e-ISSN 2541
Abstract — Sendari artisans accustomed to making large ibu PKK Padukuhan Sendari yang memiliki semangat untuk
products need directions about product design with small sizes belajar dan mencoba hal baru. Berbeda dengan bapak-bapak
that can strategically increase marketing. The focus of perajin yang rata-rata sudah terbiasa dengan produk-produk
Community Service (PKM) aims to open insight and introduce
opportunities to develop variations of bamboo handicraft
besar, para ibu PKK ini menunjukkan minat dan
products with the weaving and coiling method, which is keterbukaan untuk mengembangkan keterampilan kerajinan
projected to be applied as well as children's educational toy pembuatan produk baru.
products. PKM was carried out through an offline workshop Fokus dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini
for the target group, namely PKK Padukuhan Sendari, in June bertujuan membuka wawasan dan mengenalkan peluang
2022. As a result, the target group gave a positive response and pengembangan variasi produk kerajinan bambu dengan
was able to master the weaving and coiling techniques taught.
The next plan is to conduct a product development workshop
metode anyam dan coiling. Sasaran dari PKM ini adalah ibu
using the coiling method and evaluate the product by testing it PKK Padukuhan Sendari. Dampak yang diharapkan diraih
on the target user. dari PKM ini adalah bahwa komunitas dampingan memiliki
keterampilan anyam dan coiling untuk pengayaan produksi
Keywords— plaiting, bamboo, coiling, artisans, product produk bambu dan meningkatkan angka penjualan terutama
development saat penjualan produk furnitur tengah melemah.
Pengembangan anyaman dapat ditilik dari motif, teknik,
dan produknya. Pada motif, misalnya, terdapat metode
I. PENDAHULUAN anyam dengan motif ceplok [1] sesek, kembang jeruk, udan
Kelompok perajin mebel bambu di Padukuhan Sendari, iris, kepang walik, kembang seruni, juga motif khas daerah
Desa Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, sempat mengalami tertentu misal Sumatra dan Kalimantan [2] (Rahman dan
kesulitan pemasaran saat adanya Pandemi Covid-19 tahun Mutmainah, 2015). Jika ditilik dari produk jadi dari
2019-2021. Keterampilan perajin dalam membuat mebel, anyaman tersebut, dapat dikelompokkan menjadi enam
meja-kursi, dipan, gazebo, hingga bangunan bambu sudah kelompok berikut [8].
tidak diragukan lagi (Kusumawardhani dkk, 2020), namun 1. Produk anyaman berbentuk keranjang dengan beragam
produk-produk yang berukuran besar tersebut merupakan bentuknya;
barang jualan yang tidak setiap hari laku terjual. Penjual 2. Peralatan makan seperti sendok, garpu, gelas, dan lain-
kerajinan bambu di dusun Sendari juga menjual kerajinan lain;
dengan ukuran kecil namun kerajinan tersebut diambil dari 3. Furnitur untuk pemakaian dalam ruang dan ruang luar;
pengrajin di tempat lain. Berdasarkan hasil wawancara 4. Dekorasi interior seperti lampu meja, lampu dinding,
dengan ketua pengrajin bambu Sendari, ditemukan panel pameran, dan lain-lain;
informasi bahwa pengrajin Sendari yang terbiasa membuat 5. Komponen arsitektur seperti genteng, panel pagar,
produk-produk besar memerlukan arahan desain produk konstruksi bangunan; dan
dengan ukuran kecil yang secara strategis dapat 6. Produk kreatif lainnya seperti sepeda, alat musik, dan
meningkatkan pemasaran. lain-lain.
Peluang yang ada ditemukan dari observasi pada tahun Dari daftar tesebut, produk yang sudah biasa dibuat dari
2022 di lokasi adalah keberadaan komunitas dampingan ibu- anyaman tanpa pengembangan produk adalah tampah [2]
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541
sebagai alat penampi biji-bijian, kipas [1] dan besek sebagai Juni 2022 dan dihadiri oleh 14 orang. Workshop kedua pada
wadah makanan [3]. Telah ada beberapa jenis produk yang 22 Juni 2022 dihadiri oleh 16 orang. Peralatan yang
dikembangkan oleh PKM yang lain di lokasi lain. Produk diperlukan antara lain perekat, gunting, dan panduan pola
tersebut antara lain kotak tisu, tempat pensil, tempat baju anyam. Hasil dari kedua workshop tersebut adalah ibu-ibu
kotor [2], lampu gantung, dan lampu meja [1]. PKK mengenal teknik coiling dan anyaman pola bambu
Anyaman memerlukan bahan iratan bambu (Gambar 1) dengan pengembangan sederhana.
yaitu material bambu yang diserut tipis [4]. Iratan bambu TABEL I
ini dibuat dari jenis bambu tali menjadi bahan utama untuk METODE PELAKSANAAN PKM
berbagai teknik anyam, termasuk juga anyam dengan teknik No Metode Pelaksanaan PKM
coiling. Metode coiling memiliki metode yang mirip dengan mor Nama Kegiatan Waktu Target
quilling. Metode quilling sebelumnya dikembangkan di 1 Pendekatan 20 Juni 23 orang Ibu
Perancis dan biasa menggunakan material kertas dengan komunitas binaan 2022 PKK
metode menggulung [5]. Sedikit berbeda dengan 2 Workshop coiling 21 Juni 14 orang Ibu
bambu 2022 PKK
keterampilan asalnya, pada PKM ini, material yang
3 Workshop 22 Juni 16 orang Ibu
digunakan bukan kertas melainkan iratan bambu ditambah anyaman wadah 2022 PKK
dengan sumpit bambu sebagai porosnya. Meskipun pada bambu
media kertas metode ini disebut quilling, pada metode 4 Workshop produk Direncana Ibu PKK
anyam, metode menggulung ini disebut coiling [6] dan mainan dari kan
banyak dikembangkan dari budaya Vietnam [7]. Metode coiling bambu
coiling dan laminated merupakan metode pengembangan 5 Evaluasi produk Direncana Anak PAUD
kepada pengguna kan dan TK
material bambu yang diproyeksikan dapat meningkatkan
kapasitas pengrajin bambu di Kabupaten Sleman [8].
Tahap keempat yang masih direncanakan adalah
pengembangan desain bambu coiling menjadi produk siap
pasar, salah satunya yaitu mainan edukasi anak-anak yang
kemudian akan dievaluasi dengan mencobakan mainan
tersebut kepada TK atau PAUD.
IV. SIMPULAN
Kegiatan PKM ini disambut dengan baik dan mendapat
dukungan dari ketua PKK Sendari sehingga dapat terbuka
menerima masukan pengembangan produk-produk.
Gambar 8. Contoh rencana desain lekukan dengan pelubang Faktor pendukung dari proses PkM adalah dukungan dari
4. Merekatkan sekaligus membentuk sesuai desain yang ketua PKK Sendari yang menginginkan kemajuan ekonomi
diinginkan warganya. Anggota PKK yang sebagian besar merupakan
ibu rumah tangga dan istri dari perajin juga memiliki
semangat yang sama untuk berkembang.
Keterbatasan dalam proses PkM ini adalah masih
minimnya kemampuan kreatifitas dalam pengembangan
material coilling dan anyam menjadi sebuah produk
fungsional.
Peningkatan variasi dan penjualan produk sesuai
kebutuhan pasar yang sudah teridentifikasi adalah
kebutuhan akan mainan edukasi yang ramah anak, ramah
lingkungan, dan terjangkau dari segi harga.
Tantangan untuk meningkatkan kualitas produk yang
ramah anak dengan kerjasama kolaborasi pengembangan
produk bersama para perajin/Ibu PKK dengan mitra calon
Gambar 9. Contoh hasil perekatan beberapa potongan laminasi pengguna menjadi potensi keberlanjutan dari PKM ini.
5. Tahap selanjutnya adalah mengaplikasikan aksesoris
(cermin) pada desain yang diinginkan. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih diberikan pada LPPM UKDW yang
telah mendukung pendanaan kegiatan PKM. Ucapan
terimakasih juga diberikan kepada ibu dukuh Sendari selaku
ketua PKK Padukuhan Sendari yang telah mendukung
pelaksanaan kegiatan PKM ini, serta kepada Ibu Atijah yang
mendukung dalam menyediakan contoh-contoh produk
anyaman bambu.
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. N. Mulya dan S. Mutmainah, “Pengembangan Desain Produk Anyam
Bambu di Desa Sukolilo Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan”,
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, vol. 5, no 2, pp. 375-384, 2017.
Gambar 10. Ilustrasi pemasangan cermin untuk produk pengenalam [2] K. Rahman dan S. Mutmainah, “Pengembangan Desain Kerajinan
emosi pada anak-anak Anyam Bambu Desa Kalinganyar Pulau Kangean”, Jurnal Pendidikan
6. Mengaplikasikan desain yang diinginkan menggunakan Seni Rupa, vol. 3, no 3, pp. 111-117, 2015.
cat/pewarna. [3] S. Susilo, Budijanto, M. S. Kistiyanto, R. Hartono, N. Insani,
“Pendampingan Industri Lokal Anyaman Bambu Untuk Meningkatkan
Daya Saing Pasar di Desa Binaan Dusun Kedampul Kecamatan
Tumpang Kabupaten Malang”, Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial, vol.
2, no 1, pp. 2655-2469, 2019.
[4] B.P. Annisa dan M. D. Permanasari, “Eksplorasi Iratan Bambu Halus
Menjadi Produk Fungsional”, Prosiding Serenade, vol. 1, pp. 25-29,
2021.
[5] R. A. Pawekas, Syafii, O. Murtiyoso, “Paper Quilling as an Artwork
Media with Flora Decorative in Art Learning for VII Grade Student Of
Junior High School 1 Bae Kudus”, Eduarts: Journal of Arts Education,
vol. 8, no 1, pp. 2252-6625, 2019.
[6] Desain Produk FSRD ITB, “Teknik Coiling Bambu untuk Material
Bambu”, [Online]. Available: https://desainproduk.fsrd.itb.ac.id/teknik-
Gambar 11. Ilustrasi coiling-bambu-untuk-material-produk/ [Diakses 20 Agustus 2022].
Prosiding Sendimas VII Tahun 2022 p-ISSN 2541-559X
e-ISSN 2541