Anda di halaman 1dari 18

Jawaban bankso atkk pak ridwan:

1.

Penjelasan sedikit :

Sedangkan saat ini, perkembangan yang pesat dari teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis data
memunculkan gagasan untuk mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke dalam berbagai bidang
industri. Gagasan ini yang diprediksi akan menjadi revolusi industri yang berikutnya (Revolusi industri
4.0).

Revolusi industri 4.0 memiliki segudang manfaat yaitu mengenai perbaikan kecepatan fleksibilitas
produksi, peningkatan layanan kepada pelanggan dan peningkatan pendapatan. Semua hal tersebut
akan berdampak positif terhadap perekonomian suatu negara. Namun, selain memberikan dampak
positif terhadap perekonomian suatu negara, revolusi industri 4.0 juga menjadi tantangan bagi suatu
negara.

Di Indonesia, gelombang revolusi industri 4.0 mulai dirasakan beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut
terlihat dari munculnya berbagai start-up berbasis teknologi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kemunculan start-up berbasis teknologi yang mengarah pada digital ekonomi berpengaruh terhadap
perekonomian di Indonesia, salah satunya di bidang perpajakan.

Adanya inovasi baru seperti toko dan transportasi berbasis digital, menyebabkan terjadinya perpindahan
keuntungan dari kegiatan ekonomi yang berbentuk fisik ke kegiatan ekonomi digital. Jika dilihat dari
aspek perpajakan, kegiatan ekonomi digital, belum diatur secara khusus di Indonesia. Padahal,
penghasilan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi digital sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
penerimaan yang diperoleh oleh salah satu kegiatan ekonomi digital yaitu e-commerce pada tahun 2018
yang mencapai $9,478 juta.

Penerimaan yang signifikan seharusnya berbanding lurus dengan kontribusi terhadap penerimaan pajak.
Namun kenyataannya peningkatan konsumsi yang berasal dari e- commerce tidak seluruhnya berasal
dari entitas yang berada di Indonesia. Beberapa contoh entitas luar negeri yang sudah banyak
melakukan transaksi di Indonesia adalah Amazon dan Alibaba. Ketika kita membeli barang di Amazon
ataupun Alibaba yang berbasis di luar negeri, maka Indonesia tidak memiliki hak untuk memajaki
penghasilan yang diperoleh entitas luar negeri tersebut.
Kendala pemerintah dalam memajaki entitas luar negeri seperti Amazon dan Alibaba dikarenakan tidak
adanya bentuk usaha tetap (BUT) dari entitas tersebut di Indonesia. Ekonomi digital memang tidak
memerlukan kehadiran fisik untuk dapat melakukan transaksi lintas negara. Hal ini yang membuat
entitas tersebut dapat leluasa bertransaksi lintas negara meskipun tidak memiliki BUT di negara-negara
pasarnya. Di dalam tax treaty juga belum diatur mengenai ekonomi digital. Sehingga meskipun
Indonesia memiliki tax treaty dengan Amerika, Indonesia tidak berhak untuk mengenakan pajak atas
penghasilan yang bersumber dari Indonesia. Hal ini dikarenakan tidak ada pasal yang mengatur tentang
ekonomi digital di dalam tax treaty tersebut.

Upaya pemerintah :
Dengan kondisi seperti ini, seharusnya pemerintah segera mengambil langkah untuk melakukan
adaptasi dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Pemerintah harus merespon dengan sigap, terkait
dengan isu digital ekonomi ini. Hal tersebut supaya tidak terjadi kebocoran potensi penerimaan pajak.
Alih-alih menunggu perubahan  tax treaty  yang akan memakan waktu yang lama, pemerintah harus
menerbitkan aturan yang dapat digunakan sebagai payung hukum untuk mengenakan pajak pada
transaksi digital ekonomi. Sebelumnya pemerintah telah menerbitkan peraturan terkait dengan
perlakuan perpajakan atas transaksi e-commerce. Peraturan tersebut adalah Peraturan Menteri
Keuangan No. 210/PMK.010/2018. Namun peraturan tersebut dicabut sebelum diberlakukan. Hal ini
menunjukan bahwa pemerintah belum siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Selain harus menyiapkan peraturan sebagai payung hukum, pemerintah juga harus menyesuaikan diri di
bidang teknologi. pemerintah harus dapat mengembangkan teknologi yang dapat dengan mudah
mendeteksi potensi perpajakan dan teknologi yang memudahkan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya. Hal ini agar dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.

Selain ekonomi digital seperti  e-commerce, pemerintah juga harus mewaspadai munculnya artificial
intelligence yang akan berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Artificial intelligence diprediksi akan
banyak menggantian pekerjaan manusia di sektor- sektor tertentu seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Itu artinya akan banyak pengurangan tenaga kerja karena digantikan oleh artificial intelligence  seperti
robot. Secara umum hal tersebut akan meningkatkan angka pengangguran, dan berdampak pada
penurunan pajak penghasilan orang pribadi.

Ketika tenaga kerja banyak yang digantikan oleh robot, tentu saja belum ada aturan perpajakan yang
mengatur mengenai hal tersebut. Pemerintah harus mulai memikirkannya jika dalam waktu dekat
benar-benar terjadi banyak pergantian tenaga manusia ke robot. Karena perubahan di era revolusi
industri 4.0 sangat cepat maka pemerintah juga harus meresponnya dengan cepat pula. Hal ini
bertujuan agar, potensi- potensi pajak dari sektor baru yang signifikan dapat dioptimalkan sebagai
penerimaan pajak.

Jika pemerintah tidak segera beradaptasi dengan kondisi yang ada saat ini, maka negara akan banyak
kehilangan potensi penerimaan pajak. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar bagi  brand-brand
luar negeri tanpa bisa memajakinya. Selain itu, akan banyak industri yang menggunakan  artificial
intelligence  sebagai pengganti tenaga kerja manusia guna meningkatkan efisiensi produksi dan
meningkatkan laba usaha. Pemerintah harus mulai memikirkan bagaimana dapat memengut pajak atas
teknologi tersebut. hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penerimaan pajak dalam momentum adanya
revousi industri 4.0. Mau tidak mau, suka tidak suka, perubahan pasti akan terjadi. Perubahan tidak
dapat dicegah, kita hanya perlu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, agar dapat bertahan di
tengah arus perubahan yang terus terjadi.

2.

Perbedaan Audit Manual dengan audit PDE adalah:

a. Teknik audit

Audit PDE : Program khusus untuk penggunaan teknik audit manual (teknik audit yang menggunakan
komputer sebagai tools utamanya)

Audit konvensional : Inspeksi, observasi, wawancara, konfirmasi, posedur analitis, vouching, verifikasi,
rekonsiliasi, scanning, dsb.

b. Proses Audit

Audit PDE :Tidak sekuensial

Audit konvensional :Sekuensial

c. Waktu yang dibutuhkan

PDE :Lebih Cepat

Konvensional :Lebih lama

d. Audit Evidence

PDE :Lebih sulit dan rumit

Konvensional :Lebih mudah

e. Kesalahan yang berulang terus


PDE :Jejak audit mungkin hanya timbul untuk jangka waktu pendek atau dalam bentuk yang hanya bisa
dibaca oleh komputer di mana program untuk masing – masing laporan keuangan adalah independen
sehingga satu transaksi dapat diproses untuk beberapa tujuan secara simultan dari buku harian sampai
dengan laporan keuangan.

Konvensional :Jejak audit terlihat secara fisik yang memungkinkan seseorang untuk mentrasir informasi
akuntansi perusahaan yang besangkutan

f. Audit trail

PDE: Sering tidak ada pemisahan tugas tetapi tetap harus ada pengendalian alternative sehingga tidak
memungkinkan orang yang sama menguasai transaksi dari awal hingga akhir tanpa campur tangan pihak
lain.

Konvensional :Pemisahan tugas sebagai bentuk pengendalian wajib dilaksanakan untuk mendapatkan
opini wajar tanpa pengecualian

g. Pemisahan tugas

PDE :Ketergantungan pada hardware dan software memunculkan potensial loss yang tinggi karena
pengelolaan input, proses, output dan penyimpanan data dalam bentuk yang standar.

Konvensional :Kemungkinan potensial loss lebih kecil karena tersedianya jejak audit di samping
pengelolaan input, proses, output, dan penyimpanan data yang terpisah. Ketergantungan pada software
dan hardware

h. Audit risk

PDE :lebih besar karena:

Pengolahan transaksi yang simultan dalam PDE

Pengolahan yang tidak logis

Kesalahan memasukan data, baik sengaja ataupun tidak, yang jika terakumulasi akan menjadi makin
besar

Konvensional :lebih kecil karena:

Pengolahan transaksi yang beragam

Jika terjadi kejadian yang tidak wajar maka manusia akan segera mengetahuinya.

Kesalahan memasukan data tidak terjadi berulang-ulang

i. Manfaat penilaian IC

PDE :
Audit around the computer

Audit through the computer

Audit with the computer

Konvensional :Melakukan pemeriksaan berdasarkan bukti fisik yang dimiliki perusahaan.

j. Cara audit

PDE :Pengumpulan bukti audit yang handal lebih sulit karena perubahan dalam pengendalian intern dan
beberapa teknik audit manual tidak dapat digunakan kecuali dengan teknik audit berbantuan komputer

Konvensional :Evaluasi bukti audit lebih sulit karena harus dipahami kapan pengendalian internal
berfungsi dan kapan tidak. Pengumpulan bukti dengan teknik: inspeksi, observasi, wawancara,
konfirmasi, posedur analitis, vouching, verifikasi, rekonsiliasi, scanning, dsb.

k. Pengendalian Intern

PDE :Selain general control,audit EDP juga menekankan pada application control

Konvensional :Lebih menekankan kepada general control

l. Bukti Audit

PDE :Keahlian tentang auditing dan akuntansi ditambah keahlian tentang computer oleh salah seorang
tim auditor

Konvensional :Dilakukan oleh seseorang yang berkeahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
seorang auditor

m. Keahlian auditor

PDE :Diperlukan keahlian dibidang komputer (PDE)

Konvensional :Tidak diperlukan keahlian dibidang komputer (PDE)

n. Pengetahuan Komputer

PDE: Sangat diperlukan

Konvensional: Tidak diperlukan

3.

Prinsip-Prinsip Panduan tentang Integrated Report


International Integrated Reporting Council (IIRC) memiliki prinsip-prinsip panduan tentang integrated
reporting, yang mendasari IR menginformasikan isi laporan dan bagaimana informasi disajikan. Berikut
adalah prinsip-prinsip tersebut:

a. Fokus strategi. Integrated report menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan
kemampuan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai organisasi. Integrated Report
mengkomunikasikan apa yang penting bagi organisasi dari perspektif strategis. Hal tersebut berarti
menjelaskan mengenai (1) tujuan strategis organisasi; (2) yang telah digunakan beserta rencana
implementasi; (3) hubungan keduanya dengan komponen lainnya dari model bisnis.

b. Konektivitas informasi. Integrated report menunjukkan hubungan komponen yang berbeda di


dalam organisasi bisnis diantaranya adalah faktor eksternal yang mempengaruhi organisasi. Konektivitas
adalah pusat untuk memastikan bahwa integrated report dapat menjelaskan tentang perubahan di
dalam pengambilan keputusan bisnis serta hubungannya dengan pemikiran bisnis dan aktivitas bisnis.
Contoh konektivitas termasuk:

I. Informasi tentang pengaruh dampak perubahan di lingkungan pasar terhadap strategi


organisasi.

II. Hubungan antara strategi dengan key performance indicators (KPIs), key risk indicators
(KRIs) dan remunerasi.

c. Orientasi Masa Depan. Integrated report menyajikan informasi harapan manajemen tentang masa
depan. Informasi tersebut bermanfaat membantu pengguna laporan untuk memahami dan menilai
prospek organisasi beserta risiko yang dihadapi. Orientasi ke masa depan meliputi: (1) keseimbangan
kepentingan organisasi pada jangka pendek dan jangka panjang; (2) harapan organisasi kedepan; (3)
rencana masa depan suatu organisasi; (4) kemungkinan tantangan dan hambatan.

d. Tanggapan terhadap stakeholder. Integrated report memberikan pengetahuan mengenai relasi


antara organisasi dengan stakeholder. Integrated report juga memberi pandangan tentang bagaimana
serta sejauh mana organisasi memahami, memperhitungkan dan menanggapi kebutuhan para
stakeholder. Hal ini membantu organisasi untuk: (1) mengidentifikasi isu-isu material; (2)
mengembangkan dan mengevaluasi strategi organisasi; (3) mengelola kegiatan termasuk tanggapan dan
strategi terhadap masalah yang material.

e. Keringkasan, keandalan, dan materialitas. Sebuah integrated report menyediakan informasi


material ringkas yang dapat dipercaya untuk menilai kemampuan organisasi dalam menciptakan dan
mempertahankan nilai jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan begitu informasi menjadi
relevan, reliable, dan material.

Elemen-elemen Integrated Reporting

Mengenai pengungkapan elemen-elemen integrated reporting sesuai standar IIRC:


a. Ikhtisar organisasi dan model bisnis: Elemen ini menjelaskan mengenai segala sesuatu yang
dilakukan perusahaan dan menjelaskan bagaimana cara perusahaan menciptakan dan mempertahankan
nilai

b. Konten operasi termasuk risiko dan peluang: Elemen ini menjelaskan mengenai lingkungan operasi
perusahaan kaitannya dengan risiko serta peluang yang ada

c. Strategi untuk mencapai tujuan: Elemen ini menjelaskan strategi dipilih perusahaan agar mencapai
tujuan yang diinginkan

d. Tata kelola dan remunerasi: Elemen ini ingin menjelaskan beberapa hal diantaranya tentang
kepemimpinan organisasi dan proses pembuatan keputusan strategis

e. Kinerja: Elemen kinerja ingin menjelaskan mengenai hal-hal terkait kinerja organisasi, dampak
organisasi terhadap sumber daya dan korelasi antara keduanya

f. Tampilan masa depan: Elemen ini menjelaskan berbagai ketidakpastian, peluang dan tantangan
yang akan dihadapi perusahaan di masa mendatang serta tindakan yang diambil perusahaan untuk
menghadapi semua hal tersebut

4.

Kesimpulan:

Setelah melakukan pembahasan mengenai CSR (Corporate Social Rsponsibility)

dalam prospektif maslahah mursalah ini bahwaasannya definisi mengenai CSR sendiri

menurut UU yang berlaku di indonesia ini ialah komitmen Perseroan untuk berperan serta

dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun

masyarakat pada umumnya. Sedangkan maslahah mursalah sendiri memiliki definisi yaitu

suatu kemaslahatan yang tidak disingggung oleh syara’ dan tidak pula terdapat dalil-dalil

yang menyuruh untuk mengerjakan atau meninggalkannya, sedangkan jika dikerjakan akan

mendatangkan kebaikan yang besar atau kemaslahatan. Maslahat mursalah disebut juga

maslahat yang mutlak.


Sedangkan implementasi dari CSR di tinjau dari prospektif maslahah mursalah ialah

sangat bersesuaain dengan apa yang dimaksud dengan maslahah mursalah dimana

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hal ini disebabkan oleh

kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang bersifat sosial dan kemanusiaan.

Disamping itu kegiatan yang dilakukan banyak yang beringgungan dengan pelestarian

lingkungan sosial. Sehingga hal tersebut termasuk kepada salah satu prinsip dari maslahah

mursalah yakni lebih kepada pemenuhan kebutuhan primer manusia.

Dari jurnal:

Pelaporan corporate social responsibility bank syariah merupakan

realisasi program CSR yang kental dengan tujuan pembangunan masyarakat.

Namun, pelaporan CSR ini seperti tidak ada bedanya dengan CSR bank

konvensional. Oleh karena itu, program CSR bank syariah perlu menekankan

konsep social maslaha dalam perancangan dan pelaksanaannya.

Hasil penelitian menunjukkan bank syariah telah mengungkapkan aktivitas

CSR dengan karakteristik masing-masing. Namun, pelaporan CSR bank syariah

belum menyampaikan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas bank syariah.

Selain itu, bank syariah juga belum memenuhi prinsip transparansi terkait

pembangunan berkelanjutan dalam pelaporan CSR. Dalam melakukan


rekonstruksi, konsep social maslaha menekankan pada tiga bahasan, yaitu

pemberdayaan masyarakat, proyek berkelanjutan, dan penyampaian informasi

terkait keberjalanan program. Rekonstruksi pelaporan CSR dengan konsep social

maslaha dilakukan secara bertahap, yaitu makna CSR, program CSR; dan

penyampaian pelaporan CSR. Makna CSR ditekankan pada pencerdasan dan

perbaikan SDM yang akhirnya akan menimbulkan efek snowball dalam industri

syariah. Makna ini diimplementasikan pada program CSR yang difokuskan pada

pemberdayaan masyarakat. Akhirnya, hasil dari aktivitas tersebut disampaikan

dengan menekankan unsur konsistensi program, nilai jangka panjang yang akan

dicapai, dan pengungkapan secara penuh atas pelaporan CSR bank syariah.

Tambahan keterangan:

Maslahat mengindikasikan kebermanfaatan dan membawa kebaikan bagi seluruh aspek

kehidupan. Hal ini menyebabkan konsep kemaslahatan sosial (social maslaha) ini

dapat dikembangkan di perbankan syariah.

Kemaslahatan sosial atau social maslaha merupakan aktivitas yang mengacu pada kontribusi lembaga
secara langsung untuk pembangunan sosial melalui mekanisme yang terstruktur, terkontrol, terkelola
dan jelas ditentukan alur prosesnya.
5. Ada di galeri foto 3 foto

6.

Contoh kasus ada di bookmark,

Pertanyaannya, mengapa perusahaan  start up  yang mengeluarkan produk transaksional menjadi obyek
regulasi BI dan OJK?

Kewajiban perusahaan  start up  untuk tunduk pada regulasi-regulasi tersebut tidak lepas dari
penerapan Manajemen Risiko. Produk transaksional menjadi layanan lalu lintas transfer, pembayaran,
dan mengendapkan dana yang dimiliki oleh masyarakat/merchant untuk periode tertentu tanpa dijamin
oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Lemahnya pengendalian TI yang dimiliki oleh perusahaan tidak
hanya meningkatkan risiko yang dapat merugikan masyarakat pengguna, namun juga dapat berakibat
pada reputasi perusahaan startup itu sendiri. Misalnya karena lemahnya pengendalian pengamanan
informasi, transaksi kartu kredit di-bypass oleh hacker; atau testing yang tidak memadai membuat saldo
yang telah di-topup oleh konsumen berkurang padahal tidak ada transaksi. Singkatnya, Manajemen
Risiko yang diterapkan oleh Regulator tidak hanya sebatas melindungi kepentingan konsumen, namun
juga bermanfaat bagi kesinambungan bisnis startup.

Proses penerapan Manajemen Risiko ini memang terasa painful dan costly bagi perusahaan yang baru
berdiri. Namun ibarat asuransi, manfaatnya baru akan terasa jika kita dihadapkan oleh ancaman. Intinya
adalah bagaimana pengendalian yang diterapkan memiliki porsi yang pas, tidak over control atau under
control. Setiap perusahaan memiliki karakteristik masing-masing, untuk itu penerapan pengendalian
juga tidak bisa copy-paste dengan perusahaan tetangga. Untuk itu, PR besar bagi perusahaan startup
sebenarnya bukan untuk menjadikan dirinya patuh terhadap ketentuan Regulator, namun menerapkan
pengendalian yang efektif dan efisien. Dengan menerapkan Manajemen Risiko yang sesuai dengan
regulasi dan standar, akan memberikan assurance kepada Regulator dan masyarakat bahwa perusahaan
ini telah memiliki action plan / pengendalian terhadap ancaman.

7.

Referensi pertama:
Cara menghitung valuasi startup

Nilai valuasi menjadi tolok ukur utama sebuah startup mendapat gelar unicorn. Nilai valuasi ini tidak
dengan begitu saja diraih atau didapatkan. Hal ini sangat bergantung dengan nilai pasar dan proyeksi
keuangan. Nilai pasar adalah angka valuasi yang diberikan oleh investor terhadap suatu perusahaan.
Nilai ini bisa bertambah jika founder mampu memberikan komponen lain yang akan menguatkan nilai
valuasinya. Jika komponen yang berupa aset dan talenta bisnis tersebut dianggap potensial dan bernilai,
maka angka valuasi bisa bertambah.

Sedangkan proyeksi keuangan berhubungan erat dengan tren, profit bisnis dari waktu sebelumnya, dan
traksi pengguna. Profit bisnis dapat digunakan untuk produk apapun. Profit bisnis menunjukkan bahwa
sebuah startup mampu memberikan keuntungan penjualan dengan cara yang paling mudah. Sedang
traksi pengguna dan tren, hanya digunakan untuk startup dengan produk digital.

Referensi kedua:

Perhitungan valuasi paling mudah bisa dicontohkan dengan perhitungan modal awal dan suntikan dana
investor. Misal sebuah startup memiliki nilai awal Rp 10 miliar, kemudian sebuah venture capital
menambahkan pendanaan Rp 10 miliar, berarti valuasi startup menjadi Rp 20 miliar dengan kepemilikan
saham 50% milik venture capital tersebut. Biasanya perhitungan ini akan berjalan jika startup memang
sudah mapan berdiri dan apa yang diproduksi sudah jelas.

Namun pada praktiknya tak semudah itu untuk menghitung capaian valuasi. Managing Partner East
Ventures Willson Cuaca mengatakan:

"Untuk menentukan nilai valuasi dari sebuah startup sangat sulit sebenarnya. Dari sisi founder pasti
merasa yang mereka kerjakan itu harganya tinggi sekali. Sementara dari investor, kita melihat kalau kita
masuk di valuasi sekarang, di valuasi berapa kita bisa exit. Jadi valuasi pada saat investasi itu ditentukan
nilai tengah dari ekspektasi investor dan founder."

Willson menambahkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi valuasi startup sendiri adalah growth
rate, setidaknya dengan persentase 30% MoM (Month-on-Month).
Perhitungan valuasi startup
Untuk menentukan nilai valuasi sendiri, satu startup dengan startup lainnya memang memiliki
pendekatan yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang mungkin mempengaruhi nilai valuasi startup.
Pertama adalah nilai yang ditentukan oleh pasar (umumnya diwakili oleh investor). Misalnya jika
investor mengatakan bahwa startup X bernilai $5 juta, maka itulah nilai yang layak. Namun kadang
founder merasa nilainya harus lebih tinggi, misalnya ternyata ada aset atau kekuatan dari talenta bisnis
yang dihitung bernilai lebih, namun jika startup tidak bisa mengumpulkan uang dari aset itu senilai
penilaian valuasi tadi, maka startup memang harus menerima penilaian pasar.

Startup sebenarnya juga punya hak untuk menentukan nilainya sendiri. Hal yang mungkin ditunjukkan
untuk menyanggah nilai valuasi yang dinilai terlalu rendah bisa menggunakan perbandingan dan
proyeksi keuangan. Perbandingan biasanya dilakukan dengan cara menilai kapabilitas dan laju
perkembangan startup yang bermain di sektor sama di pangsa pasar yang sama. Bagaimana jangkauan
produk, traksi pengguna hingga varian produk yang ada di dalamnya akan menjadi bagian penting dalam
komparasi tersebut.

Yang kedua adalah proyeksi keuangan. Tak mudah memang melakukan memastikan angkanya, namun
tren dan traksi pengguna yang ada dari waktu sebelumnya seharusnya dapat dijadikan acuan, terlebih
untuk produk digital, maka proyeksi tersebut akan lebih mudah dianalisis juga didasarkan dengan upaya
pemasaran yang akan dibubuhkan.

Cara yang paling mudah untuk menunjukkan valuasi tak lain adalah dengan menunjukkan profit bisnis.
Menunjukkan kepada semua orang bahwa bisnis yang dijalankan mampu memberikan keuntungan yang
fantastis. Ini pun menjadi tantangan untuk startup, karena rata-rata di fase awal fokus bisnis memang
akan condong kepada akuisisi pengguna dan perluasan pangsa pasar. Untuk itu biasanya akan muncul
pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada berapa tahun yang diperlukan sehingga bisnis bisa
menguntungkan? Membandingkan berapa banyak perusahaan sejenis dan perbandingannya dalam
mencapai profit?

Pada dasarnya penentuan valuasi startup memang menjadi sebuah proses seni. Seperti pada sebuah
lukisan, penilaian kadang didasarkan poin-poin yang sulit dikalkulasikan secara matematis.
JAWABAN NO 5 BANKSO DOSEN :

Akuntan adalah expert dalam bidang penyedia informasi keuangan, makateknologi informasi sangat
penting menjadi kebutuhan pokok.Bagaimana merespon masa depan, akuntan perlu melakukan lima hal
berikut ini: 1)melakukan investasi pada pengembangan digital skills2) menerapkan prototype teknologi
baru, sambil learn by doing3) pendidikan berbasis international certification dan digital skills4) responsif
terhadap perubahan industri, bisnis dan perkembangan teknologi5) kurikulum dan pembelajaran
berbasis human-digital skills

Oleh karena itu, untuk menghadapi revolusi industri 4.0, akuntan perlu menyiapkan langkah :

1). Awareness yaitu, akuntan harus aware terhadap perkembangan revolusi industridengan melihat
kesempatan dan perubahan yang akan terjadi. Revolusi Industri4.0 tidak hanya akan menyebabkan
terjadinya loss-job, tapi juga akanmenciptakan ruang ruang kerja baru yang mungkin belum pernah ada
saat ini

2). Education, yaitu 1) memberi tekanan pada institusi pendidikan menyesuaikankurikulum yang relevan
untuk program studi akuntansi mengikuti konektivitasdigital, 2) memberikan pelatihanpelatihan
tertentu, seperti pelatihan koding,manajemen informasi dalam shared platforms, dan keperluan real-
timeaccounting pada stakeholders.3.

3). Professional Development, yaitu meningkatkan kinerja organisasi profesiakuntan beserta program-
program pengembangan profesionalnya untukmelakukan presentasi online maupun face-to-face
tentang perkembanganrevolusi industri 4.0.4.

4). Reaching Out, yaitu dimana kontrol akuntan atas data-data keuangan semakinkurang, sehingga
sangat penting memahami lingkungannya dengan melakukantransdisciplinary mix of advisers.

JAWABAN SOAL BANKSO KASUS

a.

Sebelum terjadi penipuan :

1. Waspada terhadap penipuan2 dengan cara mengenali modus2 penipuan tokped yg kerap terjadi

2. Jangan bertransaksi di luar sistem tokped (misal penjual meminta bayar via rekening bank)
3. Segera ubah pass apabila ada yg mencurigakan

4. Tidak boleh kasih tahu kode otp kepada siapapun

5. Apabila ada pesan/telepon masuk yg mengatasnamakan tokped jangan pernah diangkat atau diladeni
langsung blok saja nomornya

Jika sudah ketipu:

1. Hubungi customer service tokped

Segera hubungi customer service Tokopedia begitu kamu mengalami penipuan agar pihak Tokopedia
menindaklanjuti pengaduan kamu. Maksimal lakukan pengaduan 1x24 jam setelah penipuan terjadi.
Jangan khawatir bila customer service merespon dengan lambat, kamu bisa kembali melaporkan
melakukan chat dan e-mail hingga mendapatkan jawaban. Yang pasti, lakukan pelaporan ke
contact@tokopedia.com.

Setelah menerima laporan, Tokopedia akan melakukan proses investigasi internal. Jika ditemukan kasus
penipuan di Tokopedia, maka Tokopedia akan membatalkan pesanan secara otomatis. Pelanggan akan
menerima kembali uang di rekeningnya. Oleh karenanya, kamu harus aktif melaporkan kejadian yang
merugikan langsung ke pihak Tokopedia.

2. Laporkan Penipuan Tokopedia ke Pihak Berwajib

Mengapa tidak mengambil jalur hukum untuk menuntut penjual nakal? Dengan melaporkan aksi
penipuan di Tokopedia, kamu turut membantu negara memberantas aksi kejahatan siber. Pihak
kepolisian Indonesia memiliki unit kejahatan siber untuk memfasilitasi masyarakat yang terkena
penipuan online. Lengkapi pengaduan kamu dengan bukti-bukti transaksi pembayaran dan pemesanan
dari Tokopedia.

Bukti-bukti tersebut dan data penjual nakal akan membantu pihak kepolisian mengusut kasus.
Tokopedia juga menganjurkan penggunanya untuk melaporkan nomor yang terindikasi melakukan
penipuan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), melalui tautan ini. BRTI akan menindak
penipuan yang terjadi melalui pesan SMS dan panggilan telepon.

Tapi alangkah lebih baik untuk lebih berhati2 terhdap penipuan, lebih aware dalam bertransaksi

b. Yg akan dilakukan adalah:

1. Menanggapi konsumen tersebut dengan cepat tanggap

2. Mengakui kesalahan atas kelalaian karyawan pemilik tokped dan meminta maaf kepada konsumen
yang sudah dirugikan

3. Bertanggung jawab atas kesalahan karyawan dengan cara merefund uang konsumen dan jika
diperlukan mengirimkan kembali produk yang benar secara gratis sebagai permintaan maaf kepada
konsumen

4. Evaluasi/belajar dari kesalahan agar hal seperti ini tidak akan terjadi lagi

5. Memperbaiki agar kedepannya bisa lebih baik lagi

c.

1. Konsumen kurang berhati-hati dalam memilah milih toko, pertama bisa dilihat dari ulasan toko
apakah toko tersebut amanah atau tidak dan mendapatkan respon positif atau negatif. Kedua bisa
dilihat dari cara transaksi apabila penjual menyuruh melakukan transaksi diluar sistem pembayaran
ecommerce maka jangan lakukan

2. Penipuan bisa terjadi melalui banyak cara, modus dari pelaku penipuan selalu berganti,
memanfaatkan teknologi yang ada, salah satunya menggunakan ponsel dengan cara menelepon calon
korban.

tak heran jika masih ada saja masyarakat yang tertipu. Korban-korban biasanya memang orang yang
mudah dikelabui dan silau dengan hadiah, apalagi dengan nominal yang menggiurkan.
d.

peran pemerintah:

pihak kepolisian dan penyedia situs jual beli online juga telah berusaha mengedukasi dan

mengembangkan kebijakan untuk melindungi penggunanya terhadap tindak pidana penipuan.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanggulangan, diantaranya telah

dibentuk suatu badan yang mengawasi lalu lintas data yaitu Id-SIRTII/CC. adanya Subdit

Cybercrime yang khusus yang menangani tindak pidana yang terkait dengan cybercrime

dan satgas e-commerce sebagai tempat pengaduan. Selain itu, pengelola/penyedia situs

jual beli online melalui berbagai inovasi kebijakanya, diantaranya layanan COD dan

penggunaan rekening bersama diharapkan mampu untuk menumbuhkan rasa kepercayaan

dan mengurangi tindak pidana penipuan yang terjadi di situs jual beli online. Kebijakan

dan peraturan yang mengatur mengenai tindak pidana penipuan dalam situs jual beli

online serta usaha atau upaya penanggulangannya telah ada dan dilakukan oleh berbagai
pihak, termasuk pemerintah dan penyedia situs jual beli online untuk meminimalisir

tindak pidana penipuan dalam situs jual beli online. Namun, masih diperlukan suatu

peraturan yang komprehensif dan khusus mengatur mengenai e-commerce di Indonesia

dikarenakan perkembangan zaman dan minat dari para pengguna e-commerce termasuk

situs jual beli online yang terus meningkat setiap tahunnya sehingga dapat dipastikan

apabila tidak ada pengaturan yang jelas dan khusus mengenai platform ini, maka

kedepannya akan bermunculan banyak modus kejahatan atau tindak pidana baru yang

berkenaan dengan penggunaan e-commerce ini. Pengguna, terutama konsumen

memainkan peranan yang sangat penting dalam pencegahan dan penanggulangan

kejahatan di dalam e-commerce, terutama dalam situs jual beli online dimana konsumen

sesungguhnya membeli produk hanya berdasarkan spesifikasi yang tertera dalam situs

jual beli online tanpa melihat langsung produk yang akan dibelinya. Maka dari itu, sangat

disarankan kepada para konsumen untuk membaca dengan cermat ketentuan yang berlaku
sebelum melakukan transaksi, seperti untuk melakukan pembayaran layanan apa saja

yang tersedia, apakah melalui rekening bersama atau terdapat layanan COD (Cash on

Delivery) hingga bagaimana kebijakan pengembalian barang.

e. Ada di galeri

Anda mungkin juga menyukai