Anda di halaman 1dari 4

-Feren Juniardy-

TUGAS BAB 10 KELAS X

1. Analisislah tujuan pacaran berikut ini sesuai pemahaman yang benar (“boleh, karena …”
atau “tidak boleh, karena …”)

a. Mendapatkan teman untuk menceritakan masalah pribadi – boleh, karena


terkadang kita perlu seseorang sebagai tempat bercerita, berkeluh kesah, yang kita
tidak bisa ceritakan kepada keluarga maupun teman.

b. Sebagai hiburan – tidak boleh, karena dalam hubungan pacaran harus ada
tujuannya yang jelas. Jadi jika kita pacaran karena sebagai hiburan lebih baik
tidak berpacaran, karena banyak hal yang bisa dijadikan hiburan seperti bermain
game, dsb.

c. Sebagai tempat untuk berbagi – boleh, karena ada suatu hal yang sering kali tidak
bisa kita bagikan kepada keluarga atau teman. Ketika kita merasa berada dititik
paling bawah dalam hidup dan kita sudah semakin dewasa, maka kita akan
semakin sulit untuk bercerita dan berkeluh kesah kepada orang tua. Hal ini
dikarenakan kita sudah lebih dewasa dan memiliki pikiran untuk membahagiakan
orang tua dan tidak ingin menambah beban orang tua. Disaatitulah kita bisa
menjadikan pacar kita sebagai tempat berbagi.

d. Memahami karakter pacar sebelum memutuskan untuk serius – boleh, karena


sebelum memulai hubungan kita harus mengerti kekurangan dan kelebihan
pasangan meskipun itu nanti bisa dilihat sambil menjalani suatu hubungan namun
lebih baik tahu lebih awal. Hal ini dikarenakan sulit untuk menyatukan dua
individu, kita harus bisa saling memahami dan saling mengalah satu sama lain.
Tapi jangan sampai kita terluka karena kita memaksakan diri untuk menerima
semua karakter yang kita tidak suka dari pasangan kita. Maka dari itu kita boleh
untuk melihat karakter sebelum ke jenjang serius, karena pernikahan sifatnya
seumur hidup jadi kita harus memikirkannya matang-matang.
e. Meningkatkan motivasi belajar – boleh, karena hal ini bisa menjadi hal positif dan
bisa menjadi healthy relationship. Jadi di dalam hubungan akan membuat satu
sama lain berkembang.

f. Membuktikan diri cukup menarik – tidak boleh, karena membuktikan diri cukup
menarik tidak harus dengan berpacaran. Itu tandanya haus akan pengakuan. Kita
hanya cukup menjadi diri sendiri, merawat diri, mengembangkan diri, dan
nantinya banyak orang yang akan merasakan bahwa kita menarik tanpa kita harus
memaksakan diri agar terlihat menarik.

2. Analisislah alasan memilih pacar berikut ini sesuai pemahaman yang benar (“boleh,
karena …” atau “tidak boleh, karena …”)

a. Tertarik dengan sifat-sifat yang dimiliki pacar – boleh, karena sifat seseorang
dapat membuat suatu hubungan lebih bertahan lama. Misalnya saja memilih si A
menjadi pacar karena sifatnya yang sabar dan penyayang. Hal itu tentu akan
meminimalisir konflik yang terjadi di dalam sebuah hubungan. Apalagi kita
berpacaran dengan tujuan pernikahan, jika sudah menyukai sifat pasangan maka
akan jarang bertengkar dan hubungan akan bertahan lama, serta kita tidak perlu
memaksakan diri hingga terluka karena terpaksa memahami mencoba nerima sifat
pasangan yang tidak kita suka. Karena jika kita memaksakan diri untuk mencoba
menerima sifat pasangan yang tidak kita suka maka itu akan menjadi penyakit
hati.

b. Tertarik karena ada persamaan sifat dengan pacar – boleh, karena jika memiliki
persamaan sifat dengan pacar akan lebih mudah bagi kita untuk memahami
pasangan kita. Maka hal ini akan meminimalisir terjadinya pertengkaran yang
membuat suatu hubungan jadi retak.

c. Tertarik karena kepandaiannya atau bakatnya – boleh, karena misalnya jika dia
memiliki bakat bermain alat music dan diapergunakan untuk memuja Tuhan saat
ibadah maka itu merupakan hal yang baik karena dia dapat menuntun kita untuk
ikut memuja Tuhan bersama-sama. Kepandaiannya akan membantu kita agar kita
tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik yang membuat dosa.

d. Tertarik karena daya tarik fisiknya atau wajahnya – tidak boleh, karena yang
harus dilihat harusnya yaitu sifat sikapnya, apakah dia percaya akan Tuhan,
apakah dia mampu mengajak kita untuk bersama-sama menyembah Tuhan.
Karena tidak semua yang fisik atau wajahnya ganteng atau cantik memiliki hati
yang ganteng atau cantik juga. Lebih baik mencari seseorang yang ganteng atau
cantik didalamnya, karena tampang hanya memuaskan mata saja.

e. Tertarik karena kekayaannya – tidak boleh karena harta sifatnya sementara dan
kekayaan bisa kita cari sendiri. Dalam hidup ini memang betul bahwa semuanya
membutuhkan uang, untuk pengobatan, gaya hidup, hiburan, dan lain-lain. Tetapi
kekayaan bisa kita cari bersama-sama dengan pasangan kita nantinya dan akan
menjadi kekayaan bersama. Percuma juga jika kita tertarik dengan seseorang
karena kekayaannya tetapi sifatnya sangat tidak sukai.

f. Tertarik karena banyak orang tertarik atau menyukai dia (popular) – tidak boleh
karena, yang kita lihat haruslah dari dalamnya. Jika dia popular tetapi tidak
percaya kepada Tuhan dan tidak menyembah Tuhan maka sama saja kita akan
berpacaran dengan tujuan untuk hiburan yang padahal jelas-jelas hal tersebut
dilarang di dalam Alkitab.

g. Tertarik karena latar belakang keluarga yang terkenal – tidak boleh, karena kita
harus melihat pasangan kita secara individunya bukan keluarganya. Karena kita
akan menjalani hubungan dengan satu individu itu, meskipun saat nanti masuk ke
jenjang pernikahan harus menyatukan dua keluarga tetapi yang terpenting adalah
individu dari pasangan kita itu.

3. Pacaran di Kalangan Remaja

• https://www.gotquestions.org/Indonesia/hubungan-terlalu-muda.html
• Apa yang sedang terjadi dalam diri anak-anak dan remaja? Saat kita sedang berada di
masa anak-anak atau remaja, kita belum dewasa baik secara fisik maupun psikis. Saat
menginjak masa remaja kita mengalami pubertas dimana hal tersebut membuat kita
menjadi lebih mudah tersinggung, mudah emosional, dan sering mengambil
keputusan yang kurang bijaksana. Pada masa remaja ini, kita lebih bersemangat untuk
mencari tahu tentang diri kita sendiri.

• Apakah kesulitan yang dialami jika remaja sudah berpacaran? Sebenarnya pacaran
tidak mengenal umur. Seperti yang tertulis di dalam 1 Timotius 4:12, “Jangan
seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi
orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”. Sekarang banyak anak remaja yang
berpacaran. Pacaran sebenarnya bukan dilihat dari umurnya melainkan dilihat dari
kesiapan, keyakinan dari tiap individu. Namun, sudah dijelaskan di dalam Alkitab
bahwa kita harus berpacaran dengan tujuan yang jelas yaitu pernikahan. Maka dari itu
jika tidak bermaksud untuk menikah janganlah terlebih dahulu berpacaran apalagi
jika untuk main-main. Remaja yang berpacaran cenderung lebih focus berpacaran dan
mengabaikan pelajaran hingga ada yang nilainya turun. Kesulitan lainnya yaitu, saat
remaja emosi lebih mudah tersinggung dan belum dewasa, maka akan lebih mudah
marah antara satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai