Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

CASE METHOD (Time New Roman 16)

NAMA MATA KULIAH:


NAMA MAHASISWA :
KELAS :
DOSEN PENGAMPU :

(ALL Time New Roman 12 – SPASI 1)

PRODI ________________
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
SEMESTER GENAP 2022 – 2023
(ALL Time New Roman 12 – SPASI 1,5)
1. Materi : PABLO PICASSO
Pablo Ruiz Picasso (25 Oktober 1881 – 8 April 1973) adalah seorang seniman yang terkenal
dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Dia merupakan
jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata
panggung. Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881 dengan nama lengkap Pablo (atau El
Pablito) Diego José Santiago Francisco de Paula Juan Nepomuceno Crispín Crispiniano de los
Remedios Cipriano de la Santísima Trinidad Ruiz Blasco y Picasso López. Ayahnya bernama
Josse Ruiz Blasco, seorang profesor seni dan ibunya bernama Maria Picasso Lopez.

Pendidikan
Picasso memiliki sifat yang selalu ingin belajar. Perbedaan kota atau negara bukan suatu
halangan untuk memperoleh beragam ilmu. Di usia 14 tahun, ia lulus ujian masuk School of Fine
Arts di Barcelona dan dua tahun pindah ke Madrid untuk belajar di Royal Academy. Tak lama
kemudian dia kembali lagi ke Barcelona dan bergabung di Els Quatre Gats, tempat para penyair,
artis dan kritikus untuk tukar menukar ide yang didapat dari luar Spanyol. Pada usia 23 tahun,
Picasso pindah ke Paris, kota pusat seni dunia pada masa itu.

Karya-karya

Demoiselles d'Avignon
Banyak seniman-seniman masyhur ditandai oleh satu macam gaya dasar. Tidaklah demikian
Picasso. Dia menampilkan ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan. Kritikus-kritikus
seni memberi julukan seperti "periode biru", "periode merah muda", "periode neo-klasik", dan
sebagainya. Dia merupakan salah satu dari cikal bakal "Kubisme," Dia kadang ikut serta, kadang
menentang perkembangan-perkembangan baru dalam dunia lukis-melukis modern. Mungkin tak
ada pelukis dalam sejarah yang sanggup melakukan karya dengan kualitas begitu tinggi dengan
lewat begitu banyak gaya dan cara.

Picasso menghasilkan 20.000 karya dalam hidupnya. Yang menarik, Picasso sering berganti gaya
lukisan. Ini bisa terjadi karena Picasso memiliki banyak teman. Seperti dari gaya lukisan biru dan
merah jambu (karena lukisan didominasi warna biru dan merah jambu) berubah drastis ke gaya
kubisme, akibat pengaruh pertemanannya dengan Georges Braque.
Gaya kubisme inilah yang mengejutkan dunia seni, karena mengubah persepsi orang akan suatu
keindahan seni. Kalau sebelumnya lukisan wanita mudah dikenali wajah modelnya, oleh Picasso
dibuat drastis sehingga bentuk lukisannya sulit dikenali lagi, seperti yang ia tuangkan lewat karya
Demoiselles d'Avignon. Ini bukan berarti Picasso sembarangan saja membuat lukisan. Ia
sebelumnya telah mempelajari karya pematung Iberia dan patung-patung Afrika lainnya (patung
primitif) yang biasanya berbentuk melengkung dan tidak proporsional.

Ketidaksembarangan Picasso juga dibuktikan dengan beberapa eksperimen yang sering


dilakukannya, terutama pada perspektif dan distorsi yang ada pada suatu lukisan. Sehingga gaya
kubisme temuan Picasso ini mengubah wawasan dunia akan penilaian suatu lukisan. lukisan
bukan saja sebagai keindahan seni, tetapi merupakan pula sebagai hasil penelitian dan
eksperimen.

Inspirasi dari Kenyataan Hidup


Picasso adalah seniman yang melankolis, berkepribadian kuat, egois dan hidupnya sangat bebas.
Tak heran, karya karyanya banyak mencerminkan kepribadiannnya itu. kepribadiannya yang kuat,
egois dan bebas, banyak terlihat dari karya seninya yang berkesan kontroversial dan sangat
ekspresif, beda dari yang pernah ada sebelumnya. Di sisi lain, kemelankolisan Picasso terungkap
dari sifatnya yang sangat sensitif serta rinci dalam menilai suatu kenyataan hidup. Ia sanggup
membuat kenyataan hidup itu sebagai sumber inspirasi karyanya. Misalnya. lukisan Mesra Cinta
(periode biru) yang bersuasana muram dan pesimis, mencerminkan masa-masa sulit Picasso di
tengah situasi yang kompetitif. Lukisan Guernica yang menjadi pusat mata di Museum Reina
Sofia (Madrid) adalah goresan tangan dari hasil ingatannya pada tragedi berdarah awal tahun
1930-an di daerah Basque, Guernica terjadi ketika perang sipil dan jatuhnya ratusan bom.
Kemudian burung merpati, simbol perdamaian dunia, ternyata juga merupakan rancangannya.
Picasso menyelesaikan seni grafis itu setelah terisnpirasi oleh burung Melanesia, pemberian
Henri Matisse.

Lebih unik lagi, Picasso juga menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi. Konon, setiap wanita
memberikan inspirasi berbeda baginya. Misalnya dari kekasihnya, Marie-Terese Walter, ia
menghasilkan karya La Reve (mimpi) yang laku terjual 48.402.500 dolar AS. Dari kekasihnya
yang lain, Eva Gouel, terlahir lukisan Femme Assise Dans Un Fauteuil, yang termasuk salah satu
adikarya gaya kubistis. Tak heran jika Picasso sampai dijuluki Don Juan (playboy). Selain
berganti-ganti kekasih, ia juga telah menikah beberapa kali, antara lain dengan Fernande Olivier,
Marchelle Thumbert, Olga Kohklova dan Jaqueline Roque.
2. Penyajian Kasus :
1. Lukisan "The Tragedy" karya Pablo Picasso adalah karya seni visual yang dapat
dianalisis dari perspektif tanda ikonik, indeksikal, dan simbolik. Meskipun analisis
sintaksis secara khusus mungkin tidak relevan dalam konteks seni visual, kita dapat
mengidentifikasi elemen-elemen tertentu yang berkaitan dengan tiga jenis tanda
tersebut. Tanda ikonik dalam lukisan "The Tragedy" dapat ditemukan dalam
representasi visual yang mirip dengan objek-objek dunia nyata. Picasso sering
menggunakan stilisasi dan perubahan proporsi untuk menggambarkan subjeknya.
Dalam karya ini, kita mungkin menemukan penggambaran manusia atau elemen-
elemen teater yang masih memiliki kemiripan visual dengan bentuk manusia atau
objek teater yang dikenal. Tanda indeksikal dapat hadir dalam penggunaan goresan
kuas, garis, atau tekstur yang memberikan petunjuk tentang gerakan atau proses
artistik yang terjadi dalam lukisan. Picasso sering menggunakan goresan kuas yang
kuat dan tegas, yang dapat menunjukkan energi, ekspresi, atau perubahan emosional
dalam lukisannya. Penggunaan goresan ini dapat dianggap sebagai tanda indeksikal
yang mengindikasikan pergerakan atau aksi pelukis. Tanda simbolik mungkin lebih
kompleks dalam lukisan ini dan bergantung pada interpretasi yang lebih luas dari
karya seni tersebut. Picasso sering kali menggunakan simbolsimbol yang memiliki
makna konvensional atau simbolik dalam konteks budaya atau sejarah.

2. Dalam "The Weeping Woman," beberapa penanda yang dapat ditemukan antara lain: • Wajah
Wanita: Wajah wanita yang menangis menjadi penanda utama dalam karya ini. Ekspresi
wajahnya yang penuh dengan kesedihan dan penderitaan mengkomunikasikan emosi yang kuat.
• Air Mata: Air mata yang mengalir dari mata wanita tersebut juga merupakan penanda penting.
Mereka menunjukkan kesedihan dan keputusasaan yang mendalam. 27 • Warna dan Garis:
Picasso menggunakan warna-warna yang gelap dan garis-garis yang tajam untuk menciptakan
perasaan gelap dan tragis. Ini menggambarkan suasana hati yang suram dan perasaan sakit yang
dialami oleh wanita tersebut. Dalam "The Weeping Woman," beberapa petanda yang dapat
diidentifikasi antara lain: • Kesedihan dan Penderitaan: Penanda wajah wanita yang menangis,
air mata, dan ekspresi yang melankolis menggambarkan perasaan kesedihan dan penderitaan
yang mendalam. Karya ini dapat diinterpretasikan sebagai perwujudan emosi dan trauma yang
dialami oleh wanita tersebut. • Perlawanan dan Pemberontakan: Meskipun wanita tersebut
sedang merasa sedih, ada juga kekuatan yang terpancar dari ekspresinya. Petanda ini
mengisyaratkan bahwa wanita tersebut mungkin sedang berjuang atau memerlawan sesuatu
yang menyebabkan penderitaannya. Picasso sering kali menggunakan karya seni sebagai
medium untuk mengekspresikan perlawanan terhadap ketidakadilan atau tragedi.
3. Tugas
Dalam konteks pragmatik, kita dapat mengidentifikasi beberapa aspek yang terkait dengan lukisan
"The Tragedy": Konteks Sosial: Lukisan Picasso seringkali mencerminkan konteks sosial dan sejarah
di mana ia hidup. Analisis pragmatik melibatkan pemahaman tentang bagaimana karya seni
tersebut berinteraksi dengan konteks sosialnya. Misalnya, dalam konteks waktu dan tempat,
bagaimana lukisan ini berkaitan dengan peristiwa atau isu sosial yang relevan pada saat itu?
Apakah ada komentar politik, sosial, atau budaya yang ingin Picasso sampaikan melalui lukisan ini?
Penonton dan Respon: Analisis pragmatik mempertimbangkan bagaimana lukisan berinteraksi
dengan penonton dan mempengaruhi reaksi mereka. Apa yang dapat dipahami oleh penonton dari
lukisan ini? Apakah ada pesan yang ingin disampaikan Picasso melalui komposisi, penggunaan
warna, atau elemen visual lainnya? Bagaimana lukisan ini memicu emosi, pemikiran, atau reaksi
penonton? Intensi Komunikasi: Dalam analisis pragmatik, penting untuk mempertimbangkan niat
Picasso sebagai seniman dalam menciptakan karya ini. Apakah ada pesan tertentu yang ingin dia
sampaikan atau pernyataan artistik yang ingin dia ungkapkan melalui lukisan "The Tragedy"?
Apakah ada konteks khusus atau pengaruh yang mempengaruhi karya ini, seperti pengaruh
gerakan seni atau gaya artistik tertentu? Tafsir dan Makna: Pragmatik juga melibatkan
pemahaman tentang variasi tafsir dan makna yang dapat ditemukan dalam lukisan. Bagaimana
berbagai individu atau kelompok masyarakat mungkin menafsirkan atau memberikan makna pada
lukisan ini? Apakah ada interpretasi yang lebih luas yang terkait dengan konteks budaya atau
sejarah tertentu? Analisis pragmatik pada lukisan "The Tragedy" tidak hanya melibatkan
penelusuran makna dalam karya seni, tetapi juga menghubungkannya dengan konteks sosial,
reaksi penonton, dan tujuan komunikatif Picasso. Penting untuk mengingat bahwa interpretasi dan
analisis pragmatik dapat berbeda antara individu, dan pemahaman yang lebih dalam seringkali
memerlukan pengetahuan tentang konteks budaya, seni, dan sejarah.

4. Pemecahan kasus :
a. Sumber data:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pablo_Picasso
https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-zakiah-1/kumpulan-karya-pablo-picasso-
yang-paling-dikagumi
https://www.biografiku.com/biografi-pablo-picasso/

b. Elemen pertunjukan yang dikaji:


karya lukisan
1. The Tragedy
2. The Weeping Woman
c. Laporan: Deskripsikan langkah-langkah kerja
Berikut adalah langkah-langkah kerja yang dilakukan untuk menganalisis karya lukisan "The
Tragedy" dan "The Weeping Woman" karya Pablo Picasso:

Mencari sumber data: Langkah pertama adalah mencari sumber data terpercaya yang
memberikan informasi tentang kehidupan dan karya seni Picasso. Sumber-sumber data yang
digunakan dalam kasus ini adalah artikel di Wikipedia, IDN Times, dan Biografiku.

Analisis tanda ikonik, indeksikal, dan simbolik: Dilakukan analisis terhadap kedua lukisan
tersebut dari perspektif tanda ikonik, indeksikal, dan simbolik. Dalam "The Tragedy," dapat
ditemukan tanda ikonik dalam representasi visual yang mirip dengan objek-objek dunia nyata.
Tanda indeksikal dapat ditemukan dalam goresan kuas, garis, dan tekstur yang memberikan
petunjuk tentang gerakan atau proses artistik. Tanda simbolik lebih kompleks dan tergantung
pada interpretasi yang lebih luas dari karya seni tersebut, di mana Picasso menggunakan
simbol-simbol dengan makna konvensional atau simbolik dalam konteks budaya atau sejarah.

Identifikasi penanda dalam "The Weeping Woman": Lukisan ini memiliki penanda seperti
wajah wanita yang menangis, air mata yang mengalir, warna dan garis yang gelap, dan garis-
garis tajam. Penanda ini menggambarkan perasaan kesedihan, penderitaan, perlawanan, dan
pemberontakan. Melalui karya ini, Picasso mengekspresikan emosi dan trauma yang dialami
oleh wanita tersebut.

Konteks sosial: Dalam analisis pragmatik, dipertimbangkan konteks sosial di mana lukisan
tersebut diciptakan. Dalam kasus ini, penting untuk memahami konteks waktu dan tempat di
mana Picasso hidup dan bagaimana lukisan ini berinteraksi dengan peristiwa atau isu sosial
yang relevan pada saat itu.

Penonton dan respon: Dilakukan pemikiran tentang bagaimana lukisan ini berinteraksi dengan
penonton dan mempengaruhi reaksi mereka. Dalam kasus ini, dipertimbangkan pesan yang
ingin disampaikan Picasso melalui komposisi, penggunaan warna, atau elemen visual lainnya,
serta bagaimana lukisan ini memicu emosi, pemikiran, atau reaksi penonton.
Intensi komunikasi (lanjutan):
Dalam kasus ini, Picasso mungkin memiliki beberapa niat atau pesan yang ingin dia
sampaikan melalui lukisan "The Tragedy" dan "The Weeping Woman". Beberapa
kemungkinan pesan yang dapat diinterpretasikan dari karya-karya ini adalah:
 "The Tragedy":
Picasso mungkin ingin menyampaikan pesan tentang kehancuran, penderitaan, atau tragedi
yang dialami oleh individu atau masyarakat. Lukisan ini dapat dianggap sebagai kritik
terhadap kekerasan, perang, atau penderitaan manusia secara umum. Melalui komposisi
dramatis, ekspresi wajah yang penuh kesedihan, dan penggunaan warna yang gelap, Picasso
menciptakan suasana yang memicu empati dan kesedihan dalam penonton.

 "The Weeping Woman":


Dalam karya ini, Picasso menggambarkan wajah wanita yang menangis dengan intensitas yang
kuat. Mungkin pesan yang ingin dia sampaikan adalah tentang ketidakadilan, penderitaan, atau
penindasan yang dialami oleh perempuan dalam masyarakat. Lukisan ini dapat
diinterpretasikan sebagai ekspresi solidaritas Picasso terhadap kaum perempuan yang
merasakan kesedihan dan ketidakbahagiaan. Dengan menyoroti emosi wanita yang menangis,
Picasso mungkin ingin memicu kesadaran dan perhatian terhadap isu-isu sosial yang terkait
dengan perempuan.

Interpretasi subjektif:
Setiap individu dapat memiliki interpretasi subjektif yang berbeda terhadap karya seni,
termasuk lukisan-lukisan Picasso ini. Tafsiran subjektif dapat dipengaruhi oleh latar belakang
budaya, pengalaman pribadi, dan persepsi individu terhadap seni. Oleh karena itu, penting
untuk mengakui bahwa penafsiran seseorang terhadap karya seni mungkin berbeda dari orang
lain.

Konteks sejarah:
Dalam menganalisis karya seni, penting untuk mempertimbangkan konteks sejarah di mana
seniman tersebut beroperasi. Picasso hidup pada abad ke-20 dan melalui karyanya, dia terlibat
dalam berbagai gerakan seni dan perubahan sosial yang signifikan. Konteks sosial dan politik,
seperti Perang Dunia dan perubahan budaya pada masa itu, dapat mempengaruhi makna dan
interpretasi karya seni Picasso.

Referensi budaya:
Karya seni Picasso telah menjadi referensi budaya yang penting. Pengaruhnya yang luas dan
signifikan dalam dunia seni membuat karya-karyanya sering dibahas, dipelajari, dan dipajang
dalam berbagai konteks, seperti museum dan galeri seni. Pengaruh Picasso juga dapat
ditemukan dalam budaya populer, mode, dan desain.

d. Validasi (Pembahasan): Mahasiswa melakukan validasi secara mandiri


terhadap ide/gagasan berdasarkan data yang dipilih setelah dilakukan kajian.
Validasi laporan:

1. "The Weeping Woman":

Wajah wanita yang menangis: Tanda ini adalah elemen utama dalam lukisan ini. Wajah wanita
yang menangis menggambarkan emosi kesedihan, penderitaan, atau trauma.
Air mata: Air mata yang mengalir dari mata wanita adalah tanda yang menguatkan ekspresi
emosi dan kesedihan yang ditampilkan dalam lukisan.
Garis-garis tajam: Garis-garis tajam dan berkontur kuat digunakan untuk menggambarkan
wajah wanita dengan intensitas yang kuat, memperkuat ekspresi dan dramatisasi emosi yang
ditampilkan.
Warna gelap: Warna-warna gelap, seperti hitam dan abu-abu, digunakan dalam latar belakang
dan elemen lainnya untuk menciptakan suasana yang tegang dan suram.
"The Tragedy":

Ekspresi wajah: Dalam lukisan ini, ekspresi wajah individu mungkin menggambarkan
kesedihan, penderitaan, atau kehancuran yang terkait dengan tragedi yang dialami.
Objek-objek dunia nyata: Picasso mungkin menggunakan objek-objek yang dikenali secara
visual, seperti bentuk manusia atau objek-objek yang dapat dikaitkan dengan situasi atau
peristiwa tragis, untuk mengkomunikasikan pesan dalam lukisan ini.
Goresan kuas dan tekstur: Goresan kuas dan tekstur yang terlihat dalam lukisan dapat
memberikan petunjuk tentang gerakan atau proses artistik yang dilakukan oleh Picasso untuk
menciptakan karya tersebut.
Penggunaan warna yang gelap: Penggunaan warna gelap, seperti hitam, biru tua, atau merah
gelap, mungkin digunakan untuk menciptakan suasana yang suram dan melambangkan
kehancuran atau tragedi.
 . Analisis tanda ikonik
Analisis tanda ikonik melibatkan identifikasi dan pemahaman terhadap tanda-tanda yang
memiliki kesamaan visual dengan objek-objek dunia nyata. Dalam konteks karya seni "The
Weeping Woman" dan "The Tragedy" oleh Pablo Picasso, berikut adalah beberapa contoh
analisis tanda ikonik:

"The Weeping Woman":

Wajah wanita yang menangis: Wajah wanita dalam lukisan ini memiliki ikonik yang mirip
dengan wajah manusia dalam kehidupan nyata. Ekspresi wajah yang menangis
menggambarkan emosi kesedihan dan penderitaan.
Air mata: Air mata yang mengalir dari mata wanita adalah tanda ikonik yang secara umum
dikaitkan dengan kesedihan atau emosi yang kuat.
Bentuk wajah: Meskipun Picasso menggunakan bentuk-bentuk yang lebih eksperimental dan
kubis dalam karyanya, namun masih ada elemen ikonik dari bentuk wajah manusia yang dapat
dikenali.
"The Tragedy":

Representasi visual objek-objek: Dalam lukisan ini, Picasso mungkin menggunakan objek-
objek dunia nyata atau figur manusia dalam representasi yang lebih ikonik. Tanda-tanda ikonik
seperti manusia, bangunan, atau objek-objek yang dapat dikaitkan dengan situasi tragedi
mungkin terlihat dalam komposisi lukisan ini.
Ekspresi wajah: Jika ada wajah yang digambarkan dalam lukisan "The Tragedy," ekspresi
wajah tersebut mungkin memiliki ikonik yang menggambarkan penderitaan, kehancuran, atau
emosi yang terkait dengan tragedi.
Analisis tanda ikonik membantu kita mengenali elemen-elemen dalam karya seni yang
memiliki kemiripan dengan objek-objek yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Ini
memungkinkan kita untuk menghubungkan makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman melalui penggunaan tanda-tanda ikonik tersebut.
Analisis tanda indeksikal:

ChatGPT
Analisis tanda indeksikal melibatkan pengamatan dan interpretasi terhadap tanda-tanda yang
memberikan petunjuk atau jejak mengenai suatu proses atau hubungan kausal dalam karya
seni. Dalam konteks karya seni "The Weeping Woman" dan "The Tragedy" oleh Pablo
Picasso, berikut adalah beberapa contoh analisis tanda indeksikal:

"The Weeping Woman":

Goresan kuas dan tekstur: Goresan kuas, garis-garis, dan tekstur dalam lukisan ini dapat
memberikan petunjuk tentang gerakan atau proses artistik yang terjadi. Misalnya, garis-garis
yang tajam atau goresan yang kasar dapat menggambarkan keadaan emosional atau
ketegangan dalam ekspresi wanita tersebut.
Aliran air mata: Aliran air mata dari mata wanita merupakan tanda indeksikal yang
mengindikasikan bahwa dia sedang menangis atau merasakan emosi yang kuat. Hal ini
menunjukkan hubungan kausal antara ekspresi wajah dan air mata yang muncul.
"The Tragedy":

Goresan kuas yang ekspresif: Goresan kuas yang digunakan oleh Picasso dalam lukisan ini
dapat memberikan petunjuk tentang gerakan atau proses artistik yang terjadi. Misalnya,
goresan kuas yang kuat, gelap, atau berantakan dapat mencerminkan suasana kehancuran atau
tragedi yang diungkapkan dalam karya tersebut.
Garis-garis yang melengkung: Picasso mungkin menggunakan garis-garis yang melengkung
untuk menunjukkan gerakan atau ekspresi emosi yang intens. Garis-garis ini dapat
memberikan petunjuk indeksikal tentang dinamika atau ketegangan yang terlibat dalam tragedi
yang digambarkan.
Analisis tanda indeksikal membantu kita melihat bagaimana seniman menggunakan tanda-
tanda yang mengacu pada proses atau hubungan kausal untuk mengungkapkan pesan atau
emosi dalam karya seni. Tanda-tanda ini memberikan petunjuk tentang bagaimana seniman
menciptakan efek artistik atau menyampaikan pengalaman melalui teknik visual yang mereka
gunakan.
Analisis tanda simbolik

Analisis tanda simbolik melibatkan pengamatan dan interpretasi terhadap tanda-tanda yang
memiliki makna konvensional atau simbolik dalam konteks budaya atau sejarah. Dalam
konteks karya seni "The Weeping Woman" dan "The Tragedy" oleh Pablo Picasso, berikut
adalah beberapa contoh analisis tanda simbolik:

"The Weeping Woman":


1. Wajah wanita yang menangis: Wajah wanita yang menangis dalam lukisan ini dapat
memiliki makna simbolik yang melambangkan kesedihan, penderitaan, atau keputusasaan.
Wanita ini mungkin mewakili perempuan secara umum dan merupakan simbol dari
pengalaman emosional yang mendalam.
2. Warna dan garis yang gelap: Penggunaan warna dan garis yang gelap dapat memiliki makna
simbolik yang menggambarkan suasana kelam, keputusasaan, atau tragedi. Warna gelap dan
garis-garis tajam dapat memperkuat ekspresi emosional yang kuat dan memberikan efek
dramatis.

"The Tragedy":
1. Kehancuran dan perang: Lukisan ini dapat dianggap sebagai simbolisasi kehancuran,
penderitaan, atau tragedi yang dialami oleh individu atau masyarakat akibat perang atau
kekerasan. Ekspresi dramatis dan komposisi yang menggambarkan kekacauan dapat
memperkuat makna simbolik ini.
2. Penggunaan warna yang gelap: Penggunaan warna yang gelap dalam lukisan ini dapat
melambangkan suasana yang suram, keputusasaan, atau ketidakbahagiaan yang terkait dengan
tragedi. Warna gelap dapat menggambarkan suasana yang penuh dengan emosi negatif dan
memperkuat kesan simbolik yang diinginkan oleh seniman.
Analisis tanda simbolik membantu kita memahami makna yang lebih luas yang dapat
diinterpretasikan dari karya seni tersebut. Tanda-tanda simbolik ini dapat memiliki pengertian
yang bervariasi tergantung pada latar belakang budaya, sejarah, dan pengalaman individu yang
melihat karya seni tersebut. Interpretasi simbolik ini memungkinkan kita untuk memahami
pesan atau tema yang ingin disampaikan oleh seniman melalui simbol-simbol yang mereka
gunakan dalam karya seni mereka.
Interpretasi makna
Interpretasi makna dalam karya seni merupakan upaya untuk memahami pesan yang ingin
disampaikan oleh seniman melalui karya tersebut. Interpretasi ini dapat bervariasi tergantung
pada latar belakang budaya, pengalaman pribadi, dan persepsi individu terhadap seni. Dalam
konteks karya "The Weeping Woman" dan "The Tragedy" oleh Pablo Picasso, berikut adalah
beberapa interpretasi makna yang mungkin:

1. "The Weeping Woman":


- Ketidakadilan dan penderitaan perempuan: Lukisan ini dapat diinterpretasikan sebagai
ekspresi solidaritas Picasso terhadap kaum perempuan yang merasakan kesedihan dan
ketidakbahagiaan. Wajah wanita yang menangis mencerminkan penderitaan yang dialami oleh
perempuan dalam masyarakat dan mungkin menjadi panggilan untuk menyuarakan
ketidakadilan yang mereka alami.
- Ekspresi emosi dan trauma: Melalui lukisan ini, Picasso mungkin ingin mengekspresikan
emosi yang mendalam, seperti kesedihan, keputusasaan, atau trauma. Wajah yang menangis
dan garis-garis tajam menggambarkan intensitas emosi yang kuat dan memberikan penekanan
pada pengalaman emosional yang terkait dengan penderitaan.

2. "The Tragedy":
- Kritik terhadap kekerasan dan tragedi manusia: Lukisan ini mungkin memiliki pesan kritis
terhadap kekerasan, perang, atau penderitaan manusia secara umum. Penggambaran
kehancuran dan perasaan keputusasaan dapat diinterpretasikan sebagai peringatan akan
konsekuensi destruktif dari tindakan manusia dan panggilan untuk menghindari tragedi serupa
di masa depan.
- Pemahaman empati dan kesedihan: Komposisi dramatis dan ekspresi wajah yang penuh
kesedihan dalam lukisan ini dapat memicu empati dalam penonton. Picasso mungkin ingin
menarik perhatian penonton terhadap penderitaan dan tragedi yang dialami oleh individu atau
masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa interpretasi makna karya seni bersifat subjektif dan dapat berbeda
antara individu yang berbeda. Tafsiran ini dipengaruhi oleh latar belakang, pengetahuan, dan
pengalaman masing-masing individu. Oleh karena itu, penting untuk menghargai beragam
perspektif dan pendekatan dalam menginterpretasikan makna dalam karya seni.
Konteks sejarah memiliki peran penting dalam menganalisis dan menginterpretasikan karya
seni. Dalam konteks karya "The Weeping Woman" dan "The Tragedy" karya Pablo Picasso,
beberapa faktor konteks sejarah yang relevan dapat menjadi pertimbangan:

1. Abad ke-20: Picasso hidup dan berkarya pada abad ke-20, yang merupakan periode yang
ditandai oleh perubahan sosial, politik, dan budaya yang signifikan. Perang Dunia I dan II,
Revolusi Industri, perkembangan teknologi, serta perubahan dalam pandangan sosial dan
politik merupakan faktor-faktor yang memengaruhi konteks sejarah karya Picasso.

2. Perang Dunia dan konflik sosial: Picasso mengalami langsung dampak perang dan konflik
sosial yang terjadi selama hidupnya. Perang Sipil Spanyol dan Perang Dunia II adalah
peristiwa yang sangat mempengaruhi karyanya. Konteks sejarah ini dapat memberikan
wawasan tentang kritik Picasso terhadap kekerasan, tragedi manusia, dan ketidakadilan yang
dialami oleh individu dan masyarakat.

3. Gerakan seni modern: Picasso adalah salah satu tokoh utama dalam gerakan seni modern,
seperti Kubisme dan Surealisme. Gerakan-gerakan ini mencerminkan pergeseran paradigma
dalam seni dan pemikiran artistik pada masa itu. Konteks sejarah ini mempengaruhi
pendekatan seni dan teknik yang digunakan oleh Picasso dalam karyanya.

4. Perubahan budaya: Masa itu juga ditandai oleh perubahan budaya yang signifikan, termasuk
perubahan dalam pandangan terhadap peran perempuan dalam masyarakat, kebebasan
berekspresi, dan pergeseran nilai-nilai tradisional. Karya-karya Picasso dapat dipahami dalam
konteks perubahan budaya ini dan dapat merefleksikan isu-isu sosial yang terjadi pada saat itu.

Dengan mempertimbangkan konteks sejarah ini, dapat membantu dalam memahami inspirasi,
maksud, dan pesan yang ingin disampaikan oleh Picasso melalui karyanya. Konteks sejarah
membantu kita melihat karya seni sebagai produk dari masa lalu yang terhubung dengan
peristiwa, ideologi, dan perubahan sosial yang melingkupinya.

d. Perumusan Solusi: Mahasiswa merumuskan solusi untuk mengatasi masalah pada kajian.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, berikut adalah rumusan solusi untuk menganalisis karya
"The Tragedy" dan "The Weeping Woman" karya Picasso:

1. Menggunakan sumber data terpercaya: Mencari referensi dari sumber yang terpercaya
seperti buku, jurnal akademik, atau publikasi seni yang ditulis oleh para ahli dalam bidang
tersebut. Hal ini akan memastikan bahwa informasi yang digunakan untuk analisis
memiliki kualitas dan keandalan yang baik.

2. Konsultasi dengan pakar seni: Berdiskusi dengan pakar seni atau ahli semiotika yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang karya seni Picasso dapat
membantu mengurai dan menganalisis tanda-tanda, simbol-simbol, dan makna yang
terkandung dalam karya-karya tersebut.

3. Melibatkan analisis komparatif: Membandingkan karya Picasso dengan karya seni sejenis
dari periode yang sama atau seniman lain dapat memberikan perspektif yang lebih luas.
Dengan membandingkan gaya, tema, dan pendekatan seni yang digunakan, dapat
ditemukan pola dan perbedaan yang dapat membantu dalam interpretasi dan pemahaman
karya Picasso.

4. Memperhatikan konteks sejarah: Memahami konteks sejarah di mana Picasso hidup dan
berkarya sangat penting. Melihat peristiwa sejarah, gerakan seni, dan perubahan sosial
yang terjadi pada waktu itu dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang pengaruh
dan makna karya seni Picasso.

5. Mempertimbangkan interpretasi subjektif: Mengakui bahwa interpretasi terhadap karya seni


dapat bervariasi antarindividu. Memperbolehkan ruang bagi interpretasi subjektif dapat
memperkaya pemahaman dan memunculkan perspektif yang beragam dalam analisis.

6. Menggali referensi budaya: Menyelidiki bagaimana karya seni Picasso telah mempengaruhi
budaya populer, mode, desain, atau seni kontemporer dapat memberikan pandangan
tambahan dalam memahami pengaruh dan relevansi karya-karyanya dalam konteks budaya
yang lebih luas.

Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, dapat diharapkan bahwa analisis terhadap


karya "The Tragedy" dan "The Weeping Woman" karya Picasso akan menjadi lebih
komprehensif, mendalam, dan kaya akan interpretasi yang memperkaya pemahaman
tentang tanda, simbol, dan makna di dalamnya.

e. Penulisan hasil kerja :


Dalam bentuk deskripsi hasil pengamatan (dapat di bagi dalam beberapa sub topik kajian)
Dalam bentuk Ppt untuk presentasi (sertakan dalam bentuk lampiran)

Anda mungkin juga menyukai