Anda di halaman 1dari 5

TEMPLATE TUGAS MODUL PROFESIONAL

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


LPTK UIN MATARAM TAHUN 2023
Nama :
Mapel/Kelas : Fiqih/01
Modul : 1/2/3/4/5/6
Judul PBL : Pemahaman Masyarakat Tentang Jual Beli Secara Online dan Larangan Riba

WAKTU
NO MENGERJAKAN JENIS TUGAS DESKRIPSI TUGAS
TUGAS
1 HARI KE 3 IDENTIFIKASI MASALAH Modul 1
MODUL 1 1) Bagaimanakah hukum jual beli ➢ Jual beli secara online sudah sering dilakukan masyarakat dan hal ini
online dalam perspektif islam? sangatlah populer sehingga menjadi bisnis besar bagi mayarakat. Tapi
2) Bagaimanakah jual beli online bagaimana ketika dalam jual beli online tidak sesuai dengan apa yang
yang diperbolehkan (halal) diharapkan oleh pembeli.
dalam perspektif islam? Contoh: pembeli sepakat membeli baju berwarna merah, jenis bahan
juga sudah tertera dalam deskripsi baju tersebut tetapi ketika barang
sudah sampai ternyata warna dan bahan baju tidak sesuai dengan apa
yang sudah disepakati.
➢ Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali yang tanpa disadari
telah melakukan riba.
Contoh; meminjam uang dengan bunga 20% dengan batas waktu yang
telah ditentukan, baik berupa pinjaman offline ataupun pinjaman online.
2 HARI KE 3 EKSPLORASI PENYEBAB Modul 2 dan 3
MODUL 2 DAN 3 MASALAH Jual Beli Secara Online dan Larangan Riba
(Melakukan literatur dan realitas ➢ Pembeli hanya bisa melihat barang yang diperjual belikan hanya lewat
review yang relevan dengan gambar saja sehingga banyak barang yang tidak sesuai dengan gambar
identifikasi masalah) yang telah ditawarkan oleh penjual.
Penyebab:
Jual beli merupakan bentuk dasar dari kegiatan ekonomi manusia dan merupakan
aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Bahkan, Rasulullah SAW
sendiri pun telah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu
berdagang (al-hadits). Artinya, melalui jalan perdagangan (jual beli) inilah, pintu-
pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga karunia Allah SWT terpancar daripadanya.
Jual beli merupakan sesuatu yang diperbolehkan.
Dalam Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 275:

ِّ ‫ٱَّلل ۡٱلب َۡي َع َوح ََّر َم‬


‫ٱلرب َٰوا‬ ُ َّ ‫ۗ َوأَ َح َّل‬
Allah menegaskan bahwa:“Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.
Hal yang menarik dari ayat tersebut adalah adanya pelarangan riba yang didahului
oleh penghalalan jual beli, dengan catatan selama dilakukan dengan benar sesuai
dengan tuntunan ajaran Islam.
Bisnis dan usaha online, banyak sekali macam dan jenisnya atau bisa disebut juga
jual beli barang dan jasa melalui media elektronik, khususnya melalui internet atau
secara online. Salah satu contoh adalah penjualan barang secara online melalui
internet seperti yang dilakukan Lazada, Tokopedia, Buka Lapak, Blibli, Elevania,
Shopee dan lain sebagainya. Dalam bisnis ini, dukungan dan pelayanan terhadap
konsumen menggunakan situs atau website tertentu via laptop atau computer;
ataupun aplikasi yang dapat diunduh dari gadget atau ponsel via playstore.
Jual beli online tersebut, berkembang ditengah-tengah kehidupan kita sehari-hari.
Mulai dari penjualan pakaian, sepatu, tas, barang elektronik dll. Masalah yang sering
terjadi adalah penjual menjual barang yang tidak sesuai pesanan. Hal ini
menimbulkan unsur penipuan. Transaksi online haruslah memiliki batasan dalam
bertransaksi untuk menjamin keamanan konsumen dalam kegiatan jual beli online.
Mekanisme transaksi jual beli online yaitu metode pembayaran setelah kedua belah
pihak sepakat kemudian memilih untuk pembayaran non-tunai dengan cara transfer
melalui petugas teller bank, mesin ATM, kartu debit ATM dan phone banking.
Adapun rukun dan syarat sah jual beli menurut hukum Islam adalah sesuatu yang
harus ada saat sedang melakukan akad dalam jual beli. Dalam pandangan hukum
Islam apabila terjadi ketidaksesuaian barang dalam transaksi jual beli online, yaitu
Islam melarang adanya kegiatan jual beli yang didalamnya terdapat unsur penipuan,
penghianatan dan ketidakjelasan barang atau ketidakpastian dalam pelaksanaan
jual beli. Oleh karena itu, hukum jual beli yang terdapat unsur tersebut adalah haram
dan bentuk pertanggungjawaban pihak penjual kepada pembeli dalam transaksi jual
beli online apabila terjadi ketidaksesuaian barang yang telah dipesan yaitu menuntut
ganti kerugian yang disebabkan atas kesalahan dan kelalaian penjual.
➢ Sulitnya mencari pekerjaan sehingga membuat mayarakat nekat melakukan
riba, karena kebanyakan mayarakat tidak mengetahui hukum atau praktik
riba.
Penyebab:
Begitu pula dengan riba, para ulama menetapkan dengan tegas dan jelas tentang
larangan riba, karena riba mengandung unsur eksploitasi yang dampaknya
merugikan orang lain, hal ini mengacu Al Quran dan Al Hadits serta ijma’ para
ulama. Bahkan bisa dikatakan larangan tersebut telah menjadi penegasan dalam
ajaran Islam. Beberapa berpendapat bahwa riba tidak hanya dianggap sebagai
sesuatu yang tidak bermoral tetapi juga sesuatu yang menghambat kegiatan
ekonomi masyarakat, sehingga yang kaya akan semakin kaya sedangkan yang
miskin akan semakin miskin dan tertindas
Riba merupakan masalah yang tidak berkesudahan, selalu menarik dan masih
menjadi perbincangan dalam masalah keuangan Islam. Masalah riba telah dengan
jelas dinyatakan sebagai haram dalam Al-Qur'an. Bagaimanapun, pada
kenyataannya apa yang terjadi di lapangan sangat berbeda dan sangat
memprihatinkan meskipun dalam budaya Islam kita dapat mengantisipasi suatu
perilaku tersebut, meskipun pada kenyataannya sering terjadi penyimpangan-
penyimpangan yang mengatur dari perilaku seorang Muslim.Orang yang tidak
mengetahui apa itu riba, padahal ada orang-orang tertentu yang mengetahui namun
sebenarnya mereka melakukan aktivitas yang mengandung unsur riba di dalamnya.

Refrensi:
https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/99/87
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/30475-Full_Text.pdf
3 HARI KE 3 ANALISIS PENENTU
MODUL 4 DAN 5 PENYEBAB MASALAH
(Melakukan eksplorasi penyebab
dominan dan keterkaitannya
dengan penyebab determinan)
4 HARI KE 3 RENCANA AKSI
MODUL 6 (dan desain pembelajaran yang
relevan dengan hasil analisis
masalah).

Anda mungkin juga menyukai