Diterbitkan oleh :
Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Dra. Hermin Rozak, M.Pd.
Pengawas Kota Bandung.
Dra. Epon Kurniasih, M.Pd.
Pengawas Kota Bandung.
Aip Syarif Hasan Effendi, M.Pd..
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Penulis Modul
Drs. R. Eryanto, M.Pd. (Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Disdik Provinsi Jawa Barat)
Neulis Rahmawati. S.Pd., M.Pd. (Guru SMAN 24 Bandung)
Layout
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dicetak oleh:
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah
Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui
penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di
seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar
di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan
ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses
belajar SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah maka
Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk
SMA Terbuka pada Tahun 2018.
Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari
Allah SWT, Aamiin.
BAB 3 ANEKDOT
a. Uraian Materi .............................................................................................................. 51
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 56
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 60
d. Referensi..................................................................................................................... 60
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 60
BAB 4 HIKAYAT
a. Uraian Materi .............................................................................................................. 63
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 73
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 74
d. Referensi..................................................................................................................... 75
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 75
Modul ini dibuat supaya peserta didik mampu belajar mandiri. Dengan menggunakan modul ini,
kesulitan yang biasa dialami oleh peserta didik SMA Terbuka dapat diatasi. Keterbatasan waktu bertatap
muka dengan guru dalam proses pembelajaran tidak menghambat penguasaan materi pelajaran.
Peserta didik dapat belajar secara mandiri karena langkah-langkah pembelajaran dan materi disajikan
dengan lengkap. Oleh karena itu, peserta didik akan memiliki keterampilan menggali informasi materi
dan dapat mengembangkannya secara mandiri, tidak selalu harus bergantung kepada guru.
Modul ini dapat digunakan oleh siswa dengan mudah dalam mempelajari materi Bahasa
Indonesia. Penyajian materi dalam modul ini diawali dengan mencantumkan kompetensi dasar (KD) dan
indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang harus dikuasai peserta didik. Uraian materinya disajikan
sesuai dengan urutan KD dan IPK. Pada akhir pembelajaran, peserta didik dapat mengukur ketercapaian
penguasaan materi dengan berlatih menjawab soal-soal yang harus dikerjakan setelah selesai
mempelajari setiap bab dalam modul ini. Ketercapaiannya dapat terlihat dengan mencocokkan kunci
jawaban sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam modul ini. Sumber materi yang disajikan akan
meningkatkan kecerdasan literasi siswa. Penguasaan kosakata peserta didik akan lebih kaya dengan
disajikan daftar istilah yang terdapat pada setiap akhir bab modul ini.
Sesuai dengan fungsinya, semoga modul ini dapat membantu peserta didik dalam mempelajari
materi secara mandiri dan dapat menguasai materi dengan cepat, mudah, serta tuntas.
Deskripsi
Modul ini berisi hal-hal detail mengenai pembelajaran yang dilakukan mulai dari tujuan,
perencanaan, materi pembelajaran, hingga evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran.
Peserta didik atau siswa sendiri yang akan menerapkan seluruh kegiatan maupun panduan
langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembelajaran yang menggunakan modul ini.
Prasyarat
Untuk dapat memahami modul ini peserta didik diharapkan membaca dan mencoba
memahami materi serta menjawab latihan soal. Selanjutnya mampu menerapkan, menguraikan
pengertian, fungsi, ciri bahasa, struktur, kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks
Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku). Hal ini dimaksudkan agar tujuan
dari materi yang dipaparkan dapat tercapai secara optimal dan siswa dapat menguasai materi
lebih dalam lagi.
Panduan Belajar
a) Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan
dalam mempelajari materi ini.
b) Bacalah materi ini dengan saksama sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik.
c) Kuasai materi bagian per bagian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
d) Kerjakan lembar kegiatan peserta didik yang sudah disediakan dengan sungguh-
sungguh.
2) Peran Guru
a) Membimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Membantu dalam mencari sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi.
c) Memahami siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami isi materi.
Tujuan Akhir
Cek Kemampuan
1. Apakah kalian mengenal definisi berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks
Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan fungsi, karakteristik, dan arti penting berbagai teks
(Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan
Ikhtisar Buku)?
3. Apakah kalian dapat menjelaskan struktur dan kaidah berbagai teks (Teks Laporan
Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)?
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Teks Laporan Hasil Observasi ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menentukan isi pokok dan hal-hal yang dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.
2. Menentukan susunan atau struktur teks laporan hasil observasi.
3. Menafsirkan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi.
4. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi.
Kegiatan 1:
Sebelum mempelajari lebih lanjut Teks Laporan Hasil Observasi, ada baiknya Anda baca
dengan saksama teks laporan berikut.
Tumbuhan Langka di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan
sumber daya alamnya. Berbagai jenis tumbuhan
hidup di Indonesia. Hal ini disebabkankan Indonesia
dikenal sebagai negara yang subur, berada pada
iklim tropis. Walaupun demikian, masih terdapat
beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah.
Hal ini disebabkan karena aktivitas manusia dalam
menebang hutan secara liar, perubahan iklim, dan
lain sebagainya.
Berdasarkan teks berjudul “Tumbuhan Langka di Indonesia” tersebut, hal apakah yang
dilaporkan? Apakah jenis-jenis tumbuhan langka dilaporkan secara sendiri-sendiri atau dalam
satu bahasan?
Nah, bila memperhatikan contoh teks laporan hasil observasi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Laporan Hasil Observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau
melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga
disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan
kriteria tertentu. Dalam teks laporan hasil observasi digambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum
seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam
semesta. Teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.
Sekarang cobalah Anda cermati, penanda atau ciri-ciri apa yang dapat Anda temukan
dari teks laporan tersebut? Jika kita cermati maka ada beberapa hal yang menjadi penanda teks
laporan hasil observasi, antara lain: 1) bersifat objektif, global, universal; objek yang
dibicarakanatau dibahas merupakan objek tunggal; 2) ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan
pengamatan yang telah dilakukan; 3) informasi teks merupakan hasil penelitian yang sudah
terbukti kebenarannya; 4) adanya saling berkait dengan hubungan berjenjang antara pokok
Setelah memahami pengertian, ciri-ciri, dan struktur teks laporan hasil observasi,
marilah kita cermati kebahasaannya. Cobalah Anda data penggunaan jenis katanya, istilah-
istilah yang terdapat di dalamnya, pemakaian kata penghubungnya (konjungsi), ataupun bentuk
kalimatnya. Sudah menemukan?
Ya, secara umum penanda kebahasaan dari teks laporan hasil observasi antara lain:
Kegiatan 2:
Setelah Anda memahami pengertian, ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan teks laporan
hasil observasi, kini saatnya Anda berlatih untuk memahami atau menginterpretasi sebuah teks
laporan hasil observasi. Dalam menginterpretasi isi laporan hasil observasi, Anda dapat
melakukannya dengan mencoba menemukan gagasan pokok dari tiap paragraf yang ada. Ini
penting dilakukan karena isi dari teks akan terjabarkan atau dijelaskan oleh kalimat-kalimat
dalam paragraf dan setiap paragraf pasti memiliki gagasan pokok. Gagasan pokok di setiap
paragraf diwakili oleh kalimat pokok (kalimat utama) yang diperjelas oleh kalimat-kalimat
penjelasnya.
Untuk latihan, cobalah Anda cermati teks laporan hasil observasi berikut kemudian
cobalah Anda kerjakan tugas yang ada!
Wayang
Kalimat “Wayang adalah seni pertunjukkan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia” pada paragraf pertama tersebut merupakan kalimat pokok atau kalimat
utama yang sekaligus merupakan gagasan pokok, sedangkan kalimat selanjutnya merupakan
kalimat penjelasnya.
Untuk selanjutnya, sebelum Anda menyimpulkan isi laporan, ada baiknya Anda berlatih
menemukan gagasan pokok dari tiap paragraf (paragraf ke-2 s.d. ke-9) isi teks laporan berjudul
Setelah menemukan semua gagasan pokok setiap paragraf dalam teks laporan hasil
observasi di atas, sekarang gabungkanlah kalimat-kalimat itu dengan konjungsi yang tepat.
Nah, bila sudah selesai coba bandingkanlah hasil ringkasan yang Anda buat dengan
contoh ringkasan teks Wayang berikut ini.
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
beragam jenis. Wayang wong adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan
langsung oleh orang. Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka
kayu. Ada juga wayang suket, yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar
atau wayang plastik berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi
kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan, antara lain sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Tugas
Untuk memperkuat pemahaman cobalah jawab pertanyaan berikut!
1. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
2. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?
Apakah ada yang masih belum Anda pahami? Bila ada hal yang belum Anda pahami
dengan benar, cobalah tanyakan kepada guru bina pada saat pembelajaran tatap muka di kelas.
Untuk mengetahui pemahaman Anda berkenaan dengan topik materi dalam KD 3.1. dan
4.1. maka jawablah pertanyaan berikut!
A. Petunjuk : untuk soal nomor 1 sd 10 berikut, pilihlah satu jawaban yang benar dengan
memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E.
1. Teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil
pengamatan disebut....
A. teks eksposisi
B. teks anekdot
C. teks laporan hasil observasi
D. teks negosiasi
E. teks prosedur kompleks
2. Teks laporan hasil observasi disebut juga....
A. teks deskripsi
B. teks klasifikasi
C. teks eksposisi
D. teks prosedur kompleks
E. teks cerita
3. Walaupun demikian, masih terdapat beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah.
Makna istilah spesies dalam kalimat tersebut adalah ....
A. varietas
B. kelas
C. jenis
D. suku
E. klasifikasi
6. Bagian kalimat dalam paragraf-paragraf teks berjudul “Musim” di atas yang merupakan
bagian pernyataan umum, yaitu....
A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun yang biasanya didasarkan pada
bentuk iklim yang luas.
B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah.
D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson.
7. Kalimat dalam teks “Musim” di atas yang merupakan bentuk kalimat definisi, yaitu ...
A. Musim adalah salah satu pembagian utamadalam tahun, yang biasanya didasarkan pada
bentuk iklim yang luas.
B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah.
D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson.
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan.
Sampah di bumi ini akan terus bertambah selama
masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia
maupun alam. Berdasarkan sifat dan bentuknya,
sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik
dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk.
Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daun-daunan. Sampah ini dapat
diolah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan
atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.
Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta dan
Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab
pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua.
1. http://www.dosenpendidikan.com/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian-tujuan-fungsi-
ciri-sifat-struktur-kaidah-kebahasaan-penyusunan/
2. http://www.yuksinau.id/teks-laporan-hasil-observasi/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru. Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Sobandi. 2016. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri: Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id
Meteorologi : ilmu pengetahuan tentang ciri-ciri fisika dan kimia atmosfer (untuk
meramalkan keadaan cuaca).
Nomina (kata benda) : kelas kata yang merujuk pada benda atau yang dibendakan; kata yang
tidak dapat digabung/bergabung dengan kata tidak.
Pancaroba : peralihan musim; peralihan antara musim kemarau dan musim hujan;
keadaan yang tidak menentu
Suket : rumput
Tujuan Pembelajaran
Sekarang, cobalah melanjutkan analisis isi pidato di atas dengan mengisi tabel berikut ini.
Pendapat yang Disampaikan Argumen yang Disampaikan
Narkoba berbahaya bagi (1) Jumlah penyalah guna narkoba
generasi muda sebanyak 7 juta orang, dan
sebagian besar di antaranya
adalah para pelajar SMP, SMA,
bahkan SD.
(2) ______________________
(3) _______________________
Kegiatan 2
Simaklah beberapa pidato yang disampaikan dalam media elektronik, seperti televisi,
radio, dan media social, kemudian catatlah pendapat dan argumen yang disampaikan
pembicara kemudian sampaikanlah pada saat tatap muka dengan guru Anda! Selamat
mengerjakan dengan semangat!
Rekomendasi
“Ngisen-iseni” berasal dari kata “isi”, yaitu memberi isi atau mengisi “klowongan” tadi. Ngisen-
iseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil yang disebut sebagai canting isen. Aktivitas
selanjutnya adalah “nyeceki”. “Nyeceki” mempergunakan canting cecekan, hasilnya bernama
“cecekan”. Batikan yang lengkap dengan isen-isen disebut sebagai “reng-rengan”. Karena
namanya “reng-rengan”, aktivitas membatik dalam memberikan isen-isen sejak awal hingga
akhir disebut sebagai “ngengreng”. Setelah “ngengreng” selesai, keseluruhan motif yang
dikehendaki bisa terlihat. Hal ini merupakan penyelesaian yang pertama.
“Nerusi” berasal dari kata meneruskan. Fungsinya untuk mempertebal dan
memperjelas tembusan batikan pertama. Aktivitas ini merupakan penyelesaian yang kedua.
Batikan berupa “ngengrengan” dibalik permukaannya. Permukaan di sebaliknya kain ini
kemudian dicanting. Sebenarnya aktivitas ini tidak berbeda dengan “membatik kerangka”,
hanya saja dilakukan di sebaliknya kain yang sudah dicanting. Canting-canting yang
dipergunakan sama dengan canting untuk ngengreng.
Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna atau akan diberi warna yang bermacam-
macam pada waktu penyelesaian menjadi kain. Oleh karena itu, bagian-bagian yang tidak akan
diberi warna (atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain) harus ditutup dengan malam.
Cara menutupnya seperti cara membatik bagian lain dengan mempergunakan canting
tembokan. Canting trembokan bercucuk besar. Orang yang mengerjakannya disebut “nembok”
atau “nemboki”dan hasilnya disebut “nembokan”.
(Sumber: https://putrikawung.wordpress.com/category/produk-kain-batik-dengan-
pewarnaan-sintetis-product-batik-fabric-with-synthetic-dyeing/ dengan adaptasi)
Tesis
Argumentasi
Rekomendasi
Lanjutkanlah mengubah setiap paragraf dengan bahasa Anda sendiri tanpa mengubah isi
yang disampaikan penulis aslinya. Anda dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan
(jumlah paragraf dalam teks tersebut).
https://www.google.co.id/se
arch?q=foto-
foto+longsor+dan+banjir&oq
=foto-
foto+longsor+dan+banjir&aq
s=chrome..69i57.8028j0j7&so
urceid=chrome&ie=UTF-8
Argumentasi Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang
mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini
diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan
tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya
debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.
a. Upaya Rekonsiliasi
Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia
cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama- kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan
dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan
lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun,
perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada
kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan
tindakan yang patut diperbaiki serta diubah.
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup
merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi
Tesis/Pernyataan
Pendapat
Argumentasi
Argumentasi
Argumentasi
Argumentasi
Argumentasi
Penegasan Ulang
Kegiatan 1
Membandingkan Kebahasaan Dua Teks Eksposisi
Dalam teks eksposisi banyak digunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan
yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat
gagasan yang disampaikan.
No Istilah Makna
1 Polusi Pencemaran
2 habitat 1 Tempat tinggal khas bagi seseorang ataukelompok
masyarakat;
2 Bio tempat hidup organisme tertentu;tempat hidup
yang alami (bagi tumbuhandan hewan); lingkungan
kehidupan asli;
3 Geo tempat kediaman atau kehidupantumbuhan,
hewan, dan manusia dengankondisi tertentu pada
permukaan bumi;
3 _____________
4 _____________
5 _____________
6 _____________
7 _____________
Dst _____________
No Istilah Makna
1 rekonsiliasi
2 efek
3 konsep
4 _____________
5 _____________
6 _____________
7 _____________
Dst _____________
Selain menggunakan istilah dalam bidang yang dibahas, teks eksposisi juga banyak
menggunakan kata sifat.
Perhatikan contoh adjektiva yang terdapat dalam teks Pembangunandan Bencana Lingkungan
di atas dalam tabel berikut.
Temukan makna adjektiva (kata sifat) dengan menggunakan KBBI. Isikan jawabanmu pada
kolom yang telah disediakan pada tabel berikut!
punah
langka
banyak
utama
tinggi
buruk
Selain menggunakan adjektiva, dalam teks eksposisi, seperti juga dalam teks lainnya, juga
dapat kita temukan perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
Apakah Anda juga menjumpai afiksasi dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan,
khususnya kata turunan yang berasal atau berubah menjadi adjektiva?
Tugas 3
Lengkapilah analisis kata turunan dan afiksasi tersebut pada kolom berikut.
Kata Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis
Bentukan
penipisan nomina Pe(N)-an tipis Adjektiva
kepunahan nomina
kerusakan nomina
Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba.
Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau
adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi.
Perhatikan contoh kalimat verbal yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana
Lingkungan di bawah ini!
No Kalimat Jenis Kalimat Verbal
1. Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai Kalimat aktif-transitif
masalah lingkungan yang serius
Pada setiap paragraf selalu terdapat satu gagasan pokok yang juga dikenal sebagai ide
pokok, itulah yang menjadi kerangka pengembangan sebuah paragraf.
Untuk menyusun sebuah teks eksposisi, mulailah dengan mendata gagasan-gagasan
pokok yang sesuai dengan topik yang akan kita bahas. Selanjutnya, kembangkanlah gagasan-
gagasan pokok tersebut dengan gagasan penjelas agar ide yang kita sampaikan menjadi jelas
bagi pendengar atau pembaca.
Kegiatan 2
Menyusun Ulang Gagasan ke dalam Teks Eksposisi
Jika gagasan pokok di atas, Bencana kabut asap merupakan bencanamemilukan dan
gagasan penjelasnya dikembangkan dalam sebuah paragrafakan menjadi sebuah paragraf yang
padu seperti contoh di atas.
Kegiatan 3
Menyusun Teks Eksposisi
Setelah menganalisis teks eksposisi dari segi isi, struktur, dan kebahasaannya, sekarang
kamu akan berlatih menulis teks eksposisi.
https://www.google.co.id/search?q=foto-foto+longsor+dan+banjir&oq=foto-
foto+longsor+dan+banjir&aqs=chrome..69i57.8028j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
A. Pilihan Ganda
Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawabanyang benar
dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E!
. 1. Berikut ini yang merupakan pernyataan umum atau tesis dalam sebuah teks eksposisi adalah
kalimat…
A. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di setiap negara.
B. Masalah kesejahteraan guru menjadi salah satu masalah.
C. Jika dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat
tertinggal
D. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pendidikan yang seadanya.
E. Beberapa hal yang mempengaruhi mutu pendidikan.
2. Sebelum menyunting teks eksposisi, seseorang harus memahami dulu karakteristik dari teks
eksposisi. Salah satunya adalah adanya argumentasi bersifat satu sisi. Maksudnya adalah…
A. Penulis memiliki satu argumen.
B. Penulis tidak berat sebelah.
C. Penulis memihak pada satu sisi, mendukung atau menolak.
D. Penulis mendukung apa yang dibicarakan dalam tulisan.
E. Penulis menolak apa yang dibicarakan dalam tulisan.
4. Menurut saya, seorang wanita seharusnya bisa menghargai dirinya sendiri dan menjaga
kehormatannya dengan cara berpakaian sopan. Memakai pakaian sopan tidak akan
menyebabkan keresahan sosial.
Kaidah teks eksposisi yang tidak ada dalam teks di atas adalah…
A. pronomina
B. tesis
C. abstraksi
D. argumentasi satu sisi
E. argumen
8. Ciri dari sebuah teks eksposisi adalah sifatnya yang ilmiah.Cara mengetahui hal tersebut
adalah...
A. dengan fakta-fakta yang bisa dibuktikan
B. adanya data-data berupa angka
C. adanya istilah-istilah ilmiah
D. bersifat alami
E. menjelaskan masalah yang umum
10. Bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati luka bakar yang pertama adalah
mentimun dan kentang. Caranya, ambil sepotong mentimun dan kentang kemudian
haluskan. Oleskan ramuan ini pada luka bakar. Mentimun memiliki kemampuan untuk
menyerap panas sedangkan kentang sebagai anti peradangan.
Ide pokok dari dari paragraf di atas adalah…
A. mentimun dan kentang untuk luka bakar
B. cara mengobati luka bakar dengan mentimun dan kentang
C. cara mengolah mentimun dan kentang
D. kandungan mentimun dan kentang
E. efek mentimun dan kentang
B. Uraian
Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 4 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
1. Cermati dua gambar berikut, lalu uraikan menjadi sebuah teks eksposisi minimal tiga
pargraf, sehingga pembaca mendapatkan informasi yang jelas sesuai struktur dan kaidah
teks eksposisi.
Gambar 1
https://www.google.co.id/search?q=gambar+memelihara+kaktus&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwjE2LKK2JDaAhVLLY8KHVEzD_0Q_AUICigB&biw=1042&bih=494
https://www.google.co.id/search?biw=1042&bih=494&tb
m=isch&sa=1&ei=mWq8WviZJ8qBvQSD4Y_gAg&q=gambar+prose
s+hujan&oq=gambar+proses+hujan&gs_l=psy-ab.1.0.
Kiat perawatan tanaman kaktus berikut akan membantu Anda menanam tanaman
gurun yang sehat. Berikan cahaya berlimpah. Sebagian besar kaktus berasal dari padang pasir,
di mana sinar matahari berlimpah. Kaktus dalam ruangan membutuhkan cahaya yang cukup
untuk tumbuh dengan baik. Sebisa mungkin, letakkan kaktus di jendela dengan cahaya yang
tidak terhalang. Jika Anda tidak memiliki cukup cahaya yang masuk melalui jendela, dapatkan
pencahayaan ruangan dengan spektrum penuh atau lampu yang mensimulasikan sinar
matahari. Jika ruangan Anda memiliki cahaya yang redup untuk jangka waktu lama, akar
tanaman cenderung membusuk. Akibatnya mungkin juga kaktus menarik hama. Hindari suhu
yang ekstrem. Kaktus membutuhkan suhu untuk tumbuh dengan baik di dalam rumah paling
tidak sekitar 18-29 derajat Celcius. Air secukupnya. Untuk perawatan kaktus terbaik, sangat
penting untuk menghindari penyiraman tanaman yang dapat menyebabkan akar membusuk. Di
lingkungan alami, kaktus disiram hanya jika hujan turun yang sangat jarang terjadi. Jadi, kaktus
terbiasa dengan kondisi kering. Siram kaktus dengan air hangat saat tanah sudah kering. Beri
pupuk secara berkala. Untuk mempertahankan kaktus indoor yang sehat, pupuk tanaman
tersebut setiap dua bulan sekali. Kaktus merespon dengan baik pupuk dengan rasio NPK 15-15-
30.
Kompas.com dengan judul "Begini Cara Merawat Kaktus di dalam Rumah",
https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/143730721/begini-cara-merawat-kaktus-di-
dalam-rumah.
Penulis : Arimbi Ramadhiani
2. Sebutkan ide pokok paragraf tersebut!
3. Uraikan kalimat penjelas pada pargaraf tersebut!
4. Sebutkan penggunaan kata kerja pada paragraf tersebut (minimal sepuluh)!
Badan Pengembangan Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI luring) Edisi
ke-5. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://putrikawung.wordpress.com/category/produk-kain-batik-dengan-pewarnaan-
sintetis-product-batik-fabric-with-synthetic-dyeing/
https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/143730721/begini-cara-merawat-
kaktus-di-dalam-rumah
https://www.google.co.id/search?q=foto-foto+longsor+dan+
banjir&tbm=is
ANEKDOT
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks anekdot, peserta didik mampu:
2. mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat;
3. mengontruksi struktur teks anekdot; dan
4. mengontruksi kebahasaan teks anekdot.
1. Pengertian Anekdot
Anekdot adalah cerita singkat lucu, konyol, dan mengesankan tentang tokoh dan
peristiwa tertentu. Pada mulanya anekdot menceritakan tokoh-tokoh terkenal dari berbagai
bidang seperti politik, sosial, dan agama. Selain itu anekdot menceritakan peristiwa nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dewasa ini anekdot dapat juga digunakan untuk
menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.
Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara
jembatan yang rapuh. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk
mengadukan si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu
orang dapat melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.
Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia
Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim
menjawab, “Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu
ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati
beserta kudanya. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si
Tukang Pedati.” Si Tukang Kayu membela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan
saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek.” Yang Mulia Hakim berpikir,
“Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan
tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan.” Lalu, Hakim berkata
kepada pengawalnya, “Hai pengawal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya!” Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu.
Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim,
apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Kayu. Sang
Hakim menjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus
kepada si Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan
seseorang kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.” Si Penjual Kayu menjawab,
“Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yang
menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek
kepada si Tukang Kayu itu.” Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal
bawa si Pembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu.
Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun
bertanya kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang
kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya
sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga
ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan
si Pembantu harus dihukum dan memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada
pengawal, “Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya
sekarang juga!”
Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim,
“Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan
entengnya sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya
uaaaaang!!!!”
Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke
penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan
pengadilan tersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian,
peradilan ini sudah adil?” Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”.
(dikutip dari buku Bahasa Indonesia” Ekspresi Diri dan Akademik” kelas X tahun 2013)
Contoh Analisis Struktur Teks Anekdot Hukum Peradilan
Abstraksi “Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan
tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya.”
Orientasi “Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke Pasar dengan Pedatinya. Suatu
pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun.”
Krisis “Si Tukang Pedati mengadukan si Pembuat Jembatan kepada
Hakim agar dihukum karena jembatan yang dibuatnya tidak kuat. Sehingga si
Tukang Pedati jatuh ke Sungai, kuda beserta dagangannya hanyut.”
Reaksi ‘Hakim memanggil si Pembuat Jembatan, si Tukang Kayu, si Penjual Kayu untuk
diadili. Namun mereka akhirnya lolos dari tuduhan karena mereka memiliki
alasan yang cerdas. Lalu Hakim memanggil si Pembantu Penjual kayu untuk
diadili dan dipenjara. Namun hal tersebut tidak dilakukan karena Pembantu itu
terlalu gemuk dan tidak mempunyai uang.’
Koda Akhirnya Yang Mulia Hakim memenjarakan Pembantu yang berbadan pendek,
kurus, dan mempunyai uang, Sang Hakim bertanya pada khalayak ramai
yang menyaksikan pengadilan tersebut, “Saudara-saudara semua,
bagaimanakah pandangan kalian, peradilan sudah adil?” Masyarakat setempat
menjawab “Adiiil!!”
b) Oleh karena Sehingga menyebabkan orang jatuh. Oleh karena itu, kamu harus
itu dihukum dan mengganti segala kerugian (Paragraf 4).
c) Karena Si Tukang Pedati tidak terima karena mendapat kerugian (Paragraf 2).
5) Verba Material
Setelah kita analisis verb material yang ada pada teks anekdot ‘Hukum Peradilan’,yaitu :
(1) Membawa
Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya.
(2) Memanggil
Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili.
8. Bagian terjadinya masalah atau hal unik dalam struktur teks anekdot disebut....
A. krisis
B. abstraksi
C. koda
D. reaksi
E. orientasi
(dikutip dari buku Bahasa Indonesia” Ekspresi Diri dan Akademik” kelas X tahun 2013)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat
(hikayat) baik lisan maupun tulis.
Tujuan Pembelajaran
Indonesia sangat kaya dengan cerita rakyat, setiap daerah di nusantara memiliki cerita
rakyat yang menarik dan mengandung nilai-nilai kearifan yang masih relevan saat ini. Salah satu
cerita rakyat yang menarik untuk dipelajari adalah hikayat. Apakah Anda pernah membaca
hikayat? Cerita hikayat apa yang pernah Anda baca?
Ada beberapa hikayat yang berasal dari zaman peralihan Hindu-Islam, yaitu Hikayat
Puspa Wiraja, Hikayat Parang Punting, Hikayat Langlang Buana, Hikayat Si Miskin, Hikayat
Indera Bangsawan, Hikayat Indera Putra, Hikayat Indera Jaya Pahlawan, dan sebagainya.
Pada pembahasan materi hikayat, Anda akan menggali nilai-nilai kehidupan yang
terdapat dalam cuplikan hikayat. Hal tersebut akan menambah kearifan dalam diri Anda yang
dapat diterafkan dalam kehidupan Anda saat ini.
Syahdan maka Indra Jaya pun berpikir, “jikalau aku katakannya anaknya, aku ini
tiada dapat aku hendak melihat termasa segala negeri raja-raja di dalam alam ini. Tiada
aku dilepaskannya. Baik juga jangan aku katakan .” Setelah itu maka katanya. “Nama
hamba ini Indra Jaya Pahlawan. Datang hamba ini tiada tertentu, sesat ke atas gunung ini,
akan bapaku ini dari mana dan apa mulanya? Maka bapaku menjadi bintang ini?” Maka
kata Raja Bulia Kesna, “ Hai , anakku, akan Ayahanda ini asalnya raja di Negeri Syamsu
Alam Bahrul Asyikin.Nama Ayahanda ini Raja Bulia Kesna, hamba ini dari sebab ingin
hendak beranak maka hamba bertapa laki-istri empat puluh hari empat puluh malam.
Maka Ayahanda dapat alamat, katanya, ‘Pergilah engkau ambil bunga wanta di atas
mercu Gunung Bala Dewangga. ‘ setelah itu, maka Ayahanda Bunda pun pergilah
membawa Adinda Tuan ini diiringi rakyat, menteri, hulubalang Ayahanda. Maka sehingga
naik setengah gunung itu, kalakian maka hujan bertiup pun turunlah terlalu keras, hari
malam gelap gulita. Maka segala rakyat, menteri // Ayahanda pun habis diterbangkan oleh
angin kemana-mana perginya tiadalah Ayahanda tahu. Maka tinggallah Ayahanda dua laki-
istri juga.
Syahdan maka Ayahanda gagahi juga naik ke gunung ini sampai ke mercu gunung
ini. Maka ayahanda pun masuklah mandi ke dalam kolam itu. Maka terlihatlah kepada
bunga wanta dadu itu. Ayahanda berenang mengambil; setelah dapat maka Ayahanda dua
laki-istri makanlah. Setelah sudah, maka Ayahanda kedua telah sudah menjadi gajah.
Kepada suatu malam hamba tidur di bawah pohon kayu ini. Maka datang Langlang Buana,
katanya kepada istri hamba, ‘Jikalau engkau beranak umur dua tahun, engkau buangkan
ia ke dalam kolam itu.’ Telah hamba beranak dua tahun umurnya, hamba buangkan ke
dalam kolam anak hamba itu. Sekarang pun mati entah hidup, tiadalah hamba
ketahui.”Adapun Maharaja Bulia Kesna berkata itu air matanya bercucuran oleh menyebut
anakanda baginda itu, lebih pula Permaisuri yang sangat menangis. Kalakian maka Indra
Jaya pun turut menangis oleh belas hatinya mendengar cerita itu. Maka kata Maharaja
Bulia, “Hai, anakku, berapa lamanya Ayahanda kedua ini menjadi gajah tiadalah hamba
ketahui halnya hamba. Dan sampailah sekarang akan hamba menjadi manusia ini pun
hamba tadi tiada khabarkan diri serta hamba terkejut. Hamba lihat anakku ada terdiri di
bawah kaki. Akan hamba pun sudah menjadi manusia, tiadalah hamba ketahui. “Maka
sahut Indra Jaya, “Hai, Sri Maharaja, hambalah yamng membunuh gajah laki-istri itu.
Hamba panah. Sebab pun maka hamba bunuh, dari hamba takut melihat rupanya. Telah
gajah itu mati, tiba-tiba hamba lihat bangkainya itu pun // gaib keduanya. Akan bapakulah
kedua yang ada tidur kepada tempat gajah itu seperti rupanya. Maka Patikpun siram
dengan air kalik patik. Maka Tuanku kedua pun sadarlah ini.”
Setelah Maharaja Bulia mendengar kata Indra Jaya itu, syahdan maka keduanya
pun memeluk mencium Indra Jaya seraya katanya, “Hai, anakku dan buah hatiku. Telah
menerima kasihlah Ayah Bunda akan kasih Tuan, seperti berhutang nyawalah Ayah
1. Pengertian Hikayat
Masyarakat Indonesia mempunyai banyak cerita rakyat yang merupakan karya sastra
lama atau karya sastra melayu klasik. Cerita rakyat tersebut berasal dari tradisi lisan, berupa
cerita lisan dan biasanya dituturkan dari generasi ke generasi secara lisan, dari mulut ke mulut,
yang biasa disebut leluri. Salah satu bentuk cerita rakyat tersebut adalah hikayat. Hikayat
merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berbentuk prosa.
Menurut Wiyatno (2005:76) Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra lama. Cerita
hikayat berkisar mengenai lingkungan istana, raja, keluarga raja, dan para punggawa istana.
Bahasa yang dipergunakan dalam hikayat sudah jauh berbeda dengan bahasa Indonesia
sekarang. Hal ini disebabkan hikayat merupakan karya sastra Melayu klasik yang ditulis
beberapa abad lalu.
Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,
undang-undang, dan silsilah (bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan
sifat-sifat itu). Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar
untuk meramaikan pesta, misalnya, Hikayat Hang Tuah; Hikayat Perang Palembang, Hikayat
Seribu satu Malam. (KBBI V, 20015: 401)
Dilihat dari waktu kemunculannya, hikayat merupakan hasil sastra zaman peralihan, dan
hikayat itu sendiri adalah kata Arab yang berarti cerita. Hikayat dalam bahasa Arab/ Parsi mula-
mula berarti cerita pendek dan hanya mendapat maknanya sebagai cerita panjang sesudah
Hikayat Muhamad Hanafiah diciptakan (Liaw Yock Fang, 1991: 151)
2. Ciri-ciri Hikayat
Seperti halnya karya sastra lainnya, hikayat mempunyai ciri-ciri tertentu. Menurut Liaw
Yock Fang (1991: 151) sastra melayu lama pada umumnya tidak bertarikh dan tidak ada nama
pengarangnya. Sastra melayu lama tertulis dalam bahasa Arab. Ini berarti sesudah Islam masuk
dan huruf Jawi diciptakan, sastra melayu lama baru lahir dari pertemuan sastra yang berunsur
Hindu dengan pengaruh Islam.
Menurut Tukan (2006:77) karya sastra prosa melayu klasik termasuk hikayat
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Biasanya berisi hal-hal yang luar biasa dan berkisar pada kehidupan istana.
b. Menggunakan kata-kata bahasa Arab, kata-kata yang sukar, dan ungkapan atau bahasa
klise.
c. Biasanya anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya.
d. Cara bercerita hampir semua sama, hikayat umumnya merupakan cerita berbingkai,
yaitu cerita yang di dalamnya terdapat cerita-cerita lain yang dituturkan oleh pelaku-
pelaku cerita.
Widodo (2000:111) menjelaskan bahwa karya sastra Melayu Klasik memiliki sifat-sifat
atau ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ceritanya berkisar seputar kehidupan istana. Oleh karena itu, disebut istana centris.
b. Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada
keindividualan. Sebagai akibat logis dari tradisi kolektivisme, sebuah karya sastra
Melayu Klasik dianggap sebagai milik bersama, bukan milik individu. Oleh karena itu,
karya sastra Melayu Klasik bersifat anonim, pengarangnya tidak dikenal.
c. Sastra Melayu Klasik berasal dari tradisi lisan. Disampaikan dari generasi ke generasi
secara lisan, dari mulut ke mulut yang biasa disebut leluri.
Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun dari luar karya sastra yang
mempengaruhi unsur dalam karya sastra. Unsur ekstrinsik hikayat berkaitan dengan nilai-nilai
yang terdapat dalam hikayat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi
(pendidikan), dan estetika (keindahan). Nilai agama dalam hikayat, yaitu agama yang
dipercayai tokoh dalam hikayat.
http://ilmuusekolah.blogspot.com/2017/02/hikayat-terkenal-bahasa-melayu-dengan.html
Sumber: https-//bp.blogspot.com/
Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat
kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,
maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama
Khojan Maimun.
Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya
mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Ia
dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.
Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan
jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke
rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah
dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang
suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada,
karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu
melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui
seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung
tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang
melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung
itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur.
Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi
mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia
juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang
baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini
haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah
menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti anak raja itu. Apatah
dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?
Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang
dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut.
Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat
memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin
mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-
cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah
Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum
pulang dari rantauannya.
Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan
Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat di atas, dapat dirinci sebagai berikut.
Syahdan maka Indra Jaya pun berpikir, “jikalau aku katakannya anaknya, aku ini
tiada dapat aku hendak melihat termasa segala negeri raja-raja di dalam alam ini.
Tiada aku dilepaskannya. Baik juga jangan aku katakan .” Setelah itu maka katanya.
“Nama hamba ini Indra Jaya Pahlawan. Datang hamba ini tiada tertentu, sesat ke
atas gunung ini, akan bapaku ini dari mana dan apa mulanya? Maka bapaku
menjadi binatang ini?” Maka kata Raja Bulia Kesna, “ Hai, anakku, akan Ayahanda
ini asalnya raja di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin.Nama Ayahanda ini Raja Bulia
kesna, hamba ini dari sebab ingin hendak beranak maka hamba bertapa laki-istri
empat puluh hari empat puluh malam. Maka Ayahanda dapat alamat, katanya,
‘Pergilah engkau ambil bunga wanta di atas mercu Gunung Bala Dewangga. ‘
setelah itu, maka Ayahanda Bunda pun pergilah membawa Adinda Tuan ini diiringi
rakyat, menteri, hulubalang Ayahanda. Maka sehingga naik setengah gunung itu,
kalakian maka hujan bertiup pun turunlah terlalu keras, hari malam gelap gulita.
Maka segala rakyat, menteri // Ayahanda pun habis diterbangkan oleh angin
kemana-mana perginya tiadalah Ayahanda tahu. Maka tinggallah Ayahanda dua
laki-istri juga.
(Hikayat Indra Jaya Pahlawan, 1992: 20)
Uraian
Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d.5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
Skor Nilai:
Nomor Soal Skor
1 2
2 3
3 7
4 3
5 5
Jumlah 20
Fang, Liaw Yock. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga.
Kemendikbud, 2015. Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.
Tukan, P.. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta:
Yudistira.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Widodo, Slamet dan Epon Kurniasih. 2000. Terampil Berbahasa Indonesia 2. Bandung: Ganeca
Exact.
Alur /plot : jalan cerita, merupakan liku-liku suatu peristiwa yang mengikat jalan
cerita sehingga memiliki klimaks dan antiklimaks dari hubungan-
hubungan antarkejadian dalam sebuah cerita.
Anonim
: nama pengarangnya tidak dicantumkan atau tidak ada
Biografis : riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
Hikayat : Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah (bersifat rekaan, keagamaan,
historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu). Hikayat dibaca untuk
pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk
meramaikan pesta, misalnya, Hikayat Hang Tuah; Hikayat Perang
Palemabng, Hikayat Seribu satu Malam.
: berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannnya dengan
Intrinsik : cerita yang berpusat pada kehidupan istana, ceritanya seputar kehidupan
prosa : kesusastraan
sastra : asal-usul
silsilah :dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah
statis keadaannya); tetap.
Menyebutkan butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
satu novel yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
A. Pengertian
Menurut (summary) sekurang-kurangnya ikhtisar dalam hubungan dengan laporan,
merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi pening dari sebuah
laporan dalam bentuk yang sangat singkat. Walaupun bentuk ikhtisar itu sangat singkat, namun
tidak sesingkat abstrak. Bila abstrak hanya menyampaikan aspek-aspek mana saja yang
dikemukakan dalam laporan, ikhtisar memasukan pula informasi mengenai aspek-aspek itu. Bila
perbedaan abstrak dan ikhtisar ditinjau daru unsur-unsur pembentukan tema, abbstrak hanya
mengandung topik persoalan, sedangkan ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang
akan dicapai melalui topik tadi.
Untuk itu, dapat dinyatakan bahwa ikhtisar adalah suatu bagian dari tulisan yang
menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah tulisan dalam bentuk yang sangat
singkat.
A. Pilihan Ganda
Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawaban yang benar
dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E.
1. Penyajan singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi mempertahankan karangan
aslinya, tidak mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan sudut
pandang pengarang aslinya dan tidak mempertahankan perbandingannya antara bagian
secara proporsional merupakan pengertian...
A. ringkasan
B. resensi
C. ikhtisar
D. rangkuman
E. peta pikiran
9. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan dalam membuatringkasan, kecuali
A. kalimat diringkas menjadi frasa
B. frasa disingkat menjadi kata
C. gagasan panjang menjadi gagasan sentral saja
D. bila perlu kata keterangan atau kata sifat dibuang
E. mengubah kata menjadi imbuhan
Sekarang, cobalah kalian membuat ikhtisar dari wacana tersebut! Tulislah jawabanmu
pada tabel berikut!
No Paragraf Ikhtisar
1
2
3
4
5
BAB 2 EKSPOSISI
A. Soal Pilihan Ganda
1. A 6. A
2. C 7. B
3. B 8. A
4. C 9. A
5. B 10.B
Jawaban PG
1. A 6. B
2. C 7. E
3. D 8. A
4. D 9. E
5. E 10. C
Kunci Jawaban
1. Hikayat adalah karya sastra melayu klasik atau karya sastra lama berbentuk prosa
yang isi ceritanya berkisar mengenai kehidupan kerajaan.
2. Ciri hikayat: anonim, istana sentris, statis, pralogis, berbentuk prosa, bahasa yang
digunakan bahasa klise.\
3. Unsur intrinsik hikayat
a.Tema: kepahlawan, yaitu menceritakan seorang anak yang sakti dapat berjuang
menolong orang tuanya dan masyarakat yang mendapat kesulitan
b.Penokohan: Indra Jaya Pahlawan yaitu seorang yang sakti dan suka menolong
orang yang mendapat kesulitan. Raja Bulia Kesna adalah ayah Indra Jaya Pahlawan
seorang raja yang bijaksana, adil, gigih, rela berkorban tidak pernah putus asa,
mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih cita-citanya
c. Suasana: menegangkan dan menyedihkan
d. Alur/ plot: Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut
sangat adil, bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan lain, tetapi
sayang raja tersebut belum dikarunia putra, meskipun sudah lama hidup berumah
tangga, sehingga dia bertapa dan berdoa kepada dewa-dewa supaya dikarunia
anak.Untuk mendapatkan anak tersebut, ada beberapa persyaratan yang sangat
berat, diantaranya berubah wujud menjadi binatang dan kerajaannya hancur oleh
topan dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan tersebut dapat dilalui
dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama Indra Jaya
BAB 5 IKHTISAR
A. Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. E 7. D
3. A 8. B
4. D 9. E
5. C 10. C
B. Alternatif Jawaban
No Paragraf Ikhtisar
1 Hubungan pribadi penuh syukur dengan kualitas hidup
2 Klasifikasi orang ketika diberi informasi positif dan negatif
3 Perbandingan orang yang berpikir positif dan negatif
4 Sikap optimistis menjadikan atlet lebih mudah bangkit
5 Tersenyum bisa memiliki denyut jantung yang stresnya lebih
rendah