1. AHMAD MUSTAKIM
2. ALMIRA MAULIDA
3. FITRI AULIA
4. M. BADIUZ ZAMAN
5. NABILA MAYSUN
7. SALAMAH
KELAS :
XII MIPA 4
SMAN 8 BANJARMASIN
BANJARMASIN
AGUSTUS 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusun dalam
rangka memenuhi salah satu tugas Biologi. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biji kacang hijau (Vigna radiata).
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru pengajar Biologi Ibu Fathus Sa’adah S.Pd yang
telah memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan selama pelaksanaan praktikum. Selain itu,
ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan yang telah bekerja sama dan
memberikan dukungan dalam pelaksanaan praktikum ini.
Laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya dan berisi hasil pengamatan serta analisis yang kami
lakukan selama praktikum. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
mendatang.
Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi kontribusi kecil dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata, kami berharap agar laporan ini dapat diterima dengan
baik.
ii
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………………………………………………………. i
B. Fakta-Fakta …………………………………………………………………………………………………………………………. 2
D. Hipotesis ……………………………………………………………………………………………………………………………. 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Proses fotosintesis, yang merupakan inti dari produksi makanan pada
tumbuhan, terjadi dengan bantuan cahaya. Cahaya juga berperan dalam mengatur morfologi
tumbuhan, seperti orientasi batang, bentuk daun, dan pembentukan bunga. Pengaruh cahaya
terhadap tumbuhan telah menjadi subjek penelitian yang menarik, karena pemahaman lebih
dalam tentang mekanisme respons tumbuhan terhadap cahaya memiliki implikasi penting dalam
bidang pertanian, ekologi, dan bioteknologi.
Salah satu tumbuhan yang sering digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh cahaya
adalah biji kacang hijau (Vigna radiata). Biji kacang hijau adalah tumbuhan yang memiliki
pertumbuhan cepat dan mudah dikultur. Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa
intensitas cahaya, durasi paparan cahaya, dan panjang gelombang cahaya dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut
mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau memiliki
nilai penting dalam memahami interaksi tumbuhan dengan lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
2. Apakah ada perbedaan tumbuhan yang terkena cahaya dan tidak terkena cahaya?
C. Tujuan penelitian
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biji kacang hijau (Vigna radiata). Praktikum ini akan
melibatkan penanaman biji kacang hijau dalam kondisi cahaya yang berbeda-beda, serta
pengamatan terhadap perubahan morfologi dan pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan
tersebut. Dengan demikian, diharapkan praktikum ini akan memberikan wawasan yang lebih
mendalam mengenai adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan cahaya.
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap tumbuhan, baik efek positif maupun
negatif.
2. Mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau serta mengetahui
faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Fakta-Fakta
C. Penelitian Sebelumnya
D. Hipotesis
Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya, hipotesis yang diajukan dalam praktikum
ini adalah bahwa paparan cahaya yang memadai akan menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan yang lebih baik pada tumbuhan biji kacang hijau. Kami mengharapkan bahwa biji
kacang hijau yang ditanam dalam kondisi paparan cahaya yang cukup akan memiliki persentase
perkecambahan yang lebih tinggi, pertumbuhan hipokotil dan akar yang lebih baik, serta morfologi
yang lebih baik dibandingkan dengan biji kacang hijau yang ditanam dalam kondisi cahaya yang
terbatas.
Dengan demikian, praktikum ini bertujuan untuk menguji hipotesis tersebut dengan
menanam biji kacang hijau dalam variasi kondisi cahaya yang berbeda dan mengamati perubahan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat : Bahan :
Penelitian ini dilakukan di kelas XII MIPA 4, SMAN 8 Banjarmasin, pada bulan Agustus,
tahun 2023.
2. Timbang kacang hijau menggunakan timbangan digital, kemudian catat berat awal kacang hijau.
5. Meletakkan kacang hijau yang sudah di rendam di bagian atas tanah (5 biji tiap gelas), berjarak.
6. Menyimpan kedua gelas plastik tersebut di tempat yang berbeda, 1 gelas di tempat yang
terkena cahaya, dan 1 gelas lagi di tempat gelap (di bawah meja).
7. Menyirami kacang hijau setiap 2 hari sekali atau jika sudah mulai mengering.
Data pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biji kacang hijau diambil dengan cara
mengukur tinggi dan panjang akar pada interval waktu setiap 2 hari. Data yang terkumpul akan
dianalisis untuk melihat perubahan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dalam berbagai
kondisi cahaya.
Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif. Metode penelitian ini bertujuan
untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan biji kacang hijau. Dengan melakukan pengamatan dan pengukuran secara sistematis,
diharapkan dapat mengidentifikasi dampak cahaya terhadap tumbuhan dan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang respons tumbuhan terhadap lingkungan cahaya.
3
BAB IV
TABEL
20 18
panjang tumbuhan(cm)
16
14,5 15
15 13,5
10
5 3
0 0
0
Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
4
Grafik pertumbuhan kacang hijau di tempat yang tidak
terkena cahaya
30 27,5
25
panjang tumbuhan(cm)
21
20
15
15
10 7,5
5
5
2
0 0 0 0 0 0
0
Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
B. Fakta Penelitian
Penelitian kami mengamati pertumbuhan tumbuhan biji kacang hijau dalam dua kondisi
cahaya yang berbeda. Berikut adalah fakta yang kami peroleh:
Hari ke-3:
▪ Pada tempat yang terkena cahaya, tumbuhan Reno memiliki tinggi pertumbuhan 14.5 cm,
Nabila 13.5 cm, dan Badi tidak mengalami pertumbuhan (0 cm).
▪ Pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari, tinggi pertumbuhan Fitri adalah 7.5 cm,
Almira 2.0 cm, Salamah 0.0 cm, dan Mustakim 0.0 cm.
Hari ke-5:
▪ Pada tempat yang terkena cahaya, tumbuhan Reno memiliki tinggi pertumbuhan 16.0 cm,
Nabila 15.0 cm, dan Badi tidak mengalami pertumbuhan (0 cm).
▪ Pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari, tinggi pertumbuhan Fitri adalah 21.0 cm,
Almira 5.0 cm, Mustakim 0.0 cm, dan Salamah 0.0 cm.
Hari ke-7:
▪ Pada tempat yang terkena cahaya, tumbuhan Reno memiliki tinggi pertumbuhan 18.0 cm,
Nabila 22.0 cm, dan Badi 3.0 cm.
▪ Pada tempat yang tidak terkena cahaya matahari, tinggi pertumbuhan Almira adalah 15.0 cm,
Fitri 27.5 cm, Salamah 0.0 cm, dan Mustakim 0.0 cm.
5
C. Analisis Hasil Penelitian
Analisis data menunjukkan bahwa pertumbuhan tumbuhan biji kacang hijau pada tempat
yang tidak terkena cahaya lebih cepat dibandingkan dengan tempat yang terkena cahaya. Hasil ini
menarik perhatian dan perlu dijelaskan lebih lanjut.
Pada hari ke-3, tumbuhan yang tidak terkena cahaya (Fitri, Almira, Salamah, dan
Mustakim) mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan yang terkena cahaya (Reno,
Nabila, dan Badi). Hal ini menunjukkan adanya respons positif terhadap kondisi cahaya terbatas
pada tahap awal pertumbuhan.
Pada hari ke-5 dan 7, tumbuhan yang tidak terkena cahaya (Almira, Fitri, Salamah, dan
Mustakim) juga terus mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan yang terkena
cahaya. Ini mengindikasikan bahwa kondisi cahaya terbatas dapat merangsang pertumbuhan
tumbuhan biji kacang hijau pada tahap pertumbuhan lebih lanjut.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap
cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
Peristiwa ini disebut etiolasi.
Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_matahari
2. https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-sumatera/fisika/laporan-
praktikum-kacang-hijau/23382307
3. https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/72/61/210#:~
:text=Dari%20hasil%20penelitian%20dapat%20disimpulkan,auksin%20yang%20ada%20pada
%20tumbuhan
4. http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/contoh-laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html