Pengarah
Penanggung Jawab
Koordinator Pelaksana
Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Dra. Hermin Rozak, M.Pd.
Pengawas Kota Bandung.
Dra. Epon Kurniasih, M.Pd.
Pengawas Kota Bandung.
Aip Syarif Hasan Effendi, M.Pd.
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Penulis Modul
Editor
Drs. R. Eryanto, M.Pd. (Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik
Provinsi Jawa Barat)
Drs. Sukadi, M.I.L. (Guru SMA Bina Dharma 1 Bandung)
Layout
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dicetak oleh:
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah
Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui
penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di
seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar
di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan
ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses
belajar SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah maka
Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk
SMA Terbuka pada Tahun 2018.
Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari
Allah SWT, Aamiin.
Pendahuluan ................................................................................................................. 1
1. Deskripsi ................................................................................................................. 1
2. Prasyarat ................................................................................................................. 2
3. Panduan Belajar ...................................................................................................... 2
4. Tujuan Akhir ............................................................................................................ 3
Modul 3 Kewenangan Lembaga–lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945 .... 42
Tujuan Pembelajaran ..................................................................................................... 42
Suprastruktur dan Infrastruktur Poli k.......................................................................... 42
Lembaga-lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun 1945 ............ 46
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.............................................................................. 50
1. Deskripsi
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Secara umum tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) dalam Kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik
dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni:
a. Sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung
jawab kewargenegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility)
b. pengetahuan kewarganegaraan;
c. keterampilan kewarganegaraan, termasuk kecakapan dan partisipasi
kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).
Secara khusus Tujuan PPKn dalam Kurikulum Tahun 2013 yang berisikan
keseluruhan dimensi tersebut di atas sehingga peserta didik mampu:
a. menampilkan karakter yang menceminkan penghayatan, pemahaman,
dan pengalaman nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial;
b. memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan
pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
c. berpikir kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan
serta cinta Tanah Air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat
Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan
d. berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai
anggota masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhkuk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial budaya.
3. Panduan Belajar
Untuk mempelajari modul ini secara efektif dan efisien, kalian diharapkan
mengikuti langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
a. Bacalah kompetensi dasar yang ada pada setiap bab, kemudian cermati
indikator pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran;
b. Bacalah uraian materi yang disajikan secara cermat dan perlahan-lahan
sampai betul-betul dapat dipahami;
c. Kerjakan soal evaluasi yang disajikan, kemudian cocokkan jawaban kalian
dengan kunci jawaban yang disediakan, lalu nilailah dengan
menggunakan petunjuk penilaian yang ada pada setiap bagian. Jika nilai
kalian belum mencapai standar yang diharapkan, maka baca lagi bagian
materi yang belum kalian pahami, lalu kerjakan lagi evaluasi tanpa
melihat kunci jawabannya. Jika telah mencapai standar yang diharapkan,
kallian dapat melanjutkannya kepada topik atau materi selanjutnya.
d. Kerjakan semua soal evaluasi yang disajikan dalam modul ini. Jika ada
istilah yang kurang dipahami, kalian dapat mencarinya di daftar istilah
(glosarium).
e. Apabila ada konsep atau hal-hal yang tidak kalian pahami dari modul ini,
kalian dapat menanyakannya kepada guru bina kalian, baik saat tatap
muka atau melalui media atau cara lain.
***
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. menganalisis sistem pembagian kekuasaan Negara Republik Indonesia;
2. mengidentifikasi kedudukan dan fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintahan Non Departemen;
3. menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Kegiatan Siswa
Sekarang, coba cocokkan apa yang kalian pikirkan dengan uraian berikut ini
berkenaan dengan dua pertanyaan tersebut.
Kekuasaan artinya kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti apa yang
diinginkan. Jika kalian mampu mempengaruhi orang lain mengikuti apa yang kalian
inginkan berarti kalian memiliki kekuasaan. Negara juga memiliki kekuasaan, yaitu
kemampuan untuk mempengaruhi rakyatnya sehingga mau mengikuti apa yang
diinginkan. Kekuasaan negara berbeda dengan kekuasaan kita, sebab kekuasaan negara
Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada wilayah yang tertentu batas-
batasnya, ada penduduk sebagai warga negara, dan pemerintahan yang berdaulat
(berkuasa). Selain itu, negara pun harus memiliki kemampuan melakukan hubungan
dengan negara lain (hubungan internasional). Dalam menjalankan kekuasaannya, negara
diwakili oleh pemerintah. Pemerintah memiliki tiga kekuasaan, yaitu legislatif, eksekutif,
dan yudikatif.
Jika kita cermati dengan seksama, di dunia ini dianut dua sistem pengelolaan negara.
Ada sistem pemisahan kekuasaan, ada sistem pembagian kekuasaan. Sistem pemisahan
kekuasaan berpandangan bahwa kekuasaan negara dikelompokkan ke dalam beberapa
lembaga, yakni lembaga pembuat regulasi/aturan (legislatif), pelaksana regulasi
(eksekutif), dan pengawas terhadap pelaksanaan regulasi (yudikatif). Namun, dalam
sistem pemisahan kekuasaan, antara ketiga lembaga itu terpisah secara tegas. Masing-
masing lembaga menjalankan tugas pokok dan fungsinya tanpa ada saling
mempengaruhi satu sama lain. Adapun dalam sistem pembagian kekuasaan, kekuasaan
negara dikelompokkan ke dalam tiga lembaga, yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Namun, di antara ketiga lembaga negara tersebut memiliki hubungan keterkaitan atau
hubungan saling mempengaruhi satu sama lain dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya. Apabila digambarkan secara visual, antara teori pemisahan kekuasaan dengan
teori pembagian kekuasaan nampak perbedaannya seperti pada gambar 1.1 dan 1.2
berikut ini.
Gbr. 1.1 Teori Pemisahan Kekuasaan Gbr. 1.2 Teori Pembagian Kekuasaan
(Sumber: Sukadi; 2017)
Di negara kita, ada tiga pemegang kekuasaan negara seperti berikut ini.
Kekuasaan
Kekuasaan Legislatif Kekuasaan Yudikatif
Eksekutif
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden, Mahkamah Agung (MA),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Wapres, dan Mahkamah Konstitusi (MK),
Majelis Permusyawaratan Rakyat Menteri- Komisi Yudisial (KY)
(MPR). menteri
Gbr. 1.3
Gedung Lembaga Legislatif
Gbr. 1.4
Gedung Lembaga Eksekutif
Gbr. 1.5
Gedung Lembaga Yudikatif
Gbr. 1.6
Gedung Lembaga Eksaminatif
Kegiatan Siswa
Nah, coba kalian cari pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 yang mengatur
pemegang kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif seperti tersebut di atas!
Ada di pasal berapa sajakah lembaga-lembaga tersebut?
Kegiatan Siswa
Mengapa antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif ada hubungan keterkaitan
satu sama lain dalam menjalankan tugas dan fungsinya? Adakah nilai-nilai
Pancasila yang memengaruhinya? Nilai apa sajakah itu?
Kegiatan Siswa
Isilah pernyataan di bawah ini dengan mencentang (√) huruf B jika benar dan
huruf S jika salah!
No Pernyataan B S
1 DPR adalah lembaga negara pemegang kekuasaan legislatif.
Mahkamah Agung adalah lembaga negara pemegang kekuasaan
2
yudikatif.
Kegiatan Siswa
Apakah kalian mengetahui, ada berapa kementerian dalam kabinet yang sekarang?
Coba kalian sebutkan kementerian apa saja yang kalian ketahui? Apa tugasnya?
Gbr. 1.7 Logo Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Agama, dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dari kiri ke kanan)
Sumber: www.google.co.id (23/07/2018)
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka struktur kementerian negara berbeda satu sama
lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat seperti berikut ini.
Susunan organisasi kementerian yang mengurusi urusan pemerintahan yang
nomenklatur kementeriannya secara tegas disebutkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas unsur:
Pemimpin, yaitu Menteri;
Pembantu Pemimpin, yaitu Sekretariat Jenderal;
Pelaksana Tugas Pokok, yaitu Direktorat Jenderal;
Pengawas, yaitu Inspektorat Jenderal;
Kementerian yang mengurusi masalah hukum, agama, keuangan, dan keamanan juga
memiliki unsur pelaksana tugas pokok di daerah.
11. Badan Intelijen Negara disingkat BIN; 16. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
12. Lembaga Sandi Negara disingkat Nasional disingkat BAKOSURTANAL;
LEMSANEG; 17. Badan Pengawasan Keuangan dan
13. Badan Urusan Logistik disingkat BULOG; Pembangunan disingkat BPKP;
14. Badan Koordinasi Keluarga Berencana 18. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nasional disingkat BKKBN; disingkat LIPI;
15. Lembaga Penerbangan Antariksa 19. Badan Pengkajian dan Penerapan
Nasional disingkat LAPAN; Teknologi disingkat BPPT;
20. Badan Koordinasi Penanaman Modal
disingkat BKPM;
26. Badan Pertanahan Nasional disingkat 21. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
BPN; Nasional disingkat BAKOSURTANAL;
27. Badan Pengawas Obat dan Makanan 22. Badan Pengawasan Keuangan dan
disingkat BPOM; Pembangunan disingkat BPKP;
28. Lembaga Informasi Nasional disingkat 23. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LIN; disingkat LIPI;
29. Lembaga Ketahanan Nasional disingkat 24. Badan Pengkajian dan Penerapan
LEMHANNAS; Teknologi disingkat BPPT;
30. Badan Pengembangan Kebudayaan dan 25. Badan Koordinasi Penanaman Modal
Pariwisata disingkat BKPM;
Deputi Unit
KEGIATAN SISWA
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Apakah kementerian negara itu?
2. Apa dasar hukum pembentukan lembaga kementerian negara?
3. Apa yang dimaksud dengan lembaga pemerintah non departemen?
4. Apa persamaan kementerian negara dengan lembaga non departemen?
5. Apa perbedaan kementerian negara dengan lembaga non departemen?
6. Gambarkan struktur kementerian negara!
7. Gambarkan struktur lembaga pemerintah non departemen!
8. Carilah tugas-tugas lembaga pemerintah non departemen!
Apa yang kalian ketahui tentang nilai? Coba sebutkan beberapa nilai Pancasila yang
kalian ketahui, dari nilai sila pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima!
Nilai adalah sesuatu yang berharga, benar, dan berguna. Sesuatu dianggap punya nilai
jika sesuatu itu dianggap benar dan berguna bagi kehidupan manusia, baik ditinjau dari segi
religius, etika, moral, estetika, ekonomi, dan sosial budaya. Notonegoro (1974: 66) membagi
nilai menjadi 3 (tiga), yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai ruhani.
Apa yang dimaksud dengan nilai material, nilai vital, dan nilai ruhani? Perhatikan uraian
berikut ini.
x Nilai material, yaitu sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani.
x Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
aktivitas.
x Nilai ruhani, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Gbr. 1.10 Nilai material Gbr. 1.11 Nilai vital bagi siswa Gbr. 1.12 Nilai ruhani
Sumber: www.google.co.id (23/07/2018)
Menurut Notonegoro (1974: 67) nilai ruhani dibedakan menjadi empat macam yaitu:
Nilai kebenaran/kenyataan, bersumber pada unsur akal manusia (rasio, budi, cipta).
Nilai keindahan, bersumber pada unsur rasa manusia, (gevoel, perasaan, estetis).
Nilai kebaikan atau nilai moral, bersumber pada unsur kehendak/kemauan manusia
(will, karsa, etik).
Nilai religius, merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan nilai mutlak,
nilai religius bersumber dari agama, kepercayaan/keyakinan masing-masing manusia.
Nilai Dasar
Nilai Praksis
Gbr. 1.13 Nilai Pancasila terdiri atas nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis
Kegiatan Siswa
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) huruf A, B, C, D
atau E pada jawaban yang kalian anggap paling benar!
3. Lembaga negara di Indonesia yang berfungsi sebagai lembaga eksekutif ialah ....
A. MPR
B. DPR
C. BPK
D. Presiden
E. MA
4. Lembaga yudikatif di Indonesia berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 ialah ....
A. MK
B. DPR
C. DPD
D. Presiden
E. MPR
6. Dasar hukum pembentukan kementerian negara oleh Presiden dalam UUD NRI Tahun
1945 ialah pasal ....
A. 15
B. 16
C. 17
D. 18
E. 19
12. Contoh perwujudan nilai Ketuhanan YME dalam praktik penyelenggaraan negara
diantaranya ialah ....
A. diakuinya berbagai macam agama yang mengesakan Tuhan
B. dilindunginya hak-hak asasi warga negara tanpa kecuali
C. dibentuknya Tentara Nasional Idonesia untuk melindungi rakyat
D. dijadikannya salah satu agama menjadi agama negara
E. diakuinya aliran kepercayaan sebagai agama
14. Pembuatan Undang-Undang oleh DPR harus mendapatkan persetujuan Presiden. Hal ini
menunjukkan perwujudan nilai Pancasila, yakni nilai ....
A. gotong royong
B. demokrasi
C. kekeluargaan
D. keadilan
E. kemanusiaan
16. Berdasarkan pembagian nilai menurut Notonagoro, nilai Pancasila termasuk ke dalam
nilai ....
A. vital
B. material
C. ruhani
D. kebenaran
E. keindahan
17. Dipilihnya negara kesatuan sebagai bentuk negara Indonesia menunjukkan bahwa ada
nilai Pancasila yang diwujudkan dalam kehidupan negara, yakni nilai sila ....
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
B. Kemanusiaan yang adil dan beradab
C. Persatuan Indonesia
D. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
E. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
18. Pemilihan umum untuk memilih wakil-wakil rakyat yang diselenggarakan setiap lima
tahun sekali menunjukkan perwujudan salah satu nilai Pancasila, yakni nilai ....
A. kerakyatan
B. demokrasi
C. kebijaksanaan
D. keadilan
E. ketuhanan
19. Dibentuknya TNI dan Polri untuk menjaga keutuhan negara RI merupakan wujud
pelaksanaan nilai Pancasila, yakni nilai dalam sila ....
A. kesatu
B. kedua
C. ketiga
D. keempat
E. kelima
CARA MENILAI
1. Beri skor 1 untuk setiap jawaban yang benar.
2. Skor maksimal adalah 20;
3. Nilai Siswa diperoleh dengan rumus:
NS = (Skor perolehan siswa/skor maksimal) x 100
4. Jika nilai kalian ≥ 60, maka berarti kalian telah LULUS pelajaran Bab ini. Jika masih di
bawah 60, kalian harus mempelajari lagi pelajaran Bab 1 ini pada bagian yang masih
dirasa belum dipahami.
1. Jika kalian telah mencapai nilai ≥ 60, maka kalian dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila nilai kalian masih di bawah 60, maka kalian harus mempelajari
kembali modul ini.
2. Selain dapat melanjutkan ke modul berikutnya, siswa yang mendapatkan nilai di atas
60 dapat mempelajari materi pelajaran dari buku yang tertera dalam daftar referensi
yang dituliskan di bawah ini.
Referensi
Daftar Istilah
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Mengidentifikasi kedudukan warga negara dan penduduk Indonesia
3. Menganalisis kemerdekaan beragama dan berkepercayaan Indonesia
4. Mengidentifikasi sistem pertahanan dan keamanan Republik Indonesia
Dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 25 A dinyatakan, ”Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas–batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.”
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas wilayah daratan, lautan,
dan udara. Selain itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan,
artinya suatu Negara yang terdiri atas pulau-pulau. Menurut Deklarasi Djuanda tanggal 13
Desember 1957, wilayah lautan yang ada di antara pulau-pulau Indonesia, termasuk
selatnya merupakan wilayah teritorial Indonesia. Negara kita memiliki kedaulatan di wilayah
ini.
Dengan Deklarasi Djuanda ini, maka wilayah Indonesia bertambah menjadi 5.180.053
km2, dengan rincian wilayah daratan seluas 1.922.570 km2 dan wilayah lautan seluas
3.257.483 km2, dan 13.466 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah
daratan adalah seluruh wilayah negara yang berupa daratan. Penentuan batas wilayah
daratan negara ditentukan oleh tanda alam atau buatan.
Gambar 2.2
Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste ditandai oleh Sungai dan Patok
Sumber : detik.com
Wilayah laut Indonesia terdiri dari tiga bagian (zona) yakni laut teritorial, Zona
Ekonomi Ekslusif, dan Landas Benua (Continent). Apa yang dimaksud dengan laut teritorial,
zona ekonomi ekslusif, dan landas benua? Perhatikan Tabel 2.1 berikut ini!
Untuk lebih memahami wilayah lautan Indonesia, amati gambar di bawah ini.
Gambar 2.3
Pembagian wilayah lautan
Sumber: www.mediapedidikan.com
Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang utuh dan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Keberadaan wilayah ini merupakan potensi yang harus dimanfaatkan
untuk kesejahteraan rakyatnya. Sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya kita mensyukuri
nikmat dan karunia Tuhan yang telah diberikan dengan cara terus berkarya demi kemajuan
bangsa dan negara kita.
Kegiatan Siswa
Setelah kalian membaca dan memahami materi di atas, coba kalian amati peta
Indonesia, lalu identifikasi negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia baik
wilayah daratan maupun wilayah lautan. Tuangkan dalam Tabel seperti berikut ini.
Negara yang Berbatasan Langsung dengan Negara yang Berbatasan Langsung dengan
Wilayah Daratan Indonesia Wilayah Lautan Indonesia
Indonesia merupakan bangsa majemuk yang di dalamnya terdiri atas berbagai unsur.
Akan tetapi, kita dipersatukan oleh wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Salah satu unsur konstitutif negara adalah adanya penduduk yang secara hukum disebut
warga negara. Tahukah kalian, apa itu rakyat dan warga negara? Coba ikuti uraian berikut.
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara tertentu
dan tunduk pada kekuasaan negara itu. Rakyat dibagi 2 yaitu:
a. Penduduk, mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan negara yang bersangkutan dan memiliki tempat tinggal pokok di negara
tersebut
b. Bukan Penduduk, orang yang berada di wilayah suatu negara untuk sementara dan tidak
memiliki tempat tinggal pokok.
2. Penduduk
Penduduk adalah orang
yang menetap di dalam suatu
wilayah negara selama jangka
waktu tertentu. Akan tetapi, jika
tidak mukim, maka ia tidak dapat
disebut penduduk. Misalnya,
wisatawan luar negeri yang ada di
Indonesia hanya untuk waktu
tertentu, ia tidak dapat disebut
sebagai penduduk. Jadi, syarat
untuk menjadi penduduk adalah
harus menetap (mukim) untuk
jangka waktu tertentu, biasanya
Gambar 2.4 Penduduk Indonesia
tidak kurang dari 6 bulan.
Sumber : www.bukupr.com
Penduduk Indonesia dapat
dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu seperti berikut:
a. Penduduk dengan status warga negara Indonesia (WNI), yaitu warga negara Indonesia
yang bermukim di Indonesia.
b. Penduduk dengan status warga negara asing (WNA), yaitu warga negara asing yang
bermukim di Indonesia.
Status
No Penjelasan
Kewarganegaraan
1 Apatride Seseorang yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seseorang keturunan bangsa A
yang negaranya memakai asas ius soli dalam menentukan
kewarganegaraannya, lahir di kota B yang memakai asas ius
sanguinis dalam menentukan kewarganegaraannya, maka
orang itu bukanlah warga negara A karena tidak lahir di
negara A. Akan tetapi, ia pun bukan warga negara B, sebab
ia bukanlah keturunan bangsa B. Maka, status orang ini
tidak mempunyai kewarganegaraan sama sekali. Inilah yang
disebut dengan apatride.
2 Bipatride Bipatride, yaitu seseorang yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap/
dwi kewarganegaraan). Contohnya, seseorang keturunan
bangsa B, yang negaranya memakai asas ius sanguinis
dalam menentukan kewarganegaraannya, lahir di negara A
yang memakai asas ius soli dalam menentukan
kewarganegaraannya. Karena keturunan bangsa B, maka ia
Aktivitas Siswa
Setelah kalian membaca dan memahami materi di atas, coba identifikasi hak dan
kewajiban warga negara Indonesia, lalu tuliskan ke dalam tabel berikut!
Setelah kalian menyelesaikan materi Wilayah NKRI dan Kedudukan Warga Negara
Indonesia, marilah kita mulai membahas topik Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan
di Indonesia dan materi Sistem Pertahanan dan Kemananan Negara Republik Indonesia.
Perhatikan gambar rumah ibadah tiap agama yang ada di Indonesia di bawah ini!
Gambar 2.6
Tempat Ibadah Keagamaan
Sumber: www.google.co.id (23/07/2018)
Memeluk agama merupakan hak asasi manusia yang paling asasi. Untuk itu, perlu
ada jaminan kemerdekaan dalam beragama dan berkepercayaan yang jelas dan tegas,
sehingga masyarakat Indonesia yang memeluk agama dan menganut kepercayaan yang
berbeda-beda dapat melaksanakan ajaran agamanya dengan leluasa.
Gbr. 2.7 Kebebasan beribadah menurut agama dan kepercayaannya dilindungi oleh negara
Sumber: www.google.co.id (23/07/2018)
Kegiatan Siswa
Setelah kalian membaca dan memahami materi di atas, kerjakanlah tugas di bawah ini
1. Buatlah kesimpulan tentang pentingnya menghormati hak orang lain dalam
kehidupan beragama
2. Berilah contoh bentuk sikap atau perbuatan yang menunjukan sikap saling
menghormati antar umat beragama dalam kehidupan di masyarakat.
Sebagai warga negara dan pemilik negara, tentunya kalian tidak ingin negara kita ini
dijajah kembali atau dikuasai oleh bangsa lain. Oleh sebab itu, kita harus siap
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. NKRI adalah
harga mati yang harus kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan.
Gbr. 2.8 Kepolisian unsur utama keamanan dan TNI unsur utama pertahanan negara RI
Sumber: www.google.co.id (23/07/2018)
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sistem pertahanan dan keamanan negara,
ada baiknya kalian mempelajari UUD NRI Tahun 1945, khususnya pasal 30 ayat (1) sampai
ayat (5) yang mengatur dan menjelaskan tentang sistem pertahanan dan keamanan negara.
Dalam pasal ini dijelaskan dan ditegaskan bahwa:
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Berdasarkan ketentuan Pasal 30 UUD NRI 1945 kalian bisa mendapatkan gambaran
bahwa sistem pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia adalah sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem ini menuntut adanya
keterlibatan seluruh rakyat, karena dengan sistem ini tanggung jawab pertahanan dan
keamanan negara bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri saja, melainkan juga menjadi
tanggung jawab seluruh waraga negara Republik Indonesia, dalam arti TNI, Polri dan seluruh
Warga Negara Indonesia sama-sama bertanggung jawab dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. Hal ini berarti pula bahwa dengan sishankmrata seluruh warga Negara
Republik Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Gambar 2.9
Sistem pertahanan dan keamanan
Negara Republik Indonesia berada dalam kendali TNI dan Polri
Sumber: www.antarafoto.com
Untuk memahami pentingnya tanggung jawab warga negara dalam membela negara
ada baiknya kalian lihat Pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan pasal ini, tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib iktu serta dalam upaya pembelaan negara.
Sejalan dengan hal tersebut, pembentukan kesadaran bela negara mutlak harus
dilakukan. Kesadaran bela negara merupakan kesiapan seorang warga negara untuk
berbakti pada negaranya. Bela negara tidak hanya bersifat fisik atau berjuang mengangkat
senjata, tetapi juga mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dalam berbagai bidang
kehidupan sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing.
Supaya kalian lebih memahami kegiatan apa saja yang tergolong upaya pembelaan
negara dan bisa dilakukan dalam kehidupan seharai-hari atau dalam kehidupan di
masyarakat, mari kita perhatikan beberapa contoh berikut ini.
1. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar kita
2. Mengerjakan tugas pekerjaan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan peran dan
profesi masing-masing
3. Menjaga dan memelihara kelestarian alam dengan berbagai kegiatan
4. Turut serta dalam sistem keamanan lingkung ( siskamling ) atau ronda malam
5. Belajar dengan giat dan tekun
6. Membantu korban bencana alam
Aktivitas Siswa
Berikan tanda centang (√) pada kolom B jika pernyataan benar dan pada kolom S jika
pernyataan salah!
No Pernyataan B S
1 Kemerdekaan negara Indonesia didapat melalui hasil perjuangan dengan
penuh pengorbanan
2 Bila tidak ingin negara kita dikuasai oleh bangsa lain maka kita harus
memiliki sistem pertahanan yang kuat
3 Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta diatur dalam UUD NRI
Tahun 1945 pasal 27 ayat (2)
4 Bela negara lebih menekankan pada perjuangan dengan mengangkat senjata
5 Seluruh warga negara mempunyai tanggung jawab yang sama dalam
membela negara.
Petunjuk:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Semua orang yang bertempat tinggal suatu wilayah negara tertentu dan tunduk pada
kekuasaan negara itu disebut ….
A. rakyat
B. warga negara
C. penduduk
D. bukan penduduk
E. wisatawan
3. Perbedaan yang paling mendasar antara penduduk dan bukan penduduk adalah ….
A. hak dan kewajibannya
B. hubungan dengan pemerintahannya
C. status kewarganegaraannya
D. tempat tinggal dan domisilinya
E. tempat kelahirannya
4. Warga suatu negara yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
di negara bersangkutan disebut ….
A. rakyat
B. penduduk
C. bukan penduduk
D. warga negara
E. mukimin
7. Seorang anak yang lahir dari seorang wanita Indonesia sedang ayahnya tidak diketahui
kewarganegaraannya maka menurut UU No. 12 Tahun 2006 anak tersebut ….
A. tidak memiliki kewaganegaraan
B. memperoleh kewarganegaraan Indonesia setelah berumur 18 tahun
C. tidak memperoleh kewarganegaraan
D. memperoleh kewarganegaraan sesuai kewaganegaraan ibunya
E. berkewarganegaraan rangkap
9. Sesuai dengan pasal 34 UUD NRI Tahun 1945 , fakir miskin dan anak terlantar dipelihara
oleh negara. Sikap kita yang paling sesuai terhadap mereka adalah ….
A. memberi sedekah kepadanya
B. bersikap masa bodoh
C. bersedia membantunya
D. mendidiknya agar mampu berdiri sendiri dan mandiri
E. tidak usah peduli karena merupakan tanggung jawab negara
10. Seorang warga negara asing dapat menjadi penduduk negara Indonesia, apabila ….
A. Ia sudah berjasa terhadap RI
B. Bekerja di Indonesia
C. Mengajukan permohonan naturalisasi
D. Berpendidikan tinggi dan berpenghasilan
E. Menjadi wisatawan di negara kita
11. Agama yang secara resmi diakui oleh negara berjumlah ....
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8
13. Jaminan kemeredekaan beragama dan berkepercayaan di Indonesia diatur dalam UUD
NRI Tahun 1945 pada pasal ....
A. 28 ayat (1)
B. 29 ayat (1)
C. 29 ayat (2)
D. 30 ayat (1)
E. 31 ayat (1)
14. Setiap warga mendapat jaminan dalam memeluk agama sesuai dengan keyakinannya
oleh karena itu kita harus bersikap ....
A. Mengikuti tata cara beribadah agama lain
B. Menghormati orang yang berbeda agama dengan kita
C. Menyakini bahwa setiap agama memeiliki ajaran yang sama
D. Saling membatasi diri dalam bergaul dalam pergaulan di masyarakat
E. Tak acuh dengan penganut agama lain yang berbeda
17. Berdasarkan pasal 30 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 Indonesia menganut sistem
pertahanan dan keamanan ....
A. totalitas E. parsial
B. militer
C. sishankamrata
D. sipil
19. Dalam sistem pertahanan dan keamanan yang dianut oleh Indonesia, TNI merupakan
kekuatan utama dalam ....
A. Mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara
B. Melindungi masyarakat dari berbagai ancaman
C. Mengayomi dan melayani mayarakat dari ancaman kejahatan
D. Memelihara kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
E. Memberantas terorisme internasional yang masuk ke Indonesia
20. Yang tidak termasuk contoh pelaksanaan kegiatan bela negara yang dapat dilakukan
dalam kehidupan di masyarakat adalah ....
A. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar kita
B. Menjaga dan memelihara kelestarian alam dengan berbagai kegiatan
C. Turut serta dalam sistem keamanan lingkungan
D. Membantu kegiatan perayaan hari besar agama lain
E. Menjaga ketertiban setiap waktu dengan menaati aturan dan norma
CARA MENILAI
1. Beri skor 1 untuk setiap jawaban yang benar.
2. Skor maksimal adalah 20;
3. Nilai Siswa diperoleh dengan rumus:
NS = (Skor perolehan siswa/skor maksimal) x 100
4. Jika nilai kalian ≥ 60, maka berarti kalian telah LULUS pelajaran Bab ini. Jika masih di
bawah 60, kalian harus mempelajari lagi pelajaran Bab 2 ini.
1. Jika kalian telah mencapai nilai ≥ 60, maka kalian dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila nilai kalian masih di bawah 60, maka kalian harus mempelajari
kembali modul ini.
2. Selain dapat melanjutkan ke modul berikutnya, siswa yang mendapatkan nilai di atas
60 dapat mempelajari materi pelajaran dari buku yang tertera dalam daftar referensi
yang dituliskan di bawah ini.
Referensi
Daftar Istilah
Apatride, Adanya seseorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan.
Bipatride, seseorang yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus
Ius sanguinis, Asas yang berdasarkan keturunan.
Ius soli, Asas yang berdasarkan tempat kelahiran.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab ini, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi suprastruktur dan infrastruktur Sistem Politik Indonesia
2. Mengkomunikasikan hasil analisis tentang kewenangan lembaga-lembaga negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Mengidentifikasi lembaga-lembaga negara RI menurut UUD NRI Tahun 1945
4. Menganalisis impeachment dalam ketatanegaraan RI
5. Mengomunikasikan hasil analisis tentang kewenangan lembaga-lembaga negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Menganalisis tata kelola pemerintahan yang baik.
7. Mengkomunikasikan hasil analisis tentang kewenangan lembaga-lembaga negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
A. Suprastruktur Politik
Sistem politik Indonesia merupakan sebuah kajian politik yang menarik untuk dipelajari.
Istilah sistem politik terbentuk dari dua kata dasar yaitu sistem dan politik. Sistem artinya
hubungan keterkaitan antarkomponen untuk mencapai tujuan. Politik adalah kegiatan
pemerintahan atau kenegaraan. Jadi, sistem politik secara sederhana dapat diartikan
dengan hubungan keterkaitan antara komponen-komponen politik untuk mencapai tujuan
hidup berbangsa dan bernegara. Karena komponen politik secara garis besar terdiri atas
suprastruktur dan infrastruktur politik, maka sistem politik dapat juga diartikan dengan
hubungan suprastruktur dan infrastruktur politik untuk mencapai tujuan negara.
Kegiatan Siswa
B. Infrastruktur Politik
b. Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga Negara
Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara melalui
pemilihan umum. Pendirian partai politik biasanya didorong adanya persamaan
kepentingan, persamaan cita-cita politik, dan persamaan keyakinan keagamaan.
e. Media komunikasi politik, yaitu sarana atau alat komunikasi politik dalam proses
penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung, baik terhadap
pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media komunikasi ini antara
lain adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya,
sedangkan media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya. Media
komunikasi diharapkan mampu mengolah, mengedarkan informasi bahkan mencari
aspirasi/pendapat sebagai berita politik.
Gambar 3.3
Struktur Lembaga Negara Republik Indonesia
Sumber: www.pembelajaranhukumindonesia.blogspot.com
Kegiatan Siswa
Coba kalian periksa UUD NRI Tahun 1945 dan temukan pasal dan ayat yang mengatur
tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden
a. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu pasangan calon
(Pasal 6 A ayat [1] UUD NRI Tahun 1945).
b. Syarat menjadi Presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 6 ayat
(2) UUD NRI Tahun 1945.
c. Kekuasaan Presiden menurut UUD NRI Tahun 1945.
1) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat [1] dan Pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 [2])
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan
udara (Pasal 10)
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
atas persetujuan DPR (Pasal 11)
5) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (Pasal
14 ayat [1])
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal
14 ayat [2])
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15)
10) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan pertimbangan dan
nasihat kepada Presiden (Pasal 16)
11) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17)
12) Mengajukan RUU APBN (Pasal 23)
Kegiatan Siswa
Coba kalian periksa UUD NRI Tahun 1945 dan temukan pasal dan ayat yang
mengatur tentang Presiden.
Kegiatan Siswa
1. Coba kalian periksa UUD NRI Tahun 1945 dan temukan pasal dan ayat yang
mengatur tentang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
2. Tanyakan hal-hal yang kalian kurang pahami berkenaan dengan lembaga DPR ini
kepada nara sumber terdekat.
6. Mahkamah Konstitusi
a. Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan:
1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI Tahun 1945
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat [1] UUD NRI Tahun
1945)
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
Apa yang kalian ketahui tentang tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance)?
Dalam tata kelola pemerintahan yang baik, terdapat 3 (tiga) unsur pokok yang
bersifat sinergis.
1. Unsur pemerintah yang dipercaya menangani administrasi negara pada suatu periode
tertentu.
2. Unsur swasta/wirausaha yang bergerak dalam pelayanan publik.
3. Unsur warga masyarakat.
Menurut Laode Ida (2002), tata kelola pemerintahan yang baik memiliki sejumlah ciri
dan karakteristik sebagai berikut.
1. Terwujudnya interaksi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, terutama
bekerjasama dalam pengaturan kehidupan sosial politik dan sosio-ekonomi.
2. Komunikasi, adanya jaringan multisistem (pemerintah, swasta, dan masyarakat) yang
melakukan sinergi untuk menghasilkan produk pemerintah yang berkualitas.
3. Proses penguatan diri sendiri, ada upaya untuk mendirikan pemerintah dalam mengatasi
kekacauan dalam kondisi lingkungan dan dinamika masyarakat yang tinggi.
4. Keseimbangan kekuatan, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,
ketiga elemen yang ada menciptakan dinamika, kesatuan dalam kompleksitas, harmoni,
dan kerjasama.
5. Independensi, yakni menciptakan saling ketergantungan yang dinamis antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat melalui koordinasi dan fasilitasi.
Peran serta dalam sistem politik lazimnya disebut dengan partisipasi politik.
Partisipasi politik secara umum berarti keterlibatan seseorang/sekelompok orang dalam
suatu kegiatan politik. Definisi partisipasi politik salah satunya dikemukakan oleh Verba,
yang mengungkapkan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang
legal, yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat
negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.
Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara
individu maupun kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun dorongan dari pihak lain
yang tujuannya untuk memengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah,
agar keputusan tersebut menguntungkannya. Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep
partisipasi politik mempunyai bermacam-macam bentuk dan intensitas.
Berikut adalah contoh partisipasi dan perilaku politik yang sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku.
1. Di Lingkungan Sekolah
Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan pelaksanaan
demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstra kurikuler seperti
Pramuka, Pecinta Alam, PMR, Paskibra dan sebagainya.
b. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau organisasi ekstra
kurikuler yang diikuti.
c. Forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.
Supaya perilaku politik yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai
aturan, maka setiap siswa harus memperhatikan ketentuan-ketentuan atau norma-
norma sebagai berikut.
a. Pancasila.
b. Undang-Undang Dasar NRI 1945.
c. Undang-Undang RI Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum.
d. Tata tertib siswa dan sebagainya.
Gambar 3.4
Partisipasi masyarakat dalam pemilu sebagai bentuk partisipasi politik
Sumber: www.metrotvnews.com
Agar dalam pelaksanaan perilaku politik tersebut sesuai dengan aturan dan norma-
norma sebagai berikut.
1. Pancasila dan UUD RI 1945.
2. Peraturan perundang-undangan yang terkait, misalnya undang-undang HAM,
undang-undang partai politik dan sebagainya.
3. Peraturan yang berlaku khusus di lingkungan setempat, seperti peraturan RT-RW,
Peraturan Desa dan sebagainya.
4. Norma-norma sosial yang berlaku.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perilaku politik yang dapat kita
tampilkan secara langsung di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden.
2. Pemilihan kepala daerah secara langsung (Pilkada).
3. Aksi demonstrasi yang tertib, damai dan santun.
Supaya perilaku yang ditampilkan mencerminkan perilaku politik yang sesuai aturan,
maka harus menaati ketentuan-ketentuan dan norma-norma sebagai berikut.
1. Pancasila
2. UUD NRI 1945.
3. Undang-Undang seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
Undang-Undang, Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, Undang-Undang RI
Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat dimuka Umum
dan sebagainya.
4. Peraturan Pemerintah.
5. Keputusan Presiden.
6. Peraturan Daerah.
1. Berbagai lembaga negara yang keberadaannya diatur dalam UUD NRI Tahun 1945
disebut lembaga .…
A. terstruktur
B. infrastruktur
C. strukturisasi
D. suprastruktur
E. birokrasi
9. Sebagai warga negara kita memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam konstitusi.
Persamaan kedudukan warga negara merupakan konsekuensi dari prinsip .…
A. Persamaan kewajiban
B. Persamaan hak
C. Persamaan ekonomi
D. Persamaan sosial dan budaya
E. Persamaan budaya
13. Mahkamah Agung merupakan salah satu supra struktur politik yang berfungsi sebagai
lembaga ....
A. Legislatif
B. Eksekutif
C. Yudikatif
D. Federatif
E. Komunikatif
14. Sistem politik di Indonesia berbeda dengan sistem politik di negara liberal dan negara
komunis. Berikut ini sistem politik di Indonesia, yakni ....
A. Partai politik dibatasi hanya satu saja
B. Agama dan kepercayaan dibatasi
C. Terdapat pemisahan kekuasaan
D. Menganut politik bebas murni
E. Dianut pembagian kekuasaan
16. Lembaga negara yang memiliki fungsi pengawasan, anggaran, dan fungsi legislasi dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah ....
A. DPR
B. DPD
C. MPR
D. MA
E. BPK
17. Lembaga negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang memiliki hak
mengusulkan dan menetapkan Undang-Undang ialah ....
A. Presiden dan MA
B. Presiden dan DPR
C. Presiden dan MK
D. MA dan MK
E. DPR dan DPD
18. Dalam menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden bekerja
sama dengan ....
A. MA
B. BPK
C. MPR
D. DPR
E. DPD
19. Usul impeachment atau pemakzulan Presiden dan/atau Wakil Presiden dilakukan oleh
DPR kepada MPR setelah mendapat putusan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
benar-benar bersalah. Putusan ini dilakukan oleh ....
A. MA
B. BPK
C. DPR
D. MK
E. DPD
CARA MENILAI
1. Beri skor 1 untuk setiap jawaban yang benar
2. Skor maksimal adalah 20
3. Nilai Siswa diperoleh dengan rumus:
NS = (Skor perolehan siswa/skor maksimal) x 100
4. Jika nilai kalian ≥ 60, maka berarti kalian telah LULUS pelajaran Bab ini. Jika masih di
bawah 60, kalian harus mempelajari lagi pelajaran Bab 3 ini dengan saksama.
1. Jika kalian telah mencapai nilai ≥ 60, maka kalian dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila nilai kalian masih di bawah 60, maka kalian harus mempelajari
kembali modul ini.
2. Selain dapat melanjutkan ke modul berikutnya, siswa yang mendapatkan nilai di atas
60 dapat mempelajari materi pelajaran dari buku yang tertera dalam daftar referensi
yang dituliskan di bawah ini.
Referensi
Asshiddiqie, Jimly. 2004. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan
dalam UUD 1945. Yogyakarta: FH-UII Press.
MPR RI. 2002. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jakarta: Sinar Grafika.
Nuryadi dan Tolib. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Buku Siswa)
edisi revisi 2016. Jakarta: Pusat kurikulum dan Pembukuan Balitbang,
Kemendikbud
Daftar Istilah
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. Menjelaskan desentralisasi dan otonomi daerah
2. Mengidentifikasi tugas dan wewenang pemerintah pusat dan daerah
3. Menyaji bentuk hubungan pemerintah pusat dan daerah
4. Menganalisis pelaksanaan otonomi daerah
Tahukah kalian, berapa jumlah provinsi yang ada di Indonesia saat ini? Banyak,
bukan? Selain provinsi, Indonesia juga terdiri atas banyak kabupaten dan kota.
Pernahkah kalian berpikir bagaimana pemerintahan pusat dan daerah di Indonesia saat
ini dijalankan? Untuk itu, mari kita pelajari materi berikut ini.
Macam-macam Desentralisasi
(Amran Muslimin; 2009:120)
Pelaksanaan desentralisasi selama ini tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan.
Kalian dapat memahami kelebihan dan kekurangan tersebut melalui tabel perbandingan
berikut ini.
Tabel 4.1
Kelebihan dan Kekurangan Praktik Desentralisasi
Kelebihan Kekurangan
a. Struktur organisasi yang didesentralisasikan a. Besarnya badan-badan struktural
merupakan pendelegasian wewenang untuk pemerintahan yang membuat struktur
memperingan manajemen pemerintah pusat. pemerintahan bertambah kompleks yang
b. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di berakibat pada lemahnya koordinasi.
pusat pemerintahan. b. Keseimbangan dan kesesuaian antara
c. Dalam menghadapi permasalahan yang amat bermacam-macam kepentingan daerah
mendesak, pemerintah daerah tidak perlu dapat lebih mudah terganggu.
menunggu instruksi dari pusat. c. Desentralisasi teritorial mendorong
d. Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan timbulnya paham kedaerahan.
dan dapat lebih dioptimalkan gairah kerja d. Keputusan yang diambil memerlukan
antara pemerintah pusat dan daerah. waktu yang lama karena memerlukan
e. Peningkatan efisiensi dalam segala hal, perundingan yang bertele-tele.
khususnya penyelenggara pemerintahan, e. Desentralisasi memerlukan biaya yang
baik pemerintah pusat maupun pemerintah besar dan sulit untuk memperoleh
daerah. keseragaman dan kesederhanaan.
Kesatuan
Ril dan
Penyebaran Taggung Pemberdaya
jawab
Keserasian
Gambar 4.2 Prinsip Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 B Ayat (1)
menyatakan, negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang
yang dimaksud adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
Adapun yang dimaksud dengan satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus adalah daerah yang diberi otonomi khusus, yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan
Provinsi Papua. Adapun daerah istimewa adalah Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe Aceh
Darussalam) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mungkin kalian bertanya, mengapa tidak semua daerah menerima otonoomi
khusus? , Karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kekhususan yang harus diberi
otonomi khusus . Kalian dapat mempelajari kekhususan daerah -daerah tersebut melalui
gambar uraian di dalam kotak di bawah ini, setelah memperhatikan dan mempelajari
gambar di bawah ini, semoga kalian semakin paham tentang otomi khusus di Indonesia dan
semakin mencintai daerah-daerah di Indonesia ini.
Kegiatan Siswa
Coba kalian klasifikasikan, mana perangkat daerah provinsi dan mana perangkat daerah
kabupaten/kota?
1. Hubungan struktural
Hubungan struktural adalah hubungan yang didasarkan pada tingkat jenjang dalam
pemerintahan. Pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
tingkat nasional dan pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan
di daerah masing-masing bersama DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Hubungan fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi masing-masing
pemerintahan yang saling memengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang
lain. Pada dasarnya, pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang
saling melengkapi satu sama lain.
***
2. Hak dan wewenang pemerintah daerah untuk menjalankan urusan rumah tangga
daerahnya sendiri, sehingga dapat memajukan potensi daerahnya, dinamakan ....
A. desentralisasi
B. otonomi daerah
C. sentralisasi
D. tugas pembantuan
E. otonomi khusus
3. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah harus berprinsip pada 5 nilai
dasar penyelanggaran pemerintah daerah di bawah ini, kecuali ....
A. kesatuan
B. riil & tanggung jawab
C. pemberdayaan
D. kebutuhan khusus
E. keserasian
4. Salah satu daerah di Indonesia ini yang memiliki otonomi khusus untuk dapat
menjalankan syariat Islam seperti contoh pemberlakuan qisos bagi warga yang melanggar
hukum Islam yang ditetapkan oleh peraturan daerah. Daerah yang dimaksud ialah ....
A. Jawa Barat
B. DKI Jakarta
C. DI Yogyakarta
D. Nanggroe Aceh Darussalam
E. Jawa Timur
6. Hak, kewenangan, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut peraturan perundang-undangan
disebut ....
A. desentralisasi;
B. dekonsentrasi;
C. sentralisasi;
D. otonomi daerah;
E. tugas pembantuan.
11. Yang termasuk pemerintah pusat dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah
terdiri atas perangkat berikut, kecuali ....
A. Presiden
B. Wakil Presiden
C. Menteri-menteri negara
D. Lembaga non kementerian
E. Dewan Perwakilan Rakyat
13. Perangkat Daerah yang hanya ada di tingkat Kabupaten/Kota ialah ....
A. Dinas Daerah;
B. Badan Daerah;
C. Kepala Daerah;
D. Kecamatan
E. Sekretaris Daerah.
14. Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dengan Daerah
provinsi dan kabupaten/kota didasarkan pada prinsip-prinsip berikut, kecuali ....
A. akuntabilitas;
B. efisiensi;
C. eksternalitas;
D. kepastian hukum;
E. kepentingan strategis nasional.
18. Di antara urusan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah ialah ….
A. Keamanan
B. Pertahanan
C. Yustisi
D. Keuangan
E. Lingkungan hidup
19. Jika akan dibangun proyek jalan tol yang menghubungkan Provinsi Banten sampai ke
Jawa Timur, maka urusan ini menjadi urusan ….
A. Gubernur Banten
B. Gubernur Jawa Barat
C. Gubernur Jawa Tengah
D. Gubernur Jawa Timur
E. Presiden
CARA MENILAI
1. Beri skor 1 untuk setiap jawaban yang benar. Skor maksimal adalah 20. Skor untuk uraian
sesuaikan dengan kunci jawaban.
2. Nilai Siswa (NS) diperoleh dengan rumus:
1. Jika kalian telah mencapai nilai ≥ 60, maka kalian dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila nilai kalian masih di bawah 60, maka kalian harus mempelajari
kembali modul ini.
2. Selain dapat melanjutkan ke modul berikutnya, siswa yang mendapatkan nilai di atas 60
dapat mempelajari materi pelajaran dari buku yang tertera dalam daftar referensi yang
dituliskan di bawah ini.
Referensi
Asshiddiqie, Jimly. 2004. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan
dalam UUD 1945. Yogyakarta: FH-UII Press.
MPR RI. 2002. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta:
Sinar Grafika.
Nuryadi dan Tolib. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Buku Siswa) edisi
revisi 2016. Jakarta: Pusat kurikulum dan Pembukuan Balitbang,Kemendikbud.
Daftar Istilah
***
1 A 6 C 11 A 16 C
2 B 7 B 12 A 17 C
3 D 8 B 13 E 18 B
4 A 9 A 14 B 19 C
5 D 10 C 15 B 20 D
1 A 6 A 11 C 16 D
2 A 7 D 12 A 17 C
3 A 8 A 13 C 18 B
4 D 9 D 14 B 19 A
5 D 10 C 15 C 20 D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D C D D A C C B B B
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
C E C E A A B D D E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B E D D D A E B A
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
E C D D A C B E E A