Anda di halaman 1dari 30

PEMODELAN STRUKTUR DENGAN STAADPRO

1. ANALISA STRUKTUR FRAME 2D


1.1. Pemodelan Struktur

Gbr 1. Struktur Frame/portal 2D untuk pemodelan

Dimana: R1 = balok beton ukuran 25x50 cm2


R2 = kolom beton ukuran 30x30 cm2
R3 = balok baja profil W10x49
R4 = kolom baja profil W10x60

Frame 2D StaadPro 1
Kasus pembebanan yang akan dipertimbangkan adalah:

1. Berat sendiri
2. Beban Mati (Q1 = 10 kN/m; Q2 = 25 kN/m; V = 40 kN)
3. Beban Hidup (Q1 = 5 kN/m; Q2 = 5 kN/m; V = 5 kN)
4. Beban Angin (P1 = 10 kN; P2 = 5 kN)
5. Beban Kombinasi 1 (1,2DL + 1,6LL)
6. Beban Kombinasi 2 (1,05DL + 1,05LL + 1,05WL)
7. Beban Kombinasi 3 (1,05DL + 1,05LL - 1,05WL)

1.1.1. Memulai Main Window untuk StaadPro


Untuk memulai input data untuk analisa struktur, berikut adalah langkah-
langkahnya:

1. Klik File > New. Maka kotak dialog New akan muncul gambar seperti dibawah
ini.
2. Tentukan tipe struktur yang akan dianalisa dengan meng-klik check-box
Plane dan menentukan unit yang dipakai yaitu klik KiloNewton dan Meter.
3. Berikan nama file dengan nama Structure1, tentukan pula lokasi dimana file
tersebut akan disimpan. Lalu klik OK.
4. Klik Next untuk melanjutkannya.

Gbr 2. Kotak dialog awal New


Frame 2D StaadPro 2
Gbr 3. Kotak dialog awal berikutnya

5. Kotak dialog akan muncul, dimana STAAD akan menanyakan apa yang
akan dilakukan selanjutnya. Apakah membuat model struktur atau mengedit
proyek dari pekerjaan yang sudah ada. Disini dapat mempergunakan
Structure Wizard, untuk menggambar struktur
6. Untuk pembahasan kali ini akan dituntun untuk membuat struktur sendiri dari
main window. Maka pada kotak dialog akan kita klik check list Add Beam,
kemudian Finish.
7. Maka kita akan dihadapkan pada layar main window sebagai berikut

Frame 2D StaadPro 3
Symbols &
Labels
Rotate

Gbr 4. Page Menu Setup

8. Menyiapkan geometri struktur.


Umumnya tampilan pertama dari jendela window ini disertai dengan grid.
Grid ini dapat diubah-ubah baik jumlah kotak pada sumbu X maupun dalam
sumbu Y yaitu dengan mengubah Construction Lines yang terdapat pada
Data Area. Display grid juga dapat diputar sesuai dengan kehendak, yaitu
dengan cara melalui menu toolbar Rotate. Apabila grid ini ingin dihilangkan,
maka dapat dilakukan dengan mengklik Menu Page > General. Untuk
menggambar koordinat titik-titik nodal, non-aktifkan Snap Node Beam (klik
x), sehingga yang tampil adalah Structure1.std-Nodes. Terdapat kotak
yang bertuliskan Node, X, Y, Z.
Klik kotak dibawah X pada Node 1, ketik angka 0 kemudian ENTER. Isilah
koordinat masing-masing titik pada kotak-kotak tersebut. Bersamaan dengan
itu, di dalam layar utama akan muncul titik-titik hitam yang telah di
definisikan.
Untuk menampilkan nomor titik, klik ToolBar Menu > (symbols & labels)
akan muncul kotak dialog Diagram>Labels> Nodes, klik check-box Node
Numbers (N), kemudian klik Apply > OK. Maka dalam layar akan tampil
nomor titik.

Frame 2D StaadPro 4
joint coord

Gbr 5. Menentukan koordinat titik

Frame 2D StaadPro 5
Gbr 6. Menggambar elemen/member dengan menghubungkan 2 titik.

Sebagai persiapan membuat geometri struktur, Gbr.1 merupakan referensi dan


dapat dibuatkan manualnya sebagai berikut:

Titik nodal:
No.titik X Y Z
1 0.0 0.0 0.0
2 5.0 0.0 0.0
3 10.0 0.0 0.0
4 0.0 4.0 0.0
5 5.0 4.0 0.0
6 10.0 4.0 0.0
7 0.0 7.5 0.0
8 5.0 7.5 0.0

Sehingga didapatkan gambar titik-titik nodal (angka dalam lingkaran) seperti


tergambar dalam Gbr.5, sedangkan untuk membuat batang/member adalah
dengan menghubungkan satu titik dengan titik lainnya (contoh titik 1 ke 4),
seperti terlihat dalam Gbr.6. Secara keseluruhan gambar member tertuang
dalam Gbr.7 (angka dalam kotak).

Frame 2D StaadPro 6
Gbr 7. Nomor titik dan nomor batang

Frame 2D StaadPro 7
Gbr 8. Command

Frame 2D StaadPro 8
9. Data perletakan
Untuk mendifinisikan perletakan dapat meng klik Commands, kemudian
Support Specification, tampilan nya akan seperti gambar berikut ini:

Gbr 9. Menyiapkan Perletakan

Frame 2D StaadPro 9
10. Material Constants
Klik Command, Materials Contants dan Material Table, maka akan tampil:

Gbr 10. Konstanta Material

Frame 2D StaadPro 10
11. Member Property
Untuk mendefinisikan Property dari batang-batang struktur, klik Command,
Member Property, Prismatic, maka tampilannya sebagai berikut:

Gbr 11. Property untuk menentukan bentuk penampang dan dimensi

Ada bermacam-macam tabel property yang tersedia di dalam Staad, tinggal


memilih mana yang dibutuhkan.

Frame 2D StaadPro 11
12. Data Pembebanan
Klik Commands > Loading > Primary Load, selanjutnya akan tampil kotak
dialog Set Active Primary Load Case > Create New Primary Load Case.
Buat Load 1: Dead Load + Live Load (misalnya)

Gbr 12. Pendefinisian Load Cases

Dalam contoh di atas, pembebanan yang ditinjau adalah Beban Mati, Beban Hidup dan
Beban Angin. Berikut 3 kasus pembebanan kombinasinya.

a. Beban Mati
Beban Mati adalah semua beban gravitasi termasuk berat sendiri struktur.
Berikut adalah contoh cara mendefinisikan berat sendiri (selfweight).
Klik Commands, Loading, Primary Load, maka akan tampil:

Frame 2D StaadPro 12
Title boleh ditambahkan Nama Pembebanan, misalkan BEBAN MATI + BEBAN HIDUP.
Klik Add, kemudian Close. Akan muncul tampilan sebagai berikut:

Frame 2D StaadPro 13
kemudian Klik LOAD CASE 1 dan Add. Akan terlihat sebagai berikut:

Berat sendiri bekerja pada sumbu Global Y dengan faktor -1. Klik Add kemudian Close.

Akan dicoba untuk melihat isi daripada perintah-perintah yang sudah dilakukan inputnya
yaitu dengan mengklik STAAD-Editor.

Frame 2D StaadPro 14
STAAD Editor
Tampilan Input data dalam data base adalah sebagai berikut:

Data base ini bisa dirubah, ditulis kembali, akan tetapi apabila perintahnya salah tulis,
maka program tidak akan mengenal perintah tersebut, sehingga akan terjadi error.

Frame 2D StaadPro 15
Dengan cara yang sama, dapat dilakukan input beban berikutnya.
LOAD CASE 1 setelah berat sendiri adalah Beban Mati. Langkah pertama akan
mulai meng-input beban pada balok Q1 dan Q2. Kemudian diikuti dengan beban
pada balok V.
• Dari Page Menu klik Loads, dari Data Area, klik kotak dialog Load Cases
Details, klik 1: LOAD CASE 1, selanjutnya klik Add,

I
s
i
B
e
b
a
n

Satuan dalam kotak dialog di atas dapat dirubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan

Frame 2D StaadPro 16
13. Perintah Analisa
Setelah semua pembebanan di input, selanjutnya adalah melakukan input
perintah analisa struktur. Klik Commands, Analysis.

Analysis untuk struktur seperti contoh di atas dapat dilakukan dengan Perform Analysis
atau P-Delta Analysis. Gunakan Perform Analysis. Untuk Print Option pilih No Print.
Dan untuk Post-Analysis Print, dapat diperintah Output apa saja yang diinginkan.
Contohnya dapat dilakukan perintah Support Reaction.

Frame 2D StaadPro 17
Selanjutnya apabila data base di cek kembali akan terlihat sebagai berikut:

Frame 2D StaadPro 18
14. Analyze
Analyze dilakukan untuk melakukan perintah analisa struktur. Klik Analyze,
Run Analysis.
Tampilan yang muncul adalah :

Frame 2D StaadPro 19
Klik Done, hasil analisa dapat dilihat dengan mengklik STAAD Output :

STAAD Output
Tampilan STAAD Output :

Frame 2D StaadPro 20
15. Design Parameter
Di dalam design, untuk pembahasan kali ini akan mengupas Design Baja
dan Design Beton Bertulang. Design Baja mengacu kepada AISC
sedangkan Design Beton Bertulang mengacu kepada ACI.
Untuk contoh perhitungan di atas, material baja mempunyai data sebagai
berikut:
2
• Tegangan leleh = 2400 kg/cm
• Rasio untuk beban tetap adalah 1,00 sedangkan rasio untuk beban
sementara diambil 1,30
Untuk material beton bertulang mempunyai data sebagai berikut:
2
• fc’ = 200 kg/cm
2
• Tegangan leleh tulangan pokok = 4000 kg/cm
2
• Tegangan leleh tulangan sekunder = 2400 kg/cm

Member yang materialnya dari beton adalah member no. 1, 3, 4, 5, 7, 8


Sedangkan member yang materialnya dari baja profil adalah member 2 dan 6.

Frame 2D StaadPro 21
Klik Commands, Design, dengan pilihan:
1. Concrete Design......
2. Steel Design........

CONCRETE DESIGN
Klik Commands, Design, Concrete Design, maka di sebelah kanan pada Area
Data akan muncul tampilan Concrete Design - Whole Structure kemudian klik
Select Parameter. Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :

Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik <<, selanjutnya
cari dan klik Fc dan klik >, maka Fc akan pindah ke Selected Parameters (kotak
kanan). Dengan cara yang sama pilih Fymain, Fysec.
Pada Area Data klik Define Parameters, selanjutnya definisikan besaran Fc,
Fymain dan Fysec.
2 2
Fc = 200 kg/cm adalah sama dengan 2 kN/cm , setelah itu klik Add. Lakukan
hal yang sama untuk Fymain dan Fysec. Setelah selesai klik Close.

Frame 2D StaadPro 22
Kembali ke Data Area, muncul parameter-parameter dengan tanda tanya (?),
yang berarti bahwa parameter yang bersangkutan belum di definisikan ke dalam
struktur.
klik batang-batang yang bermaterial beton (warna-merah di Main Window),
kemudian klik FC2 di Data Area, klik juga Assign To Selected Beams/Plates dan
klik Assign.

Frame 2D StaadPro 23
Akan tampil kotak dialog: The Assignment method you have chosen is Assign to
Selected Geometry. Do you want to proceed? Klik Yes.
Lakukan dengan cara yang sama untuk Fymain dan Fysec.
Berikutnya adalah klik Commands yang ada di Data Area, sehingga muncul kotak
dialog
Design Commands seperti terlihat dalam gambar di bawah ini:

Klik DESIGN BEAM kemudian klik Add, klik DESIGN COLUMN kemudian klik
Add. Akhiri dengan Close.
Pada Data Area akan muncul pula DESIGN BEAM dan DESIGN COLUMN
dengan tanda tanya (?) yang berarti belum di definisikan ke dalam struktur.
Dengan meng klik balok-balok sehingga terdefinisi (berwarna merah), lalu klik
DESIGN BEAM, periksa check box Assign to Selected Beams, dan diakhir
dengan klik Assign. Dengan cara yang sama lakukan untuk DESIGN COLUMN.

Frame 2D StaadPro 24
STEEL DESIGN
Klik Commands, Design, Steel Design, maka di sebelah kanan pada Area Data
akan muncul tampilan Steel Design - Whole Structure kemudian klik Select
Parameter. Selanjutnya tampilannya adalah sebagai berikut :

Pindahkan semua parameter ke sebelah kiri dengan meng klik <<, selanjutnya
cari dan klik Fyld dan klik >, maka Fyld akan pindah ke Selected Parameters
(kotak kanan). Dengan cara yang sama pilih parameter-parameter yang lain.
Pada Area Data klik Define Parameters, selanjutnya definisikan besaran Fyld.
2 2
Fyld = 2400 kg/cm adalah sama dengan 24 kN/cm , setelah itu klik Add.
Lakukan hal yang sama untuk parameter lainnya. Setelah selesai klik Close.
Sama seperti pada design concrete, nyatakan parameter-parameter untuk baja
ke dalam struktur.
Berikutnya adalah klik Commands yang ada di Data Area, sehingga muncul kotak
dialog
Design Commands seperti terlihat dalam gambar di bawah ini:

Frame 2D StaadPro 25
Klik Check Code dan diakhiri dengan Add.
Selanjutnya di dalam Data Area, klik CHECK CODE kemudian definisikan ke
dalam batang yang bermaterial baja (batang 2 dan 6).

16. Perintah Analyze


Setelah semua input data diyakini sudah selesai lakukan analisa terhadap
struktur. Klik Analyze - Run Analysis. Tetapi sebelum melakukan analisa
adalah umum apabila dilakukan penggontrolan input data melalui STAAD
Editor. Beberapa modifikasi lebih mudah dilakukan melalui Editor ini.
Lakukanlah beberapa modifikasi yang diperlukan, sebelum melakukan
Analyze.

17. Output Hasil Analisa dan Design

STAAD Output
Output dari hasil perhitungan dapat cetak sebagai Lampiran.

Frame 2D StaadPro 26
Hasil Output dalam grafik.

skala gambar

Mz

Loadcases

Bidang Momen, Gaya Lintang, Gaya Aksial, Garis elastika/displacement dapat


dilihat melalui fasilitas ini. Skala grafik bidang momen misalnya dapat dirubah
melalui icon
Scale.
Sedangkan untuk melihat tampilan hasil design dapat digunakan Post
Processing, kemudian dari Pulldown Menu klik Report, Section Forces dan
pilih Batang yang akan ditampilkan, klik Moment-Z, Absolute Value. Maka
tampilan yang akan di dapat adalah sebagai berikut:

Frame 2D StaadPro 27
Klik 2 kali

Frame 2D StaadPro 28
Klik batang yang bersangkutan 2 kali, maka akan muncul kotak dialog Beam
dengan Tab yang aktif adalah Geometry, yang menampilan informasi geometri
dari batang. Klik Tab Concrete Design, maka akan tampak hasil desain beton
lengkap dengan penulangannya.

Dengan cara yang sama, dapat pula ditampilkan desain baja.

Frame 2D StaadPro 29
Untuk melihat file output klik icon (STAAD Output) dan akan tampil:

Terlihat bahwa stress ratio maksimal angkanya di bawah 1, sehingga resultnya


pass.

Frame 2D StaadPro 30

Anda mungkin juga menyukai