1. Memahami Pendudukan Jepang di Indonesia serta dampaknya.

Masa pendudukan Jepang di Nusantara yang saat itu masih bernama Hindia Belanda dimulai pada
tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta. Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki
oleh Jerman Nazi.
Pendudukan Jepang di Indonesia menimbulkan banyak dampak negatif yang merugikan, rakyat
Indonesia akhirnya menyusun perlawanan besar-besaran kepada Jepang. Perlawanan rakyat ini
terjadi secara masif di berbagai daerah seperti Indramayu, Singaparna, Tasikmalaya, Aceh, Papua,
Blitar, Cilacap hingga Kalimantan.

 Dampak Negatif Kedatangan Jepang Ke Indonesia
Banyak rakyat Indonesia yang mengalami siksaan fisik, penahanan tanpa alasan, perbudakan seks
hingga hukuman mati. Jepang menerapkan sistem kerja paksa Romusha. Sistem ini sangat tidak
manusiawi dan menyebabkan banyak korban meninggal dunia.
 Dampak positif pendudukan jepang antara lain diperbolehkannya penggunaan bahasa Indonesia,
didirikannya kumyai, menghapuskan diskriminasi dalam pendidikan, membentuk strata warga,
diperkenalkannya sistem pertanian dan melatih dan melatih dan juga mempersenjatai pemuda-
pemuda Indonesia..

2. Memahami kondisi Politik di Jepang dan di Indonesia menjelang Proklamasi Kemerdekaan.

situasi Jepang menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia berada pada posisi terdesak di
Perang Dunia II, terutama setelah dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki yang
akhirnya memaksa mereka untuk menyerah.

Menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, situasi Perang Dunia II di front Pasifik semakin
mendesak bagi Jepang. Rentetan kekalahan terus menghampiri Jepang di berbagai pertempuran.
Yang terburuk adalah dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan
9 Agustus 1945. Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Kekaisaran Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 dan ditanda tangani secara resmi pada tanggal 2
September 1945. Menyerahnya Jepang membuat Indonesia berada dalam keadaan Vacuum of
Power (kekosongan kekuasaan). Hal tersebut segera dimanfaatkan untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dengan demikian situasi Jepang menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia berada pada posisi
terdesak di Perang Dunia II, terutama setelah dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan
Nagasaki yang akhirnya memaksa mereka untuk menyerah.