Anda di halaman 1dari 100

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 i

Diterbitkan oleh :

BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp (022) 4264813 Fax: (022) 4264881
Wisseelbord (022) 4264944, 4264957, 4264973
Bandung 40171
Pengarah

Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Penanggung Jawab

Ir. H. Yesa Sarwedi Hamiseno, M.Pd.


Kepala BidangPembinaan Sekolah Menengah Atas
Koordinator Pengembang Modul

Drs. Deden Saeful Hidayat, M.Pd.


Kepala KCD Wilayah VI
Aan Nugraha, S.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Dian Rochdiana, S.T.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Koordinator Pelaksana

Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Dra. Hermin Rozak, M.Pd.
Pengawas Kota Bandung.
Dra. Epon Kurniasih, M.Pd.
Pengawas Kota Bandung.
Aip Syarif Hasan Effendi, M.Pd..
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Penulis Modul

Yudianto, S.Pd. (Guru SMAN 3 Bandung)


Dra.Yanti Sri Budiarti, M.Pd. (Guru SMAN 16 Bandung)
Neulis Rahmawati. S.Pd., M.Pd. (Guru SMAN 24 Bandung)
Drs.Suwarsono, M.M.Pd. (Guru SMAN 1 Rancaekek)
Riqoh F., M.Pd. (Guru SMAN 8 Bandung)
Susanto, S.Pd. (Guru SMAN 19 Bandung)
Seni Handiyani, S.Pd. (Guru SMA Krida Nusantara)
Editor

Drs. R. Eryanto, M.Pd. (Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Disdik Provinsi Jawa Barat)
Neulis Rahmawati. S.Pd., M.Pd. (Guru SMAN 24 Bandung)
Layout

Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menegah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.

Dicetak oleh:

PT SARANA PANCAKARYA NUSA


Jl. Terusan Kopo No. 633-641 KM. 13,4 Katapang, Bandung 40971
Telp. (62-22) 5893371 Fax. (62-22) 5891558
Email: office@spkn.co.id - www.spkn.co.id
Isi di luar tanggung jawab percetakan
KATA PENGANTAR

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah
Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui
penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di
seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.

Keberadaan SMA Terbuka tentunya disamping dalam rangka untuk meningkatkan


layanan akses daya tampung tetapi perlu pula didampingi dengan adanya peningkatan mutu
pendidikan dari SMA Terbuka itu sendiri. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di
SMA Terbuka tentunya sangat dipengaruhi dengan adanya proses belajar dan bahan ajar
yang digunakan oleh peserta didik yang ada di SMA Terbuka. Dengan adanya proses
belajar dan bahan ajar yang tepat diharapkan mutu pendidikan SMA Terbuka dapat
disejajarkan dengan mutu pendidikan yang ada di sekolah reguler.

Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar
di SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan
ajar modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses
belajar SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah maka
Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk
SMA Terbuka pada Tahun 2018.

Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari
Allah SWT, Aamiin.

Bandung, 24 April 2018.


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat

Dr. Ir H. Ahmad Hadadi, M.Si


Pembina Utama Madya
NIP. 19611231 198703 1 042

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 iii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii


DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ............................................................................................................... v

BAB 1 LAPORAN HASIL OBSERVASI


a. Uraian Materi .............................................................................................................. 2
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 13
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 18
d. Referensi..................................................................................................................... 18
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 19

BAB 2 TEKS EKSPOSISI


a. Uraian Materi .............................................................................................................. 22
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 44
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 48
d. Referensi..................................................................................................................... 48
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 49

BAB 3 ANEKDOT
a. Uraian Materi .............................................................................................................. 51
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 56
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 60
d. Referensi..................................................................................................................... 60
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 60

BAB 4 HIKAYAT
a. Uraian Materi .............................................................................................................. 63
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 73
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 74
d. Referensi..................................................................................................................... 75
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 75

BAB 5 IKHTISAR BUKU NONFIKSI DAN NOVEL


a. Uraian Materi .............................................................................................................. 78
b. Penilaian Pembelajaran .............................................................................................. 81
c. Tindak Lanjut Pembelajaran ....................................................................................... 85
d. Referensi..................................................................................................................... 85
e. Daftar Istilah ................................................................................................................ 86

KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI ....................................... ..................................... 87

iv MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


PENDAHULUAN

Modul ini dibuat supaya peserta didik mampu belajar mandiri. Dengan menggunakan modul ini,
kesulitan yang biasa dialami oleh peserta didik SMA Terbuka dapat diatasi. Keterbatasan waktu bertatap
muka dengan guru dalam proses pembelajaran tidak menghambat penguasaan materi pelajaran.
Peserta didik dapat belajar secara mandiri karena langkah-langkah pembelajaran dan materi disajikan
dengan lengkap. Oleh karena itu, peserta didik akan memiliki keterampilan menggali informasi materi
dan dapat mengembangkannya secara mandiri, tidak selalu harus bergantung kepada guru.

Modul ini dapat digunakan oleh siswa dengan mudah dalam mempelajari materi Bahasa
Indonesia. Penyajian materi dalam modul ini diawali dengan mencantumkan kompetensi dasar (KD) dan
indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang harus dikuasai peserta didik. Uraian materinya disajikan
sesuai dengan urutan KD dan IPK. Pada akhir pembelajaran, peserta didik dapat mengukur ketercapaian
penguasaan materi dengan berlatih menjawab soal-soal yang harus dikerjakan setelah selesai
mempelajari setiap bab dalam modul ini. Ketercapaiannya dapat terlihat dengan mencocokkan kunci
jawaban sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam modul ini. Sumber materi yang disajikan akan
meningkatkan kecerdasan literasi siswa. Penguasaan kosakata peserta didik akan lebih kaya dengan
disajikan daftar istilah yang terdapat pada setiap akhir bab modul ini.

Sesuai dengan fungsinya, semoga modul ini dapat membantu peserta didik dalam mempelajari
materi secara mandiri dan dapat menguasai materi dengan cepat, mudah, serta tuntas.

Deskripsi

Modul ini berisi hal-hal detail mengenai pembelajaran yang dilakukan mulai dari tujuan,
perencanaan, materi pembelajaran, hingga evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran.
Peserta didik atau siswa sendiri yang akan menerapkan seluruh kegiatan maupun panduan
langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembelajaran yang menggunakan modul ini.

Prasyarat

Untuk dapat memahami modul ini peserta didik diharapkan membaca dan mencoba
memahami materi serta menjawab latihan soal. Selanjutnya mampu menerapkan, menguraikan
pengertian, fungsi, ciri bahasa, struktur, kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks
Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku). Hal ini dimaksudkan agar tujuan
dari materi yang dipaparkan dapat tercapai secara optimal dan siswa dapat menguasai materi
lebih dalam lagi.

Panduan Belajar

1) Penjelasan bagi Peserta Didik

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 v


Agar berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, peserta didik
diharapkan mampu menerapkan, menguraikan pengertian, fungsi, ciri bahasa, struktur, kaidah
berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan
Ikhtisar Buku), bacalah dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain:

a) Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu agar diberikan kemudahan
dalam mempelajari materi ini.
b) Bacalah materi ini dengan saksama sehingga isi materi ini dapat dipahami dengan baik.
c) Kuasai materi bagian per bagian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
d) Kerjakan lembar kegiatan peserta didik yang sudah disediakan dengan sungguh-
sungguh.

2) Peran Guru
a) Membimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Membantu dalam mencari sumber pembelajaran yang sesuai dengan materi.
c) Memahami siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami isi materi.

Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat:


1. Menjelaskan definisi berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks
Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)
2. Menjelaskan fungsi, karakteristik dan arti penting berbagai teks (Teks Laporan Hasil
Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)
3. Menjelaskan struktur dan kaidah berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks
Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku).

Cek Kemampuan

1. Apakah kalian mengenal definisi berbagai teks (Teks Laporan Hasil Observasi, Teks
Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan fungsi, karakteristik, dan arti penting berbagai teks
(Teks Laporan Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan
Ikhtisar Buku)?
3. Apakah kalian dapat menjelaskan struktur dan kaidah berbagai teks (Teks Laporan
Hasil Observasi, Teks Eksposisi, Teks Anekdot, Teks Hikayat, dan Ikhtisar Buku)?

vi MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


BAB 1
LAPORAN HASIL OBSERVASI

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 1


Kompetensi Dasar 3.1.
Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
Kompetensi Dasar 4.1.
Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan
maupun tulis.

Pintar Memahami Laporan Observasi


(Mengidentifikasi dan Menginterpretasi Teks Laporan Hasil Observasi)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi Teks Laporan Hasil Observasi ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menentukan isi pokok dan hal-hal yang dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.
2. Menentukan susunan atau struktur teks laporan hasil observasi.
3. Menafsirkan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi.
4. Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi.

Kegiatan 1:
Sebelum mempelajari lebih lanjut Teks Laporan Hasil Observasi, ada baiknya Anda baca
dengan saksama teks laporan berikut.
Tumbuhan Langka di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang kaya akan
sumber daya alamnya. Berbagai jenis tumbuhan
hidup di Indonesia. Hal ini disebabkankan Indonesia
dikenal sebagai negara yang subur, berada pada
iklim tropis. Walaupun demikian, masih terdapat
beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah.
Hal ini disebabkan karena aktivitas manusia dalam
menebang hutan secara liar, perubahan iklim, dan
lain sebagainya.

2 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Beberapa tumbuhan langka tersebut berada di Indonesia dan sangat sulit ditemukan sehingga
perlu adanya perhatian khusus untuk melestarikan tanaman langka tersebut. Tumbuh-
tumbuhan tersebut adalah:
1. Bunga Bangkai
Bunga bangkai mempunyai nama latin rafflesia arnoldy dan memiliki ukuran yang lebih besar
serta mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat. Bau yang menyengat ini berperan
penting sebagai perlindungan dan berfungsi sebagai penarik perhatian serangga seperti lalat
dan kumbang untuk membantu proses penyerbukan. Bunga bangkai berhabitat asli di hutan
sumtera. Akan tetapi, saat ini mulai dikonservasikan di banyak tempat seperti di Taman
Hutan Raya Ir. Djuanda Bandung. Dalam perkembangannya bunga ini mampu menjulang
tinggi sampai pada ketinggian empat meter.Pada saat bunga ini mekar, bagian pada kelopak
luarnya akan berwarna putih sedangkan mahkotanya berwarna merah tua keunguan. Meski
ukurannya cukup besar dan terlihat sangat kokoh, bunga ini hanya mampu bertahan selama
tujuh hari dan kemudian akan mati. Oleh karena itu, tumbuhan ini dikategorikan sebagai
tumbuhan langka.
2. Tumbuhan Damar
Tumbuhan ini dahulu sangat mudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti di
Ternate, Lampung, dan Samar. Dalam pertumbuhannya, pohon damar dapat mencapai
ketinggian sekitar enam puluh meter.Tumbuhan damar menjadi semakin langka diakibatkan
oleh pengeksplotasian secara berlebihan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Getah pohon damar bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
kaca, vernis, dan cairan pelapis kertas.
3. Kantong Semar
Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora, yaitu tumbuhan yang hidup dengan
memakan serangga-serangga kecil seperti lalat, semut, lebah, dan yang lainnya. Tumbuhan
ini memangsa serangga dengan cara membuka kantung mulutnya lebar-lebar. Ketika ada
serangga yang masuk ke dalamnya, tumbuhan ini langsung menutup kelopaknya yang
menyerupai mulut. Tumbuhan kantong semar mulai dikonservasikan di berbagai daerah di
Indonesia.Tujuannya agar tumbuhan ini tidak punah dan tetap terjaga kelestariannya.
4. Pohon Ulin
Pohon ulin juga biasa disebut dengan nama kayu besi. Pohon ulin merupakan tumbuhan
endemik dari pulau Kalimantan.Pohon ulin dikenal dengan kualitas kayunya yang sangat kuat
sehingga banyak digunakan untuk bahan kontruksi bangunan. Salah satu penyebab hampir

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 3


punahnya pohon ulin adalah akibat penebangan liar dan eksploitasi secara berlebihan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
5. Pohon Cendana
Pohon cendana merupakan jenis pepohonan yang mempunyai banyak manfaat diantaranya,
yaitu sebagai bahan baku pembuatan dupa, rempah-rempah, aroma terapi, dan yang
lainnya. Hal ini menyebabkan pohon cendana banyak dieksploitasi. Selain itu, tanaman ini
tidak mudah untuk dibudidayakan sehingga membuat populasi pohon cendana semakin
berkurang dan hampir terancam punah.
6. Anggrek Tebu
Anggrek tebu merupakan tanaman yang masih satu rumpun dengan bunga anggrek yang
mempunyai berat lebih dari satu ton dengan panjang bisa mencapai tiga meter. Karena
ukurannya yang besar, anggrek tebu juga biasa disebut dengan anggrek raksasa. Bunga
anggrek tebu sangat sedikit keberadaannya. Hal ini disebabkan anggrek tebu yang sulit untuk
dibudidayakan. Oleh karena itu, tanaman ini termasuk ke dalam tanaman langka di
Indonesia.
(https://sahabatnesia.com/contoh-teks-laporan-hasil-observasi-singkat/)

Berdasarkan teks berjudul “Tumbuhan Langka di Indonesia” tersebut, hal apakah yang
dilaporkan? Apakah jenis-jenis tumbuhan langka dilaporkan secara sendiri-sendiri atau dalam
satu bahasan?
Nah, bila memperhatikan contoh teks laporan hasil observasi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Laporan Hasil Observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau
melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga
disebut teks klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan
kriteria tertentu. Dalam teks laporan hasil observasi digambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum
seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam
semesta. Teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.
Sekarang cobalah Anda cermati, penanda atau ciri-ciri apa yang dapat Anda temukan
dari teks laporan tersebut? Jika kita cermati maka ada beberapa hal yang menjadi penanda teks
laporan hasil observasi, antara lain: 1) bersifat objektif, global, universal; objek yang
dibicarakanatau dibahas merupakan objek tunggal; 2) ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan
pengamatan yang telah dilakukan; 3) informasi teks merupakan hasil penelitian yang sudah
terbukti kebenarannya; 4) adanya saling berkait dengan hubungan berjenjang antara pokok

4 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


utama yang dilaporkan dengan subbagian atau pembicaraan yang terdapat di dalamnya; 5)
ditulis secara lengkap dan sempurna. Benarkah kelima ciri tersebut tampak atau terdapat
dalam teks “Tumbuhan Langka di Indonesia” tadi?
Jika kita cermati lebih lanjut, teks laporan tersebut menampakkan urutan dalam
menjelaskan topik yang dilaporkan, yakni dimulai dengan pernyataan (topik) yang bersifat
umum kemudian diikuti uraian lebih khusus (rinci) berkaitan dengan topik bersangkutan. Bagian
yang merupakan pernyataan umum tampak dari kalimat-kalimat “Indonesia merupakan negara
yang kaya akan sumber daya alamnya. Berbagai jenis tumbuhan hidup di Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia dikenal sebagai negara yang subur karena berada pada iklim tropis.
Walaupun demikian, masih terdapat beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah”.
Adapun bagian yang merupakan uraian lebih khusus ditunjukkan oleh subbahasan mengenai
‘Bunga Bangkai’, ‘Tumbuhan Damar’, sampai dengan ‘Anggrek Tebu’. Urutan seperti itu
merupakan penanda dari struktur teks laporan hasil observasi. Untuk itu, terdapat dua struktur
utama dalam teks laporan hasil observasi, yaitu:
1. Pernyataan umum (klasifikasi) merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang
dilaporkan, ditahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan
berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
2. Anggota/aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang
diamati.
Selain struktur seperti itu, terkadang ada bentuk struktur teks laporan hasil observasi
yang lain yang berbentuk pengertian-pengertian (definisi) yakni:
1. Definisi umum merupakan pembukaan, berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di
dalam teks.
2. Definisi bagian berisi ide pokok dari setiap paragraf “penjelasan rinci”.
3. Definisi manfaat menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.
4. Penutup merupakan bagian rincian akhir dari teks.

Setelah memahami pengertian, ciri-ciri, dan struktur teks laporan hasil observasi,
marilah kita cermati kebahasaannya. Cobalah Anda data penggunaan jenis katanya, istilah-
istilah yang terdapat di dalamnya, pemakaian kata penghubungnya (konjungsi), ataupun bentuk
kalimatnya. Sudah menemukan?

Ya, secara umum penanda kebahasaan dari teks laporan hasil observasi antara lain:

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 5


1. Menggunakan frasa, seperti frasa nomina, misalnya, spesies tumbuhan, tanaman langka,
getah pohon; frasa ajektiva, misalnya, sulit sekali, semakin langka, lebih besar.
2. Menggunakan verba (kata kerja), seperti verba relasional, misalnya, merupakan, adalah,
yaitu, termasuk, meliputi, terdiri atas; verba aktif, misalnya, menebang, mengeluarkan,
melestarikan.
3. Menggunakan nomina (kata benda), misalnya, tumbuhan, tanaman, ukuran. Bahkan jenis
kata verba ini relatif banyak dipergunakan dalam teks laporan hasil observasi ini.
4. Menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang menyatakan tambahan (dan, serta);
perbedaan (berbeda dengan); persamaan (sebagaimana, seperti halnya);
pertentangan(tetapi, sedangkan, namun); dan pilihan (atau).
5. Menggunakan afiksasi atau penggunaan imbuhan, misalnya, penebangan (pe+tebang+an),
memangsa (me+mangsa), tanaman (tanam+an).
6. Menggunakan kata keilmuan atau teknis, seperti: spesies, rafflesia arnoldy, habitat,
eksploitasi, konservasi, endemik, populasi.
7. Menggunakan kalimat definisi, yakni kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau
ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas; batasan atau arti. Contoh dalam kalimat
“...tumbuhan karnivora yaitu tumbuhan yang hidup dengan memakan serangga-serangga
kecil seperti lalat, semut, lebah, dan yang lainnya.”
8. Menggunakan kalimat deskripsi yakni kalimat yang memaparkan atau menggambarkan
dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; kalimat uraian. Contoh dalam kalimat “Bunga
bangkai mempunyai nama latin Rafflesia Arnoldy dan memiliki ukuran yang lebih besar serta
mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.”
Selain ciri kebahasaan di atas, tentu masih ada ciri lainnya, baik yang berkenaan dengan
kata, frasa, kalimat, istilah, maupun paragrafnya. Untuk itu sebagai latihan, cobalah isi tabel
berikut berkaitan dengan penanda atau ciri kebahasaan dari teks laporan hasil observasi
berjudul “Tumbuhan Langka di Indonesia” di atas.
Para-
Bentuk Penanda Kebahasaan Contoh dalam teks
graf

1 Frasa nomina; Iklim tropis;


Frasa Ajektiva; Sangat sulit;
2 .................................................. .................................................................................
............. .....................
3 .................................................. .................................................................................
............. .....................

6 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Para-
Bentuk Penanda Kebahasaan Contoh dalam teks
graf
4 .................................................. .................................................................................
............. .....................
5 .................................................. .................................................................................
............. .....................
6 .................................................. .................................................................................
............. .....................
7 .................................................. .................................................................................
............. .....................

Kegiatan 2:
Setelah Anda memahami pengertian, ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan teks laporan
hasil observasi, kini saatnya Anda berlatih untuk memahami atau menginterpretasi sebuah teks
laporan hasil observasi. Dalam menginterpretasi isi laporan hasil observasi, Anda dapat
melakukannya dengan mencoba menemukan gagasan pokok dari tiap paragraf yang ada. Ini
penting dilakukan karena isi dari teks akan terjabarkan atau dijelaskan oleh kalimat-kalimat
dalam paragraf dan setiap paragraf pasti memiliki gagasan pokok. Gagasan pokok di setiap
paragraf diwakili oleh kalimat pokok (kalimat utama) yang diperjelas oleh kalimat-kalimat
penjelasnya.
Untuk latihan, cobalah Anda cermati teks laporan hasil observasi berikut kemudian
cobalah Anda kerjakan tugas yang ada!
Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan


sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga
yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan
mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur
(Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga.
wayang kulit di Jawa Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang
golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan
bahan wayang.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 7


Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya, kulit kerbau, sapi, atau kambing.
Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek
adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk
mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang
dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
berbagai jenis. Jenis yang paling terkenal adalah wayang purwa karena diperkirakan memiliki
umur paling tua. Purwa berasal dari bahasa Jawa yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari
kulit kerbau yang ditatah, diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi
tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit
yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah
wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan
gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya
digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan
boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang
terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena
cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus.Selain
golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan
golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat
adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak
atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang
dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang
kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat
permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.
Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar

8 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh.
Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern,
dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media
informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya
banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga
banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran
wayang yang disisipi informasi program pembangunan seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum, dan sebagainya. Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap
menjadi media hiburan.
(Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Contoh analisis gagasan pokokdalam teks Wayang (paragraf 1) sebagai berikut.
Gagasan Pokok Paragraf
Wayang adalah seni Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai
pertunjukan yang telah warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang
ditetapkan sebagai membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
warisan budaya asli menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka
Indonesia tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang
tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity).
Wayang dapat dibedakan, yaitu wayang kulit yang biasanya terbuat
dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing.
Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan
oleh orang, wayang golek, wayang suket, dan wayang motekar

Kalimat “Wayang adalah seni pertunjukkan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia” pada paragraf pertama tersebut merupakan kalimat pokok atau kalimat
utama yang sekaligus merupakan gagasan pokok, sedangkan kalimat selanjutnya merupakan
kalimat penjelasnya.
Untuk selanjutnya, sebelum Anda menyimpulkan isi laporan, ada baiknya Anda berlatih
menemukan gagasan pokok dari tiap paragraf (paragraf ke-2 s.d. ke-9) isi teks laporan berjudul

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 9


“Wayang” dengan menggunakan tabel berikut ini. Anda dapat menuliskannya pada lembar
terpisah atau pada buku kerja dengan batuan format contoh berikut.
Gagasan Pokok Paragraf
Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya
pun dibagi lagi menjadi beragam jenis. Jenis yang paling
terkenal adalah wayang purwa karena diperkirakan memiliki
umur paling tua. Purwa berasal dari bahasa Jawa yang berarti
awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, diberi
warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi
tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian
rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan
gapit.
Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan
Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau
gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan;
Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon,
dan sebagainya. Selain wayang purwa, jenis wayang kulit yang
lain, yaitu: wayang madya, wayang gedog, wayang dupara,
wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang
calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak,
wayang sadat, wayang parwa, wayang arja, wayang gambuh,
wayang cupak, dan wayang beber yang saat ini masih
berkembang di Pacitan.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah
salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh
orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah
wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah
wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang
menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang
pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara
ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat
menghibur.

10 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Gagasan Pokok Paragraf
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek
yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal
dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul.
Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu
adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek
menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang
tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek,
wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik.
Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut
berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang
diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain
yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak,
wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan
wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan
kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena
wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk
menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan
dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput
(bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai
alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau
wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis
pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.
Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang
berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik
terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-
warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan
oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari
delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan
bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern,

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 11


Gagasan Pokok Paragraf
dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi
kebudayaan yang dapat dimanfaatkan. Dewasa ini wayang
dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karena dapat
dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang baik
dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering
menggunakan wayang sebagai media informasi, misalnya
dengan menggelar wayang yang disisipi informasi tentang
program pembangunan seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin
jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan
kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan,
antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan
media hiburan.

Setelah menemukan semua gagasan pokok setiap paragraf dalam teks laporan hasil
observasi di atas, sekarang gabungkanlah kalimat-kalimat itu dengan konjungsi yang tepat.
Nah, bila sudah selesai coba bandingkanlah hasil ringkasan yang Anda buat dengan
contoh ringkasan teks Wayang berikut ini.
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia. Wayang kulit dilihat dari umur dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
beragam jenis. Wayang wong adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan
langsung oleh orang. Wayang golek adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka
kayu. Ada juga wayang suket, yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar
atau wayang plastik berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi
kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan, antara lain sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan.

Tugas
Untuk memperkuat pemahaman cobalah jawab pertanyaan berikut!
1. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
2. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?

12 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


3. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
4. Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?

Apakah ada yang masih belum Anda pahami? Bila ada hal yang belum Anda pahami
dengan benar, cobalah tanyakan kepada guru bina pada saat pembelajaran tatap muka di kelas.

Untuk mengetahui pemahaman Anda berkenaan dengan topik materi dalam KD 3.1. dan
4.1. maka jawablah pertanyaan berikut!

A. Petunjuk : untuk soal nomor 1 sd 10 berikut, pilihlah satu jawaban yang benar dengan
memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E.
1. Teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil
pengamatan disebut....
A. teks eksposisi
B. teks anekdot
C. teks laporan hasil observasi
D. teks negosiasi
E. teks prosedur kompleks
2. Teks laporan hasil observasi disebut juga....
A. teks deskripsi
B. teks klasifikasi
C. teks eksposisi
D. teks prosedur kompleks
E. teks cerita
3. Walaupun demikian, masih terdapat beberapa spesies tumbuhan yang terancam punah.
Makna istilah spesies dalam kalimat tersebut adalah ....
A. varietas
B. kelas
C. jenis
D. suku
E. klasifikasi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 13


4. Tanaman obat adalah tanaman yang sengaja ditanam untuk pengobatan. Tanaman obat
sangat bervariasi.Sebuah tanaman obat bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis penyakit.
Penggalan teks laporan hasil observasi di atas merupakan bagian ….
A. pernyataan khusus
B. pernyataan spesifik
C. pernyataan unik
D. pernyataan umum
E. pernyataan pendeskripsi
5. Yang merupakan struktur teks laporan hasil observasi, yaitu....
A. orientasi
B. pernyataan umum atau klasifikasi
C. anggota atau aspek yang dilaporkan
D. A dan B benar
E. B dan C benar
Bacalah dengan cermat teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 6, 7, 8, dan 9!
MUSIM
Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun yang biasanya didasarkan
pada bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim,
yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia
karena terletak di daerah tropis, hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim
hujan dan musim kemarau.
Musim semi terjadi setelah musim dingin. Siang hari menjadi lebih lama dan hangat.
Tumbuhan mulai bersemi lagi, binatang-binatang melahirkan anaknya.
Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah. Bunga-bunga
bermekaran dan buah-buahan menjadi matang. Pada musim panas, petang hari pun masih
terang.
Pada musim gugur, siang hari menjadi lebih singkat. Udara menjadi lebih sejuk.
Daun-daun mulai berguguran. Beberapa burung terbang ke tempat yang lebih hangat.
Musim dingin adalah musim yang paling dingin. Di musim ini, langit lebih cepat
gelap menjadi malam hari.Tumbuhan berhenti tumbuh dan pohon-pohon tidak berdaun.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah
hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi,

14 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut
telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini
belum terpenuhi, namun curah hujan telah tinggi, kondisinya dianggap sebagai peralihan
musim (pancaroba).
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di
bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut.

6. Bagian kalimat dalam paragraf-paragraf teks berjudul “Musim” di atas yang merupakan
bagian pernyataan umum, yaitu....
A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun yang biasanya didasarkan pada
bentuk iklim yang luas.
B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah.
D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson.

7. Kalimat dalam teks “Musim” di atas yang merupakan bentuk kalimat definisi, yaitu ...
A. Musim adalah salah satu pembagian utamadalam tahun, yang biasanya didasarkan pada
bentuk iklim yang luas.
B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah.
D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 15


8. Kalimat berikut ini yang TIDAK mengandung verba relasional adalah...
A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun, yang biasanya didasarkan
pada bentuk iklim yang luas.
B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah.
D. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
E. Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi
oleh sistem muson.

9. Kalimat berikut yang mengandung kata penghubung (konjungsi) pilihan yakni...


A. Musim adalah salah satu pembagian utama dalam tahun, yang biasanya didasarkan
pada bentuk iklim yang luas.
B. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua
musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Musim panas adalah musim yang paling hangat dan cerah.
D. Musim kemarau adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson.
E. Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujandi
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.

10. 1) Menyusun isi laporan


2) Menyusun kalimat pembuka
3) Menyusun kalimat penutup
4) Membuat judul
Langkah-langkah yang tepat dalam membuat teks laporan hasil observasi, yaitu....
A. 1 – 2 – 3 – 4
B. 1 – 4 – 2 – 3
C. 4 – 2 – 1 – 3
D. 4 – 3 – 2 – 1
E. 2 – 4 – 1 – 3

16 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


B. Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 5 berikut, Jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
Bacalah dengan cermat teks berikut ini untuk menjawab pertanyaan di bawahnya!

Sampah
Sampah merupakan material sisa yang
tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah dapat bersumber dari alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan.
Sampah di bumi ini akan terus bertambah selama
masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia
maupun alam. Berdasarkan sifat dan bentuknya,
sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik
dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk.
Contoh sampah organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daun-daunan. Sampah ini dapat
diolah menjadi kompos. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan
atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.
Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta dan
Surabaya. Perlu disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab
pemerintah saja, tetapi tanggung jawab kita semua.

Berdasarkan teks laporan di atas, jawablah pertanyaan berikut!


1. Apakah yang dimaksud dengan “pelestarian” dalam kalimat kedua pada paragraf terakhir
teks di atas!
2. Berisi tentang apakah teks berjudul “Sampah” tersebut?
3. Tuliskan sebuah kalimat yang merupakan bagian anggota/aspek yang dilaporkan!
4. Tuliskan sebuah kalimat yang mengandung verba relasional dalam teks di atas!
5. Berdasarkan teks pada paragraf kedua, isilah kalimat yang merupakan gagasan pokok dan
kalimat yang merupakan gagasan penjelas!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 17


Penjelasan singkat tentang teks laporan hasil observasi telah Anda dapatkan. Meskipun
sederhana,cukup memadai untuk memberikan gambaran mengenai teks laporan. Di samping
itu, bagaimana memahami atau menginterpretasi isinya. Untuk menambah wawasan serta
menguatkan pemahaman Anda, ada baiknya Anda mencari sumber materi dari buku-buku lain,
atau mencarinya di internet, misalnya melalui laman (web)

1. http://www.dosenpendidikan.com/teks-laporan-hasil-observasi-pengertian-tujuan-fungsi-
ciri-sifat-struktur-kaidah-kebahasaan-penyusunan/
2. http://www.yuksinau.id/teks-laporan-hasil-observasi/

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Jakarta :


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X.


Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru. Jakarta : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan

Sobandi. 2016. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri: Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.

http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id

18 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Adjektiva (kata sifat) : kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat
bergabung dengan kata lebih dan sangat.

Dasarian : jangka waktu yang lamanya sepuluh hari berturut-turut (tentang


perkiraan cuaca)

Frasa : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif

Interpretasi : pemberian kesan, pendapat, atau pandangan terhadap sesuatu

Konservasi : pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk


mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan;
pelestarian; pengawetan.

Menginterpretasikan : menafsirkan; mengartikan; memberikan kesan atau pendapat

Meteorologi : ilmu pengetahuan tentang ciri-ciri fisika dan kimia atmosfer (untuk
meramalkan keadaan cuaca).

Nomina (kata benda) : kelas kata yang merujuk pada benda atau yang dibendakan; kata yang
tidak dapat digabung/bergabung dengan kata tidak.

Observasi : pengamatan, peninjauan secara cermat

Pancaroba : peralihan musim; peralihan antara musim kemarau dan musim hujan;
keadaan yang tidak menentu

Relasional : hubungan; pertalian

Struktur : susunan; pengaturan unsur atau bagian dari sesuatu

Suket : rumput

Teknis : bersifat atau mengenai (menurut) teknik

Tropis : beriklim panas; mengenai daerah tropik (sekitar khatulistiwa)

Verba (kata kerja) : kata yang menggambarkan perbuatan, proses.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 19


20 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1
Kompetensi Dasar 3.3

Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan


rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca

Kompetensi Dasar 3.4

Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi

Kompetensi Dasar 4.3

Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi)


teks eksposisi secara lisan dan / tulis.

Kompetensi Dasar 4.4

Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan,


argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan,
argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.

Mengembangkan Gagasan dalam Eksposisi

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi teks eksposisi, Anda mampu:


1. menjelaskan definisi teks eksposisi;
2. menjelaskan fungsi, karakteristik, dan arti penting eksposisi;
3. menjelaskan struktur teks eksposisi;
4. membuat teks eksposisi;
5. menganalisis struktur teks eksposisi, dan;
6. memahami kaidah kebahasaan teks eksposisi.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 21


A. Memahami Teks Eksposisi
Pernahkah Anda mendengarkan seseorang sedang mengungkapkan gagasan atau
pemahamannya tentang sesuatu? Misalnya, Anda mendengarkan penjelasan dari seseorang
tentang perlunya menjaga kebersihan lingkungan, tentang cara menanggulangi wabah
penyakit, atau menjelaskan proses peristiwa alam, seperti banjir, longsor, dan lain-lain. Untuk
meyakinkan pendengar atau pembaca tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
hidup, pembicara atau penulis perlu menggunakan argumen.
Jenis teks yang digunakan untuk menyampaikan gagasan berupa pendapat adalah teks
eksposisi. Pada pelajaran ini Anda akan belajar:
1 menginterpretasi makna dalam ekpsosisi;
2 mengembangkan isi eksposisi;
3 menganalisis struktur dan kebahasaan eksposisi; dan
4 menyusun teks eksposisi dengan memperhatikan isi, struktur, dan kebahasaannya.
Sebelum Anda memahami dan mempelajari teks eksposisi lebih banyak lagi, mari kita
pahami teks eksposisi menurut KBBI. Teks eksposisi adalah uraian paparan yang bertujuan
menjelaskan maksud dan tujuan (misalnya suatu karangan).
Eksposisi biasa digunakan seseorang untuk menyajikan gagasan. Gagasan tersebut dikaji
oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan
yang disampaikan, penulis atau pembicara harus menyertakan alasan-alasan logis. Dengan
kata lain, ia bertanggung jawab untuk membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi
permasalahan tersebut. Bentuk teks ini biasa digunakan dalam kegiatan ceramah, perkuliahan,
pidato, editorial, opini, dan sejenisnya.
Untuk dapat memahami teks eksposisi dengan baik, lakukan aktivitas pembelajaran
berikut ini.

22 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Kegiatan 1
Mengidentifikasi Tesis, Argumen, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi
Kegiatan mendengarkan dan membaca eksposisi banyak sekali manfaatnya. Salah
satunya, Anda akan mengetahui keterkaitan antara permasalahan dengan argumentasi yang
disajikan. Dengan menelaah argumentasi yang disampaikan penulis atau pembicara, Anda
akan dapat meyakini lalu menerima pendapat yang disampaikan. Namun, jika argumen yang
disampaikan lemah dan tidak meyakinkan, Anda dapat saja menolak pendapat yang
disampaikan.
Salah satu bentuk komunikasi lisan yang menggunakan teks eksposisi adalah berpidato.
Sebagaimana diketahui, pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk
menyatakan pendapat atau memberikan gambaran tentang suatu hal.
Pada bagian ini Anda akan belajar untuk memahami isi teks eksposisi lisan (pidato).
Untuk itu, tutuplah buku Anda, dan dengarkanlah pembacaan pidato yang akan dibacakan
guru atau teman kalian. Untuk dapat memahami maknanya dengan baik, ikutilah petunjuk
berikut.
1 Sebelum mendengarkan pidato berjudul Bahaya Narkoba buatlah pertanyaan-
pertanyaan umum berikut ini.
(a) Masalah apa yang dibahas dalam pidato tersebut?
(b) Apa pendapat pembicara tentang bahaya narkoba?
(c) Bagimana cara pembicara memperkuat pendapatnya?
(d) Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya?
(e) Argumen apa yang digunakan pembicara untuk menguatkan pendapatnya?
2 Anda boleh mencatat informasi penting yang Anda temukan selama mendengarkan
pembacaan pidato tersebut.

Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda


Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua
Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu Guru yang saya taati, serta teman-
teman yang saya kasihi. Semoga aktivitas kita pada hari ini menjadi amal kebaikan bagi kita
semua.Sebelum menyampaikan pidato tentang bahaya narkoba bagi generasi muda, izinkanlah
saya mengajak Bapak, Ibu, serta hadirin semua untuk mensyukuri nikmat Tuhan. Hanya berkat
nikmat Tuhanlah kita dapat bertemu dalam kegiatan seminar hari ini.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 23


Bapak, Ibu, serta hadirin yang saya hormati,
Dewasa ini, narkoba telah mejadi ancaman yang sangat mengerikan bagi generasi muda
yang berarti juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan bangsa Indonesia.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 mei 2013 mencatat ada
158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba.
Dari jumlah itu, 759 orang di antaranya adalahprodusen narkoba, 3.751 orang bandar narkoba,
16.432 orang pengedar narkoba, dan 1.621 orang penadah. Jumlah penyalah guna narkoba
sebanyak 7 juta orang, dan sebagian besar di antaranya adalah para pelajar SMP, SMA, bahkan
SD. Bisa jadi, data yang terungkap itu hanya fenomena gunung es, hanya fakta yang terungkap
puncaknya, sedangkan fakta yang sebenarnya bisa jadi jauh lebih besar.
Narkoba benar-benar membahayakan nasib bangsa ini pada masa depan. Efek kerusakan
akibat narkoba ini tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Tak
hanya dalam skala kecil seperti keluarga, tetapi juga dalam skala besar, miras dan narkoba akan
menghancurkan sendi-sendi pembangunan nasional. Secara ekonomi, akan sangat banyak dana
yang dihambur-hamburkan untuk membeli barang-barang haram itu, kemudian mengobatkan
mereka, membiayai berbagai upaya pencegahan bahayanya. Belum lagi, efeknya bagi
pertahanan dan keamanan nasional.
Hadirin yang saya hormati,
Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita
menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Upaya menghindarkan diri dari bahaya
penyalahgunaan narkoba setidaknya dapat dilakukan melalui tiga cara. Pertama, dari diri
sendiri. Artinya, masing-masing kita membentengi diri dari kemungkinan menjadi pengonsumsi
narkoba. Hal itu dapat kita lakukan dengan pandai-pandai memilih teman bergaul. Kedua,
dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah seraya memohon agar kita
terhindar dari bahaya penyalahgunaan miras dan narkoba. Dengan menjalankan semua
perintah Allah dan menjauhkan diri dari larangan Allah, kita akan terhindar dari perbuatan-
perbuatan tercela. Ketiga, hendaklah kita selalu ingat bahwa apa pun yang kita lakukan hari ini
pada dasarnya adalah tabungan masa depan kita. Bila kita menabung kebaikan dan kemuliaan
hari ini, maka kebaikan dan kemuliaan itulah yang akan kita petik pada masa depan, termasuk
di akhirat nanti. Sebaliknya, keburukan yang kita lakukan hari ini, termasuk menghancurkan diri
sendiri dengan mengonsumsi narkoba, pada dasarnya adalah menghancurkan masa depan kita
sendiri.

24 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Hadirin yang saya hormati,
Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah telanjur menjadi pengguna narkoba? Jangan
berputus asa. Segeralah bertaubat, berhenti mengonsumsinya, ikuti rehabilitasi, putuskan
segala hal yang memungkinkan kita akan terhubung kembali dengan para bandar dan pengguna
narkoba.
Akhirnya, demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan menginspirasi
bagi kita semua dalam mengisi hidup dengan aktivitas yang berharga dan bermanfaat.
Terima kasih,
Wassalamu alaikum wr wb.

Sekarang, cobalah melanjutkan analisis isi pidato di atas dengan mengisi tabel berikut ini.
Pendapat yang Disampaikan Argumen yang Disampaikan
Narkoba berbahaya bagi (1) Jumlah penyalah guna narkoba
generasi muda sebanyak 7 juta orang, dan
sebagian besar di antaranya
adalah para pelajar SMP, SMA,
bahkan SD.
(2) ______________________
(3) _______________________

Rekomendasi Generasi muda, calon penerus


seharusnya kita menyiapkan diri
menjadi generasi yang berkualitas
dengan tiga cara

Kegiatan 2
Simaklah beberapa pidato yang disampaikan dalam media elektronik, seperti televisi,
radio, dan media social, kemudian catatlah pendapat dan argumen yang disampaikan
pembicara kemudian sampaikanlah pada saat tatap muka dengan guru Anda! Selamat
mengerjakan dengan semangat!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 25


https://www.google.co.id/search?q=tokoh+sedang+berp
idato&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwih2v
7z1pDaAhURSY8KHY0DDKEQ_AUICigB&biw=1042&bih=4
94
Tugas
Bacalah teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan berikut ini kemudian kerjakan tugas-
tugas di bawahnya.
Pembangunan dan Bencana Lingkungan
Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang serius. Enam masalah
lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya
alam, perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta
peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan, betapa besar kerusakan
alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan
yang tidak memerhatikan kelestarian alam atau disebut pembangunan yang tidak
berkelanjutan. Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat
ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.
Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari harapan.
Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas
3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan
fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini
yang diikuti bencana bagi manusia.
Pada tahun 2005—2006 tercatat telah terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana tanah
longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencana

26 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang mengabaikan
kondisi alam.
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi karena praktik
pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan potensi bencana. Misalnya, banjir yang
terjadi di Jakarta pada Februari 2007 dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang
mengabaikan pelestarian lingkungan.
Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, penyebab utama
banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang mengabaikan fungsi daerah resapan air dan
tampungan air. Hal ini diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak
terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air hujan yang tinggi
menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Meskipun
tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari
solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
Setelah Anda membaca teks eksposisi tersebut, diskusikanlah dengan teman-teman Anda
hal-hal berikut ini.
1 Apakah gagasan atau pendapat yang disampaikan penulis dalam teks tersebut?
2 Argumen apa yang disampaikan oleh penulis untuk mendukung pendapatnya?
3 Apakah rekomendasi yang disampaikan oleh penulis?
Kerjakan di buku tugas Anda dengan menggunakan tabel berikut!
Pendapat yang disampaikan

Argumen yang disampaikan

Rekomendasi

Berdasarkan analisis di atas, kemukakan pendapat Anda apakah rekomendasi yang


diajukan penulis bermanfaat untuk Anda? Jelaskan pendapatmu!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 27


B. Mengembangkan Isi Teks Eksposisi
Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu:
1. melengkapi tesis dengan argumen yang mendukung;
2. menyampaikan kembali gagasan dalam teks eksposisi dengan bahasa
berbeda.
Melengkapi Tesis dengan Argumen yang Mendukung
Eksposisi dikembangkan berdasarkan gagasan pokok yang dinyatakan dalam tesis atau
pernyataan pendapat. Untuk menguatkan pendapat tersebut digunakan argumen-argumen.
Pada bagian terdahulu Anda telah memahami gagasan-gagasan pokok dari sebuah teks
eksposisi. Tesis yang merupakan gagasan pokok tersebut dikembangkan menjadi sebuah
paragraf utuh dengan menambahkan gagasan-gagasan penjelas berupa argumen.
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan
isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b)
argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian
tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang
diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan.
Argumentsi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para
ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau
pembicara.
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan
pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang
diangkat.
Kegiatan1
Temukan struktur eksposisi tesis, argumen, dan rekomndasi pada teks Mencanting saat
Membatik dengan mengisi tabel berikut ini!
Mencanting saat Membatik
Mencanting adalah bagian dari proses membatik yang
bertujuan memindahkan atau mengambil cairanyang khas
digunakan untuk membuat batik tulis khas Indonesia. Dalam
menghasilkan kain batik, sepotong mori dikerjakan tahap
demi tahap. Tiap tahap dapat dikerjakan oleh orang yang
berbeda, namun tidak dapat dikerjakan beberapa orang
28 bersamaan.
dalam waktu yang

28 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Membuat pola adalah tahapan awal mencanting. Pola dibuat dengan pensil. Pola bisa
berupa gambar-gambar yang langsung bisa dicanting, namun bisa juga berupa garis geometris
(misalnya, untuk motif kawung, maka yang dibuat hanya garis-garis kotak-kotaknya saja).
Dalam membuat pola, gambar bisa langsung digambarkan pada kain atau di-blad (menggambar
dari pola yang ada dibalik kain). Dari pola yang sudah dibuat dengan pensil tadi, pembatik
membuat kerangka dengan menggunakan malam cair. Canting yang dipergunakan adalah
canting cucuk sedang atau canting klowongan. Mori yang sudah dibatik seluruhnya akan
memunculkan gambar berupa kerangka, disebut juga sebagai “klowongan”.

“Ngisen-iseni” berasal dari kata “isi”, yaitu memberi isi atau mengisi “klowongan” tadi. Ngisen-
iseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil yang disebut sebagai canting isen. Aktivitas
selanjutnya adalah “nyeceki”. “Nyeceki” mempergunakan canting cecekan, hasilnya bernama
“cecekan”. Batikan yang lengkap dengan isen-isen disebut sebagai “reng-rengan”. Karena
namanya “reng-rengan”, aktivitas membatik dalam memberikan isen-isen sejak awal hingga
akhir disebut sebagai “ngengreng”. Setelah “ngengreng” selesai, keseluruhan motif yang
dikehendaki bisa terlihat. Hal ini merupakan penyelesaian yang pertama.
“Nerusi” berasal dari kata meneruskan. Fungsinya untuk mempertebal dan
memperjelas tembusan batikan pertama. Aktivitas ini merupakan penyelesaian yang kedua.
Batikan berupa “ngengrengan” dibalik permukaannya. Permukaan di sebaliknya kain ini
kemudian dicanting. Sebenarnya aktivitas ini tidak berbeda dengan “membatik kerangka”,
hanya saja dilakukan di sebaliknya kain yang sudah dicanting. Canting-canting yang
dipergunakan sama dengan canting untuk ngengreng.
Sebuah batikan tidak seluruhnya diberi warna atau akan diberi warna yang bermacam-
macam pada waktu penyelesaian menjadi kain. Oleh karena itu, bagian-bagian yang tidak akan
diberi warna (atau akan diberi warna sesudah bagian yang lain) harus ditutup dengan malam.
Cara menutupnya seperti cara membatik bagian lain dengan mempergunakan canting
tembokan. Canting trembokan bercucuk besar. Orang yang mengerjakannya disebut “nembok”
atau “nemboki”dan hasilnya disebut “nembokan”.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 29


Bliriki adalah nerusi tembokan agar bagian-bagian itu tertutup sungguh-sungguh. Bliriki
mempergunakan canting tembokan dan caranya seperti nemboki. Apabila tahap terakhir ini
sudah selesai, berarti proses membatik selesai juga. Hasil bliriki disebut “blirikan” atau
“tembokan”. Kadang-kadang batikan tidak perlu ditembok. Apabila pilihannya seperti ini maka
batikan sudah selesai sebelum ditembok dan dibliriki. Selanjutnya, bisa dilanjutkan dengan
proses pewarnaan.

(Sumber: https://putrikawung.wordpress.com/category/produk-kain-batik-dengan-
pewarnaan-sintetis-product-batik-fabric-with-synthetic-dyeing/ dengan adaptasi)
Tesis

Argumentasi

Rekomendasi

30 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Kegiatan 2
Menyampaikan Kembali Gagasan dalam Teks Eksposisi dengan Bahasa yang Berbeda
Salah satu cara berlatih menyampaikan pendapat dengan eksposisi adalah dengan
menyampaikan kembali gagasan pokok yang terdapat dalam eksposisi berjudul
“Mencanting saat Membatik”. Cobalah sampaikan kembali dengan bahasa Anda sendiri
bergantian dengan teman Anda. Selanjutnya tulislah kembali teks eksposisi
“Mencanting saat Membatik” di smartphone Anda kemudian kirimkan kepada guru
Anda. Nah, untuk lebih memahami kegiatan tersebut, cobalah simak contoh berikut ini.
Pada contoh berikut Anda dapat membandingkan penyampaian eksposisi dengan
penyampaian dengan bahasa yang berbeda.
Penyampaian dalam Eksposisi Penyampaian dengan bahasa yang
berbeda
Bumi saat ini sedang menghadapi Bumi sedang menghadapi berbagai
berbagai masalah lingkungan yang serius. permasalahan lingkungan yang serius.
Enam masalah lingkungan yang utama Ada enam masalah lingkungan yang
tersebut adalah ledakan jumlah penduduk, utama yaitu ledakan jumlah penduduk,
penipisan sumber daya alam, perubahan penipisan sumber daya alam,
iklim global, kepunahan tumbuhan dan perubahan iklim global, kepunahan
hewan, kerusakan habitatalam, serta tumbuhan dan hewan, kerusakan
peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari habitat alam,serta peningkatan polusi
hal itu dapat dibayangkan betapa besar dan kemiskinan. Kerusakan alam yang
kerusakan alam yang terjadi karena jumlah terjadi sangat besar karena jumlah
populasi yang besar, konsumsi sumber populasi yang besar, konsumsi sumber
daya alam dan polusi yang meningkat, daya alam dan polusi yang meningkat.
sedangkan teknologi saat ini belum dapat Di sisi lain, teknologi saat ini belum
menyelesaikan permasalahan tersebut. dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut.

Lanjutkanlah mengubah setiap paragraf dengan bahasa Anda sendiri tanpa mengubah isi
yang disampaikan penulis aslinya. Anda dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan
(jumlah paragraf dalam teks tersebut).

C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi


Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu:
1. mengungkapkan struktur teks eksposisi dan
2. membandingkan kebahasaan dua teks eksposisi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 31


Kegiatan 1
Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan
isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b)
argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian
tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang
diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan.
Argumentsi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para
ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau
pembicara.
Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan
pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang
diangkat.
Berikut ini Anda akan belajar mengidentifikasi struktur teks eksposisi

https://www.google.co.id/se
arch?q=foto-
foto+longsor+dan+banjir&oq
=foto-
foto+longsor+dan+banjir&aq
s=chrome..69i57.8028j0j7&so
urceid=chrome&ie=UTF-8

Pembangunan dan Bencana Lingkungan


Pendapat Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang
serius. Enam masalah lingkungan yang Tesis/ Pernyataan utama
adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam,
perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan hewan,
kerusakan habitat alam, serta peningkatan polusi dan
kemiskinanDari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan
alam yang terjadi karena jumlah populasi yang besar, konsumsi
sumber daya alam dan polusi yang meningkat, sedangkan teknologi
saat ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

32 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Argumentasi Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh
praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam,
atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya,
konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini
dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhannya.
Argumentasi Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini
ternyata jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama
terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai
contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi penebangan
hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal
ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini
sangat jelas menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini
yang diikuti bencana bagi manusia.
Argumentasi Pada tahun 2005—2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69
bencana tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa
bumi, dan 13 bencana tsunami. Bencanalongsor dan banjir itu
disebabkan oleh perusakan hutan dan pembangunan yang
mengabaikan kondisi alam.
Argumentasi Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi
karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan
potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada
Februari 2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota
yang mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.

Argumentasi Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang
mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini
diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan
tidak terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya
debit air hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak
terelakkan.

Penegasan Masalah lingkungan di atas merupakan masalah serius yang harus


Ulang dan segera diatasi. Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah
Rekomendasi utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk
mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 33


Untuk menguji penguasaanmu terhadap materi struktur teks eksposisi, bacalah kembali
teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini.

Permasalahan seputar lingkungan hidup selalu terdengar mengemuka. Kejadian demi


kejadian yang dialami di dalam negeri telah memberi dampak yang sangat besar. Tidak sedikit
kerugian yang dialami, termasuk nyawa manusia.
Namun, hal yang perlu dipertanyakan, apakah pengalaman tersebut sudah cukup
menyadarkan manusia untuk melihat kesalahan dalam dirinya? Ataukah manusia justru merasa
lebih nyaman dengan sikap menghindar dan menyelamatkan diri dengan tidak memberikan
solusi yang lebih baik dan lebih tepat lagi?
Banyak usaha yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Upaya yang dimaksud adalah upaya rekonsiliasi, perubahan konsep atau
pemahaman tentang alam, dan menanamkan budaya pelestari.

a. Upaya Rekonsiliasi

Kerusakan lingkungan hidup dan efeknya terus berlangsung dan terjadi. Manusia
cenderung untuk menangisi nasibnya. Lama- kelamaan tangisan terhadap nasib itu terlupakan
dan dianggap sebagai embusan angin yang berlalu. Bekas tangisan karena efek dari kerusakan
lingkungan yang dialaminya hanya tinggal menjadi suatu memori untuk dikisahkan. Namun,
perlu diingat bahwa tidaklah cukup jika manusia hanya sebatas menangisi nasibnya, tetapi pada
kenyataannya tidak pernah sadar bahwa semua kejadian tersebut adalah hasil dari perilaku dan
tindakan yang patut diperbaiki serta diubah.
Setiap peristiwa dan kejadian alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup
merupakan suatu pertanda bahwa manusia mesti sadar dan berubah. Upaya rekonsiliasi

34 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


menjadi suatu sumbangan positif yang perlu disadari. Tanpa sikap rekonsiliasi, kejadian-
kejadian alam sebagai akibat kerusakan lingkungan hidup hanya akan menjadi langganan yang
terus-menerus dialami. Lalu, usaha manusia untuk selalu menghindarkan diri dari akibat
kerusakan lingkungan hidup tersebut hendaknya bukan dipahami sebagai suatu kenyamanan
saja. Akan tetapi, justru kesempatan itu menjadi titik tolak untuk memulai suatu perubahan.
Perubahan untuk dapat mencegah dan meminimalisasi efek yang lebih besar. Jadi, sikap
rekonsiliasi dari pihak manusia dapat memungkinkannya melakukan perubahan demi
kenyamanan di tengah-tengah lingkungan hidupnya.

b. Perubahan Konsep atau Pemahaman Manusia Tentang Alam


Salah satu akar permasalahan seputar kerusakan lingkungan hidup adalah terjadinya
pergeseran pemahaman manusia tentang alam. Berbagai fakta kerusakan lingkungan hidup
yang terjadi di tanah air adalah hasil dari suatu pergeseran pemahaman manusia tentang alam.
Cara pandang tersebut melahirkan tindakan yang salah dan membahayakan. Misalnya, konsep
tentang alam sebagai objek. Konsep ini memberi indikasi bahwa manusia cenderung untuk
mempergunakan alam seenaknya. Tindakan dan perilaku manusia dalam mengeksplorasi alam
terus terjadi tanpa disertai suatu pertanggungjawaban bahwa alam perlu dijaga keutuhan dan
kelestariannya.
Banyak binatang yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban perburuan manusia
yang tidak bertanggung jawab. Pembalakan liar yang terjadi pun tak dapat dibendung lagi.
Pencemaran tanah dan air sudah menjadi kebiasaan yang terus dilakukan. Polusi udara sudah
tidak disadari bahwa di dalamnya terdapat kandungan toksin yang membahayakan. Jadi, alam
merupakan objek yang terus menerus dieksploitasi dan dipergunakan manusia.
Berdasarkan kenyatan demikian, diperlukan suatu perubahan konsep baru. Konsep yang
dimaksud adalah melihat alam sebagai subjek. Konsep alam sebagai subjek berarti manusia
dalam mempergunakan alam membutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab. Di sini
seharusnya manusia dalam hidupnya dapat menghargai dan mempergunakan alam secara
efektif dan bijaksana. Misalnya, orang Papua memahami alam sebagai ibu yang memberi
kehidupan. Artinya alam dilihat sebagai ibu yang darinya manusia dapat memperoleh
kehidupan. Oleh karena itu, tindakan merusak lingkungan secara tidak langsung telah merusak
kehidupan itu sendiri.
Sumber: http://almaky.blogspot.com dengan penyesuaian

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 35


Tugas
Analisislah struktur teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup dengan mengisi tabel
berikut ini.

Tesis/Pernyataan
Pendapat

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Argumentasi

Penegasan Ulang

Kegiatan 1
Membandingkan Kebahasaan Dua Teks Eksposisi
Dalam teks eksposisi banyak digunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan
yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat
gagasan yang disampaikan.

36 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Tugas 1
Datalah istilah yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan dan
Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup, kemudian carilah maknanya dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia terbaru atau dalam Kamus istilah.
Kerjakan di buku tugas Anda dengan menggunakan tabel berikut.
Judul teks : Pembangunan dan Bencana Lingkungan

No Istilah Makna
1 Polusi Pencemaran
2 habitat 1 Tempat tinggal khas bagi seseorang ataukelompok
masyarakat;
2 Bio tempat hidup organisme tertentu;tempat hidup
yang alami (bagi tumbuhandan hewan); lingkungan
kehidupan asli;
3 Geo tempat kediaman atau kehidupantumbuhan,
hewan, dan manusia dengankondisi tertentu pada
permukaan bumi;
3 _____________

4 _____________

5 _____________

6 _____________

7 _____________

Dst _____________

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 37


Judul teks : Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup

No Istilah Makna
1 rekonsiliasi

2 efek

3 konsep

4 _____________

5 _____________

6 _____________

7 _____________

Dst _____________

Selain menggunakan istilah dalam bidang yang dibahas, teks eksposisi juga banyak
menggunakan kata sifat.
Perhatikan contoh adjektiva yang terdapat dalam teks Pembangunandan Bencana Lingkungan
di atas dalam tabel berikut.

38 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Tugas 2

Temukan makna adjektiva (kata sifat) dengan menggunakan KBBI. Isikan jawabanmu pada
kolom yang telah disediakan pada tabel berikut!

Adjektiva Makna Leksikal/Kamus


serius
besar

punah

langka

banyak

utama

tinggi

buruk

Selain menggunakan adjektiva, dalam teks eksposisi, seperti juga dalam teks lainnya, juga
dapat kita temukan perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
Apakah Anda juga menjumpai afiksasi dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan,
khususnya kata turunan yang berasal atau berubah menjadi adjektiva?
Tugas 3
Lengkapilah analisis kata turunan dan afiksasi tersebut pada kolom berikut.
Kata Jenis Imbuhan Kata Dasar Jenis
Bentukan
penipisan nomina Pe(N)-an tipis Adjektiva
kepunahan nomina
kerusakan nomina

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 39


kemiskinan nomina
kelestarian nomina
kehancuran nomina
perusakan nomina
diperparah verba
terencana adjektiva
terawat adjektiva

Lanjutkan dengan mengidentifikasi kata sifat (adjektiva)

Paragraf ke- Adjektiva Frasa Adjektiva


1.
2.
3.
dst

Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba.
Kalimat lainnya, kalimat nominal, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau
adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi.
Perhatikan contoh kalimat verbal yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana
Lingkungan di bawah ini!
No Kalimat Jenis Kalimat Verbal
1. Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai Kalimat aktif-transitif
masalah lingkungan yang serius

2. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan Kalimat aktif-transitif


kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti
bencana bagi manusia.
3. Masalah lingkungan di atas merupakan masalah Kalimat aktif-transitif
serius yang harus segera diatasi.
4. Enam masalah lingkungan yang utama tersebut Kalimat aktif-transitif
adalah ledakan jumlah penduduk, penipisan
sumber daya alam, perubahan iklim global,
kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan
habitatalam, serta peningkatan polusi dan
kemiskinan.

40 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Berdasarkan contoh di atas, diskusikanlah dengan teman-temanmu, apakah perbedaan
antara kalimat aktif transitif dengan kalimat aktif intransitif?
Untuk menguji penguasaanmu terhadap kebahasaan teks eksposisi, bacalah kembali
teks Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini.
Tugas 4
Temukanlah contoh kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif dalam teks
Pembangunan dan Bencana Lingkungan di atas. Gunakan tabel berikut ini!

Kalimat Aktif Transitif Kalimat Aktif Intransitif

D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi


Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu:
1. menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam teks eksposisi;
2. menyusun ulang gagasan ke dalam teks eksposisi.
Kegiatan 1
Menentukan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas Dalam
Teks Eksposisi
Bencana kabut asap merupakan bencana memilukan. Sudah sebulan ini
sebagian negeri berselimut asap putih. Langit Sumatera dan langit
Kalimantan tak lagi tampak biru. Sebagaimana dikatakan Zulkifli Hasan,
mantan Menteri Kehutanan, di beberapa media bahwa untuk menghentikan
kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan bencana asap memang tak
mudah.

Pada setiap paragraf selalu terdapat satu gagasan pokok yang juga dikenal sebagai ide
pokok, itulah yang menjadi kerangka pengembangan sebuah paragraf.
Untuk menyusun sebuah teks eksposisi, mulailah dengan mendata gagasan-gagasan
pokok yang sesuai dengan topik yang akan kita bahas. Selanjutnya, kembangkanlah gagasan-
gagasan pokok tersebut dengan gagasan penjelas agar ide yang kita sampaikan menjadi jelas
bagi pendengar atau pembaca.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 41


Perhatikanlah contoh rangkaian gagasan pokok berikut.
(a) bencana kabut asap merupakan bencana memilukan;
(b) penyebab bencana karena perilaku manusia;
(c) pendidikan dapat berperan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya
menjaga kelestarian alam.
Perhatikan contoh paragraf yang dikembangkan dari sebuah gagasan pokok ditambah
dengan gagasan-gagasan penjelas. Selanjutnya, datalah gagasan penjelas yang sesuai dengan
gagasan pokok dalam tabel berikut ini.
Perhatikan contoh pengembangan gagasan pokok dalam teks eksposisi. Selanjutnya,
lengkapilah gagasan utama yang disajikan dengan gagasan pendukung yang memguatkan teks
eksposisi.
No Gagasan Utama Gagasan Penjelas
1. Bencana kabut Sudah sebulan ini sebagian negeriberselimut
asapmerupakan bencana asap putih.
memilukan.
Langit Sumatera dan langit Kalimantantak
Gagasan Pokok:
lagi tampak biru.
kabutasap sebagi
bencana yangmemilukan
Sejalan pernyataan Zulkifli Hasan,mantan
Menteri Kehutanan di beberapa media
bahwa untuk menghentikan kebakaran lahan
dan hutan yang menimbulkan bencana asap
memang tak mudah.

Kegiatan 2
Menyusun Ulang Gagasan ke dalam Teks Eksposisi
Jika gagasan pokok di atas, Bencana kabut asap merupakan bencanamemilukan dan
gagasan penjelasnya dikembangkan dalam sebuah paragrafakan menjadi sebuah paragraf yang
padu seperti contoh di atas.

42 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Lanjutkan menata gagasan pokok dan gagasan penjelas nomor 2 dan 3 di atas ke dalam
paragraf yang utuh dengan mengisi tabel berikut ini.
No Gagasan Utama Gagasan Penjelas
2. Penyebab bencana adalah
karena perilaku manusia.

No Gagasan Utama Gagasan Penjelas


3. Pendidikan dapat berperan .
dalam menyadarkan
masyarakat tentang
pentingnya menjaga .
kelestarian alam

Kegiatan 3
Menyusun Teks Eksposisi
Setelah menganalisis teks eksposisi dari segi isi, struktur, dan kebahasaannya, sekarang
kamu akan berlatih menulis teks eksposisi.

https://www.google.co.id/search?q=foto-foto+longsor+dan+banjir&oq=foto-
foto+longsor+dan+banjir&aqs=chrome..69i57.8028j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 43


Perhatikan gambar di atas silakan uraikan menjadi sebuah teks eksposisi minimal tiga
pargraf sehingga pembaca mendapatkan informasi yang jelas sesuai struktur dan kaidah teks
eksposisi.
Lakukan hal-hal sebagai berikut!
1. Tentukan ide pokok setiap paragraf!
2. Datalah argumen-argumen yang mendukung gagasan pokok sebagai gagasan penjelas
yang hendak Anda sampaikan!
3. Presentasikan teks eksposisi yang kamu susun di hadapan teman-temanmu!
4. Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks eksposisi yang disajikan teman Anda!
5. Publikasikan teks eksposisi Anda di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di
media cetak!
6. Presentasikan teks eksposisi yang Anda susun di hadapan teman-teman Anda!

A. Pilihan Ganda
Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawabanyang benar
dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E!

. 1. Berikut ini yang merupakan pernyataan umum atau tesis dalam sebuah teks eksposisi adalah
kalimat…
A. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting di setiap negara.
B. Masalah kesejahteraan guru menjadi salah satu masalah.
C. Jika dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat
tertinggal
D. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan pendidikan yang seadanya.
E. Beberapa hal yang mempengaruhi mutu pendidikan.

2. Sebelum menyunting teks eksposisi, seseorang harus memahami dulu karakteristik dari teks
eksposisi. Salah satunya adalah adanya argumentasi bersifat satu sisi. Maksudnya adalah…
A. Penulis memiliki satu argumen.
B. Penulis tidak berat sebelah.
C. Penulis memihak pada satu sisi, mendukung atau menolak.
D. Penulis mendukung apa yang dibicarakan dalam tulisan.
E. Penulis menolak apa yang dibicarakan dalam tulisan.

44 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


3. Setiap orang tua tentu akan menyayangi anaknya. Begitupun dengan saya. Saya selalu
berusaha melakukan yang terbaik untuk ia sehingga ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang
terbaik. Tapi, meskipun saya sudah menjaganya dengan sedemikian rupa, tetap saja
kekhawatiran itu selalu ada. Kekhawatiran akan terjerumus pada narkoba, misalnya. Kita
semua tahu bahwa di negara kita ini bahaya narkoba semakin menjalar.
Pronomina yang digunakan dalam teks eksposisi di atas adalah…
A. kami
B. saya
C. ia
D. –nya
E. kita

4. Menurut saya, seorang wanita seharusnya bisa menghargai dirinya sendiri dan menjaga
kehormatannya dengan cara berpakaian sopan. Memakai pakaian sopan tidak akan
menyebabkan keresahan sosial.
Kaidah teks eksposisi yang tidak ada dalam teks di atas adalah…
A. pronomina
B. tesis
C. abstraksi
D. argumentasi satu sisi
E. argumen

5. Teks eksposisi adalah...


A. Teks yang berisi cerita dan informasi terkini.
B. Teks yang menjelaskan atau memaparkan sesuatu secara runtut.
C. Teks yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca.
D. Teks yang memberikan penjelasan akan suatu permasalahan secara subjektif.
E. Teks yang memaparkan informasi untuk menghibur pembaca.

6. Sifat dari penulisan teks eksposisi adalah…


A. informatif
B. meyakinkan
C. menghibur
D. merayu
E. fiktif
7. Tujuan dari teks eksposisi adalah...
A. meyakinkan kebenaran pendapatnya
B. memaparkan suatu informasi, pendapat, atau ide
C. mengajak pembaca melakukan sesuatu
D. menggambarkan sesuatu
E. menceritakan suatu kisah

8. Ciri dari sebuah teks eksposisi adalah sifatnya yang ilmiah.Cara mengetahui hal tersebut
adalah...
A. dengan fakta-fakta yang bisa dibuktikan
B. adanya data-data berupa angka
C. adanya istilah-istilah ilmiah
D. bersifat alami
E. menjelaskan masalah yang umum

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 45


9. Pengobatan luka bakar sendiri sebenarnya bisa dilakukan dengan cara tradisional
menggunakan bahan-bahan alami. Bahan-bahan alami ini sangat mudah didapatkan.
Meskipun pengobatan seperti ini sudah jarang dilakukan, tapi cara seperti ini memang
ampuh untuk mengobati luka bakar. Terutama untuk pertolongan pertama pada luka bakar.
Pengobatan ini juga menggunakan bahan alami sehingga relatif aman.
Ide pokok dari paragraf pertama dalam teks di atas adalah…
A. pengobatan luka bakar
B. definisi luka bakar
C. cara mengobati luka bakar
D. mengobati luka bakar dengan cara alami
E. bahan alami untuk luka bakar

10. Bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati luka bakar yang pertama adalah
mentimun dan kentang. Caranya, ambil sepotong mentimun dan kentang kemudian
haluskan. Oleskan ramuan ini pada luka bakar. Mentimun memiliki kemampuan untuk
menyerap panas sedangkan kentang sebagai anti peradangan.
Ide pokok dari dari paragraf di atas adalah…
A. mentimun dan kentang untuk luka bakar
B. cara mengobati luka bakar dengan mentimun dan kentang
C. cara mengolah mentimun dan kentang
D. kandungan mentimun dan kentang
E. efek mentimun dan kentang

B. Uraian
Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 4 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!
1. Cermati dua gambar berikut, lalu uraikan menjadi sebuah teks eksposisi minimal tiga
pargraf, sehingga pembaca mendapatkan informasi yang jelas sesuai struktur dan kaidah
teks eksposisi.

Gambar 1

https://www.google.co.id/search?q=gambar+memelihara+kaktus&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwjE2LKK2JDaAhVLLY8KHVEzD_0Q_AUICigB&biw=1042&bih=494

46 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Gambar 2

https://www.google.co.id/search?biw=1042&bih=494&tb
m=isch&sa=1&ei=mWq8WviZJ8qBvQSD4Y_gAg&q=gambar+prose
s+hujan&oq=gambar+proses+hujan&gs_l=psy-ab.1.0.

Kiat perawatan tanaman kaktus berikut akan membantu Anda menanam tanaman
gurun yang sehat. Berikan cahaya berlimpah. Sebagian besar kaktus berasal dari padang pasir,
di mana sinar matahari berlimpah. Kaktus dalam ruangan membutuhkan cahaya yang cukup
untuk tumbuh dengan baik. Sebisa mungkin, letakkan kaktus di jendela dengan cahaya yang
tidak terhalang. Jika Anda tidak memiliki cukup cahaya yang masuk melalui jendela, dapatkan
pencahayaan ruangan dengan spektrum penuh atau lampu yang mensimulasikan sinar
matahari. Jika ruangan Anda memiliki cahaya yang redup untuk jangka waktu lama, akar
tanaman cenderung membusuk. Akibatnya mungkin juga kaktus menarik hama. Hindari suhu
yang ekstrem. Kaktus membutuhkan suhu untuk tumbuh dengan baik di dalam rumah paling
tidak sekitar 18-29 derajat Celcius. Air secukupnya. Untuk perawatan kaktus terbaik, sangat
penting untuk menghindari penyiraman tanaman yang dapat menyebabkan akar membusuk. Di
lingkungan alami, kaktus disiram hanya jika hujan turun yang sangat jarang terjadi. Jadi, kaktus
terbiasa dengan kondisi kering. Siram kaktus dengan air hangat saat tanah sudah kering. Beri
pupuk secara berkala. Untuk mempertahankan kaktus indoor yang sehat, pupuk tanaman
tersebut setiap dua bulan sekali. Kaktus merespon dengan baik pupuk dengan rasio NPK 15-15-
30.
Kompas.com dengan judul "Begini Cara Merawat Kaktus di dalam Rumah",
https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/143730721/begini-cara-merawat-kaktus-di-
dalam-rumah.
Penulis : Arimbi Ramadhiani
2. Sebutkan ide pokok paragraf tersebut!
3. Uraikan kalimat penjelas pada pargaraf tersebut!
4. Sebutkan penggunaan kata kerja pada paragraf tersebut (minimal sepuluh)!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 47


Setelah Anda mempelajari materi teks eksposisi, Anda akan bisa memahami tujuan dari
penggunaan teks eksposisi. Teks eksposisi dapat Anda manfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari untuk mengungkapkan gagasan dan pengetahuan yang Anda pahami sehingga bisa
bermanfaat untuk orang lain. Selain itu, Anda bisa bertukar pengetahuan dengan teman Anda
mengenai gagasan yang sangat beragam dalam bentuk mengungkapkan pendapat. Apabila
Anda mendapatkan kesulitan saat mempelajari materi teks eksposisi bertanyalah kepada guru
bina Anda.

Badan Pengembangan Bahasa. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI luring) Edisi
ke-5. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud. 2016. Bahasa Indonesia. . Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia

Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


SMA/MA/SMK. Jakarta: Yrama Widya.

https://putrikawung.wordpress.com/category/produk-kain-batik-dengan-pewarnaan-
sintetis-product-batik-fabric-with-synthetic-dyeing/
https://properti.kompas.com/read/2018/01/24/143730721/begini-cara-merawat-
kaktus-di-dalam-rumah
https://www.google.co.id/search?q=foto-foto+longsor+dan+
banjir&tbm=is

48 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Argumentasi : alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau
gagasan.
Editorial : mengenai atau berhubungandengan editor atau pengeditan
Gagasan :hasil pemikiran atau ide
Logis :sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal
Opini : pendapat;pikiran;pendirian
Pidato :pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada
orang banyak
Rekomendasi : hal minta perhatian bahwa orang yang disebut dapat dipercaya dengan
baik (biasa dinyatakan dengan surat )
Tesis :pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan
dalam karangan;untuk mendapatkan gelar kesarjanaan pada perguruan
tinggi

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 49


50 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1
Kompetensi Dasar
3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot.

ANEKDOT
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks anekdot, peserta didik mampu:
2. mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat;
3. mengontruksi struktur teks anekdot; dan
4. mengontruksi kebahasaan teks anekdot.

1. Pengertian Anekdot
Anekdot adalah cerita singkat lucu, konyol, dan mengesankan tentang tokoh dan
peristiwa tertentu. Pada mulanya anekdot menceritakan tokoh-tokoh terkenal dari berbagai
bidang seperti politik, sosial, dan agama. Selain itu anekdot menceritakan peristiwa nyata
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dewasa ini anekdot dapat juga digunakan untuk
menceritakan tokoh dan peristiwa fiktif.

2. Fungsi dan Karakteristik/Ciri Kebahasaan teks anekdot:


1) Fungsi:
a. Fungsi primer, sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidakpuasan,
kejengkelan, kemarahan dan sebagainya.
b. Fungsi sekunder, sebagai bahan hiburan, sebagai analogi atau contoh dalam
menjelaskan sesuatu sebagai penarik perhatian dan sebagainya.
2) Ciri Kebahasaan:
a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;
b. menggunakan kalimat retoris;
c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang
menyatakan hubungan sebab-akibat;
d. menggunakan kata kerja aksi; dan
e. menggunakan kalimat seru.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 51


3. Struktur Anekdot
a. Abstrak
Abstrak berada di paragraf awal anekdot. Abstrak menjelaskan gambaran umum
anekdot. Untuk menarik perhatian pembaca. Abstrak dibuat secara menarik oleh
pengarang.
b. Orientasi
Orientasi merupakan bagian kedua, yaitu menjelaskan latar belakang peristiwa yang
terjadi dalam anekdot.
c. Krisis
Krisis merupakan bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi. Krisis
menjelaskan peristiwa ganjil, unik, atau tidak biasa terjadi.
d. Reaksi
Reaksi merupakan peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan
respons tertentu. Respon tertentu menandai munculnya bagian reaksi. Keganjilan
peristiwa dalam bagian krisis baru dapat dipahami di bagian reaksi ini. Di bagian ini
sering muncul kelucuan atau kekonyolan. Bagian ini juga menunjukan klimaks cerita.
Selain itu, permasalahan yang dikritik dapat dipahami di bagian ini.
e. Koda
Koda merupakan bagian terakhir anekdot. Koda dapat berupa pernyataan umum untuk
mengakhiri cerita dalam anekdot. Selain itu, koda dapat berupa pernyataan kesimpulan
atas peristiwa yang diceritakan.

Perhatikan contoh teks anekdot berikut!


Anekdot Hukum Peradilan
Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang
pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan
pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata
kayu yang dibuat untuk jembatan tersebut tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke
sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut.

Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara
jembatan yang rapuh. Setelah itu, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk
mengadukan si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu
orang dapat melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.

52 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat
Jembatan untuk diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia
menimpakan kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu.
Setelah itu, hakim memanggil si Tukang Kayu.

Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim, “Yang Mulia
Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?” Yang Mulia Hakim
menjawab, “Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu
ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati
beserta kudanya. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si
Tukang Pedati.” Si Tukang Kayu membela diri, “Kalau itu permasalahannya, ya, jangan salahkan
saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek.” Yang Mulia Hakim berpikir,
“Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan
tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan.” Lalu, Hakim berkata
kepada pengawalnya, “Hai pengawal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya!” Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu.

Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. “Yang Mulia Hakim,
apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?” kata si Penjual Kayu. Sang
Hakim menjawab, “Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus
kepada si Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan
seseorang kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati.” Si Penjual Kayu menjawab,
“Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yang
menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek
kepada si Tukang Kayu itu.” Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. “Hai pengawal
bawa si Pembantu ke hadapanku!” Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu.

Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun
bertanya kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang
kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya
sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga
ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan
si Pembantu harus dihukum dan memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada
pengawal, “Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya
sekarang juga!”

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 53


Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, ”Hai, Pengawal
apakah hukuman sudah dilaksanakan?” Si Pengawal menjawab, ”Belum, Yang Mulia, sulit sekali
untuk melaksanakannya.” Sang Hakim bertanya, “Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa
memenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab, “Sulit, Yang Mulia. Si
Pembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena
terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.” Sang Hakim marah besar,
“Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek,
kurus, dan punya uang!” Setelah itu, si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain
yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang.

Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim,
“Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan
entengnya sang Hakim menjawab, “Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya
uaaaaang!!!!”

Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke
penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan
pengadilan tersebut, ”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian,
peradilan ini sudah adil?” Masyarakat yang ada serempak menjawab, “Adiiill!!!”.

(dikutip dari buku Bahasa Indonesia” Ekspresi Diri dan Akademik” kelas X tahun 2013)
Contoh Analisis Struktur Teks Anekdot Hukum Peradilan
Abstraksi “Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan
tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya.”
Orientasi “Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke Pasar dengan Pedatinya. Suatu
pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun.”
Krisis “Si Tukang Pedati mengadukan si Pembuat Jembatan kepada
Hakim agar dihukum karena jembatan yang dibuatnya tidak kuat. Sehingga si
Tukang Pedati jatuh ke Sungai, kuda beserta dagangannya hanyut.”
Reaksi ‘Hakim memanggil si Pembuat Jembatan, si Tukang Kayu, si Penjual Kayu untuk
diadili. Namun mereka akhirnya lolos dari tuduhan karena mereka memiliki
alasan yang cerdas. Lalu Hakim memanggil si Pembantu Penjual kayu untuk
diadili dan dipenjara. Namun hal tersebut tidak dilakukan karena Pembantu itu
terlalu gemuk dan tidak mempunyai uang.’
Koda Akhirnya Yang Mulia Hakim memenjarakan Pembantu yang berbadan pendek,
kurus, dan mempunyai uang, Sang Hakim bertanya pada khalayak ramai
yang menyaksikan pengadilan tersebut, “Saudara-saudara semua,
bagaimanakah pandangan kalian, peradilan sudah adil?” Masyarakat setempat
menjawab “Adiiil!!”

54 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Kaidah kebahasaan
a. Menggunakan waktu lampau: “Pada zaman dahulu di suatu negara”
Alasan: terdapat pada paragraf 1
b. Menggunakan kata sambung : Akhirnya, setelah itu.
Alasan: Pada paragraf 1,2,3,6,7,9.
c. Menggunakan kata kerja: rajin, memberi, menjemput, melewati, memenjarakan.
d. Menggunakan kalimat perintah: “Hai pengawal bawa si pembantu ke hadapanku!”, “Hai
pengawal, bawa si penjual kayu untuk mempertanggung jawabkan perlakuannya!”
e. Ciri-ciri:
1) Menggunakan Majas
Dalam teks anekdot yang berjudul ‘Hukum Peradilan’ tidak terdapat majas apapun.
2) Menggunakan bahasa gaul
Setelah kita analisis teks anekdot, bahasa gaul pada teks tersebut adalah ‘dong’, dan
‘amat’. Sang Hakim marah besar “Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu,” (Paragraf
7).
3) Bahasa yang membuat pembaca tertawa geli
Setelah kita analisis teks, bahasa yang membuat pembaca tertawa geli adalah : Dengan
entengnya sang Hakim menjawab “Kesalahanmu adalah pendek, kurus dan punya
uang!!” (Paragraf 8).
4) Digunakannya Konjungsi
Terdapat banyak konjungsi pada teks anekdot yang berjudul ‘Hukum Peradilan’, yaitu:
Konjungsi Teks Anekdot
a) Dan Setelah si pembantu yang berbadan pendek, kurus dan banyak uang itu
dimasukkan ke penjara dan uangnya disita (Paragraf 9).

b) Oleh karena Sehingga menyebabkan orang jatuh. Oleh karena itu, kamu harus
itu dihukum dan mengganti segala kerugian (Paragraf 4).

c) Karena Si Tukang Pedati tidak terima karena mendapat kerugian (Paragraf 2).
5) Verba Material

Setelah kita analisis verb material yang ada pada teks anekdot ‘Hukum Peradilan’,yaitu :
(1) Membawa
Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya.
(2) Memanggil
Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 55


A. Pilihan Ganda
Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawabanyang benar dengan
memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E.

1. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!


Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan
itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia
membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya. Tanpa
disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
Abstraksi yang tepat untuk teks di atas adalah...
A. Singapura termasuk salah satu negara yang bersih.
B. “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?” “Tidak tahu.
C. Diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.
D. Pada suatu hari Zuki sedang berlibur.
E. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.
2. Struktur teks anekdot yang tepat, yaitu....
A. abstraksi – koda – orientasi – krisis – reaksi
B. orientasi – abstraksi – reaksi – krisis – koda
C. abstraksi – orientasi – krisis – reaksi – koda
D. koda – reaksi – krisis – orientasi – abstraksi
E. reaksi – abstraksi – krisis – orientasi – koda

3. Makna tersirat pada gambar anekdot di atas adalah...


A. menyindir kepada siswa yang malas belajar dan mengharapkan sepiring nasi.
B. menyindir kepada siswi pintar yang tidak mau mengajari siswa lain.

56 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


C. mengkritik pemerintah yang selalu mempersulit dengan adanya soal UAN.
D. menyindir siswa yang malas belajar dan mengharapkan kebocoran soal UAN.
E. mengkritik pemerintah yang tidak memerhatikan pelajar.

4. Bagian yang menunjukkan tanggapan tokoh terhadap konflik disebut …


A. abstraksi
B. orientasi
C. krisis
D. reaksi
E. koda

5. Berikut ini, manakah yang termasuk teks anekdot .…


A. Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi,
apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang bagus pada
kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan formalnya. Diyakini bahwa
pengalaman juga menjadi faktor penentu untuk menuju kesuksesan.
B. Meskipun pemerintah melarang transaksi spesies binatang langka, dalam praktiknya
populasi binatang yang dilindungi makin berkurang. Dengan beragam motif, manusia
makin berusaha memiliki secara pribadi binatang-binatang langka tersebut. Apalagi,
ketika pasar domestik atau pasar internasional berani membeli spesies binatang langka
dengan harga tinggi, makin tinggi pula pelanggaran terhadap larangan memperjualbelikan
binatang langka tersebut.
C. Pertumbuhan penduduk di bumi ini menimbulkan bertambahnya permukiman, pabrik,
perkantoran, dan lain-lain. Pembangunan permukiman, pabrik, dan perkantoran itu
dilakukan dengan memanfaatkan wilayah hutan tempat berbagai jenis binatang hidup.
Ketika hutan dirusak untuk tujuan-tujuan tersebut, habitat atau wilayah tempat binatang-
binatang itu hidup akan berkurang. Hal itu menyebabkan ketersediaan pangan untuk
binatang-binatang itu berkurang. Perubahan kondisi alam yang demikian itu
menyebabkan kepunahan beberapa spesies binatang yang hidup di hutan tersebut.
D. Program Akselerasi sangat dibutuhkan oleh pelajar yang mempunyai ritme belajar cepat.
Meskipun sering dikatakan terlalu mahal, itu tidak berarti bahwa program ini tidak
diperlukan.
E. Reuni berlangsung di sekolah daun Irwan bertanya pada Rudi," Wah, kamu jadi pejabat,
ya?". " Kok tahu?" tanya Rudi lalu Irwan menjawab' " Ya, tahu lah…wajahmu kan gambar
uang." Mereka tertawa bersama, hanyut dalam suasana gembira.

6. Bagian yang menunjukkan situasi awal cerita disebut ….


A. abstraksi
B. orientasi
C. krisis
D. reaksi
E. koda

7. Bacalah penggalan teks anekdot berikut!


(1) “Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu.
(2) Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.” (3) Lalu, diambilnya puntung rokok

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 57


itu serta langsung diisapnya lagi. (4)Petugas itu hanya terbelalak keheranan. (5)Kemudian, ia
pergi meninggalkan Azam.
Koda yang terdapat pada paragraf di atas adalah...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

8. Bagian terjadinya masalah atau hal unik dalam struktur teks anekdot disebut....
A. krisis
B. abstraksi
C. koda
D. reaksi
E. orientasi

9. Ciri-ciri anekdot yaitu, kecuali....


A. bersifat menyindir
B. lucu
C. membuat sebagian orang tersinggung
D. menjengkelkan
E. membosankan
10. Yang merupakan unsur-unsur teks anekdot, kecuali....
A. judul
B. partisipan
C. pujian
D. kritik
E. humor

58 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


B. Uraian
Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d. 5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!

1. Apa yang dimaksud dengan teks anekdot?


2. Sebutkan dan jelaskan struktur teks anekdot!
3. Sebutkan ciri kebahasaan teks anekdot!
4. Apa yang dimaksud dengan makna tersirat dalam teks anekdot?
5. Analisislah struktur teks anekdot berikut!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR


Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan polisi melakukan blusukan, termasuk
Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi
kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan disana banyak wartawan meliputi
sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi
agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan
menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air.
Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.
Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa
diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua
bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia
kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding:
"Ya Allah hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas". Darman pingsan!.

(dikutip dari buku Bahasa Indonesia” Ekspresi Diri dan Akademik” kelas X tahun 2013)

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 59


Setelah Anda mempelajari materi di atas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi
yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.10, silahkan buka dan pelajari buku yang berkaitan
dengan Anekdot seperti yang tertera dalam referensi di bawah ini.
Pada aktivitas praktikum, silakan Anda lakukan aktivitas tersebut kemudian hasilnya
diberikan kepada tutor Anda. Jika Anda mengalami kesulitan baik dalam pemahaman materi
pelajaran atau praktikum, silakan Anda konsultasikan dengan guru bina.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Darmawati,Uli. Dan Y. Budi Artati.2016. Bahasa Indonesia. Klaten:Intan Pariwara

Abstrak : abstrak berada di paragraf awal anekdot. Abstrakmenjelaskan gambaran


umum anekdot. Untuk menarik perhatian pembaca.
Anekdot :jenis teks yang berisi peristiwa-peristiwa lucu, konyol, atau
menjengkelkan sebagaiakibat dari krisis yang ditanggapi dengan
reaksi.
Humor :keadaan yang menggelikan hati; lucu
kalimat retoris :kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tanggapan
langsung.kalimat tanya retoris biasanya digunakan dalam pidato,
khutbah, atau orasi.

60 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


kalimat seru :kalimat yang isinya mengungkapkan kekaguman perasaan. karena rasa
kagumberhubungan dengan sifat, maka kalimat seru dibentuk dari
kalimat statif. kalimat seru disebut juga kalimat interjektif.
kata kerja :(verba) kata yang menunjukkan aksi, peristiwa, atau keadaan,
misalnyamembaca,berjalan, dikeluarkan.
Koda :bagian terakhir sebuah komposisi
Krisis :bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi. Krisis menjelaskan
peristiwa ganjil, unik, atau tidak biasa terjadi.
Konjungsi :kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau
kalimat-kalimatdan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud
lain.
Orientasi :bagian kedua yaitu menjelaskan latar belakang peristiwa yang terjadi
dalam anekdot.
Reaksi :peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan
respons tertentu, respon tertentu menandai munculnya bagian reaksi.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 61


62 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1
Kompetensi Dasar

3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat
(hikayat) baik lisan maupun tulis.

4.7Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan


dibaca.

Melestarikan Nilai-Nilai Kearifan dalam Hikayat

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi teks hikayat, peserta didik diharapkan mampu:


1. menjelaskan pengertian hikayat dengan tepat;
2. menuliskan enam ciri (karakteristik) hikayat dengan benar;
3. menemukan enam isi unsur intrinsik hikayat dengan benar;
4. mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat; dan
5. menceritakan kembali isi hikayat dengan benar.

Nilai-Nilai Kearifan dalam Hikayat

Indonesia sangat kaya dengan cerita rakyat, setiap daerah di nusantara memiliki cerita
rakyat yang menarik dan mengandung nilai-nilai kearifan yang masih relevan saat ini. Salah satu
cerita rakyat yang menarik untuk dipelajari adalah hikayat. Apakah Anda pernah membaca
hikayat? Cerita hikayat apa yang pernah Anda baca?
Ada beberapa hikayat yang berasal dari zaman peralihan Hindu-Islam, yaitu Hikayat
Puspa Wiraja, Hikayat Parang Punting, Hikayat Langlang Buana, Hikayat Si Miskin, Hikayat
Indera Bangsawan, Hikayat Indera Putra, Hikayat Indera Jaya Pahlawan, dan sebagainya.
Pada pembahasan materi hikayat, Anda akan menggali nilai-nilai kehidupan yang
terdapat dalam cuplikan hikayat. Hal tersebut akan menambah kearifan dalam diri Anda yang
dapat diterafkan dalam kehidupan Anda saat ini.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 63


Coba Anda baca dengan saksama dan pelajari nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam
cuplikan hikayat Indera Jaya Pahlawan (1992: 20-21) di bawah ini dengan baik!
Hikayat Indera Jaya Pahlawan

Syahdan maka Indra Jaya pun berpikir, “jikalau aku katakannya anaknya, aku ini
tiada dapat aku hendak melihat termasa segala negeri raja-raja di dalam alam ini. Tiada
aku dilepaskannya. Baik juga jangan aku katakan .” Setelah itu maka katanya. “Nama
hamba ini Indra Jaya Pahlawan. Datang hamba ini tiada tertentu, sesat ke atas gunung ini,
akan bapaku ini dari mana dan apa mulanya? Maka bapaku menjadi bintang ini?” Maka
kata Raja Bulia Kesna, “ Hai , anakku, akan Ayahanda ini asalnya raja di Negeri Syamsu
Alam Bahrul Asyikin.Nama Ayahanda ini Raja Bulia Kesna, hamba ini dari sebab ingin
hendak beranak maka hamba bertapa laki-istri empat puluh hari empat puluh malam.
Maka Ayahanda dapat alamat, katanya, ‘Pergilah engkau ambil bunga wanta di atas
mercu Gunung Bala Dewangga. ‘ setelah itu, maka Ayahanda Bunda pun pergilah
membawa Adinda Tuan ini diiringi rakyat, menteri, hulubalang Ayahanda. Maka sehingga
naik setengah gunung itu, kalakian maka hujan bertiup pun turunlah terlalu keras, hari
malam gelap gulita. Maka segala rakyat, menteri // Ayahanda pun habis diterbangkan oleh
angin kemana-mana perginya tiadalah Ayahanda tahu. Maka tinggallah Ayahanda dua laki-
istri juga.
Syahdan maka Ayahanda gagahi juga naik ke gunung ini sampai ke mercu gunung
ini. Maka ayahanda pun masuklah mandi ke dalam kolam itu. Maka terlihatlah kepada
bunga wanta dadu itu. Ayahanda berenang mengambil; setelah dapat maka Ayahanda dua
laki-istri makanlah. Setelah sudah, maka Ayahanda kedua telah sudah menjadi gajah.
Kepada suatu malam hamba tidur di bawah pohon kayu ini. Maka datang Langlang Buana,
katanya kepada istri hamba, ‘Jikalau engkau beranak umur dua tahun, engkau buangkan
ia ke dalam kolam itu.’ Telah hamba beranak dua tahun umurnya, hamba buangkan ke
dalam kolam anak hamba itu. Sekarang pun mati entah hidup, tiadalah hamba
ketahui.”Adapun Maharaja Bulia Kesna berkata itu air matanya bercucuran oleh menyebut
anakanda baginda itu, lebih pula Permaisuri yang sangat menangis. Kalakian maka Indra
Jaya pun turut menangis oleh belas hatinya mendengar cerita itu. Maka kata Maharaja
Bulia, “Hai, anakku, berapa lamanya Ayahanda kedua ini menjadi gajah tiadalah hamba
ketahui halnya hamba. Dan sampailah sekarang akan hamba menjadi manusia ini pun
hamba tadi tiada khabarkan diri serta hamba terkejut. Hamba lihat anakku ada terdiri di
bawah kaki. Akan hamba pun sudah menjadi manusia, tiadalah hamba ketahui. “Maka
sahut Indra Jaya, “Hai, Sri Maharaja, hambalah yamng membunuh gajah laki-istri itu.
Hamba panah. Sebab pun maka hamba bunuh, dari hamba takut melihat rupanya. Telah
gajah itu mati, tiba-tiba hamba lihat bangkainya itu pun // gaib keduanya. Akan bapakulah
kedua yang ada tidur kepada tempat gajah itu seperti rupanya. Maka Patikpun siram
dengan air kalik patik. Maka Tuanku kedua pun sadarlah ini.”
Setelah Maharaja Bulia mendengar kata Indra Jaya itu, syahdan maka keduanya
pun memeluk mencium Indra Jaya seraya katanya, “Hai, anakku dan buah hatiku. Telah
menerima kasihlah Ayah Bunda akan kasih Tuan, seperti berhutang nyawalah Ayah

64 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Bunda kepada Tuan. Ya, anakku, Ayahanda bertanya kepada tuan, berkata benarlah
kiranya engkau kepada Ayahanda. Apa bangsanya anakku ini? Jin atau dewakah, anak
manusiakah, dan di mana negeri Tuan supaya Ayah Bunda pergi bersama-sama Tuan?”
Syahdan maka Indra Jaya pun menyembah katanya, “Ya, Syah Alam, nama
ayahanda bunda patik tiadalah patik tau. Dari kecil di dalam ini, tetapi akan asal patik,
manusia. Patik selama-lamanya berjalan ke sana kemari mencari makanan, lalu saat naik
gunung ini bertemulah dengan Sri Maharaja ini.” Maka dipeluk dicium oleh Maharaja Bulia
Kesna Indra Jaya, katanya, “Jikalau demikian, Tuan, baiklah Ayahanda ambil akan anak
karena aku pun tiada beranak. Marilah Tuan, kita pulang ke Negeri Syamsul Alam supaya
Tuan Ayahanda rajakan di sana, ganti Ayahanda. Sepuluh hari juga jauhnya dari gunung ini,
“ Maka kata Indra Jaya, “ Bersama-samalah kita, masukkan, Tuanku sudi berhambakan
patik, usahlah dahulu Tuanku berangkat ke negeri Tuanku. Baik juga Tuanku tinggal di
gunung ini. Kita membuat negeri di sini.” Maka kata Baginda itu, “Wah, anakku, berapa
harinya kita membuat negeri karena // kita hanyalah berdua orang.” Maka kata Indra Jaya,
“Ya, Syah Alam, Tuanku lihat juga kebesaran Dewata Mulia Raya.”

1. Pengertian Hikayat

Masyarakat Indonesia mempunyai banyak cerita rakyat yang merupakan karya sastra
lama atau karya sastra melayu klasik. Cerita rakyat tersebut berasal dari tradisi lisan, berupa
cerita lisan dan biasanya dituturkan dari generasi ke generasi secara lisan, dari mulut ke mulut,
yang biasa disebut leluri. Salah satu bentuk cerita rakyat tersebut adalah hikayat. Hikayat
merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berbentuk prosa.
Menurut Wiyatno (2005:76) Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra lama. Cerita
hikayat berkisar mengenai lingkungan istana, raja, keluarga raja, dan para punggawa istana.
Bahasa yang dipergunakan dalam hikayat sudah jauh berbeda dengan bahasa Indonesia
sekarang. Hal ini disebabkan hikayat merupakan karya sastra Melayu klasik yang ditulis
beberapa abad lalu.
Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,
undang-undang, dan silsilah (bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan
sifat-sifat itu). Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar
untuk meramaikan pesta, misalnya, Hikayat Hang Tuah; Hikayat Perang Palembang, Hikayat
Seribu satu Malam. (KBBI V, 20015: 401)
Dilihat dari waktu kemunculannya, hikayat merupakan hasil sastra zaman peralihan, dan
hikayat itu sendiri adalah kata Arab yang berarti cerita. Hikayat dalam bahasa Arab/ Parsi mula-
mula berarti cerita pendek dan hanya mendapat maknanya sebagai cerita panjang sesudah
Hikayat Muhamad Hanafiah diciptakan (Liaw Yock Fang, 1991: 151)

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 65


Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa hikayat adalah karya
sastra melayu klasik atau karya sastra lama berbentuk prosa yang isi ceritanya berkisar
mengenai kehidupan kerajaan.
Hikayat memiliki nilai moral yang bermanfaat bagi kita. Biasanya bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa melayu lama. Oleh karena itu, bila kita membaca hikayat harus
cermat untuk memahaminya.

2. Ciri-ciri Hikayat
Seperti halnya karya sastra lainnya, hikayat mempunyai ciri-ciri tertentu. Menurut Liaw
Yock Fang (1991: 151) sastra melayu lama pada umumnya tidak bertarikh dan tidak ada nama
pengarangnya. Sastra melayu lama tertulis dalam bahasa Arab. Ini berarti sesudah Islam masuk
dan huruf Jawi diciptakan, sastra melayu lama baru lahir dari pertemuan sastra yang berunsur
Hindu dengan pengaruh Islam.
Menurut Tukan (2006:77) karya sastra prosa melayu klasik termasuk hikayat
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Biasanya berisi hal-hal yang luar biasa dan berkisar pada kehidupan istana.
b. Menggunakan kata-kata bahasa Arab, kata-kata yang sukar, dan ungkapan atau bahasa
klise.
c. Biasanya anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya.
d. Cara bercerita hampir semua sama, hikayat umumnya merupakan cerita berbingkai,
yaitu cerita yang di dalamnya terdapat cerita-cerita lain yang dituturkan oleh pelaku-
pelaku cerita.
Widodo (2000:111) menjelaskan bahwa karya sastra Melayu Klasik memiliki sifat-sifat
atau ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ceritanya berkisar seputar kehidupan istana. Oleh karena itu, disebut istana centris.
b. Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan daripada
keindividualan. Sebagai akibat logis dari tradisi kolektivisme, sebuah karya sastra
Melayu Klasik dianggap sebagai milik bersama, bukan milik individu. Oleh karena itu,
karya sastra Melayu Klasik bersifat anonim, pengarangnya tidak dikenal.
c. Sastra Melayu Klasik berasal dari tradisi lisan. Disampaikan dari generasi ke generasi
secara lisan, dari mulut ke mulut yang biasa disebut leluri.

66 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa karya sastra melayu
klasik yang berupa hikayat memiliki cerita yang berpusat pada kehidupan istana (istana sentris/
keraton sentris) yaitu ceritanya seputar kehidupan kerajaan. Ceritanya pralogis yaitu cerita
dalam hikayat tidak berlogika (tidak sama dengan kenyataan umum atau tidak menggunakan
pendekatan realistis, cerita yang disampaikan tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang
biasa dialami oleh manusia). Dipengaruhi kesusastraan Arab dan Hindu. Berkembang secara
statis. Nama pengarangnya tidak dicantumkan atau tidak ada (anonim). Ditulis dalam bentuk
prosa. Naskah asli hikayat lebih banyak ditulis dengan huruf Arab Melayu.

3. Unsur Intrinsik Hikayat


Unsur intrinsik yaitu unsur yang terdapat dalam karya sastra yang merupakan unsur
pembentuk karya sastra. Wellek dan Warren (1995: 156) menyebutnya dengan istilah
pendekatan intrinsik. Sedangkan yang termasuk unsur intrinsik yang disebutkan dalam
beberapa buku pelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Kurikulum 2013, Wellek dan Warren menyebutnya dengan istilah unsur pembentuk karya
sastra.
Unsur intrinsik hikayat yang dimaksud dalam KTSP dan Kurikulum 2013 adalah alur,
tema, penokohan, latar, gaya bahasa, sudut pandang pengarang / point of view, dan amanat.
Alur /plot yaitu jalan cerita, merupakan liku-liku suatu peristiwa yang mengikat jalan
cerita sehingga memiliki klimaks dan antiklimaks dari hubungan-hubungan antarkejadian dalam
sebuah cerita.
Tema adalah pokok cerita yang merupakan sumber permasalahan dan pembahasan
dalam cerita.
Istilah penokohan mencakup dua hal yaitu tokoh dan karakter yang diletakkan
pengarang kepada tokoh tertentu. Tokoh dapat diartikan sebagai pelaku cerita, sedangkan
karakter atau perwatakan disebut juga gambaran rupa atau pribadi atau watak pelaku dalam
cerita.
Latar atau setting menunjukkan sebuah lokasi atau tempat kejadian sebuah peristiwa
tengah berlangsung. Di samping latar tempat dan latar waktu dalam teori sastra ada
bermacam-macam latar yang harus diperhatikan secara cermat, diantaranya latar sosial, latar
budaya, latar ekonomi, latar politik, latar agama, dan sebagainya.

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 67


Gaya bahasa yaitu pemakaian bahasa dalam bertutur atau bercerita, pemakaian ragam
tertentu atau ciri-ciri tertentu atau cara khas dalam cerita untuk memperoleh efek-efek
tertentu.
Sudut pandang pengarang (point of view) pada hakikatnya merupakan cara, strategi,
teknik, atau siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasannya,
apakah pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama dengan menggunakan kata
ganti orang pertama atau sudut pandang orang ketiga dengan menyebutkan tokoh-tokoh
dalam cerita.
Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang lewat cerita yang ditulisnya.
Supaya Anda lebih memahami unsur intrinsik hikayat, berikut disajikan analisis unsur intriksik
hikayat yang sesuai dengan cuplikan hikayat Indera Jaya Pahlawan yang disajikan dalam modul
ini.

Unsur Intrinsik Isi Pembahasan


Tema Perjuangan dan kepahlawan, yaitu menceritakan seorang anak yang
sakti dapat berjuang menolong orang tuanya dan masyarakat yang
mendapat kesulitan.
Penokohan Indra Jaya Pahlawan, yaitu seorang yang sakti dan suka menolong
orang yang mendapat kesulitan.
Raja Bulia Kesna adalah ayah Indra Jaya Pahlawan seorang raja yang
bijaksana, adil, gigih, rela berkorban tidak pernah putus asa,
mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih cita-citanya.
Alur/ plot Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut
sangat adil, bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan
lain, tetapi sayang raja tersebut belum dikarunia putra, meskipun
sudah lama hidup berumah tangga, sehingga dia bertapa dan berdoa
kepada dewa-dewa supaya dikarunia anak. Untuk mendapatkan anak
tersebut, ada beberapa persyaratan yang sangat berat, diantaranya
berubah wujud menjadi binatang dan kerajaannya hancur oleh topan
dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan tersebut dapat
dilalui dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama
Indra Jaya Pahlawan. Karena kesaktiannya Indra Jaya Pahlawan dapat
merubah wujud ayah dan ibunya menjadi manusia lagi, dan dapat
menciptakan sebuah kerajaan untuk ayahnya.

Latar/ Setting ¾ Latar waktu: zaman dahulu


¾ Latar tempat: di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin, di Gunung
Bala Dewangga.
¾ Latar suasana: menegangkan dan menyedihkan.

Sudut pandang Orang ketiga sebagai pencerita

68 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Gaya bahasa ¾ Menggunakan gaya bahasa pleonasme, yaitu cerita yang
disajikan berlebihan, mengungkapkan kesaktian tokoh secara
berlebihan, pralogis, misalnya, seorang raja karena
kesaktiannya bisa berubah wujud menjadi binatang, bisa
menciptakan sebuah negeri, bisa terbang.
¾ Menggunakan bahasa melayu klasik, dengan kata-kata arkais,
kalimat yang digunakan tidak efektif, ada beberapa kata yang
diulang dalam satu tuturan.
Amanat ¾ Seorang anak harus menyayangi dan membantu orang tua
dengan tulus.
¾ Membantu masyarakat yang sedang mendapat kesulitan.
¾ Seorang raja harus adil dan bijaksana supaya disayangi
rakyatnya dan memberikan contoh yang baik bagi rakyatnya.

Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun dari luar karya sastra yang
mempengaruhi unsur dalam karya sastra. Unsur ekstrinsik hikayat berkaitan dengan nilai-nilai
yang terdapat dalam hikayat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi
(pendidikan), dan estetika (keindahan). Nilai agama dalam hikayat, yaitu agama yang
dipercayai tokoh dalam hikayat.

4. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Hikayat


Hikayat termasuk karya sastra lama, tetapi nilai-nilai kearifan yang terkandung di
dalamnya masih relevan dengan kehidupan saat ini. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat
berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika
(keindahan). Nilai agama dalam hikayat, yaitu agama yang dipercayai tokoh dalam hikayat.
Nilai sosial budaya masyarakat dalam hikayat mencerminkan tradisi masyarakat lama,
misalnya mencerminkan masyarakat yang suka berdagang ke luar wilayah atau negeri,
mencerminkan masyarakat yang suka bertani, bergotong royong, dan sebagainya.
Sebagai contoh nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat, coba Anda baca dengan saksama
teks hikayat berikut!

http://ilmuusekolah.blogspot.com/2017/02/hikayat-terkenal-bahasa-melayu-dengan.html

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 69


Hikayat Bayan Budiman

Sumber: https-//bp.blogspot.com/

Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat
kaya, akan tetapi ia tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan,
maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama
Khojan Maimun.
Setelah umurnya Khojan Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya
mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun. Ia
dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.
Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan
jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya ke
rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah
dia kepada istrinya. Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang
suatu pekerjaan, mufakatlah dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada,
karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam dari pada senjata.
Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu
melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui
seorang perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung
tiung itu hendak menemui anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang
melanggar aturan Allah SWT. Maka marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung
itu dari sangkarnya dan dihempaskannya sampai mati.
Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur.
Maka bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi
mendapatkan anak raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia
juga akan binasa. Setelah ia sudah berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang
baik paras, pergilah dengan segeranya mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini
haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan, Insya Allah di atas kepala hambalah
menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti anak raja itu. Apatah
dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?
Adapun akan hamba, tuan ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang
dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri saudagar.”
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut.
Maka Bayanpun berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat
memperlalaikan perempuan itu. Hatta setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin
mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan bayan. Maka diberilah ia cerita-
cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita, hingga akhirnyalah
Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan Maimum
pulang dari rantauannya.
Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan

70 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


rancangannya itu, tetapi dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan
cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa menangguh dari satu malam ke satu malam
pertemuannya dengan putera raja. Begitulah seterusnya sehingga Khoja Maimun pulang
dari pelayarannya.
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat
menyekat isteri tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama
baik tuannya serta menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah
mengenai seekor bayan yang mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu
menasihatkan anak-anaknya supaya jangan berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal
berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang seekor anak kera
yang bersahabat dengan seorang anak saudagar. Pada suatu hari mereka berselisih faham.
Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut tidak sembuh melainkan diobati
dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan membunuh anak kera itu untuk
mengubati anaknya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat di atas, dapat dirinci sebagai berikut.

Nilai Konsep Nilai Kutipan Teks

Agama Memohon Maka pada suatu hari, ia pun


kepada Tuhan menyuruh orang membaca doa kunut
dengan berdoa dan sedekah kepada fakir dan miskin.
dan bersedekah
agar dimudahkan
urusannya
Pasrah kepada Maka ia pun menyerahkan dirinya
Tuhan setelah kepada AllahSubhanahuwata’ala dan
berusaha berjalan dengan sekuat-kuatnya.

Sosial Tidak melihat Si Kembar menolak dengan


perbedaan status mengatakan bahwa dia adalah
Sosial hamba yang hina. Akan tetapi, tuan puteri
menerimanya dengan senang hati.

Membantu orang- Dengan segera Syah Peri mengeluarkan


orang yang berada dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu
dalam posisi datang, Garuda itu dibunuhnya
kesulitan
Budaya Raja ditunjuk Maka baginda pun bimbanglah, tidak
berdasarkan tahu siapa yang patut dirayakan dalam
keturunan dan negeri karena anaknya kedua orang
raja yang memiliki itu sama-sama gagah. Jikalau baginda
putra lebih dari pun mencari muslihat; ia menceritakan
satu selalu mencari kepada kedua anaknya bahwa ia
tahu siapa yang bermimpi bertemu dengan seorang
paling gagah dan pemuda yang berkata kepadanya:
pantas menjadi barang siapa yang dapat mencari buluh
penggantinya. perindu yang dipegangnya, ialah yang

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 71


patut menjadi raja di dalam negeri.

Mencari jodoh Adapun Raja Kabir itu takluk kepada


putrinya dengan Buraksa dan akan menyerahkan
cara mengadakan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai
sayembara upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu
atau semacam akan dibinasakan
perlombaan

Untuk oleh Buraksa. Ditambahkannya


menunjukkan bahwa Raja Kabir sudah
yang terkuat dan mencanangkan bahwa barang siapa
terhebat yang dapat membunuh Buraksa
itu akan dinikahkan dengan anak
perempuannya yang terlalu elok
parasnya itu.
“Barang siapa yang dapat susu harimau
beranak muda, ialah yang akan
menjadi suami tuan puteri.”

Moral Tidak mau bekerja Hatta datanglah kesembilan orang


keras untuk anak raja meminta susu kambing yang
mendapatkan disangkanya susu harimau beranak
sesuatu muda itu.

Memperdaya orang Indera Bangsawan berkata susu


yang tidak berusaha itu tidak akan dijual dan hanya
akan diberikan kepada orang yang
menyediakan pahanya diselit besi
hangat.

Kewajiban belajar Maka anakanda baginda yang dua


ilmu agama sejak orang itu pun sampailah usia tujuh
usia kecil tahun dan dititahkan pergi mengaji
kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu
mengaji, mereka dititah pula mengaji
kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir
seAndanya diketahuinya.

(Dikutip dari buku Teks Bahasa IndonesiaKelas X, Kemendikbud, 2015: 122—124)

72 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Untuk lebih memahami materi ”Hikayat” dalam modul ini, Anda harus mengerjakan
soal-soal penilaian berikut secara mandiri. Terlebih dahulu Anda harus membaca cuplikan
hikayat di bawah ini, lalu jawablah beberapa pertanyaan penilaian berikut sesuai dengan isi
teks hikayatnya!

Syahdan maka Indra Jaya pun berpikir, “jikalau aku katakannya anaknya, aku ini
tiada dapat aku hendak melihat termasa segala negeri raja-raja di dalam alam ini.
Tiada aku dilepaskannya. Baik juga jangan aku katakan .” Setelah itu maka katanya.
“Nama hamba ini Indra Jaya Pahlawan. Datang hamba ini tiada tertentu, sesat ke
atas gunung ini, akan bapaku ini dari mana dan apa mulanya? Maka bapaku
menjadi binatang ini?” Maka kata Raja Bulia Kesna, “ Hai, anakku, akan Ayahanda
ini asalnya raja di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin.Nama Ayahanda ini Raja Bulia
kesna, hamba ini dari sebab ingin hendak beranak maka hamba bertapa laki-istri
empat puluh hari empat puluh malam. Maka Ayahanda dapat alamat, katanya,
‘Pergilah engkau ambil bunga wanta di atas mercu Gunung Bala Dewangga. ‘
setelah itu, maka Ayahanda Bunda pun pergilah membawa Adinda Tuan ini diiringi
rakyat, menteri, hulubalang Ayahanda. Maka sehingga naik setengah gunung itu,
kalakian maka hujan bertiup pun turunlah terlalu keras, hari malam gelap gulita.
Maka segala rakyat, menteri // Ayahanda pun habis diterbangkan oleh angin
kemana-mana perginya tiadalah Ayahanda tahu. Maka tinggallah Ayahanda dua
laki-istri juga.
(Hikayat Indra Jaya Pahlawan, 1992: 20)

Uraian
Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d.5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan
benar!

1. Jelaskan pengertian hikayat!


2. Tuliskan lima dari enam ciri hikayat yang tergambar dalam teks hikayat di atas!
3. Temukan lima unsur intrinsik dari teks hikayat di atas!
4. Temukan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat di atas!
5. Ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri cuplikan HikayatIndra Jaya Pahlawan di
atas ke dalam satu atau dua paragraf!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 73


Setelah Anda mempelajari materi “Hikayat”. Anda akan bisa memahami nilai-nilai teks
hikayat yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kearifan dalam hikayat
yang Anda pelajari akan menambah gagasan dan pengetahuan sehingga bermanfaat bagi
kehidupanmu. Selain itu, Anda bisa bertukar pengetahuan dengan teman Anda mengenai
gagasan yang sangat beragam dari judul hikayat yang lain sehingga menambah kecerdasan
literasi dan cakrawala pengetahuan Anda.
Umpan balik terhadap penguasan materi “Hikayat” ini Anda dapat mencocokkan
jawaban penilaian latihan soal Anda dengan kunci jawaban.
Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi pelajaran ini.

Skor Nilai:
Nomor Soal Skor
1 2
2 3
3 7
4 3
5 5
Jumlah 20

Nilai Akhir: jumlah skor yang diperoleh X 5

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
- 69% = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasan 80% ke atas, berarti penguasaan Anda
terhadap materi ini sudah bagus. Anda boleh melanjutkan ke modul selanjutnya. Akan tetapi,
bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi kegiatan belajar
modul ini, terutama yang belum anda kuasai.

74 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Depdikbud. 1992. Hikayat Indra Jaya Pahlawan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.

Fang, Liaw Yock. 1991. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga.

Kemendikbud. 20015. Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka.

Kemendikbud, 2015. Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud.

Tukan, P.. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta:
Yudistira.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Widodo, Slamet dan Epon Kurniasih. 2000. Terampil Berbahasa Indonesia 2. Bandung: Ganeca
Exact.

Wiyanto, Asul. 2001. Kesusasatraan Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Alur /plot : jalan cerita, merupakan liku-liku suatu peristiwa yang mengikat jalan
cerita sehingga memiliki klimaks dan antiklimaks dari hubungan-
hubungan antarkejadian dalam sebuah cerita.
Anonim
: nama pengarangnya tidak dicantumkan atau tidak ada
Biografis : riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.

Hikayat : Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah (bersifat rekaan, keagamaan,
historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu). Hikayat dibaca untuk
pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar untuk
meramaikan pesta, misalnya, Hikayat Hang Tuah; Hikayat Perang
Palemabng, Hikayat Seribu satu Malam.
: berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannnya dengan

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 75


Historis masa lampau
: terkandung di dalamnya

Intrinsik : cerita yang berpusat pada kehidupan istana, ceritanya seputar kehidupan

istana centris kerajaan.


: ketika itu; lalu; kemudian.
: karya sastra zaman kuno yang bernilai kekal
Kalakian
: adat yang turun temurun dari nenek moyang; tradisi
klasik
leluri : suku bangsa dan bahasa di Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan di

Melayu berbagai daerah di Asia Tenggara.


: bagian yang tertinggi (paling atas); puncak: -- gunung; -- tiang
:penghibur hati yang luka
Mercu
: cerita dalam hikayat tidak berlogika (tidak sama dengan kenyataan umum
pelipur lara
atau tidak menggunakan pendekatan realistis, cerita yang disampaikan
pralogis
tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang biasa dialami oleh
manusia).
:karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)

prosa : kesusastraan
sastra : asal-usul
silsilah :dalam keadaan diam (tidak bergerak, tidak aktif, tidak berubah
statis keadaannya); tetap.

Syahdan : selanjutnya …, lalu … (biasanya dipakai pada permulaan cerita atau


permulaan bab)
: sejarah, tamb0, riwayat
Tarikh
: pokok cerita yang merupakan sumber permasalahan dan pembahasan
Tema
dalam cerita.
: adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan
Tradisi
dalam masyarakat.

76 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


IKHTISAR BUKU NONFIKSI
DAN NOVEL

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 77


Kompetensi Dasar 3.9

Menyebutkan butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
satu novel yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.

Kompetensi Dasar 4.9


Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari
satu novel yang dibaca.

Ikhtisar Buku nonfiksi dan Novel


Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:


1. Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel
yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
2. Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel
yang dibaca.

A. Pengertian
Menurut (summary) sekurang-kurangnya ikhtisar dalam hubungan dengan laporan,
merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi pening dari sebuah
laporan dalam bentuk yang sangat singkat. Walaupun bentuk ikhtisar itu sangat singkat, namun
tidak sesingkat abstrak. Bila abstrak hanya menyampaikan aspek-aspek mana saja yang
dikemukakan dalam laporan, ikhtisar memasukan pula informasi mengenai aspek-aspek itu. Bila
perbedaan abstrak dan ikhtisar ditinjau daru unsur-unsur pembentukan tema, abbstrak hanya
mengandung topik persoalan, sedangkan ikhtisar mengandung topik persoalan dan tujuan yang
akan dicapai melalui topik tadi.
Untuk itu, dapat dinyatakan bahwa ikhtisar adalah suatu bagian dari tulisan yang
menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah tulisan dalam bentuk yang sangat
singkat.

78 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Menurut Juhala (2003) ikhtisar adalah penulisan pokok-pokok masalah, penulisannya
tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahan pembuat ikhtisar tanpa
mengubah tema sebuah wacana.
Ikhtisar adalah sama dengan ringkaan hanya ringkasan harus berurutan sesuai dengan
urutan kerangka aslinya sementara ikhtisar tidak perlu berurutan sesuai dengan urutan
karangan aslinya, disamping itu ikhtisar tidak perlu mencakup keseluruhan.
Tujuan atau manfaat membuat ikhtisar adalah untuk memahami dan mengetahui isi
dari sebuah buku atau karangan, juga berguna untuk mengembangkan ekspresi serta
penghematan kata penulis. Ikhtisar harus dapat membedakan gagasan utama dan gagasan-
gagasan tambahan karena dapat membantu penulis dalam mempertajam gaya bahasa serta
menghindari uraian-uraian yang panjang lebar. Ikhtiar dibuat untuk membantu pebaca buku
memahami buku yang panjang. Ikhtisar membantu pembaca buku untuk membaca hal itu
dalam waktu yang singkat dengan cara yang menghemat waktu.
Ikhtisar adalah pendapat terakhir yang mengandung informasi berdasarkan uraian
sebelumnya. Ikhtisar disebut juga simpulan. Ikhtisar dapat berupa fakta, pendapat, ataupun
alasan terhadap sebuah objek. Ketika kita membaca sebuah wacana, kemudian kita
menceritakan kembali wacana tersebut kepada orang lain secara garis besarnya sesuai dengan
pemahamanmu, kamu sudah membuat ikhtisar. Kalian juga boleh menambahkan pendapat
tentang wacana yang kamu baca. Kalau itu namanya ringkasan.
Ikhtisar itu disebut juga simpulan karena merupakan pendapat akhir dari informasi
yang kita baca, sedangkan ringkasan adalah memendekkan informasi dengan cara menuliskan
gagasan intinya saja apa adanya. Ketika membuat ringkasan, kita tidak menambahkan sudut
pandang kita terhadap informasi.
Rangkuman merupakan bentuk pemadatan informasi dari suatupokok persoalan yang
diuraikan secara rinci dengan hanya mengambil intisari pembicaraan. Ada bermacam-macam
istilah untuk bentuk-bentuk tulisan pemadatan ini yang memiliki makna yang lebih khusus,
antara lain ikhtisar, ringkasan, sinopsis, dan abstrak. Ikhtisar dan ringkasan biasanya digunakan
untuk pemadatan yang dilakukan terhadap sebuah bacaan (hasil baca) atau hasil simakan yang
sifatnya umum. Sinopsis biasa digunakan untuk pemadatan tulisan yang berupa karya sastra,
seperti cerpen dan novel, sedangkan abstrak biasa digunakan untuk tulisan ilmiah, seperti
artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Agar pemahamanmu bertambah untuk membedakan ikhtisar dengan ringkasan,
simaklah tabel berikut!

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 79


Ringkasan Ikhtisar
Membuat betuk kecil karangan Mengambil intinya
Mereproduksikan kata pengarang Mereproduksikan kembali secara kreatif kata
dari pengarang.
Mempertahankan urutan gagasan karangan Urutan gagasan yang diungkap kembali tidak
yang membangun sosok/ bahan karangan. seperti urutan gagasan karangan.
Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut Penyusunan bebas, mengungkapkan apa
pandang. yang menurutnya mewakili inti bacaan.
Bersifat objektif, menyusun tidak boleh Subjektif, penyusunan boleh mengubah
mengubah susunan maupun sudut pandang. menurutnya yang mewakili init
Kalimat pendek dan senada dengan kalimat Kalimat cenderung sesaui denag keinginan
bacaan. penyusuanan.

B. Ciri- ciri ikhtisar:


1. Tidak mempertahankan urutan gagasan
2. Bebas mengombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti
3. Tujuannya untuk mengambil inti/ bagian penting

C. Cara Membuat Ikhtisar


Bagaimana caranya membuat ikhtisar? Langkah-langkah tidaklah sulit, berikut
penjelasannya.
1. Membaca naskah asli
Langkah pertama dalam perbuatan ikhtisar adalah membaca naskah asli satu atau dua
kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pedagang serta sudut pandangnya.
2. Mencatat gagasan utama
Setelah penulis menangkap maksud, kesan umum, dan sudut pandang pengarang asli,
langkah selanjutnya mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang penting.
3. Menulis ikhtisar dengan menggunakan bahasa sendiri.
4. Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bentuk semua gagasan yang penting
telah terjadi.
5. Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak.

80 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


D. Fungsi Ikhtisar
Ikhtisar berfungsi sebagai garis-garis besar masalah dalam sebuah wacana yang
berukuran pendek atau sedang. Persamaan ringkasan dan ikhtisar adalah keduanya merupakan
penyajian singkat suatu kerangka adapun perbedaannya adalah:
1. Ringkasan adalah penyajian singkat suatu karangan asli dengan tetap mempertahankan
urutan isi. Sudut pandang, pengarang dan perbandingan antara bagian secara
praoperasional.
2. Ikhtisar adalah penyajan singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi mempertahankan
karangan aslinya, tidak mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan
sudut pandang pengarang aslinya dan tidak mempertahankan perbandingannya antara
bagian secara proporsional. Ikhtisar lebih memberikan penekanan hal yang penting,
sedangkan hal yang tidak penting diabaikan.

A. Pilihan Ganda
Petunjuk : untuk soal nomor 1 s.d. 10 berikut, pilihlah satu jawaban yang benar
dengan memberi tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E.
1. Penyajan singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi mempertahankan karangan
aslinya, tidak mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan sudut
pandang pengarang aslinya dan tidak mempertahankan perbandingannya antara bagian
secara proporsional merupakan pengertian...
A. ringkasan
B. resensi
C. ikhtisar
D. rangkuman
E. peta pikiran

2. Ikhtisar disebut juga...


A. kalimat utama
B. gagasan utama
C. pikiran penjelas
D. kalimat penjelas
E. simpulan

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 81


3. Berikut ini merupakan perbedaan antara ringkasan dan ikhtisar, kecuali...
Ringkasan Ikhtisar
A Mengambil bagian penting Memendekkan bacaan
B Mereproduksikan kata Mereproduksikan kembali secara
pengarang kreatif kata dari pengarang.
C Mempertahankan urutan Urutan gagasan yang diungkap
gagasan karangan yang kembali tidak seperti urutan gagasan
membangun sosok/ bahan karangan.
karangan.
D Penyusunan terikat penataan, Penyusunan bebas, mengungkapkan
isi, dan sudut pandang. apa yang menurutnya mewakili inti
bacaan.
E Kalimat pendek dan senada Kalimat cenderung sesuai dengan
dengan kalimat bacaan. keinginan penyusuanan.

4. Perhatikan langkah-langkah membuat ikhtisar berikut!


1) Mencatat gagasan utama
2) Membaca naskah asli
3) Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bentuk semua gagasan yang
penting telah terjadi
4) Menulis ikhtisar dengan menggunakan bahasa sendiri.
5) Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak.
Langkah-langkah membuat ikhtisar yang tepat adalah...
A. 1-2-3-4-5
B. 2-1-4-3-5
C. 2-4-1-5-3
D. 2-1-3-4-5
E. 1-2-4-3-5

5. Di bawah ini pernyataan yang berkaitan dengan ikhtisar ialah...


A. Ikhtisar berarti memangkas.
B. Ikhtisar tetap mempertahankan urutan isi wacana aslinya.
C. Ikhtisar tidak perlu mempertahankan urutan isi karangan asli.
D. Ikhtisar merupakan penyajuan berisi pandangan pembuat ikhtisar.
E. Ikhtisar pada prinsipnya sama dengan ringkasan.

82 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


6. Yang bukan merupakan cara membuat ringkasan yang baik adalah
A. membaca naskah asli
B. menggunakan interpretrasi pengarang
C. mencatat gagasan pokok
D. membuat reproduksi
E. menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk

7. Hal yang perlu dilakukan oleh pembuat ringkasan ialah membaca


naskah asli secara keseluruhan, maksudnya adalah berikut ini, kecuali
A. mendapatkan kesan umum
B. menangkap maksud pengarang
C. memahami sudut pandang
D. menghafal beberapa kalimatnya
E. menangkap gagasan pokoknya

8. Penulis ringkasan setelah mencatat gagasan pokok, akan melakukan reproduksi,


maksudnya
A. menulis kembali naskah drama
B. menyusun kembali karangan singkat berdasarkan gagasan yangdiperoleh
C. membuat kerangka karangan
D. menyusun karangan dari kerangka yang dibuat
E. mencatat ide-ide pokok naskah asli

9. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan dalam membuatringkasan, kecuali
A. kalimat diringkas menjadi frasa
B. frasa disingkat menjadi kata
C. gagasan panjang menjadi gagasan sentral saja
D. bila perlu kata keterangan atau kata sifat dibuang
E. mengubah kata menjadi imbuhan

10. Sebelum melakukan wawancara perlu disiapkan pokok-pokokpertanyaan, buku catatan,


alat tulis dan alat perekam.
Untuk meringkas kalimat di atas yang perlu diringkas adalah
A. kata sebelum
B. kata pokok-pokok menjadi pokok
C. kata buku catatan sampai alat perekam menjadi berbagaiperlengkapan yang
diperlukan
D. kata alat perekam dihilangkan
E. kata buku catatan menjadi buku tulis

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 83


B. Uraian
Petunjuk : Untuk soal nomor 1 s.d.5 berikut, jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Bacalah wacana berikut dengan saksama!
Senyumlah agar Obat Bekerja Lebih Baik
Menjadi pribadi yang penuh syukur telah dikaitkan dengan hidup yang lebih panjang,
bahagia, dan sehat. Menurut hasil penemuan para ahli di Harvard Medical School, kepribadian
seperti itu dapat membuat obat yang diminum bekerja lebih baik.
Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa ada perbedaan cara kerja obat
pada kelompok orang yang diberikan informasi positif dan negatif. Kelompok pertama
melaporkan rasa sakit mereka 30 persen lebih cepat berkurang saat diberi informasi yang baik
dibandingkan saat diberi informasi negatif.
Studi dari University of Pittsburgh tersebut menemukan, dibandingkan dengan yang selalu
berpikir positif, orang yang pesimistis cenderung memiliki tekanan darah dan risiko penyakit
jantung yang lebih tinggi.
Studi lainnya yang berasal dari Inggris melaporkan, atlet yang optimistis cenderung
memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami cedera. Ini karena sikap optimis menjadikan
mereka lebih mudah bangkit jika mereka disakiti.
Sebuah studi dari University of Kansas juga menemukan, para peserta yang lebih banyak
tersenyum, terlepas dari perasaan mereka yang sebenarnya bahagia atau tidak, melaporkan
memiliki laju jantung yang stresnya lebih rendah. Para peneliti mengatakan, otot wajah
tertentu dapat mengirim pesan pada otak bahwa Anda bahagia saat tersenyum.
Sumber: Kompas.com edisi 11 Februari 2014 dengan perubahan.

Sekarang, cobalah kalian membuat ikhtisar dari wacana tersebut! Tulislah jawabanmu
pada tabel berikut!
No Paragraf Ikhtisar
1
2
3
4
5

84 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Setelah kalian mempelajari materi di atas, untuk lebih mendalami dan menguasai materi
yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar 3.9 dan 4.9, silakan buka dan pelajari buku yang
berkaitan dengan ikhtisar buku nonfiksi dan novel seperti yang tertera dalam referensi di
bawah ini.
Pada aktivitas praktik, silakan kalian lakukan aktivitas tersebut secara berkelompok,
kemudian laporan hasil diberikan kepada tutor kalian. Jika kalian mengalami kesulitan baik
dalam pemahaman materi pelajaran atau praktik, silakan kalian konsultasikan dengan guru
bina.

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud. 2016. Bahasa Indonesia. 2016. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan Republik Indonesia
Kosasih, E. 2014. Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Jakarta: Yrama Widya.
langkah-langkah membuat ringkasan bacaan.
Fromhttp://farahanin19.blogspot.com/2012/08/langkah-langkah-membuat-
ringkasan-bacaan.html
PUEBI, Permendikbud no. 50 tahun 2015 Farahanin (2012).

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 85


Abstrak : ringkasan singkat sebuah literatur atau tulisan.
Ikhtisar :penyajan singkat suatu karangan asli dengan tidak lagi
mempertahankan karangan aslinya, tidak mempertahankan karangan
aslinya, tidak mempertahankan sudut pandang pengarang aslinya dan
tidak mempertahankan perbandingannya antara bagian secara
proporsional.
Rangkuman : bentuk pemadatan informasi dari suatu pokok persoalan yang diuraikan
secara rinci dengan hanya mengambil intisari pembicaraan.
Reproduksi : melahirkan kembali bentuk tulisan, menulis ular suatu
tulisan dalam bentuk yang berbeda.
Resensi :tulisan berisi ulasan sebuah karya (buku,film, drama, pertunjukan seni)
yang menekankan pada kelebihan dan kelemahannya.
Ringkasan :penyajian singkat suatu karangan asli dengan tetap mempertahankan
urutan isi.
Sinopsis :ikhtisar (ringkasan) novel, cerpen, atau karya sastra yang
lainnya.

86 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


KUNCI JAWABAN

UJI KOMPETENSI MODUL B INDONESIA KELAS X SEMESTER 1


BAB 1 LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Soal Pilihan Ganda


1. A 6. A
2. B 7. D
3. C 8. B
4. D 9. E
5. E 10. C
B. Jawaban Soal Uraian

1. Pelestarian berarti proses atau upaya melestarikan


2. Teks laporan hasil observasi berjudul “Sampah” berisi tentang sampah sebagai material
sisa yang tidak diinginkan, baik jenis organik maupun anorganik, yang perlu dikelola
dengan baik.
3. Kalimat yang merupakan bagian atau anggota yang dilaporkan antara lain: “Sampah
organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk.”;
4. Kalimat yang mengandung verba relasional, yakni
a. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses.
b. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah
membusuk.
c. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable.
d. Gagasan pokok dan gagasan penjelas dari paragraf kedua:
No Gagasan Pokok Gagasan Penjelas
5. Sampah organik adalah Contoh sampah organik adalah sisa makanan,
sampah yang dapat sayuran, dan daun-daunan. Sampah ini dapat di
diuraikan dan biasanya olah menjadi kompos. Sampah anorganik
mudah membusuk. merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan
atau undegradable. Contoh sampah Anorganik
adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.

BAB 2 EKSPOSISI
A. Soal Pilihan Ganda

1. A 6. A
2. C 7. B
3. B 8. A
4. C 9. A
5. B 10.B

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 87


B. Jawaban Soal Uraian

ALTERNATIF JAWABAN URAIAN


1.
Gambar PENYAMPAIAN EKSPOSISI
1 Gambar tersebut menjelaskan cara merawat tanaman dengan cara
menyiram tanaman tersebut sehingga tanaman akan terawatt dan
terpelihara dengan baik serta tumbuh sehat.
2 Gambar tersebut menjelasakan gejala alam, yaitu hujan. Pada gambar
tersebut Anda dapat memahami proses terjadinya hujan.
2. Kiat merawat tanaman kaktus
3. Tanaman kaktus memerlukan cahaya yang berlimpah sebaiknya diletakkan dekat jendela
sehingga cahaya tidak terhalang masuk. Apabila ruangan Anda tidak memilaki cahaya
yang cukup tanaman kaktus akan membusuk. Di lingkungan alam kaktus disiram saat
hujan turun.
4.
No Kata Kerja
1 membantu
2 menanam
3 berlimpah
4 membutuhkan
5 tumbuh
6 letakan
7 terhalang
8 memiliki
9 mempertahankan
10 Merespon

BAB 3 TEKS ANEKDOT

Jawaban PG

1. A 6. B
2. C 7. E
3. D 8. A
4. D 9. E
5. E 10. C

88 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Jawaban Esai Teks Anekdot
1. Anekdot adalah cerita singkat lucu, konyol, dan mengesankan tentang tokoh dan peristiwa
tertentu.
2. Struktur Anekdot
a. Abstrak
Abstrak berada di paragraf awal anekdot. Abstrak menjelaskan gambaran umum
anekdot. Untuk menarik perhatian pembaca. Abstrak dibuat secara menarik oleh
pengarang.
b. Orientasi
Orientasi merupakan bagian kedua yaitu menjelaskan latar belakang peristiwa yang
terjadi dalam anekdot.
c. Krisis
Krisis merupakan bagian ketiga anekdot yang muncul setelah orientasi. Krisis
menjelaskan peristiwa ganjil, unik, atau tidak biasa terjadi.
d. Reaksi
Reaksi merupakan peristiwa ganjil yang terjadi dalam bagian krisis akan mendapatkan
respons tertentu.respon tertentu menandai munculnya bagian reaksi. Keganjilan
peristiwa dalam bagian krisis baru dapat dipahami di bagian reaksi ini. Di bagian ini
sering muncul kelucuan atau kekonyolan. Bagian ini juga menunjukan klimaks cerita.
Selain itu, permasalahan yang dikritik dapat dipahami di bagian ini.
e. Koda
Koda merupakan bagian terakhir anekdot. Koda dapat berupa pernyataan umum untuk
mengakhiri cerita dalam anekdot. Selain itu, koda dapat berupa pernyataan kesimpulan
atas peristiwa yang diceritakan.

3. Ciri kebahasaan teks anekdot adalah


a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;
b. menggunakan kalimat retoris;
c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang
menyatakan hubungan sebab-akibat;
d. menggunakan kata kerja aksi; dan
e. menggunakan kalimat seru

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 89


4. makna tersirat adalah makna yang terkandung atau tersembunyi di dalam teks anekdot.
Tidak tertulis dalam teks bacaan.
5. Analisis struktur teks anekdot politisi blusukan banjir
Abstraksi Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan
blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya).
Orientasi Darman berusaha masuk ke tempat banjr dan
menceburkan diri ke air.
Krisis Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak
berdaya, dia hanyut.
Reaksi Untung regu penolong sangat sigap
Koda Darman pingsan

BAB 4 TEKS HIKAYAT

Kunci Jawaban
1. Hikayat adalah karya sastra melayu klasik atau karya sastra lama berbentuk prosa
yang isi ceritanya berkisar mengenai kehidupan kerajaan.
2. Ciri hikayat: anonim, istana sentris, statis, pralogis, berbentuk prosa, bahasa yang
digunakan bahasa klise.\
3. Unsur intrinsik hikayat
a.Tema: kepahlawan, yaitu menceritakan seorang anak yang sakti dapat berjuang
menolong orang tuanya dan masyarakat yang mendapat kesulitan
b.Penokohan: Indra Jaya Pahlawan yaitu seorang yang sakti dan suka menolong
orang yang mendapat kesulitan. Raja Bulia Kesna adalah ayah Indra Jaya Pahlawan
seorang raja yang bijaksana, adil, gigih, rela berkorban tidak pernah putus asa,
mempunyai semangat yang tinggi untuk meraih cita-citanya
c. Suasana: menegangkan dan menyedihkan
d. Alur/ plot: Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut
sangat adil, bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan lain, tetapi
sayang raja tersebut belum dikarunia putra, meskipun sudah lama hidup berumah
tangga, sehingga dia bertapa dan berdoa kepada dewa-dewa supaya dikarunia
anak.Untuk mendapatkan anak tersebut, ada beberapa persyaratan yang sangat
berat, diantaranya berubah wujud menjadi binatang dan kerajaannya hancur oleh
topan dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan tersebut dapat dilalui
dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama Indra Jaya

90 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Pahlawan. Karena kesaktiannya Indra Jaya Pahlawan dapat merubah wujud ayah
dan ibunya menjadi manusia lagi, dan dapat menciptakan sebuah kerajaan untuk
ayahnya.
e. Latar/ Setting: di Negeri Syamsu Alam Bahrul Asyikin, di Gunung Bala Dewangga.
4. Nilai-nilai
a. Agama dipengaruhi oleh agama Hindu
b. Keaadaan sosial masyarakatnya, mencerminkan masyarakat yang senang
membantu dan hidup bergotong royong.
c. Budaya dipengaruhi oleh budaya Hindu, misalny sesajen, bertapa, cara berdoa
memohon kepada dewa
5. Menceritakan seorang raja yang bernama Bulia Kesna. Raja tersebut sangat adil,
bijaksana, disayangi rakyatnya, dan disegani oleh kerajaan lain, tetapi sayang raja tersebut
belum dikarunia putra, meskipun sudah lama hidup berumah tangga, sehingga dia bertapa
dan berdoa kepada dewa-dewa supaya dikarunia anak.Untuk mendapatkan anak tersebut,
ada beberapa persyaratan yang sangat berat, diantaranya berubah wujud menjadi binatang
dan kerajaannya hancur oleh topan dan badai, tetapi dengan kegigihannya segala cobaan
tersebut dapat dilalui dan akhirnya mempunyai anak yang sangat sakti yang bernama Indra
Jaya Pahlawan. Karena kesaktiannya Indra Jaya Pahlawan dapat merubah wujud ayah dan
ibunya menjadi manusia lagi, dan dapat menciptakan sebuah kerajaan untuk ayahnya.

BAB 5 IKHTISAR
A. Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. E 7. D
3. A 8. B
4. D 9. E
5. C 10. C

B. Alternatif Jawaban

No Paragraf Ikhtisar
1 Hubungan pribadi penuh syukur dengan kualitas hidup
2 Klasifikasi orang ketika diberi informasi positif dan negatif
3 Perbandingan orang yang berpikir positif dan negatif
4 Sikap optimistis menjadikan atlet lebih mudah bangkit
5 Tersenyum bisa memiliki denyut jantung yang stresnya lebih
rendah

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 91


Catatan

92 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1


Catatan

MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 93


Catatan

94 MODUL Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Anda mungkin juga menyukai