Anda di halaman 1dari 4

PENERIMAAN BAYI BARU LAHIR

Nomor Dokumen No Revisi Halaman


0 1/4

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RUMAH SAKIT RAYHAN
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN Penerimaan bayi baru lahir pada proses persalinan adalah tindakan yang
dilakukan oleh perawat / bidan saat bayi lahir mulai dari resusitasi awal
hingga pengukuran antropometri
Anthropometry pada bayi baru lahir adalah suatu tindakan pengukuran
dalam perawatan untuk memperoleh data mulai dari berat badan, panjang
badan, lingkar kepala, lingkar dada serta lingkar perut bayi.
TUJUAN 1. Sebagai acuan dalam penerimaan bayi baru lahir pada proses
persalinan
2. Mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien dalam
melakukan penerimaan bayi baru lahir pada proses persalinan
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RS Rayhan No. ___________ Tentang Asuhan dan
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Rayhan
PROSEDUR Perawat
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan meliputi :
a. Infant Warmer
b. Tabung Oksigen beserta Canule O2
c. Set resusitasi neonatus
d. Handuk bayi
e. Gelang identitas bayi
f. Set instrument bayi (bak instrument yang berisi klem tali pusat,
gunting tali pusat, kassa steril)
g. Peralatan antropometri (timbangan, alat pengukur panjang
badan, meteran)
h. Alat Pelindung Diri (masker, nurse caps, apron, handscoon)
i. Formulir Informasi Bayi Bayu Lahir
2. Lakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan
3. Pastikan alat yang disiapkan dalam kondisi siap pakai dan lengkap
4. Bantu dokter melakukan resusitasi dengan cara mengeringkan
PENERIMAAN BAYI BARU LAHIR

Nomor Dokumen No Revisi Halaman


0 2/4

seluruh badan bayi dari air kebutan dan darah menggunakan


handuk hangat
5. Atur posisi bayi Ketika dokter memotong tali pusat lalu damping
dokter saat melakukan pemeriksaan fisik
6. Pasang identitas bayi dengan cara menempelkan barcode identitas
ibu pada gelang bayi sesuai dengan jenis kelamin pada lengan kiri
bayi. Perlihatkan pada ibu/keluarga gelang identitas sebelum
dipasangkan pada bayi
7. Lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) berkisar 60 menit (bila kondisi
ibu dan bayi baik) lalu lanjutkan dengan pemeriksaan antropometri
8. Tunda IMD dan antropometri bila terjadi kegawatan pada bayi dan
bantu dokter melakukan tatalaksana kegawatdaruratan
9. Lakukan pengukuran antropometri dengan tahap sebagai berikut :
a. Penimbangan Berat Badan Bayi dengan cara pastikan
timbangan berada pada permukaan yang keras dan rata,
pastikan bahwa timbangan telah menunjukkan angka 0 (NOL)
lalu letakkan bayi secara hati-hati di atas timbangan, tidak
memakai handuk dan selimut lalu baca angka yang tertera
pada timbangan dan selimuti kembali bayi menggunakan
handuk/selimut bayi
b. Mengukur Panjang Badan dengan cara letakkan bayi pada
tempat yang rata/baby table dengan posisi arahkan kaki
menghadap perawat, pengukur disamping bayi dengan angka
”0” (nol) pada puncak kepala. Pegang lutut bayi, luruskan
dengan perlahan dan lembut, setelah posisi bayi dan
penempatan alat tepat, baca hasil yang tertera pada alat
pengukur tepat di ujung tumit bayi 
c. Mengukur Lingkar Kepala dengan memasang alat meteran
mulai kepala bagian belakang (oksipital) sampai pada dahi
(frontal) tepat di atas alis mata secara melingkar, kemudian
baca hasil pengukuran lingkar kepala 
d. Mengukur Lingkar Dada dengan membaringkan bayi pada
tempat rata kemudian memasang alat meteran dibawah dada
PENERIMAAN BAYI BARU LAHIR

Nomor Dokumen No Revisi Halaman


0 3/4

melingkar tepat diatas kedua puting susu bayi dan baca hasil
pengukuran 
e. Mengukur Lingkar Perut dengan cara membaringkan bayi
pada tempat rata kemudian memasang alat meteran secara
melingkar mulai dari bawah perut sampai diatas umbilikal dan
baca hasil yang tertera 
f. Catat hasil pengukuran dalam formulir informasi bayi baru
lahir
10. Letakkan bayi ke dalam couve setelah pengukuran antropometri
selesai dilakukan 
11. Informasikan hasil pengukuran kepada orang tua bayi dan DPJP
12. Bersihkan dan rapikan peralatan yang telah digunakan. 
13. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan setelah tindakan.
14. Dokumentasikan tindakan dalam berkas rekam medis pasien
15. Antarkan bayi ke ruang kamar bayi baru lahir dan lanjutkan
pemantauan bayi baru lahir selama 6 jam pertama untuk
memonitoring kegawatan pada bayi.
16. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah hindari terjadinya
hipotermi dan hindari bayi terjatuh saat melakukan tindakan
pengukuran
UNIT TERKAIT 1. Kamar Bersalin (VK)
2. Instalasi Gawat Darurat (PONEK)
3. Poliklinik Obgyn
4. Ruang Rawat Inap
5. Admission

DIBUAT OLEH DISETUJUI OLEH


NAMA

JABATAN
PENERIMAAN BAYI BARU LAHIR

Nomor Dokumen No Revisi Halaman


0 4/4

TANDA TANGAN

TANGGAL
No REVISI KE- KETERANGAN
TERBIT

Anda mungkin juga menyukai