Anda di halaman 1dari 3

Nama : Emeiliya Sufiani

Kelas : XII MIPA 1


Tugas : Sastra Indonesia
Sumber : kemdikbud, kemenlu, dan academy.edu

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA ASING


Jakarta, 8 April 2022 --- Perkembangan bahasa Indonesia terus meningkat pesat bahkan melebihi
bahasa induknya yakni bahasa Melayu. Bahasa Indonesia memiliki keunggulan historis, hukum, dan
linguistik. Bahkan di tingkat internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia
Tenggara dan persebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia.
“Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) juga telah diselenggarakan oleh 428
lembaga, baik yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemendikbudristek, maupun yang diselenggarakan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan
lembaga di seluruh dunia,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa)
E. Aminudin Aziz dalam acara Bual Bicara Minda TV bertajuk “Bahasa Melayu-Indonesia sebagai
Bahasa Antarbangsa”. Menurut catatan riset etnolog yang dilaporkan pada bulan Desember 2021,
penutur bahasa Indonesia ada 199 juta. Sementara itu, penutur bahasa Melayu 19 juta.
“Bahasa Indonesia berkembang jauh melebihi asal muasalnya (bahasa Melayu) karena bahasa
Indonesia setelah penetapan status diangkat menjadi bahasa negara terus dikembangkan korpusnya,
kamusnya, ejaan, tata bahasanya hingga seperti sekarang,” jelasnya. Selaras dengan pernyataan
Kepala Badan Bahasa, Ari menilai perkembangan kosakata bahasa Indonesia terus berkembang
menjadi bahasa modern. Dibuktikan dengan banyaknya penutur bahasa Indonesia di seluruh dunia dan
mudahnya bahasa Indonesia diterima, dipelajari, dan dipahami khalayak luas.
FAKTA LAPANGAN
Bahasa Indonesia menjadi bahasa populer ke-4 di Australia. Di sana ada sekitar 500 sekolah yang
mengajarkan bahasa Indonesia, bahkan menjadikannya sebagai salah satu bahasa yang wajib
dipelajari di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, kita tidak perlu heran jika mendapati seorang anak
SD di Australia yang dapat berbicara bahasa Indonesia dengan fasih. Selain itu, ada beberapa
universitas di sana yang membuka jurusan bahasa atau sastra Indonesia. Namun, perkembangan
bahasa Indonesia di negara ini sempat tersendat ketika pemerintah negara setempat memberikan travel
warning akibat teror bom yang terjadi di Bali. Hal ini menurunkan minat para siswa di sana untuk
belajar bahasa Indonesia karena larangan berkunjung membuat mereka tidak dapat langsung praktek  
lapangan di Indonesia.
Selain di Australia, bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang memiliki posisi penting di Vietnam,
khususnya di Kota Ho Chi Minh, ibukota Vietnam. Menurut seorang diplomat Indonesia, Pemerintah
Kota Ho Chi Minh secara resmi mengumumkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho
Chi Minh pada bulan Desember 2007. Selain itu, menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia
periode 2007-2008, Irdamis Ahmad, bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis, dan
Jepang sebagai bahasa kedua yang diutamakan di Kota Ho Chi Minh. Bahasa Indonesia juga menjadi
salah satu mata kuliah yang diajarkan di universitas-universitas di Vietnam seperti Universitas Hong
Bang, Universitas Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora. Jumlah peminat studi
bahasa Indonesia di universitas-universitas tersebut cenderung meningkat.
Di Korea Selatan, negara yang kini menjadi pusat perhatian para remaja di Indonesia dan seluruh
dunia karena budaya K-Pop dan serial dramanya, minat warganya terhadap bahasa Indonesia juga
menjadi bukti bahwa bahasa ini telah diterima di sana. Setiap tahun, pihak KBRI Seoul Korea Selatan
menyelenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia khusus bagi masyarakat Korea
Selatan. Antusiasme mereka untuk mengikuti lomba tersebut cukup tinggi.
Studi bahasa Indonesia juga diselenggarakan di negara tetangga Korea Selatan, yaitu Jepang. Di sana
ada lebih dari 20 perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan.
Di samping itu, ada pula universitas yang membuka jurusan bahasa Indonesia seperti Universitas
Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto,
dan Universitas Setsunan.
Bahasa Indonesia tidak hanya dikenal di negara-negara Asia dan Australia saja, di Afrika pun bahasa
Indonesia cukup dikenal. Hubungan Indonesia dengan negara-negara Afrika memang telah terjalin
sejak lama, yaitu sejak terselenggaranya Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Seperti yang
kita tahu, peristiwa tersebut telah mendorong negara-negara yang masih dijajah pada saat itu,
khususnya di Afrika, untuk berusaha mencapai kemerdekaannya. Jadi, tidak heran jika hubungan
antara Indonesia dengan negara-negara tersebut berjalan dengan baik dalam segala bidang termasuk
budaya dan bahasa.
Di Mesir misalnya, banyak penduduk setempat yang mengenal bahasa Indonesia dan mampu
mengucapkannya hanya karena mereka terbiasa bergaul dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di
Al-Azhar. Minat masyarakat Mesir untuk belajar bahasa Indonesia juga cukup tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari jumlah peserta kursus bahasa Indonesia yang diselenggarakan pihak KBRI Kairo. Peserta
kursus ini terdiri dari berbagai kalangan, seperti praktisi wisata, pelaku ekonomi dan yang paling
banyak adalah kalangan mahasiswa. Di Maroko, pengajaran bahasa Indonesia telah diresmikan, yaitu
di Universitas Mohammed V. Di universitas tersebut, Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata
kuliah pilihan dengan 4 SKS di samping bahasa lainnya seperti bahasa China, Jepang, Korea, Urdu,
dan Turki. Dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Indonesia di sana adalah dosen dari Universitas
Negeri Jakarta (UNJ). Pengajaran bahasa Indonesia di Universitas Mohammed V Maroko merupakan
salah satu upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara tersebut, khususnya di bidang
pendidikan.
Di antara kelompok yang secara tidak langsung turut membantu penyebaran bahasa Indonesia adalah
para pelajar atau mahasiswa yang belajar di luar negeri. Selain itu, para pekerja dan seniman
Indonesia yang berkiprah di sana juga memiliki peranan yang sama dalam hal tersebut. Para musisi
asal Indonesia yang mengadakan konser di luar negeri dengan membawakan lagu-lagu mereka dalam
bahasa Indonesia mampu membangkitkan rasa ingin tahu bagi masyarakat lokal untuk mengetahui
artinya sehingga mereka tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Contohnya, Anggun Cipta
Sasmi, salah satu penyanyi Indonesia yang telah mendunia. Meski telah menjadi warga negara
Perancis, tidak jarang ia membawakan lagu-lagu ciptaannya yang berbahasa Indonesia dalam setiap
penampilannya di negara-negara Eropa dan Amerika.
Pada 28 Maret 2022, Sebanyak 41 mahasiswa asing asal Finlandia dan Estonia mengikuti Kursus
Online Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) 2022 yang dibuka secara resmi oleh Dubes RI
Ratu Silvy Gayatri, 28 Maret 2022. Menurut Dubes RI, meski siswa mungkin memiliki alasan yang
berbeda untuk mengikuti kursus bahasa, untuk berinteraksi lebih baik dengan keluarga dan teman-
teman Indonesia mereka, untuk bekerja, untuk tujuan akademis, atau hanya karena minat pribadi
mereka, mereka akan dapat berbicara bahasa yang digunakan oleh lebih dari 260 juta orang di
dunia. Dubes RI menambahkan, selain belajar bahasa dan budaya, mahasiswa akan menjadi sahabat
Indonesia dan berkontribusi dalam people-to-people contact.

Kursus BIPA merupakan salah satu program utama KBRI Helsinki untuk mempromosikan bahasa
dan⁰ budaya Indonesia di Finlandia dan Estonia.  Kursus BIPA 2022 diselenggarakan bersama oleh
KBRI Helsinki dan Badan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi. Pada semester pertama (musim semi), kursus berlangsung dari 28 Maret hingga 16 Juni
2022, setiap hari Senin, Selasa, dan Kamis, mulai pukul 17:00 hingga 19:00 waktu Helsinki. KBRI
Helsinki berencana mengadakan kursus BIPA untuk musim gugur, mulai September hingga
Desember 2022. (Sumber: KBRI Helsinki)

Anda mungkin juga menyukai