V. Materi Pembelajaran
1. Pengertian bela negara
2. Komponen usaha bela negara
3. Bentuk-bentuk penyelenggaraan usaha usaha bela negara .
4. Contoh-contoh usaha bela negara dewasa ini.
5. Contoh tindakan yang harus dihindari, karena sebagai tindakan korupsi dalam
kaitannya dengan bela negara
6. Tindakan pengrusakan terhadap asset negara
politik, sosiologi dan ekonomi). melaporkan kepada yang berwajib bila mengetahui
pembalakan liar (aspek hukum), melaporkan kepada yang berwajib bila mengetahui
terjadi perusakan lingkungan (aspek hukum), ikut serta usaha menjaga keamanan
lingkungan sekitar/siskamling (aspek hukum). menjaga kerukuan antar warga, (nilai
kebersamaan), sehingga bentuk usaha bela negara dapat dilakukan sesuai dengan
profesi masing-masing.
Sedangkan bela negara dalam kondisi perang berarti berjuang untuk memper-tahankan
diri dari invansi negara lain terhadap kedaulatan negara.
Komponen Bela Negara
Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan dan Keamanan negara, disebutkan
komponen bela negara ada dua, yaitu komponen
utama dan komponen pendukung. Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan Gbr 6 TNI sebagai unsur utama Bela Negara
A. Pendahuluan 1. Melakukan absensi dengan cara bertanya pada siswa yang tdak
(10 menit) masuk hari ini.
2. Mengajak siswa bernyanyi bersama “Rayuan Pulau Kepala “
Tanah airku indonesia negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa sejak dulu kala
Me…lambai - lambai nyiur di pantai
Berbisik-bisik raja klana memuja pulau yang indah permai
Tanah airku indonesia.
3. Mengajukan pertanyaan penjajakan terhadap materi pembelajaran
yang akan di bahas
4. Menyampaikan topik pembahasan hari ini dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
IX. Penilaian
a. Tes Uraian.
b Non Tes : Pengamatan Sikap Perilaku dalam proses pembelajaran.
Petunjuk Penskoran:
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor
1.
Misal : Abdi Nugroho memperoleh skor 24, berarti nilai yang diperoleh adalah
24
X 100 = 96
25
Instrumen Non Tes:
Penilaian sikap dilakukan pada saat proses pembelajaran.
Gbr 3 Alusista pertahanan wilayah darat Gbr 4 Alusista pertahanan wilayah udara
Gbr 5 Alusista pertahanan wilayah laut Gbr 6 TNI sebagai unsur utama
Bela Negara
7. Menampilkan diri dalam tindakan usaha bela negara di berbagai llingkungan dapat
digolongan pencegahan korupsi
Pendidikan karakter yang ditanamkan nilai kepedulian , rasa tanggung jawab, rela berkorban,
cinta tanah air,
V. Materi Pembelajaran
Keikutsertaan dalam menjaga keamanan llingkungan merupakan bentuk tanggung jawab dan
kepedulian sebagai warga negara dalam usaha bela negara. Baik di llingkungan rumah,
sekolah, masyarakat, dan negara. Wujudnya adalah ikut serta menjadi HANSIP, menjaga
siskamling.
2. Turut serta dalam menjaga kelestarian llingkungan,
Menjaga kelestarian llingkungan harus diwujudkan, sebab akan tercipta keseimbangan alam.
Tindakan tidak membuang limbah pabrik, oli bekas, limbah rumah tangga, limbah kimia di
sembarang tempat merupakan keikutsertaan dalam usaha bela negara. Karena itu hukumnya
wajib bagi setiap warga negara, badan usaha, negara dan lain sebagainya untuk menjaga
kelestarian llingkungan sekitar. Pelanggaran terhadap llingkungan dapat di tuntut dengan UU
Llingkungan Hidup (aspek hukum) Ini sejalan dengan nilai kepedulian, artinya setiap orang,
badan usaha dan negara harus secara bersama-sama turut serta melestarikan llingkungan
sebagai wujud usaha bela negara.
3. Turut serta dalam kerja bakti membersihkan llingkungan,
Mengabdikan diri secara ikhlas ketika dilakukan kerja bakti di llingkungan tempat tinggal dapat
dikatagorikan upaya bela negara. Karena dengan bersihnya llingkungan akan berdampak
terciptanya kesehatan masyarakat. Ini berarti tindakan kerja bakti jelas-jelas demi kepentingan
umum (aspek politik) demi terciptanya kesehatan masyarakat. Tindakan ini sesuai dengan
kepedulian, tanggung jawab dan keber-samaan.
4. Turut serta menjadi sukarelawan pada bencana alam
Sukarelawan adalah bentuk pengabdian seseorang yang dilandasi keikhlasan membantu orang
lain yang terkena bencana. Bencana yang akhir-akhir ini terjadi akibat ulah segelintir orang yang
tidak bertanggung jawab akibat dari kerusakan alam sekitar (aspek hukum) atau salah
penggunaan keperuntukan tanah. Merusak ling-kungan dapat dikatagorikan tindakan korupsi
dan ini bertentangan dengan upaya bela negara dari kerusakan llingkungan. Banjir, tanah
longsor, tidak lain disebabkan kerusakan llingkungan. Ketika terjadi bencana seperti tersebut,
diperlukan orang atau organisasi maupun lembaga yang secara ikhlas kerja keras dan
bersama-sama dan peduli untuk membantu penduduk, warga yang terkena bencana.
5. Masuk menjadi TNI, HANSIP.
TNI adalah komponen utama dalam usaha bela negara, sedangkan HANSIP sebagai
komponen pendukung. Hal ini sesuai UU No. 3 Tahun 2002. Masuk menjadi TNI dan HANSIP
adalah bentuk usaha bela negara. Keikhlasan dan panggilan rasa tanggung jawab setiap warga
negara dalam mempertahankan dan menjaga keamanan hak dan kewajiban setiap warga
negara.
6. Menjadi petugas penjaga Taman Nasional.
Keberadaan taman nasional penting dipertahankan, karena untuk menjega kelestarian flora dan
fauna. Bila diamati jumlah flora maupun fauna saat ini semakin berkurang, dan akibatnya terjadi
ketidakseimbangan antara flora dan fauna. Lihat saja di Sumatra, karena kerusakan hutan,
maka fauna seperti Babi Hutan, Gajah, Kera dan lain sebagainya sering menyerang tanaman
penduduk, Keikutsertaan sebagai penjaga taman nasional berarti berpartisipasi nyata usaha
bela negara. Namun demikian diperlukan kerjasama, tanggung jawab dan kepedulian semua
pihak untuk menjaga kerusakan taman nasional (aspek hukum) dari tangan-tangan jahil
segelintir orang.
7. Turut serta menjadi pengawas pantai
Garis pantai Indonesia adalah terpan-jang di dunia, karena itu diperlukan perhatian tersendiri.
Pengawas pantai diperlukan karena rawan penyelundupan (aspek hukum) seperti yang pernah
terjadi di Teluk Anyer telah terjadi penyelundupan bahan pembuat sabu, rawan penyelundupan
barang dari luar dengan modus memalsukan dokumen importir (aspek hukum) seperti yang
terjadi di Tanjung Priuk, dan Tanjung perak. Oleh karena itu diperlukan pengawas pantai.
8. Tindakan usaha bela negara di berbagai llingkungan dapat digolongan pencegahan korupsi.
Di llingkungan rumah:
* menjaga kebersihan rumah, merawat, menjaga dan melestarikan tanaman,
* menjaga keamanan, saling bekerjasama, menciptakan kerukunan
Di llingkungan sekolah:
* menjaga kebersihan sekolah, merawat, menjaga dan melestarikan tanaman di sekolah,
* menjaga keamanan, saling bekerjasama, menciptakan kerukunan antar warga sekolah.
* selalu tepat waktu, belajar dengan tekun, tidak diskriminasi dalam memilih teman sekolah.
* Mentaati peraturan di sekolah.
Di llingkungan masyarakat:
* menjaga keamanan di masyarakat.
* menciptakan menciptakan sudah ikut serta dalam usaha pencegahan korupsi
MEDIA PEMBELAJARAN
GAMBAR DAN LEMBAR INFORMASI
Perhatikan gambar dan bacalah informasi dibawahnya. Catatlah hal-hal yang
kalian anggap penting!
Gbr 3 Alusista pertahanan wilayah darat Gbr 4 Alusista pertahanan wilayah udara
Gbr 5 Alusista pertahanan wilayah laut Gbr 6 TNI sebagai unsur utama
Bela Negara
A. Pendahuluan 1. Guru mengecek kehadiran dengan cara bertanya pada siswa yang
(10 menit) masuk hari ini.
2. Mengajak siswa bernyanyi bersama Bagimu Negeri
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami………….
B. Inti a. Eksplorasi
(60 menit)
1. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang dipaparkan
guru berupa gambar-gambar tentang Peta Indonesia, tanaman yang
subur, lautan yang luas , hutan yang luas, budaya daerah, alutista,
prajurit TNI, Hansip dan pendidikan dsb.
2. Meminta siswa untuk membentuk pasangan belajar.
3. Siswa ditugasi untuk membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Jelaskan perilaku turut serta dalam menjaga keamanan
llingkungan,
2. Jelaskan perilaku turut serta dalam menjaga kelestarian
lingkungan,
3. Sebutkan perilaku turut serta dalam kerja bakti membersihkan
llingkungan,
4. Sebutkan Tindakan yang anda lakukan jika melihat kerusakan
X. Penilaian
a. Tes Uraian.
b Non Tes : Pengamatan Sikap Perilaku dalam proses pembelajaran.
Petunjuk Penskoran:
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor
1.
Misal : Abdi Nugroho memperoleh skor 24, berarti nilai yang diperoleh adalah
24
X 100 = 96
25
Instrumen Non Tes:
Penilaian sikap dilakukan pada saat proses pembelajaran.
Gbr 3 Alusista pertahanan wilayah darat Gbr 4 Alusista pertahanan wilayah udara
Gbr 5 Alusista pertahanan wilayah laut Gbr 6 TNI sebagai unsur utama
Bela Negara
Peran serta masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan kebijakan publik yang dapat mencegah
tindakan korupsi :
Ditengan upaya pembangunan Nasional kebijakan publik yang mengarah kepada pelanggaran hak-hak
masyarakat yang dilakukan pejabat eksekutif di daerah, maupun lembaga legislatif dan yudikatif.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dapat berwujud dalam bentuk terhadap pengawasan
pelaksanaan kebijakan publik di daerah. Hal ini dapat berdampak positif terhadap pemerintah dalam
menjalankan kebijakannya sehingga tidak merugikan kepentingan masyarakat.
Upaya pengawasan tersebut sangat penting artinya apabila dapat mencegah perilaku penyimpangan
yang melawan hukum. Sebagai contoh :
1. Mengawasi pelaksanaan kebijakan publik yang cenderung mengarah pada tindakan korupsi
2. Melaporkan pelaksanaan kebijakan publik yang dapat mengarah pada tindakan korupsi
VI. Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran aktif dan contektual
2. Strategi : Cooperative Learning teknik kelompok Ahli (jigsaw)
3. Metode : Restas (pemberian tugas), diskusi
VII.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.
PERTEMUAN I
A. Pendahuluan 1. Melakukan absensi dengan cara bertanya pada siswa yang tdak
(10 menit) masuk hari ini.
2. Mengajukan pertanyaan penjajakan terhadap materi pembelajaran
yang akan di bahas
3. Menyampaikan topik pembahasan hari ini dan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
B. Inti Ekplorasi
(60 menit)
1. Guru meminta siswa untuk membaca atau mengamati gambar yang
dipaparkan tentang kebijakan sidang DPR, gedung DPR, pasar,
PKL, gambar lalu lintas
2. Meminta siswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil @ 5
orang
Kelompok Kelompok
Kooperatif I Kooperatif II
A1, B1, C1, D1, E1 A2, B2, C2, D2, E2
A3, B3, C3, D3, E3 A4, B4, C4, D4, E4 A5, B5, C5, D5, E5
elaborasi
Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-
masing anggota kelompok kooperatif berbeda, yaitu:
Tugas individu : 5 tugas (tugas A, B, C, D dan E)
Siswa ditugasi untuk membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Menjelaskan Hakikat kebijakan publik
2. Menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam
perumusan kebijakan publik
3. Menunjukkan peran serta masyarakat dalam perumusan
kebijakan publik di daerahnya
4. Mendeskripsikan dampak tidak aktifnya masyarakat dalam
perumusan kebijakan publik.(tumbuhnya kehidupan demokrasi,
tumbuhnya kreativitas daerah)
5. Menunjukkan peran serta masyarakat dalam pengawasan
pelaksanaan kebijakan publik yang dapat mencegah tindakan
korupsi;
3. Meminta siswa menemui anggota kelompok lain yang
mempunyai tugas yang sama untuk belajar bersama menjadi
ahli informasi dan merencanakan cara memberikan informasi
ke kelompok semula.
Kelompok ahli II
Kelompok IV
Kelompok V
A3, B3, C3, D3, E3 A4, B4, C4, D4, E4 A5, B5, C5, D5, E5
konfirmasi
kegiatan belajar selanjutnya se tiap anggota kelompok untuk
menginformasikan hasil tugas kelompok sekaligus memberi
tanggapan dari anggota kelompok semula.
IX. Penilaian
a. Tes Uraian.
b Non Tes : Pengamatan Sikap Perilaku dalam proses pembelajaran.
Petunjuk Penskoran:
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor
1.
Misal : Abdi Nugroho memperoleh skor 24, berarti nilai yang diperoleh adalah
24
X 100 = 96
25
V. Materi Pembelajaran
1. Dampak globalisasi di bidang ekonomi
2. Dampak globalisasi di bidang sosial budaya.
3. Dampak globalisasi di bidang teknologi informasi
4. Dampak globalisasi di bidang politik.
5. Dampak globalisasi di bidang pertahanan dan keamanan.
6. Contoh dampak globalisasi yang mendorong tindakan korupsi
Dalam bidang sosial dan budaya, dampak globalisasi antara lain adalah meningkatnya
individualisme, perubahan pada pola kerja, terjadinya
pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Saat ini
di kalangan generasi muda banyak yang kehilangan jati
dirinya. Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup ala
Gbr 2 Dampak Globalisasi tempat Barat yang belum
tinggal di apartemen
tentu cocok jika
diterapkan di Indonesia, seperti berganti-ganti
pasangan, muncul club by cicle, club motor gede
(moge), club of ROAD, hedonisme atau hidup
Gbr 3 globalisai di bidang teknologi pendidikan
boros (aspek ekonomi) dan ini jelas-jelas
bertentangan dengan nilai kesederhanaan.
Namun di sisi lain globalisasi juga dapat mempercepat perubahan diberbagai bidang
termasuk pendidikan dan pola kehidupan bangsa. Misalnya melahirkan pranata-pranata
atau lembaga-lembaga sosial baru seperti Lembaga Swadaya Masya-rakat (LSM),
organisasi profesi dan pasar modal, dsb. Perkembangan cara berpakaian, tampilan seni
dan ilmu pengetahuan turut meramaikan kehidu-pan bermasyarakat.
Dalam bidang politik, dampak globalisasi antara lain adalah dengan perubahan sistem
kepartaian yang dianut di Indonesia, sehingga memunculkan adanya partai-partai baru;
Di samping sistem kepartaian, kesadaran akan
perlunya jaminan perlindungan hak asasi manusia
HAM), terjadinya perubahan sistem konstitusi dan
ketatanegaraan kita, yang pada akhirnya juga
merubah pelaksanaan pemilihan umum secra
Gbr 4 Dampak globalisasi di bidang politik
langsung, baik untuk memilih untuk anggota–anggota
parlemen, Presiden dan Wapres, Gubernur dan
Wagub serta Bupati dan Wabup/ Walikota dan Wakil Walikota.
Tetapi kita harus waspada karena adanya perubahan tersebut akan dapat menim-
bulkan pertentangan dalam masyarakat, karena tidak semua masyarakat mema-
haminya.
Akibat globalisasi akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang seperti gaya hidup
dan pola hdup, seperti konsumtif dan pemborosan (aspek ekonomi), sering terjadi
persaingan yang tidak sehat (aspek ekonomi) karena pengaruh liberalisme dan
kapitalisme. Dampak dibidang teknologi informasi, seperti kecepatan mengakses
inofmrasi dan komunikasi juga membawa pengaruh
terhadap aktivitas manusia, perilaku sosial budaya
manusia.
Untuk itulah kita dituntut untuk bisa menentukan sikap yang bijaksana, yaitu menerima
atau menghindar dari pengaruh globalisasi. Agar kita tidak kehilangan jati diri bangsa
sebagai bagian dari masyarakat dunia, maka kita harus memegang teguh norma-norma
(aspek hukum) yang berlaku di masyarakat dan jiwa nasionalisme dan patriotisme. Itu
benteng kita agar tidak tergerus dan terhanyut oleh dampak globalisasi. Oleh karena itu
sikap kearifan, kerja keras, kejujuran, dan kemandirian seseorang dalam mensikapi
dampak globalisasi benar-benar diperlukan, seperti tidak menyimpang terhadap aturan
yang berlaku (aspek hukum), tidak berpoya-poya (aspek ekonomi) serta pemborosan
yang bertentangan dengan nilai kesederhanaan.
VI. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran aktif dan contektual
2. Strategi : PROBLEM SOLVING MEETTING
3. Metode : Resitasi (pemberian tugas), tanya jawab, dan diskusi
IX. Penilaian
1. Tes Urian.
Jawablah secara singkat, jelas dan benar pertanyaan berikut ini.
a. Coba jelaskan dampak globalisasi di bidang ekonomi
b. Deskripsikan dampak globalisasi di bidang sosial budaya
c. Deskripsikan dampak globalisasi di bidang politik.
d. Jelaskan dampak globalisasi di bidang pertahanan dan keamanan.
e. Berikan contoh dampak globalisasi yang mendorong tindakan korupsi.
Petunjuk Penskoran:
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4,
cukup sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna
diberi skor 1.
23
X 100
Uraian yang didapat adalah = 25 = 92
2. Non Tes: Pengamatan Sikap Perilaku dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non Tes:
Gbr. 1 Alat komuniasi yang canggih Gbr 2 Alusista udara, darat dan laut
Gbr 3 Globalisasi tempat tinggal di apartemen Gbr 4 Dampak globalisasi di bidang pendidikan
Gbr 5 Kerja bakti seakan pudar ditelan Gbr 6 Dampak globalisai di bdaing ekonom
globalisasi pasar tradisional verus pasar mdern
3. Menunjukkan contoh perilaku yang mendorong tindakan korupsi akibat negatif dampak
globalisasi
V. Materi Pembelajaran
1. Sikap menerima atau menolak globalisasi
2. Cara membentengi diri dari dampak globalisasi.
3. Perilaku yang mendorong tindakan korupsi akibat negatif dampak globalisasi
Globalisasi ekonomi tidak lepas dari pemilik modal besar. Kaum pemilik modal besar atau disebut
kapitalis diharapkan mau menanamkan modal (investasi) di Indonesia. Karena dengan masuk
modal asing berupa investasi di pabrik, perusahaan, jasa dan pariwisata dll. akan mendatangkan
keuntungan bagi rakyat dan bangsa Indonesia. Disamping keuntungan pajak juga terciptanya
lapangan pekerjaan yang pada akhirnya dapat menimbulkan kesejahteraan rakyat Namun yang
perlu diwaspadai dalam perkembangannya ekonomi sistem kapitalis ini dapat berkembang
menjurus persaingan yang tidak sehat, karena timbulnya persaingan tidak sehat (aspek ekonomi)
dan mengabaikan unsur etika dan moral dan ketentuan yang berlaku (aspek hukum). Dimana yang
modalnya kuat akan menguasai yang modalnya lemah, ini sangatbertentangan asas ekonomi
kerakyatan seperti di Indonesia yaitu lebih mengutamakan kepentingan rakyat (aspek politik)
/umum (aspek politik) yang berasas ekonomi kekeluargaan dan dilandasi oleh nilai-nilai
kebersamaan, kebijaksanaan dan keadilan, oleh karena itu ada sikap yang menolak globalisasi.
Untuk mengatasi munculnya persaingan tidak sehat (aspek ekonomi) dan ekonomi pasar bebas,
akhirnya pemerintah harus ikut mengaturnya melalui regulasi atau aturan aturan terhadap pasar,
seperti pemerintah ikut mengatur harga impor barang-barang komoditi seperti gula, harga gabah,
harga minyak, dsb.
Tanpa ikutsertanya pemerintah mengatur harga dan produk luar yang masuk ke Indonesia, hal
tersebut jelas akan sangat merugikan produk dalam negeri, karena produk dalam negerinya tidak
akan mampu bersaing dengan produk negara maju. Bagi masyarakat yang pola hidup konsumtif,
atau boros (aspek ekonomi) akan langsung menggunakan apa saja yang datang dari negara lain,
karena barangkali itu yang dianggap paling baik, juga sebagai pertanda sudah memasuki
kehidupan yang modern. Sehingga ia mau menerima dampak globalisasi tersebut.
Jika dilihat dari kacamata yang positif, maka globalisasi akan mempunyai dampak yang
menyenangkan, karena dengan globalisasi dbidang ekonomi, orang akan secara mudah
memperoleh barang yang dibutuhkan manusia, membuka lapangan kerja bagi yang memiliki
keterampilan, dapat mempermudah proses pembangunan industri, juga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Namun kalau tidak diwaspadai dan pengendalian diri akan
menghancurkan tatanan sosial yang sudah mapan. Karena diperlukan cara membentengi diri dari
dampak globalisasi itu.
Globalisasi yang merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang bersifat mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah, akan memberikan dampak baik yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif. Semua aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi maupun hankam
akan terkena dampaknya. Menghindar atau bersifat tertutup dari dampak globalisasi adalah
menjadi tidak mungkin, karena kita adalah bagian dari masyarakat dunia.
Untuk itu kita harus mempunyai sikap untuk membentengi diri dalam menghadapi globalisasi,
sehingga kita tidak terhanyut dalam menghadapi dampak globalisasi yang bersifat negatif.
Benteng diri terhadap dampak globalisasi yaitu menanamkan jiwa nasionalisme, patriotisme,
melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, saling pengertian, toleransi kebersamaan,
saling tolong-menolong masih sangat diperlukan untuk seluruh bangsa Indonesia, dan yang tidak
kalah penting keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita lebih siap dalam
menghadapi godaan dari dampak globalisasi.
Dalam melakukan kerjasama dengan bangsa bangsa lain di dunia maka Indonesia melakukan
politik luar negeri yang berdasarkan kepada kepentingan nasionalnya. Sehingga setiap kegiatan
dalam percaturan internasional tidak akan merugikan kepentingan nasionalnya. Kerjasama dengan
bangsa lain di dunia dilakukan dengan prinsip kesetaraan, dan berkeadilan saling menghormati dan
yang menguntungkan bersifat bebas dan aktif. Dengan demikian bangsa Indonesia akan mampu
bersaing secara sehat dengan bangsa lainnya di muka bumi dan mewujudkan tujuan nasionalnya
dengan baik.
Dampak globalisasi di bidang ekonomi, teknologi dan keuangan adalah membanjiirkan barang,
jasa dan produk dari luar ke Indonesia. Sehingga dengan mudah orang memperoleh untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal kebutuhan manusia setiap hari terus meningkat
seakan tiada habis dan dan berakhir. Hal ini akan dapat menimbulkan dorongan, bahkan
perilaku korup. Seperti pemborosan menggunakan barang jasa milik negara (aspek ekonomi),
penggelapan pajak (aspek hukum) dsb. Dengan telpon atau handpone orang bisa melakukan
persekongkolan kejahatan (aspek hukum) seperti Artalia Suryani yang menyuap oknum jaksa
Urip, ini tidak lain akibat negatif globalisasi di bidang teknologi. Melalui handpone digunakan
untuk transaksi narkoba yang jelas-jelas melanggar UU Narkotika (aspek hukum). Perilaku-
perilaku tersebut harus dihindari, karena perilaku tersebut termasuk tindakan korupsi.
.
VI. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran aktif dan contektual
2. Strategi : PROBLEM SOLVING MEETTING
3. Metode : Resitasi (pemberian tugas), tanya jawab, dan diskusi
VII.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan 1. Melakukan absensi dengan cara bertanya pada siswa yang tdak
(10 menit) masuk hari ini.
2. Guru melakukan apersepsi terhadap topik pembahasan hari ini
dengan mengajukan pertanyaan tentang hakikat dan pentingnya
hukum bagi warga negara.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
B. Inti a. Eksplorasi
(60 menit) 1. Guru memberikan ilustrasi dampak penggunaan alat komunikasi
yang canggih Handpone bagi manusia.
2. Guru dan siswa menentukan masalah yang harus dipecahkan
sebagai dampak globalisasi.
3. Guru meminta siswa membentuk kelompok diskusi @ 4-6 orang.
4. Tiap kelompok diminta memecahkan “dampak globalisasi” bidang:
Kelompok I : Bagaimana sikap kita dalam menerima
dampak globalisasi
Kelompok II : Bagaimana sikap kita dalam menolak
dampak negative globalisasi
Kelompok III : Bagaimana cara membentengi diri dalam
menghadapai dampak globalisasi
Kelompok IV : Sebutkan beberapa contoh akibat negative
globalisasi yang dapat mendorong perilaku
korupsi
b.Elaborasi
c. Konfirmasi
IX. Penilaian
1. Tes Urian.
Jawablah secara singkat, jelas dan benar pertanyaan berikut ini.
Petunjuk Penskoran:
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4,
cukup sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna
diberi skor 1.
23
X 100
Uraian yang didapat adalah = 25 = 92
2. Non Tes: Pengamatan Sikap Perilaku dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non Tes:
Gbr. 1 Alat komuniasi yang canggih Gbr 2 Alusista udara, darat dan laut
Gbr 3 Globalisasi tempat tinggal di apartemen Gbr 4 Dampak globalisasi di bidang pendidikan
Gbr 5 Kerja bakti seakan pudar ditelan Gbr 6 Dampak globalisai di bdaing ekonom
globalisasi pasar tradisional verus pasar mdern
3. Menampilkan peran serta dalam berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri.
4. Menghindari perilaku yang yang tidak sesuai dengan prinsip pencapaian prestasi diri karena
tergolong korupsi
.
IV. Tujuan Pembelajaran:
Melalui kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi siswa dapat:
tergolong korupsi
V. Materi Pembelajaran
4..Perilaku yang harus dihindari dalam mencapai prestasi diri karena tergolong korupsi
Di bidang ekonomi, banyak warga negara kita yang ahli ekonomi seperti Kwik Kyan Gie, Sri
Mulyani, Budiono dsb. Dengan keahlian di bidangnya, diharapkan ikut serta dalam memajukan
bangsa ini dibidang ekonomi. Itulah merupakan prestasi diri, karena keahliannya untuk memajukan
dan kesejahteraan kepentingan umum/rakyat (aspek politik). Tetapi prestasi yang ditujukan untuk
kepentingan pribadi (aspek politik) semata seperti dugaan kasus yang ditunjukkan Gayus
Tambunan, itu yang harus diperangi di bumi Indonesia ini. Karena melanggar hukum (aspek
hukum) dan bertentangan dengan semangat kebersamaan, nilai keadilan, tanggung jawab dan
kesederhanaan serta kejujuran
Perilaku yang harus dihindari dalam mencapai prestasi diri karena tergolong korupsi
Apapun profesinya dalam mencapai prestasi harus dicapai melalui persaingan yang sehat
(aspek ekonomi) dan dilandasi kejujuran dan kerja keras, dan dicapai sesuai peraturan yang
berlaku (aspek hukum). Sedangkan perilaku yang harus dihindari dalam mencapai prestasi diri,
karena termasuk tindakan korupsi antara lain melakukan persekongkolan dalam mencapai
prestasi diri (aspek politik), mengabaikan kepentingan umum/ negara, demi kepentingan pribadi
(aspek politik) itu sudah termasuk tindakan korupsi. seperti oknum pegawai pajak, oknum
penyidik, dan oknum hakim yang diduga mereka bersepakat atau bersekongkol (aspek politik)
untuk memperoleh keuntungan pribadi masing-masing dengan jalan melanggar hukum dan
norma-norma kehidupan berbangsa dan bernegara (aspek hukum).
A. Pendahuluan 1. Melakukan absensi dengan cara bertanya pada siswa yang tdak
(10 menit) masuk hari ini.
2. Guru melakukan apersepsi terhadap topik pembahasan hari ini
dengan mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri prestasi diri
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
IX. Penilaian
1. Tes Urian.
Jawablah secara singkat, jelas dan benar pertanyaan berikut ini.
Petunjuk Penskoran:
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4,
cukup sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna
diberi skor 1.
23
X 100
Uraian yang didapat adalah = 25 = 92
2. Non Tes: Pengamatan Sikap Perilaku dalam proses pembelajaran.
Instrumen Non Tes:
Gbr. 1 Alat komuniasi yang canggih Gbr 2 Alusista udara, darat dan laut
Gbr 3 Globalisasi tempat tinggal di apartemen Gbr 4 Dampak globalisasi di bidang pendidikan