Anda di halaman 1dari 2

EFEK RUMAH KACA

TERHADAP BAWANG MERAH

Anggota Kelompok:

1. M. Fariel Arvy Putra Hawari (235040200111146)


2. Raihan Nurul Iman (235040207111005)
3. Siti Maulydia Nurbaiti (235040201111083)
4. Tarumita Ayuanditya (235040200111053)
5. Nazwa Putri Dania (235040207111095)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan iklim dan cuaca menyebabkan pemanasan global, serta
menurunkan produksi pertanian sebesar 5-20%. Hal tersebut adalah fenomena
perubahan pola iklim sebagai akibat dari peningkatan emisi gas rumah kaca di
atmosfer.
Emisi gas rumah kaca (GRK) adalah pelepasan gas-gas yang memiliki
efek rumah kaca di suatu area ke atmosfer. Emisi ini dapat berupa hasil dari
proses kimia dan fisika yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, termasuk
pertanian, serta proses alami dan biologis. Dampak efek rumah kaca dari
lingkungan, mempengaruhi emisi GRK secara langsung sehingga
meningkatkan konsentrasi GRK di atmosfer yang menghasilkan "Global
Warming".
Penyusun utama GRK, yaitu CO2, N2O dan CH4. Melalui proses
fotosintesis, CO2 sendiri diserap dari atmosfer dan dilepaskan melalui respirasi,
dekompososisi, dan pembakaran bahan organik. Emisi dari efek samping
proses nitrifikasi dan denitrifikasi adalah gas N2O, sedangkan gas CH4,
diemisikan melalui proses metanogenesis pada kondisi anaerob dalam tanah,
penyimpanan pupuk kandang melalui proses enteric fermentation, dan akibat
pembakaran bahan organik tidak sempurna. Emisi tidak langsung yang
dihasilkan dari proses pembakaran adalah NO2, NH3, NMVOC, dan CO. Gas-
gas tersebut merupakan penyebab dalam pembentukan GRK di atmosfer. Emisi
tidak langsung juga terjadi dari proses pencucian atau aliran permukaan yang
membawa senyawa nitrogen, terutama NO yang kemudian dapat dikonversi
menjadi N2O melalui proses denitrifikasi. Selain itu, emisi tidak langsung
berasal dari aliran permukaan atau proses pencucian yang mengangkut
senyawa nitrogen, terutama NO yang kemudian dapat diubah menjadi N 2O
melalui proses denitrifikasi.

Anda mungkin juga menyukai