Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X

e-ISSN 2541

Pengembangan Wawasan Produk Kerajinan


Bambu untuk Pengayaan Produksi Kelompok
PKK Padukuhan Sendari

Centaury Harjani1, Stefani Natalia Sabatini2


1
Prodi Desain Produk, Universitas Kristen Duta Wacana,
Gondokusuman, Yogyakarta
1
centaury_h@staff.ukdw.ac.id
2
Prodi Arsitektur, Universitas Kristen Duta Wacana,
Gondokusuman, Yogyakarta
2
stefanisabatini@staff.ukdw.ac.id

Abstract — Sendari artisans accustomed to making large ibu PKK Padukuhan Sendari yang memiliki semangat untuk
products need directions about product design with small sizes belajar dan mencoba hal baru. Berbeda dengan bapak-bapak
that can strategically increase marketing. The focus of perajin yang rata-rata sudah terbiasa dengan produk-produk
Community Service (PKM) aims to open insight and introduce
opportunities to develop variations of bamboo handicraft
besar, para ibu PKK ini menunjukkan minat dan
products with the weaving and coiling method, which is keterbukaan untuk mengembangkan keterampilan kerajinan
projected to be applied as well as children's educational toy pembuatan produk baru.
products. PKM was carried out through an offline workshop Fokus dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini
for the target group, namely PKK Padukuhan Sendari, in June bertujuan membuka wawasan dan mengenalkan peluang
2022. As a result, the target group gave a positive response and pengembangan variasi produk kerajinan bambu dengan
was able to master the weaving and coiling techniques taught.
The next plan is to conduct a product development workshop
metode anyam dan coiling. Sasaran dari PKM ini adalah ibu
using the coiling method and evaluate the product by testing it PKK Padukuhan Sendari. Dampak yang diharapkan diraih
on the target user. dari PKM ini adalah bahwa komunitas dampingan memiliki
keterampilan anyam dan coiling untuk pengayaan produksi
Keywords— plaiting, bamboo, coiling, artisans, product produk bambu dan meningkatkan angka penjualan terutama
development saat penjualan produk furnitur tengah melemah.
Pengembangan anyaman dapat ditilik dari motif, teknik,
dan produknya. Pada motif, misalnya, terdapat metode
I. PENDAHULUAN anyam dengan motif ceplok [1] sesek, kembang jeruk, udan
Kelompok perajin mebel bambu di Padukuhan Sendari, iris, kepang walik, kembang seruni, juga motif khas daerah
Desa Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, sempat mengalami tertentu misal Sumatra dan Kalimantan [2] (Rahman dan
kesulitan pemasaran saat adanya Pandemi Covid-19 tahun Mutmainah, 2015). Jika ditilik dari produk jadi dari
2019-2021. Keterampilan perajin dalam membuat mebel, anyaman tersebut, dapat dikelompokkan menjadi enam
meja-kursi, dipan, gazebo, hingga bangunan bambu sudah kelompok berikut [8].
tidak diragukan lagi (Kusumawardhani dkk, 2020), namun 1. Produk anyaman berbentuk keranjang dengan beragam
produk-produk yang berukuran besar tersebut merupakan bentuknya;
barang jualan yang tidak setiap hari laku terjual. Penjual 2. Peralatan makan seperti sendok, garpu, gelas, dan lain-
kerajinan bambu di dusun Sendari juga menjual kerajinan lain;
dengan ukuran kecil namun kerajinan tersebut diambil dari 3. Furnitur untuk pemakaian dalam ruang dan ruang luar;
pengrajin di tempat lain. Berdasarkan hasil wawancara 4. Dekorasi interior seperti lampu meja, lampu dinding,
dengan ketua pengrajin bambu Sendari, ditemukan panel pameran, dan lain-lain;
informasi bahwa pengrajin Sendari yang terbiasa membuat 5. Komponen arsitektur seperti genteng, panel pagar,
produk-produk besar memerlukan arahan desain produk konstruksi bangunan; dan
dengan ukuran kecil yang secara strategis dapat 6. Produk kreatif lainnya seperti sepeda, alat musik, dan
meningkatkan pemasaran. lain-lain.
Peluang yang ada ditemukan dari observasi pada tahun Dari daftar tesebut, produk yang sudah biasa dibuat dari
2022 di lokasi adalah keberadaan komunitas dampingan ibu- anyaman tanpa pengembangan produk adalah tampah [2]
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541

sebagai alat penampi biji-bijian, kipas [1] dan besek sebagai Juni 2022 dan dihadiri oleh 14 orang. Workshop kedua pada
wadah makanan [3]. Telah ada beberapa jenis produk yang 22 Juni 2022 dihadiri oleh 16 orang. Peralatan yang
dikembangkan oleh PKM yang lain di lokasi lain. Produk diperlukan antara lain perekat, gunting, dan panduan pola
tersebut antara lain kotak tisu, tempat pensil, tempat baju anyam. Hasil dari kedua workshop tersebut adalah ibu-ibu
kotor [2], lampu gantung, dan lampu meja [1]. PKK mengenal teknik coiling dan anyaman pola bambu
Anyaman memerlukan bahan iratan bambu (Gambar 1) dengan pengembangan sederhana.
yaitu material bambu yang diserut tipis [4]. Iratan bambu TABEL I
ini dibuat dari jenis bambu tali menjadi bahan utama untuk METODE PELAKSANAAN PKM
berbagai teknik anyam, termasuk juga anyam dengan teknik No Metode Pelaksanaan PKM
coiling. Metode coiling memiliki metode yang mirip dengan mor Nama Kegiatan Waktu Target
quilling. Metode quilling sebelumnya dikembangkan di 1 Pendekatan 20 Juni 23 orang Ibu
Perancis dan biasa menggunakan material kertas dengan komunitas binaan 2022 PKK
metode menggulung [5]. Sedikit berbeda dengan 2 Workshop coiling 21 Juni 14 orang Ibu
bambu 2022 PKK
keterampilan asalnya, pada PKM ini, material yang
3 Workshop 22 Juni 16 orang Ibu
digunakan bukan kertas melainkan iratan bambu ditambah anyaman wadah 2022 PKK
dengan sumpit bambu sebagai porosnya. Meskipun pada bambu
media kertas metode ini disebut quilling, pada metode 4 Workshop produk Direncana Ibu PKK
anyam, metode menggulung ini disebut coiling [6] dan mainan dari kan
banyak dikembangkan dari budaya Vietnam [7]. Metode coiling bambu
coiling dan laminated merupakan metode pengembangan 5 Evaluasi produk Direncana Anak PAUD
kepada pengguna kan dan TK
material bambu yang diproyeksikan dapat meningkatkan
kapasitas pengrajin bambu di Kabupaten Sleman [8].
Tahap keempat yang masih direncanakan adalah
pengembangan desain bambu coiling menjadi produk siap
pasar, salah satunya yaitu mainan edukasi anak-anak yang
kemudian akan dievaluasi dengan mencobakan mainan
tersebut kepada TK atau PAUD.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Fasilitator PKM tidak hanya memerlukan kemampuan
membina kolaborasi dan kerjasama, namun siapa yang
memberikan workshop perlu memilih kegiatan yang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi binaan [9]. Karena itu
pelatihan yang diberikan telah disesuaikan dengan kondisi
binaan, beberapa hal yang telah dipertimbangkan adalah
mengenai ketersediaan bahan, ketersediaan alat,
Gambar 1. Iratan bambu sebagai material utama pengalaman, biaya dan kemudahan dalam produksi.
Keempat faktor tersebut mengarah pada dua teknik yaitu
coiling dan anyam.
II. METODOLOGI
A. Teknik Anyam Coiling untuk Bambu Laminasi
Penerapan inovasi desain produk kerajinan dilaksanakan
Teknik pertama yang telah dipertimbangkan sesuai bagi
dengan mengadakan workshop luring. Subyek dari
peserta binaan adalah teknik coiling. Teknik ini dipilih
workshop adalah ibu PKK di Sendari. Kelompok ibu PKK
menjadi materi pelatihan pertama karena tingkat kemudahan
Sendari ini terdiri dari ibu rumahtangga dan beberapa istri
dalam pembuatannya. Target dari pelatihan ini agar ibu
dari perajin mebel bambu Sendari. Kegiatan dilaksanakan
PKK peserta binaan mengenal pembuatan laminasi bambu
dalam beberapa tahap seperti dapat dilihat pada Tabel 1.
dengan teknik coiling menggunakan iratan bambu. Laminasi
Tahap pertama yakni penyampaian rencana kegiatan dan
dengan coiling berbeda dari laminasi bambu pipih. Laminasi
tujuan diadakannya workshop untuk memberikan motivasi
bambu pipih direkatkan dan kemudian dipres hingga
dan semangat kepada calon peserta. Semua kegiatan ini
menjadi lembaran atau balok [10]. Laminasi dengan coiling
dilaksanakan di rumah salah satu anggota PKK di RT 2.
ini tidak memerlukan proses pres, sehingga secara
Pertemuan pertama diadakan bersamaan dengan pertemuan
pembuatan lebih mudah dan memungkinkan untuk
rutin ibu-ibu PKK pada tanggal 20 Juni 2022 dan dihadiri
dilakukan oleh ibu-ibu PKK.
oleh 23 orang.
Tahapan pembuatan laminasi dari coiling bambu ini
Tahap kedua adalah pelatihan pembuatan coiling dan
adalah sebagai berikut:
anyaman bambu dengan memanfaatkan material iratan
1. Mempersiapkan iratan bambu yang seragam
bambu. Workshop pertama ini dilaksanakan pada tanggal 21
ketebalannya.
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541

1. Menggunakan sumpit bambu (sebagai pengganti dowel)


untuk digunakan sebagai poros putar.
2. Memotong iratan bambu sesuai ketebalan laminasi
coiling yang diinginkan.
3. Memberi perekat dengan super glue pada iratan bambu
dan ditempelkan pada poros putar (sumpit bambu).
4. Memutar (coiling) iratan bambu pada sumpit bambu
dengan memakai perekat (lem putih/polivinil asetat)
hingga mencapai diameter yang diinginkan.
Gambar 3. Pengerjaan teknik coiling menggunakan iratan bambu.
5. Mematikan putaran coiling dengan perekat
serbaguna/super glue yang terbuat dari bahan B. Dinamika Proses PKM
cyanoacrylate etil.
Setelah kepercayaan diri dan motivasi peserta binaan
telah semakin terbentuk, pelatihan dilanjutkan dengan
Perbedaan penggunaan dua jenis perekat ini akan
memperkenalkan teknik anyam iratan bambu menjadi
memberikan dampak pada hasil coiling. Ketepatan dalam
wadah, pelatihan ini disesuaikan tingkat kesulitannya.
penggunaan perekat akan mempermudah proses pengerjaan
Pelatihan diawali dengan membuat wadah dengan dua arah
dan hasil yang lebih memusakan.
vertikal dan horisontal. Proses anyam ini membutuhkan
Ibu-ibu PKK Sendari dapat dengan cepat memahami cara
konsenstrasi dan ketelitian dalam pengerjaannya. Pada
pengerjaan laminasi dengan teknik coiling seperti yang
gambar 4 terlihat hasil anyam ibu PKK saat mengerjakan
tergambar pada gambar 2 dibawah ini.
anyaman tahap pertama.

Gambar 4. Pelatihan anyam diawali dengan pola anyam yang sederhana

Semangat dari peserta pelatihan masih cukup terjaga pada


tahap awal pembuatan anyaman ini. Ibu PKK dapat
mengikuti dengan baik. Ada beberapa motivasi yang mulai
terlihat memiliki perbedaan saat pelatihan dilanjutkan
dengan anyaman kedua yang mengkombinasikan anyaman
tiga arah. Anyaman ini memiliki tingkat kesulitan yang
lebih tinggi karena memerlukan ketelitian lebih tinggi
daripada anyaman sebelumnya. Faktor usia dan pengalaman
sangat terlihat berpengaruh pada pembuatan produk
anyaman ini. Ibu-ibu usia lanjut hampir tidak dapat
menyelesaikan anyaman pada pelatihan ini, namun ibu
lanjut usia dengan pengalaman menganyam dapat dengan
mudah mengerjakan anyaman jenis ini.
Gambar 2. Pelatihan pertama mengenalkan pembuatan laminasi bambu
dengan teknik coiling menggunakan iratan bambu.
Berbeda pula dengan ibu-ibu paruh baya, mereka
cenderung kesulitan dalam mengerjakan anyaman kedua,
Ada beberapa ibu PKK yang telah mengenal penggunaan namun masih dapat mengikuti dengan baik. Ada faktor
lem super tersebut, sehingga mereka berhati-hati dalam motivasi yang mempengaruhi para ibu ini untuk
menggunakan lem tersebut. Ibu PKK memiliki keterampilan menyelesaikan anyaman kedua. Ada ibu-ibu yang hanya
mengerjakan coiling dengan baik, walau ada perbedaan sekedar ingin mengisi waktu dengan mengikuti pelatihan
kecepatan dalam memproduksinya. Rata-rata peserta dari sebagai kegiatan dari program PKK dapat mengikuti dengan
ibu PKK ini cukup antusias dan bersemangat dalam santai, namun ibu-ibu yang melihat pelatihan ini sungguh
mempelajari Teknik ini. Mereka cukup termotivasi dan sebagai peluang mengembangkan usaha memiliki upaya
percaya diri akan kemampuan mereka. mengerjakan dengan lebih ambisius. Selesai dari pelatihan
ini, ibu-ibu tersebut bersemangat untuk terus berlatih dan
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541

meningkatkan kemampuan menganyam mereka.


Dokumentasi dari Sebagian pelatihan tersebut dapat dilihat
pada Gambar 5.

Gambar 6. Rencana desain mainan pengenalan emosi untuk anak taman


kanak-kanak dari aplikasi coiling bambu

Rencana pengembangan produk mainan edukasi tersebut


memili beberapa langkah pembuatan, antara lain:
1. Menyediakan alat potong (plong) mini grinder listrik.
2. Membuat beberapa laminasi coiling bambu
3. Memotong laminasi coiling bambu dan membuat pola
bentuk yang diinginkan.
4. Merekatkan potongan laminasi coiling bambu yang telah
ditentukan polanya terlebih dahulu.
5. Menghaluskan hasil perekatan
6. Memberikan cat dasar dan mengaplikasikan desain yang
diinginkan.
Contoh dan ilustrasi pengerjaan penerapan desain pada
hasil coiling bambu menjadi bentuk dengan pola tertentu
Gambar 5. Pelatihan kedua membuat anyaman wadah adalah sebagai berikut:
C. Rencana lanjutan pengembahan desain hasil PKM 1. Membeli mini grinder seharga seratus lima puluh ribu
Teknik coiling laminasi iratan bambu dan anyaman rupiah sudah beserta dengan mata potong pembuat
tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lubangnya.
produk fungsional. Arah keputusan pengembangan produk 2. Membuat beberapa laminasi coiling bambu dengan
akan dihubungkan dengan dunia Pendidikan agar produk diameter 20cm seperti pada gambar 7 berikut.
yang nantinya dikembangakn memiliki nilai fungsional
yang tinggi. Salag satu ide pengembangan hasil dari
keterampilan teknik coiling dan anyam tersebut kemudian
akan dijadikan desain mainan anak-anak yang dapat
digunakan dalam mengenalkan jenis-jenis emosi kepada
siswa-siswi taman kanak-kanak. Pengembangan desain
mainan edukasi ini tentunya memerlukan penelitian dan
penyesuaian lanjutan berdasarkan kebutuhan mitra sekolah.
Ilustrasi sementara dari desain tersebut tergambar pada
Gambar 6.
Gambar 7. Hasil laminasi coiling bambu
3. Memotong dengan pelubang untuk membentuk lekukan-
lekukan sambungan.
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541

Contoh ini merupakan salah satu ide desain mainan


edukasi untuk mengenalkan macam-macam emosi (seperti
ilustrasi desain yang ada pada gambar 6) pada anak-anak
dengan menirukan beberapa contoh ekspresi yang
digambarkan pada hasil laminasi coiling bambu. Rencana
penerapan aksesoris tambahan berupa cermin disesuaikan
dengan kebutuhan desain.

IV. SIMPULAN
Kegiatan PKM ini disambut dengan baik dan mendapat
dukungan dari ketua PKK Sendari sehingga dapat terbuka
menerima masukan pengembangan produk-produk.
Gambar 8. Contoh rencana desain lekukan dengan pelubang Faktor pendukung dari proses PkM adalah dukungan dari
4. Merekatkan sekaligus membentuk sesuai desain yang ketua PKK Sendari yang menginginkan kemajuan ekonomi
diinginkan warganya. Anggota PKK yang sebagian besar merupakan
ibu rumah tangga dan istri dari perajin juga memiliki
semangat yang sama untuk berkembang.
Keterbatasan dalam proses PkM ini adalah masih
minimnya kemampuan kreatifitas dalam pengembangan
material coilling dan anyam menjadi sebuah produk
fungsional.
Peningkatan variasi dan penjualan produk sesuai
kebutuhan pasar yang sudah teridentifikasi adalah
kebutuhan akan mainan edukasi yang ramah anak, ramah
lingkungan, dan terjangkau dari segi harga.
Tantangan untuk meningkatkan kualitas produk yang
ramah anak dengan kerjasama kolaborasi pengembangan
produk bersama para perajin/Ibu PKK dengan mitra calon
Gambar 9. Contoh hasil perekatan beberapa potongan laminasi pengguna menjadi potensi keberlanjutan dari PKM ini.
5. Tahap selanjutnya adalah mengaplikasikan aksesoris
(cermin) pada desain yang diinginkan. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih diberikan pada LPPM UKDW yang
telah mendukung pendanaan kegiatan PKM. Ucapan
terimakasih juga diberikan kepada ibu dukuh Sendari selaku
ketua PKK Padukuhan Sendari yang telah mendukung
pelaksanaan kegiatan PKM ini, serta kepada Ibu Atijah yang
mendukung dalam menyediakan contoh-contoh produk
anyaman bambu.

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. N. Mulya dan S. Mutmainah, “Pengembangan Desain Produk Anyam
Bambu di Desa Sukolilo Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan”,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, vol. 5, no 2, pp. 375-384, 2017.
Gambar 10. Ilustrasi pemasangan cermin untuk produk pengenalam [2] K. Rahman dan S. Mutmainah, “Pengembangan Desain Kerajinan
emosi pada anak-anak Anyam Bambu Desa Kalinganyar Pulau Kangean”, Jurnal Pendidikan
6. Mengaplikasikan desain yang diinginkan menggunakan Seni Rupa, vol. 3, no 3, pp. 111-117, 2015.
cat/pewarna. [3] S. Susilo, Budijanto, M. S. Kistiyanto, R. Hartono, N. Insani,
“Pendampingan Industri Lokal Anyaman Bambu Untuk Meningkatkan
Daya Saing Pasar di Desa Binaan Dusun Kedampul Kecamatan
Tumpang Kabupaten Malang”, Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial, vol.
2, no 1, pp. 2655-2469, 2019.
[4] B.P. Annisa dan M. D. Permanasari, “Eksplorasi Iratan Bambu Halus
Menjadi Produk Fungsional”, Prosiding Serenade, vol. 1, pp. 25-29,
2021.
[5] R. A. Pawekas, Syafii, O. Murtiyoso, “Paper Quilling as an Artwork
Media with Flora Decorative in Art Learning for VII Grade Student Of
Junior High School 1 Bae Kudus”, Eduarts: Journal of Arts Education,
vol. 8, no 1, pp. 2252-6625, 2019.
[6] Desain Produk FSRD ITB, “Teknik Coiling Bambu untuk Material
Bambu”, [Online]. Available: https://desainproduk.fsrd.itb.ac.id/teknik-
Gambar 11. Ilustrasi coiling-bambu-untuk-material-produk/ [Diakses 20 Agustus 2022].
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541

[7] Y. P. Rahmadani dan P. Hakim, “Pengembangan Desain Lampu Bambu


untuk Segmentasi Pasar Jepang dengan Fleksibelitas Cahaya dan
Gesture Control”, Jurnal Sains Dan Seni ITS, vol. 8, no. 1 pp. 2337-
3520, 2019.
[8] I. Setiawan, “Potensi pengembangan desain produk bambu Kabupaten
Sleman”, Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan
Perancangan Produk), vol. 4, no. 2 pp. 151-156, 2021.
[9] A. Haris, “Memahami Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat melalui
Pemanfaatan Media”, Jupiter, vol. xiii, no.2 pp. 50-62, 2014.
[10] H. Nugraha, “Pengolahan Material Bambu dengan Menggunakan
Teknik Laminasi dan Bending untuk Produk Furniture”, Jurnal
Universitas Pembangunan Jaya, vol. 1, Maret, pp. 1-9, 2014.

Anda mungkin juga menyukai