Nim : 19041000009
Kelas : VA
UTS : APLIKASI KOMPUTER
2. Jelaskan langkah –langkah untuk memodelkan sebuah struktur portal 2D menjadi model
Dalam sebuah Aplikasi Komputer
Jawab :
a. Menggambar Model
1. Jalankan program SAP 2000 versi 18
Buka program SAP 2000 maka terlihat jendela Menu Utama SAP 2000
berikut:
Pada menu utama, Klik File > Klik New Model maka terlihat kotak New
Model berikut:
2. Pemodelan Struktur
Pada kotak new model di atas, isi satuan yang dipakai, pilih dan Klik kg, m, c
Pada kotak 2D-Frame di atas, lakukan:
Isi number of storey (jumlah tingkat) :
Isi number of bay (jumlah bentang) :
Storey of height (tinggi tingkat) :default (tidak perlu diubah, nanti akan diedit)
Bay width (lebar bentang) :default (ada tidak perlu diubah, nanti akan diedit)
Hilangkan tanda centang pada bagian restraints dengan meng-klik tanda
centang
Klik Use Custom Grid Spacing,
3. Melakukan Edit Grid System
Pada X Grid di kotak Define Grid System di atas, isi jarak2 grid A, B, C, D,
E, F berturut-turut (secara kumulatif)
Klik Add, muncul grid X terakhir diblock lalu Klik Delete
Pada Y Grid data: default (tidak perlu diubah)
Pada Z Grid, isi tinggi grid Z 1, Z2, Z3, Z4, Z5, berturut-turut (secara
kumulatif) dengan:
Klik Add, muncul grid Z terakhir diblock lalu Klik Delete
Klik OK dua kali , maka kembali ke menu utama SAP dan terlihat gambar
grid-grid portal
Pada kotak di atas , matikan 3-D view dengan klik tanda X
Pada gambar grid portal di atas,hapus grid-grid yang tidak perlu , dengan
meng-klik grid-grid
Tekan delete pada keyboard
4. Membuat Nomor Joint dan Nomor Batang
Tetap pada menu utama SAP seperti di atas, klik tanda centang pada toolbar
maka terlihat kotak Display Options
Pada kotak display options di atas beri tanda centang pada kotak Labels di
Joint dengan cara klik kotaknya dan tanda centang pada kotak Labels di
Frames dengan cara klik kotaknya. Lalu klik OK, maka terlihat nomor-nomor
joint dan batang porta
5. Menentukan Kondisi Tumpuan
Pada menu utama SAP, Klik joint-join tumpuan gambar portaL
klik Assign > Klik Joint > Klik Restraint, terlihat kotak assign joint restraints
Klik kotak simbol seperti jepit,roll,sendi
Klik OK
6. Menentukan Material dan Penampang
1. Mendefinisikan Material Beton
Tetap pada menu utama, SAP, Klik Define > Klik Material maka terlihat
kotak Define Materials
Klik Add New Material maka terlihat kotak Add Material Property
Material type pilih dan klik Concrete
Standard pilih dan klik User
Klik OK, maka terlihat kotak Material Property Data
Pada kotak di atas pada material name isi: Beton
Weight and mass, isi weight per uni volume
Unit pilih dan Klik N, mm, c
Modulus of elasticity,)
Poisson, U dan shear modulus G: default (nilai tidak perlu diubah)
Specified dan expected concrete compressive strength f’c mutu beton
rencana
Lalu Klik OK dan kembali ke kotak Define Materials yang sudah terisi
data beton
2. Mendefinisikan Material Tulangan Memanjang ( Lentur)
Tetap di kotak define materials, Klik Add New Material maka terlihat
kotak Add Material Property
Material type pilih dan Klik Rebar
Standard pilih dan klik User
Klik OK
Pada kotak di atas pada material name isi: Tul. Memanj. Fy=400
Weight anda mass, isi weight per unit volume, isi = 0 (b.s tulangan
diabaikan)
Units, pilih dan Klik N, mm, c
Modulus of elasticity E, isi= 200000 (Ebaja = 200000 N/mm2)
Poisson, U dan shear modulus G: default (tidak perlu diubah)
Other propeties, isi dengan nilai-nilai berikut: Minimum Yield Stress,
(mutu tul.memanj, Minimum Tensile Stress,Expected Yield Stress Fye ,
Expected Tensile Stress.
3. Mendefinisikan Material Tulangan Geser
Pada kotak di atas, Klik Add Copy a Material maka muncul kotak
Material Property Data
Pada kotak material property data di atas, material name diisi: Tul. Geser
Di bagian lain-lain: default (tidak perlu diubah)
Other properties, isi nilai-nilai berikut: Minimum Yield Stress Fy,
Minimum Tensile Stress Fu, Expected Yield Stress Fye, Expected Yield
Stress Fye
Klik OK, maka kembali ke kotak define materials
4. Mendefinisikan Frame Section (Balok dan Kolom)
Klik Define > pilih Section Properties > Klik Frame Sections, maka
terlihat Kotak Frame
klik Add New Property, maka terlihat kotak Add Frame Sections
Pada frame section property type, pilih dan Klik Concrete
Klik Rectangular
Pada kotak rectangular section masukan di mensi kolom dan balok pada
menu section name
5. Mendefinisikan Load Pattern
Pada bagian ini diisi jenis beban yang dipakai yaitu berat sendiri struktur
(DEAD), beban mati (Dead Load/DL), beban hidup (Live Load/LL).
Pada menu utama,SAP klik Define > Klik Load Pattern maka terlihat
kotak Define Load Pattern
Load pattern name pilih: DEAD,Type:Dead, Self Weight: 1 (Default, tdk
perlu diubah)
Kembali ke load pattern name isi: Beban Mati (DL), Type pilih: Dead,
Self Weight= 0
Klik Add New Load Pattern, Kembali ke load pattern name isi: Beban
Hidup(LL), Type pilih: Live, Self Weight =0 - Klik Add New Load
Pattern
Setelah semua beban diisi, Klik OK, kembali ke menu utama SAP
6. Definisi Load Combination
Pada bagian ini diisi load combination (kombinasi beban) yang dipakai
yaitu: Comb 1: 1,4DL Cara mengisi load combination yaitu: Pada menu
utama, Klik Define > Klik Load Combination maka terlihat kotak Define
Load
Pada kotak diatas, Klik Add New Combo
Pada kotak di atas, Load Combination Name,isi: Comb1: 1,4DL
Load case name pilih: Beban Mati (DL), load case type: Linear Static,
Scala factor isi: 1,4
Klik Add, Klik OK, kembali ke kotak define load combination
7. Mendefinisikan Jenis Penampang
Pada menu utama didefinisikan dimensi batang-batang (balok dan kolom)
pada portal
Klik batang-batang dengan dimensi balok B025/25
Klik Assign > Klik Frame > Klik Frame Sections
Pilih dan Klik: B-25/25
Klik OK
8. Memasukan Beban
Klik Assign
Pilih Frame Load
Pilih dan Klik Distributed, maka muncul kotak Assign Frame Distribution
Loads
Load pattern, pilih dan klik Beban Mati (DL)
Coordinat system, load direction dan load type: default (tidak perlu
diubah)
Options, Klik Add to Existing Loads
Uniform load diisi beban
Trapezoidal Loads: default (tidak perlu diubah)
Klik OK, kembali ke menu utama SAP dengan gambar beban mati
9. Beban mati point load
Klik Assign
Pilih Frame Load
Pilih dan Klik Point, maka muncul kotak Assign Frame Point Loads
Pada kotak di atas lakukan: ✓ Load pattern, pilih dan klik Beban Mati ✓
Coordinat system, load direction dan load type: default (tidak perlu
diubah) ✓ Options, Klik Add to Existing Loads
Klik OK, kembali ke menu utama SAP
10. Analisa Struktur
SAP diperintahkan untuk melakukan analisa struktur yaitu suatu proses runing
terhadap input data yang sudah dilakukan untuk mencari output berupa
perpindahan (displacement), deformasi (deformation), gaya-gaya dalam momen
(M), geser (D) dan normal (N), reaksi tumpuan pada portal.
Pada menu utama SAP, lakukan: ✓ Klik Analyze ✓ Klik Set Analysis Options
✓ Klik Plane Frame ✓ Klik OK ✓ Klik Analyze ✓ Klik Set Load Cases to Run
✓ Klik Dead ✓ Klik Run / Do Not Run Case ✓ Klik Modal ✓ Klik Run / Do
Not Run Case ✓ Klik Run No
a. Gambar Distribusi Gaya Dalam Aksial (N) – Bidang N Pada menu utama
SAP, lakukan:
Klik Display
Klik Show Forces/stresses
Cases/combo name, pilih dan klik Combo yang diinginkan untuk
melihat bidang N sesuai kombinasi beban yang dipilih contoh comb 1:
1,4DL.
Component, klik axial force
Options for diagram, klikhow value
Klik OK
b. Gambar Distribusi Gaya Dalam Geser (D) – Bidang D Untuk melihat bidang
D lakukan langkah-langkah yang sama seperti bidang N di atas yaitu:
Klik Display
Klik Show Forces/stresses
Case/comb name, pilih dan klik Comb 1: 1,4DL – sebagai contoh
klik shear 2-2
Klik show value
Klik OK
c. Gambar Distribusi Gaya Dalam Momen (M) – Bidang M
Klik Display
Klik Show Forces/stresses
Case/comb name, pilih dan klik Comb 1: 1,4DL – sebagai contoh
Klik moment 3-3
Klik show value
Klik OK
Jika ingin melihat gambar bidang momen (bidang M) untuk kombinasi
beban yang lain tingggal menggeser tanda panah ke kanan/ke kekiri.
Tanda panah ada di bagian bawah kanan.
JAWAB :
Bidang-Bidang ( COMB1)
Bidang-Bidang COMB 2