HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
yang berjumlah 45 butir, maka skor minimal yang mungkin diperoleh 45 dan
skor maksimal adalah 225. Kenyataan dari data yang diperoleh skor terendah
adalah 137 dan yang tertinggi adalah 223. Rata-rata 187,6, simpangan baku
20,684, median 189,94, dan modus 202,94. Sebaran data ini menunjukkan
bahwa skor rata-rata, median dan modus tidak jauh berbeda, hal ini
Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Absolut
Relatif (%)
215 - 227 2 5.00
202 – 214 10 25.00
189 – 201 9 22.00
176 – 188 8 20.00
163 – 175 6 15.00
150 – 162 2 5.00
137 – 149 3 7.50
Jumlah 40 100.00
10 -
F
5
r
10
e
k
26
u
e
5-
n 8 9
s 18
i 6
3 2 2
42 51 60 69 78 87 96 105
sebanyak 8 orang (20%) berada pada rata-rata kelas interval, dan sebanyak
berjumlah 32 butir, maka skor minimal yang diperoleh 32 dan skor maksimal
adalah 160. Kenyataan dari data yang diperoleh skor terendah adalah 103 dan
median dan modus tidak jauh berbeda, hal ini menunjukkan sebaran data
berikut.
10 -
F 5
r 10
e
k 26
u
e 5-
n 10 7 7
s 18
i 7
2 4 3
(25%) berada pada rata-rata kelas interval dan sebanyak 17 orang (42,5%).
Data ini menunjukkan bahwa Disiplin kerja dosen umumnya berada di atas
berjumlah 45 butir, maka skor minimal yang mungkin diperoleh 45 dan skor
maksimal adalah 225. Kenyataan dari data yang diperoleh skor terendah
adalah 126 dan yang tertinggi adalah 202. Rata-rata 171,075, simpangan
baku 16,560, median 170,5, dan modus 168,28. Sebaran data ini
menunjukkan bahwa skor rata-rata, median dan modus tidak jauh berbeda,
hal ini menunj ukkan bahwa sebaran data cenderung berdistribusi normal.
berikut.
2
1
131 142 153 164 175 186 197
(27.5%) berada pada rata-rata kelas interval dan sebanyak 10 orang (25%).
Data ini menunjukkan bahwa skor Kinerja Dosen umumnya masih berada di
menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Kedua teknik ini baru
berdistribusi normal, (c) variansi populasi antar kelompok homogen, (d) Uji
tersebut.
1. Uji Normalitas.
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai p untuk seluruh variabel di atas >
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data dari ketiga variabel dalam penelitian
2. Uji Homogenitas
Dari Tabel.7 di atas terlihat bahwa skor Chi Kuadrat Barlett sebesar 4,153
dan p > 0,05, hal ini menunjukkan varians antar kelompok homogen.
dengan X2. Model persamaan regresi yang digunakan adalah Y = a + bXl dan
hipotesis kedua.
adanya korelasi di antara kedua variabel bebas. Jika teIjadi korelasi tinggi,
maka artinya antara variabel bebas tidak independen. Uji independensi antara
berprestasi dan Disiplin kerja rx12 = 0,243 dengan p = 0,126. Karena p >
0,05 berarti korelasi antar kedua variabel bebas ini tidak berarti, dengan
C. Pengujian Hipotesis
korelasi dan regresi linier sederhana. Hasil analisis hipotesis ini terangkum
Koefisien Koefisien
Kore1asi p Keterangan
Korelasi Determinasi (r2)
ryl 0,632 0,400 < 0,01 Sangat Signifikan
dengan Kinerja Dosen (Y) sebesar 0,632 dan Koefisien determinasi sebesar
0,400 dengan p < 0,01. Hal ini berarti korelasi Motivasi berprestasi (X1)
(Y) adalah Ŷ = 76,078 + 0,506 XI. Persamaan ini diuji keberartian dan
Total 10694,796 39 - - - -
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa harga F hitung = 25,339 dengan p <
175
150
125
150 175 200 225
Motivasi Berpestasi (X1)
terhadap Kinerja Dosen. Hipotesis ini diuji dengan teknik korelasi dan
regresi linier sederhana. Hasil analisis hipotesis ini terangkum pada Tabel 11
di bawah ini.
Koefisien Koefisien
Korelasi Korelasi Determinasi p Keterangan
(r) (r2)
ry2 0,399 0,160 < 0,05 Signifikan
Kinerja Dosen (Y) sebesar 0,399 dan Koefisien determinasi sebesar 0,160
dengan p < 0,01. Hal ini berarti bahwa korelasi antara Disiplin (X 2) dengan
(X2) dengan Kinerja Dosen (Y) bersifat prediktif atau tidak, maka dilakukan
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa harga Fhitung = 7,213 dengan p <
Ŷ = (Y)
Kinerja Dosen 97,015 + 0,578
= 97.02 + 0.58X
* 2x2
R-Square = 0.16
200
175
150
125
110 120 130 140 150
Disiplin Kerja (X2)
linier. Koefisien arah sebesar 0,578 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu
satuan pada variabel Disiplin kerja (X 2) maka besarnya kinerja dosen dapat
bahwa semakin besar kenaikan skor disiplin kerja maka semakin tinggi pula
Kinerja Dosen.
Hipotesis ini diuji dengan teknik korelasi dan regresi linier ganda. Hasil
Koefisien Koefisien
Korelasi Korelasi Determinasi p Keterangan
(R) (R2)
Ry12 0,681 0,464 < 0,01 Sangat Signifikan
dan Disiplin kerja (X2) dengan Kinerja Dosen (Y) sebesar 0,681 dan
Koefisien determinasi sebesar 0,464 dengan p < 0,01. Hal ini berarti
bahwa korelasi antara Motivasi berprestasi (XI) dan Disiplin kerja (X2)
Motivasi berprestasi (X1) dan Disiplin kerja (X2) dengan Kinerja Dosen (Y)
bersifat prediktif atau tidak, maka dilakukan analisis regresi ganda. Dari hasil
Disiplin kerja (X1) dengan Kinerja Dosen (Y) adalah Ŷ = 37,240 + 0,456XI
untuk uji keberartian persamaan regresi dapat dilihat pada Tabel 14.
Total 10694,796 39 - - - -
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa harga F hitung = 16,021 dengan p <
0,456XI + 0,378X2 adalah sangat signifikan dan kedua variabel ini dapat
berprestasi dan Disiplin kerja terhadap Kinerja dosen telah terbukti. Besarnya
kontribusi = 46,4%.
Disiplin kerja yang dimiliki dosen maka diprediksi akan semakin tinggi pula
empiris.
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Bobot Kontribusi Relatif dan Efektif Variabel Bebas terhadap
Variabel Terikat
sebesar 10,421 terhadap Kinerja Dosen. Bobot kontribusi efektif dari masing-
masing variabel tersebut masih dipengaruhi oleh interaksi antar kedua
tampa adanya interaksi dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat,
Koefisien Koefisien
Varibel p
Korelasi Parsial Determinasi
ry1-2 0,602 0,362 < 0,01
kerja (X2) dalam keadaan konstan atau dikontrol. Demikian juga variabel X2
D. Diskusi / Pembahasan
signifikan terhadap Kinerja Dosen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
Motivasi berprestasi dan Disiplin kerja yang diberikan oleh lembaga maka
40,4% terhadap kinerja dosen. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 59,6%
secara signifikan namun bila dilihat dari tingkat pencapaian responden, sekor
Motivasi berprestasi dan kinerja dosen Disiplin dan Kinerja Dosen masih
(47,5%) kinerja dosen berada pada rata-rata kelas interval. Hal ini
memiliki kompetensi yang baik atau tidak. Artinya jika kinerja seseorang
tidak atau kurang baik maka patut dicurigai ada problem serius yang harus
kepribadian dan etos kerja. Sedangkan faktor eksternal meliputi: sarana dan
prasarana, insentif dan gaji, suasana kerja, disiplin dan iklim kerjasama.
tulisannya, begitu pula halnya minat untuk meneliti dan membuat buku ajar.
Jika ada dosen yang meneliti dan menulis, hasil penelitian dan tulisan mereka
pengendalian diri yang rasional, sadar penuh, tidak emosional dan taat tanpa
pamrih. Ini berarti bahwa disiplin erat kaitannya dengan sikap mental dan
moral yang melekat pada diri seseorang. Hal ini ditekankan Wursanto, (1978:
adalah karena adanya faktor bias dalam menilai diri sendiri, seseorang
dilapangan terlihat bahwa kedisiplinan ini menjadi salah satu masalah yang
telah ditetapkan.
lain Motivasi berprestasi dan Disiplin harus lebih ditingkatkan. Pada kasus
yang perlu mendapatkan perhatian lebih besar adalah masalah disiplin kerja
E. Keterbatasan Penelitian.
Penelitian ini telah dirancang secara hati-hati dan seksama, namun tidak
1. Penelitian tentang Kinerja Dosen ini hanya melihat dua variabel yakni Motivasi
berprestasi dan Disiplin kerja sehingga yang tergambar hanya dampak kedua
variabel ini terhadap Kinerja Dosen. Sehingga diperlukan kajian yang lebih
komprehensif.
2. Keterbatasan lainnya adalah bias dalam pengisian kuesioner yang tidak dapat
pengisian kuesioner mungkin saja terjadi bias yang dilakukan oleh responden
.
0
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan dapat ditarik
semakin baik motivasi berprestasi dosen maka semakin baik pula kinerja
mereka.
Kinerja Dosen. Besamya kontribusi 16%. Hal ini berarti semakin baik
kontribusi kedua variabel ini 40,4%. Hal ini menujukkan bahwa jika
kedua faktor ini ditingkatkan, maka Kinerja Dosen akan bertambah baik.
Dosen . Oleh karena itu perlu lebih diperhatikan variabel prediktor ini untuk
melaksanakan tugasnya.
secara khusus aspek Disiplin kerja dosen. Jika hal ini tidak mendapat
perhatian dari pihak pimpinan maka salah satu implikasi yang timbul adalah
dalam bekerja para dosen tidak memiliki tanggung jawab yang besar
mengakibatkan prestasi kerja akan menurun dan akibatnya juga kinerja akan
menurun, hal ini pada akhimya akan berdampak negatif bagi lembaga itu
sendiri.
dengan baik, maka dikhawatirkan peran, tanggung jawab dan fungsi tidak
dapat terlaksana dengan baik pula. Implikasi yang lebih jauh adalah apabila
salah satu sub sistem pendidikan yang dijalankan tidak berjalan secara
C. Saran-saran
disarankan kepada:
Motivasi berprestasi para dosen akan lebih baik, dan juga dapat
tugasnya.
penelitian ini.