Anda di halaman 1dari 1

Identifikasi outbreak

Outbreak adalah peningkatan kejadian kasus penyakit yang lebih banyak daripada
ekspektasi normaldi di suatu area atau pada suatu kelompok tertentu, selama suatu
periode waktu tertentu. Informasitentang potensi outbreak biasanya datang dari
sumber-sumber masyarakat, yaitu laporan pasien(kasus indeks), keluarga pasien,
kader kesehatan, atau warga masyarakat. Tetapi informasi tentangpotensi outbreak
bisa juga berasal dari petugas kesehatan, hasil analisis data surveilans,
laporankematian, laporan hasil pemeriksaan laboratorium, atau media lokal
(suratkabar dan televisi).Hakikatnya outbreak merupakan deviasi (penyimpangan)
dari keadaan rata-rata insidensiyang konstan dan melebihi ekspektasi normal Karena
itu outbreak ditentukan dengan caramembandingkan jumlah kasus sekarang dengan
rata-rata jumlah kasus dan variasinya di masa lalu(minggu, bulan, kuartal,
tahun. Besar deviasi yang masih berada dalam “ekspektasi” normal bersifat
arbitrer, tergantung dari tingkat keseriusan dampak yang diakibatkan bagi kesehatan
masyarakat dimasa yang lalu. Sebagai ancar-ancar kuantitatif, pembuat kebijakan
dapat menggunakan mean+3SDsebagai batas untuk menentukan keadaan outbreak.
Batas mean+/- 3SD lazim digunakan dalambiostatistik untuk menentukan observasi
ekstrim yang dise
but “outlier”(Duffy dan Jacobsen, 2001)
, jadi suatu kondisi yang sesuai dengan definisi epidemi/ outbreak.Sumber data
kasus untuk menenetukan terjadinya outbreak: (1) Catatan surveilans
dinaskesehatan; (2) Catatan morbiditas dan mortalitas di rumah sakit; (3) Catatan
morbiditas danmortalitas di puskesmas; (4) Catatan praktik dokter, bidan, perawat;
(5) Catatan morbiditas upayakesehatan sekolah (UKS).

Anda mungkin juga menyukai