Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN PENELITIAN PENDIDIKAN

Untuk memahami bagaimana terbentuknya penelitian pendidikan, penting untuk menggali


sejarahnya. Berdasarkan artikel-artikel yang tersedia, penelitian pendidikan merupakan
bidang yang relatif baru, dengan usianya yang belum mencapai 18 tahun. Awalnya, penelitian
pendidikan ini dimulai dari bidang ilmu pengetahuan alam pada abad ke-17 dan ke-18.
Namun, pada abad ke-19, ilmu pendidikan mulai menggunakan metodologi ilmiah. Ada
beberapa tahap-tahap dalam perkembangan penelitian pendidikan diantaranya:
1. Tahap Awal Penelitian
Joseph M. Rice secara umum dikenal sebagai tokoh yang memainkan peran kunci
dalam pergerakan penelitian pendidikan. Pada tahun 1897, ia menerbitkan dua artikel
yang melaporkan hasil penelitiannya tentang kemampuan mengeja anak-anak sekolah
di Amerika Serikat. Karya-karya ini dianggap sebagai titik awal dari gerakan modern
dalam penyelidikan obyektif terhadap permasalahan pendidikan. Penelitian yang
dilakukan oleh Rice menunjukkan bahwa metode pengajaran mengeja yang umum
digunakan pada masa itu, yang lebih berfokus pada latihan yang berulang-ulang,
cenderung kurang efektif. Joseph M. Rice menghadapi banyak tantangan dari rekan-
rekannya di dunia pendidikan, yang menganggap bahwa mengevaluasi metode
pengajaran dengan mengukur kemampuan anak-anak dalam mengeja kata-kata adalah
tindakan yang tidak cerdas. Meskipun demikian, Rice tetap melakukan penelitian
tentang metode pengajaran di berbagai daerah lain dan berusaha untuk menunjukkan
kelemahan dalam teori-teori pendidikan yang berlaku pada abad kesembilan belas.
Dalam karya Joseph M. Rice, terlihat penekanannya pada pentingnya melakukan
penelitian sebagai bagian integral dari pemahaman menyeluruh tentang pendidikan.
Ini merupakan kewenangan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan praktik-
praktik pendidikan, serta memberikan saran-saran untuk perbaikan.
2. Tahap Perintisan (1900-1920)
Pada periode tahun 1990 hingga 1920, merupakan masa eksplorasi dan
pengembangan alat ukur yang menjadi kebutuhan penting bagi para peneliti. Pada
tahun 1905, Alfred Binet mengeluarkan skala kecerdasan praktis pertama, yang
menjadi sangat penting khususnya di negaranya pada saat itu. Era ini ditandai dengan
munculnya berbagai penelitian ilmiah di bidang pendidikan yang menggunakan
statistik sebagai alat utama. Penelitian statistik pertama mengenai kemajuan anak-
anak di sekolah dilakukan oleh Thorndike (1901), Ayres (1909), dan Strayer (1911).
Berkat penelitian mereka, norma-norma hasil belajar yang berlaku nasional untuk
semua tingkatan kelas dapat ditetapkan, dan kemajuan siswa dapat dievaluasi
berdasarkan norma-norma ini.

3. Tahap Perluasan (1920-1945)

Periode ini adalah waktu di mana penelitian pendidikan berkembang pesat. Jumlah
alat ukur yang tersedia untuk para peneliti bertambah dengan cepat, seperti yang
terlihat dari munculnya Mental Measurement Year-Book. Pendidikan sebagai bidang
studi resmi mulai diakui di perguruan tinggi. Program sarjana dalam bidang
pendidikan mulai memasukkan penelitian pendidikan sebagai mata kuliah yang wajib.
Buku yang ditulis oleh McCall dengan judul "How to Experiment in Education" pada
tahun 1923 adalah salah satu buku awal yang membahas masalah pengendalian dalam
eksperimen pendidikan. Pada tahun 1935, terjadi terobosan besar ketika Fisher
mengembangkan desain statistik variabel berganda (multivariat statistical designs).

4. Tahap Penilaian secara kritis (1945-sekarang)

Ruang lingkup penelitian pendidikan semakin luas dari waktu ke waktu. Setiap tahun,
banyak penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi efektivitas semua
aspek kurikulum, metode pengajaran, bimbingan, dan praktik administrasi. Penelitian
pendidikan tidak lagi terbatas pada pencarian fakta semata.1

1
Edrus Alwi, Sejarah Penelitian Pendidikan, https://edrusalwi.wordpress.com/2008/09/14/sejarah-penelitian-
pendidikan/ (Diakses pada, 1 September 2023)

Anda mungkin juga menyukai