Anda di halaman 1dari 26

1

11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
11111111111111111111111111111111111ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
PADA KELUARGA Tn.S KHUSUSNYA PADA Ny.A DENGAN TB PARU
DI PUSKESMAS GONDOSARI

Disusun Oleh :
M. Yasir
Noor Budiono
RR. Marlia M.
Sischa Y.
Siti Mukhoyaroh

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jl. Lambao No. 1 Singocandi Kec. Kota Kab. Kudus
TAHUN AKADEMIK 2007 / 2008
TINJAUAN TEORI

Pengertian
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycrobacterium
tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi.
(Mansjoer Arief, 1999 : 472)
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi kronik akut atau sub akut disebabkan oleh
basilus tuberculosis, mycrobacterium tuberculosis, kebayakan mengenai struktur
ovelor paru presentasi kronisnya bervariasi, berkisar asuntomatis dengan hanya
menunjukkan ter kulit positif sampai meliputi pulmoner luas dan sistematik.
(Susan Martin Tucker, 1998)
Etiologi
Penyebab dari TB adalah mycrobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1 – 4 mm dan tebal 0,3 – 0,6 mm. Kuman ini bersifat
aerob terhadap asam karena sebagian besar tubuh kuman terdiri dari asam lemak
(lipid). Kuman dapat hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin.
(Soeparman, 1998 : 715)
Kuman penyebab tuberculosis adalah mycrobacterium tuberculosis. Basil ini tidak
berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari dan sinar
ultraviolet. Basil ini sukar diwarnai, tetapi berbeda dengan basil lain. Setelah
diwarnai tidak dapat dibersihkan lagi fuehein atau metilleenblauw oleh cairan asam
sehingga biasanya disebut Basil Tahan Asam (BTA) pewarna Zeilil Neelsen biasanya
dipergunakan untuk menembahkan basil ini.
Ada 2 macam mikobakteria yang menyebabkan penyakit tuberculosis yaitu tipe
human dan tipe bovin. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita
mastitis tuberkulosa dan bila di minum dapat menyebabkan tuberculosis usus. Basil
tipe tipe human biasa berada di bercak ludah (dropet) diudara yang berasal dari
penderita TBC terbuka. Orang retan dapat terinfeksi TBC bila menghirup bercak ini.
Ini merupakan cara penularan terbanyak.
(Samsul Hidayat, 1997 : 20)

Manifestasi Klinis
Gejala utam TB paru adalah bentuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum,
malaise, gejala flu, demam rendah, nyeri dada, dan batuk darah.
Pasien TB Paru menunjukkan gejala klinis, yaitu :
Tahap asimtomatis
Gejala TB paru yang khas, kemudian stagnasi dan regesi
Eksaserbasi yang memburuk
Gejala berulang dan menjadi kronik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-tanda :
Tanda-tanda inflatrat (redup, bronkial, ronki basah dan lain-lain)
Tanda-tanda penerikan paru, diafragma, dam mediastinum
Sekret disaluran nafas dan ronki
Suara nafas amforik karena adanya kavitas yang berhubungan lasung dengan bronkus
(Mansjoer Arief, 1999 : 472)
Pathway
Fokus Pengkajian
Menurut Marilyn E. Doengoes (2000) fokus pengkajian pada pasien TB paru :
Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelelahan umum dan kelamahan
Nafas pendek karena kerja
Kesulitan tidur pada malam hari atau demam pada malam hari
Menggigil atau berkeringat
Tanda : Takikardia tukipnea pada kerja
Kelelahan otot, nyeri dan sesak.
Makanan/cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan
Tidak dapat mencerna
Penurunan berat badan
Tanda : Turgor kulit buruk, kering atau kulit bresisik
Kehilangan otot atau hilang lemak subkutum
Pernafasan
Gejala : Batuk produktif, atau tidak peroduktif
Nafas pendek
Riwayat tuberculosis atau terpajan pada individu terinfeksi
Tanda : Peningkatan frekuensi pernafasan
Pengembangan pernafasan tak simetris (efusi pleura)
Urekel tercatat diatas apek paru selama inspirasi cepat setelah batuk pendek
(urekus post fusie)
Karakteristik sputum: hijau/purulen, mukoil kuning atau bercak darah
Nyeri atau kenyamanan
Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang
Berhati-hati pada area yang sakit
Tanda : Perilaku distraksi, gelisah.
Penyuluhan atau pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga TB
Ketidakmampuan umum/status kesehatan buruk
Gagal untuk baik/kesembuhan
Tidak berpartisipasi dalam terapi
(Doengoes, 1999 : 240 – 241)
Fokus Intervensi
Resti penyebaran infeksi berhubungan dengan terpajan lingkungan
Tujuan : agar tidak terjadi penyebaran infeksi
Intervensi : a. Kaji Patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi
melalui droplet udara selama batuk bersin, meludah, tertawa, menyanyi.
b. Identifikasi orang lain yang beresiko
c. Anjurkan pasien untuk batuk/bersin dan mengeluarkan pada tisu dan
menghindar meludah
d. Kaji tindakan kontrol infeksi sementara, contoh masker atau isolasi pernafasan
e. Awasi suhu sesuai indikasi
(Doengoes, 1999 : 242 – 243)
Bersihan jalan nafas, tak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah.
Tujuan : agar jalan nafas efektif
Intervensi : a. Kaji fungsi pernafasan, contoh : bunyi nafas, kecepatan, irama dan
kedalaman.
b. Catat kemampuan untuk mengeluarkan mukosa/batuk efektif
c. Berikan pesien posisi semi atau fowler tinggi
d. Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
e. Lembabkan udara/oksigen inspirasi
(Doengoes, 1999 : 244)
Resti terhadap kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran
alvedar-kapiler
Tujuan : agar tidak terjadi gangguan pertukaran gas
Intervensi : a. Kaji dispne, takipne, tak normal/menurunnya bunyi nafas
b. Evaluasi perubahan tingkat kesadaran
c. Tunjukkan/dorong pernafasan bibi selama
d. Tingkatkan tirah baring/batasi aktivitas
e. Kolaborasi berikan O2 tambahan yang sesuai
(Doengoes, 1999 : 246)

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.


Tujuan : Agar kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Intervensi : a. Awasi masukkan/pengeluaran dan BB secara periodik
b. Dorong dan berikan periode istirahan sering
c. Berikan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan
d. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan
karbohidrat
e. Kolaborasi rujuk ke ahli diet untuk menentukan komposisi diet.
(Doengoes, 1999 : 247)
Kurang pengetahuan mengenai aturan pencegahan dan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi.
Tujuan : agar pasien bisa mengetahui cara pencegahan dan pengobatan tentang
penyakitnya.
Intervensi : a. Kaji kemampuan psaien untuk belajar
b. Identifikasi gejala yang harus dilaporkan kepada perawat
c. Kaji potensial efek samping pengobatan
d. Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan takut/ masalah
e. Dorong untuk tidak merokok
(Doengoes, 1999 : 248)
TINJAUAN KASUS

DATA UMUM
Nama KK : Tn. S
Umur KK : 55 th
Alamat: Kedungsari Rt. 6 Rw. I Gebog Kudus
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMP
Susunan Anggota Keluarga :
NoNamaUmur(L / P)Tgl lahir PendidikanPekerjaanHubungan 1.Tn.S55 thL10-1-
1953SMPKaryawanSuami2.Ny.Ng50 thP28-8-1958SDKaryawanIstri3.Tn.S32
thL14-2-1976SMPBuruhAnak4.Ny.A24 thP20-6-1983SMA-Menantu5.An.I2 thP9-
11-2005--Cucu6.Sdr.F30 thL26-11-1978SMABuruhAnak
Genogram

Ket :
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal 1 rumah
PEMERIKSAAN FISIK
Ny. A
Keadaan Umum : Baik
TTV : TD : 100/70 mmHg RR : 22 x /mnt
N : 80 x /mnt S : 360C
Rambut : Bersih, hitam, tidak mudah rontok
Kepala : Mesocepal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, bentuk simetris
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Mulut : Bersih tidak ada stomatitis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Bentuk simetris
Paru-paru : I : Simetris
P: Dada kanan dan kiri sama
P: Sonor
A : Bunyi paru-paru murni
Jantung : I : Ictus cordis tak tampak
P: Ictus cordis tak teraba
P: terdengar suara redup
A : Irama teratur, tidak ada bising, tidak ada galop.
Abdomen : I : bentuk datar
A: tidak ada nyeri tekan
P: sonor
P : peristaltik ujung 20x/menit
Extremitas : Dapat bergerak bebas tidak ada oedem
ANALISA DATA
NODATA FOKUSMASALAH1.

2.DS :

DO :

DO :

DS :

Klien mengatakan penyakitnya perlu perawatan keluarga

Keluarga klien mengatakan belum tahu tentang tata ruang/ rumah yang sehat.
Klien menanyakan cara mencegah KP

Klien mengatakan belum tahu tentang tata ruang/rumah yang sehat.

Kurang ventilasi
Kurangnya pencahayaanResiko tinggi terjadinya penularan penyakit pada keluarga Tn.S
Pemeliharaan kesehatan tok efektif pada keluarga Tn.S terutama pada Ny.A tentang tata ruang yang sehat.
NURSING CARE PLAN

NoDx Keperawatan KeluargaTujuanKriteriaIntervensiJangka PanjangJangka pendekKriteriaStandarIResiko tinggi terjadinya penularan penyakit pada keluarga Tn.S b.d
kurang tahunya keluarga tentang arti, tanda dan penularan penyakit KPKeluarga dapat mengetahui masalah penyakit KPSetelah dilakukan 1 x 30 diharapkan keluarga
dapat :
Mengerti arti penyakit KP.

Menyebutkan tanda dan gejala KP

Menyebutkan cara penularan KP

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Arti KP : penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikrobakterium tuberkulosis

Tanda dan gejala KP : batuk + 1 bulan, malaise, panas, sesak nafas, nyeri dada.
Cara penularan KP : bicara berhadapan, batuk dahak disembarang tempat, menggunakan alat makan yang sama dengan penderita.

Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang penyakit KP


Diskusikan cara penularan KP
Beri pujian atas jawaban yang tepat

Kaji ulang pengetahuan tentang tanda dan gejala KP


Evaluasi penjelasan yang diberikan.
Berikan tanggapan yang positif atas jawaban yang tepat.

Kaji ulang pengetahuan tentang cara pencegahan KP


Diskusikan cara pencegahan KP
Beri tanggapan positif atas keterlibatan keluarga dalam diskusi.
Evaluasi penjelasan yang diberikan.
NoDx Keperawatan KeluargaTujuanKriteriaIntervensiJangka PanjangJangka pendekKriteriaStandar

II

Pada keluarga Tn.S terutama pada Ny.A tentang tata ruang yang sehat b.d kurang informasi
Keluarga dapat mengetahui tentang cara tata ruang yang sehat.Menyebutkan cara pencegahan KP

Menyebutkan diit yang diberikan pada penderita KP.

Setelah dilakukan 1x20 menit diharapkan keluarga dapat :


Mengerti apa yang dimaksud dengan ventilasi.Respon verbal

Respon verbal

Respon verbalJangan membuang sputum disembarang tempat.


Jaga jarak dalam berkomunikasi.
Menjaga kesehatan tubuh.tidak menggunakan alat yang sama dengan klien.

Diit yang dilakukan penderita KP telur, ayam, hati, kacang hijau dan kacang merah, jagung nasi tahun tempe.

Yang dimaksud ventilasi jendela agar cahaya dapat masuk ke dalam rumahKaji ulang pengetahuan tentang cara pencegahan KP
Diskusikan cra pencegahan KP
Beri tanggapan yang positif atas keterlibatan keluarga dalam diskusi.

Kaji ulang pengetahuan tentang diit yang diberikan pada klien


Berikan tanggapan yang positif atas jawaban yang tepat.
Evaluasi jawaban yang tepat.

Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang ventilasi udara


Berikan penjelasan pentingnya ventilasi.
Kaji tingkat pengetahuan klien.
NoDx Keperawatan KeluargaTujuanKriteriaIntervensiJangka PanjangJangka pendekKriteriaStandar

Menjelaskan jika rumah kurang pencahayaan

Menjelaskan cara perawatan rumah agar tampak bersih dan sehat.Respon verbal

Respon verbalJika rumah kurang pencahayaan menyebabkan tempat dan sarangnya sehingga dapat mengakibatkan penyakit.

Cara merawat rumah agar tampak bersih dan sehat disapu dan dipel setiap hari sehingga rumah terlihat kotor.Kaji ulang tempat-tempat yang kurang pencahayaan.
Beri penjelasan tentang pentingnya pencahayaan.
Beri penjelasan tentang penyebab kurang pencahayaan.

Ajarkan dengan keluarga cara perawatan rumah yang sehat.


Anjurkan klien tentang perawatan rumah sehat.
NURSING NOTE

NoDx Keperawatan KeluargaTujuan ImplementasiTanggal/Jam PelaksanaanImplementasiEvaluasiIResiko tinggi terjadinya penularan peyakit pada keluarga Tn.S b.d
kurang tahunya keluarga tentang arti, tanda dan penularan penyakit KP.Setelah dilakukan penyuluhan 1x30 menit diharapkan keluarga dapat :
Mengerti arti penyakit KP

Menyebutkan tanda dan gejala KP

Menyebutkan cara penularan KP


21-2-2008
12.00 WIBMengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang penyakit KP.
Mendiskusikan cara penularan KP.
Memberi pujian atas jawaban yang tepat.

Mengkaji ulang pengetahuan tentang tanda dan gejala KP.


Mengevaluasi penjelasan yang diberikan.
Memberikan tanggapan yang positif atas jawaban yang tepat.

Mengkaji ulang pengetahuan yang positif atas jawaban yang tepat.


Mendiskusikan cara penularan.
Memberi tanggapan positif atas keterlibatan keluarga dalam diskusi.
Mengevaluasi penjelasan yang diberikan.S :

O:

A:
P:
S:

O:

A:
P:

S:

O:
A:
P:
Keluarga Tn.S mengatakan sudah mengerti tentang arti KP
Keluarga Tn.S tampak serius mengikuti penyuluhan. Keluarga memperhatikan gambar yang dijelaskan
Masalah teratasi sebagian
Pertahankan intervensi

Keluarga Tn.S mengatakan sudah jelas tentang tanda-tanda dan gejala KP


Keluarga Tn.S mendengarkan penjelasan dengan baik.
Masalah teratasi sebagian
Pertahankan intervensi.

Keluarga Tn.S mengatakan sudah paham tentang cara penularan KP


Keluarga Tn.S mendengarkan dengan baik
Masalah teratasi sebagian
Pertahankan intervensi

NoDx Keperawatan KeluargaTujuan ImplementasiTanggal/Jam PelaksanaanImplementasiEvaluasi


II

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif Tn.S terutama pada Ny.A tentang tata ruang yang sehat b.d kurang informasi
Menyebutkan cara pencegahan KP

Menyebutkan diit yang diberikan pada penderita KP

Setelah dilakukan penyuluhan 1x20 menit diharapkan keluarga dapat :


Mengerti apa yang dimaksud dengan ventilasi.Mengkaji ulang pengetahuan tentang cara penularan KP
Mendiskusikan cara pencegahan KP
Memberi tanggapan positif atas keterlibatan keluarga dalam diskusi.

Mengkaji ulang pengetahuan tentang diit yang diberikan pada klien.


Memberikan tanggapan yang positif atas jawaban yang tepat.
Mengevaluasi jawaban yang tepat.

Kaji ulang pengetahuan keluarga tentang ventilasi udara


Memberikan penjelasan pentingnya ventilasi.
Mengkaji tingkat pengetahuan klien.
S:

O:

A:
P:

S:

O:

A:
P:

S:

O:

A:
P :Keluarga Tn.S mengatakan sudah mengerti bagaimana cara pencegahan KP
Keluarga Tn.S mendengarkan penjelasan dan berusaha menjawab.
Masalah teratasi sebagian
Pertahankan intervensi.

Keluarga Tn.S mengatakan sudah mengerti tentang diit yang diberikan pada penderita KP
Keluarga Tn.S mendengarkan penjelasan dengan baik.
Masalah teratasi.
Pertahankan intervensi

Keluarga Tn.S mengatakan sudah paham apa yang dimaksud dengan ventilasi.
Keluarga Tn.S mendengarkan penjelasan dengan baik.
Masalah teratasi.
Pertahankan intervensi.
NoDx Keperawatan KeluargaTujuan ImplementasiTanggal/Jam PelaksanaanImplementasiEvaluasi2. Menjelaskan jika rumah kurang pencahayaan.

3. Menjelaskan cara perawatan rumah agar tampak bersih dan sehat.

4. Menjelaskan penyebab kurang ventilasi.

5. Menjelaskan kerugian kurangnya ventilasi.

Kaji ulang tempat-tempat yang kurang pencahayaan.


Beri penjelasan tentang pentingnya pencahayaan.
Memberi penjelasan tentang penyebab kurang pencahayaan.

Ajarkan keluarga cara perawatan rumah sehat.


Anjurkan klien tentang perawatan rumah sehat.
Jelaskan akibat jika rumah tidak sehat.

Ajarkan pentingnya ventilasi.


Beri pujian atas perilaku yang sehat.

Kaji tempat-tempat yang lembab dan kurang pencahayaan.


Beri tahu keluarga tentang tempat-tempat yang mungkin bisa menjadi tempat kuman.
Anjurkan untuk membersihkan tempat-tempat yang kotor.S :
O:
A:
P:

S:

O:

A:
P:

S:

O:

A:
P:

S:
O:

A:
P:
Keluarga Tn.S mengatakan sudah jelas tentang pentingnya pencahayaan
Keluarga Tn.S mendengarkan penjelasan dengan baik.
Masalah teratasi.
Pertahankan interven

Anda mungkin juga menyukai