Anda di halaman 1dari 24

Analisis Yuridis Menurut Prinsip Transparancy Berdasarkan

Good Corporate Governance (GCG) yang Terdapat dalam


Perseroan Terbatas.
(Studi PT.Socfindo)
k
Dosen Pengampu: Yusrin Nazief, SH., M.Hum

Disusun Oleh:
Nama : KAYLA A SIPAHUTAR
NIM : 210200512
Grup : Metode Penelitian Hukum D

Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian................................................................................................................5
E. Originalitas penelitian...........................................................................................................5
F. Kerangka teori dan Konseptual............................................................................................7
G. Metode Penelitian.................................................................................................................9
BAB II...........................................................................................................................................12
A. Tinjauan umum tentang perseroan terbatas.......................................................................12
B. Tinjauan umum Implementasi Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) Dalam
Perseroan Terbatas.....................................................................................................................14
BAB III..........................................................................................................................................19
A. Prinsip Transparancy Dalam Perseroan Terbatas...............................................................19
B. Analisis Yuridis Pengaruh Prinsip Transparancy dalam Perseroan Terbatas.....................20
C. Analisis Yuridis Prinsip Transparansi Dalam PT.Socfindo...............................................21
BAB IV..........................................................................................................................................22
A. Kesimpulan.........................................................................................................................22
B. Saran...................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Good corporate governance merupakan struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh
organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara
berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder
lainnya berdasarkan norma, etika, budaya dan aturan yang berlaku.Di dalam GCG ini terdapat
salah satu prinsip yaitu Prinsip transparancy(transparansi).Prinsip transparancy sendiri menurut
Iman dan Amin (2002:7) yaitu pengungkapan informasi kinerja perusahaan, baik ketepatan
waktu maupun akurasinya keterbukaan dakam proses, decision making, control, fairness, quality
standardization, efficiency time and cost).Dengan transparansi, pihak yang terkait dapat melihat
dan juga memahami bagaimana dan atas dasar apa keputusan-keputusan tertentu dibuat serta
bagaimana suatu perusahaan dikelola.Namun hanya hal tertentu saja yang dapat di
publikasikan , masalah-masalah strategis tidak harus di publikasikan karena mengurangi
keunggulan bersaing perusahaan.
Menurut pasal 1 ayat (1) UUPT Perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.Oleh karena itu berdasarkam pengertian
tersebut,PT merupakan suatu perusahaan yang modalnya terdiri dari berbagai saham.Hal ini
sangat diperlukannya kejelasan terkait dengan kemana saja dan bagaimana penggunaan saham-
saham yang dipergunakan dalam PT.karena akhir akhir ini banyak terjadinya masalah hukum
yang terjadi dalam suatu PT disebabkan terjadinya ketidakterbukaan atau pun penyelewengan
perlunya mengaitkannya dan juga menganalisis dari sudut pandanga hukum ini dengan prinsip
Transparancy berdasarkan good corporate governance (GCG).
Seiring perkembangannya zaman pastinya setiap perusahaan memiliki usaha dalam
mengelola perusahaan tersebut agar kinerja perusahaan meningkat atau memberikan hasil
yang baik seperti apa yang diharapkan.maka dari itu sangat relevan jika mengaitkan ini dengan
prinsip. Transparancy berdasarkan good corporate governance (GCG) yang terdapat dalam

3
perseroan terbatas.PT yang diambil sebagai tempat observasi adalah PT Socfindo,PT socfindo
ini adalah bagian dari Socfin Group dan merupakan perseroan terbatas bergerak dibidang
Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet yang berlokasi di Sumatera Utara dan Aceh .Oleh karena
itu mengambil PT Socfin sebagai Perusahaan perkebunan kelapa sawit sangatlah cocok
dikarenakan pastinya perusahaan ini banyak memgelola bahan (karet dan sawit) dan juga
memiliki perkebunan di beberapa daerah di sumatera , yang dimana pastinya memiliki suatu
prosedur yang ketat di dalam perusahaan tersebut dan dalam menjaga ataupun memastikan
kelangsungannya.
Dengan demikian diperlukannya menganalisa dari sudut pandang hukum yang
dihubungkan dengan tranparancy dalam prinsip (GCG) terkait pengelolaan PT. karena untuk
membuktikan apakah hukum yang di cita-citakan sebagaimana seharusnya sebagai fakta hukum
(das sollen) yaitu adanya tranparancy didalam prinsip good corporate governance (GCG) pada
perseroan terbatas dengan  peristiwa konkret terjadi di dalam arti masyarakat  atau perusahaan
tersebut (das sein) Dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk melakukan
penelitian dengan Judul “Analisis Yuridis Menurut Prinsip Transparancy Berdasarkan Good
Corporate Governance (GCG) yang terdapat dalam perseroan terbatas.(studi pt.socfindo).”

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Good Coorporate Governance dalam perseroan terbatas?
2. Apa pengaruh prinsip transparancy dalam GCG dari sisi hukum terhadap suatu
perusahaan (PT)?
3. Bagaimana analisis yuridis dari implementasi prinsip transparancy yang kaitannya
dengan PT. Socfindo?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mencari tau apa itu prinsip good coorporate governance dalam perseroan terbatas.
2. Untuk menganalisis dari sisi hukum pengaruh prinsip transparancy dalam GCG
terhadap suatu perusahaan.
3. Untuk menganalisis dari sisi yuridis terhadap implementasi prinsip transparancy terkait
dengan PT.Socfindo.

4
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
a. Hasil dari penelitian penulis ini dapat dipergunakan untuk mengembangkan dan juga
meningkatkan pengetahuan mengenai hukum terlebih pada penjurusan hukum ekonomi.
b. Hasil dari penelitian penulis dapat dijadikan sebagai rujukan dalam melaksanakan
penelitian yang lain sesuai dengan bidang yang diteliti oleh penulis .
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
kewajiban pemenuhan tugas Proposal untuk mengajukan dalam mengerjakan skripsi
dan menyelesaikan program studi hukum agar mendapat gelar Strata Satu (S1) di
Universitas Sumatera Utara, serta dapat bermanfaat sebagai bahan kajian mengenai
masalah yang terjadi berkaitan dengan analisis yuridis menurut prinsip transprancy
berdasarkan Good Corporate Governance (GCG) yang terdapat dalam perseroan terbatas
b. Bagi Akademisi
Hasil penilitian ini di harapkan dapat memberi manfaat pada bagian pengetahuan
akademis dan sebagai sebuah daftar bacaan yang dapat di jadikan acuan atau sebagai
pembanding bagi para peneliti hukum lainya dalam melakukan penelitian.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi ini dapat menjadi sumber
referensi masyarakat dalam mengetahui bagaimana dari sisi hukum terkait prinsip
transparancy dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

E. Originalitas penelitian
Orisinalitas merupakan keaslian penelitian yang dilakukan dan penelitian tersebut belum
pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya
pengulangan kajian terhadap hal-hal yang sama.Maka dari itu akan diketahui sisi-sisi apa saja

5
yang membedakan dan akan diketahui pula letak persamaan antara penelitian yang akan diteliti
dengan penelitian-penelitian terdahulu. Dalam hal ini akan disajikan dalam bentuk tabel
dibandingkan dengan menyajikan dalam bentuk paparan yang bersifat uraian agar mudah
dipahami. Oleh karena itu, peneliti memaparkannya dalam bentuk tabel seperti dibawah ini :
No. Judul, Nama peneliti Masalah/Tujuan Penelitian Hasil (Kesimpulan
Penelitian).
1. SKRIPSI,ANALISIS YURIDIS Mereview prinsip Good Penerapan prinsip GCG
PENERAPAN PRINSIP GOOD Corporate oleh Perum Bulog Divisi
CORPORATE GOVERNANCE Governance/GCG di Regional Lampung
(GCG) PADA PERUM BULOG Perum BULOG Divisi berdasarkan hasil
DIVISI REGIONAL Regional Lampung dalam assessment GCG
LAMPUNG, RIZKIA PUTRI rangka mewujudkan mengalami penurunan dan
AMELIA. keadilan sosial. Upaya yang dilakukan oleh
Perum Bulog Divisi
Regional Lampung dalam
mengatasi hambatan-
hambatan yang sedang
dialami dengan melakukan
restrukturisasi
2. SKIRPSI, EFEKTIVITAS Mengetahui penerapan Prinsip (GCG) dasar dari
PENERAPAN PRINSIP GOOD prinsip Good Coporate pelaksanaan program
CORPORATE GOVERNANCE Governance (GCG) dalam tanggung jawab sosial dan
(GCG) DALAM mendukung program lingkungan dan pendorong
MENDUKUNG PROGRAM Tanggung Jawab Sosial bagi PT Timah Tbk untuk
TANGGUNG JAWAB SOSIAL dan Lingkungan pada PT konsisten melakukan
DAN LINGKUNGAN PADA Timah Tbk dan evaluasi dan perbaikan
PERUSAHAAN DI mengetahui efektivitas terhadap pelaksanaan
INDONESIA DITINJAU DARI penerapan prinsip GCD program tanggung jawab
UNDANG - UNDANG NOMOR berdasar program sosial dan lingkungan.
40 TAHUN 2007 TENTANG PT.Timah Tbk ditinjau
PERSEROAN TERBATAS dari Undang- Undang

6
(Studi Kasus di PT Timah Tbk.), Nomor 40 Tahun 2007
Anggar Dian Tifanny. tentang PT.

3. SKRIPSI,PENERAPAN Menganalisis penerapan Penerapan prinsip GCG


PRINSIP-PRINSIP GOOD prinsip-prinsip GCG dalam menyelesaikan
CORPORATE GOVERNANCE dalam menyelesaikan Conflict of interest pada
DALAM MENYELESAIKAN transaksi yang PT. Pakuwon Jati Tbk telah
TRANSAKSI YANG mengandung benturan dilaksanakan dengan baik
MENGANDUNG BENTURAN kepentingan antara Direksi dengan telah menerapkan
KEPENTINGAN (CONFLICT dengan Pemegang Saham prinsip keterbukaan dan
OF INTEREST) ANTARA pada PT. Pakuwon Jati prinsip kewajaran
DIREKSI DENGAN Tbk dan Menganalisis berkaitan dengan
PEMEGANG SAHAM PADA penerapan prinsip-prinsip pengambilan keputusan
PT. PAKUWON JATI TBK. GCG dengan perlindungan dalam rencana transaksi
WISNA RIHADIANI PUSPITA. hukum pemegang saham yang mengandung
minoritas yang terkait benturan kepentingan
dengan pengambilan (conflict of interest).
keputusan dalam transaksi
yang mengandung
benturan kepentingan
pada PT. Pakuwon Jati
Tbk.

F. Kerangka teori dan Konseptual


1. Kerangka Teori
Kerangka teori, merupakan teori-teori yang sering digunakan dalam penelitian hukum
normative maupun dalam penelitian hukum empiris.dikarenakan penelitian hukum ini cenderung
kepada yuridis normative , maka dalam menjawab masalah hukum dalam penelitian ini

7
sebagaimana dijelaskan sebelumnya maka digunakan teori- teori untuk menganalisisnya antara
lain :

a. Teori Hukum Norma-Murni


Teori hukum murni adalah teori hukum positif, yang dimaksudkan untuk mengetahui dan
menjelaskan tujuan hukum.Dalam teori ini berusaha menjawab apa itu hukum dan bagaimana
hukum itu ada ,bukan seharusnya hukum ada.teori norma murni ini bukan termasuk politik
hukum.
Pada intinya teori hukum norma murni sesungguhnya bukan tentang hukum, tetapi mengenai
disiplin institusional ilmu hukum, aspek praktis dari ilmu hukum.Berdasarkan penjelasan
mengenai pengertian teori norma-murni diatas, teori ini akan digunakan dalam penelitian ini
untuk mengetahui disiplin penerapan hukum dalam prinsip tranparancy ( GCG )pada
pengelolaan PT.Socfindo.

b. Kerangka Konseptual
Dalam memberi sebuah batasan kepada variabel dalam peneliatian ini , oleh karena itu
peneliti memberikan sebuah gambaran mengenai hal-hal yang menjadi fokus penelitian. Pertama
analisis yuridis, Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian tinjauan adalah mempelajari
dengan cermat, memeriksa (untuk memahami), pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki,
mempelajari, dan lainnya).Menurut kamus hukum yuridis merupakan segala hal yang memiliki
sifat hukum.jadi secara umum serangkaian perilaku mengamati, mendeskripsikan, dan
menyusun kembali suatu objek dengan menggunakan parameter hukum sebagai standar guna
menarik suatu kesimpulan terhadap objek tersebut terhadap hukum.
Kedua pengelolaan , Merujuk kamus besar bahasa Indonesia pengelolaan merupakan
proses, cara, perbuatan mengelola, dan/atau proses melakukan kegiatan tertentu dengan
menggerakan tenaga orang lain, dan/atau proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan
tujuan organisasi, dan/atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Ketiga PT.Socfindo, PT Socfin Indonesia (Socfindo) adalah perusahaan agribisnis yang
bergerak diperkebunan kelapa sawit dan karet serta produsen benih unggul kelapa sawit yang
sudah teruji dan terbukti tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional dan

8
PT.Socfindo ini berpusat di Medan Sumatera Utara.Dalam hal ini PT.Socfindo menjadi objek
penelitian,
Keempat Prinsip Transparancy,Prinsip Transparancy adalah keterbukaan atas semua
tindakan dan kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Prinsip transparansi menciptakan
kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

G. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Secara harfiah metode (method) memiliki arti cara,oleh
karena itu pengertian metode penelitian secara umum adalah seperangkat cara sistematis,logis
dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan,mengumpulkan ,menganalisis
dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan.
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
yuridis normative. Penelitian hukum yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan
berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-
asas hukum serta peraturan perundang-undangan.Dalam hal ini berkaitan dengan analisis
yuridis menurut prinsip transparancy berdasarkan good corporate governance (studi
PT.Socfindo).

2. Jenis dan Sumber Data Penelitian


-Jenis Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis data penelitian sekunder, Data sekunder merupakan
informasi tentang dilapangan tetapi sudah diolah(didapat dari sumber utama,di rekap
menjadi sebuah data).Data sekunder dalam penelitian ini meliputi peraturan perundang-
undangan, literatur, jurnal, artikel, dan informasi dari internet yang terkait dengan prinsip
transparancy dalam GCG yang berkaitan dengan perseroan terbatas ( PT.Socfindo).

-Sumber Data Penelitian


A.Bahan hukum primer(Sumber)
9
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang utama, sebagai bahan hukum
utama bersifat autoritatif, yakni bahan hukum yang mempunyai otoritas, Bahan hukum
primer meliputi UUD'45, undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan menteri,
peraturan daerah, yurisprudensi, traktat dan segala dokumen resmi yang memuat
ketentuan hukum. Maka bahan primer ini diambil sesuai dengan analisis yuridis terkait
prinsip transparancy

B.Bahan Hukum Sekunder


Bahan hukum sekunder Merupakan bahan hukum yang memberikan penjelasan
terhadap bahan hukum primer seperti buku-buku, artikel, jurnal, hasil penelitian, makalah
dan lain sebagainya yang relevan dengan permasalahan pada penelitian ini yaitu analisis
yuridis pengelolaan PT yang dikaitkan dengan prinsip transparacy

3. Lokasi Penelitian Hukum


Penelitian ini dilaksanaka di PT. Socfindo ,yang berlokasi di Medan ,Sumatera
Utara.PT.Socdimdo merupakan suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang bergerak
di bidang tanaman kelapa sawit dan karet.Alasan memilih PT.Socfindo sebagai lokasi
penelitian dikarenakan perusahaan ini sebagian besar bergerak di bidang kelapa sawit
yang dimana pastinya memiliki aset ,biaya ,atau modal yang besar dan itu
Membutuhkan kejujuran yang dimana terkait dengan topik yang akan diteliti.

4. Teknik Pengumpulan Data


Cara atau teknik pengambilan data yang dipergunakan dalam penelitian diharuskan sesuai
dengan jenis penelitianya.Oleh karena itu pada penelitian yang jenisnya yuridis
normative ini digunakanlah teknik pengumpulan data sebagai berikut:
A.Studi Kepustakaan
Library research atau studi kepustakan merupakan teknik pengkajian informasi tertulis
mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas serta
dibutuhkan dalam penelitian hukum normatif.pengumpulan datanya melalui penelusuran
literatur pustaka baik berupa buku, peraturan perundang- undangan, artikel hukum, hasil
penelitian hukum, serta jurnal hukum yang berkaitan dengan isu hukum dalam penelitian.

10
B.Studi Dokumen
Pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang tidak dipublikasi kan secara umum,
tetapi diketahui oleh pihak tertentu dan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik berupa dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik.
Informasi atau dokumen yang dikaji juga terkait perusahaan / PT yang akan diteliti.

5. Teknik Analisis Data


Dalam menganalisis data penelitian yang didapat untuk menjawab permasalahan
penelitian mengenai bagaimana dari sisi analisis yuridis pengelolaan PT.Socfindo
menurut prinsip transparancy yang ada dalam good coorporate governanc(GCG) penulis
menggunakan analisis data kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode yang fokus
pada pengamatan yang mendalam.jadi metode ini lebih kepada ekplorasi data dan sedikit
memakai angka.

Analisis data dilakukan untuk mempelajari juga memahami dari sisi hukum bagaimana
fakta dalam penerapan prinsip transparancy yang terdapat pada Good Corporate
Governance (GCG) didalam suatu perseroan terbatas.serta mengetahui implementasi
prinsip tranparancy dari sisi hukun dalam PT.Socfindo.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum tentang perseroan terbatas

1. Definisi perseroan terbatas

Terdapat berbagai pengertian Pt yang ada ,secara umum Perseroan Terbatas (PT) atau dalam
bahasa Belanda(Naamloze Vennootschap) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak
saham yang dimilikinya. 1 Namun terdapat beberapa ahli mengungkapkan menurut pendapatnya
sendiri terkait dengan definisi perseroan itu sendiri dan juga menurut UUPT
Menurut Abdulkadir Muhammad istilah “perseroan” menunjuk kepada cara menentukan
modal, yaitu bagi dalam saham, dan istilah “terbatas” menunjuk kepada batas tanggung jawab
pemegang saham, yaitu sebatas jumlah nominal saham yang dimiliki. PT adalah perusahaan
persekutuan badan hukum.2
Menurut Soedjono Dirjosisworo Perseroan Terbatas atau PT adalah badan hukum yang
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-
Undang No. 40 tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan serta peraturan pelaksanaannya.3
Menurut pasal 1 UUPT Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang
ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

1
Kanwil Sulsel.(2022).AHU Perseroan Terbatas.Kementrian Hukum dan Ham Republik Indonesia
2
Abdulkadir Muhammad, 2002, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, h.68
3
Soedjono Dirjosisworo, “HukumPerusahaan Mengenai Bentuk-bentuk Perusahaan (badan usaha) di Indonesia”, Mandar Maju, Bandung, 1997,
hlm. 48

12
2. Jenis-jenis perseroan terbatas

Dilihat dari hal yang terjadi pada masa sekarang PT termasuk salah satu dari bentuk
perusahaan yang cukup terkenal dan paling banyak di pergunakan oleh pebisnis atau pelaksana
bisnis termasuk di indonesia dalam melaksanakan kegiatan usaha di berbagai aspek.oleh karena
itu terdapat beberapa jenis perseroan terbatas yang ada.Maka beberapa jenis perseroan terbatas
(pt) dibagi menjadi:
a) PT Terbuka
PT terbuka (TBK) atau sering disebut Initial Public Offering (IPO)merupakan
Perseroan Publik yang dimana penyetoran modal pada PT ini bersifat terbuka untuk
masyarakat dan sudah memenuhi standard sebagai Perseroan Publik yaitu memiliki
pemegang saham sekurangnya 300 orang dan modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3 miliar
atau melakukan penawaran umum saham.jadi saham pada pt ini dijual kemasyarakat melalui
pasar modal.
Contoh: PT Bank BCA, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

b) PT Tertutup

Menurut munir fuadi perseroan tertutup adalah suatu perusahaan terbatas yang belum
pernah menawarkan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum dan jumlah
pemegang sahamnya belum sampai kepada jumlah pemegang saham dari suatu perusahaan
publik.4

Pada PT tertutup ini hanya kalangan tertentu seperti sahabat,keluarga dll.contoh: Salim
Group, Bakrie Group, Sinar Mas Group, Lippo Group

c) PT Kosong

PT kosong merupakan sebuah perseroan terbatas dimanatelah mengantongi izin usaha


maupun izin yang lain ,tetapi belum melaksanakan kegiatan untuk keberlangsungan sebuah
perusahaan.

4
Munir fuadi.(2003).Perseroan Terbatas Paradigma Baru.Bandung,Citra Aditya Bakti.hal 14

13
Contoh: Adam Air, Semen Kupang, ataupun Asian Biscuit.

d) PT Domestik

PT Domestik merupakan sebuah jenis Perseroan Terbatas yang berdiri dan menjalankan
kegiatan operasional perusahaan hanya di dalam negeri dan harus mengikuti seluruh aturan-
aturan yang berlaku di dalam negeri(wilayah negara RI).

e) PT Perseorangan

PT perseorangan Merupakan PT yang seluruh sahamnya hanya dipegang dan dimiliki


oleh satu orang saja. Selain itu orang Memiliki seluruh saham tersebut juga akan berperan
langsung sebagai direktur perusahaan. Jadi, orang tersebut memiliki kekuasaan tunggal,
dimana dia akan menguasai seluruh wewenang direktur dan RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham).5

f) PT Asing

PT Asing merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia


yang didalamnya dan juga penyertaan atau modal asing baik menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

B. Tinjauan umum Implementasi Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)


Dalam Perseroan Terbatas.

1. Definisi Good Corporate Governance (GCG) Dalam Perseroan Terbatas

Di dalam pelaksaan sebuah perseroan terbatas atau perusahaan,terdapat sebuah konsep atau
prinsip yang semakin populer dikarenakan perkembangan prinsip ini dalam perseroan terbatas,
5
https://malut.kemenkumham.go.id/layanan-publik/pelayanan-hukum-umum/pelayanan-ahu/perseroan-perorangan#:~:text=Perseroan
%20perorangan%20adalah%20suatu%20badan,Tahun%202020%20tentang%20Cipta%20Kerja.

14
yaitu good coorporate governance. Secara umum Good Coorporate Governance (GCG)
merupakan prinsip-prinsip yang diterapkan oleh perusahaan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan, meningkatkan kinerja dan kontribusi perusahaan, serta menjaga keberlanjutan
perusahaan secara jangka panjang.6 Good coorporate governance tidak memiliki definisi
tunggal ,oleh karena itu terdapat pendapat para ahli sebagai berikut:
Menurut Noensi, “Good Corporate Governance adalah menjalankan dan mengembangkan
perusahaan dengan bersih, patuh terhadap hukum yang berlaku dan peduli terhadap lingkungan
yang dilandasi nilai-nilai sosial budaya yang tinggi.” 7
Menurut Cadbury Committee (1992) pengertian GCG adalah sebuah sistem yang menjadi
pengatur hubungan antara pihak yang memiliki hak dan kewajiban atas perusahaan dan
perusahaan itu sendiri.
Menurut Agoes (2011) mendefinisikan pengertian tata kelola perusahaan sebagai sistem tata
kelola yang bersifat transparan dan mengatur peran direksi, pemegang saham, dan jenis
stakeholders lainnya. Proses tersebut dilakukan atas tindakan pencapaian tujuan perusahaan.8
Menurut World Bank (Bank Dunia) GCG yaitu suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan
pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.9

2. Prinsip-Prinsip Good Coorporate Governance(GCG)

Sebagai sebuah konsep dan prinsip Good coorporate governance harus menentukan dasar
yang menjadi sebuah landasan dalam menjelaskan atau menjabarkan komsep good coorporate
governance itu sendiri.Landasan atau prinsip bertujuan untuk menjadi tolak ukur pada langkah-
langkah yang hendak dilakukan dalam mewujudkan good coorporate governance.Secara umum
terdapat 5 prinsip good coorporate governance yaitu:

6
https://bankmandiri.co.id/web/gcg#:~:text=Good%20Corporate%20Governance%20merupakan%20prinsip,keberlanjutan%20perusahaan
%20secara%20jangka%20panjang

7
Adrian Sutedi, Good Corporate Governance,…hlm. 1
8
https://info.populix.co/articles/good-corporate-governance/

9
Eddi Wibowo,Eddi.dkk, Memahami Good Corporate Goverment Governance & Good Corporate Governance, (Jakarta: YPAPI,2004), Hlm.86

15
a) Transparency (keterbukaan informasi)
Yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai
perusahaan.10 Transparansi juga mengungkapkan masalah yang disyaratkan oleh
peraturan perundang-undangan.selain itu pada prinsip transparancy mengemukakan
informasi juga tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia suatu
perseroan terbatas.

b) Accountability (akuntabilitas)
Yaitu berkaitan dengan pertanggungjawaban Dewan Komisaris atau Direksi
atas keputusan dan hasil yang dicapai sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan
dalam pelaksanaan tanggungjawab mengelola perusahaan.11 Jadi pada prinsip ini yang
dimaksud meminta sebuah kejelasan dalam pelaksanaan dan juga pertanggung
jawaban sehingga pengelolaan sebuah perseroan terbatas terlaksana secara efektif.

c) Responsibility (pertanggungjawaban)
Yaitu menerapkan prinsip pertanggungjawaban dengan bertanggung jawab
terhadap masyarakat dan lingkungan terkait, mematuhi peraturan yang berlaku, serta
menghindari segala transaksi yang dapat merugikan pihak ketiga maupun pihak lain
di luar ketentuan yang telah disepakati.12 Oleh karena itu pada prinsip ini menekankan
bahwa Setiap individu dalam perusahaan harus bertanggung jawaab atas segala
tindakannya, terutama dengan tanggung jawab yang dijalankan.

d) Independency (kemandirian)

10
Thomas S. Kaihatu.Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia.Universitas Kristen Petra Surabaya
11
https://nusindo.co.id/prinsip-gcg/#:~:text=Accountability%20(Akuntabilitas),dalam%20pelaksanaan%20tanggungjawab%20mengelola
%20perusahaan.
12
https://www.airnavindonesia.co.id/gcg#:~:text=Pertanggungjawaban%20(responsibility)%2C%20yaitu%20menerapkan,luar%20ketentuan
%20yang%20telah%20disepakati.

16
Independency atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.13 Pada intinya prinsip ini bertujuan agar
membuat suatu keputusan secara objektif yang dimana menghindari konflik
kepentingan dan juga prinsip ini bertujuan guna mencegah adanya pihak dominan
dibanding pihak lain.

e) Fairness (kesetaraan dan kewajaran)


yaitu menerapkan prinsip kesetaraan dengan memperhatikan hak setiap Pemangku
Kepentingan secara adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14
Pada prisip fairness ini diperlukan untuk menjaga stabilitas perusahaan dengan
menjaga kesetaraan bagi setiap anggota, pemangku kepentingan
dan stakeholders lainnya dalam suatu perusahaan dengan porsinya masing-
masing.intinya pada prinsip ini setiap bagian Perseroan terbatas memiliki kesempatan
yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.

3. Dasar Hukum Good Coorporate Governance Dalam Perseroan Terbatas

Terkait dengan dasar hukum yang ada pada good coorporate governance , secara nyata atau
eksplisit tidak diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT).Akan tetapi prinsip-
prinsip GCG secara umum difasilitasi oleh UUPT.
Secara tegas Undang-Undang Perseroan Terbatas tidak membahas mengenai Good Corporate
Governance (GCG), tetapi prinsip-prinsip GCG diakomodasi secara umum oleh UU
PT.Namun ,Pada Perseroan terbatas terbuka dan Perseroan terbatas yang bergerak di bidang jasa
keuangan,wujud penerapan GCG terlihat lebih jelas di dalam peraturan-peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dikarenakan sifat dari PT tersebut memiliki dampak secara spesifik terhadap
ekonomi Indonesia.

13
http://eprints.polsri.ac.id
14
https://www.airnavindonesia.co.id/gcg#:~:text=Pertanggungjawaban%20(responsibility)%2C%20yaitu%20menerapkan,luar%20ketentuan
%20yang%20telah%20disepakati

17
Tata kelola perusahaan atau yang lebih populer dikenal dengan istilah Corporate Governance
didefinisikan secara umum oleh International Finance Corporation (“IFC”) sebagai “the structures
and processes for the direction and control of companies.Berdasarkan pengertian tersebut, pada
intinya tata kelola perusahaan membahas mengenai bagaimana cara suatu perusahaan diarahkan
dan dikelola agar seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) diakomodasi secara
baik.Maka dari itu, perusahaan harus dikelola dengan seimbang dan baik, sehingga timbul istilah
Good Corporate Governance (“GCG”).
Di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT”)
tidak ditemukan pengertian GCG, tetapi banyak diatur di dalam peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) karena OJK melakukan fungsi pengawasan
terhadap perusahaan terbuka dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan yang
memerlukan tingkat kepatuhan terhadap hukum yang tinggi.
Salah satu peraturan yang baru adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
73/POJK.05/2016 Tahun 2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan
Perasuransian (“POJK 73/2016”). Dalam Pasal 1 angka 25 POJK 73/2016 diberikan pengertian
GCG bagi perusahaan perasuransian sebagai berikut:
“Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian yang selanjutnya disebut
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan
organ Perusahaan Perasuransian untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan
mengoptimalkan nilai Perusahaan Perasuransian bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya
pemegang polis, tertanggung, peserta, dan/atau pihak yang berhak memperoleh manfaat secara
akuntabel dan berlandaskan peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika.”15

15
https://www.hukumonline.com/klinik/a/penerapan-igood-corporate-governance-i-sebagai-budaya-perusahaan-cl6890/

18
BAB III
Tinjauan Yuridis Pengaruh Prinsip Transparancy Dalam Good Coorporate
Governance Terhadap Suatu Perseroan Terbatas

A. Prinsip Transparancy Dalam Perseroan Terbatas

Secara literal, transparansi berarti keadaan nyata. Pasal 3 Kepmen no 117/2002 menyatakan


mengenai transparansi yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan
dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi mengenai perseroan. 16Prinsip transparansi ini
dilakukan perusahaan dengan mempermudah stakeholders untuk mengakses informasi apapun
yang mereka butuhkan. Selain itu tujuan dari prinsip transparansi ini agar dapat menghindarkan
suatu perseroan terbatas (PT) dari kerugian besar dikarenakan tertutupnya informasi sebagai
akibat yang dimana tidak dapat diprediksi sebelumnya. Dengan adanya transparansi maka
pemegang saham dalam hal ini sebagai pemilik dapat mendeteksi penyebab kerugian tersebut
ataupun memperkirakan risiko yang mungkin terjadi sebelumnya.

Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance terdapat pedoman pokok dalam pelaksanaan dari prinsip-
prinsip good corporate governance salah satunya transparansi ,yaitu:
a) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan
dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan
haknya.
b) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran
usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus,
pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem
16
siti nurhasanah.(2010).prinsip-prinsip good coorporate governance (gcg)dalam persero.fiat justisia jurnal ilmu hukum

19
manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan
GCG serta tingkat kepatuhannya,dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi
perusahaan.
c) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk
memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
d) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan.17

B. Analisis Yuridis Pengaruh Prinsip Transparancy dalam Perseroan Terbatas

Transparansi memiliki pengaruh dalam perseroan terbatas,memang tidak diatur secara jelas
penerapan prinsip transparansi yang ada pada GCG didalam Umdang-undang.Ada beberapa pasal
yang menerangkan nya.
Pasal 66 Ayat 1 UUPT “Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah
ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku Perseroan berakhir.” Maksud dari pasal ini adalah mengenai kewajiban direksi untuk
18

membuat laporan tahunan yang memuat laporan keuangan, kegiatan perseroan, tanggung jawab
lingkungan, rincian masalah yang ada selama tahun buku, tugas pengawasan yang dilakukan
Dewan Komisaris, gaji dan tunjangan anggota direksi dan dewan komisaris, neraca rugi laba dari
tahun buku yang bersangkutan. Dari sisi hukum pengaruh prinsip transparancy terdapat pada
pasal ini dengan adanya membuat atau menyampailan laporan tahunan terkait semua kegiatam
atau hal yang terjadi dalam perseroan terbatas (PT).Dan Laporan tahunan ini merupakan salah
satu bagian dari penerapan prinsip transparancy yang dimana tentang keterbukaan dalam
menyampai informasi relevan atas suatu hal.
Pasal 100 UUPT pasal ini berisikan tentang kewajiban direksi untuk membuat daftar
pemegang saham, daftar khusus, risalah RUPS, dan risalah rapat direksi. Dari sisi hukum pada
pasal ini pengaruh penerapan prinsip transparancy itu ada dikarenakan, adanya kewajiban
17
repository university of riau

18
Pasal 66 Ayat 1 UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

20
membuat daftar pemegang saham atau daftar khusus dengan ada keterbukaan (transparansi) ini
bisa diketahui siapa saja pemegang saham yang ada pada PT tersebut.selain itu juga dimuatnya
risalah rapat baik RUPS maupun rapat direksi , jadi dengan adanya risalah ini dapat diketahui
dan terbukanya informasi mengenai hal atau tindakan apa saja yang terjadi juga yang akan
dilakukan.
Pasal 101 ayat (1) UUPT”Anggota Direksi wajib melaporkan kepada Perseroan mengenai
saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perseroan
dan Perseroan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar.” 19Maksud dari pasal ini kewajiban
untuk melaporkan mengenai saham yang dimiliki setiap anggota direksi.Dari sisi hukum
terdapatnya prinsip transparansi pada pasal ini karena terbukanya informasi mengenai jumlah
saham yang dimiliki . keterbukaan ini merupakan salah satu maksud dari prinsip transparansi
yang pada pasal ini berguna untuk mengetahui berapa bagian yang akan diterima dari saham
yang dimiliki oleh direksi.
Pasal 102 UUPT Pasal ini memuat hal mengenai kewajiban direksi untuk meminta
persetujuan RUPS jika hendak melakukan atau mengalihkan harta kekayaan perseroan atau
menjadikan jaminan hutang kekayaan perseroan.Dari sisi hukum penerapan prinsip tranparansi
ada pada pasal ini dikarenakan mengungkapkan sebuah informasi (meminta persetujuan RUPS
mengalihkan harta kekayaan perseroan terbatas atau menjadikan hutang perseroan.prinsip
transparansi yang ada pada pasal ini bertujuan mencegah tidak terjadinya kesalahpahaman atau
penyelewengan harta perseroan terbatas(PT) juga tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi
informasi rahasia suatu perseroan terbatas.

C. Analisis Yuridis Prinsip Transparansi Dalam PT.Socfindo


Dalam pemberian gaji karyawan sebelum adanya transfer melalui rekening bank ( atm)
atau melalui m-banking PT Socfindo memberikan gaji karyawan secara langsung melalui kepala
staff di pabrik.pemberian gaji secara langsung ini dilihat dari data berapa masing-masing
karyawan terima, bila dalam pemberian gaji ini terdapat kelebihan uang sisa dari gaji karyawan
tersebut (contoh:sisa 100 ribu/200ribu) langsung dicatat dalam laporan keuangan lalu akan
diserahkan ke pada pusat.Pencatatan sisa atau kelebihan uang ini dalam laporan keuangan
termasuk dalam penerapan prinsip transparancy dalam good coorporate governance.Dari sisi
19
Pasal 101 ayat (1) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

21
hukum prinsip tranparancy yang ada dalam pemberian gaji karyawan Pt.socfindo berkaitan
dengan pasal 66 ayat 1 UUPT yang dimana menjelaskan kewajiban untuk menyampaikan
laporan tahunan termasuk salah satunya laporan keuangan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam konteks good coorporate governance(GCG) pada intinya merupakan sebuah


konsep yang terdiri dari beberapa prinsip yang digunakan dalan perseroan terbatas untuk
memaksimal kan kinerja perseroan terbatas dan menjaga keberlangsungan operasional
perseroan terbatas tersebut.

2. Prinsip tranparancy dalam good coorporate governance(GCG) dalam perseroan memiliki


keterkaitan hukum dalam penerapannya.Dikarenakan hal ini diatur dalam pasal-pasal
yang ada dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan
terbatas,walaupun tidak secara langsung dinyatakan dalam pasal yang ada pada UUPT.

3. Pada PT.Socfindo terdapat penerapan prinsip transparancy yang dilakukan yaitu dalam
pasal 66 ayat 1 UUPT perihal pemberian gaji secara langsung yang jika terdapat
kelebihan langsung dicatatkan kedalam laporan keuangan.

B. Saran

1. Sebaiknya prinsip transparancy dimuat secara jelas aturannya dalam UUPT, karena
transparancy ini sangat berguna bagi keberlangsungan suatu perseroan terbatas(PT).
2. Penerapan prinsip transparancy dalam perseroan terbatas harus dijalankan sebaik
mungkin sesuai dengan apa yang diatur baik dalam Undang-undang maupun dalam
peraturan yang lain.
3. Sosialisi terkait transparancy pada PT.Socfindo harus dilakukan agar semua staff
ataupun karyawan sadar akan prinsip tersebut dan baik dalam pelaksanaan lebih baik lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Gede Atmadja, Putu Budiartha.(2018).TEORI-TEORI HUKUM.Bali.Setara Press.


Kanwil Sulsel.(2022).AHU Perseroan Terbatas. Diakses pada
https://sulsel.kemenkumham.go.id/layanan-publik/pelayanan-hukum-umum/
layanan-administrasi-hukum-umum/ahu-perseroan-terbatas
Dzawi Kafa Nilla.(2021).Das Sollen vs Das Sein.Diakses pada
https://heylawedu.id/blog/das-sollen-vs-das-sein-sudah-tahu-belum
Novieka Kuswandi , Ratih Indriyani.(2014). PENERAPAN PRINSIP - PRINSIP GOOD
CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT X.
Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra.
Iva Yulia Munawarah.(2016). ANALISIS YURIDIS TERHADAP IMPLEMENTASI
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN
PERSEROAN TERBATAS PADA PT BUKIT INTAN INDOPERKASA
BALIKPAPAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007
TENTANG PERSEROAN TERBATAS. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
Rizkia Putri Amelia.(2023). ANALISIS YURIDIS PENERAPAN PRINSIP GOOD
CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA PERUM BULOG DIVISI
REGIONAL LAMPUNG(Skripsi).Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Anggar Dian Tifanny.(2021). EFEKTIVITAS PENERAPAN PRINSIP GOOD
CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DALAM MENDUKUNG PROGRAM
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN DI
INDONESIA DITINJAU DARIUNDANG - UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007
TENTANG PERSEROAN TERBATAS (Studi Kasus di PT Timah Tbk.).Fakultas
Hukum Universitas Bangka Belitung.
Wisna Rihadiani Puspita.(2008).PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE
GOVERNANCE DALAM MENYELESAIKAN TRANSAKSI YANG
MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST)
ANTARA DIREKSI DENGAN PEMEGANG SAHAM PADA PT. PAKUWON JATI
TBK.Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

Hans Kelsen.Teori Hukum Murni.Diakses dari https://simpus.mkri.id/opac/detail-opac?


id=5231
Yk Putra(2022).Pengertian Yuridis.Universitas Nasional Turyono.(2015).Pengelolaan
Usaha Pertambangan.Fakultas Hukum UMP
Sovia Hasanah ,S.H.(2019). Yang Dimaksud dengan Perseroan Terbuka dan Ciri-
Cirinya.Hukum Online.com
Annisa Noor El Izzah.(2022). Mengenal Apa Itu PT Terbuka Serta Keuntungan
Didapatkan.Justika by hukum online.

23
LegalMax.(2020). Pengertian PT atau Perseroan Terbatas dan Ciri-Cirinya
LegalMax.com
Eddi Wibowo,Eddi.dkk.(2004).Memahami Good Corporate Goverment Governance &
Good Corporate Governance.Jakarta: YPAPI
Habib Hidayat.(2023). Prinsip GCG: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penerapannya di
Indonesia.Myrobin.id.
Muhammad Frayogi.(2017).penerapan prinsip good coorporate governance
(GCG).medium.com

UNDANG -UNDANG:
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

24

Anda mungkin juga menyukai