Anda di halaman 1dari 3

Nama: Maha Naila Nasywa R

NPM: 2106645115

Tugas indvidu Antrokes

Dosen: Gunawan Wicaksono, S.K.M., M.Si.

Nama kepercayaan: Pengobatan Bekam

Bekam merupakan praktik yang digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa bagian
Indonesia termasuk pengobatan alternative yang cukup ramai di Bandar Lampung

Cara kerja pengobatan alternatif ini bisa dibilang seperti vakum. Nantinya, sebuah alat khusus
yang berbentuk seperti cawan akan menghisap lapisan kulit dan lemak dari otot, dan terkadang
bahkan juga bisa memindahkan lapisan otot satu sama lain.

Cawan yang digunakan untuk terapi bekam bisa terbuat dari gelas, plastik, dan silicon.
Menariknya, seribu tahun yang lalu cawan yang digunakan untuk bekam terbuat dari tanduk
binatang, bambu, atau tanah liat.

Anda bisa melakukan pengobatan alternatif ini di bagian tubuh mana pun yang terasa sakit.

Biasanya, terapis akan meminta para pasien untuk berpuasa atau hanya makan ringan saja selama
dua hingga tiga jam sebelum sesi bekam dilakukan. Hal ini dilakukan guna mengoptimalkan
manfaat dari terapi bekam itu sendiri.
Berbagai manfaat Bekam

terapi bekam dapat membantu mengobati:

• Gangguan darah, seperti anemia dan hemofilia

• Penyakit rematik, seperti arthritis dan fibromyalgia

• Kesuburan dan gangguan yang berhubungan dengan ginekologi (kandungan)

• Masalah kulit, seperti eksim dan jerawat

• Tekanan darah tinggi (hipertensi)

• Migrain

• Kecemasan dan depresi

• Penyumbatan bronkial yang disebabkan alergi dan asma

• Pelebaran pembuluh darah (varises)

Masih dibutuhkan banyak penelitian lanjutan

Meski diklaim menawarkan banyak manfaat kesehatan, terapi ini sebenarnya terbilang
kontroversial. Pasalnya, tak sedikit ahli yang menetang terapi bekam sebagai pengobatan
alternatif.

Maka dari itu, terlepas dari segala klaim manfaat yang ditawarkan pengobatan alternatif ini,
masih dibutuhkan banyak penelitian dengan cakupan yang lebih luas untuk memastikan manfaat
yang sebenarnya.

Dampak efek samping bekam

Walau bisa dibilang sebagai pengobatan alami, terapi ini juga bisa menimbulkan efek samping.
Salah satu efek samping terapi bekam yang sangat jelas ketara adalah adanya tanda keunguan
berbentuk bulat atau memar di kulit.

Memar ini terbentuk dari kapiler (pembuluh darah) yang pecah akibat terhisap atau tersedot oleh
cawan panas. Nah, kapiler yang pecah ini menyebabkan gumpalan darah terbentuk di bawah
cawan, sehingga menciptakan bentuk dan warna memar yang khas.

Kabar baiknya, efek samping memar ini biasanya akan hilang dalam kurun waktu tiga sampai
lima hari setelah pasien selesai melakukan terapi.
Efek samping lainnya yang bisa dirasakan pasien ketika melakukan terapi ini di antaranya:

• Bengkak

• Rasa sakit atau tidak nyaman di area kulit yang ditempatkan cawan

• Kulit sedikit terasa terbakar

• Bekas luka yang tak hilang

• Infeksi kulit

Apabila cawan dibiarkan terlalu lama di kulit, hal tersebut juga bisa menyebabkan luka lepuh.

Dalam kasus yang serius, pengobatan alternatif ini juga bisa menyebabkan efek samping berat,
yaitu perdarahan di dalam tengkorak karena melakukan bekam pada kulit kepala.

Sejumlah orang juga ada yang mengalami trombositopenia, keloid, panniculitis, anemia
defisiensi besi, dan pigmentasi kulit.

Risiko terjadinya infeksi, jaringan parah, dan kehilangan darah juga bisa terjadi karena terlalu
sering melakukan bekam basah secara berulang-ulang. pengobatan alternatif ini juga memiliki
risiko penularan penyakit melalui darah, seperti hepatitis B dan C.

Risiko efek samping ini bisa terjadi akibat penggunaan peralatan bekam yang sama pada lebih
dari satu orang tanpa melakukan sterilisasi terlebih dahulu antar pasien.

Maka dari itu, sebelum Anda melakukannya, pastikan kalau tempat terapi yang Anda kunjungi
sudah terpercaya dan terjamin keamanannya.

Pastikan juga kalau terapis yang menangani Anda adalah seorang profesional yang terlatih dan
berpengalaman dalam melakukan pengobatan ini.

Ingat, jangan pernah tawar menawar setiap kali melakukan perawatan tertentu untuk mengobati
kondisi Anda.

Jadi, pertimbangkan segala manfaat serta risiko setiap prosedur yang akan Anda lakukan dengan
baik-baik. Pastikan kalau Anda lebih banyak mendapatkan manfaatnya daripada risikonya.

Referensi:

Hello Dokter

Ditulis oleh Risky Candra Swari Diperbarui 28/04/2021. Ditinjau secara medis oleh dr.
Tania Savitri

Anda mungkin juga menyukai