PENANGGUNG
PERENCANAAN PUSKESMAS ADA TIDAK
JAWAB
PENETAPAN JENIS PELAYANAN
Ditetapkan visi, misi, tujuan dan tatanilai yang menjadi acuan dalam
1.1.1.1 penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
hingga evaluasi kinerja Puskesmas (SK TENTANG PENETAPAN VISI, MISI,
TUJUAN, DAN TATA NILAI PUSKESMAS)
Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan hasil identifikasi
1.1.1.2 dan analisis sesuai dengan yang diminta dalam pokok pikiran pada paragraf
terakhir. (SK TENTANG PENETAPAN JENIS PELAYANAN PUSKESMAS)
Rencana Lima Tahunan disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas
1.1.1.3 sektor serta berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota. (R,D,W)
BAB 1.1.1
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dengan melibatkan lintas program dan
1.1.1.4 lintas sektor, berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/
Kota, Rencana Lima Tahunan Puskesmas dan hasil penilaian kinerja. (R, D, W).
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas disusun bersama lintas program
1.1.1.5 sesuai dengan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota. (R,D,W)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bulanan disusun sesuai dengan Rencana
BAB 1.1 1.1.1.6 Pelaksanaan Kegiatan Tahunan serta hasil pemantauan dan capaian kinerja
bulanan. (R, D, W) Febriana Da
Costa
1.1.1.7Apabila ada perubahan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dilakukan
revisi perencanaan sesuai kebijakan yang ditetapkan. (D, W).
AKSES PENGGUNA LAYANAN
Ditetapkan kebijakan tentang hak dan kewajiban pasien, dan jenis-jenis pelayanan
1.1.2.1 serta kegiatan yang disediakan oleh Puskesmas. (SK TENTANG PENETAPAN
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN)
Dilakukan upaya untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat serta dilakukan
evaluasi dan tindak lanjut terhadap umpan balik. (SK DAN SOP TENTANG
1.1.2.4
PENGELOLAAN UMPAN BALIK DARI PENGGUNA LAYANAN. SOP
PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN. SOP PENANGANAN
ADUAN/KELUHAN DARI PENGGUNA LAYANAN)
TATA KELOLA ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
SK TENTANG PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB DAN
1.2.1.1
KOORDINATOR PELAYANAN
SK TENTANG PENETAPAN KODE ETIK PERILAKU PEGAWAI
1.2.1.2
PUSKESMAS.
BAB 1.2.1
Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam pendelegasian wewenang dari
kepala puskesmas kepada penanggungjawab upaya, dari penanggungjawab upaya
1.2.1.3 kepada koordinator pelayanan dan dari koordinator pelayanan kepada pelaksana
pelayanan kegiatan apabila menimggalkan tugas atau terdapat kekosongan
pengisian jabatan. (SK TENTANG PEDELEGASIAN WEWENANG
MANAJERIAL)
DOKUMEN REGULASI
Ditetapkan pedoman tata naskah Puskesmas sebagaimana diminta dalam pokok
1.2.2.1
pikiran. (PEDOMAN TATA NASKAH PUSKESMAS)
BAB 1.2.2 SK, PEDOMAN, SOP, KAK KEGIATAN KMP. SK, PEDOMAN, SOP, KAK
1.2.2.2 KEGIATAN PENYELENGGARAAN UKM. SK, PEDOMAN, SOP, KAK
PENYELENGGARAAN UKP, KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM.
BAB 1.2.5 1.2.5.1 SOP TENTANG PELAPORAN DAN PENYELESAIAN DILEMA ETIK
MANAJEMEN SDM
KETERSEDIAAN SDM
Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan
1.3.1.1
dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis
1.3.1.2
jabatan dan analisis beban kerja. (R, D, W)
BAB 1.3.1
Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan
1.3.1.3
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja, (D, W)
Bukti Puskesmas mengusulkan kredensial dan/atau rekredensial tenaga kesehatan
1.3.1.4 kepada tim kredensial dinas kesehatan dan ditindaklanjuti terhadap hasil
kredensial dan/atau rekredensial sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
URAIAN TUGAS
Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk
1.3.2.1
setiap pegawai. (SK TENTANG PENETAPAN URAIAN TUGAS PEGAWAI)
Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok
1.3.2.2 pikiran. (SK TENTANG PENETAPAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA
PEGAWAI)
BAB 1.3.2 Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut
1.3.2.3 terhadap hasil penilaian kinerja pegawai untuk upaya perbaikan. (SOP
TENTANG PENILAIAN KINERJA PEGAWAI)
SK TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KEPUASAN PEGAWAI. SOP
1.3.2.4
TENTANG SURVEI KEPUASAN PEGAWAI.
1.3.2.5 KAK SURVEI KEPUASAN PEGAWAI
1.3.5.2 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (D,W)
PENMYELENGGARAAN K3
BAB 1.6.1 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan, pengendalian
1.6.1.3 dan penilaian kinerja terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji banding
dengan Puskesmas lain (D)
Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
1.6.1.4 untuk digunakan dalam perencanaan kegiatan masing-masing upaya Puskesmas,
dan untuk perencanaan Puskesmas (D)
Hasil pengawasan, pengendalian dalam bentuk perbaikan kinerja disediakan dan
1.6.1.5 digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan
Puskesmas dan revisi perencanaan kegiatan bulanan (D, W)
Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dalam bentuk Laporan Maria Bibiana
1.6.1.6 Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan kinerja dilaporkan Tea, Imelda
BAB 1.6
kepada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota (D) Merdekawati
Arlis
LOKAKARYA MINI
Dilakukan lokakarya mini bulanan dan tribulanan secara konsisten dan periodik
1.6.2.1 untuk mengkomunikasikan, mengkoordinasikan dan mengintegrasikan upaya –
upaya Puskesmas (D,W)
BAB 1.6.2
Dilakukan pembahasan permasalahan, hambatan dalam pelaksanaan kegiatan dan
1.6.2.2
rekomendasi tindak lanjut dalam lokakarya mini (D,W)
Dilakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi lokakarya mini bulanan dan
1.6.2.3
triwulan dalam bentuk perbaikan pelaksanaan kegiatan. (D,W)
AUDIT INTERNAL & PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal dengan uraian tugas, wewenang,
1.6.3.1 dan tanggung jawab yang jelas. (SK TIM AUDIT INTERNAL BESERTA
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB)
Disusun rencana program audit internal tahunan yang dilengkapi kerangka acuan
1.6.3.2 audit dan dilakukan kegiatan audit sesuai dengan rencana yang telah disusun.
(KAK AUDIT INTERNAL
BAB 1.6.3 Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Kepala Puskesmas, Tim
1.6.3.3
Mutu, pihak yang diaudit dan unit terkait. (D)
1.6.3.4 Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal
baik oleh kepala Puskesmas, penanggung jawab maupun pelaksana. (D)
Kepala Puskesmas bersama dengan Tim Mutu merencanakan pertemuan tinjauan
1.6.3.5
manajemen dan pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan
agenda sebagaimana
Rekomendasi pokok pikiran
hasil pertemuan (D,W)
tinjauan manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi
1.6.3.6 (D)
PERAN DINAS KESEHATAN KAB/ KOTA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINAS KESEHATAN KAB/ KOTA
Tersedia Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UKM yang disusun secara terpadu
berbasis wilayah kerja Puskesmas berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan
2.1.1.4
harapan masyarakat, hasil pembahasan analisis data capaian kinerja pelayanan
UKM dengan memperhatikan hasil pelaksanaan kegiatan PIS PK (D,W)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM terintegrasi lintas program dan
mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas.
Tersedia RPK bulanan untuk masing-masing pelayanan UKM yang disusun setiap
2.1.3.2
bulan dengan kejelasan pelaksana tiap kegiatan.
BAB 2.1.3
Tersedia Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan dari masing-
2.1.3.3
masing Pelayanan UKM sesuai dengan RPK yang disusun.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM memastikan
akses sasaran dan masyarakat terhadap informasi, kegiatan UKM, dan akses untuk
menyampaikan umpan balik dan keluhan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode dan teknologi yang dikenal oleh
2.2.2.2
masyarakat atau sasaran. (D,W)
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Abur, Agnes B.
BAB 2.3 Puskesmas melakukan komunikasi dan koordinasi kepada lintas program dan Lasan
bab 2.3.1 2.3.1.1 lintas sektor terkait sesuai kebijakan, panduan dan prosedur yang ditetapkan. (SK
MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DI PUSKESMAS. SOP
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI)
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan komunikasi dan
2.3.1.2
koordinasi yang sudah dilaksanakan (D.W).
PELAYANAN UKM DENGAN METODE PEMBINAAN SECARA BERJENJANG
PENANGGUNGJAWAB UKM, KOORDINATOR PELAYANAN DAN PELAKSANA
KEGIATAN UKM PUSKESMAS BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP PENCAPAIAN
TUJUAN, PENCAPAIAN KINERJA, PELAKSANAAN KEGIATAN UKM DAN
PENGGUNAAN SUMBER DAYA
BAB 2.4 Peanggungjawab UKM, Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Ma Ai, Ka Atrizh
BAB 2.4.1
2.4.1.2 puskesmas mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan UKM (D,W)
Tim Pembina Keluarga melakukan kunjungan keluarga dan intervensi awal yang
2.5.1.2
telah direncanakan melalui proses persiapan, dan didokumentasikan. (D,W)
Ka Ani, Ma Ros
BAB 2.5
Bahin
Tim Pembina Keluarga bersama Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan
2.5.1.5 dan pelaksana kegiatan UKM menyusun intervensi lanjut kepada keluarga sesuai
permasalahan kesehatan pada tingkat keluarga (D,W)
2.5.1.6 lanjut
Intervensi Penanggung jawab
ditujukan padaUKM mengkoordinir
wilayah pelaksanaan intervensi lanjut. (D,W)
kerja Puskesmas
berdasarkan permasalahan yang sudah dipetakan dan
dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan UKM Puskesmas.
Tim pembina keluarga bersama dengan penanggung jawab UKM melakukan
analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan wilayah, sebagai dasar
2.5.2.1
dalam menyusun rencana intervensi lanjut secara terintegrasi lintas program dan
dapat melibatkan lintas sektor terkait (D, W)
Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan dikoordinasikan dalam lokakarya Ka Ani, Ma Ros
BAB 2.5 2.5.2.2
mini bulanan dan lokakarya triwulan Puskesmas.(D,W) Bahin
2.5.2.3 Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai dengan rencana yang disusun (D,W)
BAB 2.5.2 Penanggung jawab UKM Puskesmas berkoordinasi dengan Penanggung jawab
2.5.2.4 UKPP, Penanggung jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan Puskesmas
melakukan perbaikan pelaksanaan intervensi lanjutan yang dilakukan (D,W)
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pada setiap tahapan PIS PK antara
2.5.2.5 lain melalui supervisi, laporan, lokakarya mini dan pertemuan-pertemuan
penilaian kinerja.(D,W)
Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melaksanakan intervensi
2.5.2.6 lanjut dan melaporkan hasil yang telah dilaksanakan kepada tim pembina
keluarga dan selanjutnya dilakukan pemutakhiran/ update dokumentasi (D,W)
Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai bagian dari intervensi lanjut
dalam bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan
Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secra periodik dan
2.6.1.3 berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan
(D,W,O)
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
2.6.1.4
terintegrasi kedalam RUK (D,W)
Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
2.6.2.3 berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan
(D,W,O)
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
2.6.2.4
terintegrasi kedalam RUK (D,W)
Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
2.6.2.5
ditetapkan (D,W,O)
CAKUPAN DAN PELAKSANAAN UKM ESSENSIAL KESEHATAN KELUARGA
Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secra periodik dan
2.6.3.3 berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telkah dilakuakan
(D,W,O)
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasuil pemantauan dan penilaian yang
2.6.3.4
terintegrasi kedlaam RUK (D,W)
Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang telah
2.6.3.5
ditetapkan (D,W,O)
CAKUPAN DAN PELAKSANAAN UKM ESSENSIAL GIZI
Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Gizi (SK TENTANG
2.6.4.1 INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN UKM GIZI SEBAGAI
BAGIAN DARI INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS)
Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secra periodik dan
2.6.4.3 berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telkah dilakuakan
(D,W,O)
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
2.6.4.4
terintegrasi kedalam RUK (D,W)
Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
2.6.5.3 berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan
(D,W,O)
Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian yang
2.6.5.4
terintegrasi kedalam RUK (D,W,O)
Dilakukan pemantauan dan penilaian serta tindak lanjut secara periodik dan
2.7.1.4 berkesinambungan terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan
(D,W,O)
BAB 2.8 Penanggung jawab UKM Puskesmas menginformasikan penyesuaian rencana Ma Ai, Ka Atrizh
2.8.2.5 kegiatan kepada koordinator pelayanan, pelaksanan kegiatan, sasaran kegiatan,
lintas program dan lintas sektor terkait. (D,W)
KEPALA PUSKESMAS DAN PENANGGUNGJAWAB UKM MELAKUKAN UPAYA
PERBAIKAN TERHADAP HASIL PENILAIAN CAPAIAN KINERJA PELAYANAN
UKM
Ditetapkan indikator kinerja pelayanan UKM. (SK INDIKATOR KINERJA
2.8.3.1 PELAYANAN UKM YANG TERINTEGRASI DENGAN SK INDIKATOR
KINERJA PUSKESMAS)
Dilakukan pelaporan data capaian kinerja beserta kegiatan UKM kepada Dinas
2.8.3.5
Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota (D)
Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehtan Daerah Kabupaten/ Kota
2.8.3.6 terhadap laporan upaya perbaikan capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas
secara periodik (D)
Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik dari Dinas Kesehatan Daerah
2.8.3.7
Kabupaten/Kota (D)
2.8.4.4 Ada bukti umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota
terhadap laporan hasil penilaian kinerja pelayanan UKM (D)
2.8.4.5 Hasil Umpan balik (feedback) dari Dinas Kesehatan Daerah kabupaten/ Kota
ditindaklanjuti (D)
BAB 3.1 Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang
Novelinda Negara
BAB 3.1.1 ditetapkan dengan menginformasikan hak dan kewajiban serta memperhatikan
Kana
3.1.1.2 keselamatan pasien (SK TENTANG PELAYANAN KLINIS MULAI DARI
PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN PEMULANGAN DAN RUJUKAN. SK
TENTANG KEWAJIBAN MENGINFORMASIKAN HAK DAN KEWAJIBAN
SERTA MEMPERHATIKAN KESELAMATAN PASIEN. SOP
PENDAFTARAN. SOP INFORMED CONSENT)
Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, mudah dipahami, mudah diakses
3.1.1.3 tentang tarif, jenis pelayanan, proses dan alur pendaftaran, proses dan alur
pelayanan, rujukan, dan ketersediaan tempat tidur untuk puskesmas rawat inap.
Dilakukan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai panduan praktik klinis, termasuk
penanganan nyeri dan dicatat dalam rekam medis. (SK PELAYANAN KLINIS
3.2.1.1 TENTANG PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN, PEMBERIAN ASUHAN
DAN PENDIDIKAN PASIEN/KELUARGA. SOP PENGKAJIAN AWAL
KLINIS YANG MELIPUTI : KAJIAN MEDIS, KAJIAN PENUNJANG
MEDIS, DAN KAJIAN KEPERAWATAN. SOP PENULISAN REKAM dr. Diogo A.
MEDIS TERMASUK PENULISAN JIKA ADA PENANGANAN NYERI ) Fernandez,
BAB 3.2
BAB 3.2.1 Megga Bestari
Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan, dan Nanotek
3.2.1.2 dipantau, serta direvisi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan
kebutuhan pasien.
Dilakukan asuhan pasien termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif
sesuai rencana asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur-prosedur
3.2.1.3
asuhan klinis, agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan tercatat di
rekam medis. (D, W)
Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa dan dilakukan
stabilisasi terlebih dahulu sesuai kemampuan Puskesmas dan dipastikan dapat
3.3.1.2
diterima di FKRTL sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan. (SK TENTANG PELAYANAN RUJUKAN. SOP RUJUKAN)
PELAYANAN ANESTESI DAN TINDAKAN DI PUSKESMAS SESUAI DENGAN STANDAR
PELAYANAN ANESTESI LOKAL DI PUSKESMAS DILAKSANAKAN SESUAI Yulesthin Yolan
DENGAN STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG Mulnyira
BAB 3.4 BERLAKU Ndaomanu, dr.
Claritha Kacil
Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sesuai Louis Lenggu
BAB 3.4.1 3.4.1.1 dengan kebijakan dan prosedur . (SK DAN SOP TENTANG PELAYANAN
ANESTESI)
Jenis, dosis dan teknik anestesi lokal dan pemantauan status fisiologi pasien
3.4.1.2
selama pemberian anestesi lokal oleh petugas dan dicatat dalam rekam medis
pasien (D)
TERAPI GIZI DILAKUKAN DENGAN KEBUTUHAN PASIEN DAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PEMBERIAN TERAPI MAKANAN DAN TERAPI GIZI SESUAI DENGAN STATUS
GIZI PASIEN DAN KONSISTEN DENGAN ASUHAN KLINIS TERSEDIA SECARA
REGULER
Disusun rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai
3.5.1.1 dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (SOP KONSELING GIZI. SOP
KAJIAN KEBUTUHAN PASIEN)
3.5.1.2 SOP PENYIAPAN MAKANAN. SOP PENYIMPANAN MAKANAN.
Apriedson R.
Non, Oktovianus
BAB 3.5 Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan Sau, dr. Indri
BAB 3.5.1 3.5.1.3 didokumentasikan. (SOP DISTRIBUSI MAKANAN. SOP PEMBERIAN Astuti Ratnasari
MAKANAN) Remetwa
Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
3.5.1.4 keamanan/kebersihan makanan, bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi
pasien. (D)
Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi asuhan yang lain melaksanakan Siti Maryam
BAB 3.6 pemulangan, rujukan dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan rencana yang Badjo, Rambu
disusun dan kriteria pemulangan. (SK PELAYANAN KLINIS TENTANG Patty Jiara
BAB 3.6.1 3.6.1.1
KRITERIA PEMULANGAN PASIEN GAWAT DARURAT, PASIEN
DENGAN PERSALINAN DAN BAYI. SOP PEMULANGAN DAN TINDAK
LANJUT PASIEN)
3.6.1.2 Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang bekepentingan saat
pemulangan atau rujukan. (D, O, W)
RUJUKAN
PELAKSANAAN RUJUKAN
BAB 3.7.1
Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
3.7.1.2 dan tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi
medis dan kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien dr. Tika
selama pelaksanaan rujukan dapat terjamin. (D,W) Anggraeni, dr.
BAB 3.7
Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap Rescky Felsario
3.7.1.3 Rona
(SBAR) kepada petugas.
TINDAK LANJUT TERHADAP RUJUKAN BALIK DARI FKRTL
3.7.2.3 Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat dalam form monitoring. (D)
PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS
TATA KELOLA PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS DILAKUAKN SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SK PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS. SK TENTANG AKSES
3.8.1.1 REKAM MEDIK. SOP PELAYANAN REKAM MEDIS. SOP PENGISIAN
Daud Fek, Yos
BAB 3.8 REKAM MEDIS.
BAB 3.8.1 Seubelan
Rekam Medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang terbaca serta harus
dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan Dokter, Dokter Gigi dan atau Tenaga
3.8.1.2 Kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan, serta apabila
ada kesalahan dalam melakukan pencatatan di rekam medis dilakukan koreksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (D, O, W)
PENYELENGGARAAN PELAYANAN LABORATORIUM DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
PELAYANAN LABORATORIUM DIKELOLA SESUAI DENGAN KEBIJAKAN DAN PR
Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium.
(SK JENIS PELAYANAN LABORATORIUM. SK TENTANG RENTANG
3.9.1.1
NILAI NORMAL LABORATORIUM. SK TENTANG NILAI KRITIS
LABORATORIUM. SOP TERKAIT PELAYANAN LABORATORIUM DAN
PENGELOLAAN LIMBAH)
Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan
jika reagen tidak tersedia. (SOP PELABELAN REAGEN ESENSIAL DAN Fatahiyah D.
3.9.1.2 Mau, Julita
BAHAN LAIN. SOP PENYIMPANAN REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN
LAIN. SOP BAHAN MEDIS HABIS PAKAI. SOP PENYAMPAIAN Beatriz Pah De
BAB 3.9
PELAYANAN LABORATORIUM JIKA REAGEN TIDAK TERSEDIA) Araujo, Joni Tefa,
BAB 3.9.1 dr. Stefani
Miranda
Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (SOP JIKA
3.9.1.3 TERJADI TUMPAHAN REAGEN DAN PAJANAN PETUGAS. SOP
PELAYANAN LABORATORIUM MELIPUTI ANGKA 1 S.D. 9 SESUAI
POKOK PIKIRAN)
Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan. (SK
3.10.1.2
TENTANG PELAYANAN KEFARMASIAN. SOP TENTANG
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN HABIS PAKAI)
Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau dan diganti tepat
waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa. (SOP PENYEDIAAN DAN
3.10.1.6
PENYIMPANAN OBAT GAWAT DARURAT. SOP
PEMANTAUAN/MONITORING OBAT GAWAT DARURAT SECARA
BERKALA)
3.10.1.7 Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat, kesesuaian peresepan
dengan formularium. (D,W)
BAB 4.1
BAB 4.1.1
4.1.1.2 Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting. (KAK PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN STUNTING)
BAB 4.1
BAB 4.1.1
Kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk intervensi gizi
spesifik dan sensitif dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun bersma lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan,
4.1.1.3
pedoman/panduan, prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (SK DAN
SOP TENTANG MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DI
PUSKESMAS)
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
PUSKESMAS MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMI,
PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN,
Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu, bayi dan
balita yang disertai capaian dan analisisnya. (SK INDIKATOR KINERJA
4.2.1.1
PELAYANAN IBU DAN BAYI YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI
INDIKATOR DAN TARGET KINERJA PELAYANAN UKM)
Ditetapkan program penurunan AKI dan AKB. (KAK PROGRAM
4.2.1.2 PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU DAN JUMLAH KEMATIAN
BAYI)
Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk standar alat kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan prosedur.
4.2.1.3 (SOP KETERSEDIAAN OBAT, BAHAN HABIS PAKAI DAN PRASARANA
PENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR.
SOP PELAYANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN
NEOATAL)
BAB 4.2 Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah
BAB 4.2.1 melahirkan dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,
kewajiban penggunaan partograph pada saat pertolongan persalinan dan upaya
stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi termasuk pelayanan pada
Puskesmas mampu PONED sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan,
4.2.1.4
prosedur dan kerangka acuan yang telah ditetapkan. (SK PUSKESMAS PONED.
SOP PELAYANAN ANC. SOP PELAYANAN PERSALINAN. SOP
PELAYANAN SESUDAH MELAHIRKAN. SOP PELAYANAN BAYI BARU
LAHIR. SOP PENGISIAN PARTOGRAF. SOP STABILITAS
PRARUJUKAN)
4.2.1.7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
4.3.1.1 Ditetapkannya indikator dan target kinerja imunisasi yang disertai capaian dan
analisisnya. (R,D)
4.3.1.2 Ditetapkan program Imunisasi. (KAK PROGRAM IMUNISASI)
Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisai. (SOP
4.3.1.3
PENYEDIAAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK)
4.3.1.6 Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut upaya perbaikan program
imunisasi. (D, W)
4.3.1.7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, analis
4.4.1.3 laboratorium dan petugas pencatatan pelaporan terlatih. (SK TIM TB DOTS DI
BAB 4.4
BAB 4.4.1 PUSKESMAS)
Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai dengan kebutuhan
program serta dikelola sesuai dengan prosedur (SK PERHITUNGAN
4.4.1.4
KEBUTUHAN LOGISTIK OAT DAN NON OAT. SOP PENGELOLAAN OAT
DAN NON OAT)
4.4.1.7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (R,D)
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN FAKTOR RESIKONYA
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
SERTA FAKTOR RESIKONYA DIRENCANAKAN, DILAKSANAKAN, DIPANTAU
DAN DITINDAKLANJUTI
4.5.1.6 Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
pengendalian penyakit tidak menular. (D, W)
4.5.1.7 Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. (D)
Kepala Puskesmas menetapkan program peningkatan mutu dan tim atau petugas
diberi tanggung jawab untuk peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen
5.1.1.1 risiko, dan PPI yang memenuhi persyaratan kompetensi yang dilengkapi dengan
uraian tugas masing-masing. (KAK TIM MUTU. SK TIM PENINGKATAN
BAB 5.1.1
MUTU DILENGKAPI DENGAN URAIAN TUGAS)
BAB 5.1.3 5.1.3.2 Dilakukan validasi data hasil pengumpulan pengukuran indikator sebagaimana
diminta pada pokok pikiran. (D, O, W)
Terdapat analisis data yang dilakukan melalui kaji banding seperti yang
5.1.3.3
disebutkan dalam pokok pikiran dan hasilnya disampaikan kepada Kepala
Puskesmas untuk tindak lanjut perbaikan. (D,W)
PENINGKATAN MUTU DICAPAI DAN DIPERTAHANKAN
Terdapat bukti Puskesmas telah membuat rencana perbaikan mutu dan
5.1.4.1 keselamatan pasien dan telah diuji cobakan berdasarkan hasil capaian indikator
mutu. (D,W)
BAB 5.1.4
5.1.4.2 Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
hasil uji coba perbaikan. (D.W)
Keberhasilan-keberhasilan telah didokumentasikan, dikomunikasikan serta
5.1.4.3
disosialisasikan dan dijadikan laporan PMP. (D,W)
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO
IDENTIFIKASI RESIKO DALAM PENYELENGGARAAN BERBAGAI UPAYA
PUSKESMAS
5.2.1.1 SK DAN SOP TENTANG PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO.
BAB 5.2.1
Dilakukan identifikasi dan analisis potensi risiko yang belum terjadi dalam area
5.2.1.2KMP, UKM, dan UKPP yang dituangkan dalam Identifikasi Daftar Potensi
Risiko. (D,W)
ANALISIS DAN TINDAK LANJUT RESIKO DALAM PENYELENGGARAAN
BERBAGAI UPAYA PUSKESMAS
drg. Widya
Program manajemen risiko disusun berdasar analisis kejadian yang sudah terjadi Hutapea, Weny S.
BAB 5.2 5.2.2.1 dan hasil identifikasi proses berisiko tinggi dan menjadi bagian terintegrasi dalam Lobo, Agnes N.
perencanaan Puskesmas (D, W Legifani
Dilakukan penatalaksanaan risiko berupa strategi reduksi dan mitigasi risiko dan
5.2.2.2 pemantauan pelaksanaan tata laksana terkait kesehatan dan keselamatan kerja,
BAB 5.2.2
sarana prasarana, dan infeksi (D,W)
5.2.2.3 Dilakukan pelaporan hasil program manajemen risiko, dan rencana tindak lanjut
risiko yang telah diidentifikasi. (D, W)
Ada bukti Puskesmas telah melakukan dan menindak lanjuti failure mode effect
5.2.2.4
analysis (analisis efek modus kegagalan) setahun sekali pada proses berisiko
tinggi yang diprioritaskan (D,W)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR
5.3.2.1 Pemberian perintah secara verbal ditulis lengkap dan dibaca ulang oleh penerima
perintah serta dikonfirmasi oleh pemberi perintah. (D,W)
Pelaporan kondisi pasien, dan pelaporan nilai kritis hasil pemeriksaan
laboratorium ditulis lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan, dan dikonfirmasi
BAB 5.3.2 5.3.2.2 oleh pemberi pesan dilakukan sesuai prosedur, dan dicatat dalam rekam medis
termasuk identifikasi kepada siapa nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium
dilaporkan. (D,O,W,S)
Proses komunikasi serah terima pasien yang memuat hal-hal kritial dilakukan
5.3.2.3
secara konsisten sesuai dengan prosedur, metoda, dan menggunakan form yang
dibakukan (SOP PELAKSANAAN KOMUNIKASI EFEKTIF)
KEAMANAN OBAT
BAB 5.3
Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa mirip
serta dilakukan pelabelan dan penataan obat yang perlu diwaspadai dan obat
5.3.3.1 dengan nama atau rupa mirip sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disusun. dr. Ovlian A.
(SOP TENTANG PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI Manafe,
BAB 5.3.3 Hendrikus G.S.I.
DAN OBAT DENGAN NAMA DAN RUPA MIRIP)
Juleidin
Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan kepada tim keselamatan pasien yang disertai dengan analisis,
5.4.1.1 investigasi insiden, dan tindak lanjut terhadap insiden. (SK PELAPORAN
BAB 5.4.1 INSIDEN KESELAMATAN PASIEN. SOP PELAPORAN INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN SECARA INTERNAL. SOP PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN SECARA EKSTERNAL)
5.5.2.1 Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas. (O,W)
BAB 5.5.2
Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan risiko infeksi terkait
5.5.2.2
dengan penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas dan dipastikan ketersediaan a)
sampai g) di dalam pokok pikiran. (D,W)
MENGURANGI RESIKO INFEKSI
Bila ada pengelolaan pada pokok pikiran huruf f sampai dengan huruf h yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga, Puskesmas harus memastikan standar mutu
5.5.3.2 diterapkan oleh pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(D,W)
Lidwina Adinda
KEBERSIHAN TANGAN Saputri Harry,
BAB 5.5
Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada tenaga medis, tenaga kesehatan, Dina Luis, Ricky
5.5.4.1
seluruh karyawan Puskesmas, pasien dan keluarga pasien. (D,W) Abraham Lofa
BAB 5.5.4 Perlengkapan dan peralatan untuk kebersihan tangan tersedia di tempat
5.5.4.2
pelayanan. (D,O)
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebersihan tangan. (D,
5.5.4.3
W)
KEWASPADAAN BERDASAR TRANSMISI
BAB 5.5.5
Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang ditularkan melalui transmisi airborne
dan prosedur atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi yang dilayani di
Puskesmas serta upaya pencegahan penularan infeksi melalui transmisi airborne
5.5.5.1 dengan pemakaian APD, penataan ruang periksa, penempatan pasien, maupun
BAB 5.5.5 transfer pasien, sesuai dengan regulasi yang disusun. (SOP ALUR PEMISAHAN
PELAYANAN PASIEN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA TRANSMISI.
SOP PENETAPAN PROSEDUR PELAYANAN UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA TRANSMISI)
Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan terhadap
pelaksanaan penataaan ruang periksa, penggunaan APD, penempatan pasien,
5.5.5.2
transfer pasien untuk mencegah transmisi infeksi (D.O.W)
MENANGANI OUTBREAK INFEKSI
Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya outbreak infeksi baik yang terjadi
5.5.6.1
di Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas. (D,W)
BAB 5.5.6 Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai dengan kebijakan,
panduan, protokol kesehatan, dan prosedur yang disusun serta dilakukan evaluasi
5.5.6.2 dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan penanggulangan sesuai dengan regulasi
yang disusun (D.W)