Anda di halaman 1dari 2

ADA APA DENGAN IPK ?

Indeks Penjegal Kesempatan, inilah mgkn plesetan saya sendiri.

Betapa tidak sampai saat ini tools yg bernama IPK (indeks prestasi

kumulatif) masih merupakan saringan kunci dan harga mati betapa suatu

departemen HRD melakukan saringan terutama bagi para fresh graduated

yang baru brojol banget dari dunia kampus.

Banyak teman2 saya akhirnya menangis dan sedikit banyak menyesali

: mengapa IPK saya rendah ? mengapa harus ada batasan IPK ? mengapa

dia bisa mendaftar tes sedangkan saya tidak, padahal secara skill pun saya

yakin tidak kalah ? mengapa institusi tempat saya belajar dulu pelit nilai ?

mengapa dosen2 yg memberikan nilai saya seadanya, jelas2 tidak

bertanggung jawab dengan keadaan begini ?

Mungkin bagi sebagian orang, permasalahan IPK "rendah" adalah

kiamat. Penyesalan pun bertaburan. Menyalahkan keadaan akhirnya menjadi

pelampiasan yang tak terbantahkan. Sesekali merutuki perusahaan -

perusahaan yang memberlakukan aturan IPK tersebut. 

IPK memang menjadi fenomena tersendiri. Terlepas dari pro kontra

namun IPK memang memberi warna tersendiri dalam pemburuan pekerjaan

impian. HRD dengan mudah langsung mematok batasan agar amplop atau

surat lamaran yang masuk ke pundi2nya tdk meledak alias berkelebihan.


HRD menganggap bahwa IPK adalah alat sortir awal yang mustajab untuk

mendapat calon karyawan bermutu.

Pahit memang, tetapi memang itulah realitas yang harus dihadapi.

Banyak jalan menuju impian yg akan diwujudkan. Ketika IPK di bawah

rata-rata maka job seker yg cerdas putar otak, mundur sesaat, mencari

pekerjaan2 yg "all sized" sebagai batu loncatan dan otomatis daya tawarpun

di minimumkan sedemikian rupa dengan alasan , yang penting dapat kerjaan

dulu.

Sementara yang mempunyai IPK "standar kerja" dengan langkah

jumawa, siap menyebar aji-aji saktinya ke setiap perusaahaan atau instansi

dengan harapan IPK adalah segalanya. Akhirnya pun kekonyolan pun

terjadi, terlalu IPK minded !! Ingat IPK hanya kunci di awal saja, selebihnya

yang akan menentukan adalah kebanyakan dari soft skill para job seekernya.

Bagaiamana dengan IPK agan2/jeng2 semua ?

Anda mungkin juga menyukai