologi, seni, budaya durma dan mijil.
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.5 Mengekspresikan guguritan
dalam ranah konkret (menggunakan, pupuh Durma dan Mijil dengan
mengurai, merangkai, memodifikasi, memperhatikan ekspresi dan
dan membuat) dan ranah abstrak teknik vokal.
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan

Page | 71
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.6 Memahami dan
konseptual, dan prosedural) mengidentifikasi fungsi sosial,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang struktur, dan aspek kebahasaan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, teks memandu acara dalam
budaya terkait fenomena dan kejadian situasi formal dan non formal.
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.6 Menyajikan teks memandu acara
ranah konkret (menggunakan, mengurai, dalam situasi formal dan
merangkai, memodifikasi, dan nonformal dengan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, memperhatikan ekspresi, dan
membaca, menghitung, menggambar, lagu kalimat (lentong).
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.7 Memahami dan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan mengidentifikasi struktur, unsur,
rasa ingin tahunya tentang ilmu dan aspek kebahasaan carita
pengetahuan, teknologi, seni, budaya pondok.
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.7 Menanggapi nilai-nilai carita
ranah konkret (menggunakan, mengurai, pondok dengan memperhatikan
merangkai, memodifikasi, dan unsur-unsur intrinsik, struktur
membuat) dan ranah abstrak (menulis, teks, serta aspek kebahasaan.
membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,

Page | 72
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.8 Memahami dan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan mengidentifikasi struktur teks
rasa ingin tahunya tentang ilmu dan aspek kebahasaan laporan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya peristiwa.
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.9 Menanggapi bahasa dan isi
ranah konkret (menggunakan, mengurai, laporan peristiwa dengan
merangkai, memodifikasi, dan memperhatikan kerunutan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, kalimat dan kesantunan
membaca, menghitung, menggambar, berbahasa.
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kelas IX (Ganjil)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.1 Memahami dan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan mengidentifikasi teks biantara
rasa ingin tahunya tentang ilmu dengan memperhatikan fungsi
pengetahuan, teknologi, seni, budaya sosial, struktur teks, dan aspek
terkait fenomena dan kejadian tampak kebahasaan yang benar dan
mata. sesuai konteks.

Page | 73
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.1 Menyajikan teks biantara dengan
ranah konkret (menggunakan, mengurai, memperhatikan fungsi sosial,
merangkai, memodifikasi, dan struktur teks, dan aspek
membuat) dan ranah abstrak (menulis, kebahasaan yang benar sesuai
membaca, menghitung, menggambar, konteks.
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

1. Menerima dan menjalankan ajaran


agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.2 Mengidentifikasi isi teks
konseptual, dan prosedural) berdasarkan deskripsi tentang kampung adat
rasa ingin tahunya tentang ilmu Sunda, dengan memperhatikan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya struktur teks dan aspek
terkait fenomena dan kejadian tampak kebahasaan yang benar dan
mata. sesuai konteks.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.2 Menyajikan secara deskriptif


ranah konkret (menggunakan, mengurai, (baik lisan maupun tulisan) hasil
merangkai, memodifikasi, dan analisis atau pengamatan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, terhadap kampung adat Sunda
membaca, menghitung, menggambar, dengan memanfaatkan berbagai
dan mengarang) sesuai dengan yang media.
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Page | 74
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.3 Mengidentifikasi unsur intrinsik
konseptual, dan prosedural) berdasarkan ringkasan novel remaja dengan
rasa ingin tahunya tentang ilmu memperhatikan struktur teks
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan aspek kebahasaan yang
terkait fenomena dan kejadian tampak benar dan sesuai konteks.
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.3 Mendeskripsikan isi ringkasan
ranah konkret (menggunakan, mengurai, novel remaja, dengan
merangkai, memodifikasi, dan memperhatikan struktur teks dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, aspek kebahasaan yang benar
membaca, menghitung, menggambar, dan sesuai konteks.
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kelas IX (Genap)

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.4 Mengidentifikasi kekayaan
konseptual, dan prosedural) berdasarkan idiom bahasa Sunda dan nilai-
rasa ingin tahunya tentang ilmu nilai yang terkandung di
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dalamnya dengan
terkait fenomena dan kejadian tampak memperhatikan struktur,
mata. fungsi sosial, dan aspek
kebahasaan.

Page | 75
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji 4.4 Menyajikan kekayaan idiom
dalam ranah konkret (menggunakan, bahasa Sunda serta nilai-nilai
mengurai, merangkai, memodifikasi, yang terkandung di dalamnya
dan membuat) dan ranah abstrak dengan memanfaatkan
(menulis, membaca, menghitung, berbagai media.
menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, 3.5 Mengidentifikasi unsur-unsur
konseptual, dan prosedural) teks drama, dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang memperhatikan bentuk dan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, struktur teks, unsur, serta
budaya terkait fenomena dan kejadian aspek kebahasaan yang benar
tampak mata. dan sesuai konteks.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam 4.5 Mendemontrasikan adegan


ranah konkret (menggunakan, mengurai, drama dengan memperhatikan
merangkai, memodifikasi, dan penghayatan, ekspresi, gestur
membuat) dan ranah abstrak (menulis, dan lagu kalimat yang tepat.
membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan

diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor,


Page | 76
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui

kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan

kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan

ekstrakurikuler. Pengembangan diri yang dilaksanakan di MTs Ar-Rohmah

adalah:

1. Kegiatan Pelayanan Konseling

Tujuan:

a. membantu melayani masalah kesulitan belajar siswa;

b. melayani pengembangan karier siswa;

c. membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi;

d. membantu siswa dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sosial

siswa.

Pelayanan BK dilaksanakan pada jam 07.00 WIB sampai 15.00 WIB.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan

oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan

kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,

bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,

kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk

mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional

Page | 77
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik

sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat

diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan

potensi peserta didik, serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang

lain. Disamping itu Kegiatan Ekstrakurikuler dapat memfasilitasi bakat,

minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda.

Kegiatan Ekstrakurikuler di MTs Ar-Rohmah ada yang wajib dan

pilihan. wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh seluruh

peserta didik seperti Pramuka. Sedangkan Pilihan Kegiatan Ekstrakurikuler

yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan dapat diikuti oleh peserta

didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing seperti:

1. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

Tujuan:

a. mempersiapkan siswa untuk menjadi pemimpin yang andal;

b. melatih siswa dalam berorganisasi;

c. melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat;

d. melatih siswa untuk bersikap demokratis.

kegiatan LDKS dilaksanakan setiap semester.

2. Kegiatan Olahraga, Seni, dan Budaya

Page | 78
Tujuan:

a. mengembangkan prestasi dan menciptakan tubuh yang sehat, jiwa

yang sehat dan percaya diri serta menunbuhkan jiwa kompetisi

(futsal dan karate);

b. mengembangkan seni, menumbuhkan rasa cinta pada etika dan

estetika (hadroh dan seni teater)

c. mengembangkan seni baca Al-Qur’an dan kaligrafi (Tahsin)

Mekanisme pelaksanaan

Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran

(ekstrakurikuler) dengan dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi

yang baik berdasarkan surat keputusan Kepala Madrasah.

1. Kepramukaan dilaksanakan setiap hari Sabtu.

2. Futsal dilaksanakan setiap hari Sabtu

3. Pencak Silat dilaksanakan setiap hari Minggu

4. Seni ( hadroh dan seni teater) dilaksanakan setiap hari Sabtu.

5. Seni baca al-Qur’an dilaksanakan setiap hari dan terjadwal.

CATATAN:
 Setiap Jenis Ekstra Kurikuler diatas disetarakan dengan 2 JTM per

minggu;

 Setiap Jenis Ekstra Kurikuler diatas harus diikuti oleh minimal 15

siswa;

 Setiap Jenis Ekstra Kurikuler diatas dibimbing oleh seorang

pembimbing;

Page | 79
 Jika setiap Ekstra Kurikuler diikuti oleh ≥ 50 siswa → dapat

dibimbing oleh 2 orang pembimbing dan selanjutnya berlaku

kelipatannya;

 Setiap pembimbing hanya dapat membimbing maksimal 2 kegiatan

Ekstra Kurikuler

3. Pembiasaan

Kegiatan pembiasaan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat

dilaksanakan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Pembiasaan diri secara tidak terprogram

Kegiatan Contoh Kegiatan

Rutin, yaitu kegiatan yang  membaca Asmaul Husna setiap hari sebelum

dilakukan terjadwal KBM dimulai

 Tadarus bersama setiap hari sebelum KBM

dimulai, Khataman khusus kelas IX

 Sholat dzuhur dan dzikir berjama’ah

 Upacara bendera

 Solat Duha

 Dan lain-lain

Spontan, adalah kegiatan  Memberi dan menjawab salam

tidak terjadwal dalam  Meminta maaf

kejadian khusus  Berterima kasih

 Mengunjungi teman/ orang sakit

 Membuang sampah pada tempatnya

Page | 80
 Menolong orang dalam kesusahan

 Melerai pertengkaran

 Membudayakan antri

Keteladanan, adalah  Penampilan Guru

kegiatan dalam bentuk  Mengambil sampah yang berserakan

perilaku sehari-hari  Mengucapkan terima kasih

 Meminta maaf jika bersalah

 Menghargai pendapat orang lain

 Memberi kesempatan kepada orang yang

bereda pendapat

 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua

 Penugasan peserta didik secara bergilir

 Menaati tata tertib (displin, taat waktu dan

peraturan)

 Memberi salam ketika bertemu

 Berpakain rapi dan bersih

 Menepati janji

 Memberi penghargaan kepada yang berprestasi

 Berprilaku santun

 Pengendalian diri yang baik

 Memuji pada orang yang jujur

 Mengakui kebenaran orang lain

 Dan lain-lain

Page | 81
4. Pengaturan Beban Belajar

a. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta

didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran

per minggu. Beban belajar satu minggu adalah 48 Jam Pembelajaran. Durasi

setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18

minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan

paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan

paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling

banyak 40 minggu.

Beban belajar satuan pendidikan di MTs Ar-Rohmah dilaksanakan dengan

menggunakan sistem paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan

program program yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program

pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran

dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk

satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program

pembelajaran melalui penugasan, struktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan

Page | 82
memperhatikan tungkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah

kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara pendidik dan peserta

didik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pelajaran berlangsung

selama 40 menit.

Untuk kegiatan pengembangan diri yang lamanya ekuivalen 2 jam. Sedangkan

dalam bentuk penugasan di luar jam pembelajaran guru memberikan bentuk

penugasan mandiri terstruktur dan mandiri tidak terstruktur. Dengan tujuan untuk

pendalaman materi yang diberikan sekurang-kurangnya 50 % dari jumlah jam

tatap muka.

Perincian beban kerja guru:

 Beban Kerja untuk seorang Guru Mata Pelajaran adalah minimal 24 JTM dan

maksimal 40 JTM pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin

pendirian dari pemerintah atau pemerintah daerah;

 Beban Kerja untuk seorang Guru BK adalah mengampu BK ≥ 150 peserta didik

per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan;

 Beban Kepala Madrasah adalah ≥ 24 TJM;

 Beban Kerja Guru dengan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala

Madrasah adalah minimal 12 JTM perminggu atau membimbing ≥ 80 peserta

didik (bagi WaKamad dengan sertifikat pendidik BK);

 Beban Kerja Guru dengan tugas tambahan sebagai Wali Kelas adalah ≥ 22

JTM;

 Beban Kerja Guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala

Perpustakaan adalah ≥ 12 JTM;

Page | 83
 Beban Kerja Guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala

Laboratorium adalah ≥ 12 JTM;

 Beban Kerja Guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala Bengkel/unit

produksi pada MAK adalah ≥ 12 JTM;

 Beban Kerja Guru pembimbing khusus pada madrasah

penyelenggara inklusi atau pendidikan terpadu (madrasah berasrama) adalah ≥

12 JTM;

 Beban Kerja Guru dengan tugas tambahan sebagai Guru Piket adalah ≥ 23

JTM;

b. Beban Belajar Tambahan

Tugas Tambahan pada madrasah yang dapat dihitung sebagai beban kerja

guru adalah:

 Kepala Madrasah

 Wakil Kepala Madrasah (Dibuktikan dengan SK Waka dari

Kanwil/Kankemenag untuk madrasah negeri) dengan ketentuan bagi MTs dan

MA yg memiliki ≥ 9 rombel dapat mengangkat ≤ 4 orang waka. Apabila

kurang dari 9 rombel, maka MTS dan MA bisa mengangkat 3 orang waka.

 Kepala Perpustakaan → 1 orang untuk 1 madrasah yg memiliki perpustakaan

sekolah dan memiliki sertifikat kompetensi;

 Kepala Laboratorium → ∑ Kepala lab dalam satu madrasah ≤ ∑ jenis lab yang

dimiliki dan memiliki sertifikat kompetensi;

 Wali Kelas

 Menjadi Guru Piket

Page | 84
Page | 85
5. Ketuntasan Belajar Minimal

Nilai ketuntasan belajar minimal (KBM) MTs Ar-Rohmah sebagaimana

terlampir:

Tabel 3.5 Kertuntasan Belajar Minimal

KKM
No. Mata Pelajaran
VII VIII IX

Pendidikan Agama Islam

a. Al-Qur’an Hadits 70 70 73

1. b. Aqidah Akhlaq 70 70 73

c. Fiqih 70 70 73

d. Sejarah Kebudayaan Islam 70 70 73

2. Bahasa Arab 70 70 70

3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 73 73 75

4. Bahasa dan Sastra Indonesia 70 70 75

5. Bahasa Inggris 70 70 75

6. Matematika 70 70 75

7. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 70 70 73

8. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 70 70 73

9. Seni dan Budaya 70 70 73

Page | 86
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 75 75 75

11. Prakarya 73 73 73

Muatan Lokal

12. a. Bahasa Sunda 70 70 70

b.

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan

kelas di MTs. Ar-Rohmah. Bandung berlaku setelah siswa memenuhi

persyaratan berikut, yaitu:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian sikap.

3. Memperoleh nilai minimal sesuai KKM untuk seluruh mata pelajaran

kelompok mata pelajaran.

4. kehadiran di kelas mencapai minimal 75%.

Dengan mengacu kepada ketentuan PP No. 32 tahun 2013 perubahan PP

19/2005 Pasal 72 Ayat (1), dan mengacu pada permendikbud No. 23 tahun 2016

tentang standar Penilaian yaitu serta permendikbud No.43 tahun 2019, peserta

didik dinyatakan lulus dari MTs Ar-Rohmah setelah memenuhi persyaratan

berikut, yaitu:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran

c. lulus ujian madrasah.

Page | 87
7. Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti

Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada Pasal 3, Dan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 Tentang

Penumbuhan Budi Pekerti. Dalam UU UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan karakter

seharusnya menjadi gerakan bersama yang melibatkan pemerintah, pemerintah

daerah, masyarakat, dan/atau orangtua; yang berbunyi bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan di

setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis guna

mencapai tujuan. Hal ini berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik

sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan

masyarakat. Kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan

dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri

dan orang lain (soft skill). Orang-orang yang dapat dikatakan sukses pada umumnya

berhasil dikarenakan banyak didukung kemampuan soft skill dari pada hard skill

sehingga mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga lemah sekali dalam penguasaan soft skill.

Untuk itu betapa pentingnya pendidikan karakter bagi semua orang, khususnya

bangsa Indonesia sendiri.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan

nilai-nilai karakterpada anak didik. Pendidikan karakter pada intinya bertujuan

membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,

Page | 88
bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada

Tuhan yang Maha Esa berdasarkan. Pancasila Pendidikan karakter berfungsi untuk:

1. mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan

berperilaku baik

2. memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur

3. meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup

keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik,

pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

Pendidikan dewasa ini dituntut untuk dapat merubah peserta didik ke arah

yang lebih baik. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Nasional telah

merumuskan 18 Nilai Karakter yang akan ditamamkan dalam diri peserta didik

sebagai upaya membangun karakter bangsa sebgaimana terlampir dalam tabel

berikut:

Page | 89
Tabel 3.6 Nilai-nilai Karakter

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup

rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang

yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

Page | 90
5. Kerja Keras

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru

dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan

kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih

mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan

didengar.

10. Semangat Kebangsaa

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya.

Page | 91
12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada

lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain

dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab

Page | 92
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan

kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan

Yang Maha Esa.

Implementasi pendidikan kecakapan hidup dilakukan dengan

mengintegrasikan kecakapan personal, social dan akademik ke dalam mata

pelajaran, muatan lokal, atau pengembangan diri. Rincian kecakapan hidup

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 3.7 Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan Kecakapan Hidup

Strategi:

Mengintegrasikan aspek kecakapan hidup berikut ke dalam seluruh mata

pelajaran. Pendidikan kecakapan hidup meliputi:

Kecakapan Personal Kecakapan Sosial Kecakapan

Akademik

 Berpikir Kritis  Bekerja Sama  Menguasai

 Berpikir Logis  Mengendalikan pengetahuan

 Komitmen Emosi  Bersikap ilmiah

 Mandiri  Interaksi  Berpikir strategis

 Percaya Diri DalamKelompok  Berkomunikasi

 Tanggung Jawab  Mengelola Konflik ilmiah

 Menghargai dan  Berpartisifasi  Merancang

Menilai Diri  Membudayakan penelitian iah

 Menggali &  Melaksanakan

Page | 93
Mengolah Informasi sikap sportif penelitian

 Mengambil  Mendengar  Menggunakan

Keputusan  Berbicara teknologi

 Disiplin  Membaca  Bersikap kritis

 Membudayakan  Kecakapan rasional

Hidup Sehat. menuliskan

Pendapat/gagasan

 Bekersama dengan

teman sekerja

 Kecakapan

memimpin

8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasisi keunggulan lokal

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal

Kota Bandung memiliki kekhasan sebagai daerah industri, perdagangan,

fashion dan kuliner, maka untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini

peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan

lokal diantaranya:

1. Bidang Home Industri

Memberikan pelatihan/praktek dalam membuat kerajinan melalui

pembelajaran prakarya atau ekskul

2. Bidang Fashion

Page | 94
Memberikan pemahaman berbusana yang baik bagi siswa melalui

kegiatan pembiasaan.

3. Bidang Kuliner

Praktek mengenai kuliner khas Bandung melalui mata pelajaran Bahasa

Indonesia atau prakarya

4. Seni dan budaya sunda

Memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai pentingnya

memahami seni dan budaya sunda agar dapat dijaga kelestariaannya

5. Bahasa dan sastra sunda

Menjaga tradisi/kebiasaan dalam berbahasa daerah melalui mata pelajaran

basa sunda dan melaksanakan program Rabu Nyunda.

6. MTs Ar-Rohmah mewajibkan peserta didik dapat membaca dan menulis

Al-Quran, melaksanakan sholat dzuhur dan ashar berjamaah, diarahkan

untuk melaksanakan shalat dhuha di masjid sekitar sekolah.

b. Pendidikan berbasis global menyikapi tantangan era globalisasi yang semakin

besar, arus informasi semakin cepat dan persaingan semakin kuat, maka

peserta didik akan dibekali ilmu tentang percakapan dalam bahasa inggris,

pemahaman dampak informasi dari media, pemanfaatan media sosial secara

positif dan membekali peserta didik dengan ilmu agama.

Page | 95
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada
standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun
pelajaran adalah sebagai berikut:

A. ALOKASI WAKTU
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar 36 minggu Digunakan untuk
reguler TP 2022/2023 kegiatan
Kelas VII. VIII dan IX pembelajaran
efektif
2. Minggu efektif semester 18 minggu
ganjil tahun terakhir setiap
madrasah (Kelas IX )
3. Minggu efektif semester 16 minggu
genap tahun terakhir setiap
madrasah (Kelas IX)
4. Jeda tengah semester 1 minggu
5. Jeda antar semester 1 minggu Antara semester I
dan II
6. Libur akhir tahun ajaran 3 minggu Digunakan untuk
penyiapan
kegiatan dan
administrasi akhir
dan awal tahun
pelajaran
7. Hari libur keagamaan 2 minggu
8. Hari libur umum/ nasional Hari
Kemerdekaan

Page | 96
RI ke-77
Hari Raya Idul
Adha 1444 H
Libur Tahun
Baru 1444
Hijriah
Libur Hari
Maulid Nabi
Muhammad
SAW
Libur Hari
Natal
Tahun Baru
2023 Masehi
Tahun Baru
Imlek
Hari Raya Nyepi
Hari Libur
Wafat Isa Al
Masih
Libur Hari Isra
Mi’raj Nabi
Muhammad
SAW
Hari Buruh
Kenaikan Isa Al
Masih
Libur Hari
Waisak
Libur Hari
Lahir Pancasila
Hari Raya Idul
Fitri

9. Kegiatan khusus madrasah 1 minggu

B. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN


Permulaan tahun pembelajaran d mulai hari Senin Tanggal 18 Juli 2022.

Awal masuk sekolah berlangsung 6 (enam) hari dengan pengaturan sebagai berikut:

Kelas VII Melaksanakan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA)


Page | 97
dimulai pada tanggal 18 Juli s.d, 20 Juli 2022

Kelas VIII Masuk mulai tanggal 18 Juli 2022 untuk melaksanakan

Pembagian Kelas, Pengenalan Lingkungan, Pengarahan dari

Wali Kelas serta Guru Mata Pelajaran serta pengelolaan Kelas

Kelas IX Masuk mulai tanggal 18 Juli 2022 untuk melaksanakan Pembagian

Kelas, Pengenalan Lingkungan, Pengarahan dari Wali Kelas serta

Guru Mata Pelajaran serta pengelolaan Kelas

B. PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF


Waktu belajar menggunakan sistem semester.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari, yaitu:

No. HARI WAKTU BELAJAR


1. SENIN 06.45 - 15.00
2. SELASA 06.45 - 15.00
3. RABU 06.45 - 15.00
4. KAMIS 06.45 - 15.00
5. JUMAT 06.45 - 15.00
6. SABTU KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
07.00-12.00

Page | 98
BAB V
PENUTUP

Dengan selesainya penyusunan Kurikulum MTs Ar-Rohmah pada awal tahun


pelajaran 2022/2023, maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar
mengajar telah dimiliki oleh MTs Ar-Rohmah
Besar harapan kami, semoga kurikulum MTs Ar-Rohmah ini memenuhi
persyaratan sehingga rencana kami mengembangkan MTs Ar-Rohmah dapat
terlaksana dengan baik. Kami juga berharap dukungan dari berbagai pihak,
khususnya dewan guru, karyawan, siswa, masyarakat/orang tua siswa, pengawas, dan
kantor kementerian agama atas bantuan yang telah diberikan. Semoga kurikulum
MTs Ar-Rohmah ini mampu menjadi sarana bagi sekolah sebagai pedoman dalam
mencerdaskan anak bangsa.

Page | 99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
- SK susunan Tim Pengembang Kurikulum Madrasah
- SK penetapan Mulok beserta KI/KD-nya
- SK penetapan Ketuntasan Belajar (KKM)
- SK penetapan Kegiatan Ekstrakulikuler
- Berita Acara dan Notulen Penyusunan KTSP
- Daftar Hadir Kegiatan
- Lembar Validasi Dokumen KTSP dari Pengawas
- Lampiran Struktuk Kurikulum
- Foto kegiatan Penyusunan KTSP

Anda mungkin juga menyukai