Anda di halaman 1dari 6

Step by step progress analisis on staadpro untuk kedua model

1. Geometri struktur
Geometri struktur adalah bentuk struktur yang akan dimodelkan dalam
program atau secara manual. Geometri struktur meliputi bentuk struktur secara
global, dimensi batang dan plate dan kondisi tumpuan.

1.1 Bentuk struktur


Bentuk struktur yang akan dikerjakan pada program staadpro dapat
dimodelkan secara 2d atau 3d. pada program staadpro, untuk memodelkan bentuk
struktur ada beberapa cara, salah satunya dengan Structure Wizard. Buka softwere
Staadpro dan pilih new models, kemudian atur unit dan check pada Plane,
selanjutnya akan muncul box dialog dan check pada Structure Wizard. Setelah
comen box Structure Wizard muncul, maka kita dapat memilih Model Type dan
seleksi ke Frame Model lalu klik dua kali pada Bay Frame. Kemudia kita dapat
memodelkan bentuk struktur yang direncanakan mulai dari panjang, labar dan
tinggi (jumlah strory). Kemudian transfer hasil model gemetri struktur yang sudah
dibuat ke layout kerja Staadpro dengan cara klik File > Marge Model With
Staadpro Model, lalu akan muncul refrensi koordinat x,y,z isi dengan 0 dan klik
ok.

1.2 Dimensi batang dan plate


Setelah memodelkan bentuk struktur, selanjutnya kita dapat mendefinisikan
dimensi batang dan plate pada struktur. pada program Staadpro, untuk
mendefinisikan dimensi batang dan plate General > Define > Property, dibox
dialog Property kita dapat menentukan bentuk batang apa yang akan kita gunakan
berserta ukuran maisng-masing batang. Setelah menentukan bentuk dan ukuran
batang, define batang kestruktur model dengan cara Blok batang yang akan
didefine > Pilih jenis batang > Klik Assign. Untuk dimensi plate, General >
Thickness > Plate elemen thickness dan isi tebal plate yang direncanakan. Untuk
memodelkan plate pergi ke ikon add 4 nodes plate dan gambar sesuai titik node
model. Terakhir untuk mendefine plate Blok plate > Pilih jenis plate > Klik
Assign selesai.
1.3 Kondisi tumpuan
Setelah model sudah didefine sesuai dimensi yang direncanakan maka
bentuk struktur dicek sekali lagi sebelum lanjut ke input tumpuan. Jika sudah benar
maka selajutnya mendefinisikan tumpuan. Pada struktur dalam studi ini, asumsi
jenis tumpuan yang digunakan adalah jepit, pada staadpro untuk mendefinisikan
kondisi tumpuan dengan cara support > create > fixed (untuk jepit). Untuk
medefine tumpuan ke model dengan cara klik kursor node > block node letak
tumpuan > pilih tumpuan yang suda dibuat > klik assign.
Jenis tumpuan secara umum terdapat tiga, yaitu :
a. Tumpuan sendi
Tumpuan sendi dapat menerima gaya dari segala arah tetapi tidak mampu
menahan momen. Dengan demikian tumpuan sendi hanya mempunyai dua
gaya reaksi yaitu reaksi vertikal RV dan reaksi horisontal RH.
b. Tumpuan rol
Tumpuan rol hanya dapat menerima gaya tegak lurus, dan tidak mampu
menahan momen. Dengan demikian tumpuan rol hanya dapat menahan satu
gaya reaksi yang tegak lurus dengan RV.
c. Tumpuan jepit
Tumpuan jepit dapat menahan gaya ke segala arah dan dapat menahan
momen. Dengan demikian jepit mempunyai tiga reaksi yaitu reaksi vertikal
RV, reaksi horisontal RH dan reaksi momen RM.

2. Pembebanan
Pembebanan yang akan digunakan pada studi ini adalah beban primer yang
meliputi beban mati, beban hidup, beban angin serta beban kombinasi.
2.1 Beban mati
Beban mati adalah berat sendiri struktur termasuk berat beban tambahan. Dalam
kasus ini, berat tambahan nya adalah tangki CPO. Setelah mengetahui berat
tangki CPO, maka input data beban mati ke struktur. load & combination >
load cases details dialog box pilih beban mati (Dead) ubah nama menjadi DL
kemudian add. Setelah itu, untuk mendefinisikan beban yang sudah ada, klik
DL yang sudah dibuat DL > add kemudian pada dialog box pilih plate load
dan pada comen box isikan beban mati dan check pada GY (global arah y)
kemudian oke. Lalu define DL > Assign to view kemdian oke. Untuk berat
sendiri struktur, DL > add pada dialog box pilih selfweight dengan faktor -1
searah sumbu y klik ok.
2.2 Beban hidup
Beban hidup lantai bangunan yang ditentukan pada ppuig 1983 sesuai dengan
fungsi lantai pabrik, industri dan lain lain yaitu 400 kg/m2. Beban hidup juga
ditambah dengan beban CPO. Untuk input beban hidup dapat diulangi seperti
beban mati.
2.3 Beban angin
Beban angin pada struktur ini tidak terlalu berpengaruh, namun tetapp dihitung.
Medefinisikan beban angin terlebih dahulu. Load & combination > definition
> wind load, setelah mendefinisikan beban angin selanjutnya cara input sama
dengan beban mati.
2.4 beban kombinasi
beban kombinasi yang digunkan kombinasi beban mati, beban hidup dan beban
angin. Faktor pengali masing masing beban 1.2, 1.6 dan 0.5. untuk cara input
beban mati pada model load & combination > load cases detail > define
combination, selanjutnya input beban mati, beban hidup dan beban angin lalu
isi faktor masing-masing beban sesuai ketetapan. Lalu klik ok, dan untuk assign
ke model sama dengan beban mati

3. Input data perpindahan (untuk model struktur yang gagal)


Data perpindahan ini didapat dari hasil survey, untuk menginput data
perpindahan pada staadpro kita bisa menggunakan menu spect > beams > offset,
pada box offset isikan pergeseran masing masing elemen dengan nilai
sesungguhnya dari survey.
4. Pengecekan data model
Pengecekan model dilakukan setelah semua tahapan sebelumnya sudah
dilakukan. Maka ada beberapa poin yang harus direview ulang untuk
memasikan ke validan data model. Pengecekan model dibagi beberapa tahap
yaitu :
a. Pengecekan geometri struktur
Pengecekan bentuk struktur, node, perletakan, dan dimensi batang serta plat
b. Pengecekan data beban
Pengecekan pembebanan sangat perlu dilakukan selain geometri, pada tahap
ini akan di cek data beban yang suda di input sebelumnya.
c. Pengecekan definisi data perpindahan
Pengecekan data perpindahan pada menu spect dan offset, perlu dilakukan
pengecekan pada setiap titik perpindahan sudah sesuai data sebenarnya atau
belum

5. Analisis ke 1
Analisis pertama ini dilakukan setelah input dan pengecekan data sebelumnya
sudah benar, analisis model dilakukan dengan perfom analisis pada progaram
staadpro.

6. Evaluasi output analisis


Setelah melakukan analisis, maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi hasil
analisis. Beberapa tahapan yang akan dilakukan utuk mengevaluasi dan melihat
hasil analisis sebagai berikut:
a. Deformasi struktur
Deformasi struktur adalah perpindahan struktur dan elemen/batang, pada
proses ini di evaluasi apakah sudah tidak terjdi kesalahan seprti nilai
deformasi terlalu besar atau terlalu kecil.
b. Gaya-gaya dalam yang terjadi pada struktur
Gaya dalam pada struktur juga harus dievaluasi untuk melihat seberapa
besar gaya tekan, gaya geser dan momen yang terjadi pada elemen/batang
struktur.
c. Berat sendiri struktur
Jika input selfweight diawal benar maka berat sendiri struktur dapat dilihat
pada report analisis di staadpro

7. Definisi penulangan, yang meliputi:


a. Definisikan tulangan sesuai dengan data yang sebenarnya

8. Evaluasi data model, yang meliputi:


a. Geometri
b. Beban
c. Perletakan
d. Data perpindahan
e. Data penulangan

Jika data model masih belum sesuai, kembali ke pasal 7

9. Analisis ke 2

10. Evaluasi output analisis, yang meliputi:


a. Deformasi struktur
b. Gaya-gaya dalam sturktur
c. Berat sendiri struktur

Jika masih terjadi kesalahan, kembali ke pasal 4

11. Print out ouput analisis yang sudah selesai dan sesuai
12. Selesai, lanjut ke tahap selanjutnya……

Anda mungkin juga menyukai