Anda di halaman 1dari 4

Wabah Bahasa Indonesia di Vietnam

Nama: Muhammad Rusadi


NPM: 3061811023

Hampir semua penduduk Indonesia mengetahui fakta bahwa Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan yang dipakai oleh bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia ini tentunya diresmikan penggunaannya sebagai buntut dari di umumkannya
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia didapuk sebagai bahasa resmi Negara Indonesia juga
tak luput sejak dideklarasikannya Sumpah Pemuda pada tanggal, 28 Oktober 1928. Bahasa
Indonesia dianggap bahasa yang hidup, dan akan terus menghasilkan kata-kata baru, baik itu
melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa-bahasa asing.

Tentunya ada kebanggaan tersendiri menjadi bangsa Indonesia, Sebagai negara dengan
populasi terbesar keempat di dunia, Bahasa Indonesia pada faktanya menjadi salah satu bahasa
yang paling banyak digunakan di dunia dan menempati posisi ke-9 di dunia. Menurut
Wikipedia, sedikitnya ada 45 negara yang menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia di
negaranya, seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Vietnam, dan lainnya.
Pakar Bahasa Indonesia serta Wikipediawan, Ivan Lanin, mengungkapkan bahwa Wikipedia
Indonesia saat ini berada pada peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia.
Sedangkan di tingkat Asia, Wikipedia Bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah
Jepang dan Mandarin.

Sebagai bahasa dengan penutur terbanyak di ASEAN, tentunya Bahasa Indonesia juga
cukup diminati di Vietnam. Hasrat untuk mempelajari Bahasa Indonesia di antaranya juga
didorong kebutuhan untuk bekerja di Indonesia atau perusahaan Indonesia yang mempunyai
cabang di Vietnam, meneruskan studi di Indonesia serta menjadi guide pemandu wisata
disamping semakin banyaknya wisatawan dari Indonesia yang datang ke Vietnam.

Melansir laman Kementerian Luar Negeri (kemlu.go.id) Awal dibuka di Hanoi pada
Agustus 2018, jumlah pemelajar Bahasa Indonesia tercatat sebanyak 129 orang yang sebagian

1
besar adalah mahasiswa. Pada periode ketiga dari Juli hingga Desember 2019, jumlah
pemelajar mencapai 155 orang.

Pengajaran Bahasa Indonesia di Hanoi pertama kalinya dibuka di dua tempat, yaitu
Umah Indo, Pusat Promosi Indonesia di Hanoi dan Hanoi University. Selanjutnya, mulai 15
Februari 2019 Bahasa Indonesia mulai diajarkan sebagai mata kuliah pada program Oriental
Studies di University of Social Sciences and Humanities, Vietnam National University (USSH
VNU), Hanoi.

Tenaga Pengajar Bahasa Indonesia juga mengalami peningkatan seiring dengan


bertambahnya jumlah pelajar Bahasa Indonesia. Untuk tenaga pengajar Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing (BIPA), KBRI Hanoi bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Strategi dan
Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pada periode pertama dan kedua dari bulan Agustus sampai Desember 2018 dan Januari
hingga Juni 2019, tenaga pengajar BIPA yang ditugaskan ke Hanoi hanya satu orang. Namun,
seiring bertambahnya pemelajar dan tempat pengajaran Bahasa Indonesia, untuk periode ketiga
dari Juli hingga Desember 2019, PPSDK Kemdikbud RI menambah tenaga pengajar menjadi 2
orang. Bahkan pada periode keempat yang akan berlangsung dari Januari hingga Juni 2020,
Kemdikbud RI direncanakan akan mengirim 3 orang pengajar.

Dalam acara penutupan kelas Bahasa Indonesia periode ke-3 yang berlangsung di
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi pada 13 Desember 2019, Duta Besar RI
Hanoi Ibnu Hadi menggarisbawahi bahwa pengajaran Bahasa Indonesia adalah bagian penting
dari soft power diplomacy Indonesia di Vietnam.

Untuk mempelajari bahasa Indonesia ada berbagai tahapan yang harus dilalui oleh
peserta didik. Program ini dimulai dari tingkat terendah yakni A1 hingga tingkat tertinggi yaitu
C2, dengan urutan sebagai berikut A1, A2, B1, B2, C1, dan C2.

Biasanya untuk tingkat A1 peserta diajarkan perkenalan diri dan percakapan sehari-hari
yang sederhana, sedangkan untuk tingkat C2 peserta sudah harus bisa menulis esai hingga
tulisan formal dengan bahasa Indonesia baku.

2
Saat ini, Bahasa Indonesia di Hanoi diajarkan dalam 3 level dari total 6 level, yaitu
mulai dari level A1, A2 sampai B1. Salah satu pengajar BIPA, Yeyen Purwiyanti mengatakan
bahwa pelajar Bahasa Indonesia di Hanoi sangat aktif dan antusias.

Pengajar BIPA lainnya Fitria Wiryati optimis ke depannya pengajaran BIPA di Hanoi
akan dapat dilakukan sampai level terakhir, yaitu level C2.

Dengan melihat antusiasme anak muda Vietnam dalam mempelajari Bahasa Indonesia,
Duta Besar RI Hanoi Ibnu Hadi berharap pengajaran Bahasa Indonesia ke depannya dapat terus
meningkat, baik dari sisi intensitas, kuantitas dan juga kualitas.

Sebagian besar mereka mempunyai alasan tertarik mempelajari bahasa Indonesia ialah
ingin belajar tentang kekayaan Negara Indonesia, seperti resep kuliner, seni, budaya, tradisi
hingga wisatanya. Selain itu juga bahasa Vietnam secara struktur tentunya hampir mirip dengan
Bahasa Indonesia, bahkan frasanya pun agak sama. Sehingga warga Vietnam tidak terlalu
kesulitan untuk memahaminya.

Di mata dunia memang penutur asli Bahasa Indonesia dianggap memiliki


kecenderungan lidah yang lebih elastis terhadap bahasa. Salah satunya karena aksen dan bunyi
penutur Bahasa Indonesia yang terdengar bervariasi. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa
sesungguhnya masyarakat Indonesia terasa lebih mudah mempelajari dan berkomunikasi
memakai bahasa asing, termasuk mengikuti aksen bahasa asingnya tanpa harus membawa
aksen asli Indonesia.

Sederhananya ketika penutur Bahasa Indonesia sedang berbahasa Inggris maka tidak
akan terdengar aksen Bahasa Indonesianya. Nah, lalu coba bandingkan misalnya dengan orang
India, Tiongkok, Jepang, dan Malaysia yang sangat susah menghilankan aksen kebahasaannya.
Mereka sangatlah kental dengan dialek kebahaan mereka sendiri.

Indonesia tentunya sudah dikenal di mata dunia baik dari sisi kebudaayan, bahasa, suku,
ras bahkan kuliner yang begitu beragam. Penuturan bahasa Indonesia juga dikenal ramah dan
santun sehingga banyak orang dari berbagai negara merasa ingin mempelajari lebih dalam
tentang bahasa Indonesia.

3
Referensi:

Id.wikipedia.org

Kemlu.go.id

Goodnewsfromindonesia.id

Cnnindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai