i
Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Komputer
ii
Wing Wahyu Winarno
iii
Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Komputer
saya tulis dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada di Ms Word, dibantu dengan beberapa apli-
kasi lain, yang juga saya bahas di buku ini.
iv
Wing Wahyu Winarno
Daftar Isi
Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah Menggunakan Komputer
Wing Wahyu Winarno
v
Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Komputer
vii
Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah dengan Komputer
viii
Wing Wahyu Winarno
ix
1 Karya Tulis Ilmiah
1
Karya Tulis Ilmiah
Dalam lingkungan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa memiliki kewajiban untuk menulis
karya ilmiah, terutama dalam bentuk tertulis, sehingga disebut karya tulis ilmiah. Para dosen
memiliki kewajiban melakukan penelitian, menulis laporan penelitian, dan kemudian menerbit-
kan laporan penelitiannya tersebut. Bahkan Pemerintah melalui Kementerian Ristekdikti mewa-
jibkan Dosen untuk menerbitkan karya tulis ilmiahnya di forum internasional atau jurnal-jurnal
bereputasi internasional. Mahasiswa tingkat doktoral, selain harus menyelesaikan disertasi,
sekarang juga diberi opsi untuk menerbitkan makalah, juga di jurnal-jurnal internasional, baik di
jurnal terindeks Scopus, World of Science, dan sebagainya.
Bagi para mahasiswa, terutama mahasiswa S1 dan S2, diharuskan menulis karya tulis ilmiah, yaitu
skripsi (untuk jenjang S1) dan tesis (untuk jenjang S2). Sedang mahasiswa S3 wajib menulis
disertasi. Perbedaan utama antara skripsi, tesis (dan disertasi) adalah pada kedalaman pemba-
hasan dan kontribusinya terhadap dunia ilmu. Sedangkan dalam format penulisannya, boleh
dikatakan sama saja, yaitu terdiri atas bagian awal, naskah, dan lampiran-lampiran. Naskah terdiri
atas 5 bab (bisa lebih) dan masing-masing bab terdiri atas subbab yang diberi nomor urut.
Di dalam masing-masing bab, masih dapat diisi dengan berbagai peraga, seperti gambar, tabel,
dan rumus atau persamaan. Semuanya juga harus diberi nomor urut, bahkan diberi keterangan.
Apabila penomoran ini harus dikerjakan secara manual, tentu akan sangat menyulitkan dan
menghabiskan waktu.
1
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Demikian juga dengan berbagai kutipan yang harus disebutkan sumbernya, lalu dibuatkan daftar
pustaka, juga memiliki kesulitan tersendiri. Masih banyak penulis yang melakukannya secara
manual, sehingga sangat menghabiskan waktu dan hasilnya tidak akurat.
Untuk membantu para penulis meringankan pekerjaannya dalam menyelesaikan penulisan
laporan penelitiannya, maka buku ini disusun sedemikian rupa, sehingga mudah diikuti dan
dipraktikkan. Contoh-contoh yang digunakan dalam buku ini merupakan contoh-contoh yang
sering dijumpai.
2
1-Karya Tulis Ilmiah
Penelitian ilmiah menurut Valdes (2018) merupakan salah satu bentuk karya akademik yang
memerlukan penulisnya untuk mencari informasi tentang suatu topik (dengan melakukan
penelitian), memilih atau berpihak pada topik tersebut, dan memberi berbagai dukungan atau
bukti untuk mendukung posisinya tersebut. Valdes juga mengatakan bahwa penelitan yang baik
dihasilkan dari minat yang sungguh-sungguh dan dilakukan melalui proses yang menyeluruh dan
terus-menerus.
3
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Tabel 1.1. Perbedaan antara penelitian terapan dan penelitian fundamental (Surbhi, 2017)
4
1-Karya Tulis Ilmiah
Eksploratori Konklusif
Struktur Tidak terlalu kaku Sangat terstruktur dan sistematik
Metodologi Fleksibel, investigatif Metodologi dengan langkah-langkah
yang berurutan dan formal
Hipotesis Tidak diperlukan Sangat diperlukan
Temuan Spesifik mengenai suatu topik; bisa Temuan dapat diterapkan di berbagai
jadi tidak relevan diterapkan di luar objek, karena didasarkan pada teori
objek yang diteliti atau terapan
5
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
peneliti dalam memilih dan menyesuaikan metode yang dipilihnya dengan situasi yang dihadapi
(Psychology: Themes and Variations, 2014).
6
1-Karya Tulis Ilmiah
7
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
jurnal sebagai tempat publikasi, kualitas dan teknik penulisan artikel ilmiah/gaya selingkung
merupakan parameter penting yang diperhatikan dalam penulisan.
Batas tertinggi yang diakui suatu komponen kegiatan dalam melaksanakan penelitian dan penye-
barluasan iptek adalah:
• rata-rata jumlah hasil atau besarnya angka kredit maksimal selama periode penilian yang
dapat diakui untuk dinilai, atau
• persentase maksimal yang dibenarkan untuk suatu komponen kegiatan tertentu ter-
hadap angka kredit minimal yang dibutuhkan untuk kenaikan jabatan.
8
1-Karya Tulis Ilmiah
Jurnal, berkala ilmiah, atau majalah ilmiah, selanjutnya disebut jurnal, adalah bentuk terbitan
yang berungsi meregistrasi kegiatan kecendekiaan, mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi
persyaratan ilmiah minimum, mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai, dan
mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya.
9
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
10
1-Karya Tulis Ilmiah
Jurnal
Jurnal Internasional
Indikator Internasional Terakreditasi
a. Makalah yang diterbitkan harus memenuhi kaidah
ilmiah dan etika akademik.
b. Memiliki ISSN (International Standard Serial Number)
c. Ditulis dengan salah satu bahasa resmi PBB (Arab,
Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, dan Tiongkok).
d. Memiliki terbitan versi daring (online).
e. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah para pakar di
bidangnya, paling sedikit berasal dari empat negara.
f. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam satu nomor
terbitan, penulisnya paling sedikit berasal dari dua
negara.
g. Alamat jurnal dapat ditelusuri secara daring.
h. Dewan Redaksi yang tercantum di jurnal harus dapat
ditelusuri secara daring dan tidak ada perbedaan
antara yang tercantum di versi vetak dan versi daring.
i. Proses review dilakukan dengan baik dan benar.
j. Jumlah artikel setiap penerbitan adalah wajar dan
format tampilan setiap terbitan tidak berubah-ubah.
k. Tidak pernah diketemukan sebagai jurnal yang tidak
bereputas, atau jurnal yang diragukan oleh Ditjen Dikti
atau Ditjem Sumber Daya dan Iptek, atau tidak
terdapat pada daftar jurnal atau penerbit yang
katergorinya diragukan.
l. Diterbitkan oleh perguruan tinggi, asosiasi profesi Nilai KUM Nilai KUM
internasional bereputasi, atau penerbit kredibel dan maksimum: maksimum:
terindeks basis data internasional bereputasi (misal:
Web of Science dan Scopus)
dengan nilai SJR < 0,15 atau memiliki JIF < 0,10 30
dengan nilai SJR 0,15 atau memiliki JIF 0,10 40
tidak berstatus coverage discontinued dan cancelled
a. Karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional,
dan jurnal internasional bereputasi yang terbit paling lama 6 bulan sebelum TMT Jabatan
11
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Akademik dan/atau PAK terakhir, dan belum pernah digunakan untuk kenaikan jabatan
akademik, dapat digunakan untuk kenaikan jabatan berikutnya.
b. Seorang dosen yang juga sebagai editor jurnal dan menerbitkan makalah di jurnal yang
dikelolanya tersebut, apabila akan mengajukan usulan jabatan akademik Lektor Kepala
atau Profesor, akan dinilai makalahnya paling tinggi 10% dari kebutuhan minimal angka
kredit pelaksanaan penelitian yang diperlukan untuk kenaikan jabatan akademik. Agar
mendapat nilai maksimal, dosen tersebut harus menerbitkan makalahnya di luar jurnal
yang dikelolanya.
c. Kelebihan angka kredit pada subunsur pelaksanaan penelitian yang diperoleh pada kena-
ikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir, dapat dipergunakan untuk kenaikan
jabatan dan/ atau pengkat berikutnya, jika kebutuhan minimal angka kredit unsur pene-
litian pada saat diusulkan oleh Tim Penilai Jabatan Akademik (PJA) Pusat ke Dirjen Dikti
untuk ke jabatan Lektor Kepala dan Profesor sudah terpenuhi. Namun angka kredit yang
dapat digunakan tidak lebih dari 80%.
Contoh:
Seorang dosen memiliki jabatan akademik Lektor 300, memiliki lebihan KUM penelitian 60.
Dosen tersebut mengajukan kenaikan jabatan akademik ke Lektor Kepala 400.
Kebutuhan angka kredit bidang penelitian adalah: 40% (400-300) = 40.
Bila Tim PJA Pusat memberi angka kredit 30, maka ada kekurangan 40−30=10.
Lebihan angka kredit 60 tidak dapat digunakan jika usulan angka kredit yang disetujui Tim PAK
kurang dari 40.
Jika angka kredit yang disetujui Tim PAK sebesar 40, maka lebihan angka kredit yang dapat
digunakan adalah sebesar 80% 40 = 32, meski lebihannya sebesar 60.
Jika lebih angka kredit kurang dari 32, maka semua lebihan tersebut dapat digunakan.
d. Seorang dosen yang mengajukan usulan kenaikan pangkat dari IV-a 400 ke IV-b 550,
namun memiliki angka kredit 700, maka dosen tersebut disetujui naik jabatan ke Lektor
Kepala 700, namun naik ke IV-b. Setelah dua tahun, dosen tersebut dapat diproses untuk
naik pangkat ke jenjang IV-c.
e. Kelebihan angka kredit pada subunsur pelaksanaan pendidikan yang diperoleh pada
kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir, tidak dapat dipergunakan untuk
kenaikan habatan dan/atau pangkat berikutnya, namun dapat digunakan untuk meme-
nuhi angka kredit kumulatif dari kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat yang
sedang diusulkan.
f. Persentase angka kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat dalam jabatan akade-
mik yang sama, sesuai dengan persentase kenaikan jabatan akademik.
g. Kenaikan pangkat dalam jabatan akademik yang sama, batasan angka kredit pada jurnal
nasional dan prosiding nasional sebesar 25% dari kebutuhan angka kredit bidang pene-
litian, tidak berlaku.
12
1-Karya Tulis Ilmiah
Beberapa hal yang diatur dalam loncat jabatan akademik adalah sebagai berikut:
a. Setiap usul kenaikan loncat jabatan yang tidak memenuhi persyaratan akan tetap dipro-
ses untuk kenaikan jabatan akademik satu tingkat lebih tinggi.
b. Dosen yang disetujui loncat jabatan dari Asisten Ahli ke Lektor Kepala, pangkatnya dapat
dinaikkan secara bertahap sampai pangkat tertinggi satu tingat di atasnya, yaitu Penata
Tingkat I, golongan ruang III-d tanpa tambahan angka kredit.
Untuk kenaikan pangkat berikutnya sampai pangkat tertinggi, diperlukan angka kredit
yang sesuai, yaitu 30% dari unsur utama, sesuai dengan angka kredit yang dibutuhkan,
tetapi tidak diperhitungkan sebagai tambahan angka kredit.
Karya ilmiah yang dipakai dalam pemenuhan angka kredit 30% dapat digunakan lagi
untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. Setelah pangkat dosen tersebut mencapai
Pembina, golongan ruang IV-a baru dapat diusulkan kenaikan jabatan akademiknya
menjadi Profesor.
c. Untuk semua jenis kenaikan jabatan akademik (reguler maupun loncat jabatan) ke jen-
jang Profesor, seorang dosen harus mempunyai pengalaman kerja sebagai dosen tetap
minimal 10 tahun. Hal ini didasari seorang dosen dengan jabatan akademik tertinggi
harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Untuk mencapai keempat kompetensi tersebut, diperlukan waktu yang memadai, sesuai
dengan UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
d. Kenaikan jabatan akademik dari Lektor Kepala ke Profesor dilakukan paling kurang tiga
tahun setelah dosen memperoleh gelar Doktor.
e. Baagi dosen yang mempunyai karya ilmiah sebaga ipenulis pertama yang dipublikasikan
pada jurnal internasional bereputasi setelah memperoleh gelar Doktor, dapat didusulkan
kenaikan jabatan akademiknya kurang dari tiga tahun. Karya ilmiah tersebut sebagai
karya tambahan dari seluruh persyaratan.
13
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
f. Untuk menjamin mutu keilmuan, penilaian kenaikan jabatan akademik menjadi Profesor,
selain kecukupan angka kredit dan pemenuhan syarat publikasi karya ilmiah, juga mem-
pertimbangkan keterkaitan antara bidang ilmu penugasan Profesor yang diusulkan
dengan kualifikasi akademik Doktor, karya ilmiah yang diperoleh sebelum dan sesudah
mencapai gelar Doktor. Keterkaitan bidang ilmu karya ilmiah dengan bidang ilmu
penugasan juga dipertimbangkan bagi usulan kenaikan jabatan akademik dari Asisten Ahli
ke Lektor, dan Lektor ke Lektor Kepala.
g. Karya ilmiah di jurnal internasional, prosiding terindeks basis data internasional berepu-
tasi, dan jurnal internasional bereputasi selama menempuh pendidikan S2 dan S3, dapat
digunakan untuk pemenuhan persyaratan pada pengangkatan pertama jabatan Asisten
Ahli dan Lektor. Proses pengusulan pengangkatan pertama dilakukan sesuai dengan
PermenPANRB Nomor 17 tahun 2013 tentang jabatan Fungsionel Dosen dan Angka
Kreditnya, serta Nomor 46 tahun 2013.
14
1-Karya Tulis Ilmiah
15
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Tabel 1.8. Kebutuhan karya ilmiah untuk kenaikan pangkat pada jabatan akademik yang sama.
16
1-Karya Tulis Ilmiah
Berikut ini disajikan dua tabel yang berisi tentang karya ilmiah yang disampaikan secara oral dan
dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan dan memiliki ISSN atau ISBN (lihat Tabel 1.10). Selain
itu juga ditunjukkan tabel yang memuat angka kredit untuk rancangan dan karya teknologi yang
dipatenkan atau seni yang terdaftar di HaKI secara nasional atau internasional (Tabel 1.11).
Tabel 1.11. Angka kredit karya teknologi yang dipatenkan atau mendapat HAKI.
17
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Untuk mengurus, mendaftarkan, dan memperoleh hak paten dan sertifikat , Anda
dapat mengunjungi situs berikut ini:
https://e-hakcipta.dgip.go.id/index.php
Pengurusan dapat dilakukan secara daring, biaya Rp400.000 (tahun 2018), dan
hanya memerlukan beberapa hari (tidak sampai seminggu kalau syarat-syaratnya
lengkap.
18
1-Karya Tulis Ilmiah
19
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Untuk dapat mengakses dan mengunduh makalah-makalah dari berbagai jurnal tersebut, lihat
bab-bab berikutnya.
20
2 Komponen Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah memiliki komponen-komponen inti, yaitu komponen-komponen yang harus ada. Urut-
annya mungkin dapat sedikit berbeda, tetapi isinya kurang lebih sama. Karya tulis yang akan dibahas
komponennya pada bab ini adalah proposal dan laporan skripsi, tesis, dan disertasi. Proposal untuk karya
tulis yang lain, dapat menyesuaikan dengan pembahasan di bab ini.
Proposal merupakan dokumen awal untuk melakukan penelitian dan harus disiapkan dengan baik.
Proposal dibuat ringkas, antara 6-20 halaman, tergantung pada lembaga yang mengaturnya. Ada yang
mewajibkan proposal ditulis sangat singkat, ada pula mewajibkan penjelasan yang cukup, sehingga
memerlukan jumlah halaman yang lebih banyak.
2.1 Proposal
Proposal merupakan dokumen yang berisi usulan melaksanakan penelitian. Usulan ini akan diajukan
kepada:
2.1
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Proposal yang baik dapat menceritakan ide penelitian tanpa memerlukan keterangan tambahan secara
lisan dari penulisnya, misalnya saja proposal penelitian untuk mendaftar ke perguruan tinggi di luar negeri
atau pengajuan dana penelitian. Seringkali pembaca proposal tidak sempat bertemu dengan penulis,
sehingga mereka hanya mengandalkan kepada dokumen saja. Meskipun demikian, tetap dimungkinkan
antara penulis dengan pihak penerima proposal akan terjalin komunikasi yang cukup intens, misalnya
antara mahasiswa dengan dosen pembimbing atau promotornya.
2.2
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
Tidak semua komponen yang ada pada Tabel 2.1 harus ditulis sebagai judul. Tempat Penelitian dan Kurun
Waktu dapat dituliskan di dalam naskah, tidak harus pada judul.
a. Masalah apa yang dilihat oleh penulis. Alangkah baiknya ketika menyampaikan masalah ini disertai
dengan acuan. Karena masalah yang diamati belum lama muncul, sehingga belum ada peneliti lain
yang melakukannya, maka sumber acuan boleh dari sumber-sumber nonilmiah, misalnya dari surat
kabar, blog, media sosial, acara di televisi atau radio, dan berbagai sumber acuan lainnya. Misalnya
saja masalah yang diamati dan akan dicari jalan keluarnya adalah:
• Pengaruh negatif media sosial pada masa pemilihan umum
• Sulitnya menggunakan virtual account untuk melakukan transaksi
• Meningkatnya jumlah penunggak pajak kendaraan bermotor
• Pergeseran selera warganet dari penggunaan web ke penggunaan aplikasi mobile
• Rendahnya tingkat penerimaan aplikasi mobile banking di kalangan karyawan perusahaan
b. Langkah atau penelitian apa saja yang sudah diambil oleh peneliti lain dan dianggap belum cukup oleh
penulis. Pemikiran peneliti lain yang selama ini sudah ada, akan diperbaiki melalui penelitian penulis.
Berdasarkan contoh di atas, diberikan contoh-contoh pemikiran orang lain sebagai berikut:
• Pengaruh negatif media sosial pada masa pemilihan umum, sudah diteliti orang lain dan temuan-
nya adalah: ada aktor intelektualnya, lemahnya pengawasan terhadap media sosial, lambatnya
penegakan hukum, mudahnya membuat akun media sosial fiktif, dan mudahnya seorang warga-
net menyampaikan ujaran kebencian di sosial media.
• Sulitnya menggunakan virtual account untuk melakukan transaksi, sudah diteliti orang lain dan
temuannya adalah: virtual account tidak mudah diingat nomornya, sulit mengetahui saldonya,
tidak ada aplikasinya di ponsel, transaksi harus dilakukan ke ATM atau toko berjejaring, nominal-
nya sangat terbatas, dan sebagainya.
• Meningkatnya jumlah penunggak pajak kendaraan bermotor, sudah diteliti orang lain dan temu-
annya adalah: jumlahnya relatif besar dan harus dibayar setahun sekaligus, tidak ada sanksi bagi
wajib pajak yang tidak membayar (bahkan meskipun tidak membayar pajak kendaraan selama
beberapa tahun)
• Pergeseran selera warganet dari penggunaan web ke penggunaan aplikasi mobile, sudah diteliti
orang lain dan temuannya antara lain adalah web memerlukan komputer sehingga tidak praktis
dibuka, kebutuhan informasi tidak perlu lengkap sehingga dapat dihasilkan di layar ponsel, kinerja
aplikasi mobile lebih gegas, dan mudah memotret tampilan layar ponsel bila diperlukan.
• Rendahnya tingkat penerimaan aplikasi mobile banking di kalangan karyawan perusahaan, sudah
diteliti oleh peneliti-peneliti terdahulu dan hasilnya adalah sulitnya melakukan pembayaran
karena para karyawan sering membeli sesuatu di warung atau toko yang belum menerima pem-
bayaran menggunakan transfer rekening, jumlah transaksi para karyawan rata-rata tidak besar
sehingga karyawan lebih suka membawa uang tunai ke mana-mana.
2.3
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
c. Teori, rerangka, metode, atau model seperti apa yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Dalam karya ilmiah, suatu masalah akan dipecahkan dengan suatu cara yang sistematis, atau
rerangka kerja tertentu, atau model-model yang sebelumnya juga sudah digunakan oleh para peneliti
lain. Peneliti harus menjelaskan mengapa teori ini digunakan dan bukan teori-teori lain yang sejenis.
Rumusan masalah cukup ditulis singkat saja, biasanya berisi satu kalimat saja. Kalau masalah yang akan
dipecahkan ada beberapa, bisa ditulis dalam beberapa kalimat. Kalimat harus ringkas, namun lengkap.
Secara garis besar, penelitian memiliki dua tema besar, yaitu perancangan dan pengevaluasian. Peran-
cangan bertujuan untuk merancang suatu metode, prosedur, struktur organisasi, purwarupa (prototipe),
pengembangan teori, dan sejenisnya. Pengevaluasian bertujuan untuk mengevaluasi suatu objek
penelitian, misalnya suatu proses, teori, atau model.
Pada penelitian yang bertujuan untuk merancang sesuatu, akan dinyatakan dalam suatu pertanyaan
penelitian. Pertanyaan penelitian ini akan dijawab di kesimpulan berupa sebuah hasil rancangan. Pada
penelitian untuk mengevaluasi sesuatu, akan dinyatakan dalam suatu hipotesis. Pada bagian akhir
penelitian, akan dinyatakan hipotesis terbukti atau tidak. Perhatikan Gambar 2.1 untuk memperjelas
uraian di atas.
2.4
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
Contoh rumusan masalah dua kelompok penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Contoh rumusan masalah.
Pembatasan masalah dilakukan karena berbagai hal, misalnya pembatasan waktu, pembatasan tempat
penelitian, pembatasan jumlah responden, pembatasan lingkup yang akan diteliti, dan masih banyak lagi.
penulis harus menjelaskan secara lengkap apa batasan-batasan masalah yang ditentukan dalam penelitian
ini. Bagi pembaca, batasan ini mungkin akan menjadi ide untuk melakukan penelitian yang serupa, tetapi
dengan menambah lingkupnya.
2.5
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Tabel 2.3. Contoh tujuan penelitian yang kurang tepat dan yang benar.
Tujuan penelitian disesuaikan dengan rerangka penelitiannya, apakah penelitian merupakan perancangan
atau pengevaluasian. Sebagai contoh, tujuan penelitian di antaranya tampak seperti pada Tabel 2.4.
2.6
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
data, atau akan meminta responden), bagaimana data akan dianalisis dan apa saja kriteria-kriteria untuk
mengukur atau mengevaluasi. Kalau metode statistik digunakan, jelaskan metode statistiknya dan jelas-
kan apakah metode tersebut dapat dikerjakan pada kondisi yang dihadapi peneliti.
Apabila digunakan alat, komputer, dan aplikasi tertentu, perlu dijelaskan juga. Namun tidak perlu menye-
butkan merek. Misalnya saja:
Penelitian ini menggunakan komputer berbasis MS Windows 10, Ms Office
versi 2016, dan SPSS versi 24 untuk menganalisis data.
Seringkali, peneliti juga perlu mengambil data dari suatu entitas, misalnya dari Badan Pusat Statistik, dari
Pemerintah Daerah, atau dari Bursa Efek Indonesia. Langkah ini juga harus dijelaskan.
• perbedaan objek penelitian (misalnya peneliti lain sudah meneliti penerapan COBIT di perusahaan
A, B, C, dan penelitian ini akan dilakukan di perusahaan D).
• perbedaan periode penelitian (misalnya peneliti lain melakukan penelitian antara tahun 2011-
2015, sedang penelitian ini dilakukan untuk tahun 2016-2020). Perbedaan periode dapat dilaku-
kan apabila ada peristiwa besar yang diduga sangat mempengaruhi hasil penelitian. Misalnya saja
perbedaan antara sebelum dan sesudah krisis ekonomi.
Kontribusi penelitian lebih ditekankan pada teori atau bidang ilmu, bukan pada masalah pribadi penulis
atau entitas objek yang diteliti. Semakin tinggi tingkat karya tulis, semakin tinggi pula kontribusi penelitian
yang diharapkan.
2.7
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
k. Menarik kesimpulan
l. Menyusun laporan akhir penelitian
Bab I: Pendahuluan
Nomor bab dapat ditulis dengan angka romawi maupun huruf latin, tergantung pada aturan lembaga atau
institusi yang menerbitkan karya tulis ilmiah.
2.8
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Teori. Landasan teori berisi pembahasan teori dasar yang akan digunakan sebagai acuan utama
penelitian. Teori ini meliputi asumsi yang digunakan, model yang dibangun, proses yang ada di dalamnya,
dan aplikasinya selama ini. Sudah barang tentu kelebihan dan kelemahan teori juga harus dijelaskan.
Kajian Pustaka atau Telaah Literatur. Bagian ini membahas berbagai penelitian terdahulu yang berkaitan
atau dikaitkan dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu dicari kelemahan atau keterbatasan-
nya, lalu akan diperbaiki pada penelitian ini.
2.9
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
A
2.1 Landasan Teori
C D
2.1.1 Teori ABC
B
2.1.2 Teori DEF
2.4 Hipotesis Penelitian
2.2 Penelitian Terdahulu
Masih banyak lagi keterkaitan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan.
Pertanyaan Penelitian. Pertanyaan penelitian atau proposisi perlu diajukan pada penelitian yang akan
merancang suatu objek, misalnya sebuah model, sebuah teori baru, sebuah rerangka kerja (framework),
sebuah sistem atau prosedur, aplikasi berbasis mobile atau Internet, dan sebagainya. Pertanyaan pene-
litian tidak perlu ada pada penelitian yang menguji teori atau mengevaluasi objek penelitian.
Contoh: Pertanyaan penelitian yang akan diajukan pada penelitian ini adalah seperti apa rancangan
purwarupa aplikasi pendaftaran KRS berbasis mobile yang sesuai dengan proses akademik di PT D.
Contoh: Pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah bagaimana rancangan sistem pengendalian
internal terhadap sistem informasi penjualan di Perusahaan Mebel.
Contoh: Rekening apa saja yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan dagang yang menjual barang
dagangannya secara daring (online) dan luring (offline).
2.10
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
Hipotesis Penelitian. Hipotesis penelitian perlu diajukan pada penelitian yang tujuannya adalah untuk
mengevaluasi suatu objek, misalnya mengevaluasi suatu prosedur, mengevaluasi hubungan antarvariabel,
menilai pengaruh faktor-faktor terhadap keberhasilan (atau kegagalan) sistem, dan sebagainya.
Contoh: Penelitian ini akan mengajukan tiga hipotesis, yaitu: (1) Apakah variabel A berpengaruh terhadap
variabel B, (2) Apakah variabel B perpengaruh terhadap C, dan (3) Apakah variabel A dan B secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel C.
Selain ditulis, sangat dianjurkan hubungan antarvariabel juga digambarkan dalam sebuah diagram. Dalam
diagram tersebut juga ditunjukkan masing-masing hipotesis yang diajukan. Contoh berbagai hipotesis
dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini.
2.11
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
Gambar 2.6. Model Penelitian tentang M-Commerce (Grandhi & Wibowo, 2016)
Gambar 2.7. Model Penerimaan User terhadap Sistem Informasi (Asmah, et al., 2017)
2.12
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
Untuk penelitian dengan tujuan pengevaluasian, perlu dijelaskan mulai dari jenis penelitian, pemilihan
responden (siapa saja yang akan dijadikan responden, berapa jumlahnya, dan jelaskan apa alasannya),
bagaimana kuesionernya (bagaimana pengembangan kuesionernya, bagaimana cara menjawabnya,
kapan akan disebar kepada responden), dan nantinya bagaimana mencatat dan mengolah data untuk
dianalisis.
Pada penelitian berbasis perancangan, perlu diuraikan dulu teknik pemahaman proses bisnisnya seperti
apa, siapa saja yang membuat keputusan, informasi yang dibutuhkan apa saja, masing-masing informasi
dihasilkan dari mana dengan cara bagaimana, hingga pada perancangan sistem informasi. Perancangan
ini akan dilanjutkan dengan pembuatan use case, yaitu diagram yang menggambarkan pihak-pihak yang
terlibat dalam proses sebuah sistem serta apa perannya. Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana
rancangan antarmuka sistem yang diusulkan.
Gambar 2.8. Bagian-bagian Bab II Penelitian untuk Pengevaluasian (kiri) dan Perancangan (kanan)
2.13
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
BAB IV BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.2 Penyebaran Kuesioner dan Pengumpulan Data 4.2 Pengidentifikasian Proses Bisnis
2.14
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
d. Uji kualitas data: digunakan untuk menguji apakah datanya reliabel dan valid. Kalau ada data yang
berada di sisi outlier (sangat menyimpang), akan diapakan? Apakah akan dibuang, atau dianggap
sama dengan data yang nilainya tertinggi, dihitung nilai rata-rata ditambah satu standar deviasi.
e. Uji statistik: adalah uji utama data penelitian, misalnya dengan uji beda, uji regresi atau korelasi,
uji Anova, uji dengan Partial Least Squares (PLS), Structural Equation Model (SEM).
f. Uji hipotesis: merupakan hasil analisis setelah dilakukan uji statistik. Uji hipotesis didasarkan pada
uji statistik.
2.15
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2.3 Makalah
Bagian-bagian makalah sudah barang tentu berbeda dengan laporan penelitian, karena biasanya lebih
ringkas. Jumlah halaman juga sangat bervariasi, sangat tergantung pada panitia yang akan menerbitkan
makalah tersebut. Panitia tersebut misalnya adalah panitia seminar, perguruan tinggi tempat peneliti
mengerjakan penelitiannya, dan redaksi jurnal.
Secara garis besar, bagian-bagian suatu makalah selain bagian judul dan nama pengarang di bagian depan,
adalah sebagai berikut:
a. Abstrak yang terdiri atas satu paragraf, namun berisi tiga pokok pikiran, yaitu masalah yang dite-
liti, model atau analisis yang dilakukan, dan temuan yang diperoleh. Di bawah abstrak perlu
dicantumkan key words atau kata kunci yang ada di dalam penelitian. Jumlah kata kunci tidak
lebih dari empat dan usahakan hanya yang betul-betul penting yang dicantumkan di dalam kata
kunci.
b. Latar belakang atau pendahuluan, berisi beberapa pokok pikiran seperti pada proposal. Pokok
pikiran dalam latar belakang adalah: berbagai masalah yang akan diatasi, ringkasan hasil dari
penelitian-penelitian terdahulu yang membahas topik sejenis, serta metode analisis yang akan
digunakan. Bagian ini harus diakhiri dengan satu paragraf yang menyatakan apa yang akan
dilakukan oleh makalah atau penelitian ini.
c. Penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis atau pengajuan pertanyaan penelitian. Hal ini
mirip dengan Bab II pada laporan penelitian. Bagian ini membahas berbagai penelitian terdahulu
yang berkaitan atau dikaitkan dengan penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu dicari kele-
mahan atau keterbatasannya, lalu akan diperbaiki pada penelitian ini.
d. Kontribusi penelitian: Bagian ini menjelaskan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-pene-
litian lain yang sudah dilakukan. Perbedaan dapat berupa penambahan variabel, pengubahan cara
pengukuran variabel, perubahan model penelitian, penggabungan model penelitian, perubahan
metode analisis, dan sebagainya.
2.16
2-Komponen Karya Tulis Ilmiah
1 Bolehkah karya tulis tidak diketik sendiri, misalnya diketikkan di biro jasa
pengetikan?
Boleh saja, asal seluruh materi dalam karya tulis Anda merupakan karya Anda dan di
bawah tanggungjawab Anda. Juru ketik hanyalah menerjemahkan tulisan Anda yang
mungkin baru berupa konsep, atau tulisan yang belum teratur sesuai urut-urutan logis.
Anda memberi instruksi mereka untuk mengurutkan, mengatur penomoran, menghias
dokumen, dan seterusnya. Sekali lagi, konten atau isi penelitian Anda harus berada di
bawah pemahaman Anda.
Boleh, justru harus, karena Anda harus benar-benar memahami metode yang Anda
gunakan, apakah sudah sesuai dengan masalah penelitian Anda. Metode statistik
sangat luas dan sangat bervariasi. Hampir tidak mungkin Anda dapat mempelajarinya
sendiri. Metode regresi saja ada ratusan lebih, yang masing-masing memiliki karakte-
ristik sendiri. Meminta bimbingan pada orang yang lebih tahu tentu akan memperbaiki
wawasan dan pengetahuan Anda. Namun ketika di dalam ujian Anda ditanya tentang
model-model statistik yang Anda gunakan, Anda harus menjawab sesuai dengan
pengetahuan Anda. Jangan menyebutkan bahwa pemilihan metode ini karena disaran-
kan oleh orang lain (termasuk pembimbing!). Anda harus mencari penjelasan logis atau
akademis terhadap pemilihan metode yang Anda gunakan.
2.17
Menulis Karya Ilmiah dengan Komputer
3 Apakah boleh saya banyak menggunakan referensi yang berasal dari Internet,
terutama website dan blog?
Sangat tidak dianjurkan, meskipun tidak (belum) ada larangan resmi. Tetapi referensi
dinilai berdasarkan kualitasnya. Kalau naskah Anda banyak menggunakan referensi
yang berasal dari jurnal-jurnal bereputasi, apalagi di tingkat internasional seperti World
of Science atau Thomson, Scopus, dan sebagainya, tentu naskah Anda dapat dianggap
“lebih baik” atau “lebih bergengsi”. Meskipun demikian, tetap saja faktor penentunya
adalah konten penelitian Anda. Selain mengacu pada jurnal-jurnal berkualitas baik,
Anda juga perlu melengkapinya dengan referensi dari buku-buku yang juga berkualitas
baik, bila perlu dari penulis-penulis yang punya nama besar pada topik yang sedang
Anda teliti.
4 Apakah saya bebas mengutip dari berbagai jurnal yang topiknya berkaitan
dengan topik penelitian saya?
Biasanya Anda disarankan untuk menggunakan sumber referensi yang berusia paling
lama lima tahun ke belakang. Kalau Anda meneliti tahun 2020, kutipan yang paling tua
adalah tahun 2016. Bahkan beberapa lembaga sangat menyarankan agar Anda menggu-
nakan referensi yang paling tua berusia tiga tahun. Meskipun demikian, Anda tetap
dapat mengutip satu dua jurnal atau buku yang sudah berusia belasan atau mungkin
puluhan tahun, bila referensi Anda tersebut memang bukan sesuatu yang mudah
diperbarui. Misalnya hal yang berkaitan dengan filsafat ilmu, Anda akan banyak
menjumpai tulisan-tulisan yang dipublikasi tahun 1970, 1960 atau bahkan jauh
sebelumnya.
5 Bagaimana saya tahu bahwa tulisan yang saya kutip ditulis oleh orang yang
sudah terkenal di bidangnya?
Biasakan membaca sebuah paper atau makalah, sampai kepada daftar pustakanya.
Bacalah satu-per-satu. Setelah Anda membaca beberapa (puluh) makalah yang
membahas suatu topik, Anda akan sering menjumpai nama-nama terentu dengan judul
makalah yang itu-itu saja. Hal itu merupakan salah satu indikasi bahwa penulis tersebut
termasuk orang terkenal dan pendapatnya banyak diacu oleh peneliti lain. Tetapi
berhati-hatilah, karena ada penulis yang sering mengutip karya-karyanya sendiri.
Meskipun hal ini tidak merupakan larangan, tetapi hanya kepatutan. Orang yang terlalu
banyak mengutip tulisan-tulisannya sendiri, mungkin sedang berusaha meningkatkan
tingkat sitasi karyanya.
2.18